Anda di halaman 1dari 25

PERENCANAAN

SEDIAAN
FARMASI DI
APOTEK

Universitas Bhakti Kencana


Program Profesi Apoteker
apt. Hendra Mahakam Putra, M.S.Farm.
Perencanaan Sediaan Farmasi adalah kegiatan yang dilakukan
dalam rangka Menyusun daftar kebutuhan sediaan farmasi,
memilih jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan
obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Tahap Pengelolaan
PERENCANAAN
PERENCANAAN

MONITORING
PENGADAAN
&& EVALUASI
EVALUASI

PENCATATAN
& PELAPORAN PENERIMAAN

PENGHAPUSA PENYIMPANA
N N

PENGENDALIA
N DISTRIBUSI
TUJUAN PERENCANAAN

• Prakiraan jenis dan jumlah sediaan farmasi yang tepat dan


sesuai kebutuhan
• Menghindari terjadinya kekurangan atau kelebihan stok
• Meningkatkan penggunaan sediaan farmasi secara efektif dan
efisien
Kesalahan dalam menetapkan jumlah persediaan dapat
mengakibatkan atau menimbulkan kerugian.

Persediaan terlalu sedikit : Hilangnya kesempatan untuk


mendapatkan omzet atau tidak bisa memenuhi pesanan
pelanggan.
Persediaan terlalu banyak : Memperbesar resiko rugi serta
mengganggu Cash Flow
PERENCANAAN

jenis
Jumla
waktu
h
Efektif
&
Efisien
FAKTOR

Pola penyakit

Kemampuan Budaya
masyarakat masyarakat
TAHAP PERENCANAAN

1. Pemilihan Obat
Menentukan obat-obat yang sangat diperlukan sesuai dengan
kebutuhan dengan prinsip dasar menentukan jenis obat yang akan
dibunakan atau dibeli

2. Perhitungan Kebutuhan
Tahap ini untuk menghindari kekosongan atau kelebihan obat dengan
koordinasi dari proses perencanaan dan pengadaan obat dapat
diharapkan obat yang tepat jenis, tepat jumlah dan tepat waktu
Optimalisasi Pengadaan

1. Ketersediaan barang sesuai kebutuhan pelanggan dalam jumlah


dan waktu yang tepat.
2. Tingkat Persediaan yang tidak berlebih atau Over Stock.
3. Tingkat Persediaan dengan menggunakan modal kerja yang
efisien serta memperhitungkan Cash Flow perusahaan.
METODE

• Prediksi berdasar
Epidemiologi prevalensi
penyakit

• Penggunaan obat
Konsumsi sebelumnya

• Penggunaan
sebelumnya
Kombinasi disesuaikan
dengan prevalensi
DASAR PERTIMBANGAN
• Anggaran yang tersedia
• Penetapan prioritas
• Sisa persediaan (Stock on Hand)
• Data pemakaian periode lalu (Average Use)
• Waktu tunggu pesanan (Lead Time)
• Rencana pengembangan
METODE KONSUMSI

Metode onsumsi didasarkan atas analisis data konsumsi obat


dalam periode tertentu (dalam 1 tahun terakhir, 6 bulan terakhir
atau 3 bulan terakhir) dengan berbagai penyesuaian dan koreksi
Langkah-Langkah

1. Langkan Evaluasi
• Evaluasi rasionalitas pola pengobatan periode lalu
• Evaluasi suplai obat periode lalu
• Evaluasi data stok, distribusi dan penggunaan obat periode lalu
• Pegamatan kecelakaan dan kehilangan obat

2. Estimasi jumlah kebutuhan obat periode mendatang


• Perubahan populasi cakupan pelayanan
• Perubahan pola morbiditas
• Perubahan fasilitas pelayanan
3. Penetapan perhitungan
• Penetapan periode konsumsi
• Perhitungan penggunaan tiap jenis obat periode lalu
• Lakukan koreksi terhadap kecelakaan dan kehilangan
• Lakukan koreksi terhadap stock out
• Hitung lead time untuk menentukan Safety stok
RUMUS

CT = (CA x T) + SS + LT – Sisa Stock

Keterangan:
CT : Kebutuhan per periode waktu
CA : Kebutuhan rata-rata waktu
T : Lama Kebutuhan
SS : Safety Stock
LT : Lead Time
CONTOH
Total pengadaan Amoxycillin kaplet Januari–Desember 2019 sebanyak 2.500.000 kaplet (ternyata habis dipakai selama 10 bulan,
jadi ada kekosongan 2 bulan), Sisa stok per 31 Desember 2019 sebanyak = 0 kaplet, dan pemesanan membutuhkan waktu tunggu
selama 3 bulan

CA = 2.500.000 kaplet/10 bulan = 250.000 kaplet/bulan


CA x T = 250.000 kaplet x 12 bulan = 3.000.000 kaplet
SS (10-20%) = 20% x 3.000.000 kaplet = 600.000 kaplet
LT = 3 bulan x 250.000 kaplet = 750.000 kaplet

Sehingga:
CT = (CA x T) + SS + LT – Sisa Stock
CT = 3.000.000 kaplet + 600.000 kaplet + 750.000 kaplet – 0 kaplet= 4.350.000 kaplet

Jadi pengadaan tahun 2020 adalah hasil perhitungan sisa stok yaitu (4.350.000) kaplet = 4.350.000 kaplet atau sama dengan 4.350
Box @1000 kaplet.
METODE EPIDEMIOLOGI

Didasarkan pada pola penyakit, data jumlah kunjungan, frekuensi


penyakit, dan standar pengobatan yang ada
Langkah
1. Susun daftar masalah Kesehatan/penyakit utama yang terjadi
2. Lakukan pengelompokan pasien
3. Tentukan frekuensi tiap penyakit per periode
4. Susun standar terapi rata-rata atau terapi ideal
5. Dengan mengetahui data epidemiologi, estimasikan tipe dan
frekuensi pengobatan yang diperlukan
6. Hitung jumlah episode pengobatan untuk setiap penyakit
7. Hitung safety stock atau jumlah obat diperkirakan hilang
RUMUS

CT = (CE x T) + SS +LT – Sisa Stock

Keterangan:
CT : Kebutuhan per periode waktu
CE : Perhitungan standar pengobatan
T : Lama Kebutuhan (bulan/tahun)
SS : Safety Stock
LT : Lead Time
CONTOH
Menghitung masing-masing obat yang diperlukan per-penyakit:
• Berdasarkan pedoman penyakit diare akut, maka sebagai contoh perhitungan sbb:
Contoh untuk anak:
• Satusiklus pengobatan diare diperlukan 15 bungkus oralit@200 mL. Jumlah kasus 18.000 kasus.
• Jumlah oralit yang diperlukan adalah = 18.000 kasus x 15 bungkus = 270.000 bungkus @200 ml.
Contoh untuk dewasa:
• Satu siklus pengobatan diare diperlukan 6 bungkus oralit@1 liter. Jumlah kasus 10.800 kasus.
• Jumlah oralit yang diperlukan adalah = 10.800 kasus x 6 bungkus = 64.800 bungkus @1000ml/1 liter

Selain perhitungan diatas, kebutuhan obat yang akan datang harus memperhitungkan:
perkiraan peningkatan kunjungan, lead time dan stok pengaman
KOMBINASI

Berupa perhitungan kebutuhan obat yang telah mempunyai data


konsumsi yang jelas namun kasus penyakit cenderung berubah
(naik/turun)

Digunakan untuk obat yang terkadang fluktuatif, maka dapat


digunakan metode konsumsi dengan koreksi pola penyakit,
perubahan pola peresepan, perubahan kebijakan pelayanan
RUMUS

Ckombinasi= (CA+CE) x T + SS – Sisa Stock

Keterangan:
CA : Kebutuhan rata-rata waktu
CE : Perhitungan standar pengobatan
T : Lama Kebutuhan
SS : Safety Stock
Teknik Perencanaan
di Apotek
membuat daftar kebutuhan sesuai
barang yang habis (buku defecta)

melihat pola penyakit yang


sedang muncul di masyarakat

memperhatikan waktu (musim


hujan/kemarau, dll.)

memenuhi permintaan pasien,


dokter, dll.
Klasifikasi Barang
• Penggolongan ini disebut
klasifikasi ABC, karena sediaan
dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :

• Pareto A : barang atau sediaan


yg mewakili 80 % dari nilai
seluruh sediaan.
• Pareto B : barang atau sediaan
berikutnya yg mewakili 10 % dari
nilai seluruh sediaan.
• Pareto C : sisa barang atau
sediaan yg mewakili 10 %
terakhir dari nilai seluruh
sediaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai