Anda di halaman 1dari 28

PUD (PEPTIC ULCER DISEASE)

KELOMPOK 5

 Mega Sari Pertala D. S.  M. Havel Altasyah


 Mega Tri Astuti  M. Iqbal Farhan
 Meilfi Willya Dola  Murhani
 Meilinda  Nadiya Eka Wahyuni
 Merly Jayanti  Neneng Lisnawati
 Monica Safira  Nenti Herawati
 Mufidah Hayati  Novia Tapalina
KASUS 5 (KELOMPOK 5)
PUD

 Pasien RRI (40 tahun) dating ke RS dengan keluhan sering


mengalami nyeri epigastrik, mual, muntah terutama terjadi
setelah makan atau pada saat perut kosong sejak beberapa
minggu belakangan ini.Selama ini untuk mengatasi symptom
tersebut pasien menggunakan obat bebas antasida. Sejak
kemarin pasien RRI kembali mengalami serangan yang sama
dan sudah diberi promag tapi tidak membaik. Setelah dilakukan
pemeriksaan, pasien RRI disarankan mondok/menjalani rawat
inap. Dari biopsi jaringan lambung : positif bakteri H.pylory.
Temuan ini diperkuat bahwa salah satu anggota keluarganya
menderita PUD akibat H.pylori. Pasien juga mengeluh sering
mengalami migraine dan biasanya diobati dengan poldan mig
(parasetamol, aspirin, kafein). Dari kemarin pasien sulit untuk
disuruh makan karena merasa mual.
DEFINISI

 Peptic Ulcer Disease (PUD) adalah salah satu


penyakit yang paling umum yang mempengaruhi
saluran gastrointestinal (GI). Hal ini menyebabkan
cedera inflamasi di mukosa lambung atau
duodenum, dengan ekstensi luar submukosa ke
dalam mukosa muskularis
DARI GRAFIK TERSEBUT TERLIHAT BAHWA
ADA 2 FAKTOR RESIKO TERBESAR YANG
MENIMBULKAN ULKUS PEPTIKUM YAITU
AKIBAT DARI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI
DAN PENGGUNAAN NSAID
PENYEBAB PALING SERING
TERJADINYA ULKUS PEPTIK
ADALAH :
1. H.Pylori
Helicobacter pylori adalah bakteri yang
berbentuk helic, spiral-shaped,
termasuk golongan bakteri gram
negatif, memiliki flagela dan biasanya
hidup diantara lapisan mukus dan
apisan epitel dari mukosa.
PENYEBAB PUD
2. PENGGUNAAN NONSTEROIDAL
ANTI-INFLAMATORY DRUGS
(NSAIDS)
3 . STRES PSIKOLOGIS
4. FAKTOR PENYEBAB LAINNYA
STRATEGI TERAPI
 Tujuan terapi pada Peptic Ulcer Disease
(PUD) adalah menghilangkan keluhan gejala,
menyembuhkan ulkus yang timbul, dan
mencegah komplikasi. Sasaran dari
pemberian terapi ialah mengatasi penyebab
terjadinya ulkus yakni sekresi asam lambung
yang berlebih dan bakteri Helicobacter
pylori. Perbaikan pertahanan mukosa
lambung juga merupakan sasaran terapi.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan
beberapa strategi terapi. Strategi terapi yang
dilakukan dapat berupa non-farmakologi dan
farmakologi. sebagai berikut :
 Terapi Non Farmakologi

 Mengurangi penggunaan NSAID ,jika tidak dapat dihindari pakai


dosis efektif minimum atau dapat di ganti dengan parasetamol jika
hanya untuk analgetik pada nyeri kepala dan antipiretik, atau ganti
NSAID yang selektif menghambat COX 2 seperti nabumeton, dan
etodolak atau yang lebih selektif lagi seperti celecosib dan refecosib.
 Mengurangi merokok

 Pasien harus hindari makanan dan minuman (misalnya, makanan


pedas, kafein, dan alkohol) yang menyebabkan dispepsia atau yang
memperburuk gejala maag.
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung Probiotik. Probiotik
(misalnya, strain Lactobacillus dan Bifidobacterium) dan bahan
makanan (misalnya, jus cranberry dan beberapa protein susu)
dengan komponen bioaktif telah digunakan untuk secara proaktif
mengendalikan H. pylori kolonisasi pada individu yang berisiko dan
mungkin memiliki peran dalam mengurangi peradangan mukosa dan
menyembuhkan tukak lambung.
TERAPI FARMAKOLOGI
DEPIRO,2009 EDISI 8 HAL 328
DUEL REGIMEN BERBASIS PPI (PROTON PUMP INHIBITOR)

 duel regimen berbasis PPI terdiri atas satu


agen antisekretori dengan antibakteri yang
digunakan sebagai tahap pertama dalam
eradikasi bakteri H. pylori. Antibiotik pilih
klaritromisin atau amoksisilin.
TRIPEL REGIMEN BERBASIS PPI (PROTON PUMP INHIBITOR)

 Tripel regimen berbasis PPI terdiri atas satu


agen antisekretori dengan dua antibakteri
yang digunakan sebagai tahap pertama
dalam eradikasi bakteri H. pylori. Kombinasi
antara klaritromisin dengan amoksisilin,
klaritromisin dengan metronidazol atau
amoksisilin dengan metronidazol memiliki
kemampuan kecepatan eradikasi H. pylori
yang serupa.
QUADRIPEL REGIMEN BERBASIS BISMUT SUBSALISILAT

 Quadripel regimen berbasis bismuth


subsalisilat merupakan terapi peptic ulkus
tahap kedua. Kecepatan eradikasi H. pylori
selama 14 hari terapi dengan pemberian
bismuth, metronidazol, tetrasiklin dan H2RA
dirasakan tidak berbeda jauh dengan
pemberian tripel regimen obat berbasis PPI.
Peningkatan durasi pengobatan selama 1
bulan tidak secara substansial meningkatkan
kecepatan eradikasi H. pylori.
Terapi Obat
Terapi duel ANTISEKRETORI + ANTIBIOTIK (claritomisin / amoksisilin

Terapi tripel ANTISEKRETORI + 2 ANTIBIOTIK

Terapi kuadrupel BISMUT SUBSALISILAT + ANTISEKRETORI + 2 ANTIBIOTIK

   

   

   

   

 
PENGOBATAN PADA PEPTIC
ULCER AKIBAT NSAID
Anamnesis:
•Nyeri Epigastrik
•Mual
•Muntah

Metode SOAP
• Subjektif

Biodata pasien
Nama : RRI (Perempuan)
Umur 40 tahun
•Keluahan : nyeri epigastrik, mual, muntah
•Riwayat Keluarga : salah satu anggota menderita PUD akibat H.Pylori
•Riwayat Pengobatan : Plantacid dan poldan mig

•Objektif
Data Lab Normal
Hb: 13,0 g/dL 12,1-15,1 g/Dl (wanita
WBC: 4 x 10 ᶟ/mmᶟ 4 x 10 ᶟ/mmᶟ
Td : 150/90 mmHg (hipertensi stage II) Td : 120/80 mmHg

Biopsi jaringan lambung :+ bakteri  


h.pylori
Assasment
 Dari gejala dan juga keluahan yang
dirasakan oleh pasien beserta dari hasil
laboratorium pasien , dokter mendiagnosis
bahwa pasien terkena peptic uclear discase
yang disebabkan oleh bakteri H.Pylori.
 Sebelumnya pasien telah menggunakan obat
poldan mig untuk mengatasi nyeri sistom-
nya dengan menggunakan tetapi obat
antasida bebas Plantacid tidak dapat
mengatasinya.
PEMILIHAN OBAT

 Lansoprazol : dosis (30 mg sehari selama 4


minggu )
 Amoxicillin : dosis (I gram 2-3 kali sehari
selama 2 minggu)
 Amlodipin : dosis 10 mg (1 kali sehari 7-14
hari)
 Paracetamol : dosis 500 mg 3 kali sehari
Lansoprazol
 Mekanisme kerja : bekerja dengan cara
mengurangi jumlah asam yang dihasilkan
oleh dinding lambung
 Indikasi : tukak lambung, tukak duodenum,
atau gastritis
 Dosis : tukak lambung 30 mg sehari selama 4
minggu
 Efek samping : konstipasi, sakit kepala,
pusing, dan kembung
 Interaksi : peningkatan resiko hipomagnesia
jika dikonsumsi dengan obat diuretic
Amoxicillin
 Indikasi : mengobati maag yang disebabkan oleh
h.pylori, infeksi kulit, bronchitis kulit
 Dosis: 1 gram 2-3 kali sehari selama 14 hari

 Kontra indikasi: alergi terhadap golongan penisilin

 Efek samping : diare, sakit perut, mual , muntah


PARACETAMOL

Mekanisme kerja pct : bekerja dengan


mengurangi produksi prostaglandins dengan
mengganggu enzimcyclooksigenase (COX).
Efek samping: mual, sakit perut bagian atas,
gatal-gatal, kehilangan nafsu makan,
kerusakan hati dan ginjal (overdosis),
Indikasi : analgesik, antipiretik, antiinflamasi
Dosis : 500 mg 3 kali sehari
Kontraindikasi : Tidak dapat digunakan pada
pasien yang hpersensitivitas terhadap
parasetamol
Amlodipin
 Indikasi : untuk hipertensi

 Dosis : 10 mg 1 kali sehari 7-14 hari)

 Efek samping : merasa lelah, mual, pusing

 Kontra indikasi : hipersensitif terhadap


dihidropitidin
MONITORING DAN FOLLOW UP
 Identifikasi penyebab tukak lambung
 Peroleh riwayar pasien secara menyeluruh termasuk
resep, non resep dan obat-obatan herbal yang sedang
digunakan
 Memilih terapi berdasarkan tukak lambung, duras, dan
tingkat keparahan gejala
 Gunakan rute per-oral jika penderita sedikit mual atau
tidak ada muntah. Jika penderita tidak mampu
menggunakan per-oral karena muntah cari alternative
lain (mis: transdermal, suppossitoria, parenteral)
 Memastikan efek samping yang dialami oleh pasien
KIE ( KOMUNIKASI, INFORMASI
DAN EDUKASI)
 Informasikan kepada pasien bahwa pasien harus
menjalani terapi secara teratur
 Informasikan kepada pasien mengenai efek samping
obat
 Pasien diberikan edukasi tentang betapa pentingnya
kepatuhan menjalani terapi baik radiasi maupun
terapi pemeliharaan
 Memberikan informasi mengenai hidup sehat dan
menjaga pola makan
 Meminta kepada keluarga agar dapat selalu
memberikan support atau dukungan social demi
kesembuhan pasien
 Pasien diharapkan mendapatkan istirahat cukup yaitu
tidur sekitar 7-8 jam perhari
KIE
 Pasien diharapkan untuk tidak mengkonsumsi
makanan atau minuman yang dapat
merangsang nyeri lambung atau tukak lambung
(seperti makanan yang terlalu asam, terlalu
pedas, dll)
 Bila lupa minum obat maka diminum sesegera
mungkin, jangan diminum bila telah mendekati
pemberian dosis selanjutnya.
 Kesesuaian penyimpanan obat untuk
penggunaan sebagai anti hipertensi, mungkin
memerlukan kontrol berat badan dan khususnya
pemasukan natrium
 Diet garam
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai