FT UNNES
LAPORAN PENELITIAN
FT UNNES
Oleh:
Dibiayai oleh:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, sesuai
dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Penelitian DIPA Unnes
Nomor: 0597/023-04.2.16/13/2012, tanggal 9 Desember 2011, sesuai dengan
Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: 2391 A/UN37.1.5/PL/2012,
tanggal 9 Agustus 2012
RINGKASAN
Bunga kamboja merupakan jenis bunga yang banyak ditanam dan dapat
tumbuh dengan baik serta merupakan bunga yang beraroma khas yang
mempunyai nilai guna tinggi untuk diproduksi minyak atsirinya, yaitu minyak
yang mudah menguap dan mengeluarkan aroma khas. Minyak atsiri ini
mengandung lebih dari 30 jenis senyawa kimia, beberapa diantaranya merupakan
senyawa-senyawa kimia yang sangat berharga, yang termasuk dalam golongan
senyawa sesquiterpen, alkohol, alkana, resin, dan wax/parafin.
Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi minyak atsiri kamboja dengan 3
variasi jenis bunga, yaitu kamboja merah, kuning, dan merah. Metode ekstraksi
yang dipilih menggunakan distilasi basah. Kadar dan komponen minyak atsiri
dalam kamboja juga diteliti dengan menggunakan metode standar analisis bahan
baku minyak atsiri (ekstraksi dengan pelarut heksana selama 20 siklus). Adapun
analisis komponen minyak atsiri yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan
Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Data eksperimental yang
didapatkan digunakan untuk menghitung parameter-parameter proses ekstraksi,
seperti tekanan uap dan koefisien perpindahan massa minyak atsiri.
Hasil analisis bahan baku dengan metode strandar menunjukkan bahwa
kadar minyak atsiri dari masing-masing jenis bunga kamboja berbeda, dari
kamboja kuning (4,457%), kamboja putih (2,908%), dan dari kamboja merah
(2,763%). Hasil analisis GC-MS juga menunjukkan bahwa masing-masing
minyak atsiri kamboja memiliki komponen kimia yang berbeda-beda. Senyawa
kimia golongan alkohol diantaranya geraniol (2,64%), farnesol (8,61%), dan
oktadekanol (3,87%), masing-masing dalam kamboja kuning, putih, dan merah.
Adapun senyawa golongan alkana diantaranya oktadekana sebesar 21,24%
(kamboja kuning), nonadekana (7,54% pada kamboja putih dan 7,84% pada
kamboja merah). Hasil ekstraksi dengan menggunakan metode distilasi basah
pada bunga kamboja ini menunjukkan bahwa rendemen minyak atsirinya terlalu
kecil, sehingga tidak dapat dilakukan perhitungan parameter tekanan uap dan
perpindahan massanya. Parameter tekanan uap dan perpindahan massa minyak
atsiri pada distilasi basah dapat dipelajari dengan menggunakan bahan baku bunga
yang lain, yang memiliki komponen kimia semirip mungkin dengan bunga
kamboja, yaitu dipilih bungan kenanga. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
minyak atsiri kenanga memiliki tekanan uap 0,152 mmHg dan koefisien
perpindahan massa 2,52.10-6 mol/g.menit.mmHg.
Kata kunci: kamboja kuning, kamboja putih, kamboja merah, minyak atsiri,
distilasi basah
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kasih, dan
Maha Penyayang karena atas berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan
penulisan laporan penelitan DIPA FT UNNES 2012 dengan judul Ekstraksi Minyak
Atsiri Kamboja dengan Metode Distilasi menggunakan Steam Basah dengan
Variasi Jenis Bunga Kamboja (Plumeria Tourn. ex L). Pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Kami telah berusaha menyajikan yang terbaik dalam penulisan laporan ini.
Namun demikian kami masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhri kata, kami berharap penulisan laporan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN . i
RINGKASAN (ABSTRAK) ... ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI .... iv
DAFTAR TABEL .... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN... vii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ... 1
2. Identifikasi dan Perumusan Masalah.. 2
3. Tujuan Penelitian ... 2
4. Keluaran dan Manfaat..... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Variabel Penelitian 10
2. Model Penelitian... 10
1. Bunga kamboja .. 5
2. Struktur Kimia Geraniol .. . 6
3. Struktur Kimia Sitronelol .. 6
4. Struktur Kimia Linalool ... 7
5. Peralatan ekstraktor minyak atsiri .11
6. Air dan minyak dalam bunga ... 15
7. Regresi linear antara mol minyak dan air dalam distilat ...... 17
8. Analisis GC-MS minyak atsiri kamboja kuning ...... 17
9. Analisis GC-MS minyak atsiri kamboja putih ........ 18
10. Analisis GC-MS minyak atsiri kamboja merah ....... 18
11. Minyak atsiri kamboja kuning . 21
12. Minyak atsiri kamboja putih .... 22
13. Minyak atsiri kamboja merah . 22
DAFTAR LMPIRAN
1. Dokumentasi Penelitian.. 27
2. Personalia Penelitiraniol .. . 29
3. Surat Kontrak Penelitian .. 38
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kamboja merupakan salah saju jenis bunga yang banyak di tanam di Indonesia,
khususnya pulau Jawa cukup banyak ditemukan pohon kamboja. Bunga kamboja
merupakan bunga yang berbau sangat harum dan cukup awet. Bunga ini sering
digunakan pada acara-acara adat juga keagamaan karena mengeluarkan aroma yang
khas dan warnanya yang indah (Anonim, 2012). Bunga kamboja ada yang berwarna
putih, kuning, dan merah. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa dalam kamboja
didapatkan beberapa senyawa atsiri, yang menjadi penyebab utama bunga tersebut
berbau harum. Senyawa-senyawa atsiri yang terdapat dalam kamboja diantaranya
geraniol, sitronelol, dan linalool. Senyawa-senyawa atsiri tersebut sangat bermanfaat,
antara lain dapat memberi efek relaksasi, mengurangi stress, dan mengusir nyamuk
(Rejeki, 2011).
Pemanfaatan kamboja untuk diambil minyak atsirinya relatif belum
dikembangkan. Metode pengambilan minyak atsiri yang sudah diterapkan di beberapa
tempat di Indonesia sering memakai metode distilasi dengan steam basah, selain karena
murah biayanya juga cukup efektif untuk bahan baku minyak atsiri berbasis bunga dan
daun (Guenther, 1990). Penelitian ini mengambil jenis bunga kamboja sebagai variabel
percobaan untuk mengetahui jenis bunga yang prospek untuk diolah sebagai bahan baku
penghasil minyak atsiri. Prospek dalam arti memperoleh rendemen tinggi melalui uji
kuantitatif, kualitas minyak atsiri yang baik melalui uji kualitatif, dan mudah diterapkan
prosesnya jika akan diproses pada skala industri melalui nilai koefisien perpindahan
massa yang diketahui.
Salah satu komponen penting pada perancangan proses pengambilan minyak
atsiri kamboja pada skala industri adalah koefisien perpindahan massa ekstraksi dengan
metode distilasi menggunakan steam. Beberapa tahapan yang diperlukan pada
perhitungan koefisien perpindahan massa ekstraksi akan memberikan gambaran secara
nyata kapan terjadinya kecepatan ektraksi cepat, konstan, dan mulai menurun. Melalui
tahapan-tahapan ektraksi dan parameter perpindahan massa yang akan diperoleh dapat
1
diperkirakan design peralatan ekstraktor dengan cukup baik, sehingga didapatkan
rendemen minyak atsiri kamboja yang optimal pada skala industri.
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan berbagai pertimbangan yang diuraiakan pada pendahuluan di atas,
penelitian ini diarahkan untuk mempelajari evaluasi kuantitatif, evaluasi kualitatif, dan
koefisien perpindahan massa pada proses ekstraksi minyak atsiri kamboja dengan
metode distilasi menggunakan steam, sehingga penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang:
1. Jenis bunga yang memberikan rendemen tinggi pada proses ektraksi minyak atsiri
kamboja dengan metode distilasi menggunakan steam basah.
2. Jenis bunga yang memberikan komposisi jenis minyak atsiri dengan kualitas yang
baik pada proses ektraksi minyak atsiri kamboja dengan metode distilasi
menggunakan steam basah.
3. Koefisien perpindahan massa minyak atsiri pada proses ektraksi minyak atsiri
kamboja dengan metode distilasi menggunakan steam basah.
2
4. Keluaran Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber data kimia yang
diperlukan bagi para peneliti khususnya peneliti di bidang teknologi sumber alam
terbarukan dan teknologi minyak atsiri.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa spesies kamboja yang relatif banyak ditemukan dapat dilihat pada Gambar 1.
Kamboja memiliki mahkota berwarna putih hingga merah keunguan dan berjumlah
biasanya lima helai.
4
Gambar 1. Bunga kamboja
Kamboja merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Amerika Tengah.
Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), seorang
botani asal Perancis. Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias di luar
rumah. Bunga kamboja mengandung minyak atsiri yang mengandung senyawa geraniol
yang dapat mengusir nyamuk, sitronelol dan linalool yang memberi efek relaksasi dan
mengurangi stres. Minyak atsiri disebut essential oils, berasal dari kata Latin quinta
essentia (= unsur kelima = sari suatu benda), yaitu suatu cairan yang tak larut dalam air,
berbau wangi (dengan tingkat keharuman yang bergantung sumber dan komposisinya,
bervariasi mulai dari lembut/halus sampai segak-menyengat) dan diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan (Sastrohamidjojo, 2004). Tumbuh-tumbuhan yang relatif sering
diteliti minyak atsirinya antara lain kayu manis, adas, kenanga (Megawati dan Pandu,
2012), sereh dapur (Ain dkk., 2011). Senyawa-senyawa kimia penyusun atsiri umumnya
terdiri atas hidrokarbon-hidrokarbon dari golongan terpen dan/atau turunan-turunanya
yang beroksigen (oxygenated terpens), seperti aldehid, alkohol, ester, eter, dan keton
(Guenther, 1990). Terdapat beberapa yang komponen kuncinya adalah senyawa organik
beroksigen bukan turunan terpen (yaitu turunan beroksigen dari hidrokarbon alifatik
non-terpen dan/atau hidrokarbon aromatik/berinti-benzen) (Silva, 1995).
Geraniol merupakan salah satu jenis minyak atsiri, yang merupakan gabungan
dari senyawa monoterpenoid dan alkohol, dengan rumus kimia C10H18O, adapun
struktur kimianya dapat dilihat pada Gambar 2. Senyawa kimia ini berwarna putih
kekuningan, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam senyawa organik lain, seperti
alkohol dan heksan. Pada industri parfum, senyawa ini sering digunakan sebagai
campuran karena baunya yang khas. Senyawa geraniol juga banyak ditemukan pada
minyak atsiri bunga mawar, kayu manis, lemon, dan jenis buah-buahan yang lain.
5
Selain pada industry parfum, senyawa atsiri ini juga sering ditambahkan pada ramuan
tembakau untuk rokok dan minuman kemasan.
Linalool juga merupakan senyawa kimia yang secara alami mempunyai 2 bentuk
enentiomer (Gambar 4). Senyawa ini memiliki rumus molekul C10H18O. Atsiri ini
banyak ditemukan dari berbagai jenis bunga, seperti melati, kenanga, dan lavender, juga
beberapa jenis jamur. Senyawa linalool sering dimanfaatkan pada industry parfum dan
farmasi. Senyawa ini dapat dipakai sebagai aditif pada zat pembersih, seperti pada
sabun, detejen, shampoo, dan lotion pembersih badan. Linalool juga sebagai senyawa
intermediet yang sengaja diturunkan pada pembentukan vitamin E dan anti kanker (Ewi
6
dan hibamoto, 2007). Nakamura (2009) pernah melakukan penelitian manfaat linalool
dalam menyeimbangkan kerja syaraf untuk mengurangi stress.
Ada tiga cara pelaksanaan distilasi kukus, yaitu distilasi air, distilasi air-kukus
(steam basah), dan distilasi kukus kering (steam kering) (Sastrohamidjojo, 2004).
Distilasi dengan air memerlukan peralatannya paling sederhana dan paling banyak
diterapkan. Pada distilasi dengan air ini, bahan baku direbus dalam air mendidih,
kemudian uap yang terbentuk dilewatkan pendingin dan embunan yang terbentuk
berupa minyak atsiri. Sementara itu, pada distilasi dengan steam basah bahan nabati
sumber minyak tak banyak berkontak dengan air. Bahan nabati tersebut diletakkan di
atas saringan yang ditempatkan di atas air mendidih. Jadi, bahan baku hanya berkontak
dengan uap air yang langsung terbentuk dari reaktor. Pada distilasi steam kering, bahan
7
baku berkontak dengan steam yang diproduksi dari luar reaktor. Steam yang berkontak
dengan bahan baku ini relatif kering. Steam dapat dipasok ke dalam reaktor distilasi
sebagai steam berkalor lebih (superheated steam). Distilasi jenis ini membutuhkan
peralatan lebih banyak dan harga lebih mahal.
x
W
B0 .xm0 Wm (1)
(WB0 Wm )
o
Pa (3)
ya
PT
c. Untuk fase minyak
xm .Pm ym .PT
o (4)
P
o (5)
ya m
PT
8
d. Untuk fase uap
y a ym 1 (6)
mm (7)
ym
mm ma
ym (10)
mm .m
1 ym a
N A .K y a. Pm Pm
o G
(11)
1 dmm
dengan, N A dan Pm y.PT , maka:
G
.
m B dt
dmm
dt
mB . .K y a. Pm y.PT
o
(12)
9
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian meliputi variabel bebas dan variabel terikat sebagai
berikut.
Variabel Bebas. Jenis bunga kamboja, yaitu kamboja putih, kuning, dan merah.
Variabel Terikat. Sebagai variabel terikat adalah rendemen minyak atsiri (%
berat minyak atsiri/berat kamboja kering) diukur dengan gravimetri, kadar air
minyak atsiri (% berat air/berat minyak atsiri) diukur dengan gravimetri,
densitas minyak atsiri diukur dengan piknometer, komposisi minyak atsiri
diukur dengan GC-MS (Gas Chromathography-Mass Spectrometry)
(Underwood dan Day, 2002).
2. Model Penelitian
Penelitian ini adalah suatu penelitian eksperimental yang dilaksanakan 4 tahap,
yaitu: persiapan alat dengan melakukan modifikasi panci presto sebagai reaktor distilasi,
persiapan bahan dengan mengumpulkan bunga kamboja, melakukan percobaan dan
analisis hasil percobaan, serta melakukan perhitungan koefisien perpindahan massa
minyak atsiri pada distilasi dengan steam basah.
10
F
I5
4
P PC T
I C I
2 6
1
3
11
selama 20 siklus, disusul kemudian dengan menguapkan pelarut sampai habis, sehingga
didapatkan minyak atsiri kamboja. Minyak atsiri yang menempel pada labu langsung
ditimbang, hasilnya merupakan berat minyak atsiri yang didapatkan. Nilai yang
diperoleh ini merupakan nilai kadar awal minyak atsiri kamboja.
Analisis kadar air minyak atsiri dilakukan dengan menempatkan minyak atsiri
dalam cawan porselen, kemudian memanaskannya dalam oven bertekanan vakum, pada
suhu 85 oC, sampai berat minyak atsiri konstan. Hal ini berarti, air yang terkandung
dalam minyak atsiri sudah menguap. Pengurangan berat yang terjadi menandakan kadar
air yang terdapat dalam minyak atsiri mula-mula. Sementara itu, analisis berat jenis
minyak kamboja dilakukan dengan piknometer.
(13)
menjadi:
(14)
(15)
(16)
12
Persamaan (16) dapat diselesaikan dengan cara regresi linear logaritma sebagai berikut:
(17)
13
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
14
Tabel 1: Jumlah air dan minyak atsiri dalam distilat
15
Formula neraca massa pada tinjauan pustaka diterapkan untuk menghitung jumlah
minyak dalam bunga yang belum terekstraksi pada berbagai waktu. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada Tabel 2. Bila diplot antara jumlah minyak dan air dalam distilat
seperti Gambar 7 dapat dihitung besar tekanan uap minyak atsirinya. Gradien garis lurus
yang didapatkan kira-kira 2,6.10-6, hal ini menunjukkan bahwa fraksi minyak dan
tekanan uap minyak atsiri masing-masing sebesar 0,00026 dan 0,152 mmHg. Nilai
koefisien perpindahan masaa ( ) dapat dihitung dengan cara regresi linear
dengan ln (Z), yang mana Kya merupakan nilai gradient yang didapat. Nilai koefisien
transfer massa minyak atsiri yang ditemukan sekitar 2,52 x 10-6 mol/g.menit.mmHg.
16
Gambar 7. Regresi linear antara mol minyak dan air dalam distilat
17
Gambar 9. Analisis GC-MS minyak atsiri kamboja putih
18
Tabel 3. Senyawa-senyawa kimia dalam minyak atsiri kamboja kuning
No Component %
1 P-Xylene 0.490
2 alpha-pinene 0.59
3 Dodecane 3.85
4 Tridecane 0.5
5 Hexadecane 5.07
6 Heptadecane 5.62
7 Nonadecane 3.77
8 Octadecane 21.24
9 Docosane 0.37
10 11b-ethanol 0.810
11 Butanoic acid 3.340
12 Octacosane 4.020
13 1-Octanol 0.340
14 Geranyl butyrate 1.420
15 Heptacosane 19.850
16 Tricosane 1.45
17 2-phenylethyl nonanoate 4.300
18 Pentatriacontane 0.540
19 Trans-geraniol 2.640
20 delta-dodecaloctone 2.260
21 Tetracosane 2.07
22 1-eicosanol 3.720
23 2-hexyl octanol 0.750
24 Nonacosane 10.960
99.970
19
Tabel 4. Senyawa-senyawa kimia dalam minyak atsiri kamboja putih
No Component %
1 Dodecanol 0.22
2 Dodecane 1.6
3 Octacosane 6.07
4 Octane 0.03
5 Tridecane 1.32
6 Eugenol 0.26
7 Decane 0.16
8 Heptadecane 7.36
9 Dodecanoid acid 0.34
10 Hexadecane 2.97
11 Octadecane 2.59
12 Tetradecanoid acid 2.31
13 Iso-buthyl laurate 0.25
14 Valleral 0.3
15 Nonadecane 0.3
16 Methyl propionate 0.31
17 Hexadecanoid acid 4.8
18 Nonadecane 7.54
19 Docosane 9.91
20 Octadecanoid acid 4.39
21 Butanoid acid 0.48
22 Nonacosane 20.75
23 Propanediol 0.22
24 Benzenedicarboxylic acid 0.4
25 Tetracosane 1.7
26 Caryophyllene oxide 6.01
27 Hexanoid acid 0.61
28 Tetratetracontane 2.66
29 Persicol 0.95
30 Farnesol 0.39
31 Octadecanol 3.87
32 Globulol 1.47
33 Nonadecene 0.02
34 Propenyl decanoate 0.3
35 Epoxynaphthalene 3.16
36 Tetratetracontane 4.01
100.03
20
Tabel 5. Senyawa-senyawa kimia dalam minyak atsiri kamboja merah
No Component % No Component %
1 Dodecanol 0.22 21 Butanoid acid 0.48
2 Dodecane 1.6 22 Nonacosane 20.75
3 Octacosane 6.07 23 Octadecanoid acid 0.52
4 Octane 0.03 24 Propanediol 0.22
5 Tridecane 1.32 25 Ocatdecoid acid 0.69
6 Eugenol 0.26 26 Benzenedicarboxylic acid 0.4
7 Decane 0.16 27 Tetracosane 1.7
8 Heptadecane 7.36 28 Caryophyllene oxide 6.01
9 Dodecanoid acid 0.34 29 Hexanoid acid 0.61
10 Hexadecane 2.97 30 Tetratetracontane 6.67
11 Octadecane 2.59 31 Persicol 0.95
12 Tetradecanoid acid 0.59 32 Farnesol 0.39
13 Iso-buthyl laurate 0.25 33 Octadecanoid acid 0.26
14 Valleral 0.3 34 Octadecanol 3.87
15 Nonadecane 7.84 35 Globulol 1.47
16 Methyl propionate 0.31 36 Octadecanicl acid 1.29
17 Hexadecanoid acid 1.78 37 Nonadecene 0.02
18 Docosane 9.91 38 Tetradecanoic acid 1.72
19 Octadecanoid acid 0.65 39 Propenyl decanoate 0.3
20 Octadecanoid acid 0.98 40 Epoxynaphthalene 3.16
21 41 Hexadecanoid acid 3.02
22 100.03
21
Gambar 12. Minyak Atsiri Kamboja Putih
22
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini dapat dituliskan
sebagai berikut:
1. Rendemen minyak atsiri kamboja sangat dipengaruhi oleh jenis bunga, berikut
merupakan nilai rendemen untuk 3 jenis kamboja; kamboja kuning (4,457%),
kamboja putih (2,908%), dan dari kamboja merah (2,763%).
2. Nilai-nilai parameter untuk tekanan uap dan koefisien perpindahan massa minyak
atsiri pada ekstraksi dengan metode distilasi steam basah dapat didekati untuk bunga
kenanga, yaitu tekanan uap 0,152 mmHg dan koefisien perpindahan massa 2,52.10-6
mol/g.menit.mmHg.
3. Komposisi minyak atsiri kamboja juga relatif dipengaruhi oleh jenis bunga, senyawa
kimia golongan alkohol diantaranya geraniol (2,64%), farnesol (8,61%), dan
oktadekanol (3,87%), masing-masing dalam kamboja kuning, putih, dan merah.
Adapun senyawa golongan alkana diantaranya oktadekana sebesar 21,24%
(kamboja kuning), nonadekana (7,54% pada kamboja putih dan 7,84% pada
kamboja merah).
Saran
Beberapa saran berikut akan dapat diterapkan untuk memperbaiki dan
menindaklanjuti penelitian ekstraksi kamboja:
1. Pengaruh pengeringan terhadap rendemen minyak atsiri perlu diketahui. Jika
pengeringan tidak memberikan pengaruh maka sebaiknya sebelum ekstraksi
kamboja dikeringkan dahulu. Hal ini akan meningkatkan jumlah minyak atsiri
dalam fase uap sehingga didapatkan data yang cukup untuk perhitungan parameter
perpindahan massanya.
2. Pengaruh pemotongan bunga sebelum diekstraksi juga perlu diteliti. Bunga yang
dipotong kecil-kecil dapat melepas minyak atsiri lebih banyak ketika dipotong tetapi
juga menambah luas area kontak dengan uap air panas, sehingga kecepatan terbawa
uap air semakin banyak. Kejadian yang saling berkebalikan ini perlu dioptimasi
lebih teliti.
23
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. H., dan Fessenden J. S., 1997, Kimia Organik Jilid 2, a.b.:
Pudjaatmaka, A. H., Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, hlm 421-422
Guenther, E., 1990, Minyak Atsiri Jilid IV A, a.b.: Ketaren, R. S., UI Press, Jakarta,
hlm 92-130.
Megawati dan Pandu, 2012. Ekstraksi Minyak Kenanga (Cananga oil) dengan Metode
Water dan Steam Distillation. Prosiding Seminar Nasional Kimia III Bervisi
SETS: (Science, Environment, Technology and Society) bagi Kemajuan
Pendidikan dan Industri, HKI Jateng, Semarang.
Nakamura, Akio, Fujiwara, S., Matsumoto, I., Abe, K., 2009. Stress Repression in
Restrained Rats by (R)-()-Linalool Inhalation and Gene Expression Profiling of
Their Whole Blood Cells. The Journal of Agriculture and Food Chemistry, ACS
57 (12) 54805485.
Nur Ain A.H., Farah Diyana M.H. dan Zaibunnisa A.H. 2011. Encapsulation of
Lemongrass (Cymbopogon citratus) Oleoresin with -Cyclodextrin: Phase
Solubility Study and Its Characterisation. Makalah disajikan dalam 2nd
International Conference on Biotechnology and Food Science, IPCBEE vol.7
(2011) (2011) IACSIT Press, Singapore.
Rejeki, S., 2011. Bunga Kamboja Pengusir Nyamuk. New York: John Wiley and Sons,
inc, 42-46
Sastrohamidjojo, H., 2004, Kimia Minyak Atsiri, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, hlm 65-115.
Silva, K.T De. 1995. A Manual on The Essential Oil Industry. United Nations lndustrial
Development Organization, Vienna, Austria.
Underwood, A.L., dan Day, R. A., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, edisi keenam,
a.b.: Sopyan, I., Erlangga, Jakarta, hlm 487-489.
Wei, A. and Shibamoto, T., 2007. Antioxidant Activities and Volatile Constituents of
Various Essential Oils. J. Agric. Food Chem. 55, 1737-1742.
24
LAMPIRAN
1. Dokumen Penelitian
25
Gambar L3. Evaporasi pelarut
26
2. Personalia Ketua dan Anggota Peneliti
Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Megawati, S.T., M.T. P
3 Jabatan Struktural -
5 NIDN 0006117203
2. Kimia Terapan
3. Perancangan Proses
4. Teknik Produk
27
B. Riwayat Pendidikan
28
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah
(Juta Rp)
29
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
30
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5
Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
Peran dalam penelitian ini:
mengkoordinir semua kegiatan penelitian,
merancang pelaksanaan penelitian,
mengambil dan mengolah data-data penelitian,
membuat laporan penelitian dan artikel.
31
Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
5 NIDN 0008097306
4. Transportasi Fluida
5. Perpindahan Panas
32
B. Riwayat Pendidikan
Nama Pembimbing Ir.C.Sri Budiyati dan Ir. Danny Dr. Isdiriayani Nurdin
Soetrisnanto, M.Eng
33
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Jumlah
(Juta Rp)
34
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Peran dalam penelitian ini :
merancang pelaksanaan penelitian,
mengolah data-data penelitian,
menyusun artikel ilmiah
35
3. Surat Kontrak Penelitian
36
37
38
39
40