PESTISIDA ORGANIK
OLEH:
MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Karya ilmiah ini disusun
Dalam penulisan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
1. Bapak Dr. Ir. Eko Naryono, M.T. sebagai ketua jurusan Teknik Kimia
2. Ibu Profiyanti Hermien Suharti, S.T., M. T., selaku Kepala Progam Studi
Malang
Demikian karya ilmiah ini penulis susun, semoga dapat bermanfaat. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan Karya Tulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
iii
3.2.1 Cara Pembuatan......................................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................12
BAB V PENUTUP.................................................................................................14
5.1 Kesimpulan......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
hama tersebut yaitu walang sangit. Walang sangit atau bahasa latinnya yaitu
tanaman padi dengan cara menghisap cairan pada butir padi sehingga padi
karena itu, untuk mengatasi masalah itu para petani menggunakan pestisida
yang sifatnya sintesis atau kimia. Akan tetapi, penggunaan pestisida sintesis ini
1
1.3 Rumusan Masalah
2. Mengapa kulit jeruk dan tembakau bisa dijadikan bahan untuk membuat
pestisida organik ?
3. Bagaimana metode atau cara pembuatan pestisida organik dari kulit jeruk
dan tembakau ?
1.4 Teori
Pestisida nabati adalah bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal
dari tumbuhan (daun, buah, biji atau akar) berfungsi sebagai penolak, penarik,
relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residu mudah hilang
Tanaman atau tumbuhan yang berasal dari alam dan potensial sebagai
alkaloid dan terpen), berbau busuk dan berasa agak pedas. Tanaman atau
tumbuhan ini jarang diserang oleh hama sehingga banyak digunakan sebagai
dari tembakau ini bisa dijadikan alternatif lain bagi para petani yang memiliki
2
masalah dalam pengembangan pertaniannya karena dari hasil penelitian
Adapun sumber data yang dipakai yaitu Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan
Migunani.
tulis ilmiah ini, maka penulis membagi beberapa bab dalam penulisan karya tulis
BAB I PENDAHULUAN
3
1.4 Teori
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
adalah semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk
pengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama,
kecuali virus, bakteri atau jasad renik lainnya yang terdapat pada manusia dan
binatang.
daya bunuh yang tinggi, penggunaannya mudah dan hasilnya cepat untuk
5
Pestisida pertanian dan pestisida pada umumnya adalah bahan kimia atau
Karena itu pestisida bersifat bioaktif yang artinya pestisida dengan satu atau
sekali. Pestisida disebut persisten bila sudah diaplikasikan dapat bertahan pada
bidang sasaran atau pada lingkungan dalam jangka waktu yang lama. Pestisida
dalam lingkungan tidak hanya dalam hitungan bulan, tetapi puluhan tahun.
tubuh hewan atau manusia. Oleh karena itu, senyawa ini dapat terus berada
dalam tubuh organisme dan pindah dari organisme yang satu ke organisme
meningkat jika tingkat trofik yang dilalui makin tinggi (bioakumulasi dan
biomagnifikasi).
Pestisida organik adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tanaman.
Pestisida nabati sudah digunakan tiga abad yang lalu (Ware, 1982: 1983).
6
penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai
Menurut Yayasan IDEP, 2016. Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik
penyakit.
Flavonoid merupakan kelompok besar yang terdiri dari flavon, flavanon, dan
1995).
Pada buah jeruk, hampir 90% dari jenis yang ada terdapat senyawa
flavonoids. Senyawa flavonoids pada buah jeruk, banyak terdapat pada kulit
7
Sifat dasar limonoids mencakup kegunaannya sebagai insktisida, regulasi
dan manusia seperti antibakteri, viral, dan antifungi. (Dondy A. Setyabudi dan
Selain Flavonoid, kulit jeruk juga mengandung komposisi kimia minyak atsiri
yang dihasilkan tanaman Citrus aurantifolia yang berasal dari Kamerun yaitu
Tembakau dikenal sebagai salah satu jenis tanaman penghasil pestisida nabati
dengan bahan aktif nikotin. Bahan aktif yang berperan dalam mengendalikan
serangga hama adalah senyawa nikotin dan turunannya antara lain alkaloid
nikotin, nikotin sulfat dan senyawa nikotin lainnya. Senyawa ini bekerja
sebagai racun kontak, racun perut dan fumigan. Senyawa nikotin efektif dalam
lainnya.
8
BAB III
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Neraca analitik
2. Mortar
3. Pisau
4. Mesin penghalus
5. Saringan halus
6. Corong pisah
7. Wadah plastik
8. Botol semprot
9. Stopwatch
3.1.2 Bahan
3. Air 1 liter
9
2. Kemudian keringkan tembakau sampai benar-benar kering dan terlihat
perubahan warnanya.
5. Campurkan bubuk tembakau tersebut dengan air dengan rasio 150 g bubuk
dan air yang sudah dimasukan dalam satu wadah, diamkan selama 1 hari.
puring sampai ampas dari kedua bahan tersebut terpisah. 10. Setelah itu,
masukan kedalam spray yang akan digunakan untuk uji coba pesitisida
Sebagai perbandingan, kami juga membeli pestisida dari bahan kimia yang
juga akan kami coba pada hama Walang sangit. Berikut cara pembuatannya:
3. Masukan 4gram pestisida kimia tersebut ke dalam spray yang sudah berisi 1 It
air.
10
3. 500 liter pestisida Tembakau dan Kulit Jeruk bisa digunakan untuk lahan
sebesar 1 H.
5. Larutan Disemprotkan pada tanaman yang terkena hama pada daun dan
batangnya
Hama
No. Semprotan Waktu A B
(5 hama) (5 hama)
3 mati, 1 pasif,
1. 3 kali 5 menit (I) 2 mati, 3 aktif
1 aktif
2. 3 kali 5 menit (II) 4 mati, 1 pasif 2 mati, 3 aktif
3. 3 kali 5 menit (III) 5 mati 2 mati, 2 pasif
Keterangan :
- B = Pestisida Kimia
- I = Pertama
- II = Kedua
- III = Ketiga
11
BAB IV
PEMBAHASAN
100.000 ekor per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25%. Hasil
penelitian menunjukkan populasi walang sangit 5 ekor per rumpun padi akan
sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27% (BB PADI).
Dari penelitian yang telah penulis lakukan terhadap sepuluh hama walang
lima diantaranya di berikan pestisida kimia dan lima diberikan pestisida kulit
jeruk dan tembakau. Hasilnya pada lima walang sangit yang di berikan
pesitisida kimia di lima menit pertama dua walang sangit mati, dan tiga
walang sangit aktif. Pada lima menit ke dua masih sama pada lima menit
pertama. Pada lima menit ke tiga tiga walang sangit mati, dan dua walang
sangit pasif. Sementara lima walang sangit yang diberikan pestisida kulit
12
jeruk dan tembakau di lima menit pertama terdapat tiga walang sangit mati,
13
satu walang sangit aktif. Pada lima menit kedua terdapat empat walang sangit
mati dan satu walang sangit pasif. Pada lima menit ke tiga kelima walang
tidak langsung akan menurunkan kualitas beras. Pestisida kulit jeruk dan
tembakau merupakan salah satu pestisida nabati yang penulis lakukan, terbuat
dari kulit jeruk dan tembakau . Dari hasil penelitan yang telah dilakukan
penulis telah terbukti bahwa pestisida kulit jeruk dan tembakau lebih efektif
dalam membunuh hama dari pada pestisida kimia. Pestisida kulit jeruk dan
lainnya.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Simpulan yang dapat kami berikan dari beberapa data dan fakta diatas,
antara lain:
kedalam keluarga citrus yang beragam jenis, memiliki rasa yang manis
atau pun manis yang letaknya berada di paling luar. Flavonoid merupakan
serangga.
kelompok alkaloid yang berfungsi untuk racun saraf yang potensial dan
3. Pestisida dari kulit jeruk dan tembakau bisa dijadikan alternatif lain bagi
15
16
DAFTAR PUSTAKA
http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi-mainmenu-47-47/
teknologi/332-pestisida-nabati-pembuatan-dan-manfaat13
http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/index.php/in/hamapadi/206--hama-walang-
sangit-leptcorisa-oratorius-.html
Penerbitan Surabaya:KANISIUS
17
Hadiyani, S. dan Subiyakto.2018.”Peranan Bahan Kimia dalam Pengendalian
Pestisida”.Jakarta.ANGKASA
SWADAYA
Swiss.THOMSON PUBLICATIONS
Jakarta.IDEP FOUNDATION
18