Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
NANOENKAPSULASI PROPOLIS MEGGUNAKAN PENYALUT
KITOSAN DAN MALTODEKSTRIN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

KHOIRONNI DEVI MAULANA 4301415073/2015


CARNAWI 4301413087/2013
MUHAMMAD LATIF RIYANTO 4301415057/2015
MUHAMMAD ABDUL ROZAQ 4311411037/2011
ROZZA AZZIY MUCHOLIK 4301415070/2015

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2015

i
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENELITIAN (PKM-P)
1. Judul Kegiatan : Nanoenkapsulasi Propolis
Menggunakan Penyalut Kitosan
dan Maltodekstrin
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Khoironni Devi Maulana
b. NIM : 4301415073
c. Jurusan : Kimia
d. Universitas : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Ds. Tempurejo, Kec. Blora, Kab.
Blora, Jawa Tengah/089669174175
f. Alamat email : dm.khoironni@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Samuel Budi W.K, S.Si, M.Sc
b. NIDN : 0018048202
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Wonodri Grajen I/435 Semarang
(024)70796789/081802467015
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp. 12.500.000,00
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Semarang, 7 Oktober 2015


Menyetujui,
Ketua Jurusan Kimia, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dra.Woro Sumarni, M.Si) (Khoironni Devi Maulana)


NIP.196507231993032001 NIM. 4301415073

Pembantu Rektor Bid. Kemahasiswaaan Dosen Pembimbing,


Universitas Negeri Semarang,

(Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si ) (Samuel Budi W.K, S.Si, M.Sc)
NIP. 196012171986011001 NIDN. 0018048202

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .............................................................................................................. i


Halaman Pengesahan PKM-Penelitian ............................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
Ringkasan.......................................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan................. ................................................................................................. 2
1.4 Luaran yang diharapkan................ ...................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Propolis .................................................................................... 3
2.2 Nanoenkapsulasi .................................................................................................. 4
2.3 Kitosan ................................................................................................ 5
2.4 Maltodekstrin .............................................................................................. 5
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat ................... 6
3.2 Variabel Penelitian ................... 6
3.3 Bahan dan Alat ...................... 6
3.4 Prosedur Penelitian ................... 6
3.5 Analisa Nanoenkapsulasi ......................... 7
3.6 Kesimpulan .......................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ...................
4.2 Jadwal Kegiatan................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9
LAMPIRAN. 10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing yang
ditandatangani ................................................................................................................. 12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................................. 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ......................... 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ............................................................... 21

iii
RINGKASAN

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dimana keberadaan


berbagai macam jenis flora maupun fauna yang beragam sangat mudah dijumpai.
Ketersediaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia memungkinkan
Indonesia mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Namun hingga saat ini
Indonesia belum mampu memanfaatkan kekayaan tersebut secara maksimal. Hal
tersebut diperkuat dengan fakta bahwa harta alam yang seharusnya membawa
kebermanfaatan bagi kita, justru dijadikan sebagai ladang emas bagi negara asing.
Kesenjangan teknologi ditengarai menjadi sekat yang selama ini menjadi pembeda
antara masyarakat kita dengan negara asing. Pengolahan secara konvensional lekat
dijalankan oleh masyarakat kita. Hal inilah yang menjadi kendala sulitnya Indonesia
menjadi negara berdikari. Salah satu dari sekian kekayaan yang hingga kini dalam
pemanfaatanya masih menggunakan cara-cara tradisional, ialah propolis. Propolis
adalah bahan resin perekat yang dikumpulkan oleh lebah pekerja dari kuncup, kulit
kayu, dan bagian tanaman lainnya untuk menutup atau mensterilkan sarang koloni.
Pemanfaatan propolis melalui proses lebih lanjut mampu menjadikan propolis
sebagai agen senyawa-senyawa antibakteri, antikanker, antivirus, anti-inflamasi,dan
antioksidan. Oleh karena itu diperlukan adanya perhatian, solusi, maupun terobosan
khusus. Salah satu solusi yang ditawarkan ialah dengan memanfaatkan propolis
melalui nanoenkapsulasi propolis menggunakan penyalut kitosan dan maltodekstrin.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara membuat
nanoenkapsulasi propolis dari penyalut kitosan dan maltodekstrin, bagaimana
konsentrasi kitosan terbaik dan proses vacuum drying yang optimal dan pengaruhnya
terhadap karakteristik nanokapsul dan terakhir berapa kandungan flavonoid dan
polifenol dari nanoenkapsulasi propolis menggunakan penyalut kitosan dan
maltodekstrin. Sesuai dengan topik rumusan permasalahan yang dikemukakan di
atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu mengetahui cara
membuat nanoenkapsulasi propolis dari penyalut kitosan dan maltodekstrin,
mengetahui konsentrasi kitosan terbaik dan proses vacuum drying yang optimal dan
pengaruhnya terhadap karakteristik nanokapsul, selanjutnya mengetahui kandungan
flavonoid dan polifenol dari nanoenkapsulasi propolis menggunakan penyalut kitosan
dan maltodekstrin. Hasil penelitian tersebut dapat membawa manfaat bagi
masyarakat, lingkungan, pengembangan IPTEK dan bagi peneliti lain. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya
perlakuan tertentu. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi
kitosan dan maltodekstrin terbaik sehingga didapatkan karakteristik nanokapsul yang
diinginkan. Jenis penelitian kuantitatif dengan perbandingan perlakuan perbandingan
konsentrasi kitosan dengan 4 taraf, yaitu 0% : 10%, 0,5% : 9,5%, dan perbandingan
perlakuan perbandingan konsentrasi maltodekstrin 1,5% : 8,5%, 2% : 8%. Dari
metode tersebut diharapkan dapat dihasilkan nanokapsul yang berkualitas, sehingga
didapatkan nilai tambah serta manfaat lebih.

iv
1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki flora dan
fauna yang sangat beragam. Kekayaan hayati yang dapat dimanfaatkan salah
satunya adalah lebah madu. Selain menghasilkan madu, lebah juga
menghasilkan produk lain yang dapat dimanfaatkan, berupa propolis. Propolis
adalah bahan resin perekat yang dikumpulkan oleh lebah pekerja dari kuncup,
kulit kayu, dan bagian tanaman lainnya untuk menutup atau mensterilkan
sarang koloni (Hasan et al., 2014). Propolis pada sarang lebah bisa diekstraksi
menjadi produk farmasi, kosmetika, dan pangan fungsional. Selain itu,
flavonoid yang terkandung dalam propolis memiliki aktivitas antibakteri
(Barud et al, 2013; Prasetyo, 2011) antikanker, antivirus, anti-inflamasi,
antioksidan dan photoprotector dan berperan dalam imunomodulator (Sforcin,
2007; Sobocanec et al., 2011). Propolis memiliki kandungan kimia yang
berbeda pada setiap wilayah, namun secara umum terdiri dari polifenol
(flovonoids, asam fenolik, ester dan aldehida, alkohol dan keton), terpenoid,
steroid, asam amino, dan berbagai senyawa anorganik (Trusheva et al., 2011).
Perkembangan teknologi dewasa ini cenderung mengarah pada ilmu
dan teknologi nano. Teknologi nano dapat diaplikasikan dalam berbagai
bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan yang berupa pembuatan obat.
Keuntungan menggunakan nanopartikel pada obat, antara lain: ukuran partikel
dan karakteristik permukaannya memudahkan untuk dimanipulasi agar
mencapai efek pasif dan aktif terhadap targetnya; meningkatkan efek terapi
dari obat; dapat menggunakan berbagai saluran seperti oral, nasal, parenteral,
maupun intraokular; kontrol pengeluaran dan degradasi permukaan dapat diatur
dari komposisi matriksnya; dan target spesifiknya dapat menempel melalui
ligannya atau dengan bantuan magnetik (Mohanraj et al., 2006).
Propolis sulit larut dalam air (hidrofob), kandungan bioaktif yang
memiliki sifat hidrofob tidak optimal dicerna oleh tubuh (Chen et al, 2006),
oleh sebab itu dibutuhkan inovasi dalam hal teknologi pengolahan propolis,
agar zat bioaktif propolis terserap oleh tubuh secara optimal. Inovasi dapat
dilakukan dengan mengenkapsulasi menggunakan kitosan dan maltodekstrin
terhadap propolis dan menjadi produk akhir berukuran nanopartikel. Salah satu
aplikasi nanopartikel adalah sebagai sistem pengantaran zat aktif (carrier),
dengan cara melarutkan, menjebak, mengkapsulasi, atau menempelkan zat
aktif didalam matriksnya (Chen et al., 2006).
Keuntungan menggunakan enkapsulasi adalah melindungi suatu
senyawa aktif dari penguraian dan mengendalikan pelepasan suatu senyawa
aktif. maka penelitian tentang nanoenkapsulasi dispersi asap cair dengan
menggunakan kombinasi kitosan dan maltodekstrin sebagai enkapsulan serta
aplikasinya sebagai pengawet pangan perlu dilakukan. Diharapkan, nanokapsul
propolis yang dihasilkan akan mempunyai daya pengawet yang tinggi dan
sinergis sehingga memudahkan pilihan dalam pengawetan pangan yang alami.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
a. Bagaimana cara membuat nanoenkapsulasi propolis dari penyalut kitosan
dan maltodekstrin?
2

b. Bagaimana konsentrasi kitosan terbaik dan proses vacuum drying yang


optimal dan pengaruhnya terhadap karakteristik nanokapsul?
c. Berapa kandungan flavonoid dan polifenol dari nanoenkapsulasi propolis
menggunakan penyalut kitosan dan maltodekstrin?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui cara membuat nanoenkapsulasi propolis dari penyalut kitosan
dan maltodekstrin.
b. Mengetahui konsentrasi kitosan terbaik dan proses vacuum drying yang
optimal dan pengaruhnya terhadap karakteristik nanokapsul.
c. Mengetahui kandungan flavonoid dan polifenol dari nanoenkapsulasi
propolis menggunakan penyalut kitosan dan maltodekstrin.
1.4 Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini antara lain
1. Produk propolis yang berukuran dibawah 100 nanometer
2. Penggunaan metode untuk menciptakan propolis yang berukuran dibawah
100 nm dimulai dengan ekstraksi, kemudian dikecilkan. Setelah didapatkan
ukuran dibawah 100 nm kemudian di enkapsulasi.
3. Untuk memberdayakan potensi madu daerah Semarang, maka bahan baku
diperoleh dari Kecamatan Mijen, Semarang.
4. Diharapkan artikel ilmiah hasil penelitian ini termuat dalam jurnal
terakreditasi.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Propolis
Propolis adalah bahan perekat dari resin yang dikumpulkan lebah
pekerja dari kuncup, kulit kayu, dan bagian tumbuhan lainnya (Hasan et al.,
2014). Resin-resin yang terkumpul dicampur dengan enzim lebah sehingga
berbeda dengan resin tumbuhan asalnya. Propolis berwarna kuning sampai
coklat tua, bahkan ada yang transparan. Perbedaan warna tersebut
dipengaruhi oleh kandungan flavonoidnya. Diperkirakan bahwa 200.000
lebah madu menghasilkan 20 gram kandungan propolis setiap tahunnya.
Propolis berwujud keras dan rapuh pada suhu di bawah 15 oC, tetapi
kembali lebih lengket pada suhu 24-25 oC. Propolis umumnya dapat meleleh
pada suhu 60-69 oC, namun ada pula yang titik lelehnya di atas 100 oC.
Senyawa kimia utama dalam propolis terdiri atas senyawa golongan
flavonoid, fenolik, dan berbagai senyawa aromatik. Senyawa-senyawa
tersebut sukar larut dalam air, sebagian besar mudah larut dalam alkohol,
dan kadang sulit larut dalam pelarut hidrokarbon (Fatoni 2008). Lasmayanty
(2007) menunjukkan hasil uji fitokimia terhadap propolis lebah Trigona spp.
asal Pandeglang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, minyak atsiri,
triterpenoid, saponin, dan tanin.
Propolis dapat berfungsi sebagai antibiotik alami karena kemampuan
antimikrobnya. Senyawa aktif yang memberikan efek antibakteri adalah
pinocembrin, galangin, asam kafeat, dan asam ferulat. Senyawa
antifunginya yaitu pinocembrin, pinobaksin, asam kafeat, benzil ester,
sukaranetin, dan pterostilnena. Senyawa antiviralnya adalah asam kafeat,
lutseolin, dan quersetin. Zat aktif yang diketahui bersifat antibiotik adalah
asam ferulat. Zat tersebut efektif terhadap bakteri Gram positif dan Gram
negatif (Prasetyo, 2011).
Lebah madu memerlukan propolis karena lebah madu rentan
terhadap infeksi bakteri dan virus dan untuk mengisi celah maupun retakan
serta menghaluskan permukaan yang kasar pada sarangnya (Prasetyo,
2011).
Propolis memiliki komposisi yang bervariasi, hal ini dipengaruhi
oleh perbedaan geografi, jenis makanan dari lebah, suhu, bahkan hari ketika
propolis dikumpulkan, (Supardi, 2011). Komponen utama dari propolis
adalah senyawa flavonoid dan senyawa fenolat, termasuk caffeic acid
phenylethylester (Lofty, 2006).
Flavonoid merupakan senyawa golongan polifenol yang kebanyakan
terdapat dalam tumbuhan, biji, kulit buah atau kulit, termasuk juga dalam
propolis.Flavonoid telah anyak digunakan dalam produk farmasi, kosmetik,
dan makanan, baik senyawa murni maupun sediaan herbal (misalnya
ekstrak) dengan aktivitas biologis tertentu (Supardi, 2011).
Struktur senyawa kimia yang terdapat pada propolis sebagaimana
pada gambar 1 adalah caffeic acid (1), (E)-p-coumaric acid (2), isoferulic
acid (3), 3,4-dimethylcaffeic acid (4), pinobanksin-5-methyl ether (5),
cinnamic acid (6), 4-methoxycinnamic acid (7), pinobanksin (8),
rhamnocitrin (9), isopent-3-enyl caffeate (10), 3,3-dimethylallyl caffeate
(11), 2-methyl-2-butenyl caffeate (12), chrysin (13), pinocembrin (14),
4

galangin (15), phenethyl caffeate (16), cinnamyl caffeate (17), benzyl


caffeate (18), quercetin-3,3'-dimethyl ether (19), tectochrysin (20), 3-
acetylpinobanksin-7-methyl ether (21) dan galangin-7-methyl ether (22)

(Yang et al., 2011).


Gambar 1. Struktur senyawa kimia pada propolis (Yang et al., 2011).
2.2 Nanoenkapsulasi
Nanoenkapsulasi dilakukan melalui pembentukan partikel berukuran
1 1000 nm dengan muatan bahan aktif di dalamnya (Reis et al., 2006).
Partikel dengan ukuran nano memungkinkan terjadinya distribusi yang lebih
baik pada produk serta dapat memperluas permukaan kontak partikel
5

dengan bahan. Selain itu, nanoenkapsulasi memungkinkan bahan aktif untuk


lepas secara berkala melalui lapisan enkapsulan, sehingga hal ini juga dapat
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan aktif (Won et al., 2008).
Nanoenkapsulasi pada sistem emulsi berbasis minyak dalam air telah
banyak dilakukan terhadap komponen bioaktif yang bersifat lipofilik seperti
minyak jeruk (Akhtar dan Dickinson, 2007), minyak jahe (Toure et al.,
2007), minyak alpukat (Bae dan Lee, 2008), asam linoleat terkonjugasi
(Choy et al., 2010) dan kurkumin (Gomez-Estaca et al., 2010).
Penelitian sebelumnya tentang enkapsulasi propolis telah dilakukan
oleh Fahri (2009) dan Prasetyo (2011) menggunakan penyalut maltodekstrin
menghasilkan ukuran propolis > 100 nm. Supardi (2011) juga telah
melakukan nanoenkapsulasi propolis menggunakan casein michelle
menghasilkan ukuran > 100 nm.
2.3 Kitosan
Kitosan merupakan polimer alami yang diperoleh dari deasetilasi
kitin, bersifat tidak toksik, tidak mengiritasi, mukoadhesif, biokompatibel,
biodegradabel, antibakteri dan bersifat sebagai antioksidan. Kitosan juga
mempunyai kemampuan sebagai penstabil, pengental, penyerap dan
pengkelat dalam proses koagulasi dan flokulasi. Kitosan memberikan
perlindungan yang baik terhadap inti dan dapat mengikat senyawa aktif
seperti fenol. Selain itu, kitosan juga memiliki sifat sebagai antioksidan.
Kitosan mudah larut dalam larutan asam organik encer dan bersifat
polikationik yang berinteraksi dengan ion pembawa membentuk
crosslinking sehingga menghasilkan kestabilan dispersi yang lebih baik.
Kitosan telah digunakan sebagai enkapsulan untuk melindungi core yang
sensitif antara lain senyawa obat yang larut lemak, vitamin D2, astasantin,
vitamin C ampisilin dan ekstrak minyak zaitun (Kosaraju et al., 2006; Ali et
al., 2014).
Kitosan adalah biopolimer glokosamin linier yang terbentuk dari unit
ulang 2-amino-2deoksi-D-glukosa atau disebut (1,4)-2-amino-2-deoksi-D-
glukosa dan ini merupakan nama resmi kitosan yang mempunyai berat
molekul rata-rata 120.000. Selain itu kitosan memiliki sifat
biokompatibel artinya sebagai polimer alami sifatnya tidak mempunyai
efek samping, tidak beracun, tidak dapat dicerna, dan mudah diuraikan oleh
mikroba (biodegradable) (Supardi, 2011)
Aplikasi penggunaan nanodelivery kitosan digunakan untuk
menyalut senyawa doxorubicin (DOX). Senyawa DOX memiliki sifat
hidrofilik,untuk membentuk nanopartikel dibentuk oleh gelasi ionik dari
polisakarida kitosan (Janes et al., 2001).
2.4 Maltodekstrin
Maltodekstrin sering digunakan sebagai enkapsulan untuk
melindungi komponen bioaktif dari oksidasi. Maltodekstrin mempunyai
kelarutan tinggi, tidak mempunyai rasa dan aroma serta baik untuk
melindungi flavor dari oksidasi. Beberapa penelitian tentang maltodektrin
yang digunakan untuk melindungi core antara lain pada vitamin C pada jus
buah dan meningkatkan stabilitas produk bubuk aserola. Bahkan
maltodekstrin dapat meningkatkan kandungan fenol dan antosianin tepung
6

ubi jalar ungu jika dibandingkan dengan yang tidak dienkapsulasi dengan
maltodektrin (Ahmed et al., 2010; Ali et al., 2014).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Negeri
Semarang & Laboratorium Universitas Airlangga selama 4 bulan yaitu
Januari, Februari, Maret, dan April.
3.2 Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi pengenceran pada
propolis menggunakan aquades, yaitu 40, 60, 65, 70, 80% ekstrak etanol
propolis. Variasi komposisi penyalut kitosan: maltodekstrin secara berurutan
0% : 10%, 0,5% : 9,5%, 1,5% : 8,5%, 2% : 8%.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah derajat pemisahan
supernatant propolis dari waxnya, ukuran partikel nanoenkapsulan, profil
morfologi, dan distribusi ukuran partikel.
3.3 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan adalah sarang lebah, etanol 96%, etanol 70%,
magnesium stearat, sodium tripolyphosphate, pereaksi follin ciocalteu, atrium
karbonat, asam galat, aluminium klorida, kalium asetat, quercetin, aquades,
maltodekstrin, kitosan. Alat yang digunakan adalah erlemneyer, hotplate, labu
ukur, tabung kerucut, kaca arloji, desikator, corong, batang pengaduk, kertas
whatmann 42, sentrifugasi, timbangan, pipet tetes, pipet ukur,
spektrofotometer, microwave, SEM, PSA.
3.4 Prosedur Penelitian
a. Ekstraksi Propolis
Ekstraksi propolis didasarkan pada metode ekstraksi propolis yang
dilakukan oleh Supardi (2011). Sebanyak 130 gram sarang lebah madu
ditambahkan 1 liter pelarut etanol 96% lalu di maserasi selama 16 jam,
kemudian di saring menghasilkan supernatant dan ampas. Dilakukan variasi
pengenceran pada propolis menggunakan aquades, yaitu 50, 60, 65, 70, 80 %
ekstrak etanol propolis untuk menghasilkan pemisahan optimal supernatant
propolis dari waxnya. Kemudian larutan di inkubasi pada suhu 50 oC selama 30
menit. Larutan di simpan didalam freezer selama satu malam untuk
mempermudah proses pengendapan. Dilanjutkan inkubasi pada suhu ruang
sampai larutan menjadi jernih dan terbentuk dua lapisan, lapisan atas yang
jernih dan lapisan bawah yang viskos berwarna coklat (Sahlan, 2010), lalu
diukur derajat pemisahannya menggunakan spektrofotometer, dengan rasio
pada panjang gelombang 310 nm dan 660 nm (A 310/ A 660). Pemisahan
propolis dengan wax melalui filtrasi. Selanjutnya propolis yang memiliki
derajat pemisahan paling tinggi, dilakukan pemekatan dengan menggunakan
rotary evaporator pada suhu 40 oC. Ekstrak pekatnya ditimbang sehingga
dihasilkan nilai rendemen. Propolis yang memiliki derajat pemisahan paling
tinggi akan di salut menggunakan kitosan dan maltodekstrin.
b. Penyalutan ekstrak propolis menggunakan kitosan dan maltodekstrin
Penyalutan dilakukan dengan modifikasi metode yang dilakukan oleh
Saloko et al., (2012). Kitosan dan maltodekstrin dilarutkan dalam propolis
7

berdasarkan variasi kitosan : maltodekstrin (0% : 10%, 0,5% : 9,5%, 1,5% :


8,5%, 2% : 8%). Natrium tripolifosfat (1,0 mg/ ml) ditambahkan dalam
campuran ini kemudian diaduk menggunakan magnetic stirrer dengan
kecepatan 200 rpm selama 30 menit pada suhu kamar. Nanopartikel diisolasi
dengan sentrifugasi pada 3.000 rpm dalam 50 ml tabung kerucut selama 30
menit pada suhu kamar. Supernatan dibuang dan nanopartikel di vacuum
filtered menggunakan kertas Whatman 42. Larutan nanopartikel dipanaskan
dalam waterbath selama 15 menit pada suhu 35 C dan dihomogenisasi
menggunakan rotor-stator homogenizer pada 5.200 rpm selama 2,5 menit.
Setelah itu, larutan dikeringkan dengan vacuum dryer pada suhu 40 oC. Serbuk
yang terbentuk kemudian dihaluskan dan disamaratakan dengan High Energy
Milling (HEM) kecepatan 916 rpm dan frekuensi 28,8 Hz selama 15 menit.
3.5 Analisa Nanoenkapsulasi
Analisis yang akan dilakukan adalah analisis kandungan total
flavonoid menggunakan metode aluminium klorida, analisis total polifenol
menggunakan metode Follin Ciocalteu, analisa distribusi ukuran partikel
dengan Particle Size Analizer (PSA), dan analisa morfologi partikel nano
menggunakan SEM.
a. Analisa Total Flavonoid
Metode Aluminium klorida (AlCl3) digunakan untuk penentuan kadar
total flavonoid dalam ekstrak etanol propolis (EEP), maupun nanofood
propolis. Standar yang digunakan adalah quercetin, pertama dibuat kurva
kalibrasi untuk quercetin (pada konsentrasi 12,5 ; 25,0 ; 50,0 ; 80,0; dan 100
gmL-1 dalam methanol). Sampel EEP dan nanofood propolis dipipet sebanyak
0,5 mL, lalu ditambahkan methanol 1,5 mL, 0,1 mL 10% AlCl3 (m/v), 0,1 mL
1 M potassium acetate dan 2,8 mL aquades. Setelah di inkubasi selama 30
menit pada suhu ruangan, lalu absorbansi sampel dapat di ukur menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 415 nm (Supardi, 2012).
b. Analisa Kandungan Total Polifenol
Penentuan kadar total polifenol menggunakan metode Follin
Ciocalteu. Standar yang digunakan adalah asam galat dengan konsentrasi 0 ; 50
; 100 ; 150 ; 200 ; 250 ; g mL-1 dilarutkan dengan methanol : aquades (50:50,
v/v). Untuk pengukuran sampel 0,5 mL sampel ditambahkan pereaksi Follin
sebanyak 5 mL dan 4 mL 1 M Na2CO3, lalu diaduk dan didiamkan selama 15
menit pada suhu ruangan, selanjutnya absorbansinya diukur dengan
menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang 765 nm (Supardi,
2012).
c. Analisa Distribusi Ukuran Partikel
Analisa distribusi partikel nano menggunakan particle size analyzer
(PSA), sampel yang ada didispersikan menggunakan pelarut yang sesuai, lalu
akan dilewatkan sinar photon yang berfungsi berinteraksi dengan partikel yang
ada, dari intensitas interaksi tersebut akan diterjamahkan kedalam diameter
ukuran partikel di dalam display data (Supardi, 2012).
d. Analisa Morfologi Partikel
Sebelum sampel dianalisis dengan SEM, terlebih dahulu sampel
dicoating. Sampel diletakkan pada plat platinum yang memiliki dua sisi
kemudian dilapis dengan emas yang berfungsi untuk menghasilkan interaksi
pancaran elektron pada sampel. Sampel yang telah dilapisi diamati
8

menggunakan SEM dengan tegangan 7 kV dan pada kondisi vakum (Fahri,


2009).
3.6 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data yang diperoleh
maka dapat ditarik kesimpulan berkaitan dengan Nanoenkapsulasi Propolis
Menggunakan Penyalut Kitosan dan Maltodekstrin.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya kegiatan pada program penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang Rp 3.125.000,00
2 Bahan habis pakai Rp 4.375.000,00
3 Perjalanan Rp 3.125.000,00
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, Rp 1.875.000,00
seminar, laporan, konsumsi, lainnya
Total Biaya Pengeluaran Rp 12.500.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian


Jadwal kegiatan pada program penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Penelitian

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap
Persiapan
2. Tahap
Penelitian I
3. Tahap
Penelitian II

4. Tahap Analisis

5. Penyusunan
Laporan
6. Laporan Akhir
10

Daftar Pustaka
Ahmed, M., M. S. Akter, J. Lee, & J. Eun. 2010. Encapsulation by spray
drying of bioactive components, physicochemical and morphological
properties from purple sweet potato. Food Science and Technology,
43:1307-1312.
Akhtar, M., and E. Dickinson. 2007. Whey proteinmaltodextrin conjugates as
emulsifying agents: An alternative to gum arabic. Food Hydrocolloids,
21:607616.
Ali, D.Y., P. Darmadji & Y. Pranoto. 2014. Optimization of Coconut Shell
Liquid Smoke Nanoencapsulation using Response Surface
Methodology and Nanocapsules Characterization. J. Teknol dan
Industri Pangan, 25(1):23-30.
Bae, E.K., & S. J. Lee. 2008. Microencapsulation of avocado oil by spray
drying using whey protein and maltodextrin. Journal of
Microencapsulation, 25:549-560.
Barud H. S., A. M. A. Junior, S. Saska, L. B. Mestieri, & J. A. D. B. Campos.
2013. Antimicrobial Brazilian propolis (EEP-AF) containing
biocellulose membranes as promising biomaterial for skin wound
healing. Ev Alt Med. 703024:1-10.
Chen, L., G. E Remondetto & M. Subirade. 2006. Food Protein-based materials
as nutraceutical delivery system. Trends in food Science & Technology
17. Pp . 272-283.
Choy, J., J. Shin, S. Lim, J. Oh, M. Oh, & S. Oh. 2010. Characterization and
stability analysis of zinc oxide nanoencapsulated conjugated linoleic
acid. Journal of Food Science, 70: N63-N68.
Fahri, V. R. 2009. Potency of Trigona spp Nanopropolis from Bukittinggi as
Growth Promoter on White Rats (Sprague-Dawley). Skripsi. Bogor:
FMIPA, Institut Pertanian Bogor.
Fatoni, A. 2008. Pengaruh propolis Trigona spp. asal Bukittinggi terhadap
beberapa bakteri usus halus sapi dan penelusuran komponen aktifnya.
Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Gmez-Estaca, J., M. P. Balaguer, R. Gavara, & P. Hernndez-Muoz. 2010.
Nanoencapsulation of the functional food ingredient curcumin by
electrohydrodynamic atomization. International Conference on Food
Innovation. Spain.
Hasan, A.E.Z., L, Ambarsari, L., Widjaja, W.K., & Prasetyo R. 2014. Potency
of Nanopropolis Stinglessbee Trigona spp Indonesia as Antibacterial
Agent. Journal Of Pharmacy. Vol 4(12), PP. 01-09.
Janes, K., Marie, P. Fresneau, M. Ana, A. Fabra. 2001. Chitosan
nanoparticcle as nano delivery for Doxorubicin.Journal of controlled
release elsevier. 73. Pp 255-267.
Kosaraju, S.L., L. Dath, & A. Lawrence. 2006. Preparation and
characterisation of chitosan microspheres for antioxidant delivery.
Carbohydrate Polymers, 64:163167.
Lasmayanty, M. 2007. Potensi antibakteri propolis lebah madu Trigona spp.
terhadap bakteri kariogenik (Streptococcus mutans). Skripsi. Bogor:
11

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian


Bogor.
Lotfy, Mahmoud. 2006. Biologycal Activity of Bee propolis in Health and
Disease. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 7.Pp 22-31.
Mohanraj, V. J., Y. Chen. 2006. Nanoparticles-A review. Tropical Journal of
Pharmaceutical Research. 5: 561-573.
Prasetyo, R. 2011. Potensi Nanopropolis Lebah Madu Trigona spp Asal
Pandeglang sebagai Antibakteri. Skripsi. Bogor: FMIPA Institut
Pertanian Bogor.
Reis, C.P., R.J. Neufeld, A.J. Ribeiro, and F. Veiga. 2006. Nanoencapsulation
I. Methods for preparation of drug-loaded polymeric nanoparticles.
Nanomedicine: Nanotechnology, Biology, and Medicine. 2: 821.
Sahlan, M., & A. W. Budiman. 2010. Simple Extraction Method of Bioactive
Indonesian Propolis for Functional Cosmetics. Proceeding 25-26
November 2010. International Seminar on Cosmetics, Recent
Development in Cosmetics.
Saloko S., P. Darmadji, B. Setiaji, & Y. Pranoto. 2012. Structural Analysis of
Spray-dried Coconut Shell Liquid Smoke Powder. J. Teknol. dan
Industri Pangan, 23(2):173-179.
Sforcin, J. M. 2007. Propolis and the immune system; a review. J Ethnopharm.
113: 1-14.
Sobocanec, S., T. Balog, A. Saric, Z. Macak-Safranko, M. Stroser, K.
Zarkovic, N. Zarkovic, R. Stojkovic, S. Ivankovic, T. Marotti,. 2011.
Antitumor effect of Croatian propolis as a consequence of diverse sex-
related dihydropyrimidine dehydrogenase (DPD) protein expression.
Phytomedicine. 18. 852-858.
Supardi, T. 2011. Pembuatan Nanofood Propolis Menggunakan Penyalut
Cassein Micelle. Skripsi. Depok: Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia.
Toure, A., Z. Xiaoming, C. Jia, & D. Zhijian. 2007. Microencapsulation and
oxidative stability of ginger essential oil in maltodextrin/whey protein
isolate (MD/WPI). International Journal of Dairy Science, 2:387-392.
Trusheva, B., M. Popova, E.B. Koendhori, I. Tsvetkova, C. Naydenski, V.
Bankova. 2011. Indonesian propolis: chemical composition, biological
activity and botanical origin. Nat Prod Res. 25.606-613.
Won, J., M-H. Oh, J-M. Oh, M-S. Kang, J-H. Choy, & S. Oh. 2008. Stability
Analysis of Zinc Oxide-Nanoencapsulated Conjugated Linoleic Acid
and Gamma Linolenic Acid. Journal of Food Science. 73(8): 3943.
Yang H., Y. Dong, H. Du, H. Shi, Y. Peng, & X. Li. 2011. Antioxidant
Compounds from Propolis Collected in Anhui, China. Molecules,
16:3444-3455.
12

Lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing yang
ditandatangani
1. Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Khoironni Devi Maulana
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 4301415073
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blora, 14 Maret 1998
6 E-Mail dm.khoironni@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089669174175
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 1 Tempurejo SMP N 6 Blora MAN Blora
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 1 KSM Kimia Kementerian Agama 2014
Kabupaten
2 Juara 2 KSM Geografi Kementerian Agama 2013
Kabupaten
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP.

Semarang, 4 Oktober 2015


Pengusul,
13

2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Carnawi
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 4301413087
5 Tempat dan Tanggal Lahir Indramayu, 29 Agustus 1995
6 E-Mail carnawi.navy@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087717696821
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri 1 SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Nama Institusi
Juntiweden Karangampel Krangkeng
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
(tidak ada)
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 1 LKTIMN Universitas Riau 2015
Universitas Negeri
2 Juara 1 LKTI 2015
Semarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP.

Semarang, 4 Oktober 2015


Pengusul,
14

3. Anggota II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Latif Riyanto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 4301415057
5 Tempat dan Tanggal Lahir Purworejo, 20 Februari 1997
6 E-Mail mr.latif@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082322044895
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD N Senepo SMP N 12 SMA N 4
Nama Institusi
Purworejo Purworejo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP.

Semarang, 4 Oktober 2015


Pengusul,

(Muhammad Latif Riyanto)


15

4. Anggota III
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhammad Abdurrozaq
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kimia
4 NIM 4311411037
5 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 7 Februari 1993
6 Email abduroza@gmail.com
7 Nomer HP 08995219712
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi MIM 1 Walen MTsN Walen MAN 2 Boyolali

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya.
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Juara 2 LKTI Mahasiswa Dinas Pendidikan Jateng 2012
2 Juara 1 Konferensi Ilmuwan Muda BEM FMIPA UI 2014
Indonesia
3 Delegate of International Paper Contest HMTP FT UNP 2015

4 Juara 1 Essay Contest KMIP FPN UGM 2015


5 Juara 2 MTQ Bid. Desain Aplikasi Al- Unnes 2015
Quran
6 Juara 3 MTQ Bid. Karya Ilmiah Unnes 2015

7 Juara 1 Economic Students Competition HIMA EP Unnes 2015


in Presenting a Paper
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP.

Semarang, 4 Oktober 2015


Pengusul,

(Muhammad Abdurrozaq
16

5. Anggota IV
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rozza Azziy Mucholik
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 4301415070
5 Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung, 22 September 1997
6 E-Mail rozzaazi3@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082322044895
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD N 2 Kebonsari SMP N 1 SMA N 1
Nama Institusi
Wonoboyo Candiroto
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP.

Semarang, 4 Oktober 2015


Pengusul,

(Rozza Azziy Mucholik)


17

6. Biodata Dosen Pembimbing

1 Nama Lengkap Samuel Budi W.K, S.Si, M.Sc


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198204182006041002
5 NIDN 0018048202
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 18 April 1954
7 Nomor Telepon/HP (024)70796789/081802467015
8 Alamat Kantor Jurusan Kimia FMIPA Unnes, Gedung D6
lantai 2, Kampus Sekaran Gunungpati,
Semarang, 50229
9 Mata Kuliah yg Diampu 1. Sintesis Organik
2. Kimia Organik
10 Riwayat Pendidikan S2 Kimia (UGM)
11 Pengalaman Organisasi Pembimbing Skripsi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa 2015.

Semarang, 4 Oktober 2015


Dosen pembimbing,

Samuel Budi W.K, S.Si, M.Sc


NIP.195405101980121002
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
No Peralatan penunjang Jumlah Biaya satuan Biaya total
1. Sewa Peralatan Lab. 1 Rp 3.125.000,00 Rp 3.125.000,00
Seperti: PSA, SEM, dan
Furnace
SUB TOTAL Rp 3.125.000,00

2. Bahan Habis Pakai


No Bahan habis pakai Jumlah Biaya satuan Biaya total
1. Pembuatan 1 Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
X-Banner
2. Kitosan 100 gr Rp. 5.000,00 Rp. 500.000,00
3. Etanol 96% 3 Liter Rp. 70.000,00 Rp. 210.000,00
4. Sarang lebah Rp. 315.000,00 Rp. 315.000,00
5. Maltodekstrin 100 gr Rp. 4.000,00 Rp. 400.000,00
6. Magnesium stearat 100 gr Rp. 2.000,00 Rp. 200.000,00
7. Sodium 100 gr Rp. 3.000,00 Rp. 300.000,00
tripolyphospate
8. Pereaksi follin 80 ml Rp. 5.000,00 Rp. 400.000,00
ciocalteu
9. Antrium karbonat 50 gr Rp. 5.000,00 Rp. 250.000,00
10. Asam glutamat 50 gr Rp. 6.000,00 Rp. 300.000,00
11. Alumunium klorida 70 gr Rp. 3.000,00 Rp. 210.000,00
12. Kalium asetat 100 gr Rp. 4.000,00 Rp. 400.000,00
13. Aquades 10 liter Rp. 4.000,00 Rp. 40.000,00
14. Querecetin 100 ml Rp. 3.000,00 Rp. 300.000,00
15. Kertas whatmann 42 5 Rp. 50.000,00 Rp. 250.000,00
Lembar
SUB TOTAL Rp. 4.375.000,00

3. Perjalanan
Justifikasi Harga satuan
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian (Rp)
Pra kegiatan Survey lokasi 4 orang Rp 52.500,00 Rp 210.000,00
Pengumpulan 4 orang Rp 37.500,00 Rp 150.000,00
data
Perizinan 4 orang Rp 37.500,00 Rp 150.000,00

Pelaksanaan kegiatan Penelitian 4 orang x Rp 150.000,00 Rp 900.000,00


6 x6
Pasca Kegiatan Perizinan 4 orang - Rp. 1.715.000,00
mengakhiri
program, dll
SUB TOTAL Rp 3.125.000,00
19

Lain-lain
Justifikasi
Material Kuantitas Harga satuan (Rp) Keterangan
Pemakaian
Dokumentasi Untuk dokumentasi - Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
dan publikasi dan publikasi
Seminar Mensosialisasikan 1 kali Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00
hasil penelitian
Penyusunan Untuk penyusunan 7 kali Rp. 10.000,00 Rp . 70.000,00
laporan laporan hasil
kegiatan
Pembuatan Untuk laporan akhir - Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00
laporan akhir dan penggandaan di
dan akhir kegiatan untuk
penggandaan keperluan monev
akhir
Perizinan Untuk print, materai, - Rp. 55.000,00 Rp. 55.000,00
dan fotokopi surat-
surat
Konsumsi Konsumsi untuk - Rp 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00
sosialisasi selama
penelitian
SUB TOTAL Rp. 1.875.000,00
Total (Keseluruhan) Rp. 12.500.000,00
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Tabel 9. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Alokasi
Waktu
No Nama/NI Program
Bidang Ilmu (jam/ Uraian Tugas
. M Studi
minggu
)
1. Khoironni Pendidikan Pendidikan 6 jam/ Perizinan, sosialisasi
Devi Kimia minggu program, penanggung
Maulana/4 jawab semua kegiatan
30141507 yang dilakukan dalam
3 PKMP, mengkoordinir
pembagian dan
pelaksanaan tugas,
membantu pelaksanaan
program, penanggung
jawab pelaksananan
penelitian, menyusun
laporan, dokumentasi,
publikasi.
2. Carnawi/ Pendidikan Pendidikan 6 jam/ Penanggung jawab
43014130 Kimia minggu bahan, mempersiapkan
87 perlengkapan yang
dibutuhkan dalam
eksperimen, sosialisasi
program, menyusun
laporan, publikasi.
3. Muhamma Pendidikan Pendidkan 6 jam/ Penanggungjawab
d Latif Kimia minggu pengolahan bahan,
Riyanto/43 sosialisasi program,
01415057 menyusun laporan,
publikasi.
Muhamma Kimia Sains 6 jam/ Penanggungjawab
4. d minggu pengolahan bahan,
Abdurroza sosialisasi program,
q/4311411 menyusun laporan,
037 publikasi.
5 Rozza Pendidikan Pendidikan 6 jam/ Mempersiapkan
Azziy Kimia minggu perlengkapan yang
Mucholik/ dibutuhkan dalam
43014150 eksperimen, menyusun
70 laporan, dokumentasi,
publikasi.
21

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Rektor Fax (024) 8508082, Email : unnes@unnes.ac.id Purek I : 8508001, Purek II : 8508002,
Purek III : 8508003, Purek IV : 8508004, Ka. BAAK : Fax. (024) 8508085, Ka.BAUK: 8508091,
Bag. UHTP : 8508088, Bag. Keuangan : 8508093, Bag. Kepegawaian : 8508092

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Khoironni Devi Maulana
NIM : 4301415073
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya, dengan judul


Nanoenkapsulasi Propolis Menggunakan Penyalut Kitosan dan
Maltodekstrin yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya pelaksanaan yang sudah diterima ke
kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar-benarnya.

Semarang, 4 Oktober 2015


Mengetahui, Yang menyatakan,
xxii

Anda mungkin juga menyukai