Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

INOVASI AROMATHERAPHY BUG SPRAY DENGAN


MEMANFAATKAN LIMBAHKULIT JERUK DAN MINT SEBAGAI
USAHA
PROSPEKTIF DAN BERNILAI EKONOMIS
BIDANG KEGIATAN:
PKM – KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

Putu Widarsa 165040201111086 Angkatan 2016


Teguh Fajar Prasetya 165040201111071 Angkatan 2016
Ahmad Fahmi Wafiudin. 165040201111079 Angkatan 2016
Wiga Tegarmas Setiawan 165040201111079 Angkatan 2016

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018

i
USULAN HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Inovasi Aromatheraphy Bug Spray
Dengan Memanfaatkan Limbah kulit Jeruk Dan Mint Sebagai Usaha Prospektif
Dan Bernilai Ekonomis
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√ ) PKM-K ( ) PKM-KC
(Pilih salah satu) ( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Putu Widasa
b. NIM : 165040200111003
c. Program Studi : Agroekoteknologi
d. Universitas : Brawijaya Malang
e. Alamat rumah/telp :
f. E-mail : Nec5680@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
Penulis : 4 Orang
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No Telp. :

6. Biaya Kegiatan Total : Rp 8.743.000


a. Dikti : Rp 8.743.000
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Malang, 15 November 2018


Menyetujui,
Pembantu Dekan III
Fakultas Pertanian, Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Ir. Budi Prasetya, MS Putu Widarsa


NIP. 19610701 198703 1 002 NIM. 165040200111003

Pembantu Rektor III,


Universitas Brawijaya Dosen pendamping

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii


DAFTAR TABEL ..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................vi
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Program ............................................................................................ 2
1.3 Luaran yang Diharapkan .............................................................................. 2
1.5 Manfaat Program .......................................................................................... 3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ............................................. 4
2.1 Kondisi Umum Lingkungan .......................................................................... 4
2.2 Gambaran Umum ......................................................................................... 4
2.3 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar ...................................................... 5
2.4 Analisa Usaha ................................................................................................ 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................. 8
3.1 Persiapan Produksi ........................................................................................ 8
3.2 Target Pasar ................................................................................................... 8
3.3 Strategi Penjualan dan Pemasaran ................................................................. 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................... 10
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 10
4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 10
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11

iii
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Aliran Cash Flow produk .................................................................................... 6
2. Anggaran Biaya ................................................................................................. 10
3. Jadwal Kegiatan PKMK .................................................................................... 10

iv
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Halaman
1. Desaign Produk ................................................................................................... 4
2. Media cetak poster .............................................................................................. 9

v
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Biodata Ketua dan anggota serta dosen pembimbing ....................................... 11
2. Justifikasi Anggaran dan Penyusutan ............................................................... 16
3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ................................ 19
4. Surat pernyataan ketua ...................................................................................... 19

vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nyamuk merupakan vektor Arthropod-born viral disease. Spesies nyamuk
yang berperan diantaranya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penyebaran kedua spesies nyamuk ini sudah meluas, selain ditemukan di daerah
perkotaan yang padat penduduk juga ditemukan di daerah pedesaan. Nyamuk
Aedes aegypti merupakan vektor utama sedangkan Aedes albopictus merupakan
vektor kedua dari penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) yang biasa disebut
Dengue Haemorrahagic Fever (DHF). DBD merupakan satu dari beberapa
penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia terutama negara
berkembang. (Wayan, 2008 dan Sudarto, 1992). Masalah DBD telah menjadi
masalah klasik yang kejadiannya hampir dipastikan muncul setiap tahun terutama
pada awal musim penghujan, menurut World Health Organization (WHO)
Indonesia tercatat sebagai negara dengan kasus Demam Berdarah tertinggi di
Asia Tenggara.
Indonesia memiliki jumlah kasus DBD yang setiap tahunnya cenderung
meningkat dan persebarannya semakin luas. Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) pada saat ini endemis di sebagian besar tanah air kita. Berdasarkan
laporan Ditjen PP dan PL Depkes RI, 2009 kasus DBD berfluktuasi dari tahun ke
tahun. Indonesia pernah mengalami kasus terbesar pada tahun 2005 di Asia
Tenggara yaitu 95.270 orang (CFR = 1,36 %). Jumlah kasus tersebut meningkat
17% dan CFR meningkat 36% dibanding tahun 2004. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk mengatasi masalah DBD di Indonesia. Program pemberantasan
DBD dilakukan upaya penemuan dan pengobatan penderita serta pengendalian
vektor untuk memutus rantai penularannya.
Pengendalian vektor dapat digolongkan dalam pengendalian alami dan
pengendalian buatan. Upaya pengendalian buatan khususnya secara kimia telah
banyak dilakukan untuk memutus kontak antara vektor dan manusia. Berbagai
produk pencegah gigitan nyamuk dan pemberantasannya di edarkan secara luas,
namun senyawa kimia sintetik yang digunakan sebagai obat nyamuk dapat
menyebabkan sifat resisten pada nyamuk karena seringnya paparan atau salah
penggunaan dalam aplikasinya. Peredaran obat nyamuk saat ini hanya
mewujudkan kemampuan dalam membunuh dan mengusir nyamuk dan serangga
lainnya tanpa mengemukakan atau bahkan menutupi resiko bahaya kandungan
racun-racun yang terkandung di dalamnya seperti N,N-Diethylmeta- toluamide
(DEET) yang sangat berbahaya bagi manusia. Obat nyamuk yang masuk melalui
saluran pernafasan dalam waktu yang lama akan terjadi perubahan-perubahan
atau kerusakan dari jaringan penyusun saluran pernafasan, sehingga fungsi
normal dari jaringan-jaringan sistem pernafasan dapat terganggu (Dahniar, 2011).
Menghisap asap 1 buah obat nyamuk sama seperti menghisap 75-137 batang
rokok (tergantung mereknya), Menurut World Health Organization (WHO) obat
nyamuk dapat mencetuskan terjadi asma, kanker karena sifatnya polutan dan

1
karsinogenik, terutama sekali gangguan saluran pernafasan. Terkait kondisi ini,
perlu digali potensi bahan alami sebagai bahan penolak nyamuk yang dapat
digunakan sebagai pilihan lain untuk pengganti atau penggunaan sementara jika
ada masalah dengan repellent sintetik (Koren dkk., 2003).
Kulit jeruk merupakan salah satu limbah yang banyak beredar di lingkungan.
Jumlah kulit jeruk di Indonesia mencapai 309.678 ton pada tahun 2013. Sejauh
ini belum banyak orang yang mampu memanfaatkan limbah kulit jeruk. Kulit
jeruk sejatinya dapat berpotensi sebagai repellent seranggadari bahan alami
(Wager, 2011) karena mengandung minyak atsiridengan komponen limonene,
mirsen, linalool, oktanal, decanal, sitronelol, neral, geraniol, valensen, sinnsial
dan sinensial (Menegristek, 2010). Linalol, citronellal dan geraniol termasuk
senyawa yang bersifat repellent terhadap artropoda(Inayah, 2007). Minyak atsiri
dalam kulit jeruk memiliki kandungan yang dapat memberikan efek
menenangkan. Biasanya, minyak atsiri digunakan sebagai bahan campuran
aromaterapi pada bidang kesehatan (Rusli, 2010). Ekstraks sederhana minyak
atsiri pada kulit jeruk dapat dilakukan dengan penyulingan (Resti dkk., 2010).
Penyulingan merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk
mendapatkan minyak atsiri (Molide, 2009). Penyulingan atau distilasi adalah
suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Proses penyulingan dilakukan dengan
mendidihkan campuran zat hingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali ke dalam bentuk cairan (Bangkaha, 2011). Pengunaan bahanalami dari
ekstrak kulit jeruk diharapkan lebih amanjika dibandingkan dengan bahan kimia.
Hasil dari ekstraksi kulit jeruk akan dijadikan bug spray atau obat nyamuk alami
yang aman bagi kesehatan, serta memanfaatkan aroma kulit jeruk sebagai
aromaterapi yang menenangkan dan dikemas dalam botol semprot yang disebut
dengan “Jeliprot”.
1.2 Tujuan Program
Tujuan dari PKM K ini adalah :
1. Mengetahui proses membuat bug spray dan aromatheraphy berupa
produk Jeliprot secara alami dan praktis
2. Mendesain produk Jeliprot yang praktis dan ekonomis
3. Melakukan pemasaran dari produk Jeliprot
1.3 Luaran yang Diharapkan
Jeliprot diharapkan dapat menjadi suatu inovasi obat nyamuk yang tidak
hanya digunakan sebagai pengusir nyamuk tetapi juga aromaterapi yang
menenangkan. Dengan adanya Jeliprot diharapkan dapat membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat serta mampu mengurangi limbah kulit jeruk yang
selama ini dibuang. Karya Jeliprot diharapkan dapat dipublikasikan dan memiliki
hak paten produk.

2
1.5 Manfaat Program
Manfaat yang diharapkan adalah Jeliprot dapat membantu dalam mengusir
nyamuk sekaligus sebagai aromaterapi, serta dengan adanya Jeliprot dapat
mengurangi limbah kulit jeruk.

3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum Lingkungan
Berdasarkan laporan Ditjen PP dan PL Depkes RI, 2009 kasus DBD
berfluktuasi dari tahun ke tahun. Indonesia pernah mengalami kasus terbesar pada
tahun 2005 di Asia Tenggara yaitu 95.270 orang. Sedangkan Kulit jeruk
merupakan salah satu limbah yang banyak beredar di lingkungan. Limbah kulit
jeruk dapat berasal dari industri minuman, ataupun dari pasar. Pada tahun 2013,
jumlah kulit jeruk di Indonesia mencapai 309.678 ton tiap tahunnya. Sejauh ini
belum banyak orang yang mampu memanfaatkan limbah kulit jeruk, khususnya
limbah di pasar, agar menambah nilai jualnya (Kementerian Pertanian, 2013).
Berdasarkan kedua data tersebut maka pembuatan produk Jeliprot (Jeruklimbah
semprot) tentunya akan berguna bagi masyarakat khususnya mahasiswa pertanian
yang sering melakukan praktikum dilapangan. Jeliprot mengandung senyawa
yang bersifat repellent terhadap artropoda sehingga pemanfaatan produk ini dapat
menolak artropoda yang akan mendekati penggunanya. Selain itu, produk ini
dikemas dengan kemasan yang praktis dan mudah digunakan.

2.2 Gambaran Umum


Produk yang akan di jual untuk menjalankan usaha ini disebut Jeliprot.
Jeliprot adalah bug spray yang biasa dikenal dengan obat anti nyamuk berupa
semprotan. Motto dari Jeliprots itu sendiri adalah “A Better Aromatherapy Bug
Spray” motto ini memiliki makna yaitu kata “A Better” berarti Jeliprot sebagai
produk yang akan membuat orang memilih Jeliprot menjadikan sebagai prioritas
utama. Dan arti dari kata “Aromatherapy Bug Spray” adalah Jeliprots merupakan
tidak hanya sebagai bug spray atau semprotan anti nyamuk tetapi juga merupakan
aromatherapy sehingga pengguna mendapatkan manfaat selain menjadikan
Jeliprot sebagai semprotan anti nyamuk.

Gambar 1. Desaign Produk


Jenis produk yang akan diproduksi adalah bug spray yang biasa dikenal
dengan obat anti nyamuk berupa semprotan. Tidak hanya sebagai bug spray tetapi
juga sebagai aromaterapi yang berbau khas jeruk dan campuran dari mint,
sehingga menimbulkan cool sensation. Jeliprot ini merupakan produk yang
memanfaatkan limbah dari kulit jeruk dan juga menambahkan mint sebagai
pelengkap dari produk ini. Jeliprot hadir dalam bentuk aerosol cair yang dikemas
dengan botol semprot berukuran 100 ml yang inovatif dan kemasanya yang unik,
praktis dan ekonomis. Jeliprot ini akan bersaing dipasaran dengan harga
ekonomis yaitu Rp. 18.000,- dengan kemasan 100 ml. Cara penggunaan Jeliprot
yaitu dengan menyemprotkan ke bagian kulit yang dikehendaki (Hindari terkena

4
mata). Jeliprot memiliki beberapa keunggulan dibandingkan daengan produk
lainnya yaitu :

1. Unik, Jeliprots ini dibuat dalam bentuk aerosol cair yang mudah
disemprot bukan berbentuk hydrocolloid liquid, campuran koloid padat-
cair, liquid oil, maupun absorben. Selain itu, masih belum ada produk
sejenis yang beredar di pasaran.
2. Ekonomis, karena Jeliprots ini menggunakan limbah kulit jeruk sehingga
pada proses pembuatannya tidak membutuhkan biaya yang besar
3. Higenis, karena pada umumnya obat anti nyamuk berbentuk padatan yang
menghasilkan asap dan loshion, Jeliprots ini didesain berbentuk spray
sehingga higienitas kulit tetap terjaga karena proses tidak dioleskan
sehingga resiko kontaminasi oleh bakteri dari tangan yang kurang bersih
dapat diminimalkan.
4. Praktis, Jeliprots ini menggunakan botol semprot sehingga penggunaanya
lebih mudah.

2.3 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar


Bahan baku produk diperoleh dari petani jeruk atau para penjual makanan
yang di daerah malang. Bahan baku sangat mudah diperoleh karena dari kalangan
petani di daerah Dau. Kulit jeruk dipandang sebagai sampah. Sedangkan dari
kalangan penjual makanan juga kurang lebih sama. Mereka tidak membutuhkan
limbah kulit jeruk yang telah digunakan sebagai minuman. Adapun mengenai
peluang pasar dari produk Jeliprot ini sangat terbuka karena produk ini
merupakan produk yang unik dan praktis. Segmentasi pasar dari Jeliprot
mencakup semua kallangan dapat dilihat dari konsumen yang akan menggunakan
produk ini yaitu, ibu rumah tangga, anak-anak, mahasiswa dan masyarakat luas.
Jeliprot akan dipasarkan di balai-balai kesehatan (puskesmas, apotek, klinik),
super market dan badan kesehatan pemerintahan lainnya.
2.4 Analisa Usaha
2.4.1 R/C Ratio
R/C ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antar besarnya hasil
penjualan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Rumus yang digunakan
dalam menghitung R/C ratio R diperoleh dari target penjualan harga
Rp.18.000 dan target produksi sebesar 300 botol, kemudian untuk C
diperoleh dari biaya penyusutan ditambah dengan biaya habis pakai
ditambah lagi dengan biaya transpot dan biaya lainya kemudian dihitung
R/C sebagai berikut :
R/C = Hasil penjualan / Biaya Produksi = Rp 5.400.000 / Rp. 3.384.200
= 1,59
R/C Ratio sebesar 1,59 menunjukkan bahwa dengan modal Rp
1,00 akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 1,59.

5
2.4.2 Aliran Cash Flow
Tabel 1. Aliran Cash Flow produk
No Bulan ke Bulan ke- Bulan ke- Bulan Bulan Bulan
0 1 ke-2 ke-3 ke-4
A In flow
1 Jumlah - 300 300 300 300
Produksi
(porsi)
2 Harga per - 18.000 18.000 18.000 18.000
produk
(Rp.)
Penerimaan 5.400.000 5.400.000 5.400.000 5.400.000
(Rp.)
Total Penerimaan Rp. 21.600.000
B Out flow
1 Biaya
Investasi 4.137.000 0 0 0 0
-Alat-alat
masak
2 Biaya bahan 2.171.000 2.171.000 2.171.000 2.171.000
3 Biaya 2.435.000 800.000 800.000 800.000
Operasional
Jumlah Biaya 4.137.000 5.329.100 2.971.000 2.971.000 2.971.000
Total Biaya Rp.18.379.100
C Pendapatan -4.137.000 70.900 2.429.000 2.429.000 2.429.000
bersih
(A – B)
Kumulatif -4.137.000 - - 791.000 3.220.900
Dana Tunai 4.066.100 1.637.100

2.4.3 Break Event Point (BEP)


Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana
perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak
menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total
penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.
BEP Unit = TC Sekali Produksi/Harga
= 2.894.100/18.000
= 160 botol
BEP Harga = TC Sekali Produksi /Unit
= 2.894.100/300
= Rp. 9.600

6
Jadi dari BEP unit menjelaskan bahwa dari Total pengeluaran Rp.
2.894.100 dan harga 18.000 kami harus memproduksi minimal 160 botol
setiap produksi sedangkan kami memiliki target sebesar 300 botol setiap
produksi, kemudian jikalau kami sekali produksi mampu menghasilakn
300 botol maka harga agar kami tidak rugi harus diatas Rp. 9.600 dengan
ini kami menjual produk kami dengan target Rp. 18.000

7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Persiapan Produksi
Sebelum memulai melakukan produksi produk ada hal – hal yang perlu
dipersiapkan seehingga produk akan lebih efektif dan efisien sehingga kualitas
dan keamanan produk yang akan di produksi dapat terjamin. Selain itu, produsen
dapat mengetahui keberlanjutan produk karena mengetahui peluang yang ada di
pasaran. Adapun langkah – langkah yang akan dilakukan untuk mempersiapkan
produksi antara lain :
a. Identifikasi masalah
Tahapan ini merupakan tahap awal tim penulis dalam mengidentifikasi
permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat. Mengamati banyaknya
limbah kulit jeruk khususnya di wilayah Lamongan dan Surabaya serta
mengamati resiko penggunaan obat nyamuk yang sudah ada. Oleh karena
itu, dibutuhkan obat nyamuk yang alami dan menjadikan aromatherapy
sekaligus pemanfaatan limbah.
b. Studi Literatur
Setelah tahapan identifikasi masalah dilakukan, tim penulis melakukan
studi literatur untuk mencari metode yang sesuai dalam pemanfaatan
limbah kulit jeruk sebagai inovasi bug spray dan aromatherapy.
c. Observasi
Fokus observasi yaitu pemanfaatan limbah kulit jeruk dalam lingkungan
sekitar yang biasanya tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang begitu saja.
Selain itu mengobservasi kelebihan dalam pemanfaatan limbah kulit jeruk
sebagai bug spray dibandingkan dengan obat anti nyamuk yang sudah
ada.
d. Perencanaan Desain
Penulis melakukan perancangan terhadap Jeliprot . Sebagai perancangan
awal, limbah kulit jeruk yang melalui proses penyulingan yang akan
dibuat dalam bentuk liquid dan kemasan yang inovatif berupa botol
semprot.
e. Uji Coba Produksi
Sebelum dilakuakn produsi hal yang sangat penting yang harus dilakukan
adalah melakukan uji coba produk. Sehingga kekuragan dan keamanan
produk dapat diketahui.

3.2 Target Pasar


Jeliprots dapat dipasarkan ke semua kalangan masyarakat. Jeliprots akan
dipasarkan di balai-balai kesehatan (puskesmas, apotek, klinik), super market dan
badan kesehatan pemerintahan lainnya. Penjualan produk dilakukan secara online
dengan menggunakan facebook, twitter, website, dan blogspot. Tidak hanya itu
penjualan produk juga dilakukan secara offline.

8
3.3 Strategi Penjualan dan Pemasaran
Adapun strategi penjualan dan pemasaran dapat dilakukan dengan
beberapa metode antara lain :
3.3.1 Offline
a. WoM (Word of Mouth)
Pemasaran dengan metode ini dilakukan dengan promosi langsung kepada
konsumen terdekat di daerah tempat produksi Jeliprot tersebut.
Konsumen yang sebagai target pemasaran adalah masyarakat daerah
Lamongan. Metode ini juga dilakukan untuk melakukan kerja sama
kepada pihak-pihak terkait.
b. Media Cetak
Pemasaran yang memanfaatkan media cetak akan dilakukan melalui
poster, flyer, banner, pamflet dan akan dipublikasikan di dalam majalah
majalah kesehatan.

Gambar 2. Media cetak poster


3.3.2. Online
a. Memperkenalkan Jeliprot secara luas menggunakan jejaring social.
Jejaring sosial yang utama adalah instgram dan jejaring sosial
pendukung yaitu facebook, twitter, website dan blogspot. Melakukan
penjualan secara online melalui facebook, Bukalapak, Shopee,
Tokopedia, twitter, website, instagram dan blogspot.

9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya
No Uraian Jumlah
1 Biaya Tetap Rp. 4.137.000
2 Biaya habis pakai Rp. 2.571.000
3 Lain-lain : Pamflet, brosur, banner, penggandaan Rp. 1.460.000
proposal, cetak laporan akhir, biaya listrik,
dokumentasi, perijinan.
4 Biaya Perjalanan Rp. 975.000

Total Rp. 8.743.000


4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKMK

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey pasar

2 Persiapan Tempat dan


Alat Produksi
3 Pengadaan Bahan Baku
dan Penunjang
4 Produksi dan Promosi

5 Pemasaran

6 Evaluasi dan pelaporan


kegiatan

10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan anggota serta dosen pembimbing
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Putu Widarsa


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 165040200111003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Mataram, 01 oktober 1997
6 Email Nec5680@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082266001034
B. Riwayat pendidikan
SD/MI SMP/MTS SMA
Nama Institusi SDN 22 SMPN 2 SMAN 1
Cakranegara Mataram Mataram
Jurusan - - MIPA
Tahun Masuk-Keluar 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah JELIPROT (jeruk
limbah semprot)
Malang, 9 November 2018
Pengusul

(Putu Widarsa)

11
2. Biodata Anggota 1
3. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Teguh Fajar Prasetya


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 165040200111026
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 17 November 1998
6 Email Teguhfajar98@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081216770568
4. Riwayat pendidikan
SD/MI SMP/MTS SMA
Nama Institusi SDN 6 SMP I Az - SMA Brawijaya
Palembang zahrah 2 Smart School
Palembang Malang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah JELIPROT (jeruk limbah
semprot)
Malang, 9 November 2018
Pengusul

(Teguh Fajar Pasetya)

12
5. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ahmad Fahmi Wafiudin


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 1650402011110086
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan, 21 Agustus 1998
6 Email ahmadfahmivj@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081252286499
B. Riwayat pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI MTS SMAN 3
Assyafiiyah Darussalam Lamongan
Getung Getung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah JELIPROT (jeruk
limbah semprot)

Malang, 9 Nopember 2018


Pengusul

(Ahmad Fahmi Wafiudin)

13
6. Biodata Anggota 2
C. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Wiga Tegarmas Setiawan


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIM 165040201111252
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 22 Februari 1998
6 Email Wigasetiawan12@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081615727287
D. Riwayat pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 3 SMAN 1 PARE
Sumberagung PARE
1
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah JELIPROT (jeruk limbah
semprot)

Malang, 9 Nopember 2018


Pengusul

(Wiga Tegarmas Setiawan)

14
7. Dosen Pembimbing
1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Dosen Pemangku
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Email
7 Nomor Telepon/Hp
2. Riwayat pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Keluar

3. Pemakalah seminar ilmiah


No Nama Seminar Judul Artikel Waktu dan Tempat
1
2
3
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah dana PKM K JELIPROT
Malang, 14 Mei 2017
Pendamping

(.)

15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran dan Penyusutan
1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi unit Harga Biaya Nilai Akhir Lama Biaya


Pemakaian Satuan Pemakaia Penyusu
(Rp) n(Tahun) tan/Bula
n(Rp)
Sterilizer Sterilisasi 1 unit 600.00 600.000 60.000 5 108.000
bahan baku 0
Alat preesing Preesing 1 unit 300.00 300.000 30.000 10 27.000
bahan baku 0
Nampan Sortir kulit 3 unit 12.000 36.000 0 5 7.200
jeruk
Peralatan Penyulingan 1 unit 500.00 500.000 50.000 5 90.000
ekstraksi untuk 0
mendapat
minyak
atsirin
Mixer Penghalusan 1 unit 200.00 200.000 20.000 5 56.000
kulit jeruk 0
Pisau Memotong 2 10.000 20.000 0 1 20.000
bahan Baku buah
Heating Sumber 1 unit 800.00 800.000 80.000 5 144.000
Mantle pemanasan 0
Electrothermal Bahan
Ultra Turrax Proses 1 unit 1.500.0 1.500.000 150.000 10 135.000
pencampuran 00
Komposisi
ekstrak
Kulit jeruk
dan Mint

Spatula Membantu 3 10.000 30.000 0 1 30.000


Pengadukan buah
bahan
Gelas ukur Pengukuran 2 48.000 96.000 0 1 96.000
volume buah
Bahan baku
Timbangan Pengukuran I unit 55.000 55.000 5.500 5 9.900
volume
Bahan baku
Total anggaran 4.137.000 Total Biaya Penyusutan 723.100

16
2. Bahan Habis Pakai
3. Pembuatan 300 botol produk Jeliprot

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Harga


Pemakaian (Rp)
Mint Bahan baku 1 kg 100.000 100.000
penunjang
Kertas tester Testing hasil 1 pak 50.000 50.000
distilasi
Kulit jeruk dan
hasil turrax
mixing akhir
Botol Pengemasan 300 buah 5.000 1.500.000
kemasan produk
Aquades Solvent pada 3 liter 7.000 21.000
murni proses distilasi

Label Identitas produk 300 buah 1.000 300.000


Box kemasan Pengemasan 100 box 2.000 200.000
produk
SUB TOTAL 2.171.000

3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga
Pemakaian Satuan
(Rp)
Bensin Transportasi 3 orang 70.000 350.000
survey dan
pembelian bahan
Bensin Perjalanan 3 orang 50.000 250.000
publikasi
Jasa kirim Distribusi Cibugs 3 kali 25.000 125.000
keluar daerah distribusi
tempat daerah
Bensin Perjalanan untuk 3 orang 50.000 250.000
melakukan
distribusi Cibugs
selama 5 kali
SUB TOTAL 975.000

17
4. Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Harga
Pemakaian (Rp)
Poster Publikasi produk 3 buah 50.000 150.000
X-banner Publikasi produk 1 buah 80.000 80.000
(+tiang)
Cartridge Percetakan laporan 1 buah 150.000 150.000
printer
Kertas A4 Percetakan Laporan 1 rim 30.000 30.000

Pulsa Komunikasi tim Dan 1 paket 200.000 200.000


pemasaran
Brosur Publikasi produk 500 exlempar 500 250.000
Flyer Sosialisasi dan 100 exlempar 1.000 100.000
publikasi
Uji Pendaftaran Uji 1 paket 500.000 500.000
BPOM BPOM
SUB TOTAL (Rp) 1.460.000

Adapun analisis biaya yang dapat diperhitungkan sementara adalah sebagai


berikut:
a. HPP (Harga Pokok Penjualan)
HPP = Biaya Habis Pakai Total
Produksi

= Rp2.171.000,00
300
= Rp 7.237,00

b. Harga Jual per produk sebesar Rp 18.000,00


c. Keuntungan Marginal = Harga Jual – HPP
= Rp 18.000,00 – Rp. 7.237,00
= Rp 10.763,00

d. Dari perhitungan keuntungan marginal dengan asumsi setiap bulan


menjual 50 produk, maka Return of Investment (ROI) adalah :
ROI = Keuntungan Marginal x 50 produk
= Rp 10.763,00 x 50
= Rp 538.150,00

18
Jadi, ROI dari bisnis ini dapat dicapai dengan membagi total semua modal
awal (Rp 2.171.000,00) dengan keuntungan per bulan (Rp538.150,00) =
4,03 = 4 bulan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program Studi Bidang Alokasi Uraian Tugas
Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Putu Widarsa/ Agroekoteknologi Exact 16 jam Sebagai
165040200111003 Pertanian Ketua
Pelaksana
2 Ahmad Fahmi Agroekoteknologi Exact 16 jam Sebagai PJ
Wafiudin/ Pertanian Keuangan
165040201111086
3 Wiga Tegarmas S. Agroekoteknologi Exact 16 jam Sebagai PJ
/165040201111252 Pertanian Pemasaran

4 Teguh Fajar Agroekoteknologi Exact 16 jam Sebagai PJ


Prasetya / Pertanian Produksi
165040200111026

Lampiran 4. Surat pernyataan ketua

19

Anda mungkin juga menyukai