Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN AKHIR MAGANG KERJA

DI HANDOYO BUDI ORCHIDS


MALANG

Oleh:
OTNIEL FREDERIK
15504010111041

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA

JUDUL:
LAPORAN KEGIATAN MAGANG KERJA
DI HANDOYO BUDI ORCHIDS
MALANG

Disetujui Oleh:

Pembimbing Lapang Pembimbing Utama,

Imam Mutakin, SP. Mas Ayu Ambayoen, SP.,M.Si.


NIP. 197912162015042001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Hery Toiba, SP.,MP.,Ph.D.


NIP. 197209082003121001

2
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN MAGANG KERJA

JUDUL:
LAPORAN KEGIATAN MAGANG KERJA
DI HANDOYO BUDI ORCHIDS
MALANG

Disetujui oleh:

DOSEN PENGUJI

Penguji I, Penguji II,

Mas Ayu Ambayoen, SP.,M.Si. Medea Ramadhani Utomo, SP.,M.Si..


NIP. 197912162015042001 NIP. 20160990033110011

Tanggal Ujian: 9 Oktober 2019

3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya hadiratkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya yang melimpah yang telah diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan magang kerja dengan judul “Laporan kegiatan
magang kerja di Handoyo Budi Orchids, Malang”
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mas Ayu Ambayoen,
SP., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta
pengarahan selama penulisan laporan ini. Penulis juga berterimakasih kepada
bapak Imam Mutakin, SP. selaku pembimbing lapang dan Bapak Ir. Budi Sugiarto
selaku pimpinan Handoyo Budi Orchids (HBO) atas bimbingannya dalam
menyusun laporan magang kerja ini, Selain itu penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada keluarga dan juga teman-teman yang berperan penting dalam
dukungan untuk menyelesaikan laporan magang, maka penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan magang kerja ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi penyempurnaan penyusunan laporan magang agar ke
depannya dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan magang ini dapat
memberikan manfaat.

Malang, 6 Oktober 2019

I
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... 3
KATA PENGANTAR ............................................................................................. I
DAFTAR ISI ........................................................................................................... II
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ III
DAFTAR TABEL ................................................................................................. IV
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Magang Kerja .................................................................................... 3
METODE PELAKSANAAN.................................................................................. 4
2.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 4
2.2 Prosedur Pelaksanaan .................................................................................... 4
III. PROFIL HANDOYO BUDI ORCHIDS (HBO) ........................................ 7
3.1 Deskripsi Perusahaan..................................................................................... 7
3.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan Handoyo Budi Orchids ................................ 8
3.3 Struktur Organisasi Handoyo Budi Orchids. ................................................. 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................... 11
4.1 Deskripsi Kegiatan dan Tanggung Jawab selama Magang Kerja ............... 11
4.2 Aplikasi Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja ..................... 21
4.3 Peningkatan Kompetensi (softskill/hardskill) yang diperoleh selama
kegiatan magang ........................................................................................ 26
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 30
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 30
5.2 Saran .......................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31
LAMPIRAN .......................................................................................................... 31

II
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
Teks
Gambar 1. Tempat Budidaya anggrek a) Naungan jaring paranet; b) Naungan plastik
fiber.................................................................................................................................... 7
Gambar 2. Struktur Organisasi HBO................................................................................10
Gambar 3. Proses Pengeluaran bibit menggunakan kawat pada tahap aklimatisasi ..........17
Gambar 4. Penanaman anggrek dengan menggunakan dua teknik, yaitu: a) Single pot;
b) Kompot ........................................................................................................................ 18
Gambar 5. Anggrek yang ditanam pada: a) Pecahan arang; b). Sabut kelapa; dan c).
Akar pakis ........................................................................................................................ 18
Gambar 6. Perbanyakan Vegetatif pada Anggrek Oncidium ............................................19
Gambar 7. Media tanam yang telah ditumbuhi lumut ......................................................19

III
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
Teks
1. Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja ......................................................... 5
2. Kesesuaian Rencana dengan Kegiatan Magang Kerja ............................. 11
3. Kegiatan Magang dan Tanggung Jawab .................................................. 16
4. Kesesuaian konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja dan
Faktor Penyebab .........................................................................................24
5. Peningkatan Kompetensi Selama Magang Kerja ..................................... 27

IV
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Magang kerja ialah salah satu bentuk kegiatan akademik yang wajib
dilaksanakan oleh mahasiswa program S1 dalam menyelesaikan studinya di
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya
No. 208/PER/2010 tentang Kurikulum Institusional Universitas Brawijaya,
mengatakan bahwa magang kerja adalah salah satu kompetensi institusi
Universitas Brawijaya yang pelaksanaan kegiatannya tidak boleh mengganggu
perkuliahan. Kegiatan magang dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri dan
merupakan strategis Universitas Brawijaya untuk mempersiapkan kelulusannya
yang siap bersaing dengan skill dan ilmu pengetahuan. Kegiatan magang kerja
sebagai kegiatan kerja bagi mahasiswa untuk belajar bekerja membangun skill
mahasiswa selama magang yang tidak diperoleh selama di perkuliahan. Kegiatan
magang kerja juga memberikan pengalaman kerja secara nyata bagi mahasiswa
terutama pada bidang agribisnis dan dimaksudkan agar mahasiswa mampu
memahami kemampuan dasar apa saja yang yang dituntut di dunia kerja untuk
dikembangkan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya sebagai lembaga
penghasil tenaga professional yang berorientasi pada dunia kerja.
Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang banyak
dibudidayakan kalangan tertentu. Secara alami Anggrek Famili Orchidsaceae
hidup pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun dalam
pertumbuhannya Anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor
lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembapan dan temperatur serta
pemeliharaan seperti pemupukan, penyiraman, serta pengendalian organisme
pengganggu tanaman. Bunga Anggrek dikenal sebagai bunga terindah yang
variasi warna, ukuran, dan bentuknya yang luas. Bunga Anggrek termasuk bunga
yang mempunyai daya tahan (vase life) cukup lama. Sifat istimewa lainnya adalah
kemampuan anggrek untuk hibridasi antara genera sehingga modifikasi warna
bentuk, ukuran bunga lebih muda dilakukan, Hal ini untuk memenuhi selera
2

konsumen yang berubah-ubah, dengan sifat ini anggrek mempunyai potensi yang
sangat besar untuk dikembangkan secara komersil.
Handoyo Budi Orchids merupakan laboratorium pembibitan Anggrek
yang berlokasi di Jl, Bondowoso No 9 A Malang. Tempat ini merupakan salah
satu pusat penjualan bibit dan tanaman Anggrek yang ada di kota Malang.
Handoyo Budi Orchids mengerjakan dan menjual bibit Anggrek untuk kebutuhan
para pemula (menyalurkan hobi), pedagang, dan petani Anggrek. Handoyo Budi
Orchids mempunyai kebun Anggrek di Karangploso, yang merupakan tempat
pemeliharaan dan menumbuhkan Bunga Anggrek. Selain menjual bibit, Handoyo
Budi Orchids juga menjual tanaman Anggrek dan lukisan Anggrek dengan
anatomi besar.
Komoditi Tanaman Anggrek mempunyai pasaran yang kondisinya tidak
menentu dan fluktuatif dari segi permintaan dan penawarannya, menyebabkan
harga komoditi ini sangat berfluktuasi, dimana pada saat-saat tertentu harga
dipasarkan merosot dan disaat yang lain harganya sangat membumbung tinggi.
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara jumlah permintaan dan
penawaran, serta karena reaksi yang sangat lambat dari petani terhadap perubahan
permintaan dan harga, karena untuk menjawab permintaan pasar atas barang
produksinya mereka membutuhkan waktu.
Suatu usaha tani maupun pembibitan bunga Anggrek dapat bertahan di
pasar haruslah memiliki tujuan jangka pendek dan panjang. Tujuan jangka pendek
usaha ini antara lain pencapaian penjualan yang maksimm, menjaga dan
memperluas daerah pemasaran. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah
pencapaian keuntungan maksimal, mempertahankan reputasi pengusaha dan
mengadakan perluasan usaha. Proses pencapaian tujuan usaha tidak bisa terlepas
dari berbagai hambatan. Hal ini disebabkan karena adanya tingkat-tingkat
persaingan yang semakin ketat. Persaingan adalah suatu hal yang logis dalam
dunia usaha sehingga menyebabkan pengusaha dituntut untuk lebih
mengefektifkan pemasaran agar tetap bertahan kompetitif ditengah persaiangan
perdagangan bebas.
Di dalam menghadapi berbagai permasalahan seperti yang diungkapkan di
atas diperlukan sebuah manajemen yang baik. Peran manajemen pemasaran
3

sangat menentukan dalam meningkatkan efektifitas dan tercapainya sasaran


perluasan seperti perluasan pangsa pasar dan keuntungan. Manajemen pemasaran
nantinya akan memunculkan berbagai strategi-strategi pemasaran untuk mengatasi
masalah perusahaan bak dalam lingkungan internal dan eksternal perusahaan yaitu
meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

1.2 Tujuan Magang Kerja


Adapun tujuan magang kerja yang dilakukan di perusahaan Handoyo Budi
Orchids adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi persyaratan untuk Tugas Akhir Tingkat Sarjana (S1) di jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
2. Membandingkan dan menyelraskan ilmu pengetahuan yang sudah
diperoleh secara teori dalam perkuliahan pada magang kerja dengan
praktek secara langsung di lapangan.
3. Meningkatkan wawasan dan menambah pengalaman mahasiswa dalam
suatu kegiatan di perusahaan yang berkaitan dengan bidang pertanian.

Sasaran kompetensi yang ingin dicapai dalam kegiatan magang di


perusahaan Handoyo Budi Orchids adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari teknik yang digunakan perusahaan Handoyo Budi Orchids
dalam membudidayakan tanaman anggrek.
2. Mempelajari teknik yang digunakan perusahaan Handoyo Budi Orchids
dalam merawat dan memelihara tanaman anggrek.
3. Mempelajari sistem pemasaran yang diterapkan Perusahaan Handoyo Budi
Orchids.
4

METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan magang kerja ini dimulai pada 24 juni 2019 – 24 Agustus 2019.
Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan di kebun Handoyo Budi Orchids (HBO),
yang terletak di jalan Tameng, RT 007 RW 001, Desa Ngijo, Kecamatan
Karangploso, Malang, Jawa Timur.

2.2 Prosedur Pelaksanaan


Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan dengan mengikuti seluruh
kegiatan kegiatan budidaya dan pengelolaan tanaman anggrek yang ada di kebun
Handoyo Budi Orchids, pelaksanaan magang kerja dilaksanakan dengan rincian
kegiatan yaitu observasi lapang, studi pustaka, dan diskusi serta partisipasi aktif.
a. Pengenalan dan Sosialiasi
Pengenalan dan Sosialisasi kerja dilakukan di kebun anggrek Handoyo
Budi Orchids yang berlangsung selama 1 hari dimana dilakukan pengenalan
struktur organisasi dan berkeliling menyusuri seluruh lokasi magang yang
didampingi pembimbing lapang yaitu Bapak Imam Mutakin, SP. Di kebun
percobaan Handoyo Budi Orchids (HBO).
b. Orientasi Tempat Magang
Orientasi tempat magang yaitu membicarakan rencana proses magang
yang akan berlangsung selama kurang lebih 2 bulan dimana pembimbing lapang
beserta karyawan melakukan pembekalan sekaligus pembimbingan mengenai
kegiatan yang akan dilakukan selama magang kerja berlangsung, mulai proses
budidaya hingga proses pemasaran yang ada pada Handoyo Budi Orchids.
c. Proses Magang
Proses magang terdiri dari partisipasi aktif, studi pustaka, wawancara dan
juga diskusi Bersama pembimbing lapang, dimana proses magang dilakukan 6
atau 7 hari dalam 1 minggu hingga mencapai total 380 jam (Tabel 1). Partisipasi
aktif yang dilakukan adalah dengan praktek kerja secara langsung sesuai dengan
kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan di kebun anggrek Handoyo Budi Orchids.
Partisipasi aktif tersebut meliputi proses budidaya tanaman anggrek, kegiatan
pemeliharaan, proses pemasaran serta kegiatan lain yang ada di tempat magang.
5

Sedangkan Diskusi dan wawancara dilakukan langsung oleh pemilik Handoyo


Budi Orchids (HBO), bapak Ir. Budi Sugiarto dan pembimbing lapang Imam
Mutakin, SP. untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai budidaya
dan penendalian hama yang ada pada tanaman anggrek yang akan dilakukan di
kebun Handoyo Budi Orchids

Tabel 1. Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja


Bulan
No Bentuk Kegiatan Juni Juli Agustus
4 1 2 3 4 1 2
1. Pengenalan Perusahaan ✓

2. Orientasi Perusahaan ✓

3. Studi Budidaya Tanaman


✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Anggrek
4. Pemasaran Anggrek ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

5. Wawancara dan Diskusi ✓ ✓ ✓

6. Pengambilan dokumentasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

8. Pembuatan Laporan Magang ✓ ✓

d. Teknik Pemasaran Anggrek di Handoyo Budi Orchids


Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui
pasar yang dimasuki oleh program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar tersebut. Perusahaan Handoyo Budi Orchids lebih fokus pada penjualan
bibit anggrek dalam media in vitro ataupun seedling. Namun tidak sedikit juga
customer yang membeli tanaman anggrek yang sudah berbunga ataupun tanaman
hias yang terpajang di kebun. Pemasaran bibit anggrek Handoyo Budi Orchids
dilakukan dengan cara packing atau pengemasan dan kemudian dikirim ke
pemesan tergantung berapa banyak pesanan yang dipesan baik lewat online
maupun kunjungan langsung ke kebun Handoyo Budi Orchids.
6

e. Penyusunan Laporan Magang Kerja


Pada penyusunan laporan magang kerja, mahasiswa melaporkan segala
kegiatan dan hasil pengamatan di Handoyo Budi Orchids sesuai dengan topik
magang, setelah melakukan magang kerja. Penyusunan laporan dilakukan setelah
semua data diperoleh dan penulisan dilakukan dengan menganalisa data dari hasil
pengamatan lapang di Kebun Percobaan Handoyo Budi Orchids.
7

III. PROFIL HANDOYO BUDI ORCHIDS (HBO)

3.1 Deskripsi Perusahaan


Kebun anggrek Handoyo Budi Orchids memiliki lokasi yang terletak di di
Jl. Tameng RT 007 RW 001 Desa Ngijo, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten
Malang, dengan luas lahan sebesar 1.700 m2. Di kebun HBO terbagi menjadi dua
tempat budidaya anggrek, yaitu kebun dengan naungan berupa atap plastik fiber
dan naungan berupa paranet (Gambar 2). Naungan berupa atap plastik fiber/asbes
merupakan tempat untuk budidaya anggrek yang memerlukan perawatan khusus,
seperti anggrek yang baru saja diaklimatisasi, anggrek0anggrek yang tidak tahan
pada panas matahari maupun air hujan dan juga anggrek yang menginginkan
kelembaban yang tinggi. Sedangkan kebun berupa naungan paranet digunakan
untuk budidaya anggrek yang membutuhkan lingkungan yang lebih kering dan
panas seperti anggrek Vanda dan Bulbophylum. Pemberian paranet pada dasarnya
bertujuan untuk mengurangi mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk
ke area kebun.

a b

Gambar 1. Tempat Budidaya anggrek a) Naungan jaring paranet; b) Naungan


plastik fiber

Kebun HBO membudidayakan beberapa jenis anggrek yaitu, Bulan,


Vanda, Dendrobium, Cattleya, Bulbophylum, Oncidium dan Rhynchostylis.
Selain budidaya tanaman anggrek. di dalam kebun HBO tidak hanya
membudidayakan tanaman anggrek saja, namun juga ada tanaman hias berbagai
macam. diantaranya adalah Bromelia, Violces, Aglonema, Jenggot Musa, dan
lain-lain. Peletakan tanaman di kebun HBO yaitu diatas rak tanaman, dibawah
rak, maupun digantung, tergantung pada jenis tanaman. Tanaman-tanaman
tersebut ditata rapi dan tetap memperhatikan jarak antar tanaman agar sirkulasi
8

udara tetap berjalan dengan baik untuk mengurangi kemungkinan timbulnya


penyakit. Serangan bakteri atau jamur umumnya terjadi bila kondisi lingkungan
tanaman tidak sesuai, yaitu sirkulasi udara di dalam lingkungannya kurang baik,
serta kelembapan dan suhu tinggi (Nugroho, 2009).
Beberapa sarana yang terdapat di kebun HBO yang berfungsi untuk
menunjang proses budidaya tanaman anggrek dan hias diantaranya adalah dua
enkas. Menurut Sumarsih (2010), Enkas merupakan kotak kayu yang diberi kaca
dengan dua lubang sebagai masuknya tangan serta diberi sarung tangan untuk
tempat memasukkan tangan dalam bekerja, fungsi dari alat ini hampir sama
dengan LAFC. namun lebih sederhana. Peralatan lainnya yaitu dua pompa air
yang masing-masing berfungsi untuk memompa air ke dalam tampungan dan
pompa air untuk memompa campuran pupuk maupun pestisida ketika
pengaplikasian. Sarana lain yang menunjang proses budidaya yaitu selang
semprot dan ruang botol. Selang semprot digunakan untuk penyiraman tanaman,
pemupukan dan aplikasi pestisida, sedangkan ruang botol kultur merupakan
tempat khusus yang didalamnya terdapat rak-rak yang digunakan untuk
meletakkan botol kultur.

3.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan Handoyo Budi Orchids


Handoyo Budi Orchids (HBO) merupakan perusahaan swasta yang
bergerak dalam bidang budidaya tanaman anggrek dengan menggunakan teknik
perbanyaan kultur embrio dan budidaya tanaman hias. Ir. Budi Sugiarto
merupakan pencetus berdirinya HBO. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2002 dan
dipimpin oleh Ir. Budi Handoyo, MM. dengan tenaga ahli dan peneliti yaitu Ir.
Budi Sugiarto, yang mana beliau merupakan kakak beradik. Ir. Budi Sugiarto
merupakan alumni program ilmu bakteri Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Saat awal
berdirinya, perusahaan ini diberi nama Budi Orchids (BO) dan beralamat di jalan
S. Parman 101, Malang, Jawa Timur dan memiliki empat orang karyawan.
Kapasitas produksi anggrek masih terbatas, hanya mampu menyediakan kurang
lebih 300 botol tanamanan anggrek perbulan dan memiliki ruang inkubasi yang
mampu menampung kurang lebih 3000 botol tanaman anggrek.
9

Berkat ketekunan dan kemampuan Ir. Budi Sugiarto dalam berwirausaha,


permintaan akan bibit anggrek terus mengalami peningkatan sehingga perusahaan
ini berkembang dengan pesat. Pada april 2003, Ir. Budi Sugiarto bekerja sama
dengan Ir. Budi Handoyo, MM. yang merupakan kakak kandungnya, bekerja
sama untuk meningkatkan usahanya. Sejak itu perusahaan ini berganti nama
menjadi Handoyo Budi Orchids (HBO). Setelah berubah nama menjadi HBO,
lokasi perusahaan berpindah ke Jalan Bondowoso 9A, Kelurahan Gading Kasri,
Kecamatan Klonjen, Malang, Jawa Timur.Selanjutnya untuk menambah kapasitas
produksi, pada tahun 2005, HBO mendirikan lahan perkebunan yang beralamat di
jalan Tameng, RT 007 RW 001, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang,
Jawa Timur dan memiliki luas kebun anggrek 1.700 m2.
Kebun budidaya anggrek HBO memiliki visi,yaitu: a). Mendorong
generasi muda yang mau mengembangkan tanaman anggrek dan tanaman hias; b).
Ikut serta menciptakan anggrek yang mempunyai karakter sesuai keinginan
konsumen. Sedangkan misi kebun HBO yaitu: a). Bisa memenuhi sebagian pasar
benih sehingga tidak banyak bergantung dengan benih import; b). Dan
mengembangkan galur plasma anggrek luar untuk melengkapi dari apa yang
sudah ada.
Tanaman yang dibudidayakan di kebun HBO antara lain anggrek Bulan,
Dendrobium, Vanda, Cattleya, Oncidium, dan lain-lain. Berbagai kegiatan
budidaya dilakukan di kebun HBO, mulai dari persilangan antar spesies anggrek,
antar genus, hingga berbeda genus sehingga dapat diperoleh anggrek-anggrek
spesies baru di kebun HBO. Kegiatan lain yang dilakukan di kebun HBO yaitu
perbanyakan anggrek melalui kulturembrio, perawatan tanaman, hingga
pemanenan tanaman.

3.3 Struktur Organisasi Handoyo Budi Orchids.


HBO memiliki struktur organisasi yang dibuat untuk mengatur proses
usaha agar berjalan dengan baik. Setiap bagian dari struktur organisasi tersebut
memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Handoyo Budi Orchids (HBO) diketuai
oleh pimpinan umum yang dibantu oleh bendahara dan operasional. Selain itu
terdapat beberapa koordinator yang menangani berbagai macam keperluan seperti
10

koordinator laboraturium, Koordinator pemasaran dan juga koordinator kebun


karangploso (Gambar 1) .

Pemimpinan Umum

Operasional Bendahara

Koordinator Koordinator Koordinator


Laboraturium Pemasaran kebun Karangploso
Gambar 2. Struktur Organisasi HBO.

1. Pemimpin umum.
Memiliki tugas untuk membuat rancangan kebijakan, menetapkan
kebijakan yang telah disusun, menetapkan kebijakan yang telah disusun, serta
mangawasi jalannya yang telah di tetapkan dalam pelaksaannya demi kelancaran
perusahaan.
2. Pemimpin Operasional.
Bertanggung jawab atas kegiatan yang berjalan tiap harinya dan
keputusan0keputusan yang diambil.Bendahara bertanggung jawab segala macam
arus keluar masuknya keuangan perusahaan, mengontrol transaksi yang terjadi,
dan pembayaran gaji bulanan karyawan.
3. Koordinator Laboratorium.
Bertugas mengawasi proses pencucian botol, sterilisasi botol, pembuatan
media, penyilangan, tebar benih, dan kegiatan di ruang inkubasi.Koordinator
pemasaranbertanggung jawab terhadap proses promosi, pemasaran, dan penjualan
bibit dan tanaman hias, serta produk lainya di Handoyo Budi Orchids kepada
masyarakat.
4. Koordinator Kebun Karangploso.
Bertanggung jawab terhadap pengurus dan pemulian tanaman induk,
pengurus pembuangan limbah, serta pengurus tanaman yang telah Vegetatif.
11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kegiatan dan Tanggung Jawab selama Magang Kerja


4.1.1 Kesesuaian Rencana dengan Kegiatan Magang Kerja
Kegiatan magang yang dilakukan di Handoyo Budi Orchids sebagian
besar sudah sesuai dengan rencana kegiatan magang. Mulai dari pembekalan
tentangprofil perusahaan sampai dengan pemasaran anggrek yang setiap
kegiatannya dilakukan dengan cukup baik. Kesesuaian rencana dengan kegiatan
magang kerja dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Kesesuaian Rencana dengan Kegiatan Magang Kerja
Kegiatan Magang
No
Rencana Magang (Implementasi di S/TS Keterangan
.
Lokasi Magang)
Pembekalan
Mengetahui Profil Disampaikan pada
1 Tentang Profil S
Perusahaan hari pertama
Perusahaan
Pengenalan dan Pengenalan dan
Didampingi
2 Sosialisasi Sosialisasi S
pembimbing lapang
Perusahaan Perusahaan
Aklimatisasi,
Peremajaan, Meliputi setiap fase
3 Budidaya Anggrek Perbanyakan, dan S pertumbuhan
Revisi Media anggrek
Tanam
Penyiraman,
Berupa penyiraman
4 Perawatan Anggrek Pemupukan, dan S
dan pemupukan
Pengendalian OPT
Pemasaran Online HBO fokus pada
5 Pemasaran Anggrek S
dan Offline pemasaran bibit
Untuk saat ini
Pengiklanan
6 Promosi Anggrek TS perusahaan tidak
Produk
melakukan promosi
Keterangan: S: Sesuai; TS: Tidak Sesuai
12

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa rencana kegiatan sebagian besar
sudah sesuai dengan kegiatan magang yang dilakukan di perusahaan Handoyo
Budi Orchids. Kegiatan yang sudah sesuai dengan rencana kegiatan magang yaitu:
1. Pembekalan Profil Perusahaan
Pada hari pertama magang yaitu tanggal 24 Juni 2019, peserta magang
berkumpul di ruang tamu perusahaan Handoyo Budi Orchids. Bapak Imam
Mutakin selaku pembimbing lapang mengumpulkan semua peserta magang yang
baru hadir untuk diberikan informasi terkait profil perusahaan. Peserta magang
mencatat setiap informasi yang diberikan untuk nantinya dapat dilampirkan pada
laporan kegiatan magang. Kemudian bapak Imam mengenalkan peserta magang
dengan bapak Ir. Budi Sugiarto selaku pemilik perusahaan. Pak budi turut
memberikan pembekalan seputar perusahaan untuk mempermudah kegiatan
peserta dalam melakukan kegiatan magang. Peserta magang juga berkenalan
dengan beberapa karyawan perusahaan. Perkenalan dilakukan agar peserta
magang lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan perusahaan. Peserta
magang kemudian diarahkan untuk bertemu dengan penanggung jawab kebun
yaitu Wahyu Purnomo. Mas Wahyu mengajak peserta magang untuk berkeliling
kebun sembari memberikan informasi terkait komoditi anggrek apa saja yang
menjadi fokus budidaya perusahaan HBO. Mas Wahyu selaku penanggung jawab
kebun juga menjabarkan kegiatan apa saja yang nantinya akan dikerjakan peserta
magang. Setelah selesai berkeliling, peserta magang berkumpul untuk diberikan
briefing terkait kegiatan yang akan dilakukan serta pembagian kelompoknya.
2. Budidaya Tanaman Anggrek
Pada kegiatan budidaya Tanaman Anggrek peserta memulai kegiatan dari
pembibitan. Namun kegiatan pembibitan dilakukan oleh karyawan yang ada di
lab, karena kegiatan pembibitan membutuhkan keahlian khusus dan area yang
steril untuk menjaga kualitas dari bibit anggrek itu sendiri. Pembibitan yang
dilakukan menggunakan metode in vitro atau kultur jaringan dengan media botol.
Dalam satu media, biasanya akan ditanam bibit sebanyak 32 buah atau lebih untuk
kemudian media botol disimpan ditempat yang teduh dan sejuk agar
pertumbuhannya dapat optimal sehingga dapat dipasarkan jika memang akan
dipasarkan. Kegiatan selanjutnya setelah pembibitan yaitu kegiatan Aklimatisasi.
13

Aklimatisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk seedling, yaitu


memindahkan bibit ke flexible cup. Setelah dilakukan seedling, anggrek
kemudian di repoting atau dipindahkan ke media pot dan pakis. Untuk kemudian
setiap 6 bulannya, anggrek akan di repoting kembali dan diganti dengan media
pot yang baru. Pot yang digunakan harus diganti setiap 6 bulan, karena tingkat
keasaman pada media akan meningkat karena residu dari pemupukan dan
penyirman. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya lumut di dalam pot yang nantinya
akan menganggu kesehatan dari anggrek itu sendiri. Sehingga media harus diganti
dengan media tanam yang baru.
3. Perawatan Tanaman Anggrek
Kegiatan budidaya tanaman anggrek meliputi penyiraman, pemupukan dan
pengendalian OPT. Pada kegiatan penyirman dilakukan pada pagi hari yaitu pukul
06.00 WIB sebelum ada cahaya matahari. Kegiatan penyiraman terbagi menjadi
tiga lokasi. Pembagian ini dilakukan karena selang yang digunakan terbatas,
sehingga harus menggunakan tiga selang, Lokasi pertama yaitu area depan kebun.
Pada area ini, terdapat berbagai macam anggrek dan tanaman hias. Terutama
anggrek dendorium yang kebanyakan digantung dan di tempel pada pakis. Lokasi
kedua yaitu greenhouse depan. Pada area ini terdapat banyak tanaman anggrek
yang sudah berbunga, dan digunakan sebagai indukan. Lokasi terakhir yaitu
greenhouse atas. Di area ini banyak terdapat anakan anggrek yang baru saja di
seedling. Intensitas penyiraman anggrek juga harus disesuaikan dengan jenis
anggrek. Sebagai contoh, intensitas penyiraman anggrek dendrodium berbeda
dengan anggrek phaleonopsis. Anggrek dendrodium membutuhkan lebih banyak
air, karena media yang digunakan untuk anggrek dendrium adalah sabut kelapa.
Sehingga intensitas penyiraman harus lebih banyak agar air dapat masuk ke dalam
media dan dapat diserap akar. Berbeda dengan anggrek phaleonopsis yang
menggunakan media pot, intensitas penyiraman tidak perlu terlalu banyak, karena
akan menyebabkan kelembapan pada media pot dan mempercepat pelumutan.
Kegiatan dari penyiraman dilakukan oleh empat sampai lima peserta magang
untuk mempercepat proses kegiatan.
Kegiatan pemupukan di perusahaan Handoyo Budi Orchids dibagi
menjadi dua yaitu pemupukan untuk anggrek berumpun dan tidak berumpun.
14

Contoh dari anggrek berrumpun adalah anggrek dendrodium, bulbophylum,


cattleya dan oncidium. Kemudian untuk contoh anggrek tidak berumpun adalah
anggrek phaleonopsis (bulan), vanda dan seterusnya. Pemupukan dibedakan
menjadi dua karena komposisi dari setiap pupuk berbeda, sesuai dengan
kebutuhan anggrek. Setiap pemupukannya membutuhkan sekitar 35 liter pupuk
untuk diaplikasikan ke semua anggrek di kebun. Jadi untuk semua jenis anggrek
dalam dua kali pemupukan, perusahaan HBO menghabiskan sekitar 70 liter pupuk
setiap harinya. Alat yang digunakan pada proses pemupukan yaitu selang dan
pompa yang terhubung dengan aliran listrik. Intensitas pupuk yang di aplikasikan
tidak perlu terlalu banyak agar dosisnya cukup untuk diaplikasikan untuk ke
seluruh anggrek sejenis di kebun. Kegiatan pemupukan ini biasa dilakukan oleh
empat peserta magang, dimana setiap bagiannya membutuhkan dua peserta
magang. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pemupukan.
Kegiatan selanjutnya adalah pengendalian OPT. Pengendalian OPT di
perusahaan HBO menggunakan pestisida yang diaplikasikan ke seluruh tanaman
anggrek. Kegiatan pengaplikasian pestisida dilakukan setiap seminggu sekali,
tergantung kebutuhan. OPT yang sering menyerang anggrek di kebun HBO yaitu
siput yang biasanya bersembunyi di dalam pot. Setiap kali setelah hujan, peserta
magang wajib mencari siput tersebut untuk selanjutnya dibuang.
Lalu kegiatan perawatan yang terakhir adalah kegiatan sanitasi kebun.
Kegiatan ini dilakukan dengan memotong dan mengambil daun yang sudah kering
dan mencabuti gulma yang tumbuh disekitaran pot dan lahan. Peserta magang
akan membawa gunting dan ember, yang nantinya digunakan untuk
mengumpulkan daun kering dan gulma. Kegiatan sanitasi dilakukan oleh seluruh
peserta magang dan dilakukan setiap hari jumat. Biasanya Pak Budi selaku
pemimpin perusahaan akan memeriksa hasil sanitasi kebun yang dikerjakan oleh
peserta magang setiap sore.
4. Pemasaran Anggrek
Pemasaran anggrek di perusahaan Handoyo Budi Orchids terbagi menjadi
dua, yaitu pemasaran online dan pemasaran offline. Pemasaran online
mengandalkan market place yang disediakan oleh aplikator. Contohnya seperti
aplikasi shopee. Setiap karyawan di kebun memiliki akun untuk memasarkan
15

produk dari HBO. Produk yang dipasarkan online pada umumnya berupa bibit
botol atau seedling. Hal ini dikarenakan perusahaan Handoyo Budi Orchids lebih
fokus pada pembibitan dan perbanyakan. Namun tidak menutup kemungkinan jika
pesanan yang diajukan berupa tanaman dewasa. Setiap harinya pesanan bisa
mencapai 5 sampai 10 bahkan lebih. Proses pengemasan dan pemasaran dilakukan
setelah jam kerja yaitu pukul 15.00 WIB. Pemasarannya juga mengandalkan
layanan J&T yang menjemput pesanan langsung ke kebun Handoyo Budi Orchids
setelah anggrek selesai dikemas yaitu setiap pukul 16.00 WIB. Untuk pemasaran
offline, perusahaan melayani kunjungan langsung ke kebun. Dengan itu, calon
konsumen akan dapat dengan leluasa memilih tanaman mana yang nantinya akan
dibawa oleh calon pembeli. Tanaman yang dibeli konsumen pada saat berkunjung
pada umumnya adalah tanaman hias. Pelayanan dari perusahaan dalam melayani
konsumen juga sangat baik. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya pengunjung
yang datang, bahkan ada yang datang jauh-jauh dari luar kota.
5. Promosi Produk
Kegiatan promosi saat kegiatan magang belum sempat dilakukan peserta
dikarenakan perusahaan Handoyo Budi Orchids belum membuat program
tersebut. Menurut Bapak Budi selaku pemimpin perusahaan, promosi saat ini
belum perlu dilakukan karena perusahaan HBO sendiri sudah mempunyai nama
besar dalam pangsa pasar anggrek. Produk dari perusahaan HBO dapat dikatakan
sudah dikenal oleh masyarakat dan dipercaya sebagai penghasil bibit anggrek
yang baik dan bervariasi. Namun, beliau kadang membuat promosi melalui
market place dengan memberikan potongan harga dan gratis ongkos pengiriman
bagi konsumen yang memesan lewat aplikasi online.

4.1.2 Kegiatan Magang dan Tanggung Jawab


Secara keseluruhan selama proses magang kerja dilakukan peserta magang
memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater dan juga
Perusahaan Handoyo Budi Orchids. Selain itu pada setiap tugas yang diberikan
oleh pembimbing lapang peserta magang kerja juga memiliki tanggung jawab
spesifik, antara lain dapat dilihat pada tabel di bawah.
16

Tabel 3. Kegiatan Magang dan Tanggung Jawab


Kendala yang
No Kegiatan Magang Tanggung Jawab
dihadapi
Memindahkan anggrek
Kesalahan dalam
1 Aklimatisasi dari media in vitro ke
penerapan
seedling
Memindahkan anggrek
Kesalahan dalam
2 Peremajaan dari media kompot ke
penerapan
media baru
Melakukan perbanyakan Kesalahan dalam
Perbanyakan Vegetatif
3 pada setiap 3 rumpun pemotongan dapat
(Splitting)
anggrek merusak anggrek
Intensitas yang
Penyiraman, Pemupukan
4 Perawatan berlebihan tidak
dan Pengendalian OPT
baik bagi anggrek
Melihat usia
Mengganti media dan
5 Revisi Media Tanam Anggrek dan
menatanya dengan baik
kondisi pot
Membersihkan daun
Ketelitian sangat
6 Sanitasi kering dan gulma dari
diperlukan
kebun
Pemilihan Produk, Produk tidak
6 Pemasaran Anggrek Pengemasan dan sesuai dengan
Pemasaran pesanan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di
perusahaan HBO memiliki tanggung jawab dan kendalanya masing-masing.
Namun hal itu bukanlah suatu masalah besar apabila peserta magang sungguh-
sungguh saat melakukan kegiatan magang serta mengetahui bagaimana mengatasi
kendala tersebut. Berikut merupakan proses kegiatan magang berserta kendala
yang ada pada kegiatan yang dapat diatasi peserta magang.
17

1. Aklimatisasi
Aklimatisasi merupakan proses pemindahan bibit dari botol kultur ke
dalam single plant. Aklimatisasi merupakan tindakan yang harus dilakukan secara
hati-hati, karena pada tahap ini, bibit anggrek masih sangat rentan dan mudah
mengalami kematian. Bibit anggrek yang siap untuk diaklimatisasi yaitu memiliki
ciri telah mempunyai organ yang lengkap, yaitu akar, batang dan daun. Tanaman
yang telah memiliki organ yang lengkap kemudian dikeluarkan dari botol kultur
dengan cara memasukkan sedikit air ke dalam botol kultur untuk memudahkan
pengambilan tanaman dari dalam botol, kemudian untuk memudahkan
pengambilan tanaman dari dalam botol kultur, tanaman dikeluarkan dengan
bantuan kawat yang ujungnya berbentuk “U” (Gambar 3). Pengeluaran plantet
dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari patah dan kerusakan pada tanaman.

Gambar 3. Proses Pengeluaran bibit menggunakan kawat pada tahap aklimatisasi

Tahap selanjutnya adalah penanaman anggrek. Anggrek yang baru


diaklimatisasi ditanam pada flexible cup. Terdapat dua teknik penanaman
anggrek, yaitu single pot dan kompot (komuniti pot). Penanaman pada single pot
dilakukan dengan cara menanam dengan jumlah satu tanaman per pot. Sedangkan
teknik kompot dilakukan dengan menanam jumlah bibit 3-7 tanaman per pot
apabila ukuran tanaman masih terlalu kecil (Gambar 4).
18

a b

Gambar 4. Penanaman anggrek dengan menggunakan dua teknik, yaitu: a) Single


pot; b) Kompot

2. Peremajaan
Peremajaan atau penggeneratifan tanaman anggrek merupakan
pemindahan tanaman dan penggantian media tanam pada tanaman anggrek yang
telah memasuki fase generatif atau berumur kurang lebih 4-5 bulan. Selain
berdasarkan pada umur tanaman, penggantian media ini juga dilihat berdasarkan
ukuran tanaman, apabila tanaman telah memenuhi media dan pot maka tanaman
tersebut diganti pot dan medianya. Media tanam anggrek generatif perlu diganti
dengan media yang lebih kuat dalam menopang berdirinya tanaman. Media tanam
yang digunakan untuk anggrek Bulan generatif yaitu sabut kelapa, akar pakis, atau
pecahan arang (Gambar 5).

a b c

Gambar 5. Anggrek yang ditanam pada: a) Pecahan arang; b). Sabut kelapa; dan
c). Akar pakis

3. Perbanyakan Vegetatif
Perbanyakan vegetatif merupakan kegiatan yang terbilang sulit. Karena
harus memotong anggrek dengan menggunakan gunting atau splitter, tanpa
merusak akar ataupun rumpun pada anggrek. Kegiatan perbanyakan vegetatif
19

dilakukan apabila anggrek dewasa mempunyai rumpun yang banyak sehingga


harus dilakukan perbanyakan vegetatif dengan cara memecah rumpun (splitting).
Kegiatan splitting dilakukan pada anggrek yang memiliki minimal 3 rumpun.
Setelah dipotong, kemudian anggrek ditempatkan pada media tanam yang baru.
Anggrek yang telah selesai dilakukan perbanyakan, belum boleh disiram kurang
lebih 3 hari. Hal ini dilakukan untuk menyembuhkan luka akibat proses
pemotongan. Contohnya adalah anggrek oncidium yang paling sering dilakukan
perbanyakan vegetatif (Gambar 6).

Gambar 6. Perbanyakan Vegetatif pada Anggrek Oncidium

4. Revisi Media Tanaman


Revisi media adalah kegiatan mengganti media tanam yang sudah tidak
layak digunakan dengan media tanam yang baru. Revisi media tanam dilakukan
untuk menghindari pembusukan akar dan serangan OPT. Media tanam yang sudah
tidak layak pakai adalah media tanam yang telah lapuk dan media yang ditumbuhi
lumut (Gambar 7). Adanya lumut pada media tanam anggrek akan menyebabkan
tempat tumbuh anggrek terlalu basah dan berpotensi terhadap busuknya akar
tanaman sehingga media harus segera diganti.

Gambar 7. Media tanam yang telah ditumbuhi lumut


20

5. Sanitasi

Sanitasi dalah kegiatan pembersihan tanaman agar tanaman menjadi bersih


sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan terhindar dari serangan OPT.
Kegiatan sanitasi dilakukan dengan cara memotong dan membuang daun tanaman
yang kuning (Gambar 17a) atau yang sudah terlepas dari tanaman anggrek
tersebut ataupun dengan mengambil dan membuang tanaman anggrek yang sudah
mati (Gambar 17b). Daun kuning dapat disebabkan oleh daun tua, tanaman
kekurangan air dan juga tanaman sakit. Sanitasi juga dilakukan dengan
membuang gulma yang tumbuh pada media tanam, hal tersebut dilakukan untuk
menghindari kompetisi perebutan unsur hara antara anggrek bulan dengan gulma.

a b

Gambar 8. Kegiatan sanitasi a) daun yang sudah kuning; b) tanaman anggrek yang
sudah mati
6. Pemasaran
Lalu kegiatan yang menjadi tantangan utama adalah dalam pemasaran dari
bibit anggrek itu sendiri. Sebelum pemasaran, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan. Yang pertama adalah memilih produk sesuai pesanan. Produk yang
dipesan harus sesuai dengan apa yang di minta customer, maka dari itu peserta
magang harus memilah dan memilih produk yang baik dan bagus agar customer
tidak mengecewakan konsumen. Lalu kemudian ada proses pengemasan atau
packing (Gambar 9). Kegiatan pengemasan ini juga menjadi tantangan, karena
bahan yang digunakan adalah kardus. Kardus yang digunakan juga harus
disesuaikan dengan ukuran dari botol dan seedling yang akan dipasarkan. Maka
dari itu peserta magang memotong ukuran kardus untuk disesuaikan dengan
produk, dan di kemas dengan perlindungan koran di dalamnya. Setelah selesai
pengemasan, produk yang akan dpasarkan harus dituliskan alamat lengkap sesuai
21

dengan alamat dari pemesan. Hal ini bertujuan agar produk yang dipesan dapat
sampai di tujuan yang tepat.

a b

Gambar 9. Proses Pengemasan Produk yang akan Didistribusikan Kepada


Konsumen

4.2 Aplikasi Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja


4.2.1 Kesesuaian Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja
Kegiatan magang kerja yang dilakukan di HBO merupakan bentuk praktik
nyata dari beberapa mata kuliah yang didapatkan selama perkuliahan.. Dengan
adanya kegiatan magang, peserta magang mampu menerapkan ilmu yang telah
didapatkan ke dalam praktik kerja. Beberapa ilmu yang telah dipelajari selama di
perkuliahan, diterapkan selama proses kegiatan magang berlangsung. Ada yang
sudah sesuai dengan konsep namun ada juga yang belum sepenuhnya dterapkan
dalam perusahaan. Mata kuliah yang terkait dengan kegiatan magang yang telah
dilakukan mahasiswa di Handoyo Budi Orhcids antara lain yaitu.
1. Dasar Komunikasi
Dalam mata kuliah Dasar Komunikasi, mahasiswa mempelajari bagaimana
cara berkomunikasi yang baik termasuk intonasi, gerak tubuh, bahasa yang
digunakan dan pelafalan kata ketika berhadapan dengan lawan bicara serta
menjaga sopan santun dan etika agar lawan bicara tidak merasa tersinggung serta
tetap merasa nyaman sehingga, komunikasi dapat berjalan dengan baik dan pesan
yang disampaikan dapat diterima. David K. Berlo (1960) mengemukakan model
SMCR (Source, Message, Channel and Receiver) yang menjelaskan bahwa di
dalam proses komunikasi terdapat pihak yang akan menyampaikan pesan baik
secara individu maupun kelompok kepada pihak yang akan menerima pesan
tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dan memberikan respon
umpan balik. Model ini menekankan pada keterampilan komunikasi, sikap serta
pengetahuan dari sumber dan penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat
22

diterima. Hal tersebut diterapkan mahasiswa ketika ada pembeli yang


mengunjungi kebun Handoyo Budi Orchids. Pemilihan kata sangat penting untuk
menciptakan komunikasi yang berjalan dengan baik antara konsumen dengan
pihak perusahaan. Selain itu pengetahuan yang didapatkan mahasiswa melalui
mata kuliah ini juga diterapkan ketika melayani konsumen pada market place
yang digunakan perusahaan dalam pemasaran online, yaitu aplikasi shopee.
Dalam hal ini, setiap pertanyaan yang diajukan oleh calon konsumen, harus
dijawab dengan baik dan ramah. Sehingga pembeli akan memberikan rating yang
tinggi dan peruasahaan akan direkomendasikan sebagai penjual anggrek dengan
pelayanan yang memuaskan.
2. Manajemen Pemasaran Agribisnis
Dalam mata kuliah ini, mahasiswa mempelajari bagaimana cara atau
strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan penjualan dari produk-produk
tanaman di perusahaan Handoyo Budi Orchids. Salah satu yang diterapkan dalam
perusahaan Handoyo Budi Orchids adalah Total Quality Management (TQM).
Menurut Shinta (2011) TQM merupakan program yang dirancang untuk
memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus.
Penerapan ini dapat terlihat pada metode pembibitan yang menggunakan media in
vitro, dimana metode pembibitan ini sangat baik dibandingkan metode
konvensional lainnya. Peserta magang tidak diperbolehkan melakukan kegiatan
ini, karena membutuhkan teknik yang khusus dan perusahaan belum berani
menanggung resiko kerusakan akibat kelalaian peserta magang dalam melakukan
teknik pembibitan in vitro. Namun, perusahaan memperkenankan peserta untuk
dapat mengamati proses pembibitan, dan mendokumentasikannya.
3. Perilaku Konsumen
Dalam perkembangan konsep pemasaran, konsumen ditempatkan sebagai
sentral perhatian. Mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting. Memahami
konsumen akan menuntun perusahaan pada kebijakan pemasaran yang tepat dan
efisien. Sehingga Handoyo Budi Orchids membuat produk-produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan yang diinginkan konsumen, seperti anggrek yang
perawatannya simple namun tetap indah jika ditempatkan di setiap sudut rumah.
23

Sasaran pasar dari perusahaan HBO adalah masyarakat yang menyukai tanaman
hias. Hal ini selaras dengan Teori Psikologis dalam mata kuliah Perilaku
Konsumen. Menurut Kotler (2000), pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh
empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta
keyakinan dan sikap. Perusahaan mampu menumbuhkan kepercayaan konsumen
dengan memberikan produk yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan
produk perusahaan kompetitor. Perusahaan tidak hanya menjual produk namun
perusahaan meyakinkan calon konsumen dengan memberikan pengetahuan
tentang budidaya anggrek dengan perawatan yang baik. Perusahaan juga
menyarankan konsumen dalam memilih media tanam dan jenis pupuk yang
digunakan dalam memelihara tanaman anggrek. Hal inilah yang menumbuhkan
trust pada perusahaan HBO bahwa perusahaan ini memang serius dalam melayani
konsumennya.
4. Dasar Budidaya Tanaman
Mata kuliah ini sangat relevan dengan kegiatan budidaya di lahan yang
sudah dilakukan oleh peserta magang. Dimana pada mata kuliah Dasar Budidaya
Tanaman, peserta magang mempelajari tentang bagaimana memberikan perlakuan
yang sesuai dengan tanaman, pengaplikasian pupuk dan pestisida yang baik dan
benar, serta cara dalam melakukan pemanenan dan perlakuan yang diberikan
kepada tanaman pasca panen. Dalam mata kuliah Dasar Budidaya Tanaman,
peserta magang diajarkan untuk mengenal teknik-teknik perbanyakan vegetatif.
Macam-macam teknik perbanyakan vegetatif yang kita kenal yaitu stek, cangkok,
grafting, dan seterusnya. Salah satu teknik yang diterapkan perusahaan pada
budidaya tanaman anggrek adalah teknik kultur jaringan. Teknik kultur jaringan
adalah metode untuk mengisolasi bagian tanaman seperti protoplasma, sel,
kelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik
sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi
menjadi tanaman lengkap (Gunawan, 1982). Maka dari itu perusahaan HBO
sangat konsisten untuk mempertahankan kualitas dari produk yang akan
dipasarkan nanti. Namun dalam pengaplikasiannya, peserta magang belum
mendapat kesempatan untuk dapat melakukan kegiatan perbanyakan vegetatif in
vitro.
24

4.2.2 Perbandingan Konsep Mata Kuliah dengan Kondsi pada Lokasi


Magang
Tabel 4. Kesesuaian konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja dan Faktor
Penyebab
Konsep pada Kondisi pada Faktor
No S/TS
Mata Kuliah Lokasi Magang Penyebab
Model SMCR,
proses komunikasi
terdapat pihak yang
Komunikasi Perusahaan
akan
dengan selalu
menyampaikan
konsumen cukup menjalin
pesan baik secara
1 baik dengan S komunikasi
individu maupun
umpan balik yang baik
kelompok kepada
serta pelayanan dengan
pihak yang akan
yang baik konsumen
menerima pesan
(sumber: David K.
Berlo, 1960)
Total Quality
Management
Teknik
(TQM,)
pembibitan yang Kualitas
program yang
menggunakan produk yang
dirancang untuk
metode ditingkatkan
memperbaiki mutu
pembibitan in sangat
2 produk, jasa dan S
vitro untuk berguna
proses pemasaran
meningkatkan dalam
secara terus
kualitas dari bibit persaingan
menerus
anggrek yang pasar
(sumber : Agustina
baik
Shinta, 2011, page
11)
Perusahaan
Teori Psikologis,
belum masuk
pilihan pembelian
hingga motivasi
dipengaruhi oleh
dan persepsi. Perusahaan
motivasi, persepsi,
Hanya sekedar belum
3 pengetahuan serta TS
menambah memiliki
keyakinan dan
pengetahuan SDM terkait
sikap
dalam teknik
(sumber : Kotler,
budidaya yang
2000)
baik
25

. Teknik kultur
jaringan
(in vitro) Dibutuhkan
metode untuk keahlian dan
Kegiatan in vitro
mengisolasi bagian pengalaman
anggrek
tanaman sehingga untuk dapat
4 dilakukan pada S
bagian-bagiana melakukan
proses
tersebut dapat metode
pembibitan
beregenerasi pembibitan in
menjadi tanaman vitro
lengkap (sumber :
Gunawan, 1982)

Konsep mata kuliah yang dipelajari peserta magang pada perkuliahan,


banyak yang diaplikasikan perusahaan pada untuk meningkatkan mutu dan
kualitas produk, guna meningkatkan profit dan keuntungan perusahaan. Adapun
aplikasi konsep mata kuliah yang diterapkan antara lain sebagai berikut:
1. Model SMCR
Konsep SMCR pada mata kuliah dasar komunikasi sudah cukup diterapkan
pada perusahaan Handoyo Budi Orchids. Hal ini terlihat dari cara karyawan
melayani pengunjung atau calon pembeli dengan sangat baik. Penyampaian
informasi seputar dunia anggrek juga diberikan secara jelas dan rinci sehingga
perusahaan terlihat informatif dalam melayani konsumen.
2. Total Quality Management (TQM)
Konsep TQM pada mata kuliah manajemen pemasaran agribisnis diterapkan
cukup baik dalam perusahaan. Perusahaan HBO sangat menjaga mutu dan
kualitas produk yang akan dipasarkan. Hal ini terlihat dari teknik budidaya yang
dikatakan modern dan efisien dibanding dengan metode konvensional lain yang
masih digunakan beberapa perusahaan. Kondisi perusahaan yang bersih juga
menjadi alasan mengapa kualitas dari produk HBO terbilang baik. Kegiatan
sanitasi yang dilakukan setiap hari jumat memang diadakan untuk menjaga
kebersihan dari perusahaan Handoyo Budi Orchids.
3. Teori Psikologis
Konsep teori psikologis dalam mempengaruhi konsumen terdapat dalam
mata kuliah perilaku konsumen. Dalam hal ini, perusahaan HBO dapat menambah
26

pengetahuan konsumen dengan memberikan informasi terkait budidaya dan


perawatan anggrek yang baik. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh konsumen,
khususnya konsumen yang masih baru berkecimpung dalam budidaya anggrek
sehinggga perusahaan dapat menjangkau segmen pasar yang luas. Namun dalam
mempengaruhi motivasi dan persepsi, perusahaan belum mampu memberikan
pelayanan yang cukup baik. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan HBO belum memiliki keahlian terkait. Perusahaan hanya
mampu memberikan informasi untuk menambah pengetahuan konsumen,
sehingga dalam kegiatannya teori psikologis belum sepenuhnya diterapkan dalam
perusahaan HBO.
4. Teknik Kultur Jaringan (in vitro)
Konsep dari teknik budidaya ini terdapat dalam mata kuliah Dasar
Budidaya Tanaman.yang dipelajari peserta pada semester dua. Kultur Jaringan
masuk kedalam materi macam-macam perbanyakan vegetatif yang salah satunya
ada kultur jaringan. Teknik inilah yang dipakai perusahaan untuk
membudidayakan anggrek dalam jumlah banyak. Perusahaan menerapkan teknik
kultur jaringan dengan sangat baik sehingga kualitas dari bibit anggrek terkenal
sangat baik dibanding perusahaan lain. Maka dari itu, penerapan teknik kultur
jaringan sudah sesuai dengan konsep kultur jaringan pada mata kuliah Dasar
Budidaya Tanaman.
.

4.3 Peningkatan Kompetensi (softskill/hardskill) yang diperoleh selama


kegiatan magang
Kegiatan magang yang berlangung selama dua bulan di perusahaan
Handoyo Budi Orchids membuka mata peserta magang terkait dunia pekerjaan
yang memang sesuai dengan kehidupan bermasyarakat. Untuk itu diperlukan
wawasan dan pengalaman untuk dapat beradaptasi dalam dunia pekerjaan..
Perubahan kompetensi yang diterjadi antara lain dapat dilihat pada tabel 5.
27

Tabel 5. Peningkatan Kompetensi Selama Magang Kerja


Perubahan Kompetensi
Kegiatan yang dilakukan pada
No. sebelum magang setelah magang
lokasi magang
kerja kerja
Mempunyai
Mempunyai
pengalaman dan
pengalaman yang
bekal dalam
1 Budidaya Tanaman Anggrek masih sedikit
budidaya tanaman
dibidang budidaya
Angrek
Anggrek
(hardskill)
Disiplin,
Bertanggung
Kurang baik
Perawatan dan pemeliharaan jawab dan dapat
2 dalam manajemen
Tanaman Anggrek memanajemen
waktu
waktu
(softskill)
Meningkatkan
jiwa sosial dan
3 Sanitasi Kebun Individual teamwork dalam
bekerja
(softskill)
Memiliki
pengalaman
Pemasaran dan
terkait promosi
Pemasaran bibit dan tanaman promosi hanya
4 dan pemasaran
Anggrek diketahui sebatas
serta pengemasan
teori
yang menarik
(hardskill)

Pada tabel 5, digambarkan apa saja yang menjadi perubahan kompetensi


peserta magang sebelum dan sesudah melakukan kegiatan magang. Dapat
dijelaskan bahwa peserta magang mengalami peningkatan kompetensi, karena
peserta magang mendapat hardskill dan softskill yang didapatkan setelah
mengikuti kegiatan magang di perusahaan Handoyo Budi Orchids. Perubahan
kompetensi yang didapatkan peserta magang setelah mengikuti kegiatan adalah
yaitu.
1. Budidaya Tanaman Anggrek
Pada kegiatan budidaya tanaman anggrek, peserta magang banyak
mengalami perubahan kompetensi. Peseta magang mendapat wawasan tentang
28

budidaya anggrek yang dimana dalam tahap kegiatannya meliputi pembibitan in


vitro, aklimatisasi, peremajaan dan revisi media tanam. Kegiatan tersebut tidak
didapatkan dalam perkuliahan sehingga peserta magang mendapat pengalaman
yang baik terkait budidaya anggrek sebagai bekal masa depan peserta dalam
memulai usaha tani dibidang tanaman hias. Peserta magang juga mendapat ilmu
tentang morfologi dan fisiologi dari tanaman bunga anggrek itu sendiri.
2. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Anggrek
Kegiatan perawatan tanaman anggrek bisa dikatakan cukup memakan
banyak tenaga jika dikerjakan dengan Sumber Daya Manusia yang terbatas untuk
kebun yang cukup luas. Kegiatan yang menjadi rutinitas peserta magang setiap
hari yaitu penyiraman dan Pengendalian OPT. Kegiatan penyiraman dilakukan
setiap hari pukul 06.00 WIB dan tidak boleh melewati dari waktu yang telah
ditentukan. Jika peserta magang terlambat untuk melakukan kegiatan penyiraman,
maka kegiatan penyiraman pada pagi itu tidak jadi dilakukan. Demikian pula
dengan kegiatan pemupukan yang dilakukan pukul 07.00 WIB tidak boleh
terlambat dalam proses pengerjaannya. Hal ini menjadi tantangan bagi peserta
magang yang sebelumnya kurang disiplin dan bertanggung jawab terhadap waktu.
Setelah mengikuti kegiatan magang selama dua bulan, banyak nilai positif yang
tumbuh dalam diri peserta magang seiring dengan berjalannya kegiatan magang.
Peserta magang menjadi lebih disiplin terhadap waktu dan belajar untuk
memanajemennya. Kegiatan yang diberikan kepada peserta tidak dapat diganti
dengan peserta lain kecuali jika peserta magang sakit, atau berhalangan hadir.
Sehingga ini menjadi tanggung jawab peserta untuk dapat menyelesaikan kegiatan
yang diberikan agar tidak menjadi beban bagi rekan atau peserta magang yang
lain.
3. Sanitasi Kebun
Sanitasi kebun merupakan kegiatan yang dilakukan setiap hari jumat oleh
seluruh peserta magang. Peserta magang akan dikelompokkan untuk kemudian
dibagi berdasarkan lokasi area yang akan disanitasi. Setiap kelompok mempunyai
tanggung jawab untuk mensanitasi area tersebut hingga selesai. Kerjasama tim
sangat dibutuhkan dalam kegiatan ini, mengingat luas kebun yang dikatakan
cukup luas. Pembagian kerja dan kekompakkan menjadi nilai penting untuk
29

melakukan kegiatan sanitasi ini. Hal ini berdampak pada perubahan kompetensi
peserta magang yang sebelumnya individualis, mulai belajar untuk dapat bekerja
sama dan mampu untuk bersosialisasi dengan lingkungan. Kompetensi ini sangat
diperlukan dalam dunia pekerjaan ataupun kehidupan bermasyarakat.
4. Pemasaran Anggrek
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan terakhir yang berguna untuk
memberikan profit atau keuntungan bagi perusahaan. Kegiatan ini sangat penting
karena perusahaan bergantung kepada penjualan dan pemasaran. Peserta magang
belajar banyak hal tentang pemasaran yang baik dari perusahaan Handoyo Budi
Orchid mengingat perusahaan ini sudah memiliki nama besar dalam pasar
tanaman Anggrek. Teori yang diberikan pada perkuliahan dapat diaplikasikan
dengan baik dalam kegiatan magang. Mulai dari pelayanan yang ramah,
meningkatkan kepercayaan konsumen dengan jaminan mutu, pemasaran yang up
to date dan pengemasan yang low cost. Pengalaman ini sangat berguna bagi
peserta magang apabila ingin memulai usaha tani, ataupun bekerja dalam
perusahaan.
30

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktek magang yang telah dlakukan selama dua bulan, dapat
diambil kesimpulan bahwa kegiatan budidaya tanaman anggrek di perusahaan
Handoyo Budi Orchids dimulai dari proses pembibitan in vitro menggunakan
media botol. Setelah itu dikuti kegiatan Aklimatisasi yaitu memindahkan tanaman
anggrek dari media botol ke seedling. Kemudian ada kegiatan peremajaan untuk
memindahkan anggrek dari media kompot ke media baru, dan kegiatan budidaya
yang terakhir yaitu perbanyakan vegetatif (splitting) yang bertujuan untuk
melakukan perbanyakan pada setiap tiga rumpun anggrek.
Perawatan tanaman anggrek dibagi menjadi tiga kegiatan. Setiap kegiatan
memiliki fungsi yang berbeda. Kegiatan pertama adalah penyiraman. Kegiatan
penyiraman bertujuan untuk menyediakan ketersediaan unsur kebutuhan air bagi
tanaman anggrek. Kegiatan yang kedua adalah pemupukan, yang bertujuan untuk
menyediakan ketersediaan unsur hara bagi tanaman anggrek. Kegiatan yang
terakhir ada pengendalian OPT yang pengaplikasiannya menggunakan pestisida
dan diaplikasikan setiap seminggu sekali.
Pemasaran tanaman anggrek dibagi menjad dua, yaitu pemasaran offline
dan pemasaran online. Pada kegiatan pemasaran offline, pengunjung dapat
langsung mengunjungi kebun Handoyo Budi Orchids untuk memilih tanaman
yang akan dibawa pulang. Untuk pemasaran online, perusahaan Handoyo Budi
Orchids biasanya lebih fokus pada pemasaran bibit anggrek, baik dalam media
botol ataupun sudah dalam media seedling.

5.2 Saran
Saran untuk mahasiswa yang nantinya berencana akan melakukan praktek
magang di perusahaan Handoyo Budi Orchids yaitu untuk mengikuti setiap
kegitan magang dengan baik agar pengalaman yang diperoleh dapat bermanfaat
bagi kehidupan mahasiswa dalam pekerjaan ataupun kehidupan bermasyarakat.
31

DAFTAR PUSTAKA

Berlo D. K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory


and Practice. Holt, Rinehart & Winstion. Newyork.
Gunawan L. W. 1984. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta
Kotler P. 2000. Manajemen Pemasaran. PT. Prenhanllindo. Jakarta
Nugroho E. 2009. Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit pada Anggrek di
Widorokandang Yogyakarta. Tugas Akhir. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta
Shinta A. 2011. Manajemen Pemasaran. UB Press. Malang
Sumarsih S. 2010. Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Jakarta: Penerbit
Swadaya
32

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Peserta Kegiatan Magang Kerja

1. Nama Lengkap Otniel Frederik


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Agribisnis
4. NIM 15040100111041
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 15 Juli 1997
6. E-mail otnielofficial@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081296933721

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Jurusan - - -

Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015


Lulus
33

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Magang

Pencucian Plastik & Karet Pemisahan media serta


Pencucian Botol Kultur
tutup botol kultur sterofoam

Pegeneratifan pada media


Sanitasi Pemupukan
sterofoam

Pegeneratifan pada media Pegeneratifan pada media


Pengaplikasian pestisida
Pakis kayu

penyiraman Revisi Media Pengemasan Produk


34

Kompoting Aklimatisasi Splitting anggrek oncydium

Supervisi dengan panita


Transplanting bibit anggrek Pembuatan Media
magang

Anda mungkin juga menyukai