Anda di halaman 1dari 109

EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN SISTEM TANAM PADI JAJAR

LEGOWO 4 : 1 TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN


(Kasus : Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematang
Siantar)

SKRIPSI

OLEH :
WIDYA SAPUTRI SIHALOHO
150304136
AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN SISTEM TANAM PADI JAJAR
LEGOWO 4 : 1 TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN
(Kasus : Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematang
Siantar)

SKRIPSI

OLEH :

WIDYA SAPUTRI SIHALOHO


150304136
AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian
di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

WIDYA SAPUTRI SIHALOHO (150304136), dengan judul “Evaluasi


Program Penyuluhan Sistem Tanam Padi Jajar Legowo 4 : 1 Terhadap
Produksi Dan Pendapatan (Kasus: Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan
Siantar Marihat, Kota Madya Pematang Siantar)”. Penulisan skripsi ini
dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si., selaku Ketua Komisi
Pembimbing dan Ibu Sri Fajar Ayu, SP., MM., DBA., selaku Anggota Komisi
Pembimbing. Sistem tanam legowo merupakan salah satu komponen PTT pada
padi sawah yang apabila dibandingkan dengan sistem tanam lainnya memiliki
keuntungan tersendiri dan dalam perencanaan sistem legowo perlu dilakukan
evaluasi agar mencapai tujuan produksi yang diinginkan. Tujuan penelitian ini
adalah Untuk menjelaskan perkembangan penerapan program Legowo 4 : 1
terhadap petani padi sawah selama 5 (lima) tahun terakhir, untuk mengetahui
hasil evaluasi program, pelaksanaan program dan hasil program , untuk
mengetahui produksi dan pendapatan petani sebelum dan setelah mengikuti
program di daerah penelitian. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan
secara purposive, metode penentuan sampel digunakan metode proportionate
random sampling yakni 30 petani dari tiga kelompok tani yang mengikuti
program. Data dianalisis secara deskriptif, metode CIPP (Context, Input, Process,
Product) yang dipadukan dengan skoring dan uji Paired Samples t Test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terjadi perkembangan pada penerapan program.
Hasil evaluasi program, pelaksanaan program dan hasil program Legowo 4:1 di
daerah penelitian berhasil. Hasil uji Paired Samples t Test diperoleh hasil
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada
produksi padi sebelum dan setelah mengikuti..program. Hasil uji Paired Samples t
Test diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000 <0,05 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan pada pendapatan petani padi sebelum dan setelah
mengikuti..program.

Kata Kunci: Evaluasi Program, Evaluasi Pelaksanaan, Evaluasi Hasil,


Model CIPP, Produksi, Pendapatan.

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

WIDYA SAPUTRI SIHALOHO (150304136), with the title of "The Evaluation


of Jajar Legowo Rice Planting System 4:1 Counseling Program to The
Production and Income (Case: Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar
Marihat, Kota Madya Pematang Siantar". The writing of this thesis was guided
by Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si., as the chief advisor and
Ibu Sri Fajar Ayu, SP., MM., DBA., as the member of advisory commission.
Legowo planting system is one of the components of PTT in rice paddy that can be
compared with others systems that have an own advantage. The purpose of this
study is to explain the development of the Legowo 4:1 program implementation to
the farmers in the last 5 (five) years, to find out the results of program evaluation,
program implementation and the results of program, to find out the farmers'
production and income before and after joining program in the area. The method
of determining the research area was carried out purposively, while determining
the samples was carried out by using the proportional random sampling method
that is 30 farmers from three farmer groups running program. The data analyzed
descriptively, the method of CIPP (Context, Input, Process and Product)
combined with the scoring and paired Samples t-Test. The results showed that
there was a development of implementation program. The results of program
evaluation, program implementation, and the results of program Legowo 4:1 in
the research area were successful. Paired Samples t-Test shows the significant
result of 0,000 <0.05 means there was a significant difference in the rice
production before and after implementing program. The results of the Paired
Samples t-Test, the significance result was 0,000 <0.05, means there was a
significant difference in the farmers’income before and after participating in
program.

Keywords : Program Evaluation, Implementation Evaluation, Results


Evaluation, CIPP Model, Production, Income.

ii
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap Widya Saputri Sihaloho, lahir di Medan pada

tanggal 15 September 1997 dan sebagai anak bungsu dari empat bersaudara dari

Ayahanda B.Sihaloho dan Ibunda B. Lumban Tobing. Pendidikan yang pernah

ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Tahun 2009 lulus dari SD. Hkbp Maranatha Medan

2. Tahun 2012 lulus dari SMP. Katholik Trisakti Medan

3. Tahun 2015 lulus dari SMA. Buddhis Bodhicitta Medan

4. Tahun 2015 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur SBMPTN.

5. Anggota Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (IMASEP) Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

6. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Pematang Panjang,

Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara

pada tahun 2018.

7. Bulan Maret 2019 Penulis melakukan penelitian skripsi di Kelurahan

Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematang Siantar.

iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Evaluasi Program Penyuluhan Sistem Tanam Padi Jajar Legowo 4 : 1

Terhadap Produksi dan Pendapatan (Studi Kasus : Kelurahan Mekar Nauli,

Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematang Siantar)” dengan baik sebagai

salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Program Studi

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Hasman Hasyim, M.Si selaku ketua komisi pembimbing

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, dan memberikan

nasehat dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Sri Fajar Ayu SP, MM, DBA selaku anggota komisi pembimbing yang

telah meluangkan waktunya untuk membimbing dengan sabar, dan

memberikan nasehat dan pujian serta mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

3. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubi, M.Ec selaku Ketua Program Studi

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. M. Jufri selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis, Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

5. Kedua Orangtua tercinta Ayahanda B. Sihaloho dan Ibunda B. Lumban

Tobing, dan Saudara kandung tersayang Roy Verdinan, Lyly Yuniati, Deni

Pranatha, yang telah memberi banyak dukungan moril dan materil, serta

iv
Universitas Sumatera Utara
perhatian, nasehat, doa dan kasih sayang sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara, yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis

selama masa perkuliahan dan Pegawai di Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara khususnya Program Studi Agribisnis yang telah banyak

membantu seluruh proses administrasi.

7. Seluruh Instansi dan Responden yang terkait dengan penulisan skripsi

yaitu Bapak Herry Y. Ginting S, Sos selaku Kepala Lurah Kelurahan

Mekar Nauli, Bapak Hendri John Siahaan selaku Informan pada saat

penelitian, Ibu Ir. Hotni Maslita Sinaga selaku Penyuluh Pertanian, Bapak

Suharsono, SP selaku Koordinator BPP, Ibu M. Lumban Tobing selaku

warga Kelurahan Mekar Nauli yang telah memberikan saya tempat tinggal

selama penelitian, serta Responden penelitian yang telah meluangkan

waktu dan kesempatan untuk diwawancarai oleh penulis demi

kesempurnaan penelitian penulis.

8. Teman-teman seperjuangan penulis di Program Studi Agribisnis Angkatan

2015, khususnya kepada sahabat-sahabat penulis yaitu Artha Hotmian

Malau, SP, Annisa Dwi Novianti, Lidya Dame Sarah, Titi Marsela, Kenny

Savandito, Khairuri Purba, Johel Andreas, yang telah memberi dukungan,

semangat, dan Doa selama perkuliahan sampai penulisan skripsi ini.

Teman keos kelompok PKL Desa Pematang Panjang yaitu Kenny

Savandito, Johel Andreas, Elsaday Nababan, SP, Dara Sembiring yang

mendukung selama PKL.

v
Universitas Sumatera Utara
9. Terkhusus kepada teman spesial penulis, Kenny yang telah mendukung,

memberi semangat, serta sabar menemani penulis dari awal perkuliahan

sampai penulis dapat menyelesaikan studi bersama-sama di Agribisnis.

10. Sahabat-sahabat penulis dari masa SMP yaitu Winda Zandroto, Cindy

Sarah , Monica Helena, dari masa SMA yaitu Sindi Fang, Sylvia Luo, Sri

D. Lim yang telah menghibur, mendukung, dan membantu penulis sampai

saat ini.

11. Bang Arie, Bang Khoiri Angkatan 2014, yang memberi ilmunya untuk

mengajari penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada teman

seperdopingan Dwi, Putri, Aina serta Marco yang juga membantu

mengedit video penelitian penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan

skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak

yang membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2019

Penulis

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ...........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan ..............................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Penyuluhan Pertanian .........................................................................................6
2.2 Sistem Tanam Padi Jajar Legowo ......................................................................7
2.3 Landasan Teori .................................................................................................13
2.3.1 Biaya ..................................................................................................13
2.3.2 Penerimaan ........................................................................................13
2.3.3 Pendapatan ........................................................................................14
2.3.4 Model Evaluasi CIPP ........................................................................14
2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................................16
2.5 Kerangka Pemikiran .........................................................................................21
2.6 Hipotesis Penelitian..........................................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode penentuan daerah penelitian ................................................................24
3.2 Metode Penentuan Sampel ...............................................................................24

vii
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode Pengumpulan data ...............................................................................25
3.4 Metode Analisis Data .......................................................................................25
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional....................................................................33
3.5.1 Definisi Operasional ..........................................................................33
3.5.2 Batasan Operasional ..........................................................................34

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN


4.1 Kelurahan Mekar Nauli ....................................................................................35
4.2 Penduduk ..........................................................................................................36
4.3 Luas Lahan Pertanian .......................................................................................39
4.4 Data Fasilitas Produksi Usahatani....................................................................40
4.5 Karakteristik Umum Petani Responden ...........................................................41
4.6 Kelompok Tani Petani Responden ...................................................................42
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Perkembangan Penerapan Program Tajarwo ...................................................43
5.2 Hasil Uji Hipotesis 1 ........................................................................................44
5.2.1 Evaluasi Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo ............44
5.2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Tanam Jajar Legowo ...........51
5.2.3 Evaluasi Hasil Program Sistem Tanam Jajar Legowo ......................54
5.3 Hasil Uji Hipotesis 2 .......................................................................................57
5.4 Hasil Uji Hipotesis 3 ........................................................................................59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ......................................................................................................61
6.2 Saran.................................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No Tabel Hal
1.1 Data Produksi dan Produktivitas Komoditi Utama Kelurahan 2
Mekar Nauli 2018
2.1 Penelitian Terdahulu 16
3.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Dan Kepadatan Penduduk 24
Menurut Kelurahan 2017
3.2 Indikator Penilaian Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar 26
Legowo 4 : 1 Berdasarkan Aspek Context, Input, Process,
dan Product
3.3 Skor Penilaian Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar 27
Legowo
3.4 Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Sistem Tanam 28
Jajar Legowo 4 : 1
3.5 Evaluasi Hasil Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar 31
Legowo 4 : 1
4.1 Pola Usahatani dalam Setahun 35
4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Mekar Nauli 36
4.3 Jumlah Penduduk Menurut Agama 37
4.4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan 37
4.5 Jumlah Penduduk Menurut Suku 38
4.6 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan 39
4.7 Data Luas Lahan Menurut Penggunaannya 39
4.8 Data Luas Lahan Menurut Air Irigasi 40
4.9 Data Fasilitas Produksi Usahatani 40
4.10 Karakteristik Umum Petani Responden 41
4.11 Kelompok Tani Petani Responden 42
5.1 Perkembangan Jumlah Kelompok Tani yang Mengikuti 43
Program Tajarwo tahun 2014-2018
5.2 Perkembangan Jumlah Anggota Kelompok Tani yang 44
Mengikuti Program Tajarwo tahun 2014-2018
5.3 Penilaian Program Sistem Tajarwo 4 : 1 di Daerah Penelitian 45
Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator 46
5.4 Context (Konteks)
Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator Input 47
5.5 (Masukan)
Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator 48
5.6 Process (Proses)
Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator 49
5.7 Product (Produk)
Penilaian Program Sistem Tajarwo 4 : 1 49
5.8 Hasil Penilaian Pelaksanaan Program Sistem Tajarwo 4 : 1 49
5.9 Presentase Ketercapaian Pelaksanaan Program Tajarwo 4: 1 51
5.10 Transformasi Penilaian Hasil Program Penyuluhan Tajarwo 52
5.11 Penilaian Hasil Program Tajarwo 4 : 1 54

ix
Universitas Sumatera Utara
5.12 Hasil Uji Paired Samples t-Test Produksi Sebelum dan 55
5.13 Setelah Program Tajarwo 4 : 1 57
Hasil Uji Paired Samples t-Test Pendapatan Sebelum dan
5.14 Setelah Program Tajarwo 4 : 1 59

x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Hal
1 Skema Kerangka Pemikiran Evaluasi 22
Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar
Legowo 4 : 1 Terhadap Produksi dan
Pendapatan

xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul
1 Karakteristik Petani Responden
2 Penilaian Program Tajarwo Berdasarkan Context
3 Penilaian Program Tajarwo Berdasarkan Input
4 Penilaian Program Tajarwo Berdasarkan Process
5 Penilaian Program Tajarwo Berdasarkan Product
6 Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Tajarwo
7 Evaluasi Hasil Program Penyuluhan Tajarwo
8 Biaya Penggunaan Bibit Sebelum Menerapkan Program Sistem
Tajarwo 4 : 1 Per Musim Tanam
9 Biaya Penggunaan Bibit Setelah Menerapkan Program Sistem
Tajarwo 4 : 1 Per Musim Tanam
10 Biaya Penggunaan Pupuk Sebelum Menerapkan Program Tajarwo 4 :
1 Per Musim Tanam
11 Biaya Penggunaan Pupuk Setelah Menerapkan Program Tajarwo 4 : 1
Per Musim Tanam
12 Biaya Pestisida Usahatani Padi Sawah Sebelum Program Tajarwo Per
Musim Tanam
13 Biaya Pestisida Usahatani Padi Sawah Setelah Program Tajarwo Per
Musim Tanam
14 Biaya Tenaga Kerja Usahatani Padi Sawah Sebelum Program
Tajarwo Per Musim Tanam
15 Biaya Tenaga Kerja Usahatani Padi Sawah Setelah Program Tajarwo
Per Musim Tanam
16 Biaya Alat dan Mesin Usahatani Padi Sawah
17 Biaya Depresiasi Alat dan Mesin Usahatani Padi Sawah Per Musim
Tanam
18 Biaya-Biaya Lainnya Pada Usahatani Per Musim Tanam Per Petani
19 Biaya-Biaya Lainnya Pada Usahatani Per Musim Tanam Per Hektar
20 Total Biaya Produksi Sebelum Menerapkan Program Tajarwo
21 Total Biaya Produksi Setelah Menerapkan Program Tajarwo
22 Produksi dan Penerimaan Petani Padi Sawah Sebelum dan Setelah
Program Tajarwo Per Musim Tanam
23 Pendapatan Petani Padi Sawah Sebelum dan Setelah Menerapkan
Program Tajarwo Per Musim Tanam
24 Rata-Rata Total Biaya Produksi, Penerimaan, dan Pendapatan
Responden Pada Usahatani Padi Sawah Per Musim Tanam
25 Hasil Output SPSS Uji Paired Samples t-Test Produksi Sebelum dan
Setelah Menerapkan Program Tajarwo 4 : 1
26 Hasil Output SPSS Uji Paired Samples t-Test Pendapatan Sebelum
dan Setelah Menerapkan Program Tajarwo 4 : 1

xii
Universitas Sumatera Utara
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman pangan merupakan salah satu subsektor pertanian dan ekonomi

yang sangat penting dan strategis, karena subsektor tanaman pangan merupakan

salah satu subsektor bagi pemenuh pangan bagi rakyat Indonesia. Telah banyak

upaya yang ditempuh oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian

melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPTP) untuk meningkatkan

produksi padi nasional. Salah satu upaya tersebut yaitu Program Tanam Jajar

Legowo (Tajarwo). Tajarwo berkaitan dengan pola tanam padi di mana pada

beberapa baris tanaman diberi satu baris kosong agar sinar matahari yang masuk

ke tanaman lebih banyak (Bobihoe, 2013: 2).

Teknik ini banyak dilaksanakan oleh petani dijawa yang disebut dengan

sistem tanam jajar legowo. Legowo berasal dari bahasa jawa yaitu lego =

lega/luas dan dowo = memanjang jadi artinya sistem tanam jajar dimana antara

barisan tanaman padi terdapat lorong yang kosong yang lebih lebar dan

memanjang sejajar dengan barisan tanaman padi (Taher. A, 2000 :12-14).

Dalam meningkatkan produksi padi perlu dilakukan perencanaan yang

sistematis, perencanaan program legowo yang melibatkan pengambilan keputusan

mengenai tugas organisasi penyuluhan, namun rendahnya pengetahuan dan

penyerapan informasi terhadap program ini membuat sebagian besar petani tidak

menerapkannya.

Universitas Sumatera Utara


2

Tabel 1.1.Data Produksi dan Produktivitas Komoditi Utama Kelurahan


Mekar Nauli 2018
Sub Sektor / Luas Tanaman Luas Penen Produktivitas Produksi
Komoditas ( Ha ) (Ha) Kw ( Ha ) ( Ton)
A. Tamanan Pangan
dan Hortikultura 120 120 60,3 7296
- Padi Sawah 17 17 55,5 11435
- Jagung 1 1 5 5
- Kacang Tanah 0,5 0,5
- Ubi Kayu 0.5 0.5 5 3,5
- Kacang Panjang 0.7 0.7 5
- Cabe
B. Perkebunan
- Kelapa Sawit - - - -
- Kelapa - - - -
- Kakao 7 7 280 `1960
- Cengkeh - - - -
Sumber : BPS Pematang Siantar, 2018

Berikut pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah produksi padi masih

lebih tinggi dibandingkan dengan Sub sektor/ Komoditas lainnya yakni sebesar

11435 Ton, hal ini didukung dengan mayoritas petani adalah petani padi sawah

dan adanya suatu sistem perencanaan yang baik oleh penyuluh melalui program-

program kerja yang telah disesuaikan dengan kebutuhan petani di Kelurahan

Mekar Nauli.

Pada Sistem perencanaan mengharuskan adanya evaluasi atau penilaian

hasil pelaksanaannya, yang kemudian dapat digunakan sebagai masukan guna

memperbaiki atau merencanakan kembali. Dalam evaluasi atau penilaian mencoba

untuk mendapatkan informasi dan mencapai hasil suatu program atau dampak dari

suatu kegiatan, bagaimana keadaan sebelum dan sesudah dilaksanakannya suatu

program, disamping mencari informasi mengenai apa, juga dicari jawaban

mengapa atau sebab hal-hal positif maupun negatif yang terjadi (Arianda, 2010).

Universitas Sumatera Utara


3

Kelurahan Mekar Nauli merupakan salah satu kelurahan yang rutin

mendapatkan penyuluhan pertanian tentang Sistem Tanam Padi Jajar Legowo oleh

PPL. Sistem ini mulai diterapkan sejak tahun 2000 sampai saat ini dan rata-rata

petani menerapkan legowo 4 :1. penyuluh dalam pendampingannya dirasa sudah

melakukan tugasnya dengan baik, sebab penyuluh rutin dalam memberikan

penyuluhan khususnya tentang Sistem Tanam Jajar Legowo, serta tanggap dalam

memberi solusi terhadap keluhan petani tentang usahataninya.

Sistem tanam legowo juga merupakan salah satu komponen PTT pada padi

sawah yang apabila dibandingkan dengan sistem tanam lainnya memiliki

keuntungan sebagai berikut: Terdapat ruang terbuka yang lebih lebar diantara dua

kelompok barisan tanaman yang akan memperbanyak cahaya matahari masuk ke

setiap rumpun tanaman padi sehingga meningkatkan aktivitas fotosintesis yang

berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman.

Manfaat atau kelebihan dari program ini antara lain , menambahnya jumlah

tanaman padi, meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan,

memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya tanaman pinggir,

mengurangi serangan penyakit pada tanaman padi, dapat mengurangi tingkat

serangan hama tanaman padi, mempermudah dalam perawatan tanaman padi baik

dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida, menghemat

pemakaian pupuk, karena yang dipupuk hanya di bagian dalam baris tanaman.

Kelemahan tanam padi dengan sistem jajar legowo, membutuhkan tenaga

kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses

penanaman padi, membutuhkan benih yang lebih banyak, ini dikarenakan

Universitas Sumatera Utara


4

semakin banyaknya populasi tanaman padi, pada umumnya pada lahan yang

menggunakan jajar legowo, maka akan lebih banyak ditumbuhi rumput.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi

terhadap program, pelaksanaan program dan hasil dari program penyuluhan

Sistem Tanam Jajar Legowo 4 :1. Selama ini penulis melihat bahwa belum ada

yang meneliti tentang evaluasi program jajar legowo 4 : 1, padahal program ini

merupakan program unggulan dari pemerintah dalam peningkatan produksi padi,

seharusnya perlu dilakukan evaluasi terus menerus agar tercapai tujuan produksi

yang diinginkan. Kemudian untuk melihat bagaimana perbadingan produksi dan

pendapatan sebelum dan setelah menerapkan sistem tajarwo 4 : 1 di Kelurahan

Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematang Siantar.

1.2 Identifikasi Masalah

Melihat latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan, maka

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) 4

: 1 terhadap petani padi sawah selama 5 (Lima) tahun terakhir didaerah

penelitian?

2. Bagaimana evaluasi program, pelaksanaan, dan hasil dari Program Sistem

Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) didaerah penelitian?

3. Bagaimana produksi petani sebelum dan setelah mengikuti Program Sistem

Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) didaerah penelitian?

4. Bagaimana pendapatan petani sebelum dan setelah mengikuti Program Sistem

Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) didaerah penelitian?

Universitas Sumatera Utara


5

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk menjelaskan perkembangan penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

(Tajarwo) 4 : 1 terhadap petani padi sawah selama 5 (Lima) tahun terakhir

didaerah penelitian.

2. Untuk menganalisis evaluasi program, pelaksanaan, dan hasil dari Program

Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) didaerah penelitian.

3. Untuk menjelaskan produksi petani sebelum dan setelah mengikuti Program

Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) didaerah penelitian.

4. Untuk menjelaskan pendapatan petani sebelum dan setelah mengikuti Program

Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) didaerah penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi petani serta pengambil

keputusan dan kebijaksanaan dalam pengembangan dan pelaksanaan kegiatan

penyuluhan di daerah penelitian.

2. Sebagai evaluasi dan bahan masukan bagi penyuluh untuk melakukan

perubahan terhadap program Sistem Tanam Jajar Legowo.

3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pembaca, khususnya mahasiswa/i

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyuluhan Pertanian

Menurut Ashari (2011), Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani

dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan

pendidikan non formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya

sendiri baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik sehingga peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai. Petani harus diajak belajar

bagaimana memelihara dan memanfaatkan sumberdaya yang ada di

lingkungannya untuk kesejahteraannya yang lebih baik secara berkelanjutan.

Menurut Marius (2007), Ada tiga metode yang lazim diterapkan dalam

penyuluhan pertanian di Indonesia, yaitu: metode penyuluhan pertanian

perseorangan, kelompok, dan massal. Tidak ada metode yang selalu efektif untuk

diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan pertanian. Bahkan dalam banyak

kasus kegiatan penyuluhan harus diterapkan metode sekaligus yang saling

menunjang dan melengkapi.

Materi penyuluhan adalah pesan yang ingin disampaikan dalam proses

komunikasi pembangunan yang bersifat inovatif yang mampu mengubah atau

mendorong terjadinya perubahan-perubahan ke arah terjadinya pembaharuan

dalam segala aspek kehidupan masyarakat penerima manfaat demi selalu

terwujudnya perbaikan-perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga

masyarakat yang bersangkutan. Pokok bahasan yang disampaikan oleh seorang

penyuluh pertanian kepada masyarakat penerima manfaatnya harus mencakup

6
Universitas Sumatera Utara
7

banyak hal, baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan bertani, pengelolaan

usahatani, pengelolaan rumah tangga petani, kelembagaan pertanian, maupun

politik pembangunan pertanian (Mardikanto, 2009).

Programa penyuluhan pertanian adalah rencana kegiatan penyuluhan

pertanian yang memadukan aspirasi petani-nelayan dan masyarakat pertanian

dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian yang

menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah-masalah,

dan alternatif pemecahannya, serta cara mencapai tujuan yang disusun secara

partisipatif, sistematis, dan tertulis setiap tahun (Purwanto, 2006)

Menurut Padmowihardjo (1996) evaluasi penyuluhan pertanian adalah

sebuah proses sistematis untuk memperoleh informasi yang relevan tentang sejauh

mana program tujuan program penyuluhan pertanian disuatu wilayah dapat

dicapai sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan, kemudian digunakan untuk

mengambil keputusan dan pertimbangan-pertimbangan terhadap program

penyuluhan yang dilakukan.

2.2 Sistem Tanam Padi Jajar Legowo

Sistem tanam jajar legowo merupakan suatu upaya memanipulasikan lokasi

pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah pinggiran yang lebih

banyak dengan adanya barisan kosong. Tanaman padi yang berada dipinggir

memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibanding tanaman

padi yang berada dibarisan tengah sehingga memberikan hasil produksi dan

kualitas gabah yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berada

dipinggir akan memperoleh intensitas cahaya yang lebih banyak (efek tanaman

pinggir) (Suharno, 2013).

Universitas Sumatera Utara


8

Menurut Suharno (2013) manfaat dan tujuan dari penerapan sistem tanam

jajar legowo adalah sebagai berikut : Populasi tanaman meningkat sekitar 20% -

30 %, tergantung tipe jajar legowo yang diharapkan akan meningkatkan produksi.

Mempermudah pemeliharaan tanaman seperti penyiangan, pemupukan dan

pengendalian hama penyakit tanaman dilakukan melalui barisan kosong/lorong.

Mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus.

Menghemat pupuk, Meningkatkan mutu dan hasil, serta bisa menghemat air.

Dalam prakteknya ada beberapa jenis atau tipe sistem tanam jajar legowo

yang biasa digunakan oleh petani padi, antara lain legowo 2 : 1, legowo 3 : 1,

legowo 4 : 1, legowo 5 : 1, legowo 6 : 1 dan legowo 7 : 1. Legowo 4 : 1 adalah

tipe jajar legowo dimana setiap empat baris tanaman diselingi oleh satu barisan

kosong. Tipe ini memiliki 2 baris tanaman pinggir dan 2 baris tanaman tengah.

Jarak tanam adalah 20 cm (antar barisan dan jarak antar tanaman pada barisan

tengah) x 10 cm (antar tanaman pinggir) x 40 cm (jarak barisan kosong).

Tipe 1 Sistem tanam legowo 4:1 tipe 1 merupakan pola tanam legowo

dengan keseluruhan baris mendapat tanaman sisipan. Pola ini cocok diterapkan

pada kondisi lahan yang kurang subur. Dengan pola ini, populasi tanaman

mencapai 256.000 rumpun/Ha dengan peningkatan populasi sebesar 60%

dibanding pola tegel (25x25)cm. Tipe 2 Sistem tanam legowo 4:1 tipe 2

merupakan pola tanam dengan hanya memberikan tambahan tanaman sisipan pada

kedua barisan tanaman pinggir. Populasi tanaman 192.712 ± 4260 rumpun/Ha

dengan persentase peningkatan hanya sebesar 20,44% dibanding pola tegel

(25x25)cm. Pola ini cocok diterapkan pada lokasi dengan tingkat kesuburan tanah

yang tinggi. Meskipun penyerapan hara oleh tanaman lebih banyak, tetapi karena

Universitas Sumatera Utara


9

tanaman lebih kokoh sehingga mampu meminimalkan resiko kerebahan selama

pertumbuhan.

Komponen Teknologi dan Tehnik Budidaya Jajar Legowo

Menurut Kementrian Pertanian (2016), keberhasilan penerapan teknologi

jajar legowo ditentukan oleh komponen teknologi dan teknik budidaya yang

digunakan, anatara lain sebagai berikut :

a) Varietas Unggul dan Benih Bermutu

Varietas unggul merupakan salah satu komponen utama teknologi yang terbukti

mampu meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani. Benih bermutu

adalah benih dengan tingkat kemurnian dan vigor yang tinggi. Benih varietas

unggul berperan tidak hanya sebagai pengantar teknologi tetapi juga menentukan

potensi hasil yang bisa dicapai, kualitas gabah yang akan dihasilkan, dan efisiensi

produksi.

b) Aplikasi Pupuk Hayati

Aplikasi pupuk hayati Agrimeth dilakukan pada pagi hari (sebelum jam 08.00

pagi) atau sore hari (pukul 15.00-17.00) dan tidak terjadi hujan. Pupuk hayati

hanya diaplikasikan sekali, yakni pada saat benih akan disemai dengan cara

perlakuan benih (seed treatment).

c) Persiapan Benih

Benih yang telah tercampur pupuk hayati segera disemai, upayakan tidak ditunda

lebih dari 3 jam, dan tidak terkena paparan sinar matahari agar tidak mematikan

mikroba yang telah melekat pada benih. Sisa pupuk hayati disebarkan di lahan

persemaian.

Universitas Sumatera Utara


10

d) Persemaian

Dalam teknologi Jajar Legowo Super, dianjurkan menggunakan persemaian

sistem dapog karena bibit ditanam menggunakan alat tanam mesin Indojarwo

transplanter. Persemaian dengan sistem dapog diawali dengan pemeraman benih

selama dua hari kemudian ditiriskan, lalu dicampur dengan pupuk hayati dengan

takaran 500 gram/25 kg benih, atau setara untuk 1 ha lahan. Benih disebar pada

kotak dapog berukuran 18 cm x 56 cm dengan jumlah benih sekitar 100-125

gram/kotak. Kemudian benih disebar merata pada persemaian dapog. Dapog juga

dapat dibuat secara insitu menggunakan plastik lembaran dengan media tanam

yang terdiri atas campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:2.

e) Penyiapan Lahan

Kegiatan utama dari penyiapan lahan adalah pelumpuran tanah hingga kedalaman

lumpur minimal 25cm, pembersihan lahan dari gulma, pengaturan pengairan,

perbaikan struktur tanah, dan peningkatan ketersediaan hara bagi tanaman. Pada

tanah yang sudah terolah dengan baik, penanaman bibit lebih mudah dan

pertumbuhannya menjadi optimal.

f) Aplikasi Biodekomposer

Biodekomposer adalah komponen teknologi perombak bahan organik,

diaplikasikan 4 bungkus (2 kg/Ha) dicampur secara merata dengan 400 liter air

bersih. Setelah itu larutan biodekomposer disiramkan atau disemprotkan merata

pada tunggul jerami pada petakan sawah, kemudian digelebeg dengan traktor,

tanah dibiarkan dalam kondisi lembab dan tidak tergenang minimal 7 hari.

Universitas Sumatera Utara


11

g) Penanaman

Penanaman dapat menggunakan mesin tanam Indojarwo transplanter atau secara

manual dengan bantuan caplak. Kondisi air pada saat tanam macak-macak untuk

menghindari selip roda dan memudahkan pelepasan bibit dari alat tanam.

Pencaplakan dilakukan untuk membuat “tanda” jarak tanam yang seragam dan

teratur. Jarak antar baris dibuat 20 cm, kemudian antar dua barisan dikosongkan

40 cm. Jarak tanam dalam barisan dibuat sama dengan setengah jarak tanam antar

baris (10 cm). Tanam dengan cara manual menggunakan bibit muda (umur 15-18

hari setelah sebar), ditanam 2-3 batang per rumpun.

h) Penyulaman

Apabila terjadi kehilangan rumpun tanaman akibat serangan OPT maupun faktor

lain, maka dilakukan penyulaman untuk mempertahankan populasi tanaman pada

tingkat optimal dan harus selesai 2 minggu setelah tanam, atau sebelum

pemupukan dasar.

i) Pengairan

Tata kelola air berhubungan langsung dengan penguapan air tanah dan tanaman,

sekaligus untuk mengurangi dampak kekeringan. Pengelolaan air dimulai dari

pembuatan saluran pemasukan dan pembuangan. Tinggi muka air 3-5 cm harus

dipertahankan mulai dari pertengahan pembentukan anakan hingga satu minggu

menjelang panen untuk mendukung periode pertumbuhan aktif tanaman.

j) Penyiangan

Pada lahan sawah irigasi, penyiangan gulma dilakukan pada saat tanaman

berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan 42 HST, baik secara manual maupun

dengan gasrok, terutama bila kanopi tanaman belum menutup. Penyiangan dengan

Universitas Sumatera Utara


12

gasrok dapat dilakukan pada saat gulma telah berdaun 3-4 helai, kemudian

digenangi selama 1 hari agar akar gulma mati.

k) Pemupukan

Pemupukan dilakukan tiga kali yaitu 1/3 pada umur 7-10 HST, 1/3 bagian pada

umur 25-30 HST, dan 1/3 bagian pada umur 40-45 HST. Kecukupan N dikawal

dengan bagan warna daun (BWD) setiap 10 hari hingga menjelang berbunga.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan lahan, selain dengan pupuk

kimia juga dapat diaplikasikan pupuk kandang yang telah matang sempurna

dengan dosis 2 t/Ha atau pupuk organik Petroganik dengan dosis 1 t/Ha, yang

diberikan pada saat pengolahan tanah kedua.

l) Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu

Hama utama tanaman padi adalah wereng batang cokelat, penggerek batang, dan

tikus. Sedangkan penyakit penting adalah blas, hawar daun bakteri, dan tungro.

Pengendalian hama dan penyakit diutamakan dengan tanam serempak,

penggunaan varietas tahan, pengendalian hayati, biopestisida, fisik dan mekanis,

feromon, dan mempertahankan populasi musuh alami. Penggunaan insektisida

kimia selektif adalah cara terakhir jika komponen pengendalian lain tidak mampu

mengendalikan HPT.

m) Panen

Panen merupakan kegiatan akhir dari proses produksi padi di lapangan dan faktor

penentu mutu beras, baik kualitas maupun kuantitas. Panen dilakukan

menggunakan alat dan mesin panen. Untuk mengatasi keterbatasan tenaga kerja di

pedesaan, telah dikembangkan mesin pemanen seperti stripper, reaper, dan

combine harvester.

Universitas Sumatera Utara


13

2.3 Landasan Teori

2.3.1 Biaya

Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu: (a). Biaya tetap (fixed

cost) dan biaya varibel (variable cost). Biaya tetap didefenisikan sebagai biaya

yang relatif jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh

banyak atau sedikit. Contohnya: pajak, sewa gedung dan penyusutan peralatan.

Biaya variabel dapat didefenisikan sebagai biaya yang besar-kecilnya

dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya tenaga kerja

(Soekartawi, 1995 :56).

2.3.2 Penerimaan

Penerimaan dalam usahatani merupakan total produksi dikali harga produksi

tersebut. Penerimaan tunai dalam usahatani merupakan nilai uang yang diterima

dari penjualan produk usahatani tidak mencakup pinjaman uang serta tidak

dihitung nilai produksi yang dikonsumsi sendiri (Soekartawi, 2011).

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh

dengan harga jual (Rahim dan Hastuti, 2007). Secara matematis dirumuskan

sebagai berikut :

TR = Y . Py .........,(Rahim dan Hastuti, 2007)

Keterangan :

TR = total penerimaan

Y = produksi yang diperoleh dari suatu usahatani

Py = harga produksi

Universitas Sumatera Utara


14

2.3.3 Pendapatan

Pendapatan merupakan selisih penerimaan dengan semua biaya produksi.

Pendapatan meliputi pendapatan kotor (penerimaan total) dan pendapatan bersih.

Pendapatan kotor adalah nilai produksi komoditas pertanian secara keseluruhan

sebelum dikurangi biaya produksi (Rahim dan Hastuti, 2007).

Pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut :

π = TR – TC ......, (Rahim dan Hastuti, 2007)

Keterangan :

Π = keuntungan / pendapatan (Rp)

TR = total penerimaan (Rp)

TC = total biaya (Rp)

2.3.4 Model evaluasi CIPP

Model evaluasi ini dikembangkan oleh Stuffleabem, dkk (1967) di Ohio

State University. Model evaluasi ini pada awalnya digunakan untuk mengevaluasi

ESEA (the Elementary and Secondary Education Act). Model CIPP berorientasi

pada suatu keputusan (a decision oriented evaluation approach structured).

Menurut Stufflebeam, (1993 : 118) dalam Widoyoko (2010)

mengungkapkan bahwa, “ the CIPP approach is based on the view that the most

important purpose of evaluation is not to prove but improve.” Konsep tersebut

ditawarkan oleh Stufflebeam dengan pandangan bahwa tujuan penting evaluasi

adalah bukan membuktikan, tetapi untuk memperbaiki. Berikut ini akan di bahas

komponen atau dimensi model CIPP yakni :

Universitas Sumatera Utara


15

1. Context Evaluation (Evaluasi Konteks)

Stufflebeam (1983 : 128) dalam Hamid (2001) menyebutkan, tujuan evaluasi

konteks yang utama adalah untuk mengetahui kekutan dan kelemahan yang

dimilki evaluan. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan ini, evaluator akan

dapat memberikan arah perbaikan yang diperlukan.

2. Input Evaluation (Evaluasi Masukan)

Menurut Widoyoko (2010), evaluasi masukan membantu mengatur keputusan,

menentukan sumber-sumber yang ada, alternative apa yang diambil, apa rencana

dan strategi untuk mencapai tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk

mencapainya. Komponen evaluasi masukan meliputi : Sumber daya manusia,

Sarana dan peralatan pendukung, Dana atau anggaran, dan Berbagai prosedur dan

aturan yang diperlukan.

3. Process Evaluation (Evaluasi Proses)

Worthen & Sanders (1981 : 137) dalam Widoyoko (2010) menjelaskan bahwa,

evaluasi proses menekankan pada tiga tujuan : Evaluasi proses digunakan untuk

menditeksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi

selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan

sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi.

4. Product Evaluation (Evaluasi Produk/Hasil)

Sax (1980 : 598) dalam Widoyoko (2010) memberikan pengertian evaluasi

produk/hasil adalah “ to allow to project director (or techer) to make decision of

program “. Dari evaluasi proses diharapkan dapat membantu pimpinan proyek

atau guru untuk membuat keputusan yang berkenaan dengan kelanjutan, akhir,

maupun modifikasi program. Evaluasi produk merupakan penilaian yang

Universitas Sumatera Utara


16

dilakukan guna untuk melihat ketercapaian/ keberhasilan suatu program dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Kelebihan dan Kekurangan Model Evaluasi CIPP

Menurut Widoyoko (2010) model evaluasi CIPP lebih komprehensif

diantara model evaluasi lainnya, karena objek evaluasi tidak hanya pada hasil

semata tetapi juga mencakup konteks, masukan, proses, dan hasil. Selain

kelebihan tersebut, di satu sisi model evaluasi ini juga memiliki keterbatasan,

antara lain penerapan model ini dalam bidang program pembelajaran dikelas

mempunyai tingkat keterlaksanaan yang kurang tinggi jika tidak adanya

modifikasi.

2.4 Penelitian Terdahulu

Berikut beberapa penelitian - penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

hal-hal tersebut, dan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


No. Nama Judul Identifikasi Metode Kesimpulan
Peneliti Penelitian Masalah Analisis
1. Dwi Evaluasi 1. Sejauh mana Kualitatif 1. Mayoritas
Ariandra Kegiatan tingkat dan pengetahuan petani
(2010) Penyuluhan pengetahuan Kuantitatif berada pada kriteria
Budidaya petani tentang dengan yang cukup dalam
Padi Sistem sistem legowo mengguna memahami sistem
Legowo di di kecamatan -kan legowo.
Kabupaten Cisauk? analisa 2. Mayoritas adopsi
Tanggerang 2. Sejauh mana statistik petani berada pada
(Studi tingkat adopsi nonparam- kriteria yang cukup
Kasus: BPP petani mengenai etris yakni untuk penerapan
Cisauk sistem legowo dengan sistem legowo.
Kecamatan di Kecamatan cara uji 3. Terdapat hubungan
Cisauk) Cisauk? Statistik antara pengetahuan
3. Apakah ada Koefisien dengan adopsi
pengaruh antara Konting - sistem legowo.

Universitas Sumatera Utara


17

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


pengetahuan ansi. 4. Terdapat kendala
dengan adopsi petani dalam
sistem legowo mengadopsi sistem
di Kecamatan legowo diantaranya
Cisauk? : biaya awal yang
relatif mahal,
meluangkan waktu
yang banyak dalam
hal pengawasan,
memerlukan tenaga
kerja yang lebih
banyak.

2. Enda Evaluasi 1. Sejauh mana Metode 1. Tingkat


Pratama Terhadap tingkat skoring pengetahuan petani
Ginting Adopsi pengetahuan dengan terhadap sistem
(2016) Teknologi petani mengenai teknik tanam jajar legowo
Sistem teknologi sistem pengskala di daerah
Tanam Padi tanam padi jajar an likert penelitian tinggi.
Jajar legowo didaerah dan Uji 2. Tingkat adopsi
Legowo” penelitian? Beda petani terhadap
(Kasus: 2. Sejauh mana Rata-rata sistem tanam jajar
Desa Balai tingkat adopsi Sampel legowo di daerah
Kasih petani mengenai Berpasang penelitian
Kecamatan teknologi sistem -an tinggi.
Kuala tanam padi jajar 3. Ada perbedaan
Kabupaten legowo didaerah hasil panen
Langkat) penelitian? sebelum dan
3. Apakah ada sesudah
perbedaan hasil diterapkannya
sebelum dan sistem tanam jajar
sesudah di legowo. Dalam hal
terapkannya ini, sistem tanam
teknologi sistem jajar legowo yang
tanam padi jajar memiliki hasil
legowo didaerah panen yang lebih
penelitian? tinggi dibandingkan
dengan sistem
tanam sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara


18

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


3. Luis Pranata Evaluasi 1. Bagaimana Analisisis 1. Kinerja ideal
Simanjuntak Tingkat kinerja deskriptif penyuluh
(2017) Kepuasan penyuluh dengan Model pertanian telah
Petani secara ideal CIPP, dan dilakukan
Terhadap didaerah Metode Uji dengan baik
Kinerja penelitian? Komparatif dan sesuai
Penyuluh 2. Bagaimana dan Metode dengan
Pertanian perbedaan Skoring kebutuh petani.
(Kasus : antara 2. Terdapat
Desa Pasar kinerja rill perbedaan
Melintang, penyuluh persepsi antara
Kecamatan menurut kinerja rill
Lubuk penyuluh penyuluh
Pakam, dan kinerja menurut
Kabupaten rill penyuluh dan
Deli penyuluh kinerja rill
Serdang) menurut penyuluh
petani? menurut petani.
3. Bagaimana Menurut
tingkat penyuluh
kepuasan sudah
petani dilakukan
terhadap kinerja dengan
kinerja baik,
penyuluh sedangkan
pertanian menurut petani
didaerah kinerja yang
penelitian? dilakukan
belum sesuai
harapan.
3. Petani masih
merasa belum
puas dengan
kinerja
penyuluh
pertanian.

Universitas Sumatera Utara


19

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


4. Aminatun Dampak 1. Bagaimana Metode 1. Struktur biaya pada
Zohariyah Penerapan dampak deskriptif usahatani padi
(2018) Sistem penerapan dan sistem legowo dan
Tanam Jajar sistem tanam dengan Uji non sistem legowo
Legowo jajar legowo F-test Two tidak berbeda nyata
Terhadap terhadap Sample namun pada
Produksi Dan struktur For perhitungan
Pendapatan biaya dan Variances matematika
Usahatani penyerapan mengalami
Padi Di tenaga kerja perbedaan yakni
Kabupaten pada usahatani legowo
Lombok usahatani lebih besar biaya
Barat padi di nya daripada
Kabupaten usahatani non
Lombok legowo.
Barat 2. Penyerapan tenaga
2. Bagaimana kerja pada
dampak usahatani padi
penerapan sistem legowo dan
sistem tanam non sistem legowo
jajar legowo tidak berbeda nyata
terhadap namun pada
produksi dan perhitungan
pendapatan matematika
pada mengalami
usahatani perbedaan yakni
padi di tenaga kerja
Kabupaten usahatani legowo
Lombok lebih banyak
Barat ? daripada usahatani
non legowo.
3. Sistem tanam jajar
legowo berdampak
positif terhadap
peningkatan
produksi dan
pendapatan
usahatani padi di
Kabupaten Lombok
Barat.

Universitas Sumatera Utara


20

Lanjutan Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu


5. Arie Evaluasi 1. Bagaimana Model 1. Laju perkembangan
Febiansyah Program penerapan CIPP penerapan program
Pasaribu Penyuluhan PHT dipadukan PHT mengalami
(2018) Pengendali- terhadap dengan perkembangan
an Hama petani padi metode dalam hal
Terpadu sawah skoring pertambahan
(PHT) selama dan Uji jumlah Kelompok
Terhadap 5(lima) tahun Beda Tani dan anggota
Produksi terakhir? Rata-rata kelompok tani yang
dan 2. Bagaimana Sampel mengikuti program
Pendapatan hasil evaluasi Berpasang PHT.
Petani Padi program, an (paired 2. Program PHT yang
Sawah pelaksana- sample t- dilaksanakan tahun
(Studi an, dan hasil test) 2017 dengan
Kasus : program pendekatan CIPP
Desa PHT? dikatakan berhasil.
Sidodadi 3. Bagaimana Tingkat
Ramunia, produksi pelaksanaan
Kecamatan petani Program PHT
Beringin, sebelum dan dikatakan berhasil
Kabupaten setelah (sebagian besar
Deli mengikuti anjuran program
Serdang program dilaksanakan).
PHT? Hasil program PHT
4. Bagaimana berhasil (terjadi
pendapatan peningkatan).
petani 3. Terdapat perbedaan
sebelum dan yang nyata pada
setelah produksi padi
mengikuti sawah sebelum dan
program setelah mengikuti
PHT? program PHT.
4. Terdapat perbedaan
yang nyata pada
pendapatan padi
sawah sebelum dan
setelah mengikuti
program PHT.

Universitas Sumatera Utara


21

2.5 Kerangka Pemikirian

Dalam usaha tanam padi yang menjadi tantangan salah satunya yaitu

bagaimana upaya atau cara yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil

produksi padi yang tinggi. Namun untuk mewujudkan upaya tersebut masih

terkendala karena masih banyak petani yang belum mau melaksanakan anjuran

sepenuhnya. Contohnya dalam hal sistem tanam masih banyak petani yang

bertanam tanpa jarak tanam yang beraturan. Padahal dengan pengaturan jarak

tanam yang tepat dan teknik yang benar yakni sistem tanam jajar legowo maka

akan diperoleh efisiensi dan efektifitas pertanaman serta memudahkan tindakan

kelanjutannya. Maka dari itu diperlukan penataan ulang oleh petugas penyuluh

lapangan (PPL), terhadap program-program penyuluhan. Melalui evaluasi

program penyuluhan, evaluasi disini yakni melihat, mengukur, menilai dampak

yang ditimbulkan atau keberhasilan dari sebuah program.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menilai keberhasilan dari program sistem

tanam tajarwo, yakni sudah sejauh mana pencapaiannya didaerah penelitian

dengan menggunakan model evaluasi CIPP yakni context, input, process, dan

product. Kemudian, menilai pelaksaan program tersebut, apakah petani

menerapkannya pada usahataninya sesuai anjuran dari penyuluh. Setelah

diterapkan bagaimana hasilnya, apakah berdampak terhadap produksi dan

pendapatan petani, apakah ada perubahan sebelum dan setelah mengikuti program

sistem tajarwo tersebut. Kemudian diketahui lah apakah program tersebut berhasil

atau tidak, jika iya maka disarankan untuk terus dilanjutkan, dan jika tidak maka

perlu direvisi kembali. Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah kerangka

pemikiran dalam skema berikut :

Universitas Sumatera Utara


22

Usahatani Padi
Sawah

Sistem Tanam Jajar


Legowo 4 : 1

Evaluasi Program
Sistem Tanam Jajar
Legowo 4 : 1

Evaluasi Evaluasi Evaluasi


Program Pelaksanaan Hasil Sistem
Sistem Tanam Sistem Tanam Tanam Jajar
Jajar Legowo Jajar Legowo Legowo

Model CIPP

Produksi Produksi
Evaluasi
Sebelum Setelah
Keberhasilan
Menerapkan Menerapkan

Pendapatan Pendapatan
Sebelum Setelah
Menerapkan Menerapkan

Berhasil Tidak Berhasil

Keterangan:
Menyatakan Hubungan
Dievaluasi Dengan

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran Evaluasi Program Penyuluhan


Sistem Tanam Padi Jajar Legowo 4 : 1 Terhadap Produksi dan
Pendapatan

Universitas Sumatera Utara


23

2.6 Hipotesis Penelitian

1. Terdapat keberhasilan Evaluasi Program, Evaluasi Pelaksanaan, dan Evaluasi

Hasil Program Sistem tanam jajar legowo 4: 1. Petani melaksanakan anjuran

penyuluh, dan program ini memberi dampak positif atau keuntungan kepada

petani.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan produksi petani sebelum dan setelah

menerapkan program sistem tanam jajar legowo ini.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pendapatan petani sebelum dan setelah

menerapkan program sistem tanam jajar legowo ini.

Universitas Sumatera Utara


24

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode yang digunakan dalam penentukan daerah penelitian adalah secara

purposive (disengaja) yaitu di Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar

Marihat Kota Pematang Siantar. Kelurahan ini dipilih karena merupakan

kelurahan yang terluas dan memiliki areal pertanian potensi yang juga terluas

dibanding 6 kelurahan lainnya yang ada di Kecamatan Siantar Marihat. Serta

sudah dilakukan penyuluhan tentang sistem tajarwo dan mayoritas petani

menggunakan legowo 4:1, dengan luas wilayah yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Dan Kepadatan Penduduk


Menurut Kelurahan 2017
No. Kelurahan Luas Wilayah Jumlah Kepadatan
2
KM Penduduk Tiap KM2
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Sukamaju 0,3670 3859 10514,98
2. Sukamakmur 0,2030 3521 17344,82
3. Pardamean 0,0810 2651 32728,39
4. Parhorasan Nauli 0,3040 2965 9753,28
5. Sukaraja 1,7100 1760 1029,23
6. BP Nauli 2,3352 3042 1302,67
7. Mekar Nauli 2,8248 1651 584,46
Total 7,825 19449 2485,49
Keterangan : Kolom (3), 4 angka dibelakang koma
Sumber : Kecamatan Siantar Marihat Dalam Angka 2018

3.2 Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dilakukan dengan teknik metode

pengambilan sampel secara proporsional (Proportionate random sampling).

Menurut Cohen (2007) semakin besar sampel dari besarnya populasi yang ada

24
Universitas Sumatera Utara
25

akan semakin baik, tetapi ada jumlah batas minimal yang harus diambil oleh

peneliti yaitu sebanyak 30 sampel. Sebagaimana juga dinyatakan oleh teori Baley,

bahwa penelitian yang menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel paling

minimum adalah 30 sampel (Mahmud, 2011). Berdasarkan teori tersebut, maka

peneliti menetapkan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah

30 sampel, dengan kriteria petani padi yang menerapkan sistem tanam jajar

legowo 4 : 1, telah melakukan usahataninya minimal selama 5 tahun, serta telah

menjadi anggota kelompok tani didaerah penelitian.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yakni data primer dan

sekunder, data primer diperoleh melalui wawancara dan pembagian kuesioner

kepada petani yang telah mendapat penyuluhan dan telah menerapkan sistem

tanam jajar legowo, juga melakukan wawancara kepada penyuluh pertanian.

Sedangkan data sekunder didapat dari instansi atau lembaga terkait seperti Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian, Badan Pusat Statistik, Balai Penyuluhan

Pertanian, Kantor Kepala Desa. Serta informasi dari literatur terdahulu yang

mendukung penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk membuktikan Hipotesis 1 yakni terdapat keberhasilan evaluasi

program, pelaksanaan program dan hasil program dianalisis secara deskriptif.

Untuk mengetahui evaluasi program dianalisis secara deskriptif dengan

menggunakan Model CIPP (Context, Input, Process, Product). Untuk mengetahui

indikator penilaian program Sistem Tajarwo, dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Universitas Sumatera Utara


26

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar


Legowo 4 : 1 Berdasarkan Aspek Context, Input, Process, Dan
Product.
No. Model CIPP Indikator Kinerja
1. Context 1. Program penyuluhan Sistem TAJARWO disusun
berdasarkan kebutuhan petani.
2. Program penyuluhan Sistem TAJARWO untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petani.
3. Program penyuluhan Sistem TAJARWO untuk
meningkatkan hasil produksi dan pendapatan
petani.
4. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang
sesuai dengan kebutuhan petani.
2. Input 1. Petani terlibat dalam perencanaan penyuluhan
pertanian sistem TAJARWO.
2. Komunikasi antara kelompok tani dan penyuluh.
3. Penyuluhan dan pelatihan oleh PPL kepada petani.
4. Kesiapan petani dalam menerapkan Sistem
TAJARWO.
3. Process 1. Terlaksananya program penyuluhan Sistem
TAJARWO.
2. Frekuensi penyuluhan Sistem TAJARWO.
3. Frekuensi pelaksanaan pengawasan oleh penyuluh.
4. Penyuluh dapat memenuhi keinginan yang sesuai
dengan kebutuhan petani
4. Product 1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani
dalam mengolah usahataninya.
2. Pengurangan tingkat perebutan unsur hara tanah.
3. Peningkatan produksi setelah menerapkan Sistem
TAJARWO.
4. Peningkatan kerjasama dalam berusahatani.
Sumber : Diolah berdasarkan teori yang dibangun

Universitas Sumatera Utara


27

Berdasarkan Tabel 3.2 tersebut diberikan pertanyaan kepada responden

yakni petani yang mengikuti program sistem tajarwo didaerah penelitian.

Kemudian jawaban - jawaban dari sampel tersebut diskoring berdasarkan

pemberian skor penilaian yang ditentukan sebagai berikut :

a. Jika menjawab A skor 4

b. Jika menjawab B skor 3

c. Jika menjawab C skor 2

d. Jika Menjawab D skor 1

Tabel 3.3. Skor Penilaian Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo
No. Model CIPP Jumlah Parameter Skor Rentang
1 Contexts 4 1-4 4-16
2 Input 4 1-4 4-16
3 Process 4 1-4 4-16
4 Product 4 1-4 4-16
Total 16 16 - 64

Penilaian akan menghasilkan skor, dari skor tersebut akan ditentukan

bagaimana tingkat keberhasilan program sistem tajarwo didaerah penelitian. Skor

pelaksanaan Program Penyuluhan Pertanian berada diantara 16-64 dimana

panjang kelas daspat dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. Range adalah

jarak/selisih antara data terbesar dan terkecil (Subagyo, 1992 :10).

Keterangan :

Skor 53-64 = Sangat Berhasil

Skor 41-52 = Berhasil

Skor 29-40 = Cukup Berhasil

Skor 16-28 = Tidak Berhasil

Universitas Sumatera Utara


28

Untuk mengetahui pelaksanaan program didaerah penelitian dilakukan

analisis secara deskriptif dengan menggunakan metode pemberian skor atau

skoring terhadap anjuran pelaksanaan program penyuluhan sistem tanam jajar

legowo oleh penyuluh pertanian terhadap petani padi sawah didaerah penelitian

yang telah disusun secara rinci pada Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar


Legowo 4 : 1
No Pelaksanaan Anjuran Pengukuran Skor
TAJARWO
1. Pemahaman 1. Memahami sistem tanam 1. Sangat 4
dan sistem legowo 4 : 1. mematuhi
Keterampilan 2. Mampu mengukur jarak 2. Mematuhi 3
aspek metode tanam dengan baik. 3. Kurang 2
tajarwo 3. Mengetahui kelebihan dan mematuhi
kekurangan sistem legowo 4. Tidak mematuhi 1
4 : 1.
2. Pengolahan 1. Penyemprotan herbisida 1. Sangat 4
Tanah Sistemik dosis 2-4 L/ha, mematuhi
Sebarkan bahan organik dan 2. Mematuhi 3
benamkan gulma. 3. Kurang 2
2. Bajak menggunakan hand mematuhi
tractor, atau cangkul, 4. Tidak mematuhi 1
diglebeg 1 kali.
3. Setelah lahan digenangi dan
tanah lunak, jadikan
melumpur
4. Ratakan lahan. Dan gali
saluran di pinggir untuk
drainase
3. Pembuatan 1. Persiapkan alat garis tanam. 1. Sangat 4
Baris Tanam 2. Lahan sawah siap ditanami, mematuhi
1-2 hari sebelumnya 2. Mematuhi 3
dilakukan pembuangan air 3. Kurang 2
sehingga lahan macak- mematuhi
macak. 4. Tidak mematuhi 1
3. Ratakan dan lakukan
pembentukan garis tanam
dengan menarik alat garis
tanam dan dibantu dengan
tali yang dibentang 7 dari
ujung ke ujung.

Universitas Sumatera Utara


29

Lanjutan Tabel 3.4 Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Sistem


Tanam Jajar Legowo 4 : 1
4. Setiap empat barisan tanam
terdapat lorong 40 cm, jarak
antar barisan 20 cm, jarak
dalam barisan tengah 20 cm,
jarak dalam barisan pinggir
lebih rapat yaitu 10 cm.
4. Penanaman 1. Gunakan bibit varietas 1. Sangat 4
unggul baru (VUB) dengan mematuhi
kebutuhan benih 25kg/Ha. 2. Mematuhi 3
2. Umur bibit padi yang 3. Kurang 2
digunakan sebaiknya kurang mematuhi
dari 21 hari. 4. Tidak mematuhi 1
3. Gunakan 1-3 bibit per lubang
tanam dan ditanam pada
kedalaman 3-5 cm.
4. Pada alur pinggir kiri dan
kanan dari setiap barisan
legowo, populasi tanaman
ditambah dengan cara
menyisipkan tanaman di
antara 2 lubang tanam.
5. Pemupukan 1. Pemupukan dilakukan 1. Sangat 4
dengan cara tabur. Posisi mematuhi
orang yang melakukan 2. Mematuhi 3
pemupukan berada pada 3. Kurang 2
barisan kosong di antara 4 mematuhi
barisan legowo. 4. Tidak mematuhi 1
2. Pupuk dasar dengan dosis 1/3
urea dan selebihnya SP-36.
3. Pupuk susulan pertama diberi
pada umur 15 HST.
4. Dan pupuk susulan kedua
diberi pada umur 45 HST.
6. Pengendalian 1. Pengendalian HPT dengan 1. Sangat 4
Hama dan handsprayer, posisi orang mematuhi
Penyakit berada pada barisan kosong 2. Mematuhi 3
di antara 2 barisan. 3. Kurang 2
2. Untuk hama seperti mematuhi
penggerek batang 4. Tidak mematuhi 1
dikendalikan dengan Furadan
3G dan Dharmafur 34 dengan
takaran 18-20 Kg/Ha.

Universitas Sumatera Utara


30

Lanjutan Tabel 3.4 Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Sistem


Tanam Jajar Legowo 4 : 1
3. Hama lain seperti walang
sangit, hama putih dan
wereng dikendalikan dengan
penyemprotan Dharmabas
dengan takaran 1-2 Kg/Ha.
7. Panen 1. Pemanenan dapat dilakukan 1. Sangat 4
selama 100-115 hari. mematuhi
2. Butir gabah menguning 2. Mematuhi 3
mencapai 80%-85% dan 3. Kurang 2
tangkainya sudah menunduk. mematuhi
3. Pemanenan menggunakan 4. Tidak mematuhi 1
sabit dan menggunakan alat
combine harvester.

Berdasarkan Tabel 3.4 pemberian skor penilaian dalam evaluasi

pelaksanaan program ditentukan sebagai berikut :

a. Jika menjawab 1 skor 4

b. Jika menjawab 2 skor 3

c. Jika menjawab 3 skor 2

d. Jika menjawab 4 skor 1

Maka dapat diketahui jumlah skor pelaksanaan Program Penyuluhan

Pertanian berada diantara 7-28 dimana panjang kelas dapat dihitung dengan range

dibagi jumlah kelas. Range adalah jarak/selisih antara data terbesar dan terkecil

(Subagyo, 1992 :10).

Keterangan :
Skor >22,75 – 28 = Sangat Berhasil
Skor >17,5 – 22,75 = Berhasil
Skor >12,25 – 17,5= Cukup Berhasil
Skor 7 – 12,25 = Tidak Berhasil

Universitas Sumatera Utara


31

Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan program Sistem jajar legowo

dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode skoring. Komponen

penilaian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.5. Evaluasi Hasil Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo
No. Komponen Parameter Skor
1. Peningkatan Pengetahuan 1. Sangat terjadi 4
peningkatan
pengetahuan. 3
2. Terjadi peningkatan
pengetahuan. 2
3. Pengetahuan tetap 1
4. Pengetahuan menurun.

2. Peningkatan Keterampilan 1. Sangat terjadi 4


peningkatan
keterampilan.
2. Terjadi peningkatan 3
keterampilan.
3. Keterampilan tetap 2
4. Keterampilan menurun. 1
3. Peningkatan Produksi 1. Sangat terjadi 4
peningkatan Produksi.
2. Terjadi peningkatan 3
Produksi.
3. Produksi tetap 2
4. Produksi menurun. 1
4. Peningkatan Pendapatan 1. Sangat terjadi 4
peningkatan pendapatan.
2. Terjadi peningkatan 3
pendapatan.
3. Pendapatan tetap 2
4. Pendapatan menurun. 1
5. Peningkatan Produktivitas 1. Sangat terjadi
peningkatan 4
Produktivitas.
2. Terjadi peningkatan 3
Produktivitas.
3. Produktivitas tetap 2
4. Produktivitas menurun. 1

Universitas Sumatera Utara


32

Berdasarkan Tabel 3.5 pemberian skor penilaian dalam evaluasi

pelaksanaan program ditentukan sebagai berikut :

a. Jika menjawab 1 skor 4

b. Jika menjawab 2 skor 3

c. Jika menjawab 3 skor 2

d. Jika menjawab 4 skor 1

Maka dapat dilihat dan diketahui hasil dari pelaksanaan program Sitem

tanam jajar legowo melalui penilaian jumlah skor yang berada pada 5 – 20,

dimana panjang kelas dapat dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. Range

adalah jarak/selisih antara data terbesar dan terkecil (Subagyo, 1992 :10).

Keterangan :
Skor >16,25 – 20 = Sangat Berhasil
Skor >12,5 – <16,25 = Berhasil
Skor >8,75 – <12,5 = Cukup Berhasil
Skor 5 – <8,75 = Tidak Berhasil

Untuk membuktikan Hipotesis 2 dan 3 yakni terdapat perbedaan produksi

dan pendapatan petani sebelum dan setelah menerapkan program sistem tanam

jajar legowo ini, dilakukan analisis menggunakan metode analisis Uji Beda Rata-

rata sampel berpasangan (Paired sample t-test) secara terpisah untuk produksi dan

pendapatan. Metode ini biasanya digunakan untuk menguji perbedaan antara dua

pengamatan. Uji beda rata-rata sampel berpasangan dilakukan pada subjek yang

berpasangan atau serupa dan subjek yang diuji pada situasi sebelum dan setelah

menerapkan program. Dalam pengambilan keputusan dengan membandingkan

nilai Asymp Sig dengan batas kritisnya adalah 0,05.

Universitas Sumatera Utara


33

Kriteria Uji :

 H0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05 (tidak ada perbedaan produksi/

pendapatan sebelum dan sesudah menerapkan)

 H1 diterima jika nilai signifikansi < 0,05 (ada perbedaan produksi/ pendapatan

sebelum dan sesudah menerapkan)

 H0 diterima jika t hitung < t tabel

 H1 diterima jika t hitung > t tabel

1.5 Definisi dan Batasan Operasional

3.5.1 Definisi Operasional

1. Evaluasi penyuluhan pertanian adalah kegiatan untuk menilai suatu program

penyuluhan pertanian dengan proses pengumpulan data, penentuan ukuran,

penilaian serta perumusan keputusan.

2. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) adalah petugas dari Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) kabupaten/kota yang

diperbantukan untuk memberikan pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan di

bidang pertanian dengan basis administrasi kecamatan.

3. Model evaluasi program CIPP adalah, context evaluation (evaluasi terhadap

konteks), input evaluation (evaluasi terhadap masukan), process evaluation

(evaluasi terhadap proses), dan product evaluation (evaluasi terhadap hasil).

4. Evaluasi pelaksanaan adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui

kemampuan petani dalam melaksanakan inovasi yang dianjurkan penyuluh.

5. Evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil pencapaian

program yakni pendapatan, produksi, pengetahuan dan kemampuan petani.

Universitas Sumatera Utara


34

6. Produksi adalah jumlah padi sawah yang dihasilkan suatu lahan petanian dalam

satuan ton.

7. Pendapatan adalah selisih dari total penerimaan usahatani yang diperoleh

dengan seluruh biaya yang dikeluarkan yang dinyatakan dalam satuan rupiah

(Rp).

3.5.2 Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat

Kota Pematang Siantar.

2. Program yang diteliti adalah Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1.

3. Sampel Penelitian adalah Petani padi sawah yang menerapkan sistem jajar

legowo, dan PPL di Kelurahan Mekar Nauli.

4. Waktu Penelitian adalah tahun 2019.

Universitas Sumatera Utara


35

BAB IV
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Kelurahan Mekar Nauli

Kelurahan Mekar Nauli merupakan salah satu kelurahan sangat luas dan

berpotensi dibidang pertanian yang terletah di kecamatan Siantar Marihat, Kota

Pematang Siantar dengan luas areal 282,48 Ha, dan hampir 90% penduduknya

adalah petani sebagai sumber mata pencahariannya. Kelurahan Mekar Nauli

mempunyai letak topografi datar berada pada ketinggian 300 m dpl. Dengan curah

hujan rata – rata 2000 mm/tahun, kelembaban 60 – 75, suhu udara ± 25,600 C

serta jenis tanah Hitam Kecoklatan. Dengan batas - batas administrasi sebagai

berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Simalungun

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kelurahan BP Nauli

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kelurahan Tomuan / Parhorasan Nauli

Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Simalungun

Di kelurahan ini juga terdapat 2 pola usahatani yakni dilahan sawah dan

dilahan kering dan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Pola Usahatani dalam Setahun


No. Pola Usaha Tani Luas Tanam ( Ha )
1. Pola usahatani dilahan sawah
Musim Tanam I Padi Sawah 120 Ha
Musim Tanam II Padi Sawah 120 Ha
Musim Tanam III Padi Sawah 120 Ha
2. Pola usahatani dilahan kering
Tahun I Jagung 20 Ha
Tahun II Ubi kayu 2 Ha
Tahun III Sayuran 0,5 Ha
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

35
Universitas Sumatera Utara
36

Untuk padi sawah sendiri terdapat 3 (tiga) kali musim tanam dalam setahun yakni

musim tanam I terjadi pada bulan Desember – Maret, kemudian musim tanam II

terjadi pada bulan April – Juli, dan untuk musim tanam III terjadi pada bulan

Agustus – Oktober, dengan luas tanam per musim tanam adalah 120 Ha.

Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli, Kecamatan Siantar

Marihat memiliki dua musim, yakni musim hujan yang terdapat pada sekitar bulan

Oktober – Maret serta musim kemarau pada sekitar bulan April – September pada

setiap tahunnya.

4.2 Penduduk

Jumlah penduduk kelurahan Mekar nauli berdasarkan data yang diperoleh

tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Kelurahan Mekar Nauli


No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (Jiwa) Total Penduduk (Jiwa)
1 Laki-Laki 1000 1800
2 Perempuan 800
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di mekar nauli adalah berjenis

kelamin laki-laki yakni sebanyak 1000 jiwa dan 800 jiwa berjenis kelamin

Perempuan, dan total keseluruhan penduduk adalah 1800 jiwa.

1. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Di Kelurahan Mekar Nauli mayoritas penduduk adalah beragama Kristen,

yakni sebanyak 1400 jiwa, hal ini didukung pada adanya beberapa Gereja yang

terdapat di kelurahan ini. Untuk lebih ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Universitas Sumatera Utara


37

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Agama


No Agama Jumlah Penduduk (Jiwa)
1. Kristen 1400
2. Katolik 50
3. Islam 350
4. Budha -
5. Hindu -
Jumlah 1800
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Tidak hanya agama kristen di kelurahan ini juga banyak penduduk

beragama Islam yakni sebanyak 350 Jiwa. Dan yang paling sedikit adalah jumlah

penduduk yang beragama Katolik hanya sebanyak 50 Jiwa. Dan tidak ada yang

menganut agama Buddha dan Hindu di Kelurahan Mekar Nauli ini.

2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang/ masyarakat untuk menyerap

informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-

hari. Di kelurahan ini kebanyakan penduduk menempuh pendidikan sampai

tingkat SLTP dan SMA, berikut data jumlah penduduk menurut tingkat

pendidikan.

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (Orang)
1. Tidak Tamat SD -
2. Tamat SD 200
3. Tamat SLTP 700
4. Tamat SMA 800
5. Tamat Akademi 70
6. Tamat Sarjana (S1) 30
Jumlah 1800
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa seluruh penduduk sudah

merasakan duduk dibangku sekolah dasar, namun sebanyak 200 orang penduduk

Universitas Sumatera Utara


38

tamat hanya sampai tingkat SD. Selain itu sebanyak 70 orang tamat akademik,

dan 30 orang yang sudah menempuh gelar sarjana.

3. Jumlah Penduduk Menurut Suku

Mayoritas penduduk Mekar Nauli adalah suku Batak Toba, dimana

memiliki adat istiadat batak toba yang sangat kental. Hal ini didukung pada

banyaknya sopo atau tempat menerima tamu serta tempat mengadakan pertemuan/

pesta adat. Berikut data jumlah penduduk menurut suku telah disajikan dalam

Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Menurut Suku


No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (Orang)
1. Jawa 433
2. Batak Toba 1000
3. Batak Simalungun 225
4. Batak Mandaling 30
5. Batak Karo 23
6. Batak Pak – Pak 32
7. Nias 16
8. Melayu 33
9. Lain – lain 8
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa banyak ragam suku yang

terdapat di Mekar Nauli, seperti suku Jawa sebanyak 433 orang, disusul dengan

Batak Simalungun sebanyak 225 orang, Batak Mandailing sebanyak 30 orang,

Batak Karo sebanyak 23 orang, Batak Pak- pak sebanyak 32 orang, Nias sebanyak

16 orang, Melayu sebanyak 33 orang, dan suku lainnya sebanyak 8 orang.

4. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan

Rata – rata penduduk di Kelurahan Mekar Nauli bekerja sebagai petani dan

buruh tani dengan jumlah penduduknya sebanyak 840 orang petani dan 400 orang

buruh tani. Berikut diringkas pada Tabel 4.6 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


39

Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan


No. Pekerjaan Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 Petani 840
2 Buruh Tani 400
3 Buruh Pabrik 80
4 PNS 85
5 Pegawai Swasta 50
6 Wiraswasta 120
7 Lain-lain 150
Jumlah 1725
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut dapat dilihat bahwa pekerjaan di kelurahan ini

tidak hanya petani dan buruh tani.Selain itu penduduk juga bekerja sebagai Buruh

Pabrik, PNS, Pegawai Swasta, Wiraswasta, dan lain – lain.

4.3 Luas Lahan Pertanian

1. Data Luas Lahan Menurut Penggunaannya

Kelurahan mekar nauli memiliki 6 kelompok tani yang terdiri atas : Serasi,

Satahi, Dosroha, Sadar, Subur Jaya, dan Kesuma.

Tabel 4.7 Data Luas Lahan Menurut Penggunaannya


Luas Lahan ( Ha ) Total
Kelompok
Kelurahan Pekara-
Tani Sawah Ladang Kebun Kolam
ngan
Mekar Serasi 26 1 2 2 1.5 32,5
Nauli Satahi 24 2 2 2 1.2 31,2
Dosroha 30 2 2 3 1.5 38,5
Sadar 15 10 4 1 1.2 31,2
Subur Puja 25 10 5 2 1.3 46,3
Jumlah 120 25 15 13 6,7 179,7
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat rata- rata memiliki luas lahan sawah sebesar 24 Ha,

dan rata- rata pekarangan seluas 1,34 Ha. Kecuali kelompok tani kesuma, hanya

memiliki 3 Ha lahan kolam, untuk budidaya ikan pancing.

Universitas Sumatera Utara


40

2. Data Luas Lahan Menurut Air Irigasi

Di kelurahan Mekar Nauli semua sawah menggunakan jenis irigasi teknis

dengan luas lahan sawah beririgasi sebanyak 120 Ha yang bersumber dari sungai

Bah Bolon, yang ada di Kota Pematang Siantar. Untuk lebih ringkas dapat dilihat

pada Tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Data Luas Lahan Menurut Air Irigasi


Sawah beririgasi
Sawah Tadah Total
No Kelurahan ( Ha )
Hujan ( Ha )
Teknis ½ Teknis
1. Mekar Nauli 120 - - 120
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

4.4 Data Fasilitas Produksi Usahatani

Fasilitas produksi usahatani yang ada diwilayah kerja Kelurahan Mekar

Nauli s/d akhir tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Data Fasilitas Produksi Usahatani


No Janis Fasilitas Jumlah ( Buah / Unit )
1. BRI Unit Desa -
2. KUD -
3. Koperasi Pertanian -
4. KSU -
5. Kios Saprodi -
6. Pos Kes Wan -
7. Balai Benih Ikan 1
8. Balai Benih Pembantu ( Tan. Pangan ) -
9. UPT ( Perkebunan ) -
10. UPT ( Peternakan ) -
11. Hand Traktor 5
12. Hand Sprayer 50
13. Power Tresher -
14. Pedal Tresher -
15. Pembersih Gabah (Cleaner) -
16. Penggilingan Padi 1
17. Sabit Bergerigi 124
18. Pompa Air 1
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Universitas Sumatera Utara


41

4.5 Karakteristik Umum Petani Responden

Responden dalam penelitian ini adalah petani yang mengikuti program

Tanam Jajar Legowo 4 : 1 dan sudah menerapkan program ini dalam

usahataninya. Karakteristik petani responden ini terdiri dari umur, jumlah

tanggungan, lama berusahatani, tingkat pendidikan, dan luas lahan.

Tabel 4.10 Karakteristik Umum Petani Responden


No. Karakteristik Range Rataan

1 Umur (Tahun) 24 – 64 46.2


2 Jumlah Tanggungan (Orang) 1–6 2.8
3 Lama Berusahatani (Tahun) 5 – 42 22.9
4 Tingkat Pendidikan (Tahun) 5 – 16 10.2
5 Luas Lahan (Ha) 0.4 – 1 0.65
Sumber: Lampiran 1 (diolah), 2019

Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa rata-rata umur petani adalah 46.2

dimana umur tersebut tergolong usia produktif. Dengan range antara umur 24 - 64

tahun. Jumlah tanggungan petani rata-rata 2.8, dengan range 1 - 6 orang termasuk

jumlah yang normal.

Jumlah tanggungan mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu keluarga,

dimana semakin banyak jumlah tanggungan maka semakin banyak juga

kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga petani harus bijak dalam mencari

pendapatan sesuai kebutuhannya.

Lama berusahatani petani responden antara 5 – 42 tahun, dengan rata-rata

22.9 tahun. Dapat diasumsikan bahwa rata - rata petani reponden didaerah

penelitian adalah petani yang memang berpengalaman berusahatani.

Tingkat pendidikan mempengaruhi dalam penerapan sebuah program.

Didaerah penelitian ini, tingkat pendidikan responden rata-rata adalah 10.2,

Universitas Sumatera Utara


42

dengan range 5 – 16 tahun. Angka tersebut menunjukkan bahwa petani responden

memiliki wawasan, pengetahuan dan cara berfikir yang lumayan baik.

Luas lahan petani responden rata-rata adalah seluas 0.65 dengan range

berada pada angka 0.4 – 1 Ha, merupakan angka yang tergolong normal pada saat

ini dimana semakin sedikitnya lahan pertanian yang tersisa.

4.6 Kelompok Tani Petani Responden

Dalam penelitian ini responden diambil dari tiga kelompok tani, yang

merupakan kelompok tani yang paling aktif diantaranya Satahi, Dos Roha dan

Serasi, dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Kelompok Tani Petani Responden


No. Nama Tahun Jumlah Anggota Jumlah
Kelompok Tani Berdiri (Orang) Responden
(Orang)
1 Satahi 2012 28 13
2 Dos Roha 2012 24 9
3 Serasi 2012 24 8
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Berdasarkan Tabel 4.11 tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah petani

responden pada kelompok tani Satahi adalah yang paling banyak diambil yakni

sebanyak 13 orang. Kemudian untuk kelompok tani Dosroha sebanyak 9 orang

dan yang terakhir pada kelompok tani Serasi sebanyak 8 orang petani responden.

Universitas Sumatera Utara


43

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Perkembangan Penerapan Program Tajarwo

Perkembangan penerapan program sistem tanam jajar legowo dapat dilihat

dari perkembangan jumlah kelompok tani yang mengikuti program dan jumlah

anggota kelompok tani yang menerapkan sistem tanam jajar legowo 4 : 1 selama

5 tahun terakhir.

Tabel 5.1 Perkembangan Jumlah Kelompok Tani yang mengikuti program


Tajarwo tahun 2014 -2018
Tahun Jumlah Kelompok Tani Persentase Perkembangan (%)
2014 4 -
2015 5 25
2016 5 0
2017 5 0
2018 5 0
Total 25
Rata-Rata 6.25
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli

Berdasarkan Tabel 5.1 tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan terjadi

hanya ditahun 2015 sebanyak 5 kelompok tani dengan persentase perkembangan

sebesar 25% dan jumlahnya tetap sampai tahun 2018. Dengan rata-rata persentase

perkembangan pertahunnya adalah 6,25% informasi yang diperoleh dari penyuluh

bahwa ada kendala pada beberapa masyarakat yang tidak ingin masuk kedalam

kelompok tani, dengan alasan tidak ingin mengikuti perkumpulan, memberi iuran,

merasa bahwa penyuluhan kurang bermanfaat bagi usahatani mereka, rumitnya

dalam mengurus pendaftaran, juga kepercayaan mereka pada tengkulak karena

lebih mudah meminjam modal dan pinjaman yang diperoleh lebih banyak.

43
Universitas Sumatera Utara
44

Tabel 5.2 Perkembangan Jumlah Anggota Kelompok Tani Yang


Menerapkan Program Tajarwo Tahun 2014-2018
Tahun Jumlah Anggota Persentase Perkembangan (%)
2014 28 -
2015 35 25
2016 47 34.3
2017 60 27.6
2018 77 28.3
Total 115.2
Rata-Rata 28.8
Sumber : Programa Penyuluhan Pertanian Mekar Nauli
Dari data perkembangan jumlah anggota kelompok tani yang menerapkan

program sistem Tajarwo didaerah penelitian selama 5 tahun terakhir dapat dilihat

bahwa setiap tahunnya jumlah anggota yang menerapkan tajarwo 4 : 1 mengalami

peningkatan dengan rata- rata persentase pertahunnya adalah 28,8%.

5.2 Hasil Uji Hipotesis 1

5.2.1. Evaluasi Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo

Tolok ukur akan hasil suatu program dapat diketahui melalui evaluasi.

Evaluasi program diartikan sebagai pengukuran atau penilaian hasil penyuluhan

suatu program, padahal keduanya mempunyai arti yang berbeda namun saling

berhubungan. Mengukur berarti membandingkan sesuatu dengan satu dalam

ukuran (kuantitatif), dan menilai berarti mengambil satu keputusan terhadap

sesuatu dengan ukuran baik buruk (kualitatif). Evaluasi program Tajarwo sebagai

proses menilai berdasarkan standar objektif yang telah ditetapkan kemudian

diambil keputusan atas objek yang dievaluasi. Standar objektif tersebut disajikan

dalam sebuah indikator kinerja yang dibangun berdasarkan model evaluasi CIPP.

Universitas Sumatera Utara


45

Tabel 5.3 Penilaian Program Sistem Tajarwo 4 : 1 di Daerah Penelitian


Nilai yang Nilai yang %
No Indikator Kinerja
diharapkan diperoleh Ketercapaian
Context
1 Program penyuluhan Sistem 4 3.4 85
Tajarwo disusun berdasarkan
kebutuhan petani
2 Program penyuluhan Sistem 4 3.3 82.5
Tajarwo untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
petani.
3 Program penyuluhan Sistem 4 3.1 77.5
Tajarwo untuk meningkatkan
hasil produksi dan pendapatan
petani.
4 Tersedianya sarana dan 4 3.2 80
prasarana pendukung yang
sesuai dengan kebutuhan
petani.
Jumlah 16 13.0 81.2
Input
1 Petani terlibat dalam 4 3.0 75
perencanaan penyuluhan
pertanian sistem Tajarwo.
2 Komunikasi antara kelompok 4 3.3 82.5
tani dan penyuluh.
3 Penyuluhan dan pelatihan oleh 4 2.8 70
PPL kepada petani.
4 Kesiapan petani dalam 4 3.4 85
menerapkan Sistem Tajarwo.
Jumlah 16 12.5 78.1
Process
1 Terlaksananya program 4 3.3 82.5
penyuluhan Sistem tajarwo.
2 Frekuensi penyuluhan Sistem 4 2.5 62.5
Tajarwo.
3 Frekuensi pelaksanaan 4 2.5 62.5
pengawasan oleh penyuluh.
4 Penyuluh dapat memenuhi 4 3.3 82.5
keinginan yang sesuai dengan
kebutuhan petani.
Jumlah 16 11.6 72.5
Product
1 Peningkatan pengetahuan dan 4 3.3 82.5
keterampilan petani dalam
mengolah usahataninya.
2 Pengurangan tingkat perebutan 4 3.2 80

Universitas Sumatera Utara


46

Lanjutan Tabel 5.3 Penilaian Program Sistem Tajarwo 4 : 1 di Daerah


Penelitian
unsur hara tanah.
3 Peningkatan produksi setelah 4 3.4 85
menerapkan Sistem Tajarwo.
4 Peningkatan kerjasama dalam 4 3.3 82.5
berusahatani.
Jumlah 16 13.1 82.5
Total 64 50.2 78.6
Sumber : Lampiran 2, 3, 4, 5 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.3 indikator tersebut didapatlah hasil yang kemudian

ditranformasikan secara bertahap. Yang pertama melalui indikator Context

(konteks) program tanam jajar legowo 4 : 1 didaerah penelitian yang dapat dilihat

pada Tabel 5.4 berikut ini.

Tabel 5.4 Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator Context


(Konteks)
Indikator Kinerja Penilaian Skor Responden
No
Context A % B % C % D %
1 Program penyuluhan
Sistem TAJARWO
13 43.3 17 56,7 0 0 0 0
disusun berdasarkan
kebutuhan petani.
2 Program penyuluhan
Sistem TAJARWO untuk
meningkatkan 8 26.7 22 73.3 0 0 0 0
pengetahuan dan
keterampilan petani.
3 Program penyuluhan
Sistem TAJARWO untuk
meningkatkan hasil 4 13.3 26 86.7 0 0 0 0
produksi dan pendapatan
petani.
4 Tersedianya sarana dan
prasarana pendukung
9 30 19 63.3 2 6.7 0 0
yang sesuai dengan
kebutuhan petani.
Rataan 8.5 28.3 21 70 0.5 1.7 0 0
Sumber: Lampiran 2 (diolah), 2019

Universitas Sumatera Utara


47

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pada indikator Context (konteks)

dalam program sistem Tanam jajar legowo 4 : 1 didaerah penelitian berjalan

dengan baik, dimana responden menjawab A sebanyak 8,5 dengan persen rataan

28.3%, sebanyak 21 menjawab B dengan persen rataan 70%, hanya 0,5 yang

menjawab C dengan persen rataan 1.7%, serta tidak ada yang menjawab D

(Sangat Tidak Baik).

Kemudian yang kedua adalah melalui indikator Input (masukan) program

tanam jajar legowo 4 : 1 di daerah penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 5.5

berikut ini.

Tabel 5.5 Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator Input


(Masukan)
Indikator
Penilaian Skor Responden
No Kinerja
Input A % B % C % D %
1 Petani terlibat
dalam
perencanaan
6 20 17 56.7 7 23.3 0 0
penyuluhan
pertanian sistem
TAJARWO.
2 Komunikasi antara
kelompok tani dan 8 26. 7 22 73.3 0 0 0 0
penyuluh.
3 Penyuluhan dan
pelatihan oleh PPL 3 10 17 56.7 10 33.3 0 0
kepada petani.
4 Kesiapan petani
dalam menerapkan
13 43.3 17 56.7 0 0 0 0
Sistem
TAJARWO.
Rataan 7.5 25 18.3 60.8 4.2 14.2 0 0
Sumber:Lampiran 3 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat Input (masukan) yang terdiri atas,

keterlibatan petani, komunikasi petani dan penyuluh, pelatihan oleh penyuluh dan

kesiapan dalam menerapkan tajarwo adalah berhasil. Karena sebanyak 25%

Universitas Sumatera Utara


48

menjawab A, kemudian 60,8% menjawab B, 14,2% menjawab C, dan tidak ada

yang menjawab D.

Selanjutnya yang ketiga adalah indikator Process (proses) dimana untuk

melihat bagaiamana proses penyampaian program kepada petani yang dapat

dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator Process


(Proses)
Indikator Kinerja Penilaian Skor Responden
No
Process A % B % C % D %
1 Terlaksananya
program penyuluhan 9 30 19 63.3 2 6.7 0 0
Sistem TAJARWO.
2 Frekuensi penyuluhan
5 16.7 6 20 19 63.3 0 0
Sistem TAJARWO.
3 Frekuensi
pelaksanaan
2 6.7 11 36.7 17 56.6 0 0
pengawasan oleh
penyuluh.
4 Penyuluh dapat
memenuhi keinginan
10 33.3 20 66.7 0 0 0 0
yang sesuai dengan
kebutuhan petani.
Rataan 6.5 21.7 14 46.7 9.5 31.6 0 0
Sumber:Lampiran 4 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa proses penyampaian program

oleh penyuluh berjalan dengan cukup baik dimana persen penilaian petani

responden rata-rata adalah menjawab A sebanyak 21.7% , menjawab B sebanyak

46.7%, menjawab C sebanyak 31.6%, dan tidak ada yang menjawab D.

Terakhir adalah indikator Product (produk), untuk mengetahui hasil setelah

program disampaikan dan diterapkan untuk menjadi acuan dalam perbaikan

program selanjutnya. Yang dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Universitas Sumatera Utara


49

Tabel 5.7 Hasil Transformasi Penilaian Program Pada Indikator Product


(Hasil)
No Indikator Kinerja Penilaian Skor Responden
Product A % B % C % D %
1 Peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan petani 24 80 6 20 0 0 0 0
dalam mengolah
usahataninya.
2 Pengurangan tingkat
perebutan unsur hara 8 26.7 21 70 1 3.3 0 0
tanah.
3 Peningkatan produksi
setelah menerapkan 12 40 18 60 0 0 0 0
Sistem TAJARWO.
4 Peningkatan kerjasama
10 33.3 19 63.4 1 3.3 0 0
dalam berusahatani.
Rataan 13.5 45 16 53.3 0.5 1.7 0 0
Sumber:Lampiran 5 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa hasil penyampaian dan

penerapan program oleh petani terhadap usahataninya berjalan dengan baik,

dimana persentase rata- rata petani responden menjawab A sebanyak 45%, B

sebanyak 53.3%, C sebanyak 1.7%, serta tidak ada yang menjawab D. Keempat

indikator penilaian yang telah diuraikan diatas, kemudian secara keseluruhan

indikator tersebut dapat ditransformasikan dalam Tabel 5.8 hasil transformasi

penilaian program tajarwo 4 : 1 dibawah ini .

Tabel 5.8 Hasil Penilaian Program Sistem Tajarwo 4 : 1


No. Indikator Nilai Yang Nilai Yang %
DIharapkan Diperoleh Ketercapaian
1 Context (Konteks) 16 13.0 81.2
2 Input (Masukan) 16 12.5 78.1
3 Process (Proses) 16 11.6 72.5
4 Product ( Produk) 16 13.1 82.5
Jumlah 64 50.2 78.6
Sumber:Lampiran 2, 3, 4, 5 (diolah), 2019

Universitas Sumatera Utara


50

Berdasarkan Tabel 5.8 tersebut dapat diketahui bahwa setiap indikator nilai

yang diharapkan adalah berada pada range 4 - 16, dan 50,2 adalah nilai yang

berada pada range 41-52 yang artinya adalah Program Berhasil.

Indikator Context (konteks), adalah 13 dengan persen ketercapaian 81.2%

yang berarti pada indikator ini penyusunan program sistem tanam jajar legowo 4 :

1 dikatakan sangat berhasil atau berjalan sangat baik karena program dibuat

berdasarkan kebutuhan petani, berpotensi meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan, berpotensi untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan

petani, serta tersedianya sarana dan prasarana oleh pemerintah kepada petani.

Indikator Input (masukan) nilai yang diperoleh adalah 12.5 dengan

persentase ketercapaian adalah 78.1% yang berarti pada indikator ini penyusunan

program sistem tanam jajar legowo 4 : 1 dikatakan berhasil, dan berjalan dengan

baik. Dalam hal ini petani cukup terlibat dalam perencanaan penyuluhan

pertanian, komunikasi penyuluh dengan petani juga terbilang baik, namun

penyuluh melakukan penyuluhan dan pelatihan tidak terlalu sering, yakni 1-2 kali

dalam satu bulan, serta petani siap menerapkan sistem tanam jajar legowo 4 : 1.

Indikator Process (proses) nilai yang diperoleh adalah 11.6 dengan

persentase ketercapaian adalah 72.5% adalah angka yang menunjukkan bahwa

program berhasil dan berjalan dengan baik. Dimana program terlaksana dengan

baik, frekuensi penyuluhan oleh PPL adalah 1-2 bulan satu kali, sementara

frekuensi pelaksanaannya adalah 1-2 kali sebulan, penyuluh bekerja dengan baik,

serta dapat memenuhi keinginan yang sesuai dengan kebutuhan petani pada

usahataninya. Penyuluh rutin melakukan kunjungan dan perkumpulan kepada

Universitas Sumatera Utara


51

petani untuk berdiskusi seputar keluhan petani tentang usahataninya atau sekedar

memantau apakah penyuluh melakukan anjuran yang diberi oleh penyuluh.

Indikator Product (produk) nilai yang diperoleh adalah 13.1 dengan

persentase ketercapaian 82.5% adalah angka yang menunjukkan bahwa hasil dari

penyusunan program adalah sangat berhasil. Karena terjadi peningkatan

pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola usahataninya, peningkatan

penerapan teknologi sistem tanam jajar legowo 4 : 1, peningkatan produksi setelah

menerapkan program, serta peningkatan kerjasama dalam berusahatani, dimana

sesama petani saling berdiskusi, memberi pengetahuan dan saling membantu

sesama petani tentang usahataninya.

5.2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar


Legowo
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan untuk menilai apakah petani

menerima anjuran yang telah diberikan oleh penyuluh serta menilai persentase

ketercapaian program Tabel 5.9 dibawah ini.

Tabel 5.9 Hasil Penilaian Pelaksanaan Program Tajarwo 4 : 1


No Pelaksanaan Penilaian Skor Responden
Tajarwo 1 % 2 % 3 % 4 %
1 Pemahaman dan
Keterampilan
12 40 17 56,7 1 3,3 0 0
aspek metode
tajarwo.
2 Pengolahan
21 70 9 30 0 0 0 0
Tanah
3 Pembuatan Baris
16 53,3 14 46,7 0 0 0 0
Tanam
4 Penanaman 16 53,3 14 46,7 0 0 0 0
5 Pemupukan 18 60 8 26,7 4 13,3 0 0
6 Pengendalian
18 60 10 33,3 2 6,7 0 0
Hama Penyakit
7 Panen 30 100 0 0 0 0 0 0
Rataan 18,7 62,4 10,3 34,3 1 3,3 0 0
Sumber: Lampiran 6 (diolah), 2019

Universitas Sumatera Utara


52

Pada Tabel 5.9 diketahui bahwa rata-rata petani yang mematuhi seluruh

anjuran dari penyuluh adalah sebanyak 62,4% dari populasi sampel atau 18,7

petani sampel memahami cara menerapkan sistem tajarwo 4 : 1 dengan baik, serta

mengetahui kelebihan kekurangan yang dimiliki tajarwo 4 : 1. Untuk beberapa

petani ada yang hanya mematuhi beberapa anjuran, yakni sebanyak 34,3% atau

10,3. Tidak hanya itu terdapat pula 1 orang petani yang hanya menggunakan 1

anjuran penyuluhan atau sebanyak 3,3%, dan tidak ada petani yang tidak

mengikuti anjuran.

Untuk melihat persentase ketercapaian pelaksanaan program tajarwo di

Mekar Nauli dapat dilihat pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10 Persentase Ketercapaian Pelaksanaan Program Tajarwo


No. Indikator Jumlah Skor Jumlah Skor %
Pelaksanaan Yang Yang Ketercapaian
Diharapkan Diperoleh
1 Pemahaman dan Keterampilan 4 3,36 84
Aspek Metode Tajarwo
2 Pengolahan Tanah 4 3,7 92,5
3 Pembuatan Baris Tanam 4 3,53 88,25
4 Penanaman 4 3,53 88,25
5 Pemupukan 4 3,46 86,5
6 Pengendalian HPT 4 3,53 88,25
7 Panen 4 4 100
Jumlah 28 25,1 89,7
Sumber: Lampiran 6 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.10 tersebut dapat dilihat bahwa pelaksanan program

sistem tanam jajar legowo 4 : 1 sudah dilakukan dengan sangat baik, karena skor

yang diperoleh adalah 25,1 yang berarti Sangat Berhasil berada pada range

>22,75 - 28 dengan persentase ketercapaian adalah 89,7%.

Universitas Sumatera Utara


53

Petani sangat berhasil dalam memahami dan terampil dalam aspek metode

tajarwo dengan persentase ketercapaian rata-rata 84% hal ini dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan petani dan terampilnya penyuluh dalam memberi penyuluhan.

Dalam hal pengolahan tanah, petani juga sangat terampil dalam menerapkan

program diketahui dari persentase ketercapaian yang didapat adalah 92,5%

merupakan angka yang sangat tinggi juga didukung dari rata-rata lama nya bertani

menunjukkan bahwa petani di daerah penelitian memang adalah petani yang

berpengalaman.

Pembuatan baris tanam merupakan fokus dari sistem tanam jajar legowo 4 :

1 dimana petani di daerah penelitian sudah mahir atau sangat berhasil dalam

membuat baris tanam, dengan persentase ketercapaian adalah 88,25%. Pembuatan

baris tanam dilakukan dengan menggunakan caplak, untuk alat indojarwo sendiri

tidak digunakan setiap musim tanam, dikarenakan jumlah yang terbatas adalah 1

buah saja.

Dalam hal penanaman, petani juga sudah terampil dalam melakukannya

dengan persentase ketercapaian 88,25% yang berarti program sangat berhasil.

Petani menggunakan bibit varietas unggul serta melakukan anjuran cara menanam

dan takaran yang tepat yang diberikan penyuluh.

Dalam hal pemupukan, petani juga sudah sangat terampil dalam melakukan

pemupukan sesuai anjuran teknik memupuk yang diberikan penyuluh serta

takaran atau dosis yang tepat dengan persentase ketercapaian yang didapat adalah

86,5% atau berati program berhasil.

Universitas Sumatera Utara


54

Dalam hal pengendalian hama dan penyakit tanaman, persentase

ketercapaian yang diperoleh adalah 88,25% yang berarti program sangat berhasil,

petani menggunakan alat yang dibeli dikoperasi pertanian, serta melakukan

anjuran yang diberikan oleh penyuluh.

Dalam hal palaksanaan panen, persentase ketercapaian yang diperoleh

adalah 100% atau sangat berhasil, menunjukkan petani sudah melakukan anjuran

penyuluh dengan optimal yakni, pemanenan dilakukan pada 100-115 hari setetlah

penanaman, ketika butir gabah menguning mencapai 80% - 85% dan tangkainya

sudah menunduk, serta menggunakan alat sabit atau combine harvester.

5.2.3 Evaluasi Hasil Program Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo

Evaluasi hasil program adalah proses yang dilakukan untuk menilai

keberhasilan program sistem tanam jajar legowo 4 : 1 di daerah penelitian, menilai

setiap perubahan yang dihasilkan dari penerapan program dalam Tabel 5. 11.

Tabel 5.11 Penilaian Hasil Program Penyuluhan Tajarwo 4 :1


No Parameter Penilaian Skor Responden
Penilaian 1 % 2 % 3 % 4 %
1 Peningkatan
11 36,7 17 56,7 2 6,6 0 0
Pengetahuan
2 Peningkatan
12 40 11 36,7 7 23,3 0 0
Keterampilan
3 Peningkatan
2 6,7 19 63,3 9 30 0 0
Produksi
4 Peningkatan
6 20 16 53,3 8 26,7 0 0
Pendapatan
5 Peningkatan
10 33,3 17 56,7 3 10 0 0
Produktivitas
Rataan 8,2 27,3 16 53,3 5,8 19,4 0 0
Sumber:Lampiran 7 (diolah), 2019

Pada Tabel 5.11 diketahui bahwa rata-rata petani mengalami peningkatan

yakni sebesar 53,3% atau sebanyak 16 petani sampel menjawab bahwa mereka

Universitas Sumatera Utara


55

mengalami peningkatan pengetahuan, keterampilan, produksi, pendapatan, dan

produktivitas. Ada juga petani yang merasa sangat terjadi peningkatan yakni

sebanyak 27,3% atau 8,2 petani yang merasa program ini benar-benar memberi

dampak positif bagi mereka dan usahataninya, penyuluhan dirasa sangat

menambah pengetahuan serta keterampilan mereka, dan meningkatkan produksi

dan pendapatan mereka sehingga produktivitas mereka juga meningkat. Dan

sebanyak 19,4% atau 5,8 petani merasa pengetahuan mereka tetap dan merasa

penyuluhan tidak terlalu memberi dampak pada mereka dan usahataninya.

Untuk persentase ketercapaian evaluasi hasil program sistem tanam jajar

legowo 4 : 1 dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12 Persentase Ketercapaian Hasil Program Tajarwo 4 : 1


No. Parameter Penilaian Jumlah Skor Jumlah Skor %
Yang Yang Ketercapaian
Diharapkan Diperoleh
1 Peningkatan Pengetahuan 4 3.3 82.5
2 Peningkatan Keterampilan 4 3.2 80
3 Peningkatan Produksi 4 2.8 70
4 Peningkatan Pendapatan 4 2.9 72.5
5 Peningkatan Produktivitas 4 3.2 80
Jumlah 20 15.4 77
Sumber:Lampiran 7 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.12 diketahui bahwa hasil dari program penyuluhan

sistem tanam jajar legowo 4 : 1 adalah Berhasil dengan jumlah skor yang

diharapkan adalah 20 dan yang diperoleh adalah 15.4 dan berada pada range

>12,5 - <16,25 dengan persentase ketercapaian rata-rata adalah 77%.

Dimana terjadi peningkatan pengetahuan yang lumayan tinggi yakni

persentase ketercapaian 82.5%, melalui penyuluhan petani memperoleh

pengetahuan yang berguna bagi usahataninya.

Universitas Sumatera Utara


56

Pada parameter penilaian peningkatan keterampilan jumlah skor yang

diperoleh adalah 3.2 dengan persentase ketercapaian 80% yang berarti hasil

program pada peningkatan keterampilan berhasil, petani semakin terampil dalam

berusahatani khususnya dalam teknik sistem tanam jajar legowo 4 : 1.

Pada parameter penilaian peningkatan produksi jumlah skor yang diperoleh

adalah 2.8 dengan persentase ketercapaian adalah 70% menunjukkan program

cukup berhasil dalam meningkatkan produksi. Dikarenakan sistem jajar legowo 4

: 1 ini memberi ruang pada tanaman untuk menerima sinar matahari secara merata

atau yang disebut efek tanaman pinggir.

Pada parameter penilaian peningkatan pendapatan jumlah skor yang

diperoleh adalah 2.9 dengan persentase ketercapaian 72.5%. menunjukkan bahwa

hasil program dalam meningkatkan pendapatan adalah berhasil dikarenakan juga

terjadi peningkatan produksi.

Pada parameter penilaian peningkatan produktivitas, jumlah skor yang

diperoleh adalah 3.2 dengan persentase ketercapaian 80% menunjukkan bahwa

program berhasil dalam meningkatkan produktivitas usahatani padi sawah.

Dari evaluasi yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa hipotesis 1 terjadi,

yakni penyusunan, pelaksanaan dan hasil Program Sistem Tanam Padi jajar

legowo (Tajarwo) di daerah penelitian berhasil, petani melaksanakan anjuran yang

diberikan penyuluh terhadap usahataninya, dan program ini memberi dampak

positif atau keuntungan kepada petani.

Dengan demikian Hipotesis 1 dapat diterima bahwa Terdapat keberhasilan

Evaluasi Program, Evaluasi Pelaksanaan, dan Evaluasi Hasil Program Sistem

Universitas Sumatera Utara


57

tanam jajar legowo 4: 1. Petani melaksanakan anjuran penyuluh, dan program ini

memberi dampak positif atau keuntungan kepada petani.

4.3 Hasil Uji Hipotesis 2

Analisis Perbandingan Produksi Sebelum dan Setelah mengikuti Program


Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1

Analisis yang dilakukan menggunakan Uji Paired Samples t-Test untuk

membuktikan hipotesis 2, yakni menguji perbedaan produksi sebelum dan setelah

menerapkan program Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1 diperolehlah hasil yang

dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13 Hasil Uji Paired Samples t-Test Produksi Sebelum dan Setelah
Program Tajarwo 4 : 1

Paired Samples Test


Paired Diffrences
Mean Std. Std. t df Sig. (2-
Deviation Error tailed)
Mean
Pair 1 Produksi setelah 475,433 301,605 55,065 8,634 29 ,000
– produksi
sebelum
Sumber: Lampiran 25 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.13 dapat dilihat hasil dari Uji Paired Samples Test

menunjukkan bahwa nilai Signifikansi t sebesar 0,000 dimana nilai tersebut <0,05

maka H1 diterima, artinya terdapat perbedaan produksi sebelum dan setelah petani

menerapkan Program Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1, hasil diperoleh dengan

Confidence Interval 95%.

Kemudian, untuk nilai t hitung hasil yang didapat adalah sebesar 8,634 nilai

ini lebih besar dari t tabel pada df 29 adalah 2,045 atau t hitung > t tabel. Maka H1

diterima artinya terdapat perbedaan produksi yang signifikan sebelum dan setelah

Universitas Sumatera Utara


58

petani menerapkan Program Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1 didaerah

penelitian.

Program Sistem Tanam Jajar Legowo memberi dampak yang positif, salah

satunya peningkatan produksi petani padi sawah di daerah penelitian dimana rata-

rata produksi petani sebelum menerapkan program ini adalah sebesar 3706 kg,

kemudian mengalami kenaikan rata- rata produksi sebesar 475 kg, sehingga

setelah menerapkan program rata- rata produksi adalah sebesar 4181 kg dengan

harga jual Rp.4.300 – Rp.4.500 per kg dalam bentuk gabah basah.

Hal tersebut dipengaruhi oleh sistem tanam jajar legowo 4 : 1 yang sejatinya

adalah untuk meningkatkan produksi, kemudian responden merupakan petani

yang berpengalaman sehingga sudah telaten dalam berusahatani, selain itu petani

menggunakan bibit varietas unggul, penggunaan pupuk dan pestisida yang bagus

dan sesuai dosis, serta melakukan anjuran penyuluh terhadap usahataninya.

Dengan demikian Hipotesis 2 dapat diterima bahwa terdapat perbedaan

produksi sebelum dan setelah program sistem tanam jajar legowo 4 : 1 di daerah

penelitian.

Berdasarkan Penelitian Ginting tahun 2016 diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,00. Nilai ini lebih kecil dari 0,05. Sehingga nilai /P-value < 0,05, maka

H1 diterima. Kemudian nilai t hitung diperoleh sebesar 17,47. Nilai ini lebih besar

dari t tabel pada df 29 adalah 1,66 sehingga jika t hitung > t tabel, maka H1

diterima Artinya ada perbedaan nyata antara hasil panen yang diperoleh petani

sebelum dan sesudah menerapkan sistem tanam jajar legowo. Hasil ini diperoleh

dengan confidence interval 95%.

Universitas Sumatera Utara


59

4.4 Hasil Uji Hipotesis 3

Analisis Perbandingan Pendapatan Sebelum Dan Setelah mengikuti Program


Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1

Analisis yang dilakukan menggunakan Uji Paired Samples t-Test untuk

membuktikan hipotesis 3, yakni menguji perbedaan pendapatan sebelum dan

setelah menerapkan program Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1 diperoleh hasil

yang dapat dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14 Hasil Uji Paired Samples t-Test Pendapatan Sebelum dan Setelah
Program Tajarwo 4 : 1
Paired Samples Test
Paired Diffrences
Mean Std. Std. Error t df Sig. (2-
Deviation Mean tailed)
Pair 1 Pendapatan 2190226,66667 1387947,87364 253403,45301 8,643 29 ,000
setelah –
Pendapatan
sebelum
Sumber:Lampiran 26 (diolah), 2019

Berdasarkan Tabel 5.14 dapat dilihat hasil dari Uji Paired Samples Test

menunjukkan bahwa nilai Signifikansi t sebesar 0,000 dimana nilai tersebut <0,05

maka H1 diterima, artinya terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan setelah

petani menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1, hasil diperoleh dengan

Confidence Interval 95%. Kemudian, untuk nilai t hitung hasil yang didapat

adalah sebesar 8,643 nilai ini lebih besar dari t tabel pada df 29 adalah 2,045 atau t

hitung > t tabel. Maka H1 diterima artinya terdapat perbedaan pendapatan yang

signifikan sebelum dan setelah petani menerapkan Program Sistem Tanam Jajar

Legowo 4 : 1 didaerah penelitian.

Jika produksi meningkat maka penerimaan juga meningkat. Dalam

penelitian ini didapat jumlah produksi dan penerimaan meningkat setelah

Universitas Sumatera Utara


60

menerapkan program sistem tanam jajar legowo 4 : 1, hal ini dipengaruhi oleh

berkurangnya total biaya usahatani yang dikeluarkan setelah menerapkan

program. Sebelum menerapkan program rata- rata total pendapatan yang diterima

adalah sebesar Rp.13.197.738,- dengan rata-rata produksi sebesar 3706 kg dan

setelah menerapkan pendapatan yang diperoleh adalah sebesar Rp.15.408.798,-

dengan rata- rata produksi sebesar 4181 kg per musim tanam. Dengan demikian

Hipotesis 3 dapat diterima bahwa terdapat perbedaan pendapatan sebelum dan

setelah program sistem tanam jajar legowo 4 : 1 didaerah penelitian.

Berdasarkan penelitian Zohariyah tahun 2018 diketahui bahwa adanya

perbedaan total pendapatan pada usahatani padi sistem tanam jajar legowo dengan

sistem tanam non jajar legowo. Meningkatnya rata-rata pendapatan per hektar

dikarenakan terjadi peningkatan rata-rata produksi per hektar yang berpengaruh

terhadap rata-rata nilai produksi pada usahatani padi sistem tanam jajar legowo.

Universitas Sumatera Utara


61

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Ada perkembangan penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1 melalui

pertambahan jumlah kelompok tani dan jumlah anggota kelompok tani

selama 5 tahun terakhir yakni 2014 – 2018 di Kelurahan Mekar Nauli

Kecamatan Siantar Marihat Kota Pematang Siantar.

2. Penyusunan Program Sistem Tanam Jajar Legowo 4 : 1 berhasil. Evaluasi

Pelaksanaan program sangat berhasil dan, Evaluasi Hasil dari program

adalah berhasil.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil produksi sebelum dan

setelah menerapkan sistem tanam jajar legowo 4 : 1

4. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil produksi sebelum dan

setelah menerapkan sistem tanam jajar legowo 4 : 1

6.2 Saran

1. Kepada Petani, agar menggunakan sistem tanam padi jajar legowo 4 : 1,

karena sudah terbukti meningkatkan hasil produksi padi, juga

memudahkan dalam hal pemeliharaan.

2. Kepada penyuluh, agar lebih rutin melakukan kunjungan, pengawasan dan

penyuluhan kepada petani guna memperbaiki usahatani padi sawah, dan

sebagai acuan dalam memperbaharui program- program penyuluhan

selanjutnya.

61
Universitas Sumatera Utara
62

3. Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti perbandingan

pendapatan dan produksi petani yang menerapkan sistem tanam jajar

legowo 4 : 1 dan 2 : 1.

Universitas Sumatera Utara


63

DAFTAR PUSTAKA

Ariandra, Dwi. 2010. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Budidaya Padi Sistem


Legowo Di Kabupaten Tanggerang. Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Syarief Hidayatullah : Jakarta.
Bobihoe, J. 2013. Sistem Tanam Padi Jajar Legowo. Jambi: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) : Jambi.
BPS Pematang Siantar. 2018. Kecamatan Siantar Marihat dalam Angka 2018.
Siantar : BPS Kota Pematang Siantar.
Ginting, Enda Pratama. 2016. Evaluasi Terhadap Adopsi Teknologi Sistem Tanam
Padi Jajar Legowo di Desa Balai Kasih. Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara : Medan.
Simanjuntak, Luis Pranata. 2017. Evaluasi Tingkat Kepuasan Petani Terhadap
Kinerja Penyuluh Pertanian Di Desa Pasar Melintang. Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara : Medan.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Pustaka Setia
Mardikanto, T. 2009. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret
University Press. Surakarta. 201 hlm.
Marius, J. A. 2007. Pengembangan Kopetensi Penyuluh Pertanian di Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Disertasi, Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian
Bogor.
Padmowiharjo, S. 1996. Evaluasi Penyuluhan Pertanian. Jakarta. Universitas
Terbuka.
Pasaribu, Arie Febiansyah. 2018. Evaluasi Program Penyuluhan Pengendalian
Hama Terpadu (PHT) Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani Padi
Sawah Di Desa Sidodadi Ramunia. Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara : Medan.
Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2007. Pengantar, Teori dan Kasus
Ekonomika Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta. 204 hlm.
Soekartawi. 1995. Pembangunan Pertanian. Manajemen PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta.
Soekartawi. 2011. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani
Kecil. UI Press : Jakarta.
Stufflebeam, D. L. 1967. CIPP Model Checklist second Edition. Western
Michigan University.

63
Universitas Sumatera Utara
64

Subagyo, P. 1992. Statistik Deskriptif. BPFE. Yogyakarta.


Suharno. 2013. Dasar – Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Gosyen
Publishing : Yogyakarta.
Taher, A. 2000. Teknologi Shaffer Pada Padi Sawah. BPPTP. Sumatera Barat.

Widoyoko, Eko Putro. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.
Worthen, B dan Sanders. 1981. Program evaluation. H.Walberg & G. Haertel
(Eds.), The international encyclopedia of educational evaluation (pp. 42-
47). Toronto, ON: Pergammon Press.
Zohariyah, A. 2018. Dampak Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap
Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Di Kabupaten Lombok Barat.
Fakultas Pertanian Universitas Mataram : Mataram.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Karakteristik Petani Responden
Jumlah Lamanya Tingkat
Luas Lahan Padi
No Sampel Jenis Kelamin Umur (Tahun) Tanggungan Bertani Pendidikan
Sawah (Ha)
(Orang) (Tahun) (Tahun)
1 L 24 1 5 15 0,7
2 L 64 2 42 6 0,92
3 L 48 5 18 9 0,48
4 L 33 4 5 12 1
5 L 59 4 42 9 0,64
6 P 56 6 40 12 0,68
7 P 43 3 25 6 0,4
8 L 52 4 35 5 0,48
9 L 49 3 30 9 0,64
10 L 56 2 38 12 0,64
11 L 42 1 10 12 0,64
12 L 43 2 12 12 0,6
13 L 57 3 32 6 0,68
14 L 58 2 40 9 0,8
15 L 45 3 20 12 0,64
16 L 37 1 15 12 1
17 L 29 2 13 16 0,48
18 L 51 5 25 9 0,68
19 L 38 1 15 12 0,4
20 L 43 2 20 12 0,92
21 L 46 3 15 12 0,4
22 L 55 3 35 9 0,6
23 L 53 4 29 6 0,88
24 L 33 2 10 12 0,6
25 L 42 2 20 12 0,68

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Lampiran 1.
26 L 49 3 25 12 0,4
27 L 48 2 20 9 0,72
28 L 56 4 30 6 0,4
29 L 37 2 12 9 0,6
30 L 40 3 10 12 0,8
Jumlah 1386 82 688 306 19,5
Per Petani 46,2 2,8 22,9 10,2 0,65

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Penilaian Program TAJARWO Berdasarkan Context
Nomor Penilaian Indikator Skor Penilaian Indikator Total
Sampel 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 A B B B 4 3 3 3 13
2 B B B B 3 3 3 3 12
3 B B B B 3 3 3 3 12
4 B B B B 3 3 3 3 12
5 B B B B 3 3 3 3 12
6 B B B B 3 3 3 3 12
7 A B A A 4 3 4 4 15
8 B A B A 3 4 3 4 14
9 A A B B 4 4 3 3 14
10 A A B A 4 4 3 4 15
11 B A A B 3 4 4 3 14
12 B B B B 3 3 3 3 12
13 A B B B 4 3 3 3 13
14 B B B C 3 3 3 2 11
15 B B B A 3 3 3 4 13
16 A B B B 4 3 3 3 13
17 B B A B 3 3 4 3 13
18 A A B A 4 4 3 4 15
19 B B B C 3 3 3 2 11
20 A A B B 4 4 3 3 14
21 B B B B 3 3 3 3 12
22 B B B B 3 3 3 3 12
23 A B B B 4 3 3 3 13
24 A B B B 4 3 3 3 13
25 A A B A 4 4 3 4 15
26 A A A A 4 4 4 4 16
27 B B B A 3 3 3 4 13
28 B B B B 3 3 3 3 12
29 B B B A 3 3 3 4 13
30 A B B B 4 3 3 3 13
Jumlah 103 98 94 97 392
Rataan 3,4 3,3 3,1 3,2 13,0

Keterangan :
1 : Perencanaan program Tajarwo 4 : 1 disusun berdasarkan kebutuhan petani.
2 : Perencanaan program Tajarwo 4 : 1 untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
3 : Perencanaan program Tajarwo 4 : 1 untuk meningkatkan produksi dan pendapatan.
4 : Tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang sesuai dengan kebutuhan petani.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Penilaian Program TAJARWO Berdasarkan Input
Nomor Penilaian Indikator Skor Penilaian Indikator Total
Sampel 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 B B C B 3 3 2 3 11
2 C B C B 2 3 2 3 10
3 B B B B 3 3 3 3 12
4 B A A B 3 4 4 3 14
5 B B C B 3 3 2 3 11
6 B B C B 3 3 2 3 11
7 A A B A 4 4 3 4 15
8 B A B B 3 4 3 3 13
9 B A A B 3 4 4 3 14
10 B B A A 3 3 4 4 14
11 A A B B 4 4 3 3 14
12 B B B B 3 3 3 3 12
13 C B C B 2 3 2 3 10
14 C B C B 2 3 2 3 10
15 C B C A 2 3 2 4 11
16 B B B A 3 3 3 4 13
17 B B C B 3 3 2 3 11
18 B A B A 3 4 3 4 14
19 C B B B 2 3 3 3 11
20 B A B A 3 4 3 4 14
21 A B B A 4 3 3 4 14
22 B B B A 3 3 3 4 13
23 C B B B 4 3 3 3 13
24 B B B A 3 3 3 4 13
25 A B B A 4 3 3 4 14
26 A A C A 4 4 2 4 14
27 C B B A 2 3 3 4 12
28 B B C B 3 3 2 3 11
29 B B B A 3 3 3 4 13
30 A B B B 4 3 3 3 13
Jumlah 91 98 83 103 375
Rataan 3,0 3,3 2,8 3,4 12,5

Keterangan :
1 : Petani terlibat dalam perencanaan penyuluhan pertanian sistem Tajarwo 4 : 1.
2 : Komunikasi antara kelompok tani dan penyuluh.
3 : Penyuluhan dan pelatihan oleh PPL kepada petani.
4 : Kesiapan petani dalam menerapkan sistem Tajarwo 4 : 1.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Penilaian Program TAJARWO Berdasarkan Process
Nomor Penilaian Indikator Skor Penilaian Indikator Total
Sampel 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 B C B B 3 2 3 3 11
2 B C B B 3 2 3 3 11
3 B C C B 3 2 2 3 10
4 B A A B 3 4 4 3 14
5 B C C B 3 2 2 3 10
6 B C B B 3 2 3 3 11
7 A A B A 4 4 3 4 15
8 A A B B 4 4 3 3 14
9 A A B A 4 4 3 4 15
10 A C A B 4 2 4 3 13
11 A A B A 4 4 3 4 15
12 C C C B 2 2 2 3 9
13 B C C B 3 2 2 3 10
14 B B C B 3 3 2 3 11
15 B B C A 3 3 2 4 12
16 B C B B 3 2 3 3 11
17 B C C B 3 2 2 3 10
18 B C C A 3 2 2 4 11
19 A C B A 4 2 3 4 13
20 B C B A 3 2 3 4 12
21 A C C B 4 2 2 3 11
22 A C C B 4 2 2 3 11
23 B C C B 3 2 2 3 10
24 C C C B 2 2 2 3 9
25 B B C A 3 3 2 4 12
26 B B C A 3 3 2 4 12
27 B B B B 3 3 3 3 12
28 B B C A 3 3 2 4 12
29 A C C B 4 2 2 3 11
30 B C C B 4 2 2 3 11
Jumlah 98 76 75 100 349
Rataan 3,3 2,5 2,5 3,3 11,6

Keterangan :
1 : Terlaksananya program penyuluhan sistem Tajarwo 4 : 1.
2 : Frekuensi penyuluhan sistem Tajarwo 4 : 1.
3 : Frekuensi pelaksanaan pengawasan oleh penyuluh.
4 : Penyuluh dapat memenuhi keinginan yang sesuai dengan kebutuhan petani.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Penilaian Program TAJARWO Berdasarkan Product
Nomor Penilaian Indikator Skor Penilaian Indikator Total
Sampel 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 B B B B 3 3 3 3 12
2 B B B B 3 3 3 3 12
3 B B B B 3 3 3 3 12
4 B B B B 3 3 3 3 12
5 B B B C 3 3 3 2 11
6 B C B B 3 2 3 3 11
7 A A B A 4 4 3 4 15
8 A A B A 4 4 3 4 15
9 B A A B 3 4 4 3 14
10 A A B A 4 4 3 4 15
11 A A B A 4 4 3 4 15
12 B B B B 3 3 3 3 12
13 A A B A 4 4 3 4 15
14 B A A B 3 4 4 3 14
15 B B B B 3 3 3 3 12
16 B B A A 3 3 4 4 14
17 B B A B 3 3 4 3 13
18 B B A A 3 3 4 4 14
19 B B B B 3 3 3 3 12
20 B B B B 3 3 3 3 12
21 B B A B 3 3 4 3 13
22 B B A B 3 3 4 3 13
23 B B B B 3 3 3 3 12
24 B B A A 3 3 4 4 14
25 B B A B 3 3 4 3 13
26 B B A A 3 3 4 4 14
27 B B B B 3 3 3 3 12
28 B B A B 3 3 4 3 13
29 A A B A 4 4 3 4 15
30 B B A B 3 3 4 3 13
Jumlah 96 97 102 99 394
Rataan 3,2 3,2 3,4 3,3 13,1

Keterangan :
1 : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengolah usahataninya.
2 : Peningkatan penerapan teknologi Tajarwo 4 : 1.
3 : Peningkatan produksi setelah menerapkan sistem Tajarwo 4 : 1.
4 : Peningkatan kerjasama dalam berusahatani.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6. Evaluasi Pelaksanaan Program TAJARWO 4 : 1
No Pertanyaan Total
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 Skor
1 3 4 4 3 4 3 4 25
2 3 4 4 4 4 2 4 25
3 3 4 4 3 4 3 4 25
4 4 4 4 4 4 4 4 28
5 3 4 3 3 4 4 4 25
6 3 4 3 3 4 4 4 25
7 3 3 3 3 3 3 4 22
8 2 3 3 3 3 4 4 22
9 3 3 3 3 2 4 4 21
10 3 3 3 3 4 2 4 22
11 3 4 3 3 3 3 4 23
12 4 4 4 4 4 4 4 28
13 4 4 4 4 4 3 4 27
14 4 4 3 4 3 4 4 26
15 3 4 4 4 3 4 4 26
16 4 4 3 4 4 4 4 27
17 3 4 3 4 4 4 4 26
18 3 3 3 4 2 3 4 22
19 3 4 4 4 4 4 4 27
20 4 4 4 3 2 3 4 24
21 4 3 4 3 4 4 4 26
22 3 4 4 4 4 4 4 27
23 4 3 4 3 3 4 4 25
24 4 3 4 4 4 3 4 26
25 3 4 3 4 2 3 4 23
26 3 4 4 3 4 4 4 26
27 4 3 3 4 3 3 4 24
28 3 4 3 4 4 4 4 26
29 4 4 4 4 3 4 4 27
30 4 4 4 3 4 4 4 27
Total 101 111 106 106 104 106 120 753
Rataan 3,36 3,7 3,53 3,53 3,46 3,53 4 25.1

Keterangan :
1 : Pemahaman dan Keterampilan aspek metode tajarwo.
2 : Pengolahan Tanah
3 : Pembuatan Baris Tanam
4 : Penanaman
5 : Pemupukan
6 : Pengendalian Hama dan Penyakit
7 : Panen

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7. Evaluasi Hasil Program Penyuluhan TAJARWO
No Pertanyaan
Total Skor
Sampel
1 3 3 3 3 3 15
2 3 3 3 3 3 15
3 2 2 3 3 3 13
4 3 3 3 3 3 15
5 3 2 3 3 2 13
6 3 4 4 3 3 17
7 3 4 3 2 4 16
8 4 2 2 3 4 15
9 4 4 3 4 3 18
10 4 4 2 3 4 17
11 3 4 4 3 2 16
12 3 3 3 3 3 15
13 4 3 3 4 4 18
14 3 3 2 2 3 13
15 4 3 3 3 3 16
16 3 4 3 2 4 16
17 3 3 3 3 3 15
18 3 3 3 3 3 15
19 4 4 3 4 3 18
20 3 3 2 2 3 13
21 3 4 3 2 4 16
22 4 4 3 4 3 18
23 4 2 2 3 4 15
24 2 2 2 2 2 10
25 3 4 3 2 4 16
26 4 4 3 4 3 18
27 3 3 2 2 3 13
28 4 4 3 4 3 18
29 4 2 2 3 4 15
30 3 2 2 3 4 14
Total 99 95 83 88 97 462
Rataan 3,3 3,2 2,8 2,9 3,2 15,4

Keterangan :
1 : Peningkatan pengetahuan.
2 : Peningkatan keterampilan.
3 : Peningkatan produksi.
4 : Peningkatan pendapatan.
5 : Peningkatan produktivitas.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8. Biaya Penggunaan Bibit Sebelum Menerapkan Program Sistem
Tajarwo 4: 1 Per Musim Tanam
No Luas Bibit
Lahan Jumlah Harga Total Biaya Total Biaya
Per Petani Per Hektar
1 0,7 20 Rp 6.500 Rp 130.000 Rp 185.714
2 0,92 30 Rp 6.500 Rp 195.000 Rp 211.957
3 0,48 20 Rp 6.500 Rp 130.000 Rp 270.833
4 1 30 Rp 6.500 Rp 195.000 Rp 195.000
5 0,64 20 Rp 6.500 Rp 130.000 Rp 203.125
6 0,68 23 Rp 6.500 Rp 149.500 Rp 219.853
7 0,4 18 Rp 6.500 Rp 117.000 Rp 292.500
8 0,48 19 Rp 6.500 Rp 123.500 Rp 257.292
9 0,64 23 Rp 6.500 Rp 149.500 Rp 233.594
10 0,64 24 Rp 6.500 Rp 156.000 Rp 243.750
11 0,64 25 Rp 6.500 Rp 162.500 Rp 253.906
12 0,6 23 Rp 6.500 Rp 149.500 Rp 249.167
13 0,68 24 Rp 6.500 Rp 156.000 Rp 229.412
14 0,8 32 Rp 6.500 Rp 208.000 Rp 260.000
15 0,64 23 Rp 6.500 Rp 149.500 Rp 233.594
16 1 30 Rp 6.500 Rp 195.000 Rp 195.000
17 0,48 20 Rp 6.500 Rp 130.000 Rp 270.833
18 0,68 23 Rp 6.500 Rp 149.500 Rp 219.853
19 0,4 15 Rp 6.500 Rp 97.500 Rp 243.750
20 0,92 27 Rp 6.500 Rp 175.500 Rp 190.716
21 0,4 12 Rp 6.500 Rp 78.000 Rp 195.000
22 0,6 17 Rp 6.500 Rp 110.500 Rp 184.167
23 0,88 25 Rp 6.500 Rp 162.500 Rp 184.659
24 0,6 21 Rp 6.500 Rp 136.500 Rp 227.500
25 0,68 23 Rp 6.500 Rp 149.500 Rp 219.853
26 0,4 14 Rp 6.500 Rp 91.000 Rp 227.500
27 0,72 26 Rp 6.500 Rp 169.000 Rp 234.722
28 0,4 15 Rp 6.500 Rp 97.500 Rp 243.750
29 0,6 19 Rp 6.500 Rp 123.500 Rp 205.833
30 0,8 22 Rp 6.500 Rp 143.000 Rp 178.750
Total 19,5 663 Rp 195.000 Rp 4.309.500 Rp 6.761.583
Rata - Rata 0,65 16,93 Rp 6.500 Rp 143.650 Rp 225.386

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9. Biaya Penggunaan Bibit Setelah Menerapkan Program Sistem
Tajarwo 4: 1 Per Musim Tanam
No Luas Bibit
Lahan Jumlah Harga Total Biaya Total Biaya
Per Petani Per Hektar
1 0,7 18 Rp 7.000 Rp 126.000 Rp 180.000
2 0,92 25 Rp 7.000 Rp 175.000 Rp 190.217
3 0,48 15 Rp 7.000 Rp 105.000 Rp 218.750
4 1 25 Rp 7.000 Rp 175.000 Rp 175.000
5 0,64 16 Rp 7.000 Rp 112.000 Rp 175.000
6 0,68 18 Rp 7.000 Rp 126.000 Rp 185.294
7 0,4 12 Rp 7.000 Rp 84.000 Rp 210.000
8 0,48 15 Rp 7.000 Rp 105.000 Rp 218.750
9 0,64 17 Rp 7.000 Rp 119.000 Rp 185.938
10 0,64 16 Rp 7.000 Rp 112.000 Rp 175.000
11 0,64 17 Rp 7.000 Rp 119.000 Rp 185.938
12 0,6 15 Rp 7.000 Rp 105.000 Rp 175.000
13 0,68 18 Rp 7.000 Rp 126.000 Rp 185.294
14 0,8 20 Rp 7.000 Rp 140.000 Rp 175.000
15 0,64 16 Rp 7.000 Rp 112.000 Rp 175.000
16 1 25 Rp 7.000 Rp 175.000 Rp 175.000
17 0,48 12 Rp 7.000 Rp 84.000 Rp 175.000
18 0,68 18 Rp 7.000 Rp 126.000 Rp 185.294
19 0,4 10 Rp 7.000 Rp 70.000 Rp 175.000
20 0,92 24 Rp 7.000 Rp 168.000 Rp 182.609
21 0,4 9 Rp 7.000 Rp 63.000 Rp 157.500
22 0,6 15 Rp 7.000 Rp 105.000 Rp 175.000
23 0,88 23 Rp 7.000 Rp 161.000 Rp 182.955
24 0,6 16 Rp 7.000 Rp 112.000 Rp 186.667
25 0,68 17 Rp 7.000 Rp 119.000 Rp 175.000
26 0,4 11 Rp 7.000 Rp 77.000 Rp 192.500
27 0,72 19 Rp 7.000 Rp 133.000 Rp 184.722
28 0,4 10 Rp 7.000 Rp 70.000 Rp 175.000
29 0,6 16 Rp 7.000 Rp 112.000 Rp 186.667
30 0,8 20 Rp 7.000 Rp 140.000 Rp 175.000
Total 19,5 508 Rp 210.000 Rp 3.556.000 Rp 5.494.095
Rata - Rata 0,65 16,93 Rp 7.000 Rp 118.533 Rp 183.136

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10. Biaya Penggunaan Pupuk Sebelum Menerapkan Program
Sistem Tajarwo 4: 1 Per Musim Tanam
Pupuk Urea Pupuk Za
Luas
No Jlh Harga Jlh Harga
Lahan Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(Kg) (Rp) (Kg) (Rp)
1 0,7 10 2.000 20.000 200 1.600 320.000
2 0,92 20 2.000 40.000 100 1.600 160.000
3 0,48 5 2.000 10.000 50 1.600 80.000
4 1 50 2.000 100.000 270 1.600 432.000
5 0,64 35 2.000 70.000 150 1.600 240.000
6 0,68 35 2.000 70.000 180 1.600 288.000
7 0,4 5 2.000 10.000 100 1.600 160.000
8 0,48 5 2.000 10.000 120 1.600 192.000
9 0,64 35 2.000 70.000 150 1.600 240.000
10 0,64 30 2.000 60.000 180 1.600 288.000
11 0,64 35 2.000 70.000 150 1.600 240.000
12 0,6 30 2.000 60.000 100 1.600 160.000
13 0,68 25 2.000 50.000 50 1.600 80.000
14 0,8 25 2.000 50.000 200 1.600 320.000
15 0,64 35 2.000 70.000 170 1.600 272.000
16 1 55 2.000 110.000 130 1.600 208.000
17 0,48 10 2.000 20.000 100 1.600 160.000
18 0,68 30 2.000 60.000 150 1.600 240.000
19 0,4 25 2.000 50.000 100 1.600 160.000
20 0,92 50 2.000 100.000 200 1.600 320.000
21 0,4 20 2.000 40.000 50 1.600 80.000
22 0,6 30 2.000 60.000 100 1.600 160.000
23 0,88 35 2.000 70.000 180 1.600 288.000
24 0,6 10 2.000 20.000 120 1.600 192.000
25 0,68 10 2.000 20.000 130 1.600 208.000
26 0,4 5 2.000 10.000 50 1.600 80.000
27 0,72 15 2.000 30.000 150 1.600 240.000
28 0,4 5 2.000 10.000 100 1.600 160.000
29 0,6 10 2.000 20.000 120 1.600 192.000
30 0,8 15 2.000 30.000 200 1.600 320.000
Total 19,5 705 60.000 1.410.000 4050 48.000 6.480.000
Rata
0,65 24 2.000 47.000 135 1.600 216.0000
-Rata

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Lampiran 10. Biaya Penggunaan Pupuk Sebelum Menerapkan
Program Sistem Tajarwo 4: 1 Per Musim Tanam
Pupuk NPK Pupuk SP36 Total Biaya TotalBiaya
No Jlh Harga Nilai Jlh Harga Nilai Pupuk Per Pupuk Per
(Kg) (Rp) (Rp) (Kg) (Rp) (Rp) Petani (Rp) Hektar(Rp)
1 170 2.500 425.000 5 2.000 10.000 775.000 1.107.143
2 100 2.500 250.000 10 2.000 20.000 470.000 510.870
3 50 2.500 125.000 5 2.000 10.000 225.000 468.750
4 200 2.500 500.000 5 2.000 10.000 1.042.000 1.042.000
5 100 2.500 250.000 5 2.000 10.000 570.000 890.625
6 100 2.500 250.000 20 2.000 40.000 648.000 952.941
7 50 2.500 125.000 10 2.000 20.000 315.000 787.500
8 50 2.500 125.000 15 2.000 30.000 357.000 743.750
9 100 2.500 250.000 10 2.000 20.000 580.000 906.250
10 100 2.500 250.000 10 2.000 20.000 618.000 965.625
11 150 2.500 375.000 15 2.000 30.000 715.000 1.117.188
12 50 2.500 125.000 15 2.000 30.000 375.000 625.000
13 30 2.500 75.000 10 2.000 20.000 225.000 330.882
14 100 2.500 250.000 10 2.000 20.000 640.000 800.000
15 50 2.500 125.000 10 2.000 20.000 487.000 760.938
16 50 2.500 125.000 20 2.000 40.000 483.000 483.000
17 50 2.500 125.000 10 2.000 20.000 325.000 677.083
18 150 2.500 375.000 15 2.000 30.000 705.000 1.036.765
19 50 2.500 125.000 5 2.000 10.000 345.000 862.500
20 50 2.500 125.000 10 2.000 20.000 565.000 614.130
21 30 2.500 75.000 5 2.000 10.000 205.000 512.500
22 50 2.500 125.000 5 2.000 10.000 355.000 591.667
23 100 2.500 250.000 10 2.000 20.000 628.000 713.636
24 80 2.500 200.000 5 2.000 10.000 422.000 703.333
25 100 2.500 250.000 10 2.000 20.000 498.000 732.353
26 30 2.500 70.000 5 2.000 10.000 175.000 437.500
27 100 2.500 250.000 10 2.000 20.000 540.000 750.000
28 50 2.500 125.000 5 2.000 10.000 305.000 762.500
29 80 2.500 200.000 5 2.000 10.000 422.000 703.333
30 50 2.500 125.000 10 2.000 20.000 495.000 618.750
Total 2420 75.000 6.050.000 285 60.000 570.000 14.510.000 22.208.512
Rata- 740.283
81 2.500 201.667 9,4 2.000 19.000 483.667
Rata

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11. Biaya Penggunaan Pupuk Setelah Menerapkan Program
Sistem Tajarwo 4: 1 Per Musim Tanam

Pupuk Urea Pupuk Za


Luas
No Jlh Harga Jlh Harga
Lahan Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(Kg) (Rp) (Kg) (Rp)
1 0,7 0 - - 150 1.700 255.000
2 0,92 20 2.200 44.000 0 - -
3 0,48 50 2.200 110.000 0 - -
4 1 250 2.200 550.000 250 1.600 400.000
5 0,64 50 2.200 110.000 20 1.700 34.000
6 0,68 0 - - 150 1.700 255.000
7 0,4 150 2.200 330.000 150 1.600 240.000
8 0,48 20 2.000 40.000 200 1.500 300.000
9 0,64 25 2.200 55.000 20 1.600 32.000
10 0,64 0 - - 150 1.700 255.000
11 0,64 0 - - 150 1.700 255.000
12 0,6 50 2.000 100.000 20 1.700 34.000
13 0,68 20 2.200 44.000 20 1.700 34.000
14 0,8 200 2.000 400.000 150 1.600 240.000
15 0,64 50 2.200 110.000 150 1.700 255.000
16 1 200 2.000 400.000 100 1.700 170.000
17 0,48 150 2.000 300.000 20 1.600 32.000
18 0,68 25 2.200 55.000 100 1.700 170.000
19 0,4 20 2.000 40.000 150 1.600 240.000
20 0,92 200 2.000 400.000 150 1.600 240.000
21 0,4 20 2.000 40.000 10 1.700 17.000
22 0,6 150 2.200 330.000 20 1.600 32.000
23 0,88 20 2.000 40.000 150 1.600 240.000
24 0,6 0 - - 100 1.700 170.000
25 0,68 200 2.000 400.000 20 1.700 34.000
26 0,4 0 - - 150 1.600 240.000
27 0,72 200 2.000 400.000 100 1.700 170.000
28 0,4 20 2.000 40.000 150 1.600 240.000
29 0,6 20 2.000 40.000 100 1.700 170.000
30 0,8 200 2.000 400.000 150 1.600 240.000
Total 19,5 2310 50.000 4.778.000 3050 46.200 4.994.000
Rata
0,65 77 1.667 159.267 102 1.540 166.467
-Rata

Universitas Sumatera Utara


Lanjutan Lampiran 11. Biaya Penggunaan Pupuk Setelah Menerapkan
Program Sistem Tajarwo 4: 1 Per Musim Tanam
Pupuk NPK Pupuk SP36 Total Biaya Total Biaya
No Jlh Harga Nilai Jlh Harga Nilai Pupuk Per PupukPer
(Kg) (Rp) (Rp) (Kg) (Rp) (Rp) Petani (Rp) Hektar(Rp)
1 150 2.500 375.000 0 - - 630.000 900.000
2 20 2.700 54.000 30 2.000 60.000 158.000 171.739
3 36 2.500 90.000 68 2.000 136.000 336.000 700.000
4 250 2.700 675.000 250 2.000 500.000 2.125.000 2.125.000
5 10 2.700 27.000 20 2.000 40.000 211.000 329.688
6 150 2.500 375.000 200 2.000 400.000 1.030.000 1.514.706
7 10 2.700 27.000 0 - - 597.000 1.492.500
8 200 2.500 500.000 0 - - 840.000 1.750.000
9 20 2.500 50.000 0 - - 137.000 214.063
10 150 2.500 375.000 0 - - 630.000 984.375
11 100 2.500 250.000 0 - - 505.000 789.063
12 10 2.500 25.000 0 - - 159.000 265.000
13 20 2.500 50.000 20 2.000 40.000 168.000 247.059
14 10 2.700 27.000 0 - - 667.000 833.750
15 10 2.500 25.000 20 2.000 40.000 430.000 671.875
16 100 2.500 125.000 0 - - 820.000 820.000
17 10 2.500 25.000 0 - - 357.000 743.750
18 100 2.500 375.000 20 2.000 40.000 515.000 757.353
19 10 2.500 25.000 0 - - 305.000 762.500
20 20 2.700 125.000 20 2.000 40.000 734.000 797.862
21 10 2.500 25.000 0 - - 82.000 205.000
22 100 2.500 250.000 0 - - 612.000 1.020.000
23 20 2.700 54.000 0 - - 334.000 379.545
24 100 2.500 250.000 0 - - 420.000 700.000
25 150 2.500 375.000 20 2.000 40.000 849.000 1.248.529
26 10 2.500 25.000 0 - - 265.000 662.500
27 200 2.500 500.000 0 - - 1.070.000 1.486.111
28 10 2.500 25.000 0 - - 305.000 762.500
29 100 2.500 250.000 0 - - 460.000 766.667
30 20 2.700 54.000 0 - - 694.000 867.500
Total 2106 76.600 5.337.000 668 20.000 1.336.000 16.445.000 24.968.635
Rata- 832.288
70 2.553 177.900 22,3 667 44.533 548.167
Rata

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12. Biaya Pestisida Usahatani Padi Sawah Sebelum Program Tajarwo
No Luas Lahan Herbisida (Rp) Insektisida (Rp) Fungisida (Rp) Moluskisida (Rp) Total Biaya PerPetani (Rp) Total Biaya PerHektar (Rp)
1 0,7 55.000 120.000 0 60.000 235.000 335.714
2 0,92 105.000 90.000 0 0 195.000 211.957
3 0,48 30.000 60.000 0 60.000 150.000 312.500
4 1 100.000 120.000 0 0 220.000 220.000
5 0,64 55.000 60.000 0 0 115.000 179.688
6 0,68 55.000 60.000 0 30.000 145.000 213.235
7 0,4 30.000 50.000 0 30.000 110.000 275.000
8 0,48 30.000 50.000 0 30.000 110.000 229.167
9 0,64 55.000 60.000 0 0 115.000 179.688
10 0,64 50.000 80.000 0 0 130.000 203.125
11 0,64 50.000 60.000 0 0 110.000 171.875
12 0,6 55.000 60.000 0 60.000 175.000 291.667
13 0,68 55.000 120.000 0 0 175.000 257.353
14 0,8 55.000 80.000 0 30.000 165.000 206.250
15 0,64 50.000 60.000 0 30.000 140.000 218.750
16 1 100.000 90.000 0 60.000 250.000 250.000
17 0,48 30.000 60.000 0 0 90.000 187.500
18 0,68 50.000 60.000 0 0 110.000 161.765
19 0,4 30.000 50.000 0 0 80.000 200.000
20 0,92 100.000 120.000 0 30.000 250.000 271.739
21 0,4 25.000 50.000 0 0 75.000 187.500
22 0,6 50.000 80.000 0 60.000 190.000 316.667
23 0,88 75.000 120.000 0 30.000 225.000 255.682
24 0,6 55.000 80.000 0 30.000 165.000 275.000
25 0,68 55.000 60.000 0 0 115.000 169.118
26 0,4 25.000 50.000 0 30.000 105.000 262.500
27 0,72 50.000 120.000 0 30.000 200.000 277.778
28 0,4 30.000 60.000 0 0 90.000 225.000
29 0,6 55.000 50.000 0 0 105.000 175.000
30 0,8 50.000 120.000 0 0 170.000 212.500
Total 1.610.000 2.300.000 0 630.000 4.510.000 6.933.718
Universitas Sumatera Utara
Rata-Rata 53.666 76.666 0 21.000 150.333 231.124
Lampiran 13. Biaya Pestisida Usahatani Padi Sawah Setelah Program Tajarwo
No Luas Lahan Herbisida (Rp) Insektisida (Rp) Fungisida (Rp) Moluskisida (Rp) Total Biaya PerPetani (Rp) Total Biaya PerHektar (Rp)
1 0,7 50.000 110.000 0 30.000 190.000 271.429
2 0,92 55.000 90.000 0 0 145.000 157.609
3 0,48 30.000 50.000 0 30.000 110.000 229.167
4 1 75.000 100.000 0 0 175.000 175.000
5 0,64 30.000 55.000 0 0 85.000 132.813
6 0,68 50.000 50.000 0 15.000 115.000 169.118
7 0,4 25.000 50.000 0 15.000 90.000 225.000
8 0,48 25.000 50.000 0 15.000 90000 187.500
9 0,64 50.000 55.000 0 0 105.000 164.063
10 0,64 50.000 70.000 0 0 120.000 187.500
11 0,64 50.000 55.000 0 0 105.000 164.063
12 0,6 30.000 55.000 0 15.000 100.000 166.667
13 0,68 50.000 100.000 0 0 150.000 220.588
14 0,8 50.000 70.000 0 15.000 135.000 168.750
15 0,64 50.000 55.000 0 15.000 120.000 187.500
16 1 90.000 80.000 0 30.000 200.000 200.000
17 0,48 30.000 50.000 0 0 80.000 166.667
18 0,68 30.000 55.000 0 0 85.000 125.000
19 0,4 30.000 50.000 0 0 80.000 200.000
20 0,92 90.000 100.000 0 20.000 210.000 228.261
21 0,4 25.000 45.000 0 0 70.000 175.000
22 0,6 50.000 60.000 0 30.000 140.000 233.333
23 0,88 70.000 90.000 0 20.000 180.000 204.545
24 0,6 50.000 70.000 0 20.000 140.000 233.333
25 0,68 50.000 55.000 0 0 105.000 154.412
26 0,4 30.000 45.000 0 20.000 95.000 237.500
27 0,72 50.000 90.000 0 20.000 160.000 222.222
28 0,4 25.000 55.000 0 0 80.000 200.000
29 0,6 50.000 50.000 0 0 100.000 166.667
30 0,8 50.000 100.000 0 0 150.000 187.500
Total 1.390.000 2.010.000 0 310.000 3.710.000 5.741.207
Universitas Sumatera Utara
Rata-Rata 46.333 67.000 0 10.333 123.666 191.373
Lampiran 14. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Padi Sawah Sebelum Program Tajarwo Per Musim Tanam
No. Luas Lahan Pengolahan Tanah Pembuatan Baris Penanaman Pemupukan Pengendalian Panen Total Biaya Per Total Biaya Per
(Ha) (Rp) Tanam (Rp) (Rp) (Rp) HPT (Rp) (Rp) Petani (Rp) Hektar (Rp)
1 0,7 140.000 0 900.000 0 0 1.080.000 2.120.000 3.028.571
2 0,92 120.000 0 1.200.000 0 0 900.000 2.220.000 2.413.043
3 0,48 120.000 0 600.000 0 0 600.000 1.320.000 2.750.000
4 1 180.000 0 1.500.000 60.000 0 900.000 2.640.000 2.640.000
5 0,64 120.000 0 720.000 0 0 780.000 1.620.000 2.531.250
6 0,68 180.000 0 660.000 0 0 840.000 1.680.000 2.470.588
7 0,4 120.000 0 420.000 0 0 420.000 960.000 2.400.000
8 0,48 120.000 0 480.000 0 0 420.000 1.020.000 2.125.000
9 0,64 120.000 0 600.000 0 0 600.000 1.320.000 2.062.500
10 0,64 120.000 0 720.000 0 0 660.000 1.500.000 2.343.750
11 0,64 120.000 0 600.000 0 0 540.000 1.260.000 1.968.750
12 0,6 130.000 0 540.000 0 0 600.000 1.270.000 2.116.667
13 0,68 130.000 0 720.000 0 0 720.000 1.570.000 2.308.824
14 0,8 200.000 0 780.000 0 0 720.000 1.700.000 2.125.000
15 0,64 150.000 0 720.000 0 0 660.000 1.530.000 2.390.625
16 1 240.000 0 1.620.000 100.000 0 1.200.000 3.160.000 3.160.000
17 0,48 140.000 0 300.000 0 0 480.000 920.000 1.916.667
18 0,68 180.000 0 780.000 0 0 720.000 1.680.000 2.470.588
19 0,4 100.000 0 180.000 0 0 420.000 700.000 1.750.000
20 0,92 250.000 0 1.500.000 60.000 0 1.140.000 2.950.000 3.206.522
21 0,4 100.000 0 120.000 0 0 360.000 580.000 1.450.000
22 0,6 150.000 0 600.000 0 0 660.000 1.410.000 2.350.000
23 0,88 180.000 0 1.500.000 50.000 0 720.000 2.450.000 2.784.091
24 0,6 180.000 0 540.000 0 0 600.000 1.320.000 2.200.000
25 0,68 150.000 0 600.000 0 0 540.000 1.290.000 1.897.059
26 0,4 120.000 0 180.000 0 0 600.000 900.000 2.250.000
27 0,72 210.000 0 960.000 50.000 0 780.000 2.000.000 2.777.778
28 0,4 120.000 0 360.000 0 0 540.000 1.020.000 2.550.000
29 0,6 180.000 0 480.000 0 0 780.000 1.440.000 2.400.000
30 0,8 200.000 0 1.500.000 70.000 0 900.000 2.670.000 3.337.500
Total 4.570.000 0 22.380.000 390.000 0 20.880.000 48.220.000 72.174.773
Rata-Rata 152.3333 0 746.000 13.000 0 696.000 1.607.333 2.405.826

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 15. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Padi Sawah Setelah Program Tajarwo Per Musim Tanam
No. Luas Lahan Pengolahan Tanah Pembuatan Baris Penanaman Pemupukan Pengendalian Panen Total Biaya Per Total Biaya Per
(Ha) (Rp) Tanam (Rp) (Rp) (Rp) HPT (Rp) (Rp) Petani (Rp) Hektar (Rp)
1 0,7 140.000 0 840.000 0 0 1.080.000 2.060.000 2.942.857
2 0,92 120.000 0 1.000.000 0 0 900.000 2.020.000 2.195.652
3 0,48 120.000 0 540.000 0 0 600.000 1.260.000 2.625.000
4 1 180.000 0 1.250.000 0 0 900.000 2.330.000 2.330.000
5 0,64 120.000 0 660.000 0 0 780.000 1.560.000 2.437.500
6 0,68 180.000 0 600.000 0 0 840.000 1.620.000 2.382.353
7 0,4 120.000 0 350.000 0 0 420.000 890.000 2.225.000
8 0,48 120.000 0 400.000 0 0 420.000 940.000 1.958.333
9 0,64 120.000 0 540.000 0 0 600.000 1.260.000 1.968.750
10 0,64 120.000 0 600.000 0 0 660.000 1.380.000 2.156.250
11 0,64 120.000 0 540.000 0 0 540.000 1.200.000 1.875.000
12 0,6 130.000 0 500.000 0 0 600.000 1.230.000 2.050.000
13 0,68 130.000 0 600.000 0 0 720.000 1.450.000 2.132.353
14 0,8 200.000 0 700.000 0 0 720.000 1.620.000 2.025.000
15 0,64 150.000 0 700.000 0 0 660.000 1.510.000 2.359.375
16 1 240.000 0 1.500.000 0 0 1.200.000 2.940.000 2.940.000
17 0,48 140.000 0 250.000 0 0 480.000 870.000 1.812.500
18 0,68 180.000 0 650.000 0 0 720.000 1.550.000 2.279.412
19 0,4 100.000 0 180.000 0 0 420.000 700.000 1.750.000
20 0,92 250.000 0 1.250.000 0 0 1.140.000 2.640.000 2.869.565
21 0,4 100.000 0 120.000 0 0 360.000 580.000 1.450.000
22 0,6 150.000 0 500.000 0 0 660.000 1.310.000 2.183.333
23 0,88 180.000 0 1.000.000 0 0 720.000 1.900.000 2.159.091
24 0,6 180.000 0 420.000 0 0 600.000 1.200.000 2.000.000
25 0,68 150.000 0 550.000 0 0 540.000 1.240.000 1.823.529
26 0,4 120.000 0 150.000 0 0 600.000 870.000 2.175.000
27 0,72 210.000 0 840.000 0 0 780.000 1.830.000 2.541.667
28 0,4 120.000 0 300.000 0 0 540.000 960.000 2.400.000
29 0,6 180.000 0 450.000 0 0 780.000 1.410.000 2.350.000
30 0,8 200.000 0 1.200.000 0 0 900.000 2.300.000 2.875.000
Total 4.570.000 0 19.240.000 0 0 20.880.000 44.630.000 67.272.520
Rata-Rata 152.3333 0 641.333 0 0 696.000 1.487.666 2.242.417

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 16. Biaya Alat dan Mesin Usahatani Padi Sawah
Cangkul Caplak Babat Handsprayer Traktor / Jetor
No. Jlh Nilai UE Jlh Nilai UE Jlh Nilai UE Jlh Nilai UE Jlh Nilai UE
(Unit) (Rp) (Tahun) (Unit) (Rp) (Tahun) (Unit) (Rp) (Tahun) (Unit) (Rp) (Tahun) (Unit) (Rp) (Tahun)
1 2 60.000 3 1 100.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 1 25.000.000 10
2 1 100.000 4 1 100.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 1 25.000.000 10
3 1 60.000 3 1 100.000 5 1 35.000 1 1 250.000 2 0 0 0
4 1 100.000 4 1 100.000 5 1 50.000 2 1 500.000 5 1 28.000.000 15
5 1 60.000 3 1 100.000 5 1 50.000 2 1 350.000 3 0 0 0
6 2 60.000 3 1 100.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 1 25.000.000 10
7 1 100.000 4 1 150.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 0 0 0
8 1 60.000 3 1 150.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 0 0 0
9 2 60.000 3 1 150.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 0 0 0
10 2 60.000 3 1 100.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 0 0 0
11 1 60.000 3 1 100.000 5 1 50.000 2 1 350.000 3 0 0 0
12 1 100.000 4 1 100.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 0 0 0
13 2 100.000 4 1 150.000 5 1 35.000 1 1 250.000 2 1 25.000.000 10
14 1 60.000 3 1 150.000 5 1 35.000 1 1 350.000 3 0 0 0
15 2 60.000 3 1 150.000 5 1 50.000 2 1 500.000 5 0 0 0
16 2 60.000 3 1 150.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 0 0 0
17 2 60.000 3 1 100.000 5 1 35.000 1 1 250.000 2 0 0 0
18 1 60.000 3 1 100.000 5 1 50.000 2 1 500.000 5 0 0 0
19 1 60.000 3 1 150.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 0 0 0
20 2 60.000 3 1 150.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 1 25.000.000 10
21 2 100.000 4 1 150.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 0 0 0
22 1 100.000 4 1 150.000 5 1 50.000 2 1 350.000 3 0 0 0
23 1 60.000 3 1 150.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 1 25.000.000 10
24 1 60.000 3 1 150.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 0 0 0
25 1 60.000 3 1 100.000 5 1 35.000 1 1 500.000 5 0 0 0
26 1 100.000 4 1 100.000 5 1 35.000 1 1 350.000 3 0 0 0
27 2 60.000 3 1 150.000 5 1 50.000 2 1 500.000 5 1 25.000.000 10
28 2 60.000 3 1 150.000 5 1 50.000 2 1 350.000 3 0 0 0
29 1 100.000 4 1 100.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 0 0 0
30 3 60.000 3 1 100.000 5 1 50.000 2 1 250.000 2 1 25.000.000 10
Total 44 2.160.000 99 30 3.750.000 150 30 1.305.000 47 30 11.100.000 102 9 228.000.000 95
Rata-
1,5 72.000 3,3 1 125.000 5 1 43.500 1,6 1 370.000 3,4 0,3 7.600.000 3,2
Rata

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 17. Biaya Depresiasi Alat dan Mesin Usahatani Padi Sawah Per Musim Tanam
No. Depresiasi Total Depresiasi Per Total Depresiasi Per
Cangkul Caplak Babat Handsprayer Traktor/Jetor Petani (Rp) Hektar (Rp)
1 2222,2 2222,2 2777,8 13889 277777,7 298888,9 426984
2 2777,8 2222,2 2777,8 13889 277777,7 299444,5 325483
3 2222,2 2222,2 3889 13889 0 22222,4 46296,7
4 2777,8 2222,2 2777,8 11111 207407,3 226296,1 226296
5 2222,2 2222,2 2777,8 12963 0 20185,2 31539,4
6 2222,2 2222,2 3889 11111 277777,7 297222,1 437091
7 2777,8 3333,3 3889 11111 0 21111,1 52777,8
8 2222,2 3333,3 3889 11111 0 20555,5 42824
9 2222,2 3333,3 2777,8 13889 0 22222,3 34722,3
10 2222,2 2222,2 3889 11111 0 19444,4 30381,9
11 2222,2 2222,2 2777,8 12963 0 20185,2 31539,4
12 2777,8 2222,2 3889 11111 0 20000 33333,3
13 2777,8 3333,3 3889 13889 277777,7 301666,8 443628
14 2222,2 3333,3 3889 12963 0 22407,5 28009,4
15 2222,2 3333,3 2777,8 11111 0 19444,3 30381,7
16 2222,2 3333,3 2777,8 13889 0 22222,3 22222,3
17 2222,2 3333,3 3889 13889 0 23333,5 48611,5
18 2222,2 2222,2 2777,8 11111 0 18333,2 26960,6
19 2222,2 3333,3 3889 11111 0 20555,5 51388,8
20 2222,2 3333,3 3889 11111 277777,7 298333,2 324275
21 2777,8 3333,3 2777,8 13889 0 22777,9 56944,8
22 2777,8 3333,3 2777,8 12963 0 21851,9 36419,8
23 2222,2 3333,3 2777,8 13889 277777,7 300000 340909
24 2222,2 3333,3 2777,8 13889 0 22222,3 37037,2
25 2222,2 2222,2 3889 11111 0 19444,4 28594,7
26 2777,8 2222,2 3889 12963 0 21852 54630
27 2222,2 3333,3 2777,8 11111 277777,7 297222 412808
28 2222,2 3333,3 2777,8 12963 0 21296,3 53240,8
29 2777,8 2222,2 2777,8 13889 0 21666,8 36111,3
30 2222,2 2222,2 2777,8 13889 277777,7 298888,9 373611
4125052,7
Total 71666,4 84443,6 97779,6 377778 2429628,9 3061296,5

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 18. Biaya-Biaya Lainnya Pada Usahatani Per Musim Tanam Per Petani

Luas Lahan PBB Iuran P3A Biaya Lain- Total Biaya


No
(Ha) (Rp) (Rp) Lain (Rp) Lainnya (Rp)
1 0,7 295.000 80.000 425.000 800.000
2 0,92 300.000 100.000 600.000 1.000.000
3 0,48 60.000 40.000 100.000 200.000
4 1 220.000 100.000 880.000 1.200.000
5 0,64 120.000 50.000 480.000 650.000
6 0,68 185.000 60.000 255.000 500.000
7 0,4 80.000 40.000 440.000 560.000
8 0,48 105.000 40.000 255.000 400.000
9 0,64 120.000 60.000 320.000 500.000
10 0,64 110.000 60.000 530.000 700.000
11 0,64 90.000 50.000 260.000 400.000
12 0,6 100.000 60.000 390.000 550.000
13 0,68 80.000 70.000 450.000 600.000
14 0,8 150.000 80.000 470.000 700.000
15 0,64 125.000 60.000 215.000 400.000
16 1 280.000 100.000 1.120.000 1.500.000
17 0,48 120.000 40.000 140.000 300.000
18 0,68 210.000 50.000 90.000 350.000
19 0,4 95.000 40.000 65.000 200.000
20 0,92 255.000 100.000 645.000 1.000.000
21 0,4 80.000 40.000 30.000 150.000
22 0,6 130.000 50.000 220.000 400.000
23 0,88 260.000 80.000 360.000 700.000
24 0,6 80.000 50.000 170.000 300.000
25 0,68 130.000 60.000 160.000 350.000
26 0,4 80.000 40.000 30.000 150.000
27 0,72 135.000 60.000 305.000 500.000
28 0,4 30.000 40.000 80.000 150.000
29 0,6 105.000 50.000 145.000 300.000
30 0,8 95.000 70.000 285.000 450.000
Total 4.245.000 1.850.000 9.865.000 15.960.000
Rata-Rata 141.500 61.667 328.833 532.000

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 19. Biaya-Biaya Lainnya Pada Usahatani Per Musim Tanam Per Hektar

Luas
PBB Iuran P3A Biaya Lain- Total Biaya
No Lahan
(Rp) (Rp) Lain (Rp) Lainnya (Rp)
(Ha)
1 0,7 421.429 114.286 607.142 1.142.857
2 0,92 326.087 108.696 652.174 1.086.957
3 0,48 125.000 83.333 208.334 416.667
4 1 220.000 100.000 880.000 1.200.000
5 0,64 187.500 78.125 753.000 1.015.625
6 0,68 272.059 88.235 375.000 735.294
7 0,4 200.000 100.000 1.100.000 1.400.000
8 0,48 218.750 83.333 531.250 833.333
9 0,64 187.500 93.750 500.000 781.250
10 0,64 171.875 93.750 828.125 1.093.750
11 0,64 140.625 78.125 406.250 625.000
12 0,6 166.667 100.000 650.000 916.667
13 0,68 117.647 102.941 661.765 882.353
14 0,8 187.500 100.000 587.500 875.000
15 0,64 195.313 93.750 335.937 625.000
16 1 280.000 100.000 1.120.000 1.500.000
17 0,48 250.000 83.333 291.667 625.000
18 0,68 308.824 73.529 132.353 514.706
19 0,4 237.500 100.000 162.500 500.000
20 0,92 277.174 108.696 701.087 1.086.957
21 0,4 200.000 100.000 75.000 375.000
22 0,6 216.667 83.333 366.667 666.667
23 0,88 295.455 90.909 409.091 795.455
24 0,6 133.333 83.333 283.334 500.000
25 0,68 191.176 88.235 235.295 514.706
26 0,4 200.000 100.000 75.000 375.000
27 0,72 187.500 83.333 423.611 694.444
28 0,4 75.000 100.000 200.000 375.000
29 0,6 175.000 83.333 241.667 500.000
30 0,8 118.750 87.500 356.250 562.500
Total 6.334.331 2.858.858 14.021.999 23.215.188
Rata-Rata 211.144 95.295 467.400 773.839

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 20. Total Biaya Produksi Sebelum Menerapkan Program Tajarwo
No. Biaya Bibit Biaya Pupuk Biaya Pestisida Biaya Tenaga Depresiasi Biaya Lain-Lain Total Biaya Per Total Biaya Per
(Rp) (Rp) (Rp) Kerja (Rp) (Rp) (Rp) Petani (Rp) Hektar (Rp)
1 130.000 775.000 235.000 2.120.000 298.889 800.000 4.358.889 6.226.984
2 195.000 470.000 195.000 2.220.000 299.444 1.000.000 4.379.444 4.760.265
3 130.000 225.000 150.000 1.320.000 22.222 200.000 2.047.222 4.265.046
4 195.000 1.042.000 220.000 2.640.000 226.296 1.200.000 5.523.296 5.523.296
5 130.000 570.000 115.000 1.620.000 20.185 650.000 3.105.185 4.851.852
6 149.500 648.000 145.000 1.680.000 297.222 500.000 3.419.722 5.029.003
7 117.000 315.000 110.000 960.000 21.111 560.000 2.083.111 5.207.778
8 123.500 357.000 110.000 1.020.000 20.555 400.000 2.031.055 4.231.365
9 149.500 580.000 115.000 1.320.000 22.222 500.000 2.686.722 4.198.003
10 156.000 618.000 130.000 1.500.000 19.444 700.000 3.123.444 4.880.381
11 162.500 715.000 110.000 1.260.000 20.185 400.000 2.667.685 4.168.258
12 149.500 375.000 175.000 1.270.000 20.000 550.000 2.539.500 4.232.500
13 156.000 225.000 175.000 1.570.000 301.667 600.000 3.027.667 4.452.451
14 208.000 640.000 165.000 1.700.000 22.407 700.000 3.435.407 4.294.259
15 149.500 487.000 140.000 1.530.000 19.444 400.000 2.725.944 4.259.288
16 195.000 483.000 250.000 3.160.000 22.222 1.500.000 5.610.222 5.610.222
17 130.000 325.000 90.000 920.000 23.333 300.000 1.788.333 3.725.694
18 149.500 705.000 110.000 1.680.000 18.333 350.000 3.012.833 4.430.637
19 97.500 345.000 80.000 700.000 20.555 200.000 1.443.055 3.607.638
20 175.500 565.000 250.000 2.950.000 298.333 1.000.000 5.238.833 5.694.384
21 78.000 205.000 75.000 580.000 22.778 150.000 1.110.778 2.776.945
22 110.500 355.000 190.000 1.410.000 21.852 400.000 2.487.352 4.145.587
23 162.500 628.000 225.000 2.450.000 300.000 700.000 4.465.500 5.074.432
24 136.500 422.000 165.000 1.320.000 22.222 300.000 2.365.722 3.942.870
25 149.500 498.000 115.000 1.290.000 19.444 350.000 2.421.944 3.561.682
26 91.000 175.000 105.000 900.000 21.852 150.000 1.442.852 3.607.130
27 169.000 540.000 200.000 2.000.000 297.222 500.000 3.706.222 5.147.531
28 97.500 305.000 90.000 1.020.000 21.296 150.000 1.683.796 4.209.490
29 123.500 422.000 105.000 1.440.000 21.666 300.000 2.412.166 4.020.277
30 143.000 495.000 170.000 2.670.000 298.888 450.000 4.226.888 5.283.610
Total 4.309.500 14.510.000 4.510.000 48.220.000 3.061.289 15.960.000 90.570.789 135.418.858
Rata-Rata 143.650 483.667 150.333 1.607.333 102.043 532.000 3.019.026 4.513.962

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 21. Total Biaya Produksi Setelah Menerapkan Program Tajarwo
No. Biaya Bibit Biaya Pupuk Biaya Pestisida Biaya Tenaga Depresiasi Biaya Lain-Lain Total Biaya Per Total Biaya Per
(Rp) (Rp) (Rp) Kerja (Rp) (Rp) (Rp) Petani (Rp) Hektar (Rp)
1 126.000 630.000 190.000 2.060.000 298.889 800.000 4.104.889 5.864.127
2 175.000 158.000 145.000 2.020.000 299.444 1.000.000 3.797.444 4.127.657
3 105.000 336.000 110.000 1.260.000 22.222 200.000 2.033.222 4.235.879
4 175.000 2.125.000 175.000 2.330.000 226.296 1.200.000 6.231.296 6.231.296
5 112.000 211.000 85.000 1.560.000 20.185 650.000 2.638.185 4.122.164
6 126.000 1.030.000 115.000 1.620.000 297.222 500.000 3.688.222 5.423.856
7 84.000 597.000 90.000 890.000 21.111 560.000 2.242.111 5.605.278
8 105.000 840.000 90000 940.000 20.555 400.000 2.395.555 4.990.740
9 119.000 137.000 105.000 1.260.000 22.222 500.000 2.143.222 3.348.784
10 112.000 630.000 120.000 1.380.000 19.444 700.000 2.961.444 4.627.256
11 119.000 505.000 105.000 1.200.000 20.185 400.000 2.349.185 3.670.602
12 105.000 159.000 100.000 1.230.000 20.000 550.000 2.164.000 3.606.667
13 126.000 168.000 150.000 1.450.000 301.667 600.000 2.795.667 4.111.275
14 140.000 667.000 135.000 1.620.000 22.407 700.000 3.284.407 4.105.509
15 112.000 430.000 120.000 1.510.000 19.444 400.000 2.591.444 4.049.131
16 175.000 820.000 200.000 2.940.000 22.222 1.500.000 5.657.222 5.657.222
17 84.000 357.000 80.000 870.000 23.333 300.000 1.714.333 3.571.527
18 126.000 515.000 85.000 1.550.000 18.333 350.000 2.644.333 3.888.725
19 70.000 305.000 80.000 700.000 20.555 200.000 1.375.555 3.438.888
20 168.000 734.000 210.000 2.640.000 298.333 1.000.000 5.050.333 5.489.492
21 63.000 82.000 70.000 580.000 22.778 150.000 967.778 2.419.445
22 105.000 612.000 140.000 1.310.000 21.852 400.000 2.588.852 4.314.753
23 161.000 334.000 180.000 1.900.000 300.000 700.000 3.575.000 4.062.500
24 112.000 420.000 140.000 1.200.000 22.222 300.000 2.194.222 3.657.037
25 119.000 849.000 105.000 1.240.000 19.444 350.000 2.682.444 3.944.771
26 77.000 265.000 95.000 870.000 21.852 150.000 1.478.852 3.697.130
27 133.000 1.070.000 160.000 1.830.000 297.222 500.000 3.990.222 5.541.975
28 70.000 305.000 80.000 960.000 21.296 150.000 1.586.296 3.965.740
29 112.000 460.000 100.000 1.410.000 21.666 300.000 2.403.666 4.006.110
30 140.000 694.000 150.000 2.300.000 298.888 450.000 4.032.888 5.041.110
Total 3.556.000 16.445.000 3.710.000 44.630.000 3.061.289 15.960.000 87.362.289 130.816.646
Rata-Rata 118.533 548.167 123.666 1.487.666 102.043 532.000 2.912.076 4.360.555

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 22. Produksi dan Penerimaan Petani Padi Sawah Sebelum dan
Setelah Program Tajarwo Per Musim Tanam
No. Luas Produksi Harga Jual Per Kg Penerimaan
Lahan (Kg) (Rp) (Rp)
(Ha) Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah
1 0,7 3705 4225 4.500 4.500 16.672.500 19.012.500
2 0,92 4120 4500 4.500 4.500 18.540.000 20.250.000
3 0,48 2809 3480 4.300 4.300 12.078.700 14.964.000
4 1 5250 6200 4.300 4.300 22.575.000 26.660.000
5 0,64 2900 2980 4.300 4.300 12.470.000 12.814.000
6 0,68 3109 3900 4.500 4.500 13.990.500 17.550.000
7 0,4 2450 2560 4.500 4.500 11.025.000 11.520.000
8 0,48 2900 3200 4.500 4.500 13.050.000 14.400.000
9 0,64 3650 3700 4.500 4.500 16.425.000 16.650.000
10 0,64 3509 3700 4.500 4.500 15.790.500 16.650.000
11 0,64 2500 2600 4.500 4.500 11.250.000 11.700.000
12 0,6 3550 4100 4.300 4.300 15.265.000 17.630.000
13 0,68 2980 3800 4.500 4.500 13.410.000 17.100.000
14 0,8 5400 6050 4.500 4.500 24.300.000 27.225.000
15 0,64 3200 3980 4.500 4.500 14.400.000 17.910.000
16 1 6550 7650 4.500 4.500 29.475.000 34.425.000
17 0,48 2690 2870 4.500 4.500 12.105.000 12.915.000
18 0,68 3100 4000 4.500 4.500 13.950.000 18.000.000
19 0,4 2300 2580 4.300 4.300 9.890.000 11.094.000
20 0,92 6100 6570 4.500 4.500 27.450.000 29.565.000
21 0,4 2800 3170 4.300 4.300 12.040.000 13.631.000
22 0,6 2780 3300 4.300 4.300 11.954.000 14.190.000
23 0,88 6700 7550 4.500 4.500 30.150.000 33.975.000
24 0,6 4120 4700 4.300 4.300 17.716.000 20.210.000
25 0,68 3900 4510 4.500 4.500 17.550.000 20.295.000
26 0,4 2350 2500 4.300 4.300 10.105.000 10.750.000
27 0,72 4300 4350 4.300 4.300 18.490.000 18.705.000
28 0,4 2100 2800 4.300 4.300 9.030.000 12.040.000
29 0,6 3100 3400 4.300 4.300 13.330.000 14.620.000
30 0,8 6250 6510 4.500 4.500 28.125.000 29.295.000
Total 19,5 111172 125435 132.600 132.600 492.602.200 555.745.500
Rata-Rata 0,65 3706 4181 4.420 4.420 16.420.073 18.524.850

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 23. Pendapatan Petani Padi Sawah Sebelum dan Setelah Menerapkan Program Tajarwo

No. Penerimaan (Rp) Biaya Produksi (Rp) Pendapatan (Rp)


Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah
1 16.672.500 19.012.500 4.358.889 4.104.889 12.313.611 14.907.611
2 18.540.000 20.250.000 4.379.444 3.797.444 14.160.556 16.452.556
3 12.078.700 14.964.000 2.047.222 2.033.222 10.031.478 12.930.778
4 22.575.000 26.660.000 5.523.296 6.231.296 17.051.704 20.428.704
5 12.470.000 12.814.000 3.105.185 2.638.185 9.364.815 10.175.815
6 13.990.500 17.550.000 3.419.722 3.688.222 10.570.778 13.861.778
7 11.025.000 11.520.000 2.083.111 2.242.111 8.941.889 9.277.889
8 13.050.000 14.400.000 2.031.055 2.395.555 11.018.945 12.004.445
9 16.425.000 16.650.000 2.686.722 2.143.222 13.738.278 14.506.778
10 15.790.500 16.650.000 3.123.444 2.961.444 12.667.056 13.688.556
11 11.250.000 11.700.000 2.667.685 2.349.185 8.582.315 9.350.815
12 15.265.000 17.630.000 2.539.500 2.164.000 12.725.500 15.466.000
13 13.410.000 17.100.000 3.027.667 2.795.667 10.382.333 14.304.333
14 24.300.000 27.225.000 3.435.407 3.284.407 20.864.593 23.940.593
15 14.400.000 17.910.000 2.725.944 2.591.444 11.674.056 15.318.556
16 29.475.000 34.425.000 5.610.222 5.657.222 23.864.778 28.767.778
17 12.105.000 12.915.000 1.788.333 1.714.333 10.316.667 11.200.667
18 13.950.000 18.000.000 3.012.833 2.644.333 10.937.167 15.355.667
19 9.890.000 11.094.000 1.443.055 1.375.555 8.446.945 9.718.445
20 27.450.000 29.565.000 5.238.833 5.050.333 22.211.167 24.514.667
21 12.040.000 13.631.000 1.110.778 967.778 10.929.222 12.663.222
22 11.954.000 14.190.000 2.487.352 2.588.852 9.466.648 11.601.148
23 30.150.000 33.975.000 4.465.500 3.575.000 25.684.500 30.400.000
24 17.716.000 20.210.000 2.365.722 2.194.222 15.350.278 18.015.778
25 17.550.000 20.295.000 2.421.944 2.682.444 15.128.056 17.612.556
26 10.105.000 10.750.000 1.442.852 1.478.852 8.662.148 8.626.148
27 18.490.000 18.705.000 3.706.222 3.990.222 14.783.778 14.714.778
28 9.030.000 12.040.000 1.683.796 1.586.296 7.346.204 10.453.704
29 13.330.000 14.620.000 2.412.166 2.403.666 10.917.834 12.216.334
30 28.125.000 29.295.000 4.226.888 4.032.888 23.898.112 25.262.112
Total 492.602.200 555.745.500 90.570.789 87.362.289 402.031.411 467.738.211
Rata-Rata 16.420.073 18.524.850 3.019.026 2.912.076 13.401.047 15.591.274

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 24. Rata- Rata Total Biaya Produksi, Penerimaan Dan Pendapatan Responden Pada Usahtani
Padi Sawah Per Musim Tanam

No. Jenis Biaya Sebelum Program Sebelum Program Setelah Program Setelah Program/
/Petani(Rp) /Hektar(Rp) /Petani(Rp) Hektar(Rp)
1 Biaya Tetap

Penyusutan Alat 102.043 137.502 102.043 137.502


PBB 141.500 211.144 141.500 211.144
Iuran P3A 61.667 95.295 61.667 95.295
Total Biaya Tetap 305.210 443.941 305.210 443.941

2 Biaya Variabel

Bibit, Pupuk, Pestisida 777.650 1.196.793 790.366 1.206.797


Tenaga Kerja 1.607.333 2.405.826 1.487.666 2.242.417
Biaya lain-lain 328.833 548.055 328.833 548.055
Total Biaya Variabel 2.713.816 4.070.019 2.606.865 3.997.269
Total Biaya 3.019.026 4.513.960 2.912.075 4.441.210

Total Penerimaan 16.420.073 27.366.789 18.524.850 30.874.751

Pendapatan 13.401.047 22.852.829 15.612.775 26.433.541

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 25. Hasil Output SPSS Uji Paired Samples t Test Produksi Sebelum dan Setelah Menerapkan Program Tajarwo 4 : 1

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 produksi sebelum 3705,73 30 1331,630 243,121
produksi setelah 4181,17 30 1471,664 268,688

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 produksi sebelum & produksi 30 ,982 ,000
setelah

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 produksi setelah - produksi 475,433 301,605 55,065 588,054 362,812 8,634 29 ,000
sebelum

T-TEST PAIRS=produksisebelum WITH produksisetelah (PAIRED)


/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 26. Hasil Output SPSS Uji Paired Samples t Test Pendapatan Sebelum dan Setelah Menerapkan Program Tajarwo 4 : 1

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pendapatan Sebelum 13401047,0333 30 5093282,16471 929901,84445
Pendapatan Sesudah 15591273,7000 30 5793415,12167 1057728,04904

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 Pendapatan Sebelum & 30 ,976 ,000
Pendapatan Sesudah

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Pendapatan Setelah - 2190226,66667 1387947,87364 253403,45301 2708494,92019 1671958,41315 8,643 29 ,000
Pendapatan Sebelum

T-TEST PAIRS=pendapatansebelum WITH pendapatansetelah (PAIRED)


/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai