Pupuk dan Pemupukan – Budidaya cabe merupakan salah satu kegiatan bercocok tanam yang tergolong
rumit dan memerlukan perhatian khusus. Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan budidaya cabe
adalah teknik budidaya yang diterapkan. Teknik budidaya meliputi cara pengolahan lahan, pemberian
pupuk dasar, penggunaan pupuk yang tepat, penanganan hama dan penyakit serta pemupukan susulan.
Tanaman cabe membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan tepat agar tumbuh dan berproduksi secara
maksimal. Selain pupuk dasar, tanaman cabe juga membutuhkan pemupukan susulan, yaitu pemberian
pupuk setelah tanam sampai tanaman berproduksi. Pemberian pupuk susulan dimaksudkan agar
tanaman cabe tidak kekurangan nutrisi pada saat pertumbuhan vegetatif hingga tanaman berbuah.
Pemberian pupuk susulan bisa dilakukan dengan 2 cara, yang pertama dengan cara pengocoran dan yang
kedua adalah dengan cara ditabur. Aplikasi kedua cara tersebut disesuaikan dengan kondisi. Jika musim
kemarau pemupukan susulan lebih efektif dengan cara pengocoran, dan jika musim hujan pemupukan
susulan dilakukan dengan cara ditabur. Pemupukan dengan cara dikocor lebih menguntungkan karena
pupuk dapat segera diserap oleh tanaman, hemat waktu dan tenaga karena sekaligus menyiram serta
lebih hemat dalam penggunaan pupuk.
Berikut ini dosis dan cara pemupukan susulan tanaman cabe (Untuk 1000 Tanaman Cabe) :
Pemupukan pertama dilakukan dengan cara dikocor. Larutkan 4 kg pupuk NPK 16 dengan 250 liter air.
Kemudian kocorkan pada tanaman cabe dengan dosis 250 ml / tanaman.
Pemupukan susulan kedua juga dilakukan dengan cara dikocor. Dosis dinaikkan sedikit, yaitu 6 kg pupuk
NPK 16 dilarutkan dengan 250 liter air. Kocorkan pada tanaman cabe 250 ml / tanaman
Pemupukan susulan ke 3 bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pupuk yang digunakan adalah
Urea 1 kg, NPK 4 kg, KNO Putih 1 kg, TSP 1 kg, MKP 1 kg (jumlah 8 kg)
– Larutkan dengan 250 liter air, dan kocorkan 250 ml / tanaman pada lubang yang dibuat disisi kiri dan
kanan tanaman. Jarak lubang dengan batang tanaman 15 cm.
– Jika tidak menggunakan mulsa, taburkan pupuk disekeliling tanaman dengan jarak 15 cm dari batang.
Kemudian pupuk ditutup dengan tanah.
Pada pemupukan susulan ke 4 gunakan pupuk Urea 1 kg, NPK 4 Kg, KNO Putih 2 kg, TSP 2 kg, MKP 1 kg
(jumlah 10 kg).
– Larutkan dengan 250 liter air, kemudian kocorkan pada lubang disisi kiri dan kanan tanaman dengan
jarak 15 cm. Dosis 250 ml/tanaman.
– Atau taburkan disekeliling tanaman dengan jarak 15 cm dari batang. Kemudian pupuk ditutup dengan
tanah.
Pupuk susulan ke 5 adalah NPK 6 kg, KNO putih 2 kg, TSP 2 kg, MKP 2 kg.
– Dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan pada lubang disisi tanaman dengan dosis 250
ml/tanaman.
Pupuk susulan ke 6 adalah NPK 8 kg, KNO putih 2 kg, TSP 3 kg, MKP 2 kg.
– Dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan pada lubang disisi tanaman dengan dosis 250
ml/tanaman.
Baca juga Pupuk NPK Phonska, Fungsi dan Manfaatnya Untuk Tanaman
Pupuk susulan ke 6 adalah NPK 8 kg, KNO putih 2 kg, TSP 3 kg, MKP 2 kg.
– Dilarutkan dengan 250 liter air, kemudian dikocorkan pada lubang disisi tanaman dengan dosis 250
ml/tanaman.
Pemupukan susulan ke 8 dan seterusnya hingga panen dilakukan dengan cara dan dosis yang sama
dengan pemupukan susulan ke 7, dengan rentang waktu 10 hari sekali. Pemupukan susulan dilakukan
hingga tanaman memasuki panen ke 7, setelah itu tidak perlu dilakukan pemupukan susulan, karena
secara otomatis produktifitas tanaman akan menurun. Terkecuali untuk varietas tertentu yang berumur
panjang, pemupukan bisa dilakukan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Cara pemupukan susulan diatas adalah panduan umum dan tidak mutlak. Sebab kenyataan dilapangan
bisa berubah, sesuai dengan kondisi tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Dan juga setiap tanah
memiliki kandungan hara yang berbeda-beda. Dosis dan pupuk yang digunakan disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan tanaman. Demikian cara pemberian pupuk susulan ala mitalom, semoga
bermanfaat…
Salam mitalom