Anda di halaman 1dari 3

REKLAMASI TANAH GARAMAN

Harik Septriawi Bambang Pratama


201710200311145
Hariksbp@gmail.com
Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian–Peternakan,Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur,Indoensia

ABSTRAK

Tanah garaman disebut juga tanah salin yaitu tanah yang mempunyai kadar garam netral larut dalam air
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan kebanyakan tanaman. Proses penimbunan garam mudah larut dalam
tanah sehingga membentuk tanah garaman atau tanah salin disebut salinisasi. Tanah salin (garam) dapat
ditemukan di dua daerah berbeda yaitu daerah pantai yakni salinitas yang disebabkan oleh genangan atau intrusi
air laut dan daerah arid dan semi arid yakni salinitas yang disebabkan oleh evaporasi air tanah atau air
permukaan. Tujuan praktikum ini untuk mengetahui efektifitas metode pelindian (leaching) secara continue dan
terputus-putus pada reklamasi tanah garaman. Metode praktikum yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu
pertama, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Mengukur pipa sepanjang 25 cm dan 10 cm. menutup
salah satu ujung atau lubang pipa dengan kain kasa dan plastik. Memasukkan pasir pada pipa setinggi 25 cm.
melubangi plastic dengan jarum pentul secukupnya. Menempelkan atau meletakkan pipa yang berisi pasir pada
tembok. Mencantolkan botol plastik yang telah dipotong setengah bagian pada bawah pipa sebagai penampung
air. Mengisi air ke dalam pisa setinggi 10 cm dari permukaan pasir. Mengukur TDS, pH, Suhu dan EC pada air
yang telah tertampung pada botol dengan TDSmeter. Mencatat hasil pengamatan yang dilakukan. Membuang air
yang telah diukur dengan parameter yang telah ditentukan. Kemudian pipa diisi kembali dengan air setinggi 10
cm hal ini dikarenakan perlakuan yang dilakukan kontinyu.

Kata Kunci: Air, Garam, Salinitas,

PENDAHULUAN kecepatan pertumbuhan. Apabila tanaman


menyerap garam berlebihan akan
Peralihan fungsi lahan pertanian menyebabkan keracunan pada daun tua. Hal
menjadi wilayah pemukiman dan industri tersebut akan menyebabkan penuaan daun
menyebabkan semakin berkurangnya lahan lebih awal dan mengurangi luas daun yang
pertanian. Sehingga menyebabkan tanah yang berfungsi pada proses fotosintesis
subur untuk lahan pertanian semakin (Kusmiyati, dkk, 2014).
berkurang dari tahun ke tahun. Hal tersebut Salinitas menjadi masalah serius di
menyebabkan pengembangan pertanian bidang pertanian dan merupakan faktor
beralih ke lahan marginal seperti tanah salin. utama yang bertanggung jawab dalam
Penyebab tanah menjadi salin adalah intrusi mengurangi produktivitas tanaman pada
air laut, air irigasi yang mengandung garam irigasi-irigasi lahan kering dan semi-kering.
atau tingginya penguapan dengan curah hujan Salinitas ini biasanya ditandai dengan
yang rendah sehingga garam-garam akan
kelebihan Na+ dan Cl− pada lapisan atas
naik ke daerah perakaran. Kendala dalam
tanah dan biasanya hasil dari kenaikan air
pemanfaatan tanah salin untuk budidaya
tanah yang mengandung garam. Pada tanah-
tanaman adalah tingginya kadar garam
tanah salin, adanya masalah tekanan osmotik
terlarut utamanya NaCl. Salinitas
yang merugikan pertumbuhan tanaman
menurunkan kemampuan tanaman menyerap
seringkali juga terjadi ketidakseimbangan
air sehingga menyebabkan penurunan
1
ketersediaan hara tanaman. Di samping itu bahan organik/pupuk organik seperti pupuk
adanya bahaya keracunan dari natrium, kandang, penanaman tanaman halofita pada
khlorida dan ion-ion lainnya (Miranda, tanah salin seperti rumput Leptochloa fusca
2014). atau legum Glycyrrhiza glabra atau
Sebelum tanah salin dapat Portulaca oleracea. Penambahan kalium juga
dimanfaatkan untuk lahan pertanian maka dapat memperbaiki pengaruh buruk dari
perlu dilakukan terlebih dahulu beberapa tanah salin. Sehingga dapat meningkatkan
usaha untuk mengurangi kendala-kendala potensi lahan yang mengandung tanah
yang dapat menghambat pertumbuhan garaman untuk ditanami tanaman budidaya
tanaman. Usaha-usaha tersebut antara lain pertanian (Amar, dkk, 2019).
adalah: Eradikasi (pencucian garam) dan Tujuan praktikum ini untuk
rehabilitasi. Untuk membuat tanah salin mengetahui efektifitas metode pelindian
dapat ditanami, pencucian garam yang (leaching) secara continue dan terputus-putus
berlebih dengan irigasi dapat dilakukan pada pada reklamasi tanah garaman.
kondisi jenuh air dengan menggunakan curah
BAHAN DAN METODE
hujan atau dengan air segar dari sungai, untuk
mempercepat pencucian garam, salah satu Tempat dan Waktu Praktikum
cara adalah membangun sistem drainase. Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Saluran drainase ini akan mempercepat aliran kamis, 7 November 2019 pda pukul 07.00-
air dari lahan untuk dibuang keluar melalui 08.40 WIB. Bertempat di Lahan TAMESIA
saluran kuarter dan tersier. Rehabilitasi Universitas Muhammadiyah Malang.
diartikan sebagai suatu usaha pembenahan
Alat dan Bahan
yang ditujukan kepada lahan yang telah
rusak, agar dapat dipergunakan kembali. Alat yang digunakan dalam praktikum
Dengan kata lain, upaya rehabilitasi adalah ini adalah Palu, Spidol, TDS meter, Jarum
upaya mengembalikan fungsi tanah agar bisa pentul, cutter dan penggaris.
mendekati kondisi awal yang berkualitas Bahan yang digunakan dalam
dalam kesuburan fisik dan kimia tanahnya. praktikum ini adalah pasir pantai, kain kasa,
Rehabilitasi tanah terdegradasi dapat ditinjau plastik, lakban hitam, kawat, paku dan air.
dari sifat tanah yang mengalami penurunan
dan diupayakan dilakukan perbaikan dengan METODE KERJA
menggunakan ameliorant / pembenah tanah Metode praktikum yang dilakukan
(Muharam, 2016). dalam praktikum ini yaitu pertama,
Upaya yang dapat dilakukan untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan
mengurangi pengaruh buruk dari tanah salin digunakan. Mengukur pipa sepanjang 25 cm
adalah melakukan perbaikan tanah salin dan 10 cm. menutup salah satu ujung atau
melalui cara kimia dan biologi. Perbaikan lubang pipa dengan kain kasa dan plastik.
tanah salin banyak dilakukan secara kimia Memasukkan pasir pada pipa setinggi 25 cm.
dengan penambahan bahan pembenah tanah melubangi plastic dengan jarum pentul
seperti gipsum atau CaSO4 , Reklamasi secara secukupnya. Menempelkan atau meletakkan
biologi dapat dilakukan dengan penambahan pipa yang berisi pasir pada tembok.
2
Mencantolkan botol plastic yang telah Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa,
dipotong setengah bagian pada bawah pipa L) Varietas Dendang Di Tanah Salin
sebagai penampung air. Mengisi air ke dalam Sawah Bukaan Baru. Program Studi
pisa setinggi 10 cm dari permukaan pasir. Agroteknologi, Fakultas Pertanian,
Mengukur TDS, pH, Suhu dan EC pada air Universitas Singaperbangsa Karawang.
yang telah tertampung pada botol dengan
TDSmeter. Mencatat hasil pengamatan yang
dilakukan. Membuang air yang telah diukur
dengan parameter yang telah ditentukan.
Kemudian pipa diisi kembali dengan air
setinggi 10 cm hal ini dikarenakan perlakuan
yang dilakukan kontinyu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Amar B., M. Basir. C., & Saiful. D. 2019.
Perubahan Unsur Hara Makro (C-
Organik N, P, K, Dan C/N) Tanah
Salin Entisols Sidondo Akibat
Pemberian Kompos Dan Sulfur Serta
Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Jagung (Zea Mays L.).
Program Studi Magister Ilmu-Ilmu
Pertanian Pascasarjana Universitas
Tadukalo.
Kusmiyati. F., Sumarsono., & Karso. 2014.
Pengaruh Perbaikan Tanah Salin
Terhadap Karakter Fisiologis
Calopogonium mucunoides. Faculty Of
Animal Agriculture, Diponegoro
University.
Miranda. H. Hadijah. 2014. Peran Mikoriza
Pada Acacia auriculiformis Yang
Dibutuhkan Pada Tanah Salin.
Fakultas Pertanian, UNPATI, Ambon.
Muharam dan Asep Saefudin. 2016.
Pengaruh Berbagai Pembenah Tanah
Terhadap Pertumbuhan dan Populasi

Anda mungkin juga menyukai