ABSTRAK
Ketersediaan pangan terutama padi terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan Kata Kunci:
masyarakat yang meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil panen
dan kualitas benih padi melalui aplikasi paclobutrazol dan pemupukan NPK. Penelitian Hasil Panen
ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 2 faktor dan 3 ulangan. Padi;
Dosis Paclobutrazol sebagai faktor pertama terdiri dari 4 taraf dan NPK sebagai faktor Kualitas Benih;
kedua terdiri dari 3 taraf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan paclobutrazol
tidak berpengaruh pada peningkatan hasil panen dan kualitas benih padi. Dosis NPK NPK;
terbaik untuk meningkatkan hasil panen yaitu 450kg / ha Urea, 112,5kg / ha SP-36, 75kg Paclobutrazol;
/ ha KCl (D3) dengan nilai 17,675 ton / ha dan dosis NPK terbaik untuk meningkatkan
kualitas benih adalah 150 kg / ha Urea, 37,5 kg / ha SP-36, 25 kg / ha KCl (D1) dengan
nilai sebesar 80,56% untuk daya perkecambahan dan 19,24% untuk jumlah kecepatan
perkecambahan biji. Tidak ada interaksi antara aplikasi Paclobutrazol dan pemupukan
NPK terhadap hasil panen dan benih kualitas beras. .
ABSTRACT
Keywords: The availability of food, especially rice continue to be pursued in order to meet the
increasing needs of society. The aim of this research was to increase the yield and seed
NPK Fertilizer; quality of rice by paclobutrazol application and Nitrogen-Phosphate-Kalium (NPK)
fertilizers. This research was conducted using a Randomized Block Design (RBD)
Paclobutrazol;
consisting 2 factors and 3 replications. The dosage of paclobutrazol as the first factor
Rice Yield; was consist of 4 levels and NPK fertilizer as the second factor consist of 3 levels. The
results showed that the application of paclobutrazol gave non-significant effect on yield
Seed Quality;
and seed quality of rice. The best dosage of NPK for increasing rice yield were 450
kg/ha of Urea, 112.5kg/ha of SP-36, 75kg/ha of KCl (D3) was 17.675 ton/ha and the best
dosage of NPK on increase the quality of seed was 150 kg/ha Urea, 37.5 kg/ha SP-36,
25 kg/ha KCl (D1) produced 80.56 % on germination capacity and 19.24 % on the
number of seed germination rate. There was no interaction between the application of
paclobutrazol and NPK fertilizers on the yield and seed rice quality.
kg/plot (24 Tanaman) atau berkisar 52 produktif, bobot 100 butir, hasil panen per
ton/ha dengan menekan pertumbuhan Ha, dan daya kecambah.
vegetatif tanaman. Model statistik yang akan digunakan
Penelitian ini bertujuan untuk adalah sebagai berikut:
mengetahui pengaruh aplikasi Yij = µ + αi + βj + (αβ)ij + ε ij
Paclobutrazol dan NPK terhadap hasil
panen dan mutu benih padi, agar nantinya Keterangan:
dapat menjadi referensi dalam usaha YIJ = Nilai pengamatan unit percobaan
meningkatkan hasil tanaman padi. pada perlakuan kosentrasi
paclobutrazol dan perlakuan dosis
METODOLOGI pupuk NPK
Penelitian ini dilaksanakan di lahan µ = Nilai tengah umum
percobaan dan Laboratorium Teknik αi = Pengaruh perlakuan kosentrasi
Produksi Benih, Politeknik Negeri Jember. paclobutrazol (Faktor 1)
Ketinggian tempat 89 m dpl dan suhu rata- βj = Pengaruh perlakuan dosis pupuk
rata 23⁰-31⁰C. NPK (Faktor 2)
Alat yang digunakan adalah cangkul, (αβ) ij = Pengaruh interaksi taraf
polibag ukuran 50 x 30 cm, knapsack kosentrasi paclobutrazol dengan
sprayer, gembor, handsprayer ukuran 1 taraf dosis pupuk NPK
liter, timba, gunting, meteran, alat tulis, ε ij = Pengaruh galat percobaan dari
spidol marker, timbangan analitik, ember perlakuan taraf kosentrasi
plastik, gelas ukur dan germinator. paclobutrazol dengan dosis pupuk
Bahan yang digunakan adalah benih NPK pada ulangan 3
padi varietas ciherang, paclobutrazol, Data yang didapatkan dari hasil
Urea, SP-36, KCl, Petroganik, air, pengujian dianalisis menggunakan uji F
pestisida, label sampel, kertas merang dan (ANOVA). Jika antar perlakuan terdapat
kertas buram. perbedaan yang signifikan dilanjutkan
Penelitiam ini menggunakan dengan uji lanjutan menggunakan DMRT
rancangan acak kelompok (RAK) faktorial (Duncan Multiple Range Test) dengan
dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah taraf error 5%.
kosentrasi paclobutrazol terdiri dari 4 taraf
yaitu: P1= konsentrasi 0 ppm, P2= HASIL DAN PEMBAHASAN
konsentrasi 100 ppm, P3= konsentrasi 200 Tinggi Tanaman Saat Panen
ppm, dan P4= Konsentrasi 300 ppm. Tinggi tanaman saat panen
Faktor kedua adalah perlakuan dosis merupakan tinggi tanaman maksimum dan
pupuk NPK dengan 3 taraf yaitu: D1= sering menjadi parameter yang diamati,
Paket 1 (150 kg/ha Urea, 37.5 kg/ha SP-36, baik sebagai indikator pertumbuhan
25 kg/ha KCl), D2= Paket 2 (300 kg/ha maupun sebagai parameter untuk
Urea, 75 kg/ha SP-36, 50 kg/ha KCl), dan mengukur pengaruh lingkungan atau
D3= Paket 3 (450 kg/ha Urea, 112.5 kg/ha perlakuan yang diterapkan. Hasil uji
SP-36, 75 kg/ha KCl). DMRT taraf 5% untuk perlakuan
Tiap kombinasi perlakuan diulang 3 kosentrasi paclobutrazol terhadap
kali sehingga diperoleh 36 satuan parameter tinggi tanaman disajikan pada
percobaan dan tiap satuan percobaan Tabel 1.
terdapat 3 sampel.
Parameter pengamatan meliputi
tinggi tanaman saat panen, jumlah anakan
Tabel 1. Perlakuan Konsentrasi Paclobut- – 97,96 cm. Menurut Serly and Riadi
razol Terhadap Parameter Tinggi (2013), respon senyawa paclobutrazol
Tanaman Saat Panen ketika sampai dititik tumbuh meristem sub
Perlakuan Tinggi tanaman saat apikal, akan menghambat produksi
Paclobutrazol panen giberalin yang menyebabkan penurunan
P1 97,96 a laju pembelahan sel. Terjadinya penurunan
pembelahan sel maka pertumbuhan
P2 96,15 ab
tanaman akan terhambat.
P3 91,57 c Penurunan tinggi tanaman selain
P4 88,76 cd dipengaruhi oleh paclobutrazol juga
Keterangan: dipengaruhi oleh sifat genetik dan
Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan
tidak berpengaruh nyata pada uji DMRT taraf 5% kemampuan tanaman dalam beradaptasi
dengan kondisi lingkungan tempat
Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa hidupnya. Kondisi lingkungan dipengaruhi
pemberian kosentrasi paclobutrazol 300 faktor tumbuh tanaman, yaitu interaksi
ppm (P4) memberikan hasil tinggi tanaman antara air dan cahaya matahari.
terendah yaitu 88,76 cm. Hasil penelitian Hasil pengamatan perlakuan dosis
menunjukan terjadi penurunan tinggi pupuk NPK terhadap parameter tinggi
tanaman padi Ciherang dari karakter tanaman fase generatif disajikan pada
tanaman, yaitu 107-115 cm menjadi 88,76 (Gambar 1).
96 95.6
Tinggi Tanaman Saat Panen
9
95
94
93.1
93 9
(cm)
92.1
92 9
91
90
D1 D2 D3
Dosis Pupuk NPK
Berdasarkan hasil analisis data gabah per malai. Pertumbuhan dan hasil
menunjukkan bahwa perlakuan dosis tanaman, terutama padi, erat hubungannya
pupuk NPK 150 kg/ha Urea, 37.5 kg/ha dengan warna hijau dari daun. Hal itu
SP-36, 25 kg/ha KCl (D1) memberikan dapat terjadi karena jenis pupuk, dosis,
hasil tinggi tanaman terendah yaitu 92,01 aplikasi, cara, waktu dan mutu yang
cm. Kondisi ini diduga bahwa unsur hara diberikan kurang tepat.
yang dibutuhkan oleh tanaman belum Mengetahui waktu yang tepat dalam
tercukupi. Menurut Siregar and Marzuki pemupukan N akan lebih efektif, sehingga
(2011), kekurangan N mempengaruhi pupuk N yang diberikan dapat langsung
berkurangnya tinggi tanaman, anakan, diserap oleh tanaman. Nitrogen merupakan
jumlah malai per satuan luas dan jumlah unsur hara makro yang dibutuhkan dalam
Tabel 2. Perlakuan dosis pupuk NPK terhadap parameter jumlah anakan produktif, hasil
panen, dan daya kecambah
Perlakuan dosis Jumlah anakan Hasil panen Daya kecambah
pupuk produktif (kg/ha) (%)
D1 32,83 a 11365,86 a 80,56 a
D2 42,29 b 14518,79 b 76,25 ab
D3 49,47 c 17675,85 c 73,86 bc
Keterangan:
Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berpengaruh nyata pada uji DMRT taraf 5%
2.435 2.43
2.43
Rata-Rata Bobot 100 Butir
2.425
2.42
2.415 2.41
2.41
2.405 2.4
2.4
2.395
2.39
2.385
D1 D2 D3
Dosis Pupuk NPK
Gambar 4. Grafik rata-rata bobot 100 butir dengan perlakuan dosis pupuk NPK
16000 15726.16
15500
14867.83
Hasil Per Ha (kg)
15000
14500
14000 13742.24 13744.44
13500
13000
12500
P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Paclobutrazol
Namun secara umum dari semua air merupakan salah satu faktor yang
perlakuan yang diberikan, hasil penelitian mempengaruhi komponen produksi,
menunjukkan terdapat kenaikan produksi sehingga menyebabkan turunnya hasil
dari tanaman padi Ciherang, yaitu dari 6 produksi padi. Ketersediaan air juga harus
ton/ha menjadi sekitar 11-17 ton/ha. diperhatikan untuk meningkatkan hasil
Kenaikan hasil ini dipengaruhi oleh produksi padi.
beberapa faktor, diantaranya adalah asupan Pada penelitian ini wadah media
hara yang terpenuhi secara optimal, menggunakan polibag, sehingga unsur hara
pengelolaan air yang sesuai dengan yang diterima tanaman dimanfaatkan
kebutuhan tanaman. Asupan hara makro dengan baik karena tidak adanya proses
yang dibutuhkan oleh tanaman, yaitu N, P pencucian dan persaingan dengan tanaman
dan K terpenuhi secara optimal melalui lain dalam memenuhi kebutuhannya.
pemupukan dasar dan pemupukan lanjutan Dimungkinkan apabila penanaman padi
sehingga tanaman dapat tumbuh dan dilakukan pada lahan sawah menyebabkan
berproduksi secara maksimal. Hanafiah produksi menurun karena banyak faktor
(2005) mengungkapkan bahwa unsur yang berpengaruh.
nitrogen sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, karena berkorelasi Daya kecambah
sangat erat dengan perkembangan jaringan Presentase daya kecambah
meristem. Unsur N juga berperan sebagai merupakan tolak ukur untuk mengetahui
penyusun semua protein, klorofil, asam- viabilitas optimum (viabilitas potensial).
asam nukleat dan pembentukan koenzim. Viabilitas potensial yaitu benih lot yang
Unsur P di dalam sel-sel tanaman berfungsi memiliki pertumbuhan normal pada
sebagai komponen beberapa enzim dan kondisi optimum (Sadjad, 1993). Sutopo
protein, ATP dalam metabolisme tanaman (2002) menambahkan bahwa daya
seperti proses fotosintesis dan respirasi kecambah benih memberikan informasi
tanaman, sebagai pembentuk biji dan buah. kepada pengguna benih tentang
Ketersediaan P yang cukup pada periode kemampuan benih untuk dapat tumbuh
awal pertumbuhan akan berpengaruh normal menjadi tanaman yang mampu
terhadap fase primordia dan pembentukan menghasilkan dalam keadaan biofisik
bagian reproduktif tanaman. Unsur K lapangan yang serba optimum. Menurut
berperan dalam pengaturan mekanisme Sjamsoe’oed (1993), nilai daya
(bersifat sebagai katalisator) antara lain berkecambah benih yang baik yaitu lebih
fotosintesa, translokasi karbohidrat, dari 80%. Hasil pengamatan perlakuan
sintesis protein, aktivasi berbagai enzim, kosentrasi paclobutrazol terhadap daya
percepatan pertumbuhan dan kecambah (%) disajikan pada Gambar 6.
perkembangan jaringan meristematik
(pucuk, tunas). Pada Gambar 6 menunjukkan bahwa
Air merupakan faktor lingkungan perlakuan pemberian paclobutrazol 300
yang sangat penting pada pertumbuhan ppm (P4) menghasilkan daya kecambah
padi. Air selain berperan khusus dalam terendah, yaitu 73,48 % dan perlakuan
proses fotosintesis juga mempunyai fungsi pemberian paclobutrazol 0 ppm (P1)
sebagai pengangkut unsur-unsur hara dari menghasilkan daya kecambah tertinggi
dalam tanah. Air sebagai pelarut unsur- yaitu 78,33 %. Secara umum baik diberi
unsur hara yang diserap tanaman, gerakan paclobutrazol maupun tidak menghasilkan
air diperlukan untuk memenuhi transport viabilitas potensial yang rendah. Benih
unsur hara. Sari (2009) menyatakan bahwa yang dikecambahkan memiliki viabilitas
tanaman padi yang mengalami kekurangan potensial yang rendah, yaitu dibawah 80 %.
79 78.33
78 77.74
78
Daya Berkecambah (%)
77
76
75
74 73.48
73
72
71
P1 P2 P3 P4
Konsentrasi Paclobutrazol