PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diantaranya tomat, wortel, kentang, kol, bawang merah, dan bawang putih.
diatas, hanya komoditi tomat yang produksinya relatif meningkat setiap tahun,
Peningkatan produksi ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu peningkatan luas
disebabkan oleh produktivitas tomat dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2010,
yaitu dari 21,5 ton/ha pada tahun 2000 menjadi 30,5 ton/ha pada tahun 2010
(Yamin, 2012).
Indonesia pada Tahun 2013. Sebaran produksi tomat terbesar di Jawa Barat
Garut dengan produksi 125.302 ton atau 35,46% dari total produksi tomat
Provinsi Jawa Barat. Kabupaten penghasil tomat terbesar lainnya di Jawa Barat
1
(5,57%), dan Kabupaten Bandung Barat 15.600 ton (4,42%). Sedangkan sisanya
Kabupaten sentra produksi tomat di Jawa Barat dan kontribusinya disajikan secara
hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari
Amerika Latin yang dibawa oleh orang Spanyol dan Portugis pada abah ke-16. Saat
ini, budidaya tomat modern dan tomat hibrida dapat tumbuh dengan baik pada iklim
Tomat ceri saat ini merupakan salah satu komoditas yang bernilai ekonomi
tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan
kemungkinan disebabkan oleh varietas yang ditanam tidak cocok, kultur teknis
2
Tomat ceri merupakan salah satu jenis tomat yang lebih banyak
memiliki teknik khusus dan membutuhkan investasi yang sangat besar, sehingga
2012).
seperti angin kencang, hujan deras, radiasi matahari dan kelembaban yang tinggi
sepanjang tahun. Hal ini disebabkan pada greenhouse kita dapat mengatur
kebutuhan tanaman.
2. Penggunaan air, pupuk maupu pestisida lebih efisien, baik dalam dosis
dalam greenhouse sendiri secara langsung maupun tidak telah terlindung dari
lingkungan luar.
3
Teknik budidaya hidroponik terdiri dari beberapa metode, salah satu
metodenya yaitu sistem irigasi tetes (drip irrigation). Sistem irigasi tetes dapat
dengan mudah dirancang dari mulai sekala kecil hingga sekala besar. Sistem
irigasi tetes lebih efektif digunakan untuk tanaman ukuran besar yang
membutuhkan banyak ruang untuk akarnya. Tetesan nutrisi tersebut akan dengan
mudah untuk mengalir ke beberapa ruang yang lebih besar. Semakin banyak
menggunakan media tumbuhan untuk tanaman, maka tanaman tersebut akan lebih
mampu mempertahankan kelembaban, dan hal itu sangat bermanfaat sekali untuk
tanaman yang besar karena lebih baik, cocok, dan aman untuk tanaman
hidroponik tersebut.
irigasi tetes diantaranya tomat, mentimun jepang, melon, parika, selada, Chinese
Vegetable seperti caisim dan kailan. Kelebihan sayuran yang ditanam dengan
sistem ini yaitu hasil sayuran yang memiliki kualitas tinggi, tidak tercemar limbah
dan kotoran.
baik kuantitas maupun kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah
yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang,
serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya
petani. Kekurangan dalam proses budidaya tomat ceri dapat diatasi dengan teknik
budidaya tomat ceri menggunakan teknik budidaya hidroponik irigasi tetes yang
4
Berdasarkan data yang disajikan pada gambar 1 Bandung merupakan
lahan.
dan dinding yang menggunakan plastik maupun menggunakan kasa plastik yang
atap kecil di bagian atas untuk ventilasi. Rangka yang digunakan untuk jenis
Media tanam yang digunakan oleh PT. Momenta Agrikultura yakni, sekam
padi, rockwool, atau arang sebagai media tumbuh tanaman. PT. Momenta
Agrikultura dilengkapi dengan teknik irigasi tetes yang cukup modern. Salah satu
tanaman yang dibudayakan degan teknik irigasi tetes yakni tanaman tomat ceri.
5
PT Momenta Agrikultura Amazing Farm melakukan proses budidaya tanaman
tomat ceri dengan sistem hidroponik irigasi tetes, dimana dengan teknik budidaya
ceri.
Pemberian nutrisi dengan cara penggunaan irigasi tetes sangat efisien dalam
budidaya hidroponik. Irigasi tetes merupakan cara pemberian nutrisi dengan jalan
larikan tanaman. Dalam sistem ini, nutrisi dialirkan secara terus menerus,
sehingga tidak ada air yang menggenang dan tidak ada unsur hara yang
mengendap.
berbisnis sayuran dengan teknik hidroponik dimulai dari tahun 1998, menjadikan
perusahaan berpengalaman dalam teknik budidaya hidroponik, oleh karena itu PT.
6
3. Mendapat informasi pasca panen tomat ceri secara hidroponik dengan sistem
irigasi tetes.
3. Mengetahui dan memahami kajian pertumbuhan dan hasil tanaman tomat ceri
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tomat ceri merupakan salah satu jenis tomat yang lebih banyak
terserang hama dan penyakit. Budidaya tomat ceri secara hidroponik ini harus
2012).
menggunakan larutan hara dengan atau tanpa penambahan media inert seperti
pasir, rockwool, atau arang sekam. Menurut Sundstrom (1982) dengan sistem
dan intensitas cahaya, bahkan faktor curah hujan dapat dihilangkan sama sekali
8
memakan waktu selama 2 sampai 3 minggu . Setelah 2 atau 3 minggu dilakukan
proses memanen buah pertama. Panen pada budidaya tomat ceri bisa dilakukan
2 kali sehari selama 5 sampai 6 bulan sampai tanaman tidak berbuah lagi.
Tomat adalah jenis tanaman sayuran buah, dalam dunia tumbuhan, tomat
Kingdom : Plantae
Ordo : solanales
Family : Solanaes
Genus : Solanum
Buah tomat ceri memiliki bentuk bervariasi, mulai dari bulat lonjong, bulat
halus, bulat beralur, bulat dengan bentuk datar pada ujung atau pangkalnya,
hingga bentuk yang tidak teratur. Bentuk dan ukuran tersebut tergantung
9
varietasnya. Ketika umur buah muda buah berwarna hijau muda sampai hijau tua,
berbulu, dan memiliki rasa asam, getir dan berbau tidak enak karena mengandung
lycopersicin. Saat berumur tua buah menjadi sedikit kuning, merah cerah atau
gelap, merah kekuning-kuningan, kuning atau merah kehitaman dan rasa yang
Buah tomat mengandung gizi yang lengkap dan penting bagi manusia. Buah
tomat kaya akan vitamin C dan beberapa antioksidan, di antaranya vitamin E dan
likopen. Buah tomat juga mengandung serat makanan alami yang sangat baik bagi
pencernaan manusia dan juga adanya protein dalam buah tomat menjadikannya
buah yang sangat sarat gizi. Kadar likopen yang terkandung dalam tomat segar
berkisar antara 3,1 sampai dengan 7,7 mg/100 gram (Tonucci et. al., 1995).
10
B. Greenhouse untuk Produksi Sayuran Hidroponik
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman
adalah kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Kondisi yang
Greenhouse merupakan suatu bangunan yang memiliki atap dan dinding yang
bersifat tembus cahaya, cahaya dapat masuk sehingga tanaman terhindar dari
kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti keadaan suhu yang terlalu
rendah dan tinggi, tiupan angin yang kencang, curah hujan yang tinggi ataupun
faktor yang dapat merusak tanaman secara fisik maupun non-fisik, ataupun
ekonomisnya.
menahan radiasi ultra violet sebesar 12% dan 9% artinya radiasi UV yang
11
atau lebih, karena semakin kecilnya radiasi UV yang dipantulkan maka akan
Kerapatan anyaman berviariasi dari 45%, 55%, 65%, 75% dan 85%.
anyaman setiap jenis net. Semakin besar angkanya, semakin rapat anyamannya.
Net 55% umumnya digunakan untuk menaungi bibit tanaman tahunan dan
beberapa jenis anggrek. Net 75% digunakan untuk tanaman yang sensitif dan
memerlukan perawatan yang lebih intensif seperti anggrek cattleya dan bibit
tanaman pisang yang dihasilkan melalui metode kultur jaringan. Net yang banyak
diperdagangkan ialah net 65%, artinya 65% cahaya yang masuk akan teredam dan
Dinding greenhouse yang terbuat dari insect screen yaitu semacam tirai
plastik atau kasa nyamuk yang tembus udara, yang berfungsi menahan masuknya
berbagai jenis serangga ke dalam greenhouse. Berbagai jenis kasa yang dapat
digunakan adalah paranet, agronet, polinet, dan lain-lain. Lantai dapat terbuat dari
batu bata, semen, plastik mulsa, atau tanah yang dilengkapi dengan saluran
1. Piggy Back
tambahan atap kecil dibagian atasnya. Bentuk atap seperti ini membuat
hawa panas yang ada dalam greenhouse akan tertekan keluar melalui lubang
di atap tersebut.
12
2. Shading House
Berbeda dengan Piggy Back, bentuk ini mudah dibuat karena tidak memiliki
atap khusus, hanya dipasang net. Shading House biasanya berbentuk segi
empat dimana seluruh atapnya hanya ditutupi net yang masih memiliki
lubang, sihingga air hujan bisa masuk ke dalam. Tipe ini berfungsi sebagai
pelindung saja.
3. Tunnel House
Tunnel House sesuai dengan namanya, bentuk ini mirip dengan terowongan.
lebih cocok dibangun di dataran tinggi yang suhunya lebih sejuk. Bentuk ini
C. Teknologi Hidroponik
larutan nutrisi yang berisi seluruh unsur yang dibutuhkan tanaman secara
langsung dalam pemasokan air pada media tanam selain tanah. Hidroponik berasal
dari kata yunani yaitu hydro dan ponics, yang artinya air yang bekerja (Karsono,
tanaman yang sangat efektif. Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa
13
jika tanaman diberi kondisi pertumbuhan yang optimal, maka potensi maksimum
untuk berproduksi dapat tercapai. Air mempunyai peran penting bagi tanaman.
Tanaman tidak mampu bertahan hidup apabila kekurangan air. Tanaman akan
layu jika kekurangan air dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang tanaman
akan mati. Kebutuhan air tanaman pada sistem hidroponik tetap terjaga karena air
bagian tanaman. Makanan dapat berupa unsur hara makro dan hara mikro yang
Kedua unsur hara makro dan mikro pada tanaman yang ditanam dalam tanah
tersebut telah tersedia di dalam tanah. Pupuk yang biasa diberikan hanya sebagai
penambah jumlahnya saja. Lain halnya dalam bertanam secara hidroponik, semua
dengan kultur tanah. Penggunaan sistem hidroponik tidak mengenal musim dan
tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur tanah untuk
dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan
14
dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun
anorganik. Pemberian nutrisi melalui permukaan media tanam atau akar tanaman.
Ketersediaan nutrisi yang berbentuk cair membuat tanaman dapat menyerap unsur
hara dengan baik. Ketersediaan nutrisi untuk tanaman sangat tergantung pada
hidroponik antara lain: Kepadatan tanaman per satuan luas dapat dapat dilipat
ukuran, rasa, warna, kebersihan dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman
penanaman dan panen, sehingga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol. Pemakaian pupuk lebih efisien.
Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru. Tidak
membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki
standarisasi. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak
kotor dan rusak. Hasil produksi lebih continue dan lebih tinggi disbanding dengan
penanama ditanah. Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-hidroponik.
Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim. Tidak ada resiko
hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas (Roidah, 2014).
15
Perbandingan sistem penanaman secara hidroponik dengan penanaman dengan
Irigasi tetes adalah suatu metode irigasi yang menjadi semakin disukai dan
16
merupakan metode pemberian air tanaman secara kontinyu dan penggunaan air
yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian kehilangan air seperti
tinggi. Sistem irigasi tetes mengalirkan air secara perlahan untuk menjaga
kelembaban tanah dalam rentang waktu yang diinginkan bagi tanaman (Michael,
1978). Pola hidroponik dengan irigasi tetes dapat dilihat pada gambar 2.
Pemberian nutrisi dengan cara penggunaan irigasi tetes sangat efisien dalam
sepanjang larikan tanaman. Dalam sistem ini, nutrisi dialirkan secara terus
menerus, sehingga tidak ada air yang menggenang dan tidak ada unsur hara yang
mengendap. Cara ini membuat akar akan tetap menyerap unsur hara dalam
17
konsentrasi yang sama dan sesuai. Cara kerja sistem irigasi tetes adalah dengan
mengalirkan nutrisi dari tangki pusat ke tanaman melewati beberapa selang atau
pipa saluran. Nilai lebih sistem irigasi tetes adalah hemat tenaga kerja, efisiensi
dan efektif dalam pemakaian nutrisi karena larutan pupuk langsung mengalir ke
akar secara merata, dan produksi tanaman meningkat karena memperoleh unsur
keuntungan, diantaranya:
Secara umum, air yang digunakan pada irigasi tetes lebih sedikit
Pemberian pupuk dan bahan kimia pada metode ini dicampur denagn air
irigasi, sehingga pupuk atau bahan kimia yang digunakan menjadi lebih
perakaran.
18
e. Menekan pertumbuhan gulma.
Pemberian air pada irigasi tetes hanya terbatas di daerah sekitar tanaman,
Sistem irigasi tetes dapat dioperasikan secara otomatis, sehingga tenaga kerja
Proses pemanenan tomat ceri yang baik perlu diperhatikan hal-hal seperti
cara pengambilan buah/hasil panen agar diperoleh mutu yang baik, misalnya
dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar
Panen dapat dilakukan pada pagi atau sore hari ketika hari sedang cerah
(tidak hujan). Nilai lebih pemetikan buah pada pagi atau sore hari adalah tanaman
tidak sedang melakukan fotosintesis, sehingga tidak ada aliran hasil fotosintesis
yang terputus. Proses pemanenan pada siang atau sore hari dapat menghindarkan
terjadinya penguapan air yang berlebihan pada buah tomat ceri. Disisi lain lebih
ekonomis, karena tenaga kerja yang digunakan tidak mengalami kelelahan lebih
cepat. Sebab para pekerja tidak terlalu merasakan teriknya sinar matahari.
Pemanenan buah harus dilakukan pada saat yang tepat, kerena buah yang
dipanen terlalu muda rasanya tidak enak, sehingga tidak akan disukai oleh
konsumen. Buah tomat ceri yang dipanen terlalu masak, dagingnya sudah terlalu
19
lunak, sehingga akan cepat busuk. Buah dengan tingkat kematangan 50%,
memiliki bobot lebih ringan karena kadar air dalam buah belum maksimal. Saat
pemetikan, buah yang memiliki tingkat kematangan 75% atau lebih disarankan
tidak tertinggal, sebab buah dengan tingkat kematangan tersebut pada pemanenan
Proses yang dilakukan pada saat setelah proses panen buah tomat ceri
selesai, dilakukan sortasi dan grading. Sortasi dilakukan untuk memisahkan tomat
ceri yang bisa layak untuk dipasarkan dengan yang tidak layak dipasarkan. Sortasi
dilakukan untuk memilih buah yang memenuhi standar pasar swalayan atau
penangananan secara baik dan tepat akan cepat mengalami kerusakan dan
pascapanen buah tomat yang harus dilakukan mencakup empat kegiatan pokok
sebagai berikut:
Buah tomat yang telah dipetik dan terkumpul harus segera dibersihkan
dari segala kotoran yang menempel pada permukaan kulitnya, baik berupa
20
debu, percikan tanah, maupun sisa-sisa pestisida dan pupuk daun yang
2. Prapendinginan
Suhu tinggi bisa merusak mutu simpan buah-buahan dan sayuran, termasuk di
menurut ukuran besar buah, ukuran bobot buah, ukuran kesehatan buah, ukuran
cacat buah.
erat dalam usaha melindungi buah tomat dari kerusakan mekanis. Pengemasan
yang baik dapat melindungi buah tomat dari kerusakan mekanis akibat goresan
21
Pengemasan yang baik tanpa diimbangi dengan proses pengangkutan yang baik
distribusi menuntut terciptanya suatu sistem distribusi yang lebih efektif dan
efisien serta harus mengutamakan selera kepuasan pasar atau konsumen domestik
maupun global dengan demikian sayuran tersebut mempunyai nilai daya saing
Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk
yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan
ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tidak
semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan
22
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Januari-Februari 2017.
Materi yang akan dikaji dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
2. Teknik budidaya tomat ceri dengan sistem hidroponik irigasi tetes di PT.
3. Metode irigasi pada tomat ceri dengan sistem hidroponik irigaasi tetes di PT.
4. Sistem pemanenan tomat ceri secara hidroponik irigasi tetes di PT. Momenta
23
C. Metode Praktik Kerja Lapangan
1. Berpartisipasi aktif
Ikut serta dan aktif dalam produksi sayuran di PT. Momenta Agrikultura
Amazing Farm.
2. Observasi
a) Data primer
Amazig Farm.
b) Data sekunder diperoleh dari data yang dimiliki oleh perusahaan, pustaka
24
IV. KEADAAN UMUM PT. MOMENTA AGRIKULTURA
A. Sejarah Perusahaan
aeroponik.
teknik aeroponik dimulai pada bulan November 1998 di kebun Lembang, Jawa
Barat. Uji coba yang diakukan selama 1 tahun menunjukkan hasil yang
25
berkualitas. Selain menanam sayuran daun Amazing Farm juga memproduksi
sayuran buah diantaranya tomat beef, tomat ceri, timun kyuri serta timun midi
B. Kondisi Wilayah
ketinggian tempat 1200 meter diatas prmukaan laut (dpl). Lahan ini memiliki
kelembaban rata rata 80% dan suhu rata rata 17 - 27 . Luas lahan PT
Barat dengan ketinggian 1312 hingga 084 meter diatas permukaan laut (dpl),
harian di lembang yaitu sekitar 19.89 22.83 dengan curah hujan 3000 mm
/tahun.
26
V. SISTEM ADMINISTRASI PERUSHAAN
A. Struktur Organisasi
oleh direktur utama dan dibantu oleh direktur operasional. Head office
divisi human research & development (HRD), divisi bussines plan, divisi
yang berlokasi di Lembang, Jawa Barat dapat dilihat pada gambar berikut ini.
B. Ketenagakerjaan
1. Pekerja Kontrak
berdasarkan volume kerja atau hasil yang ia peroleh. Standar jam kerja
hari dengan durasi waktu bekerja 7 jam per hari dan 1 hari dengan jam kerja
hanya 5 jam untuk pekerja kebun, supervisor kebun, dan pegawai kantor,
27
sedangkan pekerja packing house masuk pukul 08.00 WIB serta kerja
tetapi gaji yang diberikan kepada karyawan harian lepas dilakukan setiap 1
minggu. Banyaknya gaji yang diberikan sesuai dengan jam kerja karyawan.
1. VISI
2. MISI
dengan kulaitas tinggi, sehingga menjadikan konsumen memiliki gaya hidup unuk
budidaya hidroponik dan aeroponik bagi masyarakat yang ingin memulai usaha di
28
VI. PEMBAHASAN
Teknik budidaya tomat ceri yang diterapkan oleh PT. Momenta Agrikultura
Amazing Farm yaitu menggunakan hidroponik irigasi tetes dengan media tanam
mempunyai 3 pola tanam dengan jarak tanam 1 bulan. Hal tersebut bertujuan
menjaga agar produksi tomat ceri tetap produktif sehingga perusahaan dapat
selalu memenuhi permintaan pasar. Kegiatan produksi tomat ceri dilakukan setiap
2. Penyemaian
berfungsi untuk melindung bibit dari serangan hama serta melindungi dari
yang di gunakan berasal dari Belanda. Bibit ini memiliki keunggulan selain
produktifitas yang tinggi, tanaman cukup tahan terhadap hama dan penyakit
tanaman.
dalam tray, setelah itu dilakukan penjenuhan media. Penjenuhan media tanam
29
dilakukan dengan meletakan benih ke dalam media tanam dan sedikit
lebih cepat. Hal ini disebabkan karena adanya hormon auksin di dalam benih
yang aktif pada kondisi gelap. Penyimpanan di ruang gelap dilakukan selama 4
30
Bibit yang telah dikeluarkan dari ruang gelap diletakan pada meja tray.
Bibit yang telah berumur 3 minggu bibit siap tanam pada media polybag.
31
3. Persiapan Lahan
lahan agar tanaman baru yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan
persiapan lahan pada budidaya tomat ceri dengan menggunakan irigasi tetes
32
Pengecekan kondisi stick dripper dan selang mikro dilakukan pada 2
menyemprotkan air pada selang, apabila air tidak dapat menetes dengan baik
pada stick dripper maka dapat dilakukan perbaikan secara manual yaitu
dengan cara mengetuk stick dripper apabila tidak berpengaruh maka dapat
pembersihan saluran irigasi dari garam halus serta lumut agar tidak terjadi
air pada saluran irigasi selama 3 menit. Kegiatan ini dapat dilihat pada
gambar 11.
33
Gambar 11. Flushing
Sumber : Dokumentasi Pribadi
tanam yakni arang sekam yang dimasukan ke dalam polybag. Polybag yang
digunakan ukuran 35x35 cm. Setelah polybag terisi arang sekam kemudian
diletakan dengan jarak sesuai SOP yaitu 50x60 cm antar polybag dan jarak
antar bedengan yaitu 140 cm. Polybag yang telah diisi media tanam dapat
34
Kegiatan selanjutnya yaitu penjenuhan media tanam. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara menyiram air pada media arang sekam. Penjenuhan
media tanam dilakukan sampai arang sekam tersebut berada dalam kondisi
betujuan untuk mematikan hama yang terdapat dalam greenhouse agar hama
4. Penanaman
memberi lubang ditengah dari polybag yang telah diisi arang sekam. Bibit
yang siap tanam diambil dari tray lalu dimasukan ke dalam lubang yang
dibuat dan dikubur sebatas leher. Media yang berada di sekitar akar bibit
35
tanaman sedikit di tekan agar bibit tidak mudah rebah. Kegiatan penanaman
5. Pemeliharaan
sistem irigasi tetes terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Kegiatan yang
tanaman.
merupakan campuran nutrisi A (25 kg) dan nutrisi B (25 kg) ke dalam tangki
kecil, masing masing tangki berisi larutan pekat sebanyak 90 liter. Larutan a
yang telah diisi air sebanyak 1000 liter air. Tangki yang telah diisi larutan A
36
dan B selanjutnya diisi air hingga volume tangki AB mix sebanyak 2000 liter.
EC yang diterapkan pada nutrisi AB mix tomat ceri yaitu 2 sampai 2,2
S/cm.
dengan umur tanam tanaman tersebut. Jadwal aplikasi program fertigasi pada
mengalir pada pipa yang ditanam di dalam tanah sampat dengan greenhouse
dan mengalir melalui pipa irigasi dan keluar melalui stick dripper dengan
diantaranya unit utama, pipa utama, pipa pembagi, pipa lateral, alat aplikasi.
37
1. Unit utama (head unit). Unit utama terdiri dari pompa, tangki injeksi,
2. Pipa utama (main line). Pipa utama umumnya terbuat dari pipa
tanah.
filter kedua yang lebih halus (80-100 m), katup selenoid, regulator
5. Alat aplikasi (applicator, emission device). Alat aplikasi terdiri dari Stik
yaitu memberikan jumlah air secara merata pada setiap tanaman sesuai
tekanan yang diberikan dapat diubah agar sesuai dengan jumlah populasi
tanaman.
tanaman tidak rebah. Tali yang dipasang tiap tanaman adalah 2 tali yang
38
Pada proses penanaman bibit akan terdapat bibit yang tumbuh tidak
hama, penyakit atau faktor lainnya dengan mengganti dengan tanaman baru.
akan terjadi kompetisi cahaya antar tanaman dengan jarak tanam yang
berjauhan.
Sedangkan untuk cabang 2 dilakukan sekitar umur 4-5 minggu sampai cabang
Pemangkasan tunas dilakukan satu kali setiap minggu. Tunas yang berada
cabang maka dipangkas, tunaas yang berukuran relatif kecil dipangkas secara
39
dapat tumbuh dengan kuat dan kokoh. Tunas yang dibuang akan merangsang
Pelilitan dilakukan minimal satu kali seminggu agar tanaman tidak rebah dan
dilakukan sesui SOP yaitu searah jarum jam dan mengarah pada tanaman
selanjutnya.
Pemangkasan daun bertujuan agar nutrisi yang diserap tanaman fokus pada
perkembangan tanaman.
Seiring dengan berjalannya waktu tanaman tomat ceri akan tumbuh dan
dalam proses panen serta pemeliharaan, oleh karena itu adanya kegiatan
agar tanaman tidak tumbuh semakin tinggi dan menyulitkan pada proses
terfokus pada pembentukan dan perkembangan bungan dan buah. Lay down
40
serta melilitnya menggunakan tali. Lay down bertujuan agar tanaman tidak
dari hama serta penyakit tanaman. Sanitasi greenhouse dapat dilihat pada
gambar berikut
pencabutan tanaman agar hama tersebut tidak menyebar, setelah itu dilakukan
Sensus populasi tanaman ini dilakukan secara terus menerus pada setiap
minggu.
5. Pemanenan
diantaranya berat minimum yang harus dipenuhi adalah 8 gram per buah.
dilakukan setiap hari selasa, kamis, sabtu,. Dalam satu tanaman terdapat 20
cluster, dalam satu cluster terdapat 16 buah tiap satu buah berbobot 7-8 gr.
41
menghindari kerusakan pada saat proses packaging di packing house.
dipasang untuk menjebak serangga kecil seperti kuti kebul ( bemissia tabaci
huidobrensis Blanchard), ngengat dari ulat grayak (Spodoptera litura F.), ulat
42
Yellow trap digantung pada kawat besi menggunakan tali kasur, radius
antar yellow trap yaitu 5 meter. Kegiatan pemasangan yellow trap dapat
Kegiatan ini tidak dilakuakan secara rutin dan hanya dilakukan sesuai kondisi
7. Pembongkaran Tanaman
bertujuan agar meningkatkan harga jual produk. Kegiatan ini dilakukan setiap hari
di packing house PT. Momenta Agrikultura Amazing Farm mulai dari pukul
09.00 sampai 17.00 WIB. Alur kegiatan penanganan pasca panen dapat dilihat
43
1. Labelling
Labelling merupakan salah satu cara promosi yang dilakukan oleh PT.
pasar serta dapat meningkatkan harga produk. Labelling pada produk tomat
ceri dilakukan dengan menempelkan sticker pada mika yang berukuran 250
gr tomat ceri. Tomat yang dimasukan ke dalam mika merupakan tomat yang
2. Sortasi
house. Sortasi adalah proses penyeleksian kualitas tomat ceri agar layak
terima oleh konsumen. Proses sortasi tomat ceri dilakukan secara manual
yaitu dengan cara melihat kondisi tomat ceri. Karakteristik tomat ceri yang
didak lolos seleksi diantaranya cacat fisik seperti berlubang, tergores akibat
luka penyakit buah, sera ada bagian yang lembek atau bonyok, serta busuk.
3. Packing
Proses packing dilakukan dengan cara memasukan tomat ceri yang telah
lolos seleksi ke dalam mika. Bobot tomat ceri yang dimasukan ke dalam mika
harus sebesar 250 gr. Proses packaging tomat ceri dapat dilihat pada gambar
44
c. Metode Pemasaran Tomat Ceri PT. Momenta Agrikultura Amazing
Farm.
office (HO) yang terletak di daerah BSD Tanggerang. Berikut alur distribusi
PT. Momenta
Agrikultura Supermarket Konsumen
Tomat ceri yang telah sampai pada konsumen yang telah mendapatkan
merupakan salah satu dari bentuk promosi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
45
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, Emi. 2012. Untung Berlipat Budidaya Tomat Di Berbagai Media Tanam.
Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 2008. Fisiologi Tanaman Budidaya
(H. Suisilo., & subiyanto, Terj.). UI-Press: Jakarta
Giley, J.R. 1980. Bahan Kuliah Irrigation Engineering, Texas A&M University,
Texas.
46
Kasiran. 2003Penerapan Teknologi Irigasi Tetes Untuk Pengembangan Tanaman
Sayuran di Barelang, Laporan Teknis, Jakarta, Direktorat Teknologi
Budidaya Pertanian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Tonucci, L., M.J. Holden, G.R. Beecher, F. Khacik, C.S. Davis, and G Mulokozi
(1995), carotenoid content of thermally processed tomato based food
product, J. Agric, Food Chem., (43):579-586.
Villareal, R.L. and J.C. Moomaw. 1979. Proceedings of the First International
Symposium on the Tropical Tomato. 23-27 October 1979. AVRDC,
Shanhua, Taiwan.
47
Yamin, Ashabul. 2012. Analisis Resiko Produksi Tomat Ceri pada Pacet Segar.
Terdapat pada mobile.repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60836/
analisis-resiko-produksi-tomat-cherry-pada-pd-pacet-segar. Diakses pada
tanggal 04-01-2017
48