Anda di halaman 1dari 5

A.

Persiapan Lahan
Prinsip persiapan lahan untuk bertanam manggis dengan skala terbatas atau skala luas
adalah sama. Persiapan lahan untuk penanaman manggis skala terbatas adalah lebih
sederhana dibandingkan persiapan lahan untuk penanaman manggis dengan skala luas,
misalnya persiapan lahan untuk perkebunan manggis.
1. Perencanaan dan persiapan administrasi lahan
Persiapan lahan untuk pertanaman manggis skala luas, perlu diperkuat dengan
perencanaan yang mendetail. Ada kalanya persiapan yang diperlukan masih dapat
ditangani secara mandiri, namun untuk persiapan lahan yang menyeluruh terkadang
dibantu oleh jasa konsultasi perencana. Beberapa persiapan lahan tersebut antara lain
sebagai berikut:
Perlu penelitian status hukum atas lahan yang akan dipergunakan antara lain tentang
kepastian hukum seperti sertifikat/tanah garapan/tanah warisan, dll.
Perlu pemetaan dan perencanaan secara matang, termasuk riwayat lahan, peneliian
situasi dan kondisi, hidrologi pada calon kebun untuk mengetahui ketersediaan
sumber air.
Perlu pengukuran lokasi lahan kebun melalui pemetaan dan pengukuran luas lahan,
terkait dengan tingkat kemiringan lahan. Apabila kemiringannya labih dari 20% maka
perlu dibuat terasering. Dan selanjutnya ditetapkan titik untuk membuat lubang
tanam.
2. Pembuatan lubang tanam
Dibuat lubang tanam dengan jarak tanam dianjurkan 10 x 10 meter. Ukuran lubang
idealnya untk tanah gembur yaitu 75 x 75 x 75 cm., dan untuk jenis tanah berat
(berliat) dianjurkan dibuat lubang tanam dengan ukuran 100 x 100 x 100 cm.
Tanah galian bagian atas (0-30 cm) diletakkan disebelah kanan lubang tanam. Tanah
tersebut dicampur pupuk kandang (sapi atau kambing) sebanyak 20-40 kg, SP 36
sebanyak 400 gram, dan kapur sebanyak 1 kg perlubang tanam. Tanah bagian bawah
(30-70 cm) diletakkan disebelah kiri lubang tanam.
Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 2 minggu agar tanah menyerap oksigen dan
tertimpa sinar matahari untuk mematikan bakteri yang merugikan tanaman manggis,
serta mengurangi keasaman tanah.
B. Pemilihan Bibit

Bibit manggis, pada hakikatnya telah diperjualbelikan di pasaran bebas. Bibit


manggis di pasaran bebas ada yang berasal dari penangkar kecil, penangkar besar, penangkar
yang belum terdaftar maupun penangkar yang telah terdaftar di Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih. Ukuran dan kualitas bibit manggis beragam, sehingga perlu memilih bibit
manggis karena menjadi penentu keberhasilan budidaya manggis. Untuk itu maka pemilihan
bibit manggis menjadi sangat mutlak untuk dilaksanakan, agar tidak menimbulkan kerugian
dan kekecewaan dikemudian hari. Tujuan pemilihan bibit manggis adalah mendapatkan bibit
manggis yang berkualitas baik, untuk kemudian ditanam di lahan.
Berikut ini adalah pedoman untuk memperoleh bibit manggis yang bermutu bagus.
1. Pilih bibit manggis yang berasal dari penangkar yang kompeten. Sebaiknya bibt manggis
diperoleh dari penangkar yang telah mempunyai sertifikat dan sudah terdaftar di BPSB.
2. Bibit manggis yang akan ditanam harus bermutu, sebaiknya bibit yang berlabel warna
merah jambu yang dikeluarkan oleh BPSBTPH.
3. Sumber bibit manggis harus jelas asal-usul pohon induknya.
4. Utamakan bibit manggis dari varietas unggul, atau yang sudah dilepas oleh Menteri
Pertanian, dan sesuai untuk ditanam didaerah yang klimatnya mendukung.
5. Bibit dapat berwujud persemaian biji, dari penyusuan atau dari sambung pucuk. Bibit
manggis yang berasal dari biji mempunyai sistim perakaran kurang kuat, dan bibit yang
berasal dari sambung pucuk memiliki perakaran kuat.
6. Pastikan bibit manggis tersebut sehat. Bibit manggis sebaiknya sudah mempunyai
ketinggian 75-100 cm, batang berwarna hijau tua kecoklatan, daun hijau mengkilat, telah
berumur lebih dari 2 tahun.
7. Jika yang akan dipergunakan adalah bibit sambung, maka pilihlah bibit yang luka
sambung atau luka temple telah menyatu dengan kuat. Bibit manggis sambung yang
seimbang besarnya antara batang atas dengan batang bawah, daunnya tidak gugur, dan
bibit tidak berbunga.
8. Jumlah bibit disesuaikan dengan kebutuhan. Bila akan ditanam dalam skala luas
sebaiknya gunakan bibit semai biji. Jumlah bibit perlu ditambah untuk persiapan
penyulaman tanaman yang mati. Jikalau bibit manggis akan ditanam di halaman rumah,
atau pekarangan, dapat menggunakan bibit manggis sambung pucuk, dengan berbagai
keunggulan seperti tersebut di atas.
C. Cara Bertanam
Langkah dan cara bertanam manggis yaitu sebagai berikut.
Saat tanam yang baik untuk bertanam manggis adalah awal musim hujan.

Selagi bibit manggis diperoleh dari penangkar yang kondisi klimatnya berbeda dengan
daerah penanaman, maka perlu dilakukan penanganan perawatan bibit secara baik, karena
bibit manggis mudah mengalami stress.
Sebelum bibit manggis ditanam, bibit manggis diistirahatkan di tempat yang teduh,
agarbenih dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru (selama satu bulan untuk skala
perkebunan).
Langkah bertanam bibit manggis yaitu plastic polybag bibit dibuka hati-hati
menggunakan pisau/gunting, tanah dalam polybag jangan rusak, usahakan tetap terbawa
bersama bibit manggis. Kemudian bibit manggis ditanam pada lubang tanam sedalam 5
cm diatas leher akar, agar batang tanaman tidak mudah terkena serangan cendawan. Agar
bibit manggis tetap berdiri tegak, lurus dan kokoh akan lebih baik jikalau diberi ajir
penguat.
Bibit yang baru ditanam di lahan perlu diberi naungan dari daun kelapa atau jerami,
untuk melindungi dari terpaan sinar matahari. Penaungan tanaman manggis berlaku untuk
tanaman muda, hingga berumur 2 tahun. Ukuran naungan sekitar panjang 60 cm, lebar 40
cm, dan tinggi 75 cm, dengan tonggak dari kayu/bamboo, atap dari daun alang-alang atau
daun kelapa dan lain-lain.
Dosis pupuk buatan tiap aplikasi sebanyak 60 g urea + 50 g SP 36 + 25 g KCl per-pohon.
Pupuk yang bersifat terkendali (slow release) antara lain dekastar, dapat dipergunakan
untuk petanaman manggis.
Untuk menghindari serangan rayap, ulat, atau serangga tanah lainnya, dianjurkan pada
tiap lubang tanam ditaburi pestisida berbahan aktif Carbofuran seperti Furadan, Curateer
dan Indofuran sebanyak satu sendok makan.
Setelah penanaman selesai, benih disiram dengan air bersih secukupnya.
D. Pemupukan
Kecukupan hara diperlukan oleh tanaman manggis. Pemupukan pada tanaman
manggis dilakukan selagi tanaman belum menghasilkan (fase juvenile) dan pemupukan
tanaman manggis yang sudah menghasilkan.
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan unsur hara di dalam
tanah, agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi optimal, stabil, dan meningkatkan mutu
buah manggis.
Cara pemupukan manggis adalah sebagai berikut.

Untuk memacu pertumbuhan vegeratif, satu bulan setelah tanam, diberi 100-200 gram
urea/pohon. Pemberian pupuk diulang setiap enam bulan sekali dan dita,bah dengan
pupuk kandang sebanyak 20-30 kg/pohon.
Apabila tanaman manggis sudah berbuah, tanaman manggis perlu diberi pupuk NPK
sebanyak 0,5 kg/pohon dan diulang setiap enam bulan sekali.
Pemupukan tanaman manggis yang tepat adalah mengacu hasil analisa kesuburan tanah
di lahan pertanaman manggis.
E. Penyiangan
Penyiangan adalah membersihkan kebun dari gulma yang mengganggu pertumbuhan
atau mengganggu produksi tanaman manggis. Penyiangan gulma bertujuan untuk
menghindari persaingan penyerapan unsur hara oleh tanaman manggis dengan gulma.
Cara penyiangan gulma adalah sebagai berikut.
Penyiangan gulma pada tanaman manggis, sanagt diperlukan saat tanaman masih muda ,
dan pada lahan terbuka. Pada lahan di bawah tegakan tanaman manggis dewasa biasanya
telah tertutup sehingga gulma cukup tertekan perkembangannya.
Penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara serentak. Gulma yang sudah mengganggu
pertumbuhan dan produksi tanaman manggis, perlu segera dilakukan penyiangan, dengan
cara mencabut atau mengguanakan cangkul.
Gulma yang tumbuh kuat dan lebih tinggi dari tanaman manggis (75 cm) perlu diberantas
dengan menggunakan herbisida yang dapat digunakan untuk menekan gulma antara lain
yaitu Herbisida Roundup 480 AS atau Gramoxone dengan konsentrasi 2cc/liter air.
F. Pemangkasan
Tanaman manggis tidak memerlukan pangkasan bentuk, karena secara alami tanaman
manggis telah memilikibentuk bagus yaitu mirip kerucut. Pemangkasan hanya dilakukan
pada tanaman manggis yang telah berproduksi, yaitu berumur lebih 5 tahun. Tanaman
manggis muda tidak perlu dilakukan pangkasan karena sinar matahari masih dapat masuk
kedalam tajuk.
Pemangkasan tanaman manggis adalah memangkas cabang dan ranting yang tidak
produktif, cabang kering dan ranting yang terserang organisme pengganggu tumbuhan.
Tujuan pemangkasan tanaman manggis untuk membentuk percabangan tanaman agar
ideal, merangsang pertumbuhan tunas-tunas produktif, meningkatkan penetrasi cahaya
matahari pada tajuk, memudahkan pemeliharaan tanaman, dan mengurangi resiko serangan
organisme pengganggu tumbuhan.
Cara melakukan pemangkasan pada tanaman manggis adalah sebagai berikut.

Pemangkasan dilakukan setelah panen atau awal musim hujan.


Pemangkasan dilakukan pada tanaman dewasa, yaitu mulai ranting ke 8 ke arah dalam,
karena buah manggis muncul pada ujung ranting dewasa terakhir.
Untuk mencegah serangan cendawan, oleskan larutan fungisida antara lain Benlate 0,5%,
atau cat karbonilium dan cat meni pada bekas pangkasan dengan mengguanakan kuas
halus.
Hasil pangkasan selanjutnya di masukkan kedalam lubang, selanjutnya dibakar.
G. Pengairan
Pengairan tanaman manggis berbasis pada kondisi air di dalam tanah. Kecukupan air
di dalam tanah sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan, dan terutama pada saat
pembesaran buah manggis. Pemberian air pada tanaman manggis tidak boleh tertunda karena
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan pembesaran buah. Tanaman manggis
membutuhkan 2-3 bulan kering untuk induksi pembungaan, kemudian perlu penyiraman
hingga buah hampir dipanen.
Pengairan bertujuan untuk membantu penyerapan unsur hara oleh akar tanaman,
membantu agar kondisi tanaman tetap stabil selama pertumbunhan, menghindari tanaman
mengalami stress saat proses pembungaan dan pembuahan.
Pengairan tanaman manggis pada lahan berskala luas jika dirasa perlu dapat
menggunakan alat bantu sarana pengairan antara lain yaitu pompa air, selang air, keran air,
springkle, irigasi tetes, dan atau sarana yang lain.
Cara pemberian air pada pertanaman manggis adalah sebagai berikut.
Pengairan disesuaikan dengan musim, umur tanaman (lebar tajuk) dan fase pertumbuhan
tanaman.
Tanaman manggis muda atau berumur dibawah 5-6 tahun perlu diberi pengairan
sebanyak 40 liter/hari/pohon.
Tanaman manggis yang sudah menghasilkan perlu diberi pengairan sebanyak 100
liter/hari/pohon.

Anda mungkin juga menyukai