Anda di halaman 1dari 2

Aku ingin menangis sejadi-jadinya

Sayangku yang tercinta, ingatkah sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Aku sangat gugup
waktu itu, dikerumunan banyak orang kita berjalan bersama, kita sangat berbeda, tapi hati kita
sama, saling jatuh cinta. Kita masih malu-malu, aku ingin menggandeng tanganmu waktu itu,
tapi aku malu. Kita sempat saling berdiam, kemudian sesekali berbicara. Sulit sekali bagiku
untuk mengubahnya karena waktu itu adalah kali pertama bagi kita. Aku tak pernah berpikir
bahwa setelah itu hubungan kita menjadi lebih indah, aku merasa aman bersamamu. Ketika
banyak orang disekelilingku yang sempat membuatku takut. Kemudian aku melihat senyummu,
senyum yang cukup membuatku merasa tenang.
Sekarang hatiku sedang dilema, begitu membingungkan. Saat aku tidak takut apa-apa lagi, tidak
takut pada kerumunan orang banyak yang berjubel-jubel atau apapun, tapi terkadang aku merasa
gelisah entah kenapa. Sudah lama kita tidak bersama, menghabiskan waktu berduapun tak pernah
lagi, sesungguhnya rasanya sangat aneh, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Semua itu
seperti minum teh asin, tidak enak. Aku tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu
yang aku lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan dalam seluruh hidupku.
Perpisahanpun juga tak pernah aku sesali. Tapi kali ini, ketika aku sudah memilih dan
memutuskan sesuatu yang kurasa benar untukku, entah kenapa rasanya aneh. Semakin teringat
ketika ingin menghilangkan, semakin rindu ketika ingin melupakan, seperti itu, semacam rasa
pahit. Bila aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku akan tetap ingin bertemu kamu lagi dan
memilikimu seumur hidupku, meski kenyataannya tak seperti itu.
Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku sama sekali tak ingin menyakiti siapapun. Tapi
perasaan yang seperti ini membuatku ingin menangis sejadi-jadinya. Aku tak menyukainya, jika
air mata ini membuat keyboard komputerku basah. Aku benci menangis, aku tidak suka dengan
tangisan, karena itu membuatku terlihat lemah, terlihat bodoh. Tapi kali ini, aku ingin menangis
sejadi-jadinya, aku bingung. Aku ingin menangis sejadi-jadinya dan menyandarkan semuanya
pada pundakmu, pada pelukanmu. Kadang aku merasa mengenal seseorang lebih baik dari orang
lain, tapi hanya untuk menyadari, bahwa pendapat seseorang tentang orang itu bukan seperti
yang ia gambarkan. Sama halnya seperti ini, aku mencoba menambahkan cinta dan menerima
segalanya, tapi seperti apapun, gula akan lebih manis dari garam. Teh manis akan lebih enak dari
teh asin, iya kan?

Ketika kita menemukan masalah didalam hati kita, janganlah mencari jawaban dari orang lain.
Sebab sesungguhnya jawabannya ada pada diri kita dan seseorang yang menjadi penyebabnya,
hanya kebekuan dan egolah yang membuat semuanya tidak bisa dikeluarkan untuk dibicarakan
bersama. Satu kali pengertiaan dan pelukan akan membuat kita semakin dekat dan dinding hati
kita runtuh. Bagaimana bisa mengatakannya, sungguh aku ingin segera mengeluarkan sesuatu
yang luar biasa mengganggu ini, mengatakannya, dan sudah selesai! Aku ingin bisa
mengatakannya sebelum terlambat dan semua ini berjalan semakin jauh dan semakin menyakiti
banyak hati. Sebelum semuanya berakhir menjadi hambar dan penuh penyesalan. Bagaimana?

Anda mungkin juga menyukai