Anda di halaman 1dari 13

ACARA 1

IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN ALAT-ALAT PERTANIAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Zaman semakin berkembang, teknologi pun semakin canggih. Dengan
adanya teknologi, pekerjaan manusia pun semakin mudah, karena teknologi
dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dengan adanya teknologi
juga kehidupan manusia bisa lebih baik. Oleh karena itu teknologi akan selalu
berkembang terus menerus
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia.
Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu
atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini
mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian
yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam
dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin
pertanian (Sukirno, 1999).
Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang.
Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari
setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian.
Bantuan yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau
perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar,
motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi
pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk
mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam
produksi pertanian(Robbins,2005).
Mekanisasi pertanian dalam arti luas bertujuan untuk meningkatkan
produktifitas tenaga kerja, meningkatkan produktifitas lahan, dan
menurunkan ongkos produksi. Penggunaan alat dan mesin pada proses
produksi dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas,
produktifitas, kualitas hasil, dan mengurangi beban kerja petani (Hamilton
dkk,1996).
Untuk mengetahui kegunaan alat/mesin pertanian dalam melaksanakan
mekanisasi pertanian, kita harus mulai dengan mengidentifikasi juga memilih
alat/mesin pertanian, agar kita tahu dan paham cara menggunakannya.
2. Tujuan
a. Mengetahui spesifikasi suatu alat/mesin dalam kaitannya untuk usaha
pemeliharaan (maintenance) dan perbaikan (repair).
b. Memilih alat/mesin yang sesuai dengan kebutuhan.
B. DASAR TEORI
Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang.
Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap
bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan
yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air,
dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga
diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi,
dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian(Robbins,2005).
Usaha identifikasi dimaksudkan untuk mengetahui tentang kualitas,
kapasitas kerja, cara penggunaan, dan cara perawatan/perbaikan serra ciri dari
suatu alat/mesin. Usaha tersebut dapat ditempuh secara langsung dan tidak
langsung.
1. Cara lansung, yaitu mengadakan pengamatan terhdap alat-alat.mesin
yang ada. Misalnya: merek perdagangan (trade merk), nama
perdagangan (trade name), model, tipe, dan sebagainya.
2. Cara tidak langsung, yaitu dengan membaca buku petunjuk atau brosur-
brosur yang tersedia
Untuk dapat memilih peralatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan maka
harus diketahui faktor-faktor pembatas yang akan dijumpai dalam penggunaan
peralatan tersebut, yaitu (Anonim, 2019) :
1. Topografi wilayah bentuk berikut bentuk petak, beik yang sudah ada
maupun bentuk yang akan dipakai
2. Sifat fisik tanah termsuk pula sifat mekanis.
3. Bentuk pekerjaan volume serta penyebaran pekerjaan per tahun.
4. Prasarana yang tersedia meliputi tenaga manusia yang melayani
penggunaan fasilitas untuk perawatan dan perbaikan dan fasilitas untuk
perawatan dan perbaikan dan fasilitas transportasi, sering pula
dimasukkan fasilitas pembiayaan.
Alat dan mesin (alsin) pertanian dikelompokkan menjadi 2 yaitu alsin
budidaya tanaman dan alsin pengolahan hasil pertanian. Alsin budidaya
pertanian adalah alsin yang digunakan untuk produksi tanaman dan ternak.
Sedangkan alsin pengolahan hasil pertanian adalah alsin yang digunakan untuk
menangani atau mengolah hasil tanaman atau hasil ternak.
Pada alsin budidaya tanaman terdapat kelompok alsin pengolahan tanah
antara lain:
a. Traktor
Traktor dibedakan menjadi dua berdasarkan roda dan cara menggunakannya,
yaitu :
1. Traktor roda 4
Traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa motor
diesel beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar yang
terbuat dari baja) mempunyai tiga titik gandeng yang berfungsi untuk
menarik, menggerakan, mengangkat, mendorong alat dan mesin
pertanian dan juga sebagai sumber daya gerak. Traktor roda empat
dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat duduk sambil
mengemudikannya.
2. Traktor roda 2
Traktor roda 2 merupakan alat pengolah tanah utama saat ini.Traktor
roda 2 ini digunakan untuk mengolah tanah pada tahap pertama
sehingga siap untuk ditanami. Traktor roda dua dilihat dari
penghubungan dengan perlengkapannya terdiri dari dua tipe" yaitu
tipe Hitch dan tipe rotary. Pada tipe rotary apabila unit rotarynya
dilepas maka dapat dipasangi hitch untuk menarik peralatan. Peralatan
yang dapat dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak parabola,
garu, gelebek, dan ridger (Sukirno, 1999).
b. Bajak singkal
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal
satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-
way moldboard plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal
dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan membalik
tanahnya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu
mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan tanah dapat diatur 2
arah, yaitu ke kanan dan ke kiri (Winarno, 1994).
c. Bajak putar (rotary plow)
Dengan menggunakan bajak putar maka pengerjaan tanah dapat
dilakukan sekali tempuh. Bajak putar/bajak rotary dapat digunakan untuk
pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah. Kadang-kadang bajak
putar ini digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat
digunakan untuk melakukan penyiangan ataupun pendangiran.
d. Ridger/penggulud
Penggulud atau ridger merupakan alat pertanian berfungsi dalam
pembuatan irigasi bagi tanaman dimana terdapat bagian-bagian, antara
lain titik pengandeng untuk penghubung traktor, pengatur lebar gulud,
mengatur lebar kerja, sayap untuk mengembalikan tanah, mata bajak
untuk memotong tanah, pisau untuk pemecah tanah.
e. Perata/leveler
Perata atau leveler merupakan alat pertanian yang mempunyai gigi yang
bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan
padarangka. Perata umumnya digunakan untuk menghaluskan dan
meratakantanah setelah pembajakan. Selain itu juga dapat digunakan
untuk penyiangan pada tanaman yang baru tumbuh. Cara penggunaannya
dengan trailing (Arisandi, 2013)
C. METODOLOGI
1. Waktu dan Tempat : 3 September 2019, di Wedomartani, Kebun Fakultas
Pertanian UPN “V’ Yogkyakarta
2. Alat dan Bahan :
a. Alat
1) Traktor mini roda 4
2) Traktor roda 2 rotary
3) Traktor roda 2 bajak singkal
4) Bajak singkal (Moldboard plow)
5) Bajak putar (Rotary plow)
6) Rider/penggulud
7) Perata/leveler
8) Meteran/alat pengukur
3. Cara Kerja :
a. Mengamati secara langsung peralatan yang ada, dengan jalan membaca
tulisan-tulisan yang ada, serta ukur pula bagian-bagian yang penting
(lebar, tinggi, panjang dari alat, dan sebagainya)
b. Menggambar dan mengisi semua data yang ada pada lembar isian
c. Melengkapi data tersebut dengan jalan melihat/membaca buku
petunjuk/panduan/brosur

D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Spesifikasi Teknis dari Traktor

Traktor Roda Traktor Roda Traktor Roda


Jenis Traktor
Dua Rotari Dua Bajak Singkal Empat

Merek/simbol dagang

Nama dagang/ model Quick Zena Quick Zeva Kubota


Negara pembuat Jepang Indonesia Jepang
Dimensi total tanpa implement
Panjang (cm) 202 270 192

Lebar (cm) 82 115 102


Tinggi (cm) 130 140 143

Berat tanpa
257,6 222 480
implemen (kg)

Jumlah kecepatan
3 (1,2,3) 2 6
maju

Jumlah kecepatan
1 (R) - 2
kebelakang
Kecepatan cakar 2 (High, Slow) - 3 (150,270,440)
Ukuran ban depan 5,50-13,30-55PSI 73 5/12

Ukuran ban belakang - - 7/14

Jarak antara roda


60 70 70
depan (cm)

Jarak antara roda


- - 75
belakang (cm)
Jumlah PTO 1 - 2
Depan,
Letak PTO Kanan -
Belakang
Tingkat putaran High and Slow - 1,2,3 PTO

1 R2 6
2 3 R1 3

Diagram verseneling 1/2 N


N
R 1 4 5
1
Netral
2
Mesin/motor penggerak
Kubota RD 110 Kubota RD 85
Nama dagang/ model Kubota D650-A
DI-2T DI-25
Jenis/tipe motor Diesel Diesel Diesel

Jumlah/volume 1/598 cc
1/510 cc 3/675 cc
silinder

14HP/7.000
Daya kontinyu/RPM 10/2400 RPM 7,5 HP/2.200 RPM
RPM

14HP/3.000
Daya Maksimum/RPM 11/2400 RPM 8,5 HP/2.200 RPM
RPM

Volume Oli
Mesin/SAE 2,8/38 SAE 2,4 L/30 SAE 3,9L/30SAE
Verseneling/SAE 1 L/120 SAE 11,5 L/80 SAE 11,5L/30SAE
Gardan/SAE 8 L/120 SAE 5,5L/90-140SAE 4,6/120 SAE

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Bajak Singkal (Moldboard Plow)

Tipe Memotong dan Membalik

Lebar pemotongan 32 cm

Kedalaman kerja 22 cm (tanah regosol)

Berat -

Cara penggandengan Mounted

Nama pembuat Indonesia

Gambar1.1. Bajak Singkal Bagian-bagian dan Kegunannya :

1. Tangkal kloter, untuk memotong kearah


vertikal.

2. Kloter, untuk memotong seresah dan


memotong tanah ke arah vertikal

3. Tangkal Jolnter, untuk membersihkan tanah


yang menempel pada kolter

4. Jolnter, untuk memotong ke arah horizontal

5. Gandar, untuk menstabilkan bajak agar


lebih luas bergeraknya

6. Mata bajak, untuk memotong tanah

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Bajak Putar (Rotary Plow)

Tipe Rotary pencacah

Lebar kerja 110 cm

Kedalaman kerja 37 cm

Berat 115 kg

Jumlah pisau 26

Cara penggandengan Mounted

Negara pembuat Jepang

Gambar 1.2 Bajak Putar Bagian-bagian dan kegunannya:

1. Mata pisau, untuk memotong tanah

2. Penutup pisau, untuk melindungi agar


tanah tidak terlempar ke atas

3. Roda penyeimbang, untuk


menyeimbangkan alat bajak
Tabel 1.4 Hasil Pengamatan Penggulud (ridger)

Model/tipe Penggulud (ridger)

Cara pemasangan Trailing

Gambar 1.3 Penggulud (Ridger) Bagian-bagian dan kegunannya:

1. Titik Penggandeng, untuk penhubung ke


traktor

2. Mata Bajak, untuk memotong tanah

3. Sayap Bajak, untuk membalikan tanah

4. Pengatur Lebar Sayap, untuk mengatur


lebar guludan yang akan dibuat

Tabel 1.5 Hasil Pengamatan Perata (Leveler)

Model/tipe Perata (Leveler)

Cara pemasangan Trailing

Gambar 1.4 Perata (Leveler) Bagian-bagian dan kegunannya:

1. Titik Penggandeng, untuk penghunung


ke traktor

2. Sisir/Garu, untuk meratakan tanah

3. Kerangka
E. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan alat-alat yang kami amati ada 7 yaitu, traktor mini
roda 4, traktor roda 2 rotary, traktor roda 2 bajak singkal, bajak singkal, bajak
putar, ridger, dan leveler.
Traktor yang kami amati ada 3 jenis, yang pertama adalah traktor mini roda
4 dengan nama dagang Kubota B6100, negara pembuatnya adalah Jepang.
Dimensi total tanpa implemen dari traktor ini memiliki panjang 192 cm, lebar
102 cm, tinggi 143 cm. Berat dari traktor ini tanpa implemen adalah 480 Kg.
Untuk jumlah kecepatannya adalah majunya 6 dan mundurnya 2 dengan
kecepatan cakarnya 3. Ukuran ban depan 5/12 dan ban belakang 7/14 dengan
jarak antara roda depan 70 cm dan roda belakang 75 cm dengan jumlah PTO
(Power Take off) 2 buah yang terletak didepan dan belakang juga memiliki
tingkat putaran versneling, PTO, dan hydraulic. Traktor ini memiliki mesin
penggerak dengan nama dagang Kubota D650 dan jenis motornya adalah diesel.
Jumlah silindernya ada 3/675 cc. Mesin dari traktor ini memili daya
kontinyu/RPM 14 hp/7000 RPM dan daya maksimum/RPM 14 hp/3000 RPM.
Volume oil dari mesin yang ada di traktor kami amati ini untuk mesin/SAE 3,9L/
30 SAE, versneling/SAE 11,5 L/30 SAE, dan gardan/SAE 4,6 L/120 SAE.
Jenis traktor yang kedua adalah traktor roda 2 rotary dengan nama dagang
Quick Zena dan degara yang membuatnya adalah Jepang. Dimensi total dari
traktor ini tanpa implemen adalah untuk panjangnya 202 cm lebarnya 82 cm dan
tinggi 130 cm. Sedangkan berat dari traktor ini tanpa implemennya adalah 257,6
Kg, dengan jumlah kecepatan majunya adalah 3 dan mundurnya adalah 1,
sedangkan kecepatan cakar dari traktor ini adalah 2. Traktor ini memiliki ukuran
ban depan 5,5/13,30-55 dan jarak antara roda depannya adalah 60 cm. Jumlah
PTO dari traktor ini adalah 1 letaknya ada dikanan dan tinkat putarannya high
speed dan low speed. Mesin penggerak dari traktor jenis ini memiliki nama
dagang Kubota RD110 D1-2T dengan jenis motor diesel. Mesin dari traktor jenis
ini memiliki jumlah/volume silinder 1/598 cc dengan daya kontinyu/RPM dan
daya maksimum/RPM masing-masing 10hp/2400 RPM dan 11hp/2400 RPM.
Volume oli dari dari mesin ini adalah 2,8 L/30 SAE, versneling 1 L/120 SAE,
dan gardan 8 L/120 SAE.
Jenis traktor yang ketiga adalah traktor roda 2 bajak singkal yang memiliki
nama dagang Quick Zeva G-3000 yang dibuat di Indonesia dan memiliki
dimensi total tanpa implemennya untuk panjang 270 cm, lebar 115 cm, dan
tinggi 140 cm, sedangkan berat dari traktor ini tanpa implemen adalah 222 Kg,
dan kecepatan majunya adalah 2 . Traktor ini memiliki ukuran ban depan 80 cm
dengan jarak antara rodanya adalah 70 cm. Mesin penggerak dari traktor ini
memiliki nama dagang Kubota D 85 D1 2S dengan jenis motor yaitu diesel dan
jumlah silindernya 3/675 cc. Mesin dari traktor ini memiliki daya kontinyu dan
daya maksimum masing masing 7,5 hp/2200 RPM dan 8,5 hp/2200 RPM,
dengan volume oli dari mesinnya adalah 2,4 L/30 SAE, versneling 11,5 L/80
SAE dan gardan 5,5 L/90-140 SAE.
Bajak singkal ini memiliki tipe memotong dan membalik, lebar pemotonya
33 cm dan memiliki kedalaman kerja 22 cm. Cara penggandengan bajak singkal
ini dengan cara mounted yang dapat diartikan memiliki 3 titik penggandegan.
Bajak singkal ini dibuat oleh negara Indonesia. Bagian-bagian bajak singkal
adalah tangkal kolter, kolter, tangkal kointer, jointer, gandar, mata bajak. Fungsi
dari tangkal kolter yaitu untuk memotong tanah ke arah vertikal. Kolter berfungsi
untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal. Tangkal jointer
berguna untuk membersihkan tanah yang terdapat di jointer. Fungsi dari jointer
adalah untuk memotong tanah ke arah horizontal. Gandar berfungsi untuk
menstabilkan bajak agar lebih leluasa gerakannya. Mata bajak berfungsi untuk
menembus tanah.
Bajak rotari yang diidentifikasi pada kegiatan ini adalah tipe rotary
pencacah. Rotary ini memiliki lebar kerja 100 cm dan kedalaman kerja 22 cm.
Rotari pencacah ini memiliki berat 115 kg dan memiliki 3 titik pisau. Cara
penggandengan bajak rotary ini adalah mounted yang biasa diartikan memiliki 3
titik penggandengan untuk mengghubungkan mesin dengan implement dan bajak
rotari pencacah ini dibuat oleh negara Jepang. Bagian-bagian bajak rotary ini
adalah mata pisau, penutup pisau, dan roda penyeimbang. Mata pisau dalam bajak
rotary berfungsi untuk memotong tanah. Penutup pisau berguna sebagai pelindung
pisau agar tanah tidak terlempar ke atas. Fungsi dari roda penyeimbang adalah
untuk menyeimbangkan alat bajak ini.
Ridger atau penggulud ini memiliki tipe penggulud 2 arah. Cara
pemasangan penggulud ini adalah trailing atau hanya 1 titik penggandengan
antara mesin dan implement. Bagian-bagian dari ridger adalah titik penggandeng,
mata bajak, sayap bajak, pengatur lebar sayap. Titik penggandeng berfungsi untuk
menghubungkan traktor dengan penggulud. Fungsi dari mata bajak adalah untuk
memotong tanah. Sayap bajak memiliki fungsi sebagai pembalik arah bajakan.
Fungsi dari pengatur lebar kerja yaitu untuk mengatur lebar guludan yang akan
dibuat.
Leveler yang digunakan pada kegiatan praktikum memiliki cara
pemasangan trailing atau hanya terdapat 1 titik penggandengan. Leveler ini
memiliki 3 bagian yaitu titik penggandengan, sisir/garu, dan kerangka. Fungsi
dari titik penggandengan adalah untuk menghubungkan leveler dengan traktor.
Sisr atau garu berfungsi untuk meratakan tanah. Kerangka leveler berguna untuk
tempat menempelnya bagian-bagian lain dari leveler ini.

F. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa setiap
alat/mesin memiliki bagian dan fungsinya masing-masing. Alat/mesin yang
diidentifikasi adalah 3 jenis traktor (traktor mini roda empat, traktor roda dua
bajak singkal dan traktorroda dua rotary), bajak singkal, bajak putar, penggulud
dan perata. Pemilihan alat/mesin yang akan digunakan diawali dengan
melakukan identifikasi terhadap alat/mesin yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2019. Buku Petunjuk Praktikum Mekanisasi Pertanian. Tim Dosen UPN
“V” Yogyakarta. Yogyakarta
Arisandi, Y. 2013. Identifikasi dan Pemeliharaan Tentang Mesin dan Peralatan
Usaha Tani. http;//polusisasi.blogspot.co.id. Diakses pada 9 September
2019 pukul 07.09
Hardjisentono, dkk 1996. Mesin-mesin Pertanian. Jakarta. Bumi Aksara
Robbins JH. 2005. CRC handbook of engineering in agriculture. Boka Raton. (US):
CRC Press
Sukirno. 1999. Sukirno MS. 1999. Mekanisasi pertanian: pokok bahasan alat mesin
pertanian dan pengelolaannya. Diktat Kuliah UGM. Yogyakarta (ID):
Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai