Oleh :
Rifqi Aulia Hardiansyah
134170120
A. Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan
lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak
hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan
sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani
kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012). Keberhasilan agribisnis kopi
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak didalam produksi, pemasaran
dan pengelolaan.
Pengolahan kopi sangat berperan penting dalam menentukan
kualitas dan cita rasa kopi (Rahardjo, 2012). Di Indonesia sudah lama
dikenal ada beberapa jenis kopi, diantaranya adalah:
1. Kopi arabika, penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang
berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang
mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia. Jenis kopi ini oleh
Gubernur Jenderal Belanda di Malabar dikirim juga ke Batavia pada
tahun 1696. Karena tanaman ini kemudian mati oleh banjir, pada tahun
1699 didatangkan lagi bibit-bibit baru, yang kemudian berkembang di
sekitar Jakarta dan Jawa Barat, akhirnya menyebar ke berbagai bagian
di kepulauan Indonesia (Gandul, 2010). Hampir dua abad kopi arabika
menjadi satu-satunya jenis kopi komersial yang ditanam di Indonesia.
Budidaya kopi arabika ini mengalami kemunduran karena serangan
penyakit karat daun (Hemileia vastatrix), yang masuk ke Indonesia
sejak tahun 1876. Kopi arabika hanya bisa bertahan di daerah-daerah
tinggi (1000 m ke atas), di mana serangan penyakit ini tidak begitu
hebat.
2. Kopi Canephora (Robusta), kopi Canephora juga disebut kopi Robusta.
Nama Robusta dipergunakan untuk tujuan perdagangan, sedangkan
Canephora adalah nama botanis. Jenis kopi ini berasal dari Afrika, dari
pantai barat sampai Uganda. Kopi robusta memiliki kelebihan dari segi
produksi yang lebih tinggi di bandingkan jenis kopi Arabika
(Aak,1980). Kopi ini ternyata tahan penyakit karat daun, dan
memerlukan syarat tumbuh dan pemeliharaan yang ringan, sedang
produksinya jauh lebih tinggi. Oleh karena itu kopi ini cepat
berkembang, dan mendesak kopi-kopi lainnya. Saat ini lebih dari 90%
dari areal pertanaman kopi Indonesia terdiri atas kopi Robusta.
Teknologi budidaya dan pengolahan kopi meliputi pemilihan bahan
tanam kopi unggul, pemeliharaan, pemangkasan tanaman dan pemberian
penaung, pengendalian hama dan gulma, pemupukan yang seimbang,
pemanenan, serta pengolahan kopi pasca panen.
Perbanyakan tanaman dibagi menjadi dua, yaitu secara vegetatif dan
secara generatif. Secara vegetatif yaitu secara buatan atau engan campur
tangan manusia yang dimana memakai bagian dari tubuh tanaman itu sendiri
seperti batang, daun, pucuk, dan lain lain. Sedangkan perbanyakan secara
generatif atau alami tanpa bantuan manusia dan menggunakan bagian-
bagian generatif tanaman seperti biji. Dalam tulisan ini akan dijelaskan
bagaimana cara pekecambahan dan pembibitan dari tanaman kopi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi dan morfologi tanaman kopi ?
2. Bagaimana syarat tumbuh tanaman kopi ?
3. Bagaimana perkecambahan tanaman kopi ?
4. Bagaimana pembibitan tanaman kopi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman kopi.
2. Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman kopi.
3. Untuk mengetahui perkecambahan tanaman kopi.
4. Untuk mengetahui pembibitan tanaman kopi.
BAB II
ISI