Anda di halaman 1dari 7

1.

GOL KEHIDUPAN TANAMAN YANG MENGHASILKAN:

a. Reproduction /perkembangbiakan

Dilengkapi oleh emrio dan endosperm

b. Preservation /pengawetan

Didalamnya menyimpan kehidupan samapai waktu yad.

c. Dessimination /penyebaran

(Alat sebar: zat makanan, angin, air, manusia, muscilage)

2. GOL KEHIDUPAN MANUSIA DAN HEWAN

Sebagai pangan (edible dan non edible)

Edible, mis biji utk obat-obatan, dan jamu tradisional

Non Edible, mis biji utk minyak industri, kosmetika, sabun, cat , garnis,

dll.

3. GOL ESTETIKA DAN RELEGIUS

Diekspresikan krn bentuk dan warna untuk dibuat asesoris, ornament

ataupun dekorasi. Biji Beadtri, dapat dipergunakan untuk membuat kalung,

mata patung Budha; biji Jobs tears untuk membuat tasbih bagi orang Kristen

Digunakan dalam berbagai kegiatan keagamaan, sbg ungkapan dalam

berbahasa dan kitab suci:

orangYunani memuja DEMITHUR sebagai dewa serealia,

orang Yunani kuno memuja CERES sebagai dewa gandum.

kitab injil biji memiliki nilai metamorphik, fisiologis maupun agronomis.

kitab Sarasmucaya, istilah biji juga masuk didalamnya

Al Qur’an, biji merupakan kata-kata penting sebagai perumpamaan-perumpamaan pahala


bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Tuhan.

4. GOL PEMBANGUNAN ALAM SEMESTA DAN POLITIK

(Kehid. bermasyarakat dan kesejahteraan rakyat)

Biji sbg penopang makanan pokok (Ingat rev hijau Swa

sembada pangan, mampu memberi bantuan ke Ethiopia dlm

HUT FAO)

5. GOL DUNIA ILMU & PEMBANGUNAN ALAM SEMESTA

Sampai sekarang masih banyak dilakukan penelitian-penelitian


mengenai permasalahan PERBENIHAN. Hasil penelitian

diharapkan dapat memproduksi dan menggunakan benih scr

efektif dan efisien, kualitas dan jumlah hasil tinggi

BIJI :

(1) Alat utk mempertahankan kelanjutan hidup suatu spp, atau

(2) Unit organisasi yg teratur punya persediaan bahan makan cukup utk memperpanjang kehidupan
(persed. makan bg embrio utk pertumbuhan menjadi tan. yang mandiri).

(3) mrpk perkembangan OVULUM menjadi dewasa DEFINISI UMUM

(4) Benda yg dikemas rapi (testa), mengandung organisme hidup yi embrio yg menunjukkan hampir
semua proses dalam tan dewasa (resp., ass, anab, katab, translok, dsb) (Copeland & Me Donald)

BENIH : Biji yg masih hidup, bermutu (AGRONOMI) yg akan digunakan utk tujuan pertanian &
menghasilkan bahan makan.

BENIH : Tanaman atau bagian tan. yg digunakan utk memperbanyak & atau mengembangbiakkan
tanaman (PP no 44 th 1992)

BIBIT : Benih yg sudah berkecambah dan berkembang menjadi tan kecil di pesemaian, sebelum
dipindah. Atau merupakan alat reproduksi secara vegetatif (mis.: okulasi, setek).

BENIH UNGGUL HARUS 7 T (TEPAT):

1. Jumlah 5. Harga

2. Mutu 6. Pelayanan

3. Tempat 7. Waktu

4. Varietas

Panca Usaha Pertanian (PUP)

1. Penggunaan Benih Unggul Bermutu

2. Penggunaan Pupuk Berimbang

3. Perbaikan Cara Bercocok Tanam/Usaha Tani

4. Pengendalian Hama Penyakit (OPT)

5. Pengendalian dan Pengaturan AIR (Irigasi & Drainase)

SAPTA USAHA PERTANIAN (SUP) adl = (PUP + 2 UP)

6. Penanganan Pasca Panen

7. Pemasaran Hasil Panen

ASTA USAHA PERTANIAN (SUP + 1 UP)

8. Kegiatan Konservasi tanah

Panca Yasa (Mentan, 2007 Anton Apriantono):


1. Pembangunan Infrastruktur

2. Penguatan Kelembagaan Petani

3. Penyuluhan

4. Pembiayaan Pertanian

5. Pemasaran Hasil Pertanian

SEBELAS BENITU:

1. Benih itu adl BIJI

2. Benih itu TIDAK SAMA dengan BIJI

3. Benih itu dlm konteks AGRONOMI

4. Benih itu WAHANA TEK. MAJU

5. Benih itu PRODUK BIOTEKNOLOGI

6. Benih itu TANAMAN MINI

7. Benih itu Kecil TAPI Indah

8. Benih itu Produk HARI ini, JANJI esok hari

9. Benih itu harus BAIK dan BENAR

10. Benih itu harus ber-VIGOR

11. Benih itu bisa MENIPU

Suhu

Beberapa spp. trtm rerumputan memerlukan suhu berganti utk

dpt berkembang dg baik. Ini ada hub dg DORMANSI. Dalam

praktek suhu berganti ini spt perubahan suhu siang dan

malam.

Perlakuan alternating suhu ini hrs tegas perbedaannya (10-30; 15-25;

15-35 oC; dsb). Suhu lebih rendah lebih lama (16 jam) dan suhu

lebih tinggi (8 jam) dalam 24 jam. Tidak ada hub dg siang dan

malam ttp berhub dg zat penghambat dan ketersediaan O2.

Suhu X (dormansi ; cahaya; GA)

Cahaya dan GA dpt memperlebar titik kardinal


Pengaruh suhu pd saat imbibisi disimpulkan sbb.:

1. Suhu pd saat permulaan imbibisi kritis (30’ permulaan)

2. Imbibisisi pd 15 oC atau < menurunkan jmlh biji berkecambah

3. Bila pd saat imbibisi tlh mendpt suhu 25 oC walau dipindah kesuhu 15 oC TIDAK terpengaruh jelek

4. Benih yg telah mengalami skarifikasi, imbibisis > cepat, ttpmerangsang terjadinya chilling injury
(ci). Biasanya ci < 15 oC.

5. Benih bermutu rendah lebih peka thd ci

Stratifikasi (prechilling): perlakuan prakondisi benih pd kead lembab dan sejuk shg mendorong
perkecambahan.Perlakuan chilling berbanding lurus dg lamanya perlakuan (0-5) hari. Dapat
mengurangi lebar daun, panjang hipokotil, tinggi bibit, dan bobot kering.

C. Oksigen (O2)

Perkecambahan dipengaruhi oleh komposisi udara sekitar. Umumnya O2 20% (yg sampai embrio
3%) dan CO2 0,03%. Oki jika supali O2 kurang, benih TIDAK MAU berkecambah. Tetapi utk benih
padi TIDAK, krn dpt memanfaatkan energi dr pernafasan AN AEROB (aerenchym).

Umumnya pengaruh CO2 berlawanan dengan O2. Ingat pentingnya CO2 dalam penyimpanan benih,
apalagi bila ditambah N2. Misalnya pd benih karet di ruang kedap udara + CO2 40-45%.

Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini merupakan proses
fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses
kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh
maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk
ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah menjadi yang senyawa karbohidrat
yang menyusun struktur tubuh. Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk
menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk
menyusun membrane sel

Penurunan viabilitas berhub dg seed aging (keusangan) atau ketuaan benih (lama sesudah masak
fisiologis)

VIABILITAS ≈ kapasitas berkecambah adl benih yg mampu berkecambah dan menghasilkan bibit
normal (suatu derajad dimana benih itu hidup, aktif , memiliki enzim yg mampu mengkatalisis reaksi-
reaksi metabolisme yg diperlukan untuk perkecambahan benih).

Uji tetrazolium bertujuan dalam mengaktifkan sel/jaringan benih dan membedakan antara sel atau
jaringan yang hidup atau mati. Uji tersebut sangat cepat dan tepat apabila diaplikasikan pada benih
yang yang mengalami dormansi dan mengalami pemasakan lanjutan. Uji tetrazolium sangat perlu
diketahui untuk mengefektifkan proses persemaian benih, terutama pada benih-benih dorman. Selain
itu, uji ini juga memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.

Uji daya hantar listrik (DHL) merupakan uji vigor yang dapat digunakan untuk mengevaluasi potensi
fisiologis lot benih. Uji DHL dapat dilaksanakan dengan cepat, sederhana, dan mudah. Uji DHL pada
beberapa spesies terbukti dapat mengestimasi tingkat vigor dan berkorelasi dengan daya tumbuh
benih di lapangan.
Substratum/Medium :

 Umum : semua media/tempat dimana benih dpt tumbuh (suhu, lengas dan chy
menguntungkan utk berkecambahnya biji)
 Khusus : Bahan di atas mana benih ditempatkan utk pengujian perkecambahan.

SYARAT UMUM

 Mampu menyerap air


 Mampu menyimpan air
 Steril
 Uniform

Epigeal adalah tipe perkecambahan yang menghasilkan kotiledon dan epikotil keluar dari biji, karena
pemanjangan hipokotil. Sehingga, kotiledon keluar ke atas tanah.

Hipogeal adalah tipe perkecambahan yang menghasilkan sedikit hipokotil sehingga kotiledon tetap
berada di dalam biji. Oleh karena itu, kotiledon tidak keluar ke atas tanah

ILMU BENIH:

Mempelajari segala segi tentang viabilitas benih melalui pendekatan fisiologi, sitologi, biokimiawi,
matematika

Fokus: Viabilitas dengan berorientasi kepada benih bervigor

TEKNOLOGI BENIH:

Teknologi untuk memproduksi benih dan menganalisis benih dalam mempertahankan viabilitasnya
dan keunggulan genetiknya serta untuk mendistribusikannya tanpa mengurangi mutunya

Fokus: Mutu benih berorientasi kepada baik dan benar

Dormansi benih adalah benih yang sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan
pada keadaan yang secara umum memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan. dormansi pada
benih bisa berlangsung selama beberapa hari, semusim, bahkan beberapa tahun tergantung pada
jenis tanaman dan tipe dormansinya.

TIPE - TIPE DORMANSI

Dormansi fisik adalah dormansi yang di akibatkan oleh fisik dari benih itu sendiri, maksudnya
dormansi yang menyebabkan pembatasan struktur terhadap perkecambahan.

1. impermeabilitas kulit biji terhadap air

di sini pengambilan air terhalang oleh kulit biji yakarena memiliki struktur kulit luar yang keras antara
lain, lamtoro, kemiri, kelapa, kelapa sawit, dan sagu.

2. resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio

untuk perkecambahan diperlukan oksigen dan air karena kulit bijinya yang cukup kuat untuk
menghalangi pertumbuhan dari embrio. jika kulit biji di hilangkan maka embrio atau perkecambahan
akan cepat.

3. permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas


perkecambahan akan terjadi apabila kulit biji di hilangkan atau di beri tekanan oksigen yang di tambah
di sekitar benih.

Dormansi fisiologis adalah dormansi yang disebabkan oleh sejumlah mekanisme, misalnya pengatur
tubuh, baik penghambat ataupun perangsang tumbuh, dapat juga disebabkan beberapa faktor seperti
dibawah ini

1. immaturity embrio

maksudnya benih secara fisiologis belum tua atau cukup umur untuk perkecambahan tetapi
sebenarnya benih tersebut sudah tua. tipe dormansi ini dapat ditemukan pada golongan anggrek.

2. after ripening

maksudnya benih harus di beri perlakuan penyimpanan dulu, misalnya bayam, selada.

3. dormansi sekunder

tidak bisa berkecambah karena lingkungan dari benih ini tidak normal, atau tidak memungkinkan
untuk berkecambah, tetapi kalau dalam keadaan normal benih ini mampu berkecambah.

4. dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolisme pada embrio

hambatan metabolisme dapat berupa cahaya atau zat lain seperti, amonia, etilen dll

Menurut Turner dalam Kuswanto (1990), teknologi benih merupakan jembatan yang menghubungkan
antara pemulia tanaman dengan petani. Jembatan ini akan berfungsi dengan baik jika didukung oleh
berbagai instansi yang menyalurkan varietas-varietas baru itu. Hal ini sangat pening agar benih yang
digunakan oleh petani konsumen memiliki kualitas yang sama seperti pada waktu kualitas tersebut
diciptakan oleh pemula. Jumlah benih yang dihasilkan oleh pemulia ini jumlahnya sangat sedikit dan
tidak mungkin akan dapat memenuhi seluruh kebutuhan seluruh petani sehingga benih tersebut
harus diperbanyak lebih dahulu oleh penangkar benih.

Anda mungkin juga menyukai