Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Pengaruh Perendaman Biji dalam Air Terhadap Perkecambahan Biji Jagung” ini tepat
waktunya’
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah unyuk memenuhi tugas pada mata
pelajaran Biologi peminatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan terhadap perkecambahan biji jagung
dikehipan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuril Laili, S.Pd, selaku guru Biologi
peminatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni saat ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yeng membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................ 3
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................ 4
1.3 Tujuan Percobaan................................................. 4
1.4 Hipotesis................................................................. 4
1.5 Identifikasi Variabel ............................................. 5
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Perkecambahan ................................ 6
2.2 Prinsip Perkecambahan ....................................... 6
2.3 Macam Tipe pekecambahan ................................ 6
2.4 Faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Perkecambahan ................................. 6
2.5 Bahan yang digunakan ........................................ 8
2.6 Alat yang digunakan ............................................ 8
Bab 3 Diagram Alir
3.1 Biji Jagung Direndam 3 Jam ............................... 9
3.2 Biji Jagung Direndam 2 Jam ............................... 10
3.3 Biji Jagung Direndam 1 Jam ............................... 11
3.4 Biji Jagung Tanpa Direndam ............................. 12
Bab 4 Data Hasil Praktikum ............................................ 13
Bab 5 Pembahasan ............................................................ 14
Bab 6 Penutup
6.1 Kesimpulan ......................................................... 15
6.2 Saran ................................................................... 15
Daftar Pustaka ................................................................ 16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.5 Identifikasi Variabel
Variabel Komponen
Variabel Bebas Lama perendaman biji jagung
Variabel Terikat Kecepatan pertumbuhan/ perkecambahan
biji jagung
Variabel Kontrol Bibit jagung, suhu, kapas, medium tanam
Operasional Variabel
1. Operasional variabel bebas yaitu lama perendaman diukur dengan jam ( waktu)
Perangkat I : 1 jam
Perangkat I : 2 jam
Perangkat III: 3 jam
Perangkat IV: tanpa direndam
2. Operasional Variabel terikat yaitu pengamatan dengan selang waktu 1 hari dengan
menghitung jumlah biji jagung yang tumbuh dan berkecambah
3. Operasional variabel kontrol yaitu penempatan pada tempat gelap setiap specimen,
dan diletakkan dalam tempat dengan suhu dan intensitas cahaya yang sama. Dan
diamati setiap hari.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Gen Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunannya dan berfungsi untuk mengoontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya
6
sintesis protein yang merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan,dikendalikan
oleh gen secara langsung (Pratiwi, 2006).
b. Persediaan makanan dalam biji. Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah
memberi makanan kepada embrio maupun tanaman yang masih muda sebelum
tanaman tersebut mampu memproduksi zat makanan sendiri.
d. Ukuran dan kekerasan biji Semakin besar dan semakin keras bijinya maka air akan
sulit untuk masuk ke dalam biji sehingga imbibisi teerhambat (Ashari, 1995).
e. Dormansi Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau keadaan
istirahat. Setiap benih tanaman memiliki masa dormansi yang berbeda-beda (Gardner,
1991).
a. Air Berfungsi sebagai pelunak kulit bji, melarutkan cadangan makanan, sarana
transportasi serta bersama hormon mengatur elurgansi (pemanjangan) dan
pengembangan sel.
b. Temperature Benih dapat berkecambah pada temperatur optimum yaitu 80oF sampai
95oF (20,5o C sampai 35o C).
8
BAB 3
DIAGRAM ALIR
Alat
Alatdan
dan Bahan
Bahan
Hasil
letakkan 50 biji jagung diatas piring yang sudah dilapisi dengan kapas basah
Tunggu 5 hari
Hasil
9
3.2 Biji Jagung Direndam Air 2 Jam
Alat
Alatdan
dan Bahan
Bahan
Hasil
letakkan 50 biji jagung diatas piring yang sudah dilapisi dengan kapas basah
Tunggu 5 hari
Hasil
10
3.3 Biji Jagung Direndam Air 1 Jam
Alat
Alatdan
dan Bahan
Bahan
Hasil
letakkan 50 biji jagung diatas piring yang sudah dilapisi dengan kapas basah
Tunggu 5 hari
Hasil
11
3.4 Biji Jagung Tanpa Direndam
Alat
Alatdan
dan Bahan
Bahan
Hasil
letakkan 50 biji jagung diatas piring yang sudah dilapisi dengan kapas basah
Tunggu 5 hari
Hasil
12
BAB 4
Hari 1 Hari 3
Hari 4 Hari 5
13
BAB 5
PEMBAHASAN
Hal ini disebabkan oleh karena permulaan fase perkecambahan ini ditandai dengan
penghisapan air, kemudian terjadi pelunakan kulit biji sehingga terjadi hidratasi protoplasma.
Jadi jika memperoleh banyak air, maka air diserap untuk pelunakan kulit biji sehingga dapat
menunjang proses pertumbuhan kecambah yang lebih cepat.
Biji dapat berkecambah bila tersedia faktor- faktor pendukung selama terjadinya
proses perkecambahan. Perkembangan benih dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan
faktor luar (eksternal), faktor tersebut seperti keadaan biji, permeabilitas kulit biji, dan
tersedianya air disekeliling biji. Jika ketiga faktor tersebut tidak mendukung biji untuk
melakukan perkecambahan, maka biji memiliki kemampuan untuk mengundurkan fase
perkecambahannya yang disebabkan dengan dormansi. Peranan hormon tumbuh di dalam biji
yang mengalami dormansi adalah dapat menstimulasi sintesis ribonuklease, amilase, dan
prontease didalam biji. (Lovless, 1987).
14
BAB 6
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian semakin lama perendaman pada biji jagung maka semakin cepat
pula ia berkecambah. Kadar/volume penyiraman air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung dan terdapat kadar air optimal yang memberikan pengaruh
pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal pada tanaman jagung. Dari ke empat
tanaman jagung yang di uji, tanaman jagung yang direndam selama 3 jam mengalami
pertumbuhan yang lebih baik/optimal diantara tanaman jagungyang direndam selama 1, 2,
dan tidak direndam sama sekali.
6.2 SARAN
Adapun saran yang bias diberikan kepada pembaca untuk pelaksanaan praktikum,
1. Pilihlah biji yang tidak mengapung/ terendam sempurna pada saat melakukan
perendaman, karena biji yang telah rusak, kosong, atau yang kandung lembaganya
telah rusak lebih ringan daripada massa jenis air. Oleh karena itu, biji yang demikian
akan mengambang. Biji yang telah rusak tentu saja tidak kompatibel lagi sehingga
tidak akan mungkin tumbuh.
2. Memilih biji jagung yang masih segar.
3. Kapas dan air harus steril/ bersih.
4. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan#:~:text=Perkecambahan%20atau%20germinasi%20(b
ahasa%20Inggris,ia%20berkembang%20menjadi%20tumbuhan%20muda. Diakses pada 11 Agustus
2020 , pukul 15.32 WIB.
https://torajafarmer.wordpress.com/2018/05/05/tipe-perkecambahan-epigeal-dan-
hipogeal/#:~:text=Umumnya%20pada%20tumbuhan%20berbunga%2C%20terdapat,pergerakan%20
kotiledon%20ketika%20benih%20berkecambah.&text=Pada%20perkecambahan%20hipogeal%20(hy
po%3Ddibawah,kotiledon%20tetap%20dibawah%20permukaan%20tanah. Diakses pada 11 Agustus
2020 , pukul 20.45 WIB.
16