Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERKECAMBAHAN TIPE EPIGIAL


KACANG HIJAU

Anggota Kelompok 1:
Airlangga Dwi Nurputra. (01)
Alia Zahra Ramadhani. (02)
Anasthasya Agatha. (03)
Aqilla Dwi Ranaa. (04)
Aradhana Kenang Riqullah. (05)
Balqis Kusuma Dewi. (06)

XI MIPA 6
SMA NEGERI 3 TAMBUN SELATAN
Perum.Graha Prima RT. 010/016, Desa Mangun Jaya
Kec. Tambun Selatan - Kab. Bekasi
KATA PENGANTAR

Puji yukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan waktu dan
kesehatan kepada para peserta didik untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran
“Biologi” yang diampuh oleh Bapak Kambon, S.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah
pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman pada Biji Kacang Hijau.
Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum tentang
Perkecambahan Tipe Epigial Kacang hijau.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya
kompetensipembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin
melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think
(kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam
pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integratif Kritik dan saran
perbaikan yang sangat kami harapkan.

ii
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri tanaman adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman
dapat dilihat dari ukuran pembesaran pada panjang dan lebar suatu tanaman. Pertumbuhan
tanaman dapat dihitung secara kuantitatif dan bersifat tidak dapat kembali atau dikenal
dengan sebutan irreversible selain pertumbuhan, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang dapat diukur dengan cara kualitatif
atau tidak bias dilihat seperti kuantitatif.
Terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Salah satunya yaitu cahaya.
Cahaya matahari adalah sumber energi bagi kehidupan makhluk hidup di alam semesta. Bagi
hewan, tumbuhan, dan manusia, cahaya matahari adalah sebagai penerang. Selain itu, bagi
tumbuhan yang berklorofil, cahaya matahari sangat berperan penting dalam berfotosintesis.
Makanan yang dihasilkan dari fotosintesis akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sinar matahari memang berguna bagi
fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan
pertumbuhan sel tumbuhan.
Selain itu kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk ditanam.
Beberapa faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah cahaya matahari, air,
dan kelembaban. Berdasarkan hal tersebut, kelompok kami pun tertarik untuk meneliti
pengaruh cahaya dan kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari dan variasi lamanya
perendaman yang berbeda pada tanaman kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah


Maka dari itu kami merumuskan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pertumbuhan perkecambahan pada biji kacang hijau (vigna radiata)?
2. Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap kecepatan pertumbuhan pada biji
kacang hijau (vigna radiata)?
3. Bagaimana perbedaan kecepatan pertumbuhan tanaman kacang hijau (vigna radiata)
yang tumbuh di bawah terkena cahaya dan tumbuh tidak terkena cahaya?
4. Apakah pemberian air dengan frekuensi tertentu memiliki dampak pada keberhasilan
perkecembahan biji kacang hijau (vigna radiata)?

ii
1.3 Hipotesis
Hipotesis yang akan dibahas pada laporan ini adalah:
1. Pada biji kacang hijau yang tertanam pada media tanam yang cukup air, biji kacang
akan tumbuh.
2. Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan
biji kacang hijau yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.
3. Biji kacang hijau yang direndam lebih lama akan mudah tumbuh. Kecambah yang
ditanam di tempat gelap, daunnya berwarna lebih cerah. Sedangkan yang ditanam di
tempat yang terkena sinar matahari, daunnya berwarna gelap.

1.4 Variabel Penelitian


Variabel yang terdapat pada laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yang terdapat dalam laporan praktik ini adalah cahaya dan kelembaban.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat yang terdapat dalam laporan praktik ini adalah pertumbuhan dan
perkembangan.
3. Variabel Kontrol
Variabel yang terdapat dalam laporan praktik ini adalah tumbuhan kacang hijau.

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui perbedaan pertumbuhan kecambah pada tempat gelap dan tempat yang
terkena sinar matahari.
2. Mengetahu perbedaan pertumbuhan kecambah yang direndam dan yang tidak direndam
3. Mengetahui pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau
4. Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.

ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
1.1.1 Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapar diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawali sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhimya menjadi sebatang pohon. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan
mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyeralan air ke
dalam vakuola.
3. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

ii
1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
• Faktor Internal
1. Gen
Seriap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi
atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen “baik” dan didukung oleh
lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
2. Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan
dan pertumbuhan
 Auksin
Untuk membantu perpanjangan sel
 Giberelin
Untuk pemanjangan dan pembelahan sel
 Sitokinin
Untuk menggiatkan pembelahan sel
 Etilen
Untuk mempercepat buah menjadi matang
 Asam Traumalin
Merangsang pembelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
 Kalin
Merangsang pembentukan organ tumbuhan, yaitu
 Rizokalin: Untuk pembentukan akar
 Aulokalin: Untuk pembentukan batang
 Filokalin: Untuk pembentukan daun
 Antokalin: Untuk pembentukan bunga
• Faktor Eksternal
1. Air
Fungsi air antara lain:
• Untuk fotosintesis
• Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
• Membantu proses perkecambahan biji
• Menjaga (mempertahankan) kelembapan

ii
• Untuk transpirasi
• Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel
• Menghilangkan asam absisat

2. Suhu / Temperatur Lingkungan


Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan
adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
3. Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan
berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
4. Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan ole tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
5. Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media
tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi
mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.

ii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

1.1.3 Waktu Penelitian


Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan proses dan waktu penelitian yang
dilakukan.
No Proses Penelitian Waktu
1. Penentuan konsep penelitian 8 Agustus 2023
2. Pencarian alat dan bahan 12 Agustus 2023
3. Proses perendaman biji kacang hijau 21 Agustus 2023
4. Obeservasi 22 Agustus – 29 Agustus 2023
5. Pengolahan data 25 Agustus – 29 Agustus 2023

1.1.4 Tempat Penelitian


Proses penelitian yang kami lakukan dilaksanakan di Perumahan Villa Bekasi Indah 2
Blok e6 No.32 (Rumah Aqilla) Sumberjaya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah.
• Alat
1. 10 Gelas plastik
2. Kapas
• Bahan
1. Kacang Hijau (7 biji per gelas)
2. Air Secukupnya.

3.3 Cara Kerja


Proses pembuatan media penelitian adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut
1. Siapkan bahan untuk proses penelitian
2. Kemudian remdam kacang hijau dengan variasi perendaman sebagai berikut
a) 14 biji kacang hijau direndam selama 1 jam

ii
b) 14 biji kacang hijau direndam selama 2 jam.
e) 14 biji kacang hijau direndam selama 5 jam
c) 14 biji kacang hijau direndam selama 12 jam
3. Dan juga siapkan 14 biji kacang hijau yang tidak direndam,
4. Siapkan 10 gelas plastik bersih.
5. Kemudian basahkan kapas dengan air Setelah itu, masukkan kapas ke dalam gelas
plastik Dengan tebal kapas 2,5 cm Lakukan hal yang sama pada 9 gelas yang lainnya.
6. Tempelkan label pada gelas dengan keterangan waktu perendaman (1 jam direndam,
2 jam direndam, 5 jam direndam, 12 jam direndam, dan tidak direndam) dan tempat
diletakkannya gelap dan terang
7. Masukkan 7 biji kacang hijau ke dalam setiap gelas sesuai dengan keterangan.
8. Kemudian siram setiap gelas dengan air secukupnya.
9. Letakkan 5 gelas sesuai keterangan di tempat yang terkena sinar matahari. Dan juga,
letakkan 5 gelas sesuai keterangan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
(Jangan lupa siram biji kacang hijau setiap pagi dengan air secukupnya).
10. Lalu diamkan selama 1 hari, kemudian ukur pertumbuhan biji kacang hijau
menggunakan penggaris, serta menghitung jumlah pertumbuhan daun, dan amati juga
warna daun.
11. Catat hasil pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
12. Lakukan hal tersebut selama 10 hari.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
pokok atau data utama yang diperoleh langsung dari observasi. Sumber data primer
dalam penelitian ini dalah media pengamatan. Sedangkan data sekunder adalah data
tambahan. Sumber data sekunder yang digunakan adalah bahan-bahan yang
bersumber dari internet.

ii
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tabel Pengamatan
 Tempat terang
Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)
Hari Ke-… Warna Daun
1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 -

2 0,1 0 1 0,5 0,1 -

3 0,1 0 8,8 0,6 0,7 Hijau muda

4 0,5 0 15,2 0,6 9 Hijau muda

5 0,5 0 18 0,7 11,7 Hijau muda

6 0,5 0 18,5 0,7 13 Hijau tua

7 0,5 0 19 0,8 13,7 Hijau tua

 Tempat gelap
Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)
Hari Ke-… Warna Daun
1 2 3 4 5
1 0 0 0 0 0 -

2 10,5 0,8 4,5 0,5 5,8 Kuning muda

3 17 0,8 16 5,3 15,5 Kuning muda

4 23,5 0,8 22,5 13 21,5 Kuning muda

5 26 0,8 25,5 15 24,3 Kuning muda

6 28,5 2,7 28,9 18,5 28,7 Hijau muda

7 29,1 4,5 29,2 18,9 29 Hijau muda

4.2 Pembahasan hasil pengamatan

ii
4.3 Lampiran

ii
ii
ii
ii
ii
ii
ii
ii
ii
ii
ii
ii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hipotesis kami tentang biji kacang hijau yang tertanam pada media tanam yang cukup
air, biji kacang akan tumbuh adalah benar. Karena pertumbuhan biji kacang hijau
sangat dipengaruhi oleh banyaknya air yang dapat diserap oleh kapas, jika biji kacang
hijau di beri air yang cukup (tidak berlebihan ataupun kekurangan) maka biji kacang
hijau akan tumbuh dengan baik.
2. Hipotesis kami tentang biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh
lebih cepat dibandingkan bij kacang hijau yang tumbuh di tempat yang terkena cahaya
matahari adalah benar Karena bu kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan
terjadi peristiwa etolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Sedangkan tanaman kacang hijau yang
diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan
terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan
tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
3. Hipotesis kami tentang by kacang hijau yang direndam lebih lama akan lebih mudah
tumbuh adalah benar Karena pertumbuhan biji kacang hijau sangat dipengaruhi oleh
lama perendaman, semakin lama perendaman maka pertumbuhan yang terjadi pun
akan semakin cepat
4. Hipotesis kami tentang kecambah yang ditanam di tempat gelap, daunnya berwarna
lebih cerah. Sedangkan yang ditanam di tempat yang terkena sinar matahari, daunnya
berwarna gelap adalah benar. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormon auksin dalam proses pemanjangan akar dan
batang tanaman kacang hijau.

5.2 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau, diharapkan melakukan penelitian dengan lebih detail, sehingga
pemahaman serta kebenaran tentang data yang berhasil dikumpulkan dapat lebih
akurat.

ii
2. Dengan adanya laporan penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan bagi para
pembaca, dan disarankan bagi penulis yang lainnya agar lebih teliti dalam
melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-sumatera/fisika/laporan-praktikum-
kacang-hijau/23382307

https://www.studocu.com/id/document/ssekolah-menengah-atas-negeri-10-fajar-harapan/
biology-class/laporan-praktikum-perkecambahan-kacang-hijau-1/33538623

https://materi78.wordpress.com/

ii

Anda mungkin juga menyukai