Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan
biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi d
engan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Sesuai dengan penjelasan diatas maka penulis akan membuat sebuah laporan
pengamatan mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan khususnya dalam dunia
tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau.

Rumusan masalah
Periode pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya
seperti halnya makhluk hidup lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor,
diantaranya yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh organisme.

Dalam laporan percobaan kali ini penulis akan membahas mengenai factor-
faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
yang dalam hal ini adalah kacang hijau.

Tujuan Penelitian.
Tujuan dari percobaan ini adalah membuktikan bahwa factor eksternal dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

Manfaat Penelitian.
Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari faktor eksternal
pada tumbuhan kacang hijau.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Landasan Teori
Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :

1.Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai
sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan
baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air
kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu

2.Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Faktor eksternal/lingkungan.faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali


hubungannyadengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa factor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
Ø Air dan mineral
Ø Kelembaban.
Ø Suhu
Ø Cahaya

b. Faktor internal.faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa
hormone yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan tersebut.yaitu:
Ø Hormon Auksin: merangsang pertumbuhan bunga.
Ø Hormon Giberelin: merangsang pertumbuhan batang.
Ø Hormon Sitokinin: memperpanjang akar.
Ø Hormon Afserat: menghambat perpanjangan sel.
Hipotesis
Biji kacang hijau kemungkinan dapat tumbuh dengan baik dan optimal apabila disimpan di tempat
yang cukup cahaya dan pada ruangan dengan suhu memadai. Dan pada faktor air, apabila tersedia air
murni yang cukup, kemungkinan tanaman kacang hijau dapat tumbuh lebih subur daripada yang
diberi air yang diberi campuran zat kimia lain.

BAB III
ALAT DAN BAHAN DAN LANGKAH KERJA PENGAMATAN
Alat dan Bahan
a. Biji Kacang Hijau 10 buah.
b. Air.
c. Gelas air mineral 3 buah (wadah penanaman)
d. Penggaris
e. kapas

Langkah Kerja Penelitian


a. Isilah wadah gelas air mineral.
b. Tanamkan biji kacang hijau ke masing masing wadah yang telah berisi air.
c. Kemudian simpanlah tanaman tersebut disuatu tempat yang sama tapi dengan
jarak yang berbeda.
d. Amati pertumbuhannya dari hari kehari hingga beberapa hari kedepan sesuai watu yang
telah ditentukan.
e. Hari terakhir pengamatan, ukurlah panjang daun, tinggi batang, panjang akar,
serta berapa jumlah daun yang muncul, lalu masukkan hasil pengamatan tersebut
kedalam table pengamatan.

BAB IV
TABEL HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamaatan pertumbuhan kacang hijau dari ketiga tanaman dalam wadah tersebut mulai
perhitungan dari hari pertama hingga hari keenam.

WADAH 1 WADAH 2 WADAH 3


Hari 1 Belum ada Belum ada Belum ada
perkecambahan perkecambahan perkecambahan
Hari 3 Belum berkecambah Batang semakin Batang semakin
tumbuh tumbuh
Hari 6 Tidak berkecambah Batang semakin Batang semakin
tumbuh besar dan tumbuh besar dan
ada daun ada daun
Keterangan pengamatan:

Ø Pada hari pertama penelitian, tumbuhan belum mulai berkecambah.

Ø Hari ketiga akar dan batang mulai tumbuh.

Ø Hari keenam (hari terakhir) batang semakin panjang, akar tumbuh dan daun sudah tumbuh (kacang
hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh)

BAB V
PEMBAHASAN
DAN KESIMPULAN

Pembahasan

Beberapa factor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara ketiga tubuhan


dalam wadah tersebut yaitu :

1. Faktor Air dan Nutrisi :

Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman hijau
yang kekurangan air lambat laun akan layu. Rupanya dalam percobaan, detergen tidak
hanya memberi air sebagai media reaksi kimia namun juga memberi nutrisi karena
mengandung Asam Nitrat dan Natrium Trifosfat yang juga ada dalam kandungan pupuk untuk
menyuburkan tanaman.

Kesimpulan

Dalam pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh juga
membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi (hal ini
telah dibuktikan pada percobaan detergen, dimana tanaman akan lebih subur bila diberi
detergen yang selain mengandung air, juga mengandung zat makronutrien). Bila
ada ketidakseimbangan dalam salah satu faktor tersebut, tanaman tidak akan mencapai
pertumbuhan yang optimal.
LAPORAN PRAKTEK PENGAMATAN
PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

DI
SUSUN OLEH

CANTIKA
NUR HANIFAN
DIFA OKTAFIANI
LAPORAN PRAKTEK PENGAMATAN
PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

DI
SUSUN OLEH

AVIVA PUTRI
REGI
MOH. FADEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari tanaman melakukan beberapa aktivitas yang
berguna untuk mempertahankan hidup, seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi, dan
berkembang biak. Cara berkembang biak setiap tanaman jenis nya berbeda beda. Ada
beberapa tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif dan ada juga yang
berkembangbiak dengan cara vegetatif.
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti
batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika pada batang yang dikuliti
sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat
lain, mencangkok juga dapat diartikan suatu perbanyakan vegetatif secara buatan dengan
menggunakan bagian dari tanaman.
Perkembangbiakan baik secara vegetatif sebagian besar berasal dari salah satu bagian
tanaman, misalnya berasal dari batang, akar, daun, dan lain-lain, atau bisa juga disebut bibit.
Kegiatan perbanyakan tanaman dengan mencangkok merupakan kegiatan yang biasa
dilakukan pada jenis tanaman buah. Tanaman induk yang akan dicangkok dipilih karena
karakternya yang diinginkan. Tanaman induk diusahakan setelah dicangkok tidak mati sehingga
dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk untuk dicangkok di kemudian hari
lainnya.
Kaitannya terhadap penelitian kegiatan ini adalah mencangkok tanaman yang dilakukan
dengan menggunaka indikator tanaman jeruk manis.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimanakah proses mencangkok terhadap tanaman jeruk manis?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui proses mencangkok pada tanaman jeruk manis

1.4. Manfaat
Dapat mengetahui cara dan proses mencangkok terhadap tanaman jeruk manis
BAB II
METODE DAN HASIL PENELITIAN

3.1. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di Jl. XXXX no 00 , tepatnya pada tanggal 07 September 2019, pukul
15.30 WIB.

3. 2. Alat dan Bahan


Alat :
- Pisau atau cutter
- Tali Rafia
- sabut kelapa
Bahan :
- Tanaman jeruk manis
- Tanah

3. 3. Langkah – langkah
1. Siapkan alat dan bahan untuk mencangkok.
2. Memilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
3. Menyayat kulit pada batang atau cabang tersebut sepanjang ±10 cm.
4. Bungkus bagian batang yang telah di dihilangkan kulitnya dengan menggunakan sabut kelapa
dan beri tanah
5. Ikat sabut kelapa yang telah diisi tanah dengan menggunakan tali rafia
6. Rawat dan siram ±1 minggu sekali, jika musim hujan, tanaman ini tidak perlu di siram
7. Setelah ± 2 bulan, cek batang yang telah dibungkus plastik berisi tanah, bila akarnya sudah
tampak, hasil cangkok bisa di potong dari tanaman induknya.
8. Pindahkan hasil cangkok ke pot/polybag lain.

3.4. Hasil
Setelah kurang lebih 1 bulan, hasil dari tanaman jeruk manis yang telah dicangkok oleh
penulis adalah tanaman jeruk yang telah dibungkus dengan sabut kelapa berisi tanah dan kulit
batang nya telah di hilangkan setelah 1 bulan batang yang dibungkus tersebut mengeluarkan
akar, sehingga hasil cangkokan tersebut dapat dipindah / dilepaskan dari tanaman induknya dan
dapat ditanam di tempat lain sehingga tumbuh generasi / tanaman baru.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari tanaman melakukan beberapa aktivitas yang
berguna untuk mempertahankan hidup, seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi, dan
berkembang biak. Cara berkembang biak setiap tanaman jenis nya berbeda beda. Ada
beberapa tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif dan ada juga yang
berkembangbiak dengan cara vegetatif.
Meyambung adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti
batang yang ada lalu bungkus dengan plastik agar batangnya menyatu. Jika pada batang yang
dikuliti sudah menyatu kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat
lain, menyambung juga dapat diartikan suatu perbanyakan vegetatif secara buatan dengan
menggunakan bagian dari tanaman.
Perkembangbiakan baik secara vegetatif sebagian besar berasal dari salah satu bagian
tanaman, misalnya berasal dari batang, akar, daun, dan lain-lain, atau bisa juga disebut bibit.
Kegiatan perbanyakan tanaman dengan menyambung merupakan kegiatan yang biasa
dilakukan pada jenis tanaman buah. Tanaman induk yang akan disambung dipilih karena
karakternya yang diinginkan. Tanaman induk diusahakan setelah disambung tidak mati sehingga
dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk untuk disambung di kemudian hari
lainnya.
Kaitannya terhadap penelitian kegiatan ini adalah menyambung tanaman yang dilakukan
dengan menggunakan indikator tanaman puring.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimanakah proses menyambung terhadap tanaman puring?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui proses menyambung pada tanaman puring

1.4. Manfaat
Dapat mengetahui cara dan proses menyambung terhadap tanaman puring
BAB II
METODE DAN HASIL PENELITIAN

3.1. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di Jl. XXXX no 00 , tepatnya pada tanggal 07 September 2019, pukul
15.30 WIB.

3. 2. Alat dan Bahan


Alat :
- Pisau atau cutter
- Tali Rafia
- platik
- pollybag
Bahan :
- Tanaman puring
- Tanah
- Air

3. 3. Langkah – langkah
1. Siapkan alat dan bahan untuk menyambung.
2. Memilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
3. Menyayat kulit pada batang atau cabang tersebut sepanjang ±10 cm.
4. Bungkus bagian batang yang telah di dihilangkan kulitnya dengan menggunakan plastic.
5. Ikat plastik yang dengan menggunakan tali rafia
6. Rawat dan siram ±1 minggu sekali, jika musim hujan, tanaman ini tidak perlu di siram
7. Setelah ± 1 bulan, cek batang yang telah dibungkus plastik, bila daunnya sudah tampak, hasil
menyambung bisa di potong dari tanaman induknya.
TABEL PENGAMATAN
NO. HARI KE CIRI – CIRI YANG NAMPAK
1. Kesatu Setelah bunga disambung maka batang yang disambung
harus ditutup kantong plastik transparan, agar terhindar
dari serangga dan hama yang lain. Saat beberapa jam
berlalu muncul gas dari bunga tersebut nampak pada
plastik berupa butiran – butiran air bisa disebut juga
mengembun.
2. Kedua Nampak banyak sekali butiran – butiran air yang
menempel pada plastik penutup batang.
3. Ketiga Tumbuh sedikit tunas pada batang yang disambung.
Sangat kecil diperkirakan sambungan pada batang sudah
menyatu. Maka dibuka penutup yang berupa plastik
transparan tersebut.
4. Keempat Tunas pada sisi lain bermunculan sehingga bisa
disimpulkan sambungan pada batang sudah tersambung.
5. Kelima Pertumbuhan tunas cukup sempurna, daun – daun kecil
bemunculan.
6. Keenam Daun mulai nampak dan mengeluarkan warna yang
berbeda dengan batang pokok bawah bunga. Daun
batang pokok berwarna kuning, akan tetapi daun pada
batang sambungan ini nampak kemerah – merahan.
7. Ketujuh Melepas sambungan, nampak tersambung dengan
sempurna pada batang bunga. Daun tumbuh dengan baik
dan memunculkan varietas baru.

3.4. Hasil
Setelah kurang lebih 1 bulan, hasil dari tanaman puring yang telah disambung oleh penulis
adalah tanaman puring yang telah dibungkus dengan plastik dan kulit batang nya telah di
hilangkan setelah 1 bulan batang yang dibungkus tersebut mengeluarkan tunas dan daun,
sehingga hasil menyambung tersebut dapat tumbuh sempurna dan dapat ditanam di tempat lain
sehingga tumbuh.

Anda mungkin juga menyukai