Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF PADA TUMBUHAN

A. TUJUAN
Melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan pada tanaman

B. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN


Waktu : 27 Februari-9 April 2020
Tempat : Rumah dan LAB PGMI

C. KAJIAN TEORI
Perkembangbiakan pada tumbuhan dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan
generative dan perkembangbiakan vegetatif. Perkembangbiakan generative terjadi
melalui biji, alat kelamin jantan disebut benangsari dan alat kelamin betina disebut putik.
Perkembangbiakan generative pada tumbuhan dimulai dengan proses penyerbukan.
Penyerbukan adalah proses bertemunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang
kemudian menyebabkan terjadinya pembuahan. Setelah terjadi pembuahan maka tumbuh
buah dan biji, dan dimulai lagi siklus perkembangbiakan dari awal untuk memperbanyak
keturunan.
Perkembangbiakan vegetative tumbuhan adalah perkembangbiakan yang terjadi
tanpa melibatkan sel seperma dan ovum dari tumbuhan. Penyerbukannya dapat dibantu
oleh manusia atau terjadi sendiri dengan bantuan alat pada tubuhnya seperti umbi lapis,
umbi batang, tunas, rhizome dan geragih. Berikut penjelasannya :
1. Tunas
Perkembangbiakan vegetative yang pertama adalah dengan jenis tunas yaitu
dengan
a) Tunas batang. Seperti namanya, untuk mengembangbiakkan tumbuhan
tersebut dengan cara mengambil tunas di bagian batangnya kemudian
ditanam. Tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan cara tunas batang
adalah tumbuhan bambu, pisang dan juga aglaonema.
b) Tunas akar. Seperti dengan namanya, bagian yang bisa dimanfaatkan untuk
perkembangbiakan adalah bagian tunas akarnya. Tumbuhan yang bisa
dikembangbiakkan dengan cara ini adalah tumbuhan sukun, cemara dan
juga pohon kesemek.
c) Tunas daun. Tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan tunas di
bagian daun adalah tumbuhan cocor bebek. Tumbuhan cocor bebek bisa
diperbanyak jenisnya dengan menanam tunas yang tumbuh di bagian daun
tersebut. 2. Umbi – Perkembangbiakkan tanaman atau tumbuhan secara
vegetatif yang kedua adalah berkembangbiak dengan cara umbi. Umbi-
umbian yang ada di Indonesia banyak sekali jenisnya. Umbi selain bisa
digunakan sebagai tempat cadangan makanan, umbi juga bisa digunakan
untuk media perkembangbiakan.
2. Umbi
Berikut ini cara perkembangbiakan tumbuhan dengan umbi yang harus
diketahui :
a) Umbi batang. Umbi batang merupakan tumbuhan yang menyimpan
cadangan makanannya di bagian batang. Umbi batang memiliki ciri berupa
mata tunas di berbagai bagian. Sehingga tidak mengherankan jika umbi
tersebut bisa menghasilkan lebih dari satu individu atau lebih dari satu
tumbuhan baru. Tumbuhan yang berkembangiak dengan cara umbi batang
adalah tanaman kentang dan juga tanaman ubi jalar.
b) Umbi akar. Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara umbi akar memiliki
ciri berupa tidak adanya mata tunas di umbi tersebut. Jika muncul tunas
baru, tunas baru tersebut hanya akan berjumlah satu macam saja dan pada
satu tempat. Umbi akar akan muncul di bagian pangkal umbi sehingga mata
tunas itu akan melekat pada batang umbi. Tumbuhan yang akan
berkembangbiak dengan cara ini adalah pohon bunga dahlia.
c) Umbi lapis. Perkembangbiakan dengan cara umbi lapis biasa digunakan
pada tanaman bawang merah dan juga tumbuhan bakung. Kita bisa lihat
bahwa tanaman tersebut memiliki bagian yang berlapis-lapis. Dalam
perkembangbiakan tanaman ini, biasanya akan muncul lapisan-lapisan yang
berbentuk cakram. Bagian cakram inilah yang nantinya membentuk
individu baru atau yang menjadi keturunan dari tumbuhan tersebut.
3. Geragih
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara geragih adalah perkembangbiakan
dengan cara tidak kawin yang melibatkan campur tangan manusia. Geragih
bisa dilakukan dengan cara melakukan modifikasi pada batang tumbuhan yang
menjalar di atas lapisan tanah. Lapisan tanah yang diberikan batang tumbuhan
yang menjalar tersebut nantinya bisa membentuk individu-individu baru hasil
keturunan dari tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang cocok dikembangbiakkan
dengan cara geragih adalah tumbuhan strawberry dan juga tumbuhan pegagan.
4. Rhizoma
Rhizoma merupakan bagian batang yang tumbuh menjalar di dalam tanah dan
menyerupai akar. Batang beruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas. Jika
batang dipotong dengan menyertakan ruasnya, kemudian ditanam potongan
batang tersebut akan menjadi individu baru. Contoh tanaman yang
berkembangbiak dengan rhizome adalah jahe, kunyit, kencur, dan lengkuas.
Ada beberapa sebab mengapa perkembangbiakan vegetative ini dilakukan
diantaranya :
1. Sebab yang utama dilakukan pembiakan secara vegetatif adalah supaya
tanaman yang dihasilkan menyerupai sifat induknya
2. Tanaman tidak menghasilkan atau sedikit menghasilkan biji. Sebagai contoh:
macam-macam apel, almond, persik, pisang, nenas, dan kacapiring, yang pada
umumnya merupakan tanaman triploid.
3. Tanaman menghasilkan biji tetapi sukar berkecambah. Contoh: holly,
beberapa
viburnum, mawar dan jenis-jenis palm.
4. Beberapa tanaman lebih resisten terhadap hama dan penyakit bila timbul
pada akar yang berhubungan pada tanaman tersebut. Contoh: persik, anggur
Eropah, sukun dan cemara.
5. Beberapa tanaman lebih tahan terhadap suhu dingin bila disambungkan pada
batang laiun jenis. Contoh: macam apel King, Baldwin, dan Grimes.
6. Tanaman akan lebih kuat bila disambungkan. Contoh: anggur yang
disambungkan pada batang bawah tertentu yang menghasilkan tanaman lebih
besar serta hasil buah yang lebih banyak, demikian pula untuk tanaman karet
dan mawar.
7. Tanaman lebih ekonomis bila dibiakkan secara vegetatif. Conto: Strawbery,
blueberry, kentang dan pisang
Selain dengan cara alami, perkembangbiakan vegetative tumbuhan juga dapat dibantu
oleh manusia melalui beberapa cara diantaranya :
1. Cangkok
Perkembangbiakan dengan cara cangkok adalah perkembangbiakan dengan cara tidak
kawin yang membutuhkan bantuan tangan manusia. Cangkok merupakan
perkembangbiakan tanpa kawin dengan cara menumbuhkan akar dari batang tanaman
yang dicangkok.
2. Stek
Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin lainnya yang bisa anda lakukan adalah
dengan cara stek. Stek adalah perkembangbiakan dengan cara pemotongan dan
memisahkan beberapa bagian tanaman atau tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dipisahkan
tersebut adalah bagian akar, batang, tunas dan juga daun. Tujuan pemisahan dan
pemotongan bagian-bagian tumbuhan tersebut adalah agar bagian-bagian itu bisa
menghasilkan tanaman atau individu baru. Tumbuhan yang bisa dilakukan dengan cara
stek adalah tumbuhan dengan jenis dikotil. Tumbuhan monokotil jarang berhasil jika
dilakukan penyetekan.
3. Okulasi
Perkembangbiakan tumbuhan yang membutuhkan bantuan tagan manusia adalah okulasi
atau penempelan. Okulasi adalah cara perkembangbiakan tmbuhan dengan cara
menempelkan tunas yang muncul dari suatu tanaman ke tanaman lain. Penempelan itu
bisa dilakukan pada dua tanaman yang memiliki jenis yang sama namun memiliki sifat
yang berbeda. Contohnya saja adalah mangga manalagi yang ditempelkan pada pohon
mangga arum manis. Hasil dari okulasi itu adalah pohon mangga arum manis nantinya
bisa berbuah mangga manalagi sebab telah ditempeli tunas dari pohon mangga manalagi.
4. Mengenten
Mengenten disebut juga dengan menyambung. Mengenten adalah perkembangbiakan
tumbuhan dengan cara tidak kawin yang bisa dilakukan oleh manusia dengan cara
menggabungkan batang bawah dan juga batang atas dua tanaman dengan jenis yang sama
atau masih dalam satu rumpun yang sama. Penyambungan kedua batang tersebut
nantinya bisa menghasilkan individu baru.
5. Merunduk
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara tidak kawin yang terakhir adalah dengan cara
merunduk. Perkembangbiakan dengan cara ini bisa dilakukan dengan cara merundukkan
batang atau cabang tanaman tersebut ke tanah sehingga dari batang atau cabang yang
telah dirundukkan iu muncul individu baru atau tanaman baru. Tidak semua tumbuhan
bisa dikembangbiakkan dengan cara ini. Tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan
cara ini adalah tumbuhan sirih, strawberry, alamanda, anyelir, selada air, anggur dan juga
apel.
6. Teknologi Kultur Jaringan
Secara umum kultur jaringan ( dalam bahasa Inggris disebut : Tissue Culture) adalah suatu
teknologi budidaya tanaman yang menggunakan bagian dari tanaman tersebut untuk di
tumbuhkan di dalam wadah yang bening dan steril, dengan diberi media tanam yang
dibutuhkan oleh bagian tanaman tersebut untuk tumbuh dan dengan kondisi lingkungan
yang diatur sedemikian rupa sehingga menunjang pertumbuhan tanaman tersebut. Dalam
hal ini tidak hanya perbanyakan saja tapi aspek budidaya lainnya juga bisa dilakukan oleh
kultur jaringan, seperti penyelamatan embrio, embrio somatik, variasi somaklonal, kultur
anther, poliploid, mutasi, pertumbuhan minimal, metabolit sekunder dll.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Tanaman yang akan dikembangbiakkan, silet, pisau, plastic, penggaris, kertas, pollyback,
dan alat lain yang dibutuhkan

E. LANGKAH KEGIATAN
Contoh mencangkok :
1. Pilih pohon yang tepat, pastikan jika pohon tersebut memiliki kambium dan termasuk
dalam tumbuhan dikotil.
2. Pilih ranting atau cabang yang tidak rapuh, tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu
muda. Pilih cabang atau ranting dengan umur yang sedang.
3. Kuliti bagian cabang yang ingin dicangkok hingga bersih. Bersihkan kulit tipis yang
ada di batang kayu tersebut. Usahakan ketika akan menguliti ranting atau cabang
tersebut tidak terlalu panjang atau pendek ukurannya. Ukuran yang bisa anda gunakan
sekitar 5 sampai dengan 10 cm.
4. Kerat bagian kambiumnya sampai bersih kemudian bisa di angin-anginkan.
5. Tutup bagian kambiun yang telah dikuliti itu menggunakan tanah, lapisi tanah
tersebut menggunakan plastik sehingga plastik menutupi seluruh bagian tanah di
bagian ranting tersebut. Selain plastik, anda juga bisa menggunakan sabut kelapa
untuk membungkus bagian cabang atau ranting yang ditutupi dengan tanah tersebut.
6. Ikat kedua ujung plastik atau sabut itu. Mengikatnya bisa seperti bungkus permen.
Hal yang harus diperhatikan jika anda membungkusnya menggunakan plastik adalah
anda harus melubangi plastik itu terlebih dahulu. Lubang pada plastik itu berguna
untuk udara dan cahaya bisa masuk ke dalam plastik tersebut.
7. Agar individu baru bisa muncul di cabang tersebut, anda bisa menjaga
kelembabannya dan kesuburannya dengan menyiraminya setiap hari.
8. Cangkok akan dikatakan berhasil jika di cabang yang telah di cangkok tersebut
muncul banyak akar.
9. Jika akar telah tumbuh banyak di cabang tersebut barulah anda bisa memotong
cabang atau ranting tersebut. Kemudian anda bisa menanamnya di atas pot terlebih
dahulu. Jangan langsung menaruhnya di atas tanah. Barulah ketika tanaman itu
dipastikan tumbuh dengan baik, anda bisa memindahkannya ke atas tanah secara
langsung.

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan dapat diamati dalam tabel berikut :

Minggu ke tanggal Foto tumbuhan Keterangan


perkembangan
Minggu Ke I
Minggu Ke II
Minggu Ke III
Minggu Ke IV
Minggu Ke V
Dst
G. ANALISIS DAN KESIMPULAN
Tergantung cara apa yang digunakan
H. DAFTAR PUSTAKA

Agus Riyanto, Macam-macam Perkembangbiakan Vegetatif Buatan pada Tumbuhan


dan Contohnya, diakses dari https://www.amongguru.com/macam-macam-
perkembangbiakan-vegetatif-buatan-pada-tumbuhan-dan-contohnya/
Edhi Sandra, Kultur Jaringan Termasuk Perbanyakan Vegetatif atau Generatif?,
diakses dari https://medium.com/@eshaflora/kultur-jaringan-termasuk-
perbanyakan-vegetatif-atau-generatif-2c2aad2eccb0

I Wayan Wiraatmadja, Modul Pembiakan Vegetatif Tumbuhan secara Alami dan


Buatan, Universitas Udayana Bali, 2017

Maya Sari, Cara Perkembangbiakan Tumbuhan – Generatif dan Vegetatif, diakses dari
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/cara-perkembangbiakan-tumbuhan
LAPORAN PRAKTIKUM IPA 4

FOTOSINTESIS

A. TUJUAN
Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen

B. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN


Waktu : 27 Februari-9 April 2020
Tempat : Rumah dan LAB PGMI

C. KAJIAN TEORI
Fotosintesis adalah proses penyusunan senyawa organic dari karbondioksida dan
air pada tumbuhan hijau. Proses fotosintesis hanya akan terjadi pada cahaya dan melali
pigmen klorofil yang terletak pada prganel sitoplasma tertentu yang disebut kloroplas.
Reaksi keseluruhan dapat ditulis dengan persamaan berikut :

Cahaya matahari
6CO2+6H2O C6H12O6 + O2
Klorofil

Jan Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan


O2(oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaanya menggunakan tanaman air Hydrilla
verticillatadi dalam gelas beker di bawah corong terbalik yang ujungnya diletakkan
subuah taung reaksi. Untuk menguji bahwa gas yang dihasilkan adalah O2, digunakan
bara api. Jika bara api lebih terang membara, berarti gas tersebut adalah oksigen (O 2).
Dengan modifikasi percobaan Ingenhousz, hal-hal sebagai berikut dapat dibuktikan:
1. Pengaruh CO2 terhadap fotosintesis, dengan sedikit menambahkan soda kue
(NaHCO3= natrium hidrogen karbonat) pada airnya. Larutan NaHCO 3akan
meningkatkan kadar CO2dalam air. Laju fotosintesis naik, sehingga volume
O2pun meningkat.
2. Jenis spektrum cahaya matahari yang mempunyai pengaruh terbesar pada
fotosintesis, dengan membuat 4 perangkat percobaan yang masing-masing
dibalut plastik berwarna yang berbeda (merah, hijau, biru, dan putih).
3. Pengaruh suhu terhadap fotosintesis, dengan perangkat percobaan yang suhu
airnya berbeda. Gunakan es untuk menurunkan airnya, atau air panas untuk
menaikkan suhu. Suhu air tersebut diukur dengan termometer. Percobaan-
percobaan di atas dilakukan dan hasl fotosintesisnya dibandinngkan dengan
melihat volume O2pada percobaan modifikasi.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan
cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Fotodintesis juga berangsung pada sel yang
memiliki pigmen fotosintetik. Dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan buga
karang, dimana dalam jaringan tersebut mengandung klorofil yang merupakan salah satu
pigmen fotosintesis yang mampu menyerap energy cahaya matahari, klorofil ini terdapat
dalam kloroplas. Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan cahaya dengan
gelombang yang berlainan (berpendar = berfluoresensi). Klorofil banyak menyerap sinar dengan
panjang gelombang antara 400- 700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil,
antara lain (1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar,
seperti etanol dan kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam,
sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin yang berwarna coklat.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : hydrila atau tanaman air yang lain,
corong kaca gelas kimia yang bisa diganti dengan botol air mineral, serta air.

E. LANGKAH KEGIATAN
1. Masukkan bebera hydrilla atau tumbuhan air lain ke dalam corong kaca (botol air
mineral)
2. Letakkan botol air mineral secara terbalik pada botol dengan ukuran yang lebih besar
yang telah terisi air
3. Letakkan pada tempatyang terkena cahaya matahari
4. Tunggu beberapa saat hingga terbentuk gelembung-gelembung udara
F. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan, dapat diketahui adanya gelembung-
gelembung pada ujung tabung reaksi atau botol air mineral. Adanya gelembung udara pada
botol air mineral menunjukkan adanya oksigen.

G. ANALISIS DAN KESIMPULAN


Berdasarkan hasil pengamatan di atas, proses fotosintesis menghasilkan oksigen yang tampak
dari adanya gelembung udara yang berada pada tabung reaksi (botol air mineral), yang
menyebabkan air sedikit keruh. Banyaknya oksigen yang dihasilkan dalam sebuah proses
fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain
adalah tinggi rendahnya intensitas cahaya, tinggi rendahnya suhu, dan banyak sedikitnya
karbon dioksida. Jadi kesimpulan dari percobaan fotosintesis Jan Ingenhousz adalah:
a) Proses fotosintesis menghasilkan oksigen 
b) Tinggi rendahnya suhu mempengaruhi proses fotosintesis
c) Intensitas cahaya matahari mempengaruhi cepat tidaknya proses fotosintesis
d) Jumlah kadar CO2 mempengaruhi cepat tidaknya proses fotosintesis

H. DAFTAR PUSTAKA

Banyo, Yulia. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada
Tanaman,Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2, Oktober 2011

Buku Pedoman Praktimum IPA 1 Jurusan Penidikan Guru Madrsah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah
Dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo

Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan diakses dari https://www.dosenpendidikan.co.id/proses-


fotosintesis/ pada tanggal 29 Maret 2020 pukul 10.10 WIB
LAPORAN PRAKTIKUM IPA 5

PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. TUJUAN
Mengetahui dampak deterjen terhadap pertumbuhan tanaman kecambah

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu : 27 Februari-9 April 2020
Tempat : Rumah dan LAB PGMI

C. KAJIAN TEORI
Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
akibat kegiatan manusia atau proses alam. Sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai peruntukannya. Salah satu penyebab pencemaran lingkungan adalah deterjen.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk mmbantu
membersihkan benda kotor dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Deterjen
banyak digunakan oleh rumah tangga dan pengusaha laundry. Bahan pembuat deterjen
adalah sebagai berikut :
1. Bahan Penurun Tegangan Permukaan
Bahan penurun tegangan permukaan digunakan untuk memudahkan mengikat
kotoran dan menimbulkan busa, antara lain sebagai berikut.
a) Alkil Benzen Sulfonat (ABS) + NaOH menghasilkan Natrium Alkil
Benzen Sufonat (detergen keras).
b) Lauril Asam Sulfat (LAS) + NaOH menghasilkan Natrium Lauril Sulfat
(detergen lunak).
2. Bahan Penunjang
Bahan penunjang pada detergen digunakan STPP (Sodium Tri Poli
Phosphat/Natrium Tri Poli Phosphat) berfungsi menunjang kerja bahan
penurun tegangan permukaan.
3. Bahan Pengisi
Bahan pengisi detergen digunakan untuk memperbesar volume materi.
4. Bahan Pengikat
Sebagai bahan pengikat digunakan air, yaitu untuk mencampurkan semua
bahan (media).
5. Bahan Tambahan
Sebagai bahan tambahan digunakan CMC (Carboxy Metyl Cellulose) agar
kotoran yang terikat detergen tidak melekat kembali ke bahan yang dicuci.
6. Bahan Pewangi Dan Pewarna
Bahan pewangi dan pewarna digunakan agar detergen mempunyai warna dan
aroma yang spesifik untuk membedakan dengan merk lain dan sesuai dengan
warna dan aroma yang diminati konsumen. Semua bahan dicampur dan dapat
dibentuk pasta (krim) atau disemprotkan lewat menara sehingga menghasilkan
butiran-butiran.
Deterjen terdiri dari 2 jenis yaitu deterjen keras dan deterjen lunak. Deterjen keras
adalah deterjen yang sulit diuraikan oleh mikroorganisme.jenis deterjen keras inilah yang
dapat menyebabkan pencemaran air. Contohnya adalah Alkil Benzena Sulfonate (ABS).
Deterjen lunak adalah bahan penurun tegangan permukaan yang mudah dirusak oleh
mikroorganisme sehingga tidak aktif lagi bila dipakai. Contohnya Lauril Sulfat atau
Linear Alkil Sulfonate (LAS).
Deterjen dapat merusak lingkungan diantaraya dapat mengakibatkan eutrofikasi
yang akhirnya dapat menyebabkan pendangkalan sungai dan danau. Kematian pada ikan,
reproduksi ikan terganggu, mengganggu pertumbuhan hewan dan tumbuhan dalam air.
Penelitian Retnaningdyah dkk menunjukkan bahwa deterjen dapat menyebabkan
abnormalitas perkembangan embrio siput. Abnormalitas tersebut dapat dilihat dari
iregularitas formal blastomer, lisis, cangkang tidak lengkap, cangkang kecil, dan embrio
tidak bercangkang.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan adalah : Cawan petri, timbangan, kecambah kacang
hijau, kapas, air, deterjen.
E. LANGKAH KEGIATAN
1. Sediakan tiga cawan petri dan kapas
2. Buat larutan deterjen dengan konsentrasi 0%, 5%, dan 10%
3. Ukur panjang batang kecambah
4. Letakkan kapas pada ketiga cawan petri dengan ketentuan :
a) Cawan petri pertama berisi larutan deterjen dengan konsentrasi 0%
b) Cawan petri kedua berisi larutan deterjen dengan konsentrasi 5%
c) Cawan petri ketiga berisi larutan deterjen dengan konsentrasi 10%
5. Letakkan kecambah pada kapas yang telah dibasahi
6. Basahi kapas pada cawan petri tersebut setiap hari
7. Ukur pertambahan panjang kecambah setiap hari

F. HASIL PENGAMATAN

Perubahan Panjang Kecambah


Larutan Kecambah
No Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke Hari ke
Deterjen (K)
1 2 3 4 5 6
1 0% K1
2 K2
3 K3
4 5% K1
5 K2
6 K3
7 10% K1
8 K2
9 K3

G. ANALISIS DAN KESIMPULAN


Ketidak sempurnaan pertumbuhan terjadi pada medium air limbah Deterjen karena
adanya zat-zat penyusun deterjen yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang
menyebabkan kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik. Akibat dari zat-zat tersebut
dapat mengurangi za-zat hara pada tanah sehingga akar sulit untuk menyerap zat-zat yang
ada di dalam tanah, yang menyebabkan kerusakan pada kotiledon dan jaringan akar yang
menyebabkan tanaman mati. Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan air. Dari percobaan
yang telah penulis lakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, air dalam
dalam kapas yang sama namun dengan air yang berbeda (diisi air bersih biasa dengan
diisi air deterjen), penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kecambah kacang hijau
tidak akan tumbuh dengan baik bila disirami dengan air deterjen meskipun tidak
dilakukan dengan rutin. Kecambah kacang hijau yang disirami air bersih hasilnya akan
lebih baik bila dibandingkan dengan kecambah yang disirami air limbah deterjen.

H. DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Praktimum IPA 1 Jurusan Penidikan Guru Madrsah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo

Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekonomi Pembangunan (Jakarta: Erlangga,


2004)

Taufik, Mohammad. Pencemaran Deterjen Dalam Perairan Dan Dampaknya


Terhadap Organisme Air, Jurnal Akuakultur, Vil. 1 No.1 tahun 2006.

Anda mungkin juga menyukai