DATA MAHASISWA
FOTO
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
(ttd)
Pina Sellavia
A. JUDUL : GERAK PADA TUMBUHAN
B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
D. LANDASAN TEORI
1. Gerak Tumbuhan
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada
tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar
daun tertentu (Ferdinand, 2003).
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya
kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai
tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju
kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu
tropisme, taksis, dan nasty (Kahlen. 2009).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi,
dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan
terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka
terhadap rangsangan (Uya, 2010).
Berdasarkan sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas tiga macam,
yaitu gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak endonom merupakan gerak
spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar, misalnya gerak
aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla verticillata). Gerak higroskopik merupakan gerak
pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya perubahan kadar air pada tumbuhan, misalnya gerak
pecahnya kulit buah polong-polongan hingga bijinya terlempar keluar. Gerak esinom
merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena adanya rangsangan dari luar
(Furqonita, 2006).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi,
dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan
terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka
terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti,
dan gerak taksis (Uya, 2010).
Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
Iritabilitas salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah
perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh
sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya
pertumbuhan. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak
yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak
memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi
karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus) (Ismail, 2011).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain:
cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan
arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan
yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi
sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma
(plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada
dinding sel. (Rinaldi, 2010).
Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung akar, batang, pembentukan bunga yang
berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin
adalah hormone pertumbuhan pada semua jenis tanaman lain dari hormone ini adalah IAA atau
Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada ujung batang dan ujung akar, fungsi dari
hormone auksin ini adalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan baik
pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang (Campbell, 2004).
Dari penemuan mengenai auksin, dua respon fisiologis tumbuhan dapat dijelaskan yaitu
pertumbuhan batang yang menuju ke arah datangnya sinar dan respon terhadap gaya tarik bumi
di mana batang tumbuh ke atas berlawanan dengan gaya tarik bumi. Gerakan ini disebut
tropisme sebagai hasil dari pertumbuhan yang tidak sama dari sel-sel pada kedua sisi organ
yang terkena rangsangan (Ismail, 2011).
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila
organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut
dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ
tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah organ-organ tanaman
yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai
organ tanaman ke arah bawah. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik
bumi (gaya gravitasi) (Uya, 2010).
Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan
rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh
rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan,
maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain
yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negative (Campbell, 2004).
Contoh geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga mekar,
geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi
pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang
terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada
bunga kacang tanah (Campbell, 2004).
Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah
memperlihatkan lebih banyak disbanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari
berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan
yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian
bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel
yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith) (dahlia, 2007).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) alat dan bahan yang diperlukan disediakan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
(2) Pot putri malu, sebaiknya disiapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika
akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah
tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya ambil tanaman tersebut dengan
menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat
dipindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya
(3) Pot putri malu diletakkan diatas meja , selanjutnya lakukan sentuhan halus
hingga sentuhan paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan
menggunakan penggaris.
(4) Hasil pengamatan dicatat pada lembar kerja
b) Niktinasti
(1) Disediakan dua buah pot putri malu
(2) Diberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
(3) Pot A diletakkan terang terbuka
(4) Pot B disimpan dan ditutup menggunakan karto, kardus atau ember yang kedap
cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya
(5) Pot B dibiarkan tertutup selama selama lebih kurang setengah jam
(6) Setelah ditutup lebih kuang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya)
(7) Diamati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan putri malu pada pot A
(8) Hasil pengamatan dicatat dan tuangkkan hasilnya pada lembar kerja
2. Gerak Tropisme
a) Dibuatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil . 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka sehingga
tanaman yang dihasilkan berdiri dengan tegak
b) Jika sudah didapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan berdiri
tegak, selanjutnya beri label A untuk tanaman pot pertama dan label B untuk pot
lainnya.
c) Diletakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertical) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka
d) Dilakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu
e) Hasil pengamatan dituangkan pada lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
No Jenis sentuhan pada daun putri malu Reaksi daun putri keterangan
malu
1. Halus Daun putri malu Daun cepat
yang disentuh secara membuka kembali
halus reaksinya daun
tertutup dengan
lambat bagian
tertutup hanya
sedikit saja.
2. Sedang Daun putri malu Daun akan
yang disentuh secara membuka kembali
sedang akan setelah 4 menit
menutup dibagian berlalu
yang terkena
sentuhan, dan daun
menutup secara cepat
3. Kasar Daun putri malu Daun akan
yang disentuh secara membuka kembali
kasar akan menutup setelah 8 menit
secara sempurna, berlalu
bahkan daun yang
ada dibagian batang
lainnya juga ikut
menutup secara
sempurna dan daun
menutup dengan
cepat.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jawab : Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah : Pohon Turi
dan Pohon Lamtoro. Alasan pengamat memilih kedua tanaman tersebut adalah karena
gerak pada daun turi dan daun lamtoro dipengaruhi oleh suasana gelap atau tidak adanya
sinar cahaya matahari. Gerak niktinasti pada turi dan lamtoro terjadi apabila sel- sel
pulvinus pada daun lamtoro meningkat sehingga tekanan togor juga akan meningkat,
yang mengakibatkan daun lamtoro akan terbuka, keadaan sebaliknya jika sel-sel
pulvinus pada daun lamtoro berkurang, maka tekanan turgor pada daun lamtoro akan
mengkerut yang mengakibatkan daun tertutup
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan?
Jawab:
- Gerak niktinasi adalah Gerak menutupnya daun berbuah
polongan (Leguminosae) karena pengaruh gelap atau menjelang malam merupakan
contoh gerak niktinasti. Seperti halnya pada gerak seismonasti, gerakan juga disebabkan
karena menurunnya tekanan turgor sel-sel pada daerah persendian tangkai daun.
Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena terjadinya perubahan susunan kimia
pada sel-sel tersebut karena pengaruh perubahan suhu.
Pada percobaan Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
- Gerak seismonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau sentuhan. Misalnya,
gerak membuka dan menutupnya daun atau putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh
atau bergetar. Jika ujung daun putri malu disentuh maka akan terjadi aliran air yang
menjauhi daerah sentuhan. Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air di daerah
sentuhan berkurang, sehingga tekanan turgornya mengecil. Akibatnya daun putri malu
akan menutup dan tampak seperti layu.
Pada percobaan gerak Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya anda telah membuktikan
adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan
Jawab:
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi
bumi. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah,
sedangkan fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan
berupa cahaya matahari. Fototropisme disebut juga heliotropisme. Fototropisme
merupakan adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari
yang sangat penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
Pada percobaan ini, kedua gerak tersebut terjadi. Pertama, gerak batang yang menjauhi
pusat bumi disebut (geotropisme negatif) dan yang kedua adalah gerak batang yang
berbelok menuju cahaya matahari yang dibutuhkan melakukan proses fotosintesis
(fototropisme positif).
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan. Sebelum membahas lebih lanjut, ketika menanam
kacang merah saya mengalami kegagalan dalam menanam yaitu kacangnya tidak tumbuh
dalam beberapa hari mungkin ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti bibit
kacang yang tidak bagus dan pengaruh suhu dan kelembapan tanah dan lain-lain sehingga
saya mengulang menanam kacang yang baru dan akhirnya tumbuh.
1. Seismonasti
Pada percobaan seismonasti terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu
disentuh secara halus, sedang dan kasar. Pada percobaan pertama menyentuh daun putri
malu secara halus maka daun tertutup dengan lambat bagian tertutup hanya sedikit
bahkan bisa tidak menutup sama sekali apabila di sentuh secara halus dan daun juga
lebih cepat kembali terbuka dengan cepat, sedangkan jika daun putri malu disentuh
secara sedang maka daun akan menutup dibagian yang terkena sentuhan, dan daun
menutup secara cepat dan sempurna namun hanya daun yang terkena sentuhan saja
yang bereaksi sedangkan daun yang ada dibagian batang yang lainnya tidak bereaksi
sama sekali dalam artian daun tetap utuh terbuka dan tidak menutup dan daun akan
membuka kembali setelah 4 menit berlalu.
Dan ketika daun putri malu (Mimosa pudica) disentuh secara kasar, maka seluruh daun
yang ada pada bagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna tidak hanya
daun yang disentuh saja yang menutup sempurna bahkan daun yang ada dibagian
batang lainnya juga ikut menutup secara sempurna dan daun menutup dengan cepat,
dan daun akan membuka kembali setelah 8 menit berlalu. Dan reaksi ini terjadi karena
adanya getaran di batang putri malu (Mimosa pudica), oleh sebab itulah putri malu
(Mimosa pudica) salah satu tumbuhan yang sangat peka terhadap rangsangan maupun
getaran.
Pengertian dari Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat.
Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Pada percobaan Niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu
di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat gelap atau ketika telah ditutupi ember selama 30 menit, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada
saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun. Dimana gerak niktinasi (nyktos =
malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut
juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun. Pengamatan
niktinasti pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Pada percobaan ini, ketika pot A yang diletakkan secara berdiri (vertical) dan Pot B
diletakkan secara horizontal ketika setelah 1-2 minggu kacang merah sudah tumbuh dan
dapat diamati pot A batang tumbuhan kacang merah mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas atau menjauhi pusat bumi yang menghadap cahaya
matahari sedangkan pada pot B yang diltakkan secara horizontal membuat batang
kacang merah membengkok dan juga menjauhi pusat bumi yang menuju kearah cahaya
matahari, dapat simpulkan gerak batang yang menjauhi pusat bumi disebut
(geotropisme negatif) dan yang kedua adalah gerak batang yang berbelok menuju
cahaya matahari yang dibutuhkan melakukan proses fotosintesis disebut (fototropisme
positif). Pengertian geotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika
arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh
batang menjauhi tanah.
I. KESIMPULAN
a. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran.
Terdapat 3 (tiga) reaksi yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau seismonasti
terhadap tumbuhan putri malu (Mimosa pudica), apabila di sentuh secara halus maka
daun putri malu (Mimosa pudica) tidak menutup secara sempurna, bahkan ada juga
yang tidak bereaksi apa-apa. Apabila di sentuh secara sedang maka daun putri malu
(Mimosa pudica) akan menutup secara sempurna pada bagian yang terkena sentuhan,
tetapi pada bagian daun putri malu (Mimosa pudica) yang ada di batang lainnya tidak
memberikan reaksi. Kemudian jika di sentuh secara kasar maka seluruh daun yang ada
dibagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna, ini disebabkan oleh
adanya getaran pada batang putri malu (Mimosa pudica).
b. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
c. geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi jika
arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif sedangkan
gerak batang yang berbelok menuju cahaya matahari yang dibutuhkan melakukan
proses fotosintesis disebut fototropisme positif.
J. DAFTAR PUSTAKA
Kurnadi, K.A. 1988. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-FPMIPA.
Bandung.
Praktikkan berharap untuk praktikum selanjutnya dapat berlangsung lancar dan lebih hati-hati
ketika menanam tumbuhan yang mengakibatkan tumbuhan tidak tumbuh bahkan mati dengan
memperhatikan faktor-faktor penyebab kegagalan.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
a. Gerak seismonasti
Sentuhan halus Pada gambar disamping terlihat pada
Gambar 1 gambar 1 daun putri malu yang belum
disentuh secara halus dan yang pada
gambar 2 terlihat ada sedikit perubahan
pada daun putri malu yang mengatup
tetapi hanya sedikit
Sebelum disentuh
Gambar 2
Setelah disentuh
Sentuhan sedang Pada gambar disamping terlihat pada
Gambar 1 gambar 1 daun putri malu yang belum
disentuh secara sedang dan yang pada
gambar 2 terlihat ada perubahan pada
daun putri malu yang mengatup secara
lebih cepat dibagian yang terkena
sentuhan, dan daun menutup secara
cepat dan sempurna.
Sebelum disentuh
Gambar 2
Sentuhan kasar Pada gambar disamping terlihat pada
gambar 1 daun putri malu yang belum
Gambar 1 disentuh secara kasar dan yang pada
gambar 2 terlihat ada perubahan pada
daun putri malu menutup secara
sempurna tidak hanya daun yang
disentuh saja yang menutup sempurna
bahkan daun yang ada dibagian batang
lainnya juga ikut menutup secara
sempurna dan daun menutup dengan
cepat
Sebelum disentuh
Setelah di sentuh
b. Gerak niktinasti
Gambar disamping adalah poto sebelum
putri malu ditutup
Gambar disamping adalah poto tanaman
putri malu sedang ditutup atau tanpa
adanya cahaya yang masuk
Tahap awal
POT A
POT B
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
B. TUJUAN PERCOBAAN :
D. LANDASAN TEORI
Definisi pertumbuhan dalam arti sempit berarti pembelahan sel (peningkatan jumlah)
dan pembesaran sel (peningkatan ukuran). Kedua proses ini merupakan proses yang tidak
dapat berbalik (irreversible). (Franklin P,1991).
Pertumbuhan tanaman sering didefinisikan sebagai pertambahan ukuran, karena organism
multisel tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya volume, tetapi juga dalam bobot,
jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan.( Salis,1995).
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu
organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju
keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses-proses
diferensiasi sel. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh
faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air makanan,
dan temperature. (rumanta, 2019).
Pada perkecambahan Biji, plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun
sedangkan radikula menjadi akar.
Tipe perkecambahan biji tumbuhan antara lain adalah:
Tipe Hipogeal,yaitu kotiledon tetap di dalam tanah
Tipe Epigal, yaitu kotiledon di atas tanah.
Berikut gambar kedua tipe tersebut :
Tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan primer, sedangkan tumbuhan dikotil
mengalami pertumbuhan primer dan sekunder. Pada pertumbuhan primer, akar dan batang
tumbuh memanjang. Daerah pertumbuhan terdapat pada ujung batang dan ujung akar, yaitu
daerah pembelahan sel, pemanjangan sel, dan diferensiasi.Pada tumbuhan sekunder, batang
membesar karean pembelahan sel sel kambium keluar membentukfloemdan ke dalam
membentuk Xilem.
Lalat buah merupakan contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna yang
keberadaan spesiesnya kurang lebih berjumlah 4500 spesies (Rahajo, 2005 dalam Agustina,
2013). Ciri-ciri dari lalat buah yaitu memiliki tubuh berwarna kuning atau coklat dan memiliki
mata yang berwarna merah. Lalat buah merupakan hewan yang habitatnya kosmopolitan,
artinya bisa hidup dimana saja sesuai dengan habitatnya. Lalat kecil ini menyukai bunga dan
buah yang matang. Lalat buah dewasa umumnya ditemui hidup bergerombolan pada buah-
buahan masak yang mengandung air, misalnya buah nanas (Ananas comunis), pepaya (Carica
papaya), pisang (Musa sp.) dan buah lainnya. Sedangkan larvanya tumbuh dan berkembang
pada buah yang membusuk (Yatim, 1992 dalam Agustina, 2013).
Drosophila melanogaster tergolong Holometabola, memiliki periode istirahat dalam
fase pupa. Dalam perkembangannya, Drosophila melanogaster mengalami metamorfosis
sempurna yaitu melalui fase telur, larva, pupa dan dewasa atau imago (Frost, 1959 dalam Aini,
2008).
Siklus hidup lalat buah dapat dilihat pada gambar 1.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a. Biji kacang merah diredam dalam air semalaman
b. Kertas saring dilipat sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
c. Kertas saring digabung dan dimasukkan kedalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam
d. 6 biji kacang merah disisipkan pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira1/10-nya)
e. Simpanlah sediaan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selamat 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) tmbahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
f. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana
akar, batang dan daun tumbuh.
2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
a. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan ini
diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian dapat memperkirakan
banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah
prosedur berikut ini.
1. Disediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih
2. Pisang ambon dihaluskan yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
3. Sesuah medium tercampur rata dan halus, masukkan kedalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
4. Kertas saring yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam botol kultur(botol selai)
b. Menangkap lalat buah
Untuk menangkap lalat buah berikut langkah-langkahnya:
1. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastic besar
2. Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/ tumpukan sampah
3. Setelah sampai ditempat sampah kembangkanlah kantong plastic besar dengan
mulut plastic terbuka lebar dan pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut
plastic ke mulut tong sampah terbuka, buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncang tong sampah
4. Biasanya lalat buah akan bertebangan dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik yang kita pegang, setelah terlihat ada sehingga tutuplah mulut kantong
plastic dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat buah sekarangterperangkp dalam
kantong plastic
c. Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan, dengan cara sebagai berikut :
1. Lalat buah yang sudah ditangkap dimasukkan dalam plastic tadi dengan hati-hati
kedalam boltol kultur
2. Ditutuplah botol kultur menggunakan plastic dan diikat menggunakan karet gelang
3. Tutup plastic ditusuk-tusuk dengan jarum pentul agar ventilisasinya baik
4. Botol kultur ditempatkan di tempat yang teduh dan aman
5. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Hari ke Gambar pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan
kecambah kacang merah
Akar Batang
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut, adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Ada, Karena pertumbuhan tanaman kacang merah yang arah akarnya keatas
yaitu mengikuti sinar arah matahari dan arah pertumbuhan akar kebawah yaitu
mengikuti arah air atau mengejar air.
3. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawab: pada hari ke 3
4. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
Jawab : pada hari ke 9 pupa terbentuk dan Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11
H. PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Berdasarkan hasil praktikum setelah kacang direndam maka mulai di masukan ke dalam
botol selai yang telah disiapkan, dapat diketahui bahwa pada hari pertama akar mulai tumbuh,
hari berikutnya akar mulai memanjang dan batang mulai terlihat tumbuh, Pada umur 1 hari
panjang akar 1 mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai
10 cm, begitu juga batang pada kecambah mulainya bertambah 20 mm hingga di minggu ke 2
bertambah panjang menjadi 250 mm dan tumbuhnya daun dari sehelai bertambah menjadi 2
hingga 3 helai dan seterusnya. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem
apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1
helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertamba h
panjangnya batang kecambah.
I. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
J. DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur. (2008). Kajian Awal Kebutuhan Nutrisi Drosophila melanogaster. Skripsi.
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan. Institut Pertanian
Bogor.
Agustina, E., Mahdi, N., Herdanawati. (2013). Perkembangan Metamorphosis Lalat Buah
(Drosophilla melanogaster) pada Media Biakan Alami sebagai Referensi
Pembelajaran pada Mata Kuliah Perkembangan Hewan. Jurnal Biotik. 1(1): 1-66.
Anonim. 2019. Artikel. Kaji literatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan
dalamhttps://eprints.uny.ac.id/46788/15/PENDUKUNG%20LKPD%20PERTUMB
UHAN%20DAN%20PERKEMBANGAN.pdf diakses pada 26 Oktober 2020.
Franklin P. Gardner dkk., Fisiologi Tanaman Budidaya (terj.Herawati Susilo), (Jakarta: UI-
Press, 1991), hal. 247-248.
Frost, S. W. (1959). Insect Life and Insect Natural History, Second Revised Edition. New York:
Dover Publication, Inc.
Maman, Rumanta dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen
Pendidikan Nasional.
Rahajo, Broto. (2005). Intisari Ilmu Hewan Merayap. Jakarta: Erlangga.
Salis Burry & Ross, Fisiologi Tumbuhan, (Bandung: ITB, 1995),jilid 3hal 2
SIMBIOSIS
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang
berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk
hidup, hidup bersama masing – masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat
berkembang dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 42)
,simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis mahkluk hidup dimana yang
satu beruntung dan yang lain dirugikan.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis komensalisme adalah
hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan
yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3. Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan
dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu
simbiosis.
6. Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
7. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
8. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1) Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan simbiosis
parasitisme?Jelaskan !
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawaban :
Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan
pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu
pohon sawit juga dapat menghambat pertumbuhan pohon sawit atau
berkurangnya produktivitas buah sawit karena intensitas cahaya matahari
yang diperoleh menjadi berkurang
c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga
mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan
adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.
H. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak
dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat
diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada kucing yaitu kutu memperoleh keuntungan
dikarenakan ia mendapat makaanan dengan cara menghisap darah dari kulit kucing.
Sedangkan kucing rugi kucing merasa dirugikan karena gara-gara dihisap darahnya.
Selain itu kehadirang kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan
tidak nyaman.
Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon kersen muntingia
calabura L juga termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu
sesungguhnya memiliki klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis secara
mandiri. Namun ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari
pohon kersen muntingia calabura L. Hal ini mengingat benalu tak punyai akses akar
yang menuju ke tanah. Tumbuhan inang seperti pohon kersen muntingia calabura L
dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar digunakan untuk perkembangan
tanaman benalu.
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi
antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis
nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Hal tersebut
terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir sama dengan
jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu
saja. Tentunya kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan
kematian dan memberi keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta
berkembang biak.
b. Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah tumbuhan sirih. Tumbuhan
sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap ditemukan di lingkungan
sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari simbiosis komensalisme.
Dalam hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan
dengan tanaman yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih
selanjutnya tidak lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai agar
bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi
tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak apa pun
bagi tanaman inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan sawit. Dimana tanaman paku
akan melekat pada tanaman sawit. Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa
mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi kelangsungan
hidupnya. Tanaman sawit sendiri yang dijadikan sebagai tempat menempelnya tentu
tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan paku.
c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah
suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan
mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis
mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena
itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu
dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar
pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu
karena serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu
hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga.
Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses
penyerbukan pada bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu
proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada
bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan
lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada bunga bisa berlangsung dengan
mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang hinggap pada
dirinya.
Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-
tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan
semut ini sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari
pohon. Namun keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan
tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi tumbuhan dari
serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan
karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang
menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang Rang.
Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik
hama yang menyerang tumbuhan.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda
dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis
parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit
tidak akan membunuh tumbuhan inanngya ( tumbuhan yang ditumpanginya ) karena
kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya
jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya
produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup bersama
dan saling menguntungkan satu sama lain.
J. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta : Erlangga
Susanto P.,dkk. (2004).Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat
Jkimball. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.html
(diakses tanggal 27 Oktober 2020)
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pada praktikum simsbiosis ini praktikkan kesulitan mencari langsung contoh langsung
pada kegiatan simbiosis.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1. Simbiosis Parasitisme
b. Simbiosis Komensalisme
c. Simbiosis Mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Organisme atau makhluk hidup apapun dan dimanapun mereka berada tidak akan
dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan bergantung kepada
organisme lain dan semua komponen lingkungan yang dapat dipandang sebagai sumber daya
alam untuk keperluan pangan, papan, atau tempat berlindung, sandang, serta kegunaan lain
sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Dengan demikian antar organisme yang satu dengan
yang lainnya, serta dengan semua komponen lingkungannya itu mempunyai hubungan baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Hubungan antara organisme yang satu
dengan yang lainnya dan dengan semua komponen lingkungannya sangat kompleks (rumit),
dan bersifat timbal balik. Hubungan yeng demikian itu alamiah artinya hubungan yang
terjadi secara otomatis pada sistem alam atau sistem ekologi yang dikenal dengan ekosistem
(Indriyanto, 2008: 18).
Ekosistem merupakan suatu sistem di alam di mana di dalamnya terjadi hubungan
timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya, juga dengan keadaan
lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran tetapi lebih ditekankan
kepada kelengkapan komponennya. Berdasarkan komponennya, ekosistem dibedakan atas
ekosistem lengkap dan ekosistem tidak lengkap.
Ekosistem lengkap terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:
Bila salah satu komponen tidak ada maka tidak lengkaplah ekosistem tersebut (Setiadi,
Muhadiono, dan Yusron, 1989: 1).
Komponen abiotik terdiri dari:
Tanah
Tanah merupakan bagian teratas dari lapisan bumi yang tersusun atas material-material
yang merupakan hasil pelapukan batuan. Lapisan ini mengandung campuran bahan
organik dan anorganik yang diperlukan oleh makhluk hidup. Komposisi bahan kimia
tanah merupakan suatu faktor penting dalam menentukan hidupnya jenis tanaman dan
hewan tertentu ( Subchan, 2005: 4).
Iklim
Iklim adalah rata keadaan atmosfir pada suatu tempat atau cuaca yang melalui suatu
daerah. Iklim ditentukan oleh kondisi cuaca harian seperti temperatur, kelembaban
arus dan kecepatan angin, curah hujan dan salju, durasi sinar matahari dan sebagainya.
Faktor iklim yang penting adalah radiasi matahari dan sebagainya. Radiasi ini
meliputi, panas, radiasi ultra violet, dan sinar tampak atau sinar yang dapat ditangkap
oleh indera kita. Sinar matahari menentukan dalam penguapan air, pemanasan tanah,
pergerakan udara dan sebagainya (Subchan, 2005: 3-4).
Air
Air merupakan komponen pokok dalam menentukan aktivitas hidup organisme.
Proses-proses kimia dan fisiologi dalam tubuh dapat berlangsung bila tersedia cukup
air. Air merupakan satu substansi essensial dan penyusun sebagian besar protoplasma.
Kira-kira 70% dari 90% protoplasma terdiri dari air. Air merupakan satu kebutuhan
biologis baik untuk tanaman maupun hewan (Subchan, 2005: 4).
Udara
Udara merupakan subtansi yang berbentuk gas yang menyelimuti permukaan bumi dan
membentuk atmofsir bumi. Udara merupakan campuran dari berbagai gas seperti
nitrogen dan oksigen. Jumlah nitrogen hampir 78 bagian dan oksigen 21 bagian dari
seluruh udara yang terdapat di atmosfir bumi. Sisanya 1% meliputi sejumlah kecil yang
terdiri atas karbon dioksida, ozone, argon, neon, krypton, dan lain-lain. Berbagai
komponen dalam bentuk tarsuspensi terdapat di dalam udara seperti: bahan organik,
debu, dan mikroorganisme. Komponen-komponen lain juga terdapat didalamnya
sesuai dengan lokasi atau daerahnya (Subchan, 2005: 4).
Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan factor abiotik yang terpenting untuk menunjang
kehidupan di bumi. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan yang
dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari juga memberikan rasa hangat
untuk semua makhluk (Nuril, (Tanpa tahun): Online).
Suhu
Suhu sangat mempengaruhi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup di lingkungan
tersebut. Ada makhluk hidup yang dapat hidup pada suhu rendah, ada pula makhluk
hidup yang dapat hidup pada suhu tinggi (Nuril, (Tanpa tahun): Online).
Komponen biotik terdiri dari :
Produsen, organisme yang bisa membuat makanan sendiri, karena dia mempunyai
klorofil, sehingga bisa melakukan fotosintesis.
Hidrofit yang mengapung dipermukaan air
Contoh: Marsilea sp., Salvinia natans, Eichornia crasipes.
Hidrofit yang melayang di dalam air
Contoh: fitoplankton.
Hidrofit yang bagian daun mengapung dan muncul dipermukaan tetapi akarnya
tertanam di dasar perairan (kolam)
Contoh: Nymphae sp., Hanguana malayana, Sagitaria sp.
Konsumen (makro konsumen), organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri,
jadi harus mengambil makanan dari golongan produsen.
Zooplankton, contohnya: Amoeba sp., Paramaeciu sp.
Nematoda, contohnya: cacing pipih.
Neuston, contohnya: jentik nyamuk (larva).
Nekton, contohnya: ikan (pisces).
(Setiadi, Muhadiono, dan Yusron, 1989: 3).
Pengurai (mikro konsumen), meliputi kelompok tingkat makanan utama yang terakhir
dalam ekosistem. Kelompok ini terutama dari jasad renik tanah seperti bakteri dan
jamur, walaupun juga mencakup cacing tanah, rayap, tungau, kumbang, dan artropoda
kecil lainnya. Fungsi jasad pengurai dalam ekosistem ialah untuk menguraikan
berbagai senyawa organik yang tersimpan dalam tubuh produsen dan konsumen
(tumbuhan dan hewan) maupun dalam bahan buangannya, seperti kotoran hewan atau
guguran daun tumbuhan (Ewusie, 1990: 153).
Berdasarkan kepada sistem energi dibedakan ekosistem tertutup dan ekosistem
terbuka. Ekosistem terbuka, jika terdapat masukan energi ke dalam ekosistem tersebut,
sebaliknya dalam ekosistem tertutup masukan energi ini tidak ada.
Berdasarkan kepada habitatnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan
(terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Sebagai contoh ekosisitem darata adalah hutan,
padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan, dan sebagainya. Sedangkan ekosistem
perairan atau dibedakan menjadi perairan air tawar dan air asin. Sebagai contoh perairan air
tawar adalah ekosistem danau, kolam, sungai, dan perairan air asin adalah lautan (Setiadi,
Muhadiono, dan Yusro, 1989: 2).
Macam-macam ekosistem daratan (terestrial):
Hutan hujan tropis
Merupakan daerah-daerah berhutan lebat yang dicirikan oleh temperatur yang hangat
dan curah hujan yang sangat tinggi. Pohon berlimpah, tetapi kesuburan yang tampak
sebenarnya menipu, sebab sebenarnya tanahnya tidak subur.
Gurun
Gurun merupakan daerah yang curah hujannya sangat sedikit dan hanya dihuni sedikit
tumbuhan. Walaupun sahara adalah contoh gurun yang paling terkenal, banyak daerah
gurun yang berbatu-batu dan berbeda sekali dari anggapan orang pada umumnya
mengenai gurun.
Chaparral
Daerah dengan musim panas yang kering dan lama, serta musim dingin berhujan dan
bertemperatur sedang. Bentuk-bentuk vegetasi yang dominan adalah pohon-pohon
kecil dan sesemakan. Hewan-hewannya biasanya kecil dengan warna tidak menonjol.
Savana
Daerah padang rumput di tropik (daerah 23o7’ LU dan 23o7’ LS) yang dicirikan oleh
hujan musiman dan cahaya yang cukup.
Padang rumput temperat
Daerah-daerah luas di daratan zona temperat (beriklim sedang) yang dicirikan oleh
keterbatasan persediaan air selama sebagian besar waktu dalam setahun: didominasi
oleh kerumunan rumput, semak, dan sejumlah tumbuhan semusim (annual).
Taiga
Hutan-hutan lebat di udara dengan pohon-pohon malar hijau (evergreen, selalu hijau)
berukuran besar yang memiliki runjung. Hewan-hewan yang hidup di taiga mencakup
hewan-hewan kecil, semisal terwelu, tikus, shrew, dan lynx, juga hewan-hewan
berukuran lebih besar, semisal beruang, elk, rusa, dan moose. Terdapat salju nyaris
sepanjang tahun.
Tundra
Daerah padang rumput termodifikasi di area-area utara atas tundra sedemikian
dinginnya sehingga terdapat sebuah lapisan permanen tanah beku di bagian bawah
(ibun abadi atau permafros). Musim tumbuh yang pendek di saat musim panas di utara
memungkinkan sesemakan dan rerumputan buluh bertahan hidup, begitu pula halnya
dengan hewan-hewan (fauna), yang mencakup serangga, burung, lemming, dan rubah.
Hutan gugur temperat
Daerah yang kaya akan pepohonan yang menggugurkan daunnya di kala musim
dingin, semak-semak, dan rumput yang diselingi tumbuh-tumbuhan kriptogamik
(lumut dan lumut hati). Musim salju yang dingin berganti-ganti dengan musim panas
yang hangat dengan curah hujan yang cukup. Hewan melimpah, mulai dari tikus, tupai,
rakun, serigala, dan singa gunung.
(Fried dan Hademenos, 2006: 300).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
F. Hasil Pengamatan
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem
perairan ?
Jawab :
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
a) Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik yang
utama pada ekosistem perairan adalah Air.
b) Penyusun komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya bisa
bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic paada ekosistem perairan
merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di
darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
2. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis komponen
biotiknya
Jawab :
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun
ekosistem yang mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah
kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak
adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan
mempunyai komponen biotik yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis
dan bermacam spesies.
H. PEMBAHASAN
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem darat Buatan, yaitu Maka komponen
penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem daratan Alami yang ada di
hutan.Komponen biotic pada ekosistem hutan jauh lebih kompleks, pada berbagai jenis macam
ikan dan species lainya.
Ekosistem daratan buatan umumnya hanya tumbuh-tumbuhan yang dibudidayakan oleh
pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya
sekedar hobi.
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsure-unsur
tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan
structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau
buatan.
I. KESIMPULAN
Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika: Membicarakan Alam Tropika Afrika, Asia,
Pasifik, dan Dunia Baru. Terjemahan oleh Usman Tanuwidjaja. 1980. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Fried, G. H. dan Hademenos, G. J. 2006. Teori dan Soal-soal Biologi Edisi Kedua. Alih bahasa
oleh Damaring Tyas. 1999. Jakarta: Erlangga.
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kimball, J. W. 1992. Biologi Jilid Tiga Edisi Kelima. Alih bahasa oleh Siti Soetarmi dan
Nawangsari Sugiri. 1983. Jakarta: Erlangga.
Setiadi, D., Muhadiono, I., dan Yusron, A. 1989. Penuntun Praktikum Ekologi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Soemarwoto, I., dkk. 1980. Biologi Umum 1. Jakarta: Gramedia.
Subchan, Wachju. 2005. Ekologi Eksperimental. Jember: Universitas Jember.
Sudarmadji. 2005. Diktat Ekologi Ekosistem (Ekosistem, Aliran Energi, Siklus Biogeokemis, dan
Bioma). Jember: Universitas Jember.
Jurnal
A., Harruddin, Purwanto, E., dan Budiastuti, S. 2011. Dampak Kerusakan Ekosistem Terumbu
Karang Terhadap Hasil Penangkapan Ikan oleh Nelayan secara Tradisional di Pulau
Siompu Kabupaten Buton Propinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ekosains, 3(3): 29-41.
[19/11/2020].
Internet
Nuril, nuril. (Tanpa tahun). Pengaruh Komponen Abiotik Terhadap Komponen Biotik.
https://www.academia.edu/8044906/PENGARUH_KOMPONEN_ABIOTIK_TERHADA
P_KOMPONEN_BIOTIK. [19/11/2020].
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pada praktikum ini kesulitan hanya mendapatkan alat praktikum seperti kaca
pembesar dan barometer. D alam pengamatan yang akan dilakukan pada hendaknya
praktikan dan asisten lebih sabar dan teliti agar kita dapat menghasilkan pengamatan yang
baik yang sesuai dengan apa yang kehendaki"
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT BUATAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau
C. ALAT DAN BAHAN
D. LANDASAN TEORI
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan
terbuat dari bahan-bahan turunanminyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh
oleh kesadahan air.
B. Komposisi
Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:
Surfaktan
Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda
yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada
permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
Anionik :
1) -Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
2) -Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
3) -Alpha Olein Sulfonate (AOS)
Kationik : Garam Ammonium
Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
Asetat :
1) Nitril Tri Acetate (NTA)
2) Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
c. Silikat : ZeolitSitrat : Asam Sitrat
Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen.
Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Contoh : Enzim,Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).
C. Jenis-Jenis Deterjen
Berdasarkan bentuk fisiknya, Detergen dibedakan atas:
Detergen Cair, secara umum Detergen cair hampir sama dengan Detergen bubuk. Yang
membedakan cuma bentuk fisik. Di indonesia setahu saya Detergen cair ini belum
dikomersilkan, biasanya digunakan untuk laundry modern menggunakan mesin cuci yang
kapasitasnya besar dengan teknologi canggih.
Detergen krim, bentuk Detergen krim dengan sabun colek hampir sama tetapi kandungan
formula bahan baku keduanya berbeda.
Detergen bubuk, jenis Detergen bubuk ini yang beredar dimasyarakat atau dipakai sewaktu
mencuci pakaian. Berdasarkan keadaan butirannya, Detergen bubuk dapat dibedakan menjadi
dua yaitu Detergen bubuk berongga dan Detergen bubuk padat. Perbedaan bentuk butiran kedua
kelompok tersebut disebabkan oleh perbedaan proses pembuatannya.
D. Bahaya Detergen
Tanpa mengurangi makna manfaat Detergen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, harus
diakui bahwa bahan kimia yang digunakan pada Detergen dapat menimbulkan dampak negatif
baik terhadap kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan terpenting dari pembentuk Detergen
yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap manusia dan lingkungannya.
Surfaktan dapat menyebabkan permukaan kulit kasar, hilangnya kelembaban alami yang ada
pada permukan kulit dan meningkatkan permeabilitas permukaan luar. Hasil pengujian
memperlihatkan bahwa kulit manusia hanya mampu memiliki toleransi kontak dengan bahan
kimia dengan kandungan 1 % LAS dan AOS dengan akibat iritasi ‘sedang’ pada kulit. Surfaktan
kationik bersifat toksik jika tertelan dibandingkan dengan surfaktan anionik dan non-ionik. Sisa
bahan surfaktan yang terdapat dalam Detergen dapat membentuk chlorbenzene pada proses
klorinisasi pengolahan air minum PDAM. Chlorbenzene merupakan senyawa kimia yang bersifat
racun dan berbahaya bagi kesehatan. Pada awalnya surfaktan jenis ABS banyak digunakan oleh
industri Detergen. Namun karena ditemukan bukti-bukti bahwa ABS mempunyai risiko tinggi
terhadap lingkungan, bahan ini sekarang telah digantikan dengan bahan lain yaitu LAS.
Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam Detergen adalah phosphate.
Phosphate memegang peranan penting dalam produk Detergen, sebagai softener air. Bahan ini
mampu menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion kalsium dan magnesium. Berkat
aksi softenernya, efektivitas dari daya cuci Detergen meningkat. Phosphate yang biasa dijumpai
pada umumnya berbentuk Sodium Tri Poly Phosphate (STPP). Phosphate tidak memiliki daya
racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup.
Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara
(eutrofikasi) yang berlebihan di badan air, sehingga badan air kekurangan oksigen akibat dari
pertumbuhan algae (phytoplankton) yang berlebihan yang merupakan makanan bakteri. Populasi
bakteri yang berlebihan akan menggunakan oksigen yang terdapat dalam air sampai suatu saat
terjadi kekurangan oksigen di badan air dan pada akhirnya justru membahayakan kehidupan
mahluk air dan sekitarnya. Di beberapa negara, penggunaan phosphate dalam Detergen telah
dilarang. Sebagai alternatif, telah dikembangkan penggunaan zeolite dan citrate sebagai builder
dalam Detergen.
Efek paling nyata yang disebabkan oleh limbah deterjen rumah tangga adalah terjadinya
eutrofikasi (pesatnya pertumbuhan ganggang dan enceng gondok). Limbah deterjen yang
dibuang ke kolam ataupun rawa akan memicu ledakan pertumbuhan ganggang dan enceng
gondok sehingga dasar air tidak mampu ditembus oleh sinar matahari, kadar oksigen berkurang
secara drastis, kehidupan biota air mengalami degradasi, dan unsur hara meningkat sangat pesat.
Jika hal seperti ini tidak segera diatasi, ekosistem akan terganggu dan berakibat merugikan
manusia itu sendiri, sebagai contoh saja lingkungan tempat pembuangan saluran selokan. Secara
tidak langsung rumah tangga pasti membuang limbah deterjennya melalui saluran selokan ini,
dan coba kita lihat, di penghujung saluran selokan begitu banyak eceng gondok yang hidup
dengan kepadatan populasi yang sangat besar.
Selain merusak lingkungan alam, efek buruk deterjen yang dirasakan tentu tak lepas dari para
konsumennya. Dampaknya juga dapat mengakibatkan gangguan pada lingkungan kesehatan
manusia. Saat seusai kita mencuci baju, kulit tangan kita terasa kering, panas, melepuh, retak-
retak, gampang mengelupas hingga mengakibatkan gatal dan kadang menjadi alergi
Dalam jangka panjang, air minum yang telah terkontaminasi limbah deterjen berpotensi sebagai
salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik). Proses penguraian deterjen akan
menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksi dengan klor akan membentuk senyawa
klorobenzena yang sangat berbahaya. Kontak benzena dan klor sangat mungkin terjadi pada Saat
ini instalasi pengolahan air milik PAM dan juga instalasi pengolahan air limbah industri belum
mempunyai teknologi yang mampu mengolah limbah deterjen secara sempurna (Solikhin.2012 :
Serasi Biologi)
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan
bibit unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
H. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama
larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm dan ada 1 biji
yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25%
2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan
3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur
sebagai pembanding, panjang akar mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada akarnya
dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1,5mm menjadi
2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm.
Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan
larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.
I. KESIMPULAN
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung
dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.
J. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijauhttp://www.chem-is-
try.orghttp://dikawidiasa.blogspot.com/2012/08/karya-ilmiah-pengaruh-detrgen-
terhadap.htmlhttp://www.kesehatan123.com/2225/manfaat-kacang-hijau/Solikhin. 2012. Serasi
Biologi. Banjarmasin.
XII IPA 2 Kelompok 4. 2011/2012. Makalah Pengaruh Banyak Sedikitnya Air Terhaadap
Pertumbuhan Tinggi Bawang. Rantau [19/11/2020].
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Cairan dipakai untuk maksud ini sering
disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai. Istilah ini kadang-kadang dipakai
dengan kiasan, seperti "makanan untuk pemikiran". Kecukupan makanan dapat dinilai dengan
status gizi secara antropometri.
Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap
eksistensi dan ketahanan hidup manusia.
Bahan makanan sering juga disebut bahan pangan, dan dalam perdagangan disebut komoditi
pangan, ialah apa yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya daging, sayur, buah dan
sebagainya.
Pangan dalam UU RI No.7 th.1996 diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan
atau minuman.
Zat gizi merupakan komponen yang terdapat dalam bahan pangan yang terurai selama proses
pencernaan dalam tubuh. Zat gizi dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang memadai untuk
pertumbuhan, perkembangan dan kebugaran tubuh. Zat gizi yang dimaksud termasuk di dalamnya
air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Fungsi zat gizi secara umum adalah sebagai sumber energi, zat pembangun dan pengatur.
Fungsi tersebut dapat dipengaruhi dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari mencakup nasi, ikan,
daging, telur, susu, sayuran, buah, gula, margarin, dsb. Setiap kelompok gizi memiliki fungsi
masing-masing, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan juga air. Serat pun kini
menjadi komponen yang penting dalam komposisi diet makanan sehari-hari. Berikut fungsi dari
zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan :
1. Karbohidrat
Karbohidrat dalam makanan dapat berbentuk pati seperti yang terdapat dalam sereal ataupun gula
seperti yang terkandung dalam buah-buahan. Fungsi utama dari karbohidrat adalah menyediakan
energi yang dibutuhkan tubuh. Kelebihan karbohidrat, disimpan sebagai glikogen atau diubah
menjadi lemak yang siap diubah kembali menjadi energi ketika tubuh membutuhkannya. Selain
itu fungsi karbohidrat didalam tubuh adalah melindungi protein agar tidak dibakar sebagai
penghasil energi, membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah
terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebih, didalam hepar berfungsi untuk
detoksifikasi zat-zat toksin tertentu, beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam
tubuh. Laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang
penting dalam asam nukleat, beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) seperti agar-agar berguna untuk pencernaan, memperlancar
defekasi.
2. Lemak
Lemak dalam makanan dapat berbentuk minyak seperti yang ditemukan dalam biji-bijian, mentega
ataupun berbentuk lemak seperti yang terdapat dalam daging. Lemak berperan dalam menyediakan
energi, melarutkan vitamin larut lemak, juga sumber asam-asam lemak esensial. Selain itu, lemak
berperan dalam pembentukan membran sel, agen pengemulsi, isolator panas tubuh, melindungi
organ tubuh dan bersama protein sebagi alat angkut dalam metabolisme. Kelebihan lemak
disimpan dalam tubuh yang akan diubah menjadi energi bila dibutuhkan oleh tubuh.
3. Protein
Protein dalam makanan dapat berupa kasein yang ada dalam susu, atau albumin dalam telur,
globulin dalam kacang-kacangan dan gluten dalam gandum. Fungsi utama dari protein adalah
membentuk jaringa baru dan memperbaiki jaringan yang rusak dalam tubuh. Protein pun berperan
dalam sintesis enzim, hormon, antibodi, juga sebagai penyedia energi, mengatur keseimbangan air
dalam tubuh, memelihara netralitas tubuh, mengangkut zat-zat gizi. Kelebihan protein diubah
menjadi karbohidrat dan lemak yang disimpan dalam tubuh.
4. Mineral
Kalsium, fosfor, besi, iodin, merupakan sebagian meneral yang ditemukan dalam bahan pangan
dalam bentuk komposisi organik dan anorganik. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan tubuh
seperti pembentukan tulang, gigi dan struktur jaringan. Meneral juga berperan dalam pengaturan
proses metabolisme dalam tubuh seperti kontraksi otot, stimulus saraf, dan lain-lain.
5. Vitamin
Vitamin yang ada dalam makanan terdiri atas vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, K dan
juga vitamin larut dalam air seperti vitamin B dan C. Vitamin berperan sebagai pengatur pada
proses metabolisme dalam tubuh.
6. Air
Air diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dan sebagian besar dari air yang diminum. Air adalah
bagian penting dalam struktur tubuh dan jumblahnya sekitar 60% dari berat tubuh. Air berperan
sebagai pelarut material zat gizi dan juga pembuangan ampas makanan.
(http://raraaqamaraa.blogspot.com/2015/05/laporan-ilmu-pangan-dasar.html)
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. HASIL PENGAMATAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Cakrawati, Dewi dan Mustika NH.2012.Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan.Bandung:Alfabeta.
Sediaoetama, Dr.Achmad Djaeni.1987.Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di
Indonesia.Jakarta:PT.Dian Rakyat.
Marsetyo, H dan G. Kartasapoetra.1991.Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas
Kerja).Jakarta:PT.Rineka Cipta.
TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya
Indonesia merupakan Negara tropis yang kaya akan sayur-sayur dan buah-buahan, tetapi
konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan masyarakat Indonesia masih relatif rendah
dibandingkan dengan Negara-negara yang tidak memiliki sumber daya sebagai penghasil sayur
dan buah (Astawan, 2012). Menurut Sandjaja (2010), bahwa sayuran adalah makanan nabati
yang merupakan sumber zat gizi vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Bagian tumbuhan yang dibuat sayur antara lain daun (sebagian besar sayur adalah daun), batang
(wortel adalah umbi batang), bunga (jantung pisang), buah muda, (labu), sehingga dapat
dikatakan bahwa semua bagian tumbuhan dapat dijadikan bahan makanan sayur (Sediaoetama,
2012).
Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur
tersebut berasal dari indung telur sebagai fundamen (bagian) dari bunga itu sendiri
(Sediaoetama, 2012). Sejalan dengan pendapat Sunita Almatsier (2010) buah berfungsi sebagai
pelengkap zat gizi yang dibutuhkan tubuh, khususnya vitamin C. Buah merupakan santapan
terakhir dalam suatu acara makan atau kapan saja. Buah sering disebut sebagai penutup atau
pencuci mulut karena buah dapat menetralkan rongga mulut setelah makan nasi dengan berbagai
macam lauk pauk dengan aneka rasa dan bau.
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat
pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan berperan
sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-
buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa dan Pengembangan Pop Up
Book..., Frizka Rizqi Amalia, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
10 glukosa. Sayur tertentu juga menyediakan karbohidrat, seperti wortel dan kentang sayur.
Sementara buah tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti alpukat dan buah merah
(Kemkes, 2017).
Sayur dan buah sangat bermanfaat bagi kesehatan, perkembangan dan pertumbuhan, terutama
sangat penting dikonsumsi untuk anak-anak khususnya anak usia sekolah dasar, nutrisi yang
terkandung dalam sayur dan buah sangat dibutuhkan tubuh kita untuk digunakan sebagai proses
metabolisme (Andika, 2015). Sayur dan buah-buahan merupakan sumber makanan yang
mengandung gizi yang lengkap dan sehat. Di dalam sayuran dan buah juga terdapat vitamin yang
bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan dalam sayur dan buah bekerja dengan cara mengikat
lalu mengahncurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidatif yang
menghasilkan racun ( Padmiari, 2010).
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sayur dan buah
mempunyai banyak manfaat dan kandungan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama
untuk pertumbuhan dan perkembangan khususnya bagi anak-anak usia sekolah dasar
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara
dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C,
serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman
hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara
umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak mengenal
musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti mangga,
durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu
tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional maupun
di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis, bayam, seledri,
daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
2) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan Sayuran
No Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
makanan daun buah akar/umbi kacang tunas
kacangan
1 Bayam
2 Kangkung
3 Sawi
4 Daun singkong
5 Daun Pepaya
6 Tomat V
7 Terong V
8 Cabe V
9 Melinjo V
10 Nangka V
11 Labu V
12 Wortel V
13 Kentang V
14 Kacang panjang V
15 Kacang merah V
16 Buncis V
17 Kapri V
18 Mentimun V
19 Rebung
20 Tauge V
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah
H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan adalah
bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
I. KESIMPULAN
Sediaoetama, AD. 2010. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II.
Dian Rakyat, Jakarta.
(https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pengelompokan-sayuran.html)
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang
lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini dikarenakan
pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang justru akan memberikan
beban baru pada masalah gizi di indonesia.
Karena itulah, dibuat pedoman baru berupa pedoman gizi seimbang, yang tergambar pada
tumpeng gizi seimbang di bawah ini.
Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4 sehat yang terdiri
dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak ditentukan porsi dan jenis yang
disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.
Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga termasuk
keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan beberapa poin lainnya
yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah sumber
protein. yang dalam pedoman gizi seimbangn disatukan dalam kelompok sumber protein hewani
bersama dengan ikan, telur, dan daging (Rumanta, M. 2019)
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
No Jenis Kelompok Jenis bahan Zat makanan
Masakan makanan makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1 Nasi Makanan Nasi +
Goreng Pokok Daging + -
Lauk Pauk Telur +
Kubis/kol +
Sayuran Lombok +
Bawang +
merah +
Bawang putih +
Tomat +
Buah Mentimun + -
Kecap +
Minyak +
Susu segar Minuman goreng +
Susu +
Buah Gula pasir +
Nasi kuning Makanan Pisang +
pokok Nasi +
Sambal Kelapa/Santan +
goreng Sayuran Kentang +
Kering Lombok +
Bawang + -
merah
Bawang putih +
Perkedel Lauk pauk Kelapa/santan +
Kentang +
Buah Telur +
Mentimun +
Es campur Minuman Jeruk +
Susu +
Sirup +
Bengkoang +
Pepaya
Advokat
Degan
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang
yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan tubuh yaitu : nasi,
lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
1. Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
2. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
3. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air
H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk
dihidangkan.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
1. Bahan makanan pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama
Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas
2. Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan penerta dari
makanan utama.
Contoh: daging, telur dadar, perkedel
3. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
merupakan penyerta makanan utama.
Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.
4. Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan
Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
5. Minuman : merupakan pelepas dahaga
Contoh: susu segar, es campur
I. KESIMPULAN
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan
makanan.
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada henda knya praktikan dan
asisten lebih sabar dan teliti agar kita dapat menghasilkan pengamatan yang baik
yang sesuai dengan apa yang kehendaki.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI MAKANAN (UJI KARBONHIDRAT DAN UJI LEMAK)
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat
2. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung lemak
C. ALAT DAN BAHAN
1. UJI KARBONHIDRAT
Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
Pipet 1 buah
Pisang 1 diiris kecil
Apel 1 diiris kecil
Nasi 2-3 butir
Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
Tahu putih 1 iris kecil
Margarin seujujng sendok
Biskuit 1 potong kecil
Tepung terigu 1 sendok kecil
Gula pasir 1 sendok kecil
Kentang 1 iris kecil
Kalium Iodide 0,1 M 10 mL
2. UJI LEMAK
LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti:
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi
dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan
hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri
atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6. Contoh:
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n. Contoh:
amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang mengandung zat
tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya :
alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol. Amilium
yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan
menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika
ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-
hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan
yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu
diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat
membuat iritasi kulit.
UJI LEMAK
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim,
susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga
kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap.
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen
(N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida,
yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasar
komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak
campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan
menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan
yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan
telur.
3. Fungsi Lemak
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak
disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa
yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati
dalam bentuk senyawa lesitin.
PROSEDUR PERCOBAAN
UJI KARBONHIDRAT
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring
plastic
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam KI/lugol.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah
bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.
UJI LEMAK
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5
x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat. (boleh
dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas?
Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak
atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain (margarine,
seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan
susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ka arah
bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas
noda minya? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Uji karbonhidrat
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa? Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas
setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti
warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan
kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya
dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum
warnya berubah menjadi Biru keunguan.
Uji lemak
H. PEMBAHASAN
UJI KARBONHIDRAT
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan betadine yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
Gambar Larutan betadine
Betadine digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di
peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen lugol dan
tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna ungu
pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal
itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol berubah warna
menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi
cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi hitam .
Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
UJI LEMAK
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A
yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.
I. KESIMPULAN
A. UJI KARBONHIDRAT
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir,
dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.
B. UJI LEMAK
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung
lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, dan susu.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Pada praktikum ini hendaknya praktikan lebih sabar dan teliti agar kita dapat
menghasilkan pengamatan yang baik yang sesuai dengan apa yang kehendaki"
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
UJI KARBONHIDRAT
UJI LEMAK
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK
GERAK
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan
C. ALAT DAN BAHAN
1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan
D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus
dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah.
Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah.
Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada
interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab
tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).
Benda dikatakan bergerak jika benda tersebut berubah kedudukan terhadap suatu titik acuan.
Benda yang bergerak akan melalui lintasan dengan panjang tertentu dalam waktu tertentu.
Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar perubahan posisi benda dari
posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak adalah besaran scalar, sedangkan
perpindahan adalah besaran vector.
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak pada lintasan yang
lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada perubahan kecepatan terhadap waktu,
sehingga percepatannya nol. Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi setiap saat atau
dalam bentuk matematis dituliskan;
v rata-rata = ∆x / t …. (1)
Sedangkan kelajuan adalah besar jarak tempuh persatuan waktu atau dalam bentuk matematis
dituliskan
v = x/t …. (2)
Ket: v rata-rata = kecepatan (m/s)
v = kelajuan (m/s)
x = jarak (m)
∆x = perubahan posisi atau perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut
dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya
semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB
diperlamabat.
PROSEDUR PERCOBAAN
GLB
1. Rakit alat dan bahan
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4. Ukur panjang BC
5. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda.
7. Catat datanya pada tabel
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari
B ke C (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada tabel.
F. HASIL PENGAMATAN
GLB
NO Jarak BC s (cm) Waktu (s)
1. 10 4
2. 12 8
3. 14 10
4. 16 12
5. 18 14
GLBB
NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1. 100 25 8 10 6
2. 100 23 6 12 7
3. 100 21 5 14 8
4. 100 19 4 16 9
5. 100 17 3 18 10
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S
sumbu vertical dan sumbu horizontal).
12 12
10 10
8
6
4
2
0
4 8 10 12 14
WAKTU (S)
2) V = s/t
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5
𝑠 𝑠 𝑠 𝑠 𝑠
V= V= V= V= V=
𝑡 𝑡 𝑡 𝑡 𝑡
10 12 14 16 18
V= V= V= V= V=
4 8 10 12 14
V= 2,5 cm/s V= 1,5 cm/s V= 1,4 cm/s V = 1,3 cm/s V= 1,2 cm/s
3) Kesimpulan : gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin
dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan GLBB.
25 25
23
SAB (CM)
20 21
19
17
15
10
0
8 6 5 4 3
TAB (S)
V= 3,12 cm/s V= 3,8 cm/s V= 4,2 cm/s V = 4,75 cm/s V= 5,6 cm/s
a = 0,39 m/s2 a = 0,63 m/s2 a = 0,84 m/s2 a = 1,18 m/s2 a = 1,86 m/s2
6) Kesimpulan :
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan
yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin
cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan.
Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami peroleh, pada tabel dan grafik pengamatan diatas
dengan melakukan percobaan tentang gerak lurus beraturan. Bergerak lurus beraturan (GLB)
jika benda tersebut bergerak pada lintasan garis lurus dengan memiliki kecepatan yang kosntan
sehingga percepatan yang dimilikinya adalah nol. Pada praktikum ini bertujuan untuk dapat
menentukan besar jarak dan perpindahan, dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan
kelajuan rata-rata, dapat memhami cara menganalisis grafik hubungan antara posisi dan waktu,
serta dapat memahami karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
Panjang total lintasan yang dilalui disebut jarak, sedangkan besar perubahan posisi benda dari
posisi awal ke posisi akhir disebut perpindahan. Jarak adalah besaran scalar, sedangkan
perpindahan adalah besaran vector. Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi setiap
saat dan kelajuan adalah jarak tempuh benda persatuan waktu. Pada grafik hasil percobaan
hubungan antara jarak tempuh dan kecepatan berbanding lurus, ini menandakan bahwa pada
kegitan 1 terjadi gerak lurus beraturan (GLB). Pada grafik hasil percobaan hubungan antara jarak
tempuh dan waktu tempuh berbanding lurus, ini berarti gerak gelembung pada tabung GLB
merupakan gerak lurus beraturan.
Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat diketahui
bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka semakin
lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak. Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam
atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan
(GLBB)
I. KESIMPULAN
Perbandingan antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan
(GLB) adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah
konstan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan
tetap.
J. DAFTAR PUSTAKA
Aby Sarojo, Ganijanti, 2002, Seri Fisika Dasar Mekanika, Jakarta: Salemba Teknika
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada henda knya praktikan dan asisten lebih
sabar dan teliti agar kita dapat menghasilkan pengamatan yang baik yang sesuai dengan
apa yang kehendaki"
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
D. LANDASAN TEORI
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat
berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang
bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut
berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat
melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja.
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah
rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di
bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di
padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu
periodik,terjadi karena getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan
(Rumanta, 2019).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang
cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman anda. Ujung yang lain dipegang
sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.
Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang
merambat pada slinki?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah usikan) dan
arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimana
arah getar dan arah gelombang tersebut?
4. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada,
darimanakah asalnya?
5. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang ynag cukup
kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang
anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang
lain kedepan seperti gambar di berikut.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut
gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?
6. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?
F. HASIL PENGAMATAN
Apabila diusik ke kanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan dan kekiri/
gelombang transversal.
Apabila di slinki di ikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ke tempat semula.
Apabila slinki di gerakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus / longitudinal.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau
dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat
kebelakang dan kedepan,
Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan
searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
I. KESIMPULAN
Jenis gelombang yang ditimbulkan oleh slinki tergantung pada besaran gaya yang diberikan dan arah
usikan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada henda knya praktikan dan asisten lebih
sabar dan teliti agar kita dapat menghasilkan pengamatan yang baik yang sesuai dengan
apa yang kehendaki"
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
SIFAT CAHAYA
SIFAT-SIFAT CAHAYA
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
Sifat-sifat Cahaya
1. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah. Bila
medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya merambat lurus tampak
pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap.
Salah satu sifat cahaya adalah merambat lurus dari sumbernya.
Lihat contoh kedua gambar disebelah kiri. Gambar tersebut membuktikan
bahwa cahaya merambat lurus. Contoh lain yang membuktikan cahaya
merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus
masuk ke dalam ruangan yang gelap. Demikian pula dengan berkas lampu
sorot pada malam hari.
2. Cahaya dapat Dipantulkan
Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difusi) dan
pemantulan teratur. Pemantulan baur merupakan pemantulan yang terjadi apabila cahaya
mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantulnya tidak
beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi bila cahaya mengenai permukaan yang licin,
rata, dan mengkilap, misalnya cermin. Sinar pantulnya memiliki arah yang teratur.
Berdasarkan bentuk permukaannya cermin dibedakan menjadi tiga macam yaitu
cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.
Kita dapat melihat sebuah benda jika ada cahaya. Prosesnya yaitu sinar/cahaya mengenai
benda dan benda yang terkena cahaya memantlkannya ke mata kita.
Pemantulan teratur yaitu
jika sinar datarng jatuh
pada benda
yang permukaannya rata
Pada penantulan teratur
sudut datang sama dengan
sudut pantul.
b. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
c. Gambarkanlah jalannya berkas sina pada langkah (b), sehingga tampak sudut datang
d. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r) tersebut
e. Letakkan lilin di depan cermin datar dan amati bayangannya selama benda itu digeser-
f. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut
a. Susunlah alat
b. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
tersebut
a. Susunlah alat
b. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut datang dan
e. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang jelas dan
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang. Ukur jarak benda dari cermn cekung pada
F. HASIL PENGAMATAN
Pemantulan cahaya pada cermin datar
G. PEMBAHASAN
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul pada
cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan sinar pantul. Sehingga, sinar
datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin datar, bayangan yang
dihasilkan sama dengan bendanya, baik itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya
Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil
dari pada bendanya.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi
3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada bendanya
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada bendanya
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu
diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis
hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan
kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan
lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan
pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
Gambar Berkas Sinar Istimewa II
c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)
Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa cekung
pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa pada lensa
cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus f,
perhatikan gambar berikut:
E. PROSEDUR PERCOBAAN
b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
b) Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam
F. HASIL PENGAMATAN
LENSA CEMBUNG
No Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s' (cm)
1 10 3
2 20 2,5
3 30 2
4 35 3
5 40 2
2. CERMIN CEKUNG
No Jarak Benda s (cm) Jarak Bayangan s' (cm)
1 15 4
2 17 4,5
3 20 4
4 11 3,5
5 10 3
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1 2
P = 2,3 = 4,6
H. PEMBAHASAN
Dari tabel pengamatan lensa cembung tersebut dapat diketahui melalui 5 kali
percobaan bahwa semakin panjang jarak benda terhadap lensa maka semakin
pendek jarak bayangan terhadap lensa.
Pada praktikum ini titik fokus yang dihasilkan antara lima variasi tidak sama (tidak
akurat) faktor-faktor yang mempengarui ketidak akuratan hasil yaitu:
- kurang akurat dalam pengukuran
- dalam lensa cembung tidak mendapatkan bayangn yang fokus
- kurang akurat dalam penghitungan data
- terdapat cahaya yang terang sehingga tidak mendapatkan bayangan yang fokus.
Dari perhitungan rata-rata jarak fokus ensa cembung adalah 2,3 cm sedangkan
kekuatan fokus lensa cembung adalah 3,5 cm.
Dari tabel pengamatan cermin cekung tersebut semakin jauh jarak benda, maka
ukuran bayangan akan semakin besar. Berlaku juga untuk sebaliknya. Jika jarak
bayangan lebih kecil daripada panjang fokus, maka akan bersifat tegak. Dan
didapatkan jarak fokus rata-rata cermin cekung adalah 3,5 cm.
I. KESIMPULAN
Pada lensa cembung dapat disimpulkan bahwa semakin panjang jarak benda terhadap
lensa maka semakin pendek jarak bayangan terhadap lensa yang dihasilkan.
Pada cermin cekung dapat disimpulkan bahwa t semakin jauh jarak benda, maka ukuran
bayangan akan semakin besar. Berlaku juga untuk sebaliknya. Jika jarak bayangan
lebih kecil daripada panjang fokus, maka akan bersifat tegak
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
KELISTRIKAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua
jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh
proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak
menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
Sifat Muatan Listrik
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan
elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu
benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada
potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang plastik
gambar diabawah.
Fenomena elektrostatis
Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan
bulu binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar diabwah. Yang terjadi
kedua batang benda saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang
sama dan saling tolak menolak.
Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang berbeda saling tarik
menarik
Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan kain sutra
dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua batang
benda saling tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang
berbeda dan saling tarik menarik.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir
melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik)
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik)
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa yang terjadi?
4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada
kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya dan
mengamati yang terjadi?
6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik
B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka tentukanlah jenis
muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawnan?
JAWABAN PERTANYAAN
1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
- Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
2. Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
- I=V
R
- R=V
I
- V=I.R
4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Kesimpulan
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
H. PEMBAHASAN
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
6) listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
I. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN MANDIRI KEGIATAN PRAKTIKUM
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Makanan atau zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekul – molekul yang sangat
kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka diperlukan adanya proses yang
dapat menyederhanakan molekul – molekul tersebut untuk diserap dan dipergunakan oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan terbagi menjadi dua, yaitu pencernaan kimiawi dan pencernaan
mekanik. Percernaan kimiawi melibatkan peran enzim dalam proses mengolah makanan.
Sedangkan pencernaan mekanik merupakan proses menghancurkan makanan menggunakan otot
– oto dan alat bantu.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus,usus besar, rectum, anus dan
organ – organ lain yang berperan dalam pencernaan seperti hati, empedu dan kelenjar pancreas.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambar system pencernaan
2. Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
3. Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
4. Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
F. HASIL PENGAMATAN
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawaban:
Mulut, lambung, usus halus
2. Enzim apas aja yang dihasilkan oleh organ tersebut
Jawaban:
a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin, lipase
lambung
c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP),
motilin, somastin
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
H. PEMBAHASAN
1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu
bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem
pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah
lidah.
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah dikunyah
dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untuk
mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang
terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi
dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.
Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyah
agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan akan
melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam waktu 6 detik.
3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti kantong
yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara
garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah
satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang
ada pada makanan yang kita makan.
I. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah
dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat
untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan
yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah
molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut
(Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi
(Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana
oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan
Kotoran (Proses Penyingkiran).
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
PESAWAT SEDERHANA
B. TUJUAN PERCOBAAN
KAKTROL
TUAS
A. Katrol Tetap
Katrol tunggal tetap berfungsi mengubah arah gaya tarik dari menarik ke atas menjadi
menarik ke bawah. Ketika menimba air tanpa melalui katrol harus menarik tali ke atas. Arah
gaya berat adalah vertikal ke bawah. Karena arah gaya tarik "berlawanan" dengan arah gaya
berat, gaya otot ketika menarik tali ke atas tidak dibantu oleh gaya berat. Karena itu,
pekerjaan menaikkan timba terasa berat.
W/F=1
W = beban
F = gaya
AO = lengan kuasa
BO = lengan beban
(Sumber : http://www.fisikazone.com/katrol/katrol-tetap/)
B. Katrol Bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang bergerak jika sedang digunakan. katrol bergerak
mempunyai keuntungan mekanis 2, artinya perbandingan antara berat beban dan gaya
sama dengan dua. Jika mengangkat beban menggunakan katrol jenis ini, kamu hanya perlu
memberikan gaya sebesar setengah kali berat beban.
F. Lk = W. Lb
F . 2 Lb = W . Lb
2F = W
W/F=2
W = beban
F = gaya
AB = lengan kuasa
BO = lengan beban
(Sumber : http://www.fisikazone.com/katrol/katrol-bebas/)
C. Katrol Kombinasi
Katrol kombinasi merupakan gabungan katrol tetap dan katrol bergerak yang juga disebut
takal. Jadi pengertian takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan
katrol-katrol bergerak. Takal biasa digunakan untuk mengangkat beban yang massanya
besar. Biasanya, sistem katrol ini digunakan untuk mengangkat beban yang massanya
mencapai beberapa ton, misalnya kerangka jembatan dan peti kemas. Dengan sistem katrol,
kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut dapat semakin diperkecil. Takal
dapat menggunakan dua katrol di mana satu sebagai katrol tetap dipasang di atas dan satu
lagi sebagai katrol bergerak. Takal juga dapat menggunakan tiga atau empat katrol.
F . 1/n = W
W/F=n
W = beban
F = gaya
n = jumlah tali
(Sumber : http://www.fisikazone.com/katrol/katrol-kombinasi)
Tuas adalah sebuah batang yang dapat diputar di sekitar titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu
diungkit ke bawah, maka ujung yang lain akan memberikan dorongan ke atas.
Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah
gaya yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan. Besarnya gaya yang dihasilkan
bergantung pada panjang lengan gaya dan panjang lengan beban. Makin besar
perbandingannya, makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan menggunakan tuas.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
KATROL
1) Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200gr, 100gr, 50gr, dan
20gr) dengan menggunakan neraca pegas. Kemudian memeriksa apakah skala
pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera
dan memasukkan hasil kalibrasi ke dalam tabel pada lembar pengamatan.
2) Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut. Setelah beban A
tergantung, catat skala yang terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan dengan
masa beban A.
3) Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A secara
berurutan dari 100gr sampai dengan 400gr.
4) Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol
tetap.
5) Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A.
TUAS
1) Susunlah penggaris dan statif atau penyangga seperti gambar 4.16 berikut ini:
Tuas
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
KATROL
1. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil,
maka satu skala kecil sama dengan massa beban . . . gram
Jawab : 100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram
2. Dari langkah kedua (2), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap
adalah. . . .
Jawab : Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam
menarik
Beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan
dibandingkan jika menarik beban secara langsung.
TUAS
1) Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan
OE akan … (berikan alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini
terjadi) ?
Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.
2) Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan, maka:
Beban x Lengan beban = 10 x 20 = 200 gram
3) Sebutkan 2 contoh persawat sederhana yang menggunakan asas tuas!
- Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku
- Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir.
- Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop
H. PEMBAHASAN
KATROL
Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200
gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti pada
data hasil pengamatan kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulai dari
100 gram hingga 400 gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap
beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan
beban.
TUAS
menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula
menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan pada
lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan
setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan / B ketitik O /
titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu).
Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel diatas (Tabel 4.8.)
I. KESIMPULAN
KATROL
Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan
TUAS
ika massa A lebih besar dari pada massa di B maka panjang OR dan OE tidak akan
seimbang.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tim Laboratotium Fisika Dasar.2018.Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar I.
Surabaya: UNESA
http://www.google.co.id/amp/fisikazone.com/katrol/amp
PANAS MATAHARI
1. 2 buah tempat air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember).
2. Termometer
3. Lempeng plastik transparan.
4. Stopwatch.
5. Luksmeter.
GERHANA
1. Bola ping pong
2. Statis berkawat runcing 3 buah
3. Bola plastik dengan diameter 10cm
4. Lampu senter
5. spidol
D. LANDASAN TEORI
PANAS MATAHARI
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu :
konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah
perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa. Dalam proses
radiasi energi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan
cara memancar / radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas memancar tanpa zat antara atau menembus
zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda
makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya makin tinggi
GERHANA
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari
yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda
angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya
digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,
atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh
bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan
dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.
Gerhana Matahari merupakan peristiwa lain yang ditimbulkan oleh gerakan Bulan
bersama Bumi . Gerhana Matahari terjadi jika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi
dalam satu garis lurus. Jika kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu
hanya mungkin terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati.
Di siang hari, pada saat terjadinya gerhana matahari, bulan sedikit demi sedikit menutupi
matahari dan pandangan kita. Lama kelamaan, matahari tertutup seluruhnya dan kita
menyebutnya dengan Gerhana Total.
Ada Tiga jenis gerhana matahari yang mungkin terjadi, yaitu sebagai berikut:
E. PROSEDUR PERCOBAAN
PANAS MATAHARI
a. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
b. Ukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) terbut, catatlah dalam lembar pengamatan.
c. Tempatkan kedua tempat air tersebut dibawah sinar matahari langsung.
d. Tempatkan lempeng plastik transparan diatas salahsatu tempat air dengan jarak sekitar
10 cm dari permukaan air dalam tempat air.
GERHANA
a. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
b. Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi
diurutkan dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan
diikatkan pada statis berkawat runcing.
c. Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
d. Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
e. Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong.
F. HASIL PENGAMATAN
PANAS MATAHARI
Keadaan Air
No Waktu (A) Tanpa (B) Dengan Keterangan
Lempeng Lempeng
1 10 menit Masih Dingin Masih Dingin Air masih tetap tidak
berkurang
2 25 menit Hangat Hangat Air masih tetap tidak
berkurang
3 40 menit Air mulai panas Hangat Air berkurang dipercobaan
A
4 45 menit Air menjadi panas Mulai panas Air keduanya juga
berkurang
5 60 menit Sangat panas Panas Air berkurang / menguap
GERHANA
Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh
bola pingpong. Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola
pingpong. Saat bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang
ada pada bola tenis akan tampak berubah-ubah.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
PANAS MATAHARI
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari sampai
di permukaan bumi!
Jawab: faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan
bumi yaitu :
jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan
berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju bumi.
Jika udara ditempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu
panas
Jika disuatu tempat yang gersang tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas
matahari di bumu akan terasa sangat panas.
Jika faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan
hidup dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai)
GERHANA
H. PEMBAHASAN
PANAS MATAHARI
Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpa lempeng terasa panasnya lebih cepat karena
tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang
menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya
penghalang (lempeng plastik).
GERHANA
Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Eksperimen yang dilakukan
menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari. Cahaya seter diumpamakan
sbagai sinar matahari, bola pingpong sebagai bulan, dan bola tenis. Saat gerhana
matahati, bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga sebagian sinar
matahari ke permukaan bumi tertutup oleh bulan. Terdapat empat jenis gerhana
matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari
cincin, dan gerhana matahari hibrida.
I. KESIMPULAN
PANAS MATAHARI
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung
memancar dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda
bergantung pada suhu benda.
GERHANA
Terjadinya gerhana ketika matahari , bulan , bumi berada di garis lurus dan bulan berada
di tengah tengah antara matahari dan bumi
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM