(MAWADDAH WAROHMAH)
(857217084)
FOTO
FOTO
dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari pihak
mana pun, telah melaksanakan protokol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak akan
menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan pelaksanaan
kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Mawaddah Warohmah
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN
LEMBAR DATA*
LEMBAR KESEDIAAN*
JUDUL PERCOBAAN
TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP)
A. JUDUL PERCOBAAN :
D. LANDASAN TEORI
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instar I-larva instar II-
larva instar III-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
3. Perkembangabiakan Tumbuhan
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada
bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga
dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau
inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam
satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut
floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah.
Buah adalah struktur yang membawa biji.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya
terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak
ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat
kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau
stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Melipat kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu potonglah
kelebihannya.
Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada dinding
botol bagian dalam!
Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring
tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu. Jika
air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring
tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji
Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat kapan
biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja (Tabel 1.10) di bagian akhir modul ini
Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia.
Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
3. Mencangkok
Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
berpenyakit.
Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang.
Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
Biarkan mongering selama 6-2 jam.
Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10 Hasil Pengamatan Pertumbuahan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
1. Okulasi (Menempel)
No Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terllihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh
2. Menyambung (enten)
No Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat adanya perubahan
8 Mulai terlihat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar
3. Mencangkok
No Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 Kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan
G. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi
dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-
3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen
dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9
s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi
ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi
imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya untuk
melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar
dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, berwarna
merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dna
membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang sari
berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah
kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak
melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi
gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi embrio.
Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan
baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada induknya. Walaupun
induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika ditanam
bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal pertumbuhannya, siung
mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung dapat
membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.
Praktikum Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan
(vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung (enten), dan
mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu hasil,
seperti pada kegiatan menempel, pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi
memasuki minggu kedua terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh
dan mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain
dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa
dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu, misalnya
menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat serupa dengan
tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah
memiliki kambium.
H. KESIMPULAN
2. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi,
jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
3. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu
gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
4. Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur - larva - pupa - lalat muda - lalat
dewasa atau imago.
5. Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang
sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batang dan mencangkok
6. Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas,
umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.
7. Jadi, perkembangbiakan tidak hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan
cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative buatan yaitu
menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, dapat
dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang
diinginkan.
I. JAWABAN PERTANYAAN
7. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan
vaselin ? Jelaskan !
Jawab : Agar tidak terkena tangan atau kotoran.
8. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong ?
Jawab : Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada serangan
hama.
9. Pada hari ke berapa tunas-tunas batang yang di sambung pada percobaan menyambung
(enten) mengalami pertumbuhan ?
Jawab : Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung mengalami
pertumbuhan.
10. Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat ?
Jawab : Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan kuat.
11. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikerok, sebaiknya sayatan dikeringkan
selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut ?
Jawab : Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang baik.
12. Pada hari ke berapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari ke
berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan ?
Jawab : Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar cangkokan, dan
bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4 atau 5, akar sudah kuat dan siap
dipindahkan ke pot lain.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Pertumbuhan-dan-
Perkembangan-Hewan.html
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-perkembangbiakan-
tumbuhan.html
Mediabelajarsetyamulya.blogspot.com/2016/04/laporan-praktikum-ipa.html
Pada saat melakukan praktek, sebaiknya menggunakan hewan dan tumbuhan yang
mudah didapat di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
• Mencatat pertumbuhan,
perkembangan dan
perkecambahan kacang merah
• Mengetahui lamanya siklus hidup
lalat buah
• Mengamati dan menyebutkan
bagian-bagian bunga
Proses Kegiatan Deskripsi foto/video
• Mengidentifikasi tumbuhan yang
melakukan perkembangbiakan
secara vegetative alami
• Terampil melakukan
perkembangbiakan vegetative
buatan dengan cara menyambung,
okulasi, dan mencangkok.
Tahap Akhir Deskripsi foto/video