( NURHIKMA)
( 858521313 )
DATA MAHASISWA
Nama : Nurhikma
NIM/ID Lainnya : 858521313
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : CLC SD Hidayatullah Segaria
Nama(Gelar) : ______________________________________
FOTO
Nip/Id Lainnya : ________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ____________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Nurhikma
A. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (GERAK PADA TUMBUHAN PUTRI MALU/
MIMOSA PUDICA)”
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan kegiatan percobaan ini antara lain :
a. Mengamati gerak seismonasti
b. Mengamati gerak niktinasi
c. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
C. ALAT DAN BAHAN
a. Seismonasti dan Niktinasti
1. Tanaman putri malu dalam pot
2. Kotak dari karton warna hitam atau kardus 1 buah
3. Stopwatch atau jam tangan 2 buah
4. Alat-alat tulis
b. Geotropisme
1. Pot berukuran sedang 1 buah
2. Tanah yang subur secukupnya
3. Air secukupnya
D. LANDASAN TEORI
a. Ciri Makhluk Hidup
Salah Salah satu ciri pada makhluk hidup adalah bergerak. Pada tumbuhan gerak
yang dilakukan berbeda dengan makhluk hidup yang lain yaitu hewan dan manusia. Gerakan
yang dilakukan pada tumbuhan sangat terbatas, hanya dilakukan pada bagian tertentu misalny
a bagian ujung tunas, bagian ujung akar, atau pun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinan
2003 dalam Rumanta, 2019).
Tumbuhan dapat menanggapi rangsangan yang diterimanya hal ini disebut juga
dengan iritabilitas yaitu kepekaan terhadap rangsangan.
b. Gerak pada Tumbuhan
Menurut Wolfgang Haupt dan Marry Ella dalam kutipan frank B Salisbury dan cleon
W Ross, rangsangan selalu bekerja pada system mesin yang menjadi bagian tumbuhan, dan b
agian yang menerima rangsangan (reseptor). Setelah rangsangan diterima, kemudian diubah
(transduksi) menjadi bentuk lain, yang kemudian diteruskan menjadi respons motor. Hal itula
h yang menyebabkan timbulnya gerak pada tumbuhan.
Para ahli membedakan garak pada tumbuhan berdasarkan sumber rangsangan. Jika ge
rak tumbuhan terjadi bukan karena rangsangan dari luar atau rangsangan itu berasal dari dala
m tumbuhan , disebut dengan gerak endonom, sedangkan gerak tumbuhan yang disebabkan o
leh adanya rangsangan dari luar disebut dengan gerak etionom. (frank B Salisbury & Cleon
W ross, fisiologi tumbuhan, (Bandung: ITB,1995).
a. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan rangsangan dari dal
am tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom ada 2 yaitu, endonom nutasi dan endonom higroko
pis.
b. Gerak Etionom
Gerak etionom adalah gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang.Rangsangan dapat berupa air, cahaya matahari, sentuhan, gaya gravitasi bumi dll. M
acam- macam gerak etionom antara lain :
1. Nasti
Nasti merupakan gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh a
rah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan tulan
g daun
Niktinasti :gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap
Seismonasti/ tigmonasti : gerak nasti yang diakibatkan oleh rangsangan sentuhan
Fotonasti : gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
Termonasti : gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsangan suhu
Nasti komplek : gerak nasti yang dipengaruhi oleh lebih dari satu rangsangan.
2. Tropisme
Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangny
a rangsangan. Tropisme positif adalah gerak tropisme yang mendekati rangsangan. Tropisme
negatif adalah gerak tropisme yang arah geraknya menjauhi rangsangan. Berdasarkan jenis ra
ngsangannya, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
Geotropisme : gerak tropisme yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi
Fototropisme : gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
Tigmotropisme : gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan sentuhan
Hidrotropisme : geak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan air
Termotropisme : gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan suhu
Kemotropisme : gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan kimia
Reotropisme adalah gerak tropisme yang dipengaruhi oleh gerakan aliran air
3. Taksis
Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan dari luar. Seluruh tubuh tumbuhan
akan bergerak dan arag geraknya ditentukan oleh arah rangsangan.
Macam- macam gerak taksis.
Fototaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan cahaya
Kemotaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh zat kimia
Galvanotaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan listrik
Termotaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan suhu
Gravitaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh rgaya gravitasi bumi
Tigmotaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh sentuhan
Reotaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh aliran air
Phonotaksis : gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan suara/bunyi
E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Seismonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri ma
lu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam pot.
3. Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan halus menggunak
an penggaris dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan putri malu tersebut untuk menutu
p daunnya menggunakan stop watch.
4. Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5. Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian melakukan seperti kegiatan
(3) namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian dilanjutkan dengan sentuhan hingg
a kasar dan hitung waktu yang dibutuhkan
b. Niktinasti
1. Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2. Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B ditutup kotak
karton (gelap)
3. Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian membuka tutup
kotak karton dengan hati-hati (tidak sampai tersentuh tanamannya)
4. Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot tersebut.
5. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan
c. Geotropisme
1. Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
2. Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
3. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan Gerak Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
No Jenis Sentuhan P Reaksi Daun Ket
ada Putri Malu
1. Halus Dari pangkal daun ke ujung, hanya anak da Waktu cukup
un diujung saja yang mengatup/melipat Lama 20detik
2. Pengamatan Niktinasti
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
No Pot Putri Malu Reaksi Daun
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Di lekatkkan di tempat terang membuka Tetap membuka
2. Ditutup dengan kotak karton kedap Membuka Menutup
cahaya
3. Pengamatan Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Pot Pengamatan Hari Ke Ket
1 2 3 4 5 6 7
A - - - - - - - Batang tumbuh gerak
B + + + + + + + Batang membelok ke atas menuju cahaya mataha
ri
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Berdasarkan percobaan yang kita lakukan, dapat kita susun beberapa pertanyaan terkait percobaan
tersebut antara lain :
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah dilakukan? Jelaskan!
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah membuktikan adanya
gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
H. PEMBAHASAN
1. Dua jenis tanaman selain putri malu yang melakukan gerak seismonasti adalah polong-
polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-daun tersebut akan menutup pada
malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.
2. Perbedaan antara gerak Niktinasti dengan gerak seismonasti adalah :
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan.
I. KESIMPULAN
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya
tetap membuka.
Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin
J. KESULITAN YANG DIALAMI:
SARAN DAN MASUKAN
Pada saat memindahkan putri malu dari tanah lapang ke media yang disediakan, perlu
sesegera mungkin agar tumbuhan putri malu tidak mati.
Dalam pengamatan perlu sikap sabar dan telaten agar waktu pengamatan saat
diberikan rangsangan yang berbeda tercatan dengan tepat.
Pada saat percobaan pengamatan gerak geotropisme tidak terlalu mengalami kendala
hanya perlu sikap tekun dan disiplin dalam mengamati dan mencatat hasil pengamatan
K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD edisi 2, PDGK 4107/3 SKS
/Modul 1-9, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/10/makalah-gerak-pada-tumbuhan.html
Sekeping-Kehidupan.logspot.com/2012/11/Praktikum-gerakpada-tumbuhan.html
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : Nurhikma
NIM/ID Lainnya : 858521313
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : CLC SD Hidayatullah Segaria
Nama(Gelar) : ______________________________________
FOTO
Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Nurhikma
KEGIATAN PRAKTIKUM : Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
5. Gunting 1 buah
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-
angsur dari komplek sitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan
dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah
total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak
tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis
dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
Tabel 1.10
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan.
Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2
panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar
yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya
aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang
semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan
bertambah panjangnya batang kecambah.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari
dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban
udara, tanah, nutrisi dan air.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang pertumbuhannya
ke atas? Mengapa demikian?
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophilasp)
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
D. LANDASAN TEORI
Drosophilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti
hewan simestris bilateral lainnya, drosophilla mempunyai poros anterior dan posterior (k
epala-ekor). Pada drosophilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur me
mberi informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. M
etamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-l
arva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospill
a adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan,
intensitas cahaya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk per
cobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dap
at memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium la
lat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keada
an bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perband
ingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masin
g- masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam set
iap botol selai
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dal
am botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesu
litan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yan
g dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sa
mpai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah denga
n karet gelang.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00
dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah
warna, daN keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pa
da lembar kerja (Tabel 1.11).
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.11
Hari Ke Kejadian/Perubahan
sangat kecil.
5 Larva mulai bergerak aktif dan merayap ke atas botol dan menempel pad
a kertas saring.
7 Sudah menjadi pupa namun tetap tidak bergerak, segmen tubuh mulai
Kecil.
G. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 1 dengan mengamati pertumbu
han dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imag
o. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dim
ana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian dileta
kkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke- 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklata
n. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemu
dian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna pui
h, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus te
rjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhn
ya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da
n ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa diman
a tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, m
asih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat bu
ah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya ke
cil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat d
ewasa yang siap untuk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
H. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup drosophila sp adalah telur →larva →pupa → lalat muda → lalat
dewasa atau imago.
I. PERTANYAAN DAN JAWABAN
Jawab : pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai pupa, Lalat
dewasa terbentuk pada hari ke 11.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terb
uka
2) Saran
Alat dan bahan yang akan digunakan agar mudah untuk dicari/digunakan
Disusun Oleh :
Nama : Nurhikma
Nim : 858521313
Nama(Gelar) : ______________________________________
FOTO
Nip/Id Lainnya : ________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ____________________________________
Alamat Email : ______________________________________
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Nurhikma
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis (Simbiosis Parasitisme, Komensalisme, Mutualisme)
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
b. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
F. HASIL PENGAMATAN
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1. Simbiosis Parasitisme
Kutu dengan manusia Nyamuk dengan manusia
2. Simbiosis Komensalisme
Tumbuhan sirih dengan pohon k
elor
3. Simbiosis Mutualisme
Kupu-kupu dengan bunga Manusia dengan tumbuhan