Nama : Nurhikma
Nim: 858521313
1. Cobalah anda membuat rencana pembelajaran (RP) atau persiapan mengajar dengan format RPP
yang saat ini Anda gunakan sebagai guru, untuk mengembangkan kemampuan belajar menganalisis
pada anak! Anda boleh mengembangkan dari contoh yang sudah ada
Jawaban :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK
A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
Mendengarkan
Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan. Menulis
Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte. Membaca
Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
IPS
Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek.
IPS
Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya
C. Indikator
Bahasa Indonesia
Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru.
Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
Menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri
IPS
Menceritakan peristiwa yang akan berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga melalui
dokumen.
D. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Siswa dapat memahami isi bacaan, setelah mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru
Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
Siswa dapat menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri.
IPS
Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga melalui dokumen.
E. Materi Pokok
Menceritakan kembali isi teks
Dokumen dan Benda penting sebagai sumber cerita
F. Metode Pembelajaran
Informasi
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pemberian tugas
Pendekatan Cooperative Learning
G. Langkah-Langkah
Pembelajaran Pertemuan : 2 x 35 menit ( Bahasa Indonesia, IPS)
a. Kegiatan Awal (5 Menit)
Guru menyapa siswa dengan salam
Mengajak siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing dengan dipimpin
oleh salah satu siswa atau ketua kelas
Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi
Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan hari ini
dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahsaa yang sederhana dan
dapat dipahami.
b. Kegiatan Inti (60 Menit)
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru mengulas sedikit materi tentang cerita pendek
Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 4 siswa
Guru menjelaskan tentang perunjuk pengisian lembar kerja siswa 2
Elaborasi dalam kegiatan elobarasi :
Guru membaca nyaring teks bacaan cerita pendek yang sudah disiapkan.
Siswa mendengarkan cerita pendek dengan cermat dan teliti
Melakukan tanya jawab tentang isi teks pendek yang dibacakan guru.
Guru membagikan lembar kerja siswa
Siswa diminta menceritakan kembali isi teks pendek dengan bahasa sendiri.
Siswa diminta mengerjakan tugas tersebut secara berkelompok
Ada juga tugas yang dikerjakan secara individu
Beberapa kelompok diminta maju untuk membacakan hasil diskusinya
Hasil lembar kerja siswa dikumpulkan
Guru mengaitkan materi cerita dengan materi dokumen dan benda penting sebagai
sumber cerita.
Guru bercerita tentang benda penting sebagai sumber cerita tentang pengalaman
Siswa mendengarkan cerita dengan seksama
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang pengalaman dengan benda penting.
Guru akan memberikan reward bagi kelompok yang aktif.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman
Mengerjakan evaluasi
Kegiatan Penutup (5 Menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan mengenai materi yang telah dibahas bersama-sama
Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
Penyusun,
Nurhikma
2. Dalam memotivasi siswa ada bagian seperti prinsip menilai siswa dengan baik. Berkaitan dengan
kegiatan tersebut, berikan contoh prinsip-prinsip menilai siswa dengan baik
Jawaban :
a. Valid
Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai
untuk mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebit menghasilkan informasi yang akurat
tentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian
kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan
standar kompetensi lulusan. Misalnya apabila pembelajaran menggunakan pendekatan
eksperimen maka kegiatan eksperimen harus menjadi salah satu obyek yang di nilai.
Contoh : Dalam pelajaran penjaskes, guru menilai kompetensi permainan badminton siswa,
penilaian dianggap valid jika menggunakan test praktek langsung, jika menggunakam tes tertulis
maka tes tersebut tidak valid.
b. Obyektif
Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang peserta
didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan atas dasar
siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai.
Contoh : Guru memberi nilai 85 untuk materi volly pada anak Andi yang merupakan tetangga
dari guru tersebut, namun anak Rino yang kemampuannya lebih baik, mendapatkan nilai hanya
80. Ini adalah penilaian yang bersifat subyektif dan tidak disarankan. Pemberi nilai haruslah
berdasarkan kemampuan siswa tersebut.
c. Adil
Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak menguntungkan
atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.
Contoh : guru penjaskes laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari murid
perempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua murid berhak diperlakukan
sama saat KBM maupun dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan sesuai dengan kenyataan
hasil belajar siswa tersebut.
d. Terbuka
Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait harus tahu bagaimana pelaksanaan
penilaian tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar pengambilan keputusan, dan
bagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera, dan dapat diterima.
Contoh : pada tahun ajaran baru, guru Kimia menerangkan tentang kesepakatan pemberian nilai
dengan bobot masing-masing aspek, Partisipasi kehadiran diberi bobot 20%, Tugas individu dan
kelompok 20%, Ujian Tengah Semester 25%, ujian akhir semester 35%. Sehingga disini terjadi
keterbukaan penilaian antara murid dan guru.
e. Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti, makna, dan manfaat yang dapat ditindaklanjuti
oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua dan masyarakat.
Contoh : bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna untuk melihat seberapa besar keberhasilan
metode pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk perbaikan kedepan, serta
memberikan pengukuran prestasi belajar kepada siswa.
f. Mendidik
Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun pendidik
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar mengajar.
Contoh : Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran matematika, 50 untuk bahasa Indonesia,
dan 65 untuk Fisika, namun dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, ia meraih prestasi akademik
dan non akademiknya, kemudian budi terpacu untuk mengevaluasi kesalahannya dan
memperbaiki kualitas belajar dan hidupnya, memperoleh nilai yang baik, juga memperoleh
prestasi yang baik.