Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
PDGK4104
Nama Mahasiswa : Latifah Akmalliza NIM : 857311293
Kode/Nama Program Studi : 118 / S1 PGSD Semester :7
1. Cobalah Anda membuat rencana pembelajaran (RP) atau persiapan mengajar dengan
format (RPP) yang saat ini Anda gunakan sebagai guru, untuk mengembangkan
kemampuan belajar menganalisis pada anak!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK


Nama Sekolah : MI AL-HIDAYAH
TEMA : Diri Sendiri
Kelas/Semester: II / 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
a. Standar kompetensi
Bahasa Indonesia
 Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan.
 Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
 Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak .
IPS
 Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologis.
b. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek.
IPS
 Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya.
c. Indikator
Bahasa Indonesia
 Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru
 Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
 Menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri
IPS
 Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga
melalui dokumen
d. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
 Siswa dapat memahami isi bacaan, setelah mendengarkan teks pendek yang
dibacakan guru
 Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan
guru.
 Siswa dapat menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri
IPS
 Menceritakan peristiwa yang berkesan waktu kecil tentang diri dan keluarga
melalui dokumen.

Karakter yang diharapkan :


 Kreatif, Demokratif, Gemar Membaca, peduli sosial, tanggungjawab.
e. Materi Pokok
 Menceritakan kembali isi teks
 Dokumen dan Benda penting sebagai sumber cerita
f. Metode pembelajaran
 Informasi
 Diskusi
 Tanya jawab
 Demonstrasi
 Pemberian tugas
 Pendekatan cooperative learning
g. Langkah-langkah pembelajaran
a. Kegiatan awal
 Guru menyapa siswa dengan salam
 Mengajak siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing dengan
dipimpin oleh salah satu siswa.
 Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
 Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi.
 Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung.
 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan
dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dan kegiatan tersebut
dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Eksplorasi dalam kegiatan eksplorasi :
 Guru mengulas sedikit materi tentang cerita pendek
 Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 1 siswa
 Guru menjelaskan tentang petunjuk pengisian lembar kerja siswa 2.
 Elaborasi dalam kegiatan elaborasi :
 Guru membaca nyaring teks bacaan cerita pendek yang sudah disiapkan .
 Siswa mendengarkan cerita pendek dengan cermat dan teliti.
 Melakukan tanya jawab tentang isi teks pendek yang dibacakan guru.
 Guru membagikan lembar kerja siswa
 Siswa diminta menceritakan kembali isi teks pendek dengan bahasa sendiri.
 Siswa diminta mengerjakan tugas tersebut secara berkelompok.
 Ada juga tugas yang dikerjakan secara individu
 Beberapa kelompok diminta maju untuk membacakan hasil diskusinya
 Hasil lembar kerja siswa dikumpulkan
 Guru mengaitkan materi cerita dengan materi dokumen dan benda penting
sebagai sumber cerita.
 Guru bercerita tentang benda penting sebagai sumber cerita tentang
pengalaman.
 Siswa mendengarkan cerita dengan seksama.
 Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang pengalaman dengan benda
penting.
 Guru akan memberikan reward bagi kelompok yang aktif.
c. Kegiatan penutup (5 menit)
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman.
 Evaluasi
 Siswa bersama guru menyimpulkan mengenai materi yang telah dibahas
bersama-sama
 Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
h. Alat dan sumber belajar
1. Buku sumber :
 Buku BSE IPS SD Kelas 2, karangan Arif Julianto SN,dkk.
 Buku BSE Belajar Bahasa Indonesia itu Menyenangkan SD Kelas 2,
Karangan Ismail Kusmayadi dkk.
2. Alat peraga :
 Teks bacaan
 Contoh dokumen pribadi
i. Penilaian :
1. Prosedur penilaian
a. Penilaian kognitif
 Jenis : kuis, tugas individu
 Bentuk : isian singkat, menjodohkan
b. Penilaian Afektif
 Bentuk : Lembar pengamatan sikap
c. Penilaian psikomotorik
 Lembar kerja siswa
2. Instrumen penilaian : Terlampir

Mengetahui .........., Juli ....


Kepala Sekolah, Guru Kelas 2

Siti Syamsiah, S.Pd.I Latifah Akmalliza


2. Dalam memotivasi siswa ada bagian seperti prinsip menilai siswa dengan baik.
Berkaitan dengan kegiatan tersebut, berikan contoh prinsip-prinsip menilai siswa
dengan baik.
Jawab
a) Valid
Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebut
menghasilkan informasi yang akurat tentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar
oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam
standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar kompetensi
lulusan. Misalnya apabila pembelajaran menggunakan pendekatan eksperimen
maka kegiatan eksperimen harus menjadi salah satu objek yang dinilai.
Contoh :
Dalam pembelajaran penjaskes, guru menilai kompetensi permainan badminton
siswa, penilaian dianggap valid jika menggunakan tes praktik langsung, jika
menggunakan tes tertulis maka tes tersebut tidak valid.
b) Objektif
Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar
belakang peserta didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta
didik tersebut. Bukan atas dasar siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara
objektif dan tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
Contoh :
Guru memberikan nilai 85 untuk materi volley pada si A yang merupakan tetangga
dari guru tersebut. Namun si B, yang kemampuannya lebih baik mendapatkan nilai
hanya 80. Ini adalah penilaian yang bersifat subjektif dan tidak disarankan.
Pemberian nilai haruslah berdasarkan kemampuan siswa tersebut.
c) Adil
Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi,
fisik, dan gender.
Contoh :
Guru penjaskes laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari murid
perempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua murid berhak
diperlakukan sama saat KBM maupun dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan
sesuai dengan kenyataan hasil belajar siswa tersebut.
d) Terbuka
Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait harus tahu bagaimana
pelaksanaan penilaian tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar
pengambilan keputusan, dan bagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil
akhirnya tertera dan dapat diterima.
Contoh :
Pada tahun ajaran baru, guru kimia menerangkan tentang kesepakatan pemberian
nilai dengan bobot masing-masing aspek, misal partisipasi kehadiran diberi bobot
20%, tugas individu dan kelompok 20%, ujian tengah semester 25%, ujian akhir
semester 35%, sehingga disini terjadi keterbukaan penilaian antar murid dan guru.
e) Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti makna dan manfaat yang dapat
ditindaklanjuti oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orangtua, dan
masyarakat.
Contoh :
Bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna untuk melihat seberapa besar
keberhasilan metode pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk
perbaikan kedepan, serta memberikan pengukuran prestasi belajar kepada siswa.
f) Mendidik
Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun
pendidik untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki
kualitas belajar mengajar.
Contoh :
Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran matematika, 50 untuk bahasa Indonesia,
dan 65 untuk fisika. Namun dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal ia meraih prestasi
yang membanggakan. Budi sadar ia harus menyeimbangkan prestasi akademik dan
non akademiknya. Kemudian Budi terpacu untuk mengevaluasi kesalahannya dan
memperbaiki kualitas belajar dan hidupnya, memperoleh nilai yang baik, juga
memperoleh prestasi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai