Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : MARLIN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859748329

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4504/Materi & Pembel. B. Indonesia SD

Kode/Nama UPBJJ : 83/UPBJJ KENDARI

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pak Budi adalah guru SD kelas III. Pada minggu ke-2 pembelajaran tujuan pembelajarannya adalah
mengapresiasi karya sastra dalam bentuk prosa, tentunya Pak Budi harus mempersiapkan bahan ajar.
Aspek apa saja yang harus diperhatikan Pak Budi dalam memilih bahan ajar di minggu ke-2?

Jawab :
a. Aspek Kebahasaan
Kebahasaan dalam sastra yang perlu di perhatikan adalah cara penulisan yang di pakai pengarang, ciri-
ciri karya sastra waktu penulisannya dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Oleh karena
itu, guru harus mengembangkan keterampilan untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya
disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa siswa.
b. Aspek Psikologi
Kematangan jiwa dan perkembangan psikologi harus diperhatikan dan dipahami oleh guru karena tahap
ini sangat berpengaruh terhadap minat dan kemauan siswa dalam pembelajaran karya sastra.
c. Aspek Latar Belakang Budaya
Latar belakang karya sastra meliputi semua faktor kehidupan manusia dan lingkungannya seperti geografi,
sejarah, topografi, iklim, mitologi, legenda, pekerjaan, kepercayaan, cara berfikir, nilai-nilai masyarakat,
seni, olahraga, hiburan, moral, etika dan sebagainya. siswa akan mudah tertarik pada karya-karya sastra
dengan latar belakang yang erat hubungannya dengan latar belakang kehidupan mereka.
Dalam hal ini guru hendaknya memahami apa yang diminati para siswanya sehingga dapat menampilkan
karya sastra yang tidak terlalu menuntut gambaran di luar jangkauan kemampuan imajinasi yang dimiliki
para siswa.

2. Bu Maya adalah guru kelas I di SD Harum Sari. Proses pembelajaran yang dilakukan Bu Maya pada
minggu ke-3 adalah membaca nyaring. Bu Maya harus menilai keterampilan membaca siswa, aspek
apa saja yang harus ada untuk mengukur keterampilan yang diharapkan oleh Bu Maya?

Jawab :
Aspek yang harus ada untuk mengukur keterampilan membaca siswa yaitu lafal, intonasi, kelancaran, dan
kejelasan suara.
3. Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan yang bersifat reseptif, kita tidak
mengetahui ketika siswa diam di kelas menyimak dengan baik atau tidak hanya dengan
mengamatinya. Bagaimana cara guru mengetahui siswa menyimak dengan baik atau tidak khususnya
di kelas tinggi?

Jawab :
Kemampuan menyimak dapat diketahui antara lain melalui beberapa tes :
1. Menjawab Pertanyaan (frasa, kalimat dan wacana)
Dikemukakan contoh tes menyimak yang jawabannya berupa frasa atau kelompok kata.
2. Merumuskan Inti Wacana
Dikemukakan contoh tes menyimak yang jawabannya berupa rumusan inti wacana.
3. Menceritakan Kembali.
Disajikan contoh tes menyimak yang isinya menceritakan kembali teks yang sudah didengar.
4. Menjawab Pertanyaan Wacana
Dikemukakan contoh tes menyimak yang isinya menanyakan isi yang ada di dalam wacana.
4. Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu membacakan teks berita hasil dari observasi.
a. Apa jenis penilaian yang cocok untuk tujuan pembelajaran di atas?
b. Buatlah rubrik penilaian untuk tujuan pembelajaran di atas!

Jawab :
a. Jenis penilaian yang cocok adalah Penilaian Kinerja atau Unjuk Kerja
b. Rubrik penilaian membacakan teks berita hasil dari observasi sebagai berikut :

Nama : …………………….

No Aspek Indikator Ya Tidak


1. Jeda - Apakah pembacaan setiap satuan makna bukan setiap
kata?
- Apakah pengaturan jeda menjadikan berita yang
dibacakan itu mudah dipahami pendengar?
2 Lafal/Vokal - Apakah setiap kata dilafalkan dengan jelas?
3 Intonasi - Apakah tingi rendahnya nada, keras lunaknya suara dan
cepat lambatnya pembacaan, sudah diatur sesuai dengan
isi kalimat dalam teks berita?
4. Mimik - Apakah ekspresi wajah wajar dan sesuai denga nisi dan
ragam berita yang dibacakan?
5. Pernafasan - Apakah pembaca dapat mengatur nafasnya dengan baik
dan tidak kelihatan terengah-engah?
5. Deskripsikanlah prinsip-prinsip untuk melaksanakan pembelajaran bahasa dengan menggunakan
kelas sebagai sumber belajar!

Jawab :
Prinsip-prinsip untuk melaksanakan pembelajaran bahasa dengan menggunakan kelas sebagai sumber
belajar adalah sebagai berikut :
a. Kerja sama/saling menunjang
Adanya kerja sama antara guru–siswa, siswa–siswa, guru–orang tua, sekolah–masyarakat.
- Kerja sama antara guru dan siswa
Kerja sama antara guru dan siswa terjadi Ketika merancang pembelajaran, guru dapat meminta
padangan/pendapat siswa tentang apa yang dibutuhkannya.
- Kerja sama antara siswa dan siswa
Kerja sama antara siswa dan siswa terjadi ketika melaksanakan aktivitas pembelajaran.
- Kerja sama guru, orang tua dan masyarakat
Kerja sama guru, orang tua dan masyarakat terjadi ketika guru memanfaatkan orang tua sebagai
sumber belajar. Orang tua dan anggota masyarakat yang menguasai kompetensi tertentu dalam
Bahasa dan sastra Indonesia dapat dibawah masuk kedalam kelas.

b. Gembira
Guru bahasa dan sastra harus merancang kelas dalam suasana yang gembira, menyenangkan, dan tidak
ada tekanan. Guru menunjukkan sikap gembira dan antusias dalam mengajar.
Siswa melakukan aktivitas dengan perasaan gembira. Hal ini dapat tercipta dengan merancang
pembelajaran yang terpusat pada siswa sehingga yang terjadi di dalam kelas sesuai dengan kebutuhan
siswa, bukan karena paksaan oleh guru.

c. Belajar dengan bergairah


Sebelum kelas dimulai, guru dapat mengajak siswa menyanyikan lagu tertentu yang sesuai dengan tema
agar siswa bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran.

d. Pembelajaran terintegrasi
Guru selalu merancang pembelajarannya secara integrasi. Kompetensi tertentu dalam pelajaran bahasa
dan sastra Indonesia dapat diintegrasikan dengan pelajaran lainnya, misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hal ini dapat meransang pemahaman siswa terhadap
kompetensi tertentu dapat bersifat utuh dan padu atau komprehensif.
e. Menggunakan berbagai sumber
Guru tidak hanya terbatas memanfaatkan kelas sebagai tempat dan sumber belajar, tetapi juga dapat
memanfaatkan luar kelas atau lingkungan sebagai sumber belajar, bahkan sumber belajar yang ada di
sekitar siswa dapat dioptimalkan.

f. Siswa aktif dan kritis


Kelas bahasa dan sastra tidak akan melakukan aktifitas menghafal sebagai kegiatan pokok, tetapi siswa
lebih banyak melakukan sejumlah aktivitas dalam kelompok-kelompok yang sudah dirancang bersama
untuk menemukan sesuatu atas dasar pengalamannya sendiri. Siswa lebih banyak mengajukan
pertanyaan kepada guru terhadap apa yang belum dikuasainya.

g. Guru aktiv dan kreatif


Kreativitas guru tidak hanya terbatas pada menyusun rancangan dan melaksanakan pembelajaran, guru
juga harus mampu melakukan asesmen berbasis kelas atau asesmen autentik. Guru lebih focus
memandang pentingnya proses mencapai kompetensi dari pada hasil pencapaiannya. Dalam pelaksanaan
asesmen harus sesuai dengan hakikat standar kompetensi (KD) yang dikehendaki dalam kurikulum
Bahasa dan Sastra Indonesia.

h. Selalu melakukan refleksi


Dalam kelas bahasa dan sastra Indonesia selalu diakhiri dengan kegiatan refleksi untuk melihat kembali
apa yang sudah dilakukan oleh guru dan siswa. Kegiatan ini sangat penting bagi guru maupun siswa. Bagi
guru, refleksi dilakukan untuk bahan renungan tentang apa yang sudah diberikan kepada murid-muridnya.
Bagi siswa, refleksi dilakukan untuk menguatkan apa yang sudah dipelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai