Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS TERBUKA
UPJJPB PONTIANAK

TUGAS 3 PDGK 4202 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SD


PROGRAM TUTORIAL WABSITE (TUWEB)

Nama : Nurul Fazrin

Prodi : S-I PGSD

Pokjar : Pontianak

Nama Tutor : Muhammad Asyura, M.Pd.

Petunjuk pengerjaan:
Berilah jawaban yang tepat dan lengkap dari soal esai berikut ini!

1. Sebutkan dan jelaskan model atau metode pembelajaran Bahasa Indonesia SD pada fokus menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis!
2. Sebutkan dan jelaskan ciri dan jenis sastra anak yang layak disajikan dan dipelajari siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia di SD!
3. Buatlah sebuah RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia sesuai standar kompetensi yang terdapat dalam
Kurikulum KBK untuk kelas rendah dan kelas tinggi!

Catatan:
Silahkan tugas tersebut dikumpulkan pada hari Jumat (H-1 Pertemuan Tuweb ke-8) melalui aplikasi LMS
Universitas Terbuka (UT)!
1. Contoh model perencanaan pembelajaran BI dengan fokus menyimak dikelas rendah dan kelas tinggi.
Dalam menyusun perencanaan untuk kelas rendah yang perlu diperhatikan adalah kompetensi dasar,
hasil belajar yang diharapkan, materi, kompetensi dasar kebahasaan, tema, dan keterpaduan dalam
pembelajaran, baik terpadu lintas kurikulum bidang (antar bidang studi) dan terpadu dalam satu
bidang studi (sering disebut inter bidang studi).
Macam-macam metode pembelajaran menyimak
1. Simak- tulis
Teknik simak tulis dapat digunakan untuk melatih siswa menulis yang disimak/didengarnya atau
sering disebut dikte atau imla. Tekniknya mula-mula guru mengucapkan kata-kata, kalimat, atau
paragraf. Kemudian, siswa disuruh menulis kembali kata, kalimat, atau paragraf yang telah
digunakan guru dalam buku kerjanya.
2. Simak-Terka
Untuk melaksanakan pembelajaran dengan teknik simak terka guru mempersiapkan deskripsi
suatu benda tanpa menyebut namanya. Deskirpsi itu dibacakan guru, kemudian siswa diminta
menerka nama benda yang dimaksud
3. Simak-ceria
Teknik ini biasanya digunaka untuk kelas rendah dan kelas tinggi. Pada kelas rendah, cerita yang
digunakan sebagai bahan ajar diusahakan cerita yang pendek dan bahasanya sederhana dan
mudah diterima
4. Simak-ulang ucap
Teknik ini dugunakan untuk memperkenalkan bunyi bahasa dan pengucapannya
5. Simak-jawab
Teknik ini paling sering digunakan guru karena pada setiap kesempatan guru pasti memberi
pertanyaan harus dijawab siswa
6. Teknik simak-baca
Untuk melaksanakan teknik simak-baca, guru terlebih dahulu menyiapkan bahan simakan
tulis.sebelum siswa membac guru memberikan rambu-rambu apa yang harusdibaca. Setelah siswa
membaca, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan ada kaitannya dengan isi bacaan.
7. Simak-rangkum
Bahan simakan dengan menggunakan teknik-teknik simak rangkum dapat sama dengan bahan
simakan simak bercerita dan simak baca.
8. Simak-lengkapi
Bahan simakan yang dapat digunakan untuk teknik-teknik simak-lengkapi ini dapat diberikan
peranyaan atau soal-soal yang berbentuk teknik terbuka (teknik close)
9. Simak-kerjakan
Teknik ini menuntut siswa untuk melaksanakan perintah yang telah diinstruksikan oleh guru.
10. Simak-lakukan
Teknik simak ini hampir sama dengan teknik simak kerjaan. Perbedaanya terletak pada kegiatan
siswa.
11. Simak-bisik berantai
Teknik ini dapat digunakan untuk menguji kemampuan daya simak siswa dan kemampuan untuk
menyimpan dan menyampaikan pesan kepada orang lain.
12. Simak-sanggah
Teknik menyimak simak-sanggah biasanya digunakn pada penggunaan metode diskusi.
13. Simak-temukan benda/objek
Untuk menemukan benda atau objek yang dimaksud guru atu oran ain bukanlah hal muda.

Pembelajaran BI dengan fokus berbicara semua aktivitas pembelajaran berbicara berangkat, tertuju,
bahwa berbahasa lisan merupakan inti dan setiap kurikulum pengajaran. Pada kenyataannya, sebagian
besar kegiatan belajar dan mengajar dilakukan melalui media komunikasi lisan. Oleh sebab itu, setiap
pembelajaran hendaknya tidak menyebabkan siswa menjadi pendiam karena berbahasa lisan
(berbicara) merupakan katalisator untuk perubahan kognitif dan afektif, serta merupakan bagian yang
penting dalam perkembangan berfikir kritis.
1. Memiliki keberanian dan tekad
2. mEmiliki pengetahuan yang luas
sebagai pembicara (guru) harus menguasai materi yang akan dibicarakn sehingga dapat
menyampaikan gagasan-gagasan secara lancar dan teratur
3. memahami proses komunikasi masa
untuk memahami motode komunikasi masa kita dapat mengawali dengan analisis pendengar dan
situasi akan membuat kita sanggup beraksi dengan cepat dan tepat
4. menguasai bahasa yan baik dan lancar
dengan kosakata yang baik dan memadai pembicara akan mampu berimprovisasi dengan
memadai pula
5. pelatihan yang memadai
pelatihan ang memadai akan semakin meninggikan nilai pembicaraan kaena secara umum dapat
disimpulkan bahwa sesuatu yang terencana menghasilkan kualtas yang lebih baik
Membaca merupakan keterampilan dasar. Berarti bahwa keterampilan tersebut perlu dimiliki oleh
setiap orang, bukan saja untuk meraih keberhasilan selama bersekolah melainkan juga untuk
kebutuhan sepanjang hayat. Membaca merupakan suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan.
Menulis merupakan suatu cara mengkomunikasikan pesan secara tertulis kepada pembaca untuk
tujuan tertentu, (troyka dalam soesilo, 1995:11).Kegiatan itu sendiri bukanlah suatu proses yang
langsung dan linear, namun terdiri atas beberapa tahap, yaitu tahap pramenulis, menulis revisi, dan
penyuntingan.

Menurut pangestu (1996:81), pembelajaran menulis diharapkan mampu mengarahkan siswa ke usaha
pengembangan sumber dayanya dan menjadikan pembelajaran menulis lebih bermakna dan berarga
bagi siswa. Selanjutnya, diharapkan dapat mengantarkan siswa menjadi penulis dan pemikir yang
baik,serta mandiri. Tujuan akhir pembelajaran menulis adalah agar siswa mampu mengekspresikan
dan menggeneralisasikan penegetahuan,pengalaman, seta kemampuannya dalam tulisan.

2. Ciri-ciri dan jenis sastra anak yang layak disajikan dan dipelajari siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia di SD
Ciri sastra anak
Pertama, unsur pantangan yaitu unsur yang secara khusus berhubungan dengan tema dan amanat.
Artinya sastra anak pantang atau menghindari masalah-masalah yang menyangkut tentang seks, cinta
yang erotis, denda yang menimbulkan kebencian atau hal-hal yang bersifat negatif atau buruk
Kedua penyajian dengan gaya secara langsung, artinya tokoh yang diperankan sifatnya hitam putih.
Maksudnya adalah setiap tokoh yang berperan mempunyai satu sifat utama, yaitu baik atau jahat
Ketiga, fungsi terapan adalah sajian cerita harus bersifat menambah pengetahuan yang bermanfaat.
Jenis sastra anak
Jenis sastra anak sepertihalnya pada karya sastra pada umu yaitu bentuk puisi, prosa dan drama.
puisi anak adalah puisi yang berisi kegembiraan dan rima; mengutamakan bunyi bahasa dan
membangkitkan semangat bermain bahasa; harus berupaya memperbaiki ketajaman imajinasi anak.
Prosa fiksi anak-anak adalah karya sastra yang tidak dibuat atas rangkaian bait demi bait tetapi dibuat
atas rangkaian paragraf demi paragraf
Prosa fiksi anak-anak adalah karya sastra yang tidak dibuat atas rangkaian bait demi bait tetapi dibuat
atas rangkaian paragraf demi paragraf

Anda mungkin juga menyukai