Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 2 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

Disusun Oleh :
Nama : EWID NUR ANISA
NIM : 857017495
Program Studi : S-1 PGSD
Pokjar : SMK YP 17 Baradatu
Kabupaten : Way Kanan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2023
TUGAS TUTORIAL KE-1
KODE: PDGK4204
SKS: 4
MATAKULIAH: BAHASA INDONESIA
PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI: PGSD

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban dan bahasa anda sendiri!

1. Jelaskan hakikat kuri kulum pada mata pelajaran ditingkat SD/MI!


2. Bagaimana cara untuk dapat memilih atau mengembangkan materi pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD untuk kelas tinggi?
3. Bagaimana cara merancang penilaian MMP, baik dalam bentuk penilaian proses
maupun penilaian hasil?
4. Bagaimana cara anda untuk dapat penyusun model pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan fokus menulis di SD kelas rendah?
5. Jelaskan teknik menyimak yang efektif untuk anak SD kelas rendah!
1. Jelaskan hakikat kuri kulum pada mata pelajaran ditingkat SD/MI!
JAWABAN:
peranan kurikulum pada mata pelajaran ditingkat SD/MI amat penting dan strategis,
bahkan tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem pendidikan khususnya pendidikan
formal. Setiap pihak-pihak yang terlibat di dalam sistem pendidikan itu harus
memahami dengan baik mengenai kurikulum dari sistem pendidikan itu. Kurikulum
sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam
bidang kurikulum dan pendidikan. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang di dalamnya memuat tentang
tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang
merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk
praktek pembelajaran. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni
tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu, kurikulum juga dapat
dipandang memiliki fungsi preventif, karena dapat mencegah tindakantindakan guru
yang tidak sesuai dengan apa yang sudah digariskan di dalam kurikulum. Kurikulum
juga berfungsi korektif yang berperan sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani
dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum, sekaligus
berfungsi konstruktif, yang memberi arah pengembangan pembelajaran dan
pengembangan siswa.

2. Bagaimana cara untuk dapat memilih atau mengembangkan materi


pembelajaran Bahasa Indonesia di SD untuk kelas tinggi?
JAWABAN:
Materi merupakan bahan pembelajaran yang berfungsi sebagai sarana untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Cara saya memilih atau mengembangkan materi
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD untuk kelas tinggi adalah dengan :
a. Mempelajari peraturan pemerintah tentang SK dan KD Bahasa Indonesia di SD
dimana ada 4 aspek berbahasa yang harus dicapai siswa yaitu aspek mendengarkan,
beribicara, membaca dan menulis
b. Menentuikan indikator dan hasil belajar yang akan dicapai siswa
c. Menentukan materi pokok yang terkandung pada SK dan KD tersebut dengan
memperhatikan hasil belajar yang harus dicapai, misalnya indikator menceritakan
kegemaran maka materinya tentang cerita kegemaran.
d. Menyesuaikan materi dengan dunia atau lingkungan siswa.

3. Bagaimana cara merancang penilaian MMP, baik dalam bentuk penilaian proses
maupun penilaian hasil?
JAWABAN:
Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru menilai
aktivitas siswa, respon siswa, kegiatan siswa, minat , sikap dan upaya upaya siswa
dalam mengikuti pembelajaran. 3 ranah penilaian yang akan dinilai yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Penilaian hasul dimaksudkan untuk menilai pencapaian
kemampuan siswa dalam hal kemelekhurufan yang dicapai.
cara merancang penilaian MMP, dalam bentuk penilaian proses dan hasil yaitu :
a. Menentukan tujuan penilaian ditetapkan dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun.
b. menetapkan bentuk penilaian. Penilaian proses menggunakan bentuk penilaian
nontes dan tes sedangkan penilaian hasil dengan tes saja cukup
c. Memilih Teknik Penilaian. Penilaian proses dengan bentuk penilaian nontes
menggunakan teknik berupa lembar observasi dll. Jika tes menggunakan teknik
Tanya jawab maupun soal tertulis.
d. Menyusun Kisi-Kisi, menyusun soal dan pedoman penskorannya.

4. Bagaimana cara anda untuk dapat penyusun model pembelajaran Bahasa


Indonesia dengan fokus menulis di SD kelas rendah?
JAWABAN:
Sebagai tahap awal pengembangan menulis pada siswa kelas rendah di SD yang
diharapakan siswa fokus pada latihan menulis, seperti perlu dilatih untuk menuliskan
kata-kata yang sederhana. Misalnya dengan menuliskan nama benda-benda yang ada di
sekitar siswa. Jika sudah pandai menuliskan hal tersebut, dapat diganti dengan
menuliskan atau merangkai nama benda menjadi kalimat.
Cara saya dapat penyusun model pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus
menulis di SD kelas rendah adalah dengan:
a. Menentukan tujuan pembelajaran atau hasil belajar yang akan dicapai pada aspek
menulis di kelas rendah yaitu masih penguasaan yang sederhana seperti menulis
kata, menjiplak dan menebalkan gambar dan menuliskan kata yang didikte guru.
Guru harus memperhatikan silabus yang disusun pemerintah.
b. Menyusun indikator yang harus dicapai dengan memperhatikan SK dan KD pada
kurikulum.
c. Memahami materi pokok yang akan disampaikan kemudian disesuaikan dengan
lingkungan siswa
d. Menentukan metode dan teknik pembelajaran pada aspek latihan menulis. Pada
kelas rendah siswa melalui 2 tahap yaitu tahap prapenulisan berupa cara duduk,
membuka buku, jarak pandangan dll. Sedangkan tahap penulisan berupa teknik
menjiplak, membuat garis,menyalin, menyusun dll.
e. Menyusun RPP untuk siswa kelas rendah.

5. Jelaskan teknik menyimak yang efektif untuk anak SD kelas rendah!


JAWABAN:
Menurut saya teknik menyimak yang efektif untuk anak SD kelas rendah sebagai
berikut:
a. Teknik Ulang-Ucap (Menirukan)
Teknik ini biasa digunakan guru pada siswa yang belajar bahasa permulaan, baik
belajar bahasa ibu maupun bahasa asing. Teknik ini digunakan untuk
memperkenalkan bunyi bahasa dengan dengan pengucapan atau lafal yang tepat dan
jelas oleh guru. Dengan teknik ini, pertama-tama guru mengucapkan kata-kata yang
sederhana, seperti “mata”, misalnya, kemudian guru memperjelas kata tersebut
dengan cara mendemonstrasikannya; guru menggunakan jari tangannya untuk
menunjuk salah satu bagian wajahnya, yaitu mata. Langkah kedua, guru
mengucapkan kata “mata” dengan jelas dan keras, siswa diminta menyimaknya
dengan baik, kemudian menirukan apa yang diucapkan guru. Langkah ketiga, guru
memberikan latihan ekstensif dengan mengulang kata-kata yang sudah dikenalkan,
kemudian menambah kosa kata serta mengenalkan struktur kalimat kepada siswa
sampai siswa dapat mengucapkan kata-kata dengan tepat, dan akhirnya
menggunakan kata itu dalam struktur yang sederhana.
b. Simak – Bisik Berantai
Guru memberi informasi kepada salah seorang siswa kemudian informasi tersebut
disampaikan kepada siswa di dekatnya; begitu seterusnya, informasi disampaikan
secara berantai. Siswa yang menerima informasi terakhir, mengucapkan keras-keras
informasi tersebut di hadapan teman-temannya. Dengan demikian, kita tahu apakah
informasi itu tetap sama dengan sumber pertama atau tidak. Jika tetap sama, berarti
daya simak siswa sudah cukup baik, akan tetapi, bila informasi pertama berubah
setelah beranting, ini berarti daya simak siswa masih kurang.
c. Simak- tulis
Guru menyebutkan benda disekitar dengan huruf sederhana misalnya nama
binatang dan anak diminta untuk menuliskannya dipapan tulis atau di buku
mereka.
d. Simak-temukan bendaobjek
Guru menceritakan tentang ciri suatu hewan dan siswa diminta menemukan
gambar dan tulisan nama yang ditempel dipapan tulis
e. Simak-lengkapi
Guru menjelaskan tentang hewan atau benda disekitar dengan kosakata atau huruf
yang mudah dipahami. Kemudian guru menuliskan nama benda atau hewan
tersebut dengan tulisan yang belum lengkap (dihilangkan 1 atau 2 hutuf) dan
siswa diminta melengkapi secara bergantian.

Anda mungkin juga menyukai