WINDA KRISTIANI
NIM : 858719601
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD BI
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPJJ) SURABAYA
TAHUN 2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia sebagai makhluk sosial adalah
membutuhkan orang lain, tidak dapat hidup sendiri. Dalam berinteraksii
dengan orang lain manusia memerlukan media untuk berkomunikasi yaitu
menggunakan bahasa. Bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk
dasarnya ujaran. Bahasa disebut sebagai alat komunikasi karena fungsi
bahasa sebagai penyatu keluarga, masyarakat dan bangsa dalam segala
kegiatannya.
Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan keinginan, pendapat dan
perasaan kita. Dengan bahasa pula kita dapat memahami dan mengetahui apa
yang terjadi di dunia dan disekitar kita. Kita menggunakan bahasa untuk
mengungkapkan emosi dan pikiran batin, mengungkapkan pemikiran yang
abstrak dan kompleks, serta untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa
adalah suatu bentuk verbal, fisik, bawaan biologis, dan bentuk dasar dari
komunikasi. Anak-anak telah belajar bahasa jauh sebelum mereka sekolah,
namun ketika mereka sekolah dan mendapat pelajaran bahasa keadaan
menjadi terbalik.
Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan
kapabilitas yang relative permanen sebagai hasil pengalaman. Belajar melalui
proses yang relative terus-menerus dijalani dari berbagai pengalaman.
“Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is
originated or changed thoruogh practice or training” (Kingsley, 1957: 12).
(Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek atau latihan)
Dalam keterampilan komunikasi, perilaku eksternal pada tahap ini
adalah pemahaman. Untuk mencapai pemahaman suatu bacaan dapat dicapai
melalui kegiatan membaca atau menyimak. Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia materi drama anak, siswa masih mengalami kesulitan
2
mengidentifikasi berbagai unsur dalam teks drama tersebut seperti tokoh, sifat,
latar, tema, jalan cerita dan amanat yang terkandung didalamnya. Hal ini
terjadi karena metode yang digunakan guru monoton, sehingga kegiatan
membaca atau menyimak drama anak untuk mengidentifikasi unsur-unsurnya
menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa.
Dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi
dasar mengidentifikasi unsur-unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita dan
amanat) dalam teks drama anak pada kelas VI SDN Bejagung II, tingkat
penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil
evaluasi setelah proses pembelajaran yang mana hanya 8 siswa dari 22 siswa
yang mampu memcapai tingkat penguasaan materi di atas Standart Ketuntasan
Belajar yaitu 60. Maka untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
tersebut, diupayakan perbaikan pembelajaran di kelas melalui Penelitian
Tindakan Kelas/ atau Classroom Action Research.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasidi SDN Bejagung II Kecamatan
Semanding Kabupaten Tuban pada kelas VI mata pelajaran Bahasa Indonesia
Semester II dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
a. Banyak siswa yang belum mampu memahami teks drama.
b. Siswa belum mampu mengidentifikasi unsur-unsur (tokoh, sifat, latar,
tema, jalan cerita dan amanat) dalam teks drama
2. Analisis Masalah
Banyak siswa yang lebih tertarik dengan bermain games daripada
membaca atau menonton sebuah drama. Hal ini dikarenakan tontonan di
youtube dianggap lebih menarik bagi anak-anak. Sehingga timbul berbagai
permasalahan diantaranya:
a. Siswa kurang memahami cerita drama dengan baik.
b. 80% siswa tidak dapat mengidentifikasi unsur-unsur (tokoh, sifat, latar,
tema, jalan cerita dan amanat) dalam teks drama
3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasar analisis dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan metode penemuan
melalui bermain peran akan meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia siswa kelas VI SDN Bejagung II kecamatan Semanding
kabupaten Tuban?
Untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap pembelajaran materi
teks drama anak kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur (tokoh, sifat,
latar, tema, jalan cerita dan amanat) dalam teks drama anak dilakukan dengan
mengamati skor aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, hasil tes siswa
pada setiap siklus, dan hasil isian angket yang berisi respon siswa.
C. TUJUAN PERBAIKAN
Untuk mengetahui penerapan metode penemuan melalui bermain
peran dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VI SDN
Bejagung II Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban tahun pelajaran
2021/2022
D. MANFAAT PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa
manfaat diantaranya :
1. Bagi guru, guru dapat menemukan strategi dan metode pembelajaran
yang tepat dan efektif untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
2. Bagi siswa, siswa akan memperoleh pengalaman belajar Bahasa
Indonesia yang menyenangkan dan tidak monoton.
3. Bagi sekolah, akan memberi wawasan pembelajaran inovatif yang akan
memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu pembelajaran.
4. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada pengembangan
proses pembelajaran di kelas.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. BELAJAR TUNTAS
Belajar tuntas merupakan suatu filsafat yang menyatakan bahwa
dengan system pengajaran yang tepat,semua siswa dapat belajar dengan hasil
yang baik dari hampir seluruh materi yang diajarkan.Pandangan tersebut
menolak suatu pandangan yang menyatakan bahwa tingkat keberhasilan
siswa di sekolah ditentukan oleh tingkat IQnya.”Belajar tuntas ini telah ada
sejak enam puluh tahun lalu tatkala C. Washburn dan H.C. Marison
mengembangkan suatu system pengajaran sehingga semua siswa diharapkan
dapat menguasai sejumlah tujuan pendidikan”(Suryobroto,2002:96).
Berkaitan dengan bahan pelajaran yang digunakan dalam system
belajar tuntas, maka bahan pelajaran yang digunakan sebagai wahana
mencapai tujuan pendidikan dibagi menjadi unit-unit yang sengaja diurutkan
secara sistematis dari yang mudah ke yang sukar. Para siswa tidak boleh
6
C. FAKTOR-FAKTOR BELAJAR
Proses belajar merupakan hal yang kompleks, siswalah yang
menentukan terjadi atau tidak terjadinya belajar. Dalam proses belajar siswa
menghadapi masalah-masalah intern maupun ekstern. Menurut Dimyati dan
Mudjiono (2006:238) faktor intern yang mempengaruhi proses belajar,
diantaranya:
a) Sikap terhadap belajar
b) Motivasi belajar
c) Konsentrasi belajar
d) Mengolah bahan belajar
e) Menyimpan perolehan hasil belajar
7
D. METODE PENEMUAN
Metode penemuan disebut juga discovery learning atau belajar
penemuan metode ini dikembangkan oleh Bruner (1966) yang beranggapan
belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan.
Menurut Bruner belajar penemuan adalah proses belajar dimana guru
harus menciptakan situasi belajar yang problematic, menstimulus siswa
dengan pertanyaan-pertanyaan, mendorong siswa mencari jawaban sendiri
dan melakukan eksperimen.Menurut Bruner belajar penemuan pada akhirnya
dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk berpikir bebas dan
melatih keterampilan kognitif siswa dengan cara menemukan dan
memecahkan masalah yang ditemui dengan pengetahuan yang dimiliki dan
menghasilkan pengetahuan yang bermakna bagi dirinya.
1. Manfaat Belajar Penemuan
a. Untuk menguji apakah belajar sudah bermakna.
b. Pengetahuan yang diperoleh siswa akan tersimpan lama dan mudah
diingat.
8
E. BERMAIN PERAN
1.Metode Simulasi
Metode bermain peran adalah salah satu proses belajar mengajar yang
tergolong dalam metode simulasi. Menurut Dawson (1962) yang dikutip oleh
Moedjiono & Dimyati (1992:80) mengemukakan bahwa simulasi merupakan
suatu istilah umum berhubungan dengan menyusun dan mengoperasikan
suatu model yang mereplikasi proses-proses perilaku. Sedangkan menurut Ali
(1996:83) mengemukakan bahwa metode simulasi adalah suatu cara
pengajaran dengan melakukan proses tingkah laku secara tiruan.
Metode pengajaran simulasi terbagi menjadi 3 kelompok seperti
yang dikemukakan oleh Ali (1996:83) berikut ini ;
1. Sosiodrama
Semacam drama social yang berguna untuk menanamkan kemampuan
menganalisa situasi sisal tertentu
2. Psikodrama
9
c. Membaca
Keterampilan membaca juga termasuk keterampilan reseptif bahasa
tulis. Menurut Somadayo membaca sebagai suatu kegiatan interaktif untuk
memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa
tulis. Sedangkan menurut Tarigan membaca sebagai suatu proses yang
dilakukan serta dpergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis.
Sesuai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca
adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pesan/
informasi yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.
d. Menulis
Keterampilan menulis adalah keterampilan yang bersifat produktif
yang menggunakan tulisan. Menulis adalah keterampilan berbahasa yang
paling rumit diantara keterampilan berbahasa lainnya karena menulis bukan
hanya sekedar menyalin kata-kata atau kalimat-kalimat melainkan
mengembankan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam struktur tulisan yang
teratur.
Kemampuan bersastra untuk sekolah dasar bersifat apresiatif, karena
dengan sastra dapat menanamkan rasa peka terhadap kehidupan, mengajarkan
siswa bagaimana menghargai orang lain, mengerti hidup, dan belajar
bagaimana menghadapi berbagai persoalan.
15
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. SUBYEK PENELITIAN
1. Tempat, subyek dan waktu penelitian
a. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VI SDN Bejagung II
kecamatan Semanding kabupaten Tuban sejumlah 22 siswa dengan
rincian 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
b. Penelitian dilaksanakan pada Semester II tahun ajaran 2022/2022
c. Jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Jam ke
No Hari,tanggal Siklus Pengamat
Pukul
Selasa 1-3 Nur Rachmawati,
1. I
21 Maret 2022 07.30-09.15 S.Pd.
Selasa 1-3 Nur Rachmawati,
2. II
28 Maret 2022 07.30-09.15 S.Pd.
SIKLUS I PERENCANAAN
REFLEKSI
TINDAKAN/OBSERVIAS
I
SIKLUS II
REVISI PERENCANAAN
REFLEKSI
TINDAKAN/OBSERVIAS
I
REVISI PERENCANAAN
Dan seterusnya hingga
Dan seterusnya hingga masalah terselesaikan
masalah terselesaikan
2.PelaksanBaan
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Siklus pertama
17
JUMLAH 15 11 10 18 10
18
Tabel 3. Siklus II
NO ASPEK KLP 1 KLP 2 KLP 3 KLP 4 KLP 5
1 Menjelaskan unsur-
5 5 4 5 5
unsur dalam drama
2 Menjelaskan tokoh
5 4 4 5 4
beserta sifatnya
3 Menjelaskan latar
dalam teks drama 5 4 4 5 4
‘Tikus-Tikus Nakal
4 Menjelaskan tema
dalam teks drama 4 3 3 4 4
‘Tikus-Tikus Nakal’
5 Menjelaskan amanat
yang terkandung 4 3 4 4 3
dalam teks drama
JUMLAH 23 19 19 23 20
KETERANGAN:
Skor maksimal untuk tiap aspek adalah 5
Lembar Observasi
Kesiapan Mengajar Guru
Tabel 4. Siklus I
Skor Skor Prosentase
No. Obyek Pengamatan
Maksimal Pengamatan (%)
1 Tujuan Pembelajaran 10 10 100%
Tabel 5. Siklus II
Skor Skor Prosentase
No. Obyek Pengamatan
Maksimal Pengamatan (%)
1 Tujuan Pembelajaran 10 10 100%
Tabel 6.Siklus I
Lembar Observasi
Aktifitas Guru dalam Pembelajaran
Skor Skor Prosentase
NO Aspek yang diamati
maksimal pengamatan (%)
1. Mengorganisasikan materi 15 6 40%
pembelajaran dengan realitas
2. Menggunakan metode yang 15 9 60%
tepat
3. Melibatkan siswa dalam 15 6 40%
pembelajaran
4. Melaksanakan Tanya jawab 15 12 80%
5. Menggunakan media 10 10 100%
6. Memberi arahan membuat 15 12 80%
rangkuman
7. Memotivasi siswa 15 6 40%
Jumlah 64 64%
Tabel 7. Siklus II
Skor Skor Prosentase
NO Aspek yang diamati
maksimal pengamatan (%)
1. Mengorganisasikan materi 15 12 80%
pembelajaran dengan realitas
2. Menggunakan metode yang 15 12 80%
tepat
3. Melibatkan siswa dalam 15 15 100%
pembelajaran
4. Melaksanakan Tanya jawab 15 12 80%
5. Menggunakan media 10 10 100%
6. Memberi arahan membuat 15 12 80%
rangkuman
7. Memotivasi siswa 15 12 80%
Jumlah 85 85%
21
4.Refleksi
Siklus I
Dari hasil refleksi pembelajaran siklus I, siswa membaca teks drama dan
mengidentifikasi unsur-unsurnya melalui diskusi kelompok.Setelah guru
melakukan Tanya jawab ternyata sebagian besar siswa belum bisa
mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam teks drama ‘Tikus-Tikus
Nakal’ dengan benar terutama menemukan jalan cerita, tema dan amanat
yang terkandung dalam teks drama tersebut. Maka guru perlu melakukan
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode yang lebih
melibatkan siswa dalam pembelajaran.
Siklus II
Dalam perbaikan pembelajaran siklus II guru meminta siswa bermain peran
dan kelompok mengamati kemudian berdiskusi.Tiap kelompok diminta
mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi.Kemudian
guru bertanya jawab untuk menyimpulkan hasilnya. Proses dan hasil belajar
siswa pada siklus ini meningkat dan sebagian besar siswa sudah dapat
mengidentifikasi unsure-unsur yang terkandung dlam teks drama ‘Generasi
Emas’ seperti menemukan tokoh dan sifatnya, latar, jalan cerita dan
menentukan tema serta amanat yang terkandung didalamnya.Dengan
metode ini hampir seluruh siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang
membuat suasana pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan serta
membuat motivasi siswa meningkat dalam mengikuti proses pembelajaran.
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Pada awal pembelajaran siklus I proses dan hasil belajar siswa
masih rendah yang dapat dilihat pada hasil evaluasi siswa yang hanya 32%
siswa yang mendapart nilai diatas SKB yaitu 60.Guru meminta siswa membaca
teks drama dan meminta siswa mengidentifikasi unsure-unsurnya (sifat, tokoh,
latar, tema, jalan cerita dan amanat) kemudian dibahas secara klasikal.Ternyata
metode yang digunakan guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran
sehingga motivasi siswa rendah dan suasana belajar membosankan dan kurang
menarik.
Pada perbaikan pembelajaran siklus II, guru menerapkan metode
penemuan melalui bermain peran. Beberapa siswa memerankan tokoh-tokoh
dalam teks drama ‘Generasi Emas, kelompok lain mengamati kemudian
berdiskusi kelompok. Lalu tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
masing-masing, kemudian guru bertanya jawab untuk menyimpulkan bersama-
sama. Ternyata pada siklus II ini proses dan hasil belajar siswa meningkat. Hal
ini dapat dilihih pada hasil evaluasi siswa yang meningkat yaitu 86% siswa
sudah menguasai materi. Dari lembar observasi guru, metode yang digunakan
guru sudah tepat untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran dan memotivasi
siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Dengan
hasil ini maka guru tidak perlu melakukan perbaikan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
29
A.Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan
amanat) dari teks drama anak
B.Indikator
Mengidentifikasi unsur-unsur dari teks drama
Menjelaskan unsur tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari
teks drama anak
C.Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan tokoh dan sifatnya dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan latar dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan tema dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan jalan cerita dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan amanat yang terkandung dalam teks drama
D.Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit)
Appersepsi : bertanya pada siswa contoh-contoh drama yang pernah
dilihat
2. Kegiatan inti (55 menit)
Guru membagikan teks drama “Tikus-Tikus Nakal”.
Siswa diminta membaca sejenak teks drama “Tikus-Tikus Nakal”.
30
Guru bertanya jawab dengan siswa unsur-unsur yang terdapat pada teks
drama.
Guru menjelaskan kembali unsur-unsur dalam teks drama ‘Tikus-Tikus
Nakal’dari hasil presentasi masing-masing kelompok.
Siswa mengerjakan soal-soal dari teks drama “Tikus-Tikus Nakal”
3. Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diminta mencari sebuah teks drama pendek dari media cetak dan
menemukan unsur-unsurnya.
Teks Siklus II
GENERASI EMAS
Pada suatu hari di sebuah kelas
JatmikO : Gak papa, Jeh. Cuma kebetulan apes aja. (Menepuk pundak Ababal)
Nurul : Yang paling apes aku. Gak rame juga diusir. Tapi gak papa. Kita
kan fren!
Jatmiko : Kau tak tidur kah semalam?
Ababal : Aku tidur menjelang subuh.
Nurul : Ngapain?
Ababal : Jaga diesel. Bantu bapak ngairi sawah.
Jatmiko : Baguuuuusss... (menyorongkan kedua jempolnya ke muka Ababal)
Nurul : Jangan bogas bagus aja. Gimana pelajaran Pak Purno ini.
Ababal : Hus jangan disingkat. Namanya pak Purnomo bukan Porno.
Jatmiko : Tenang aja, nanti kita pinjam catatannya Indri.
Nurul : Nah itu Indri. (Menunjuk ke arah Indri)
Ababal : Ayu ya dia.
Jatmiko : Bal! Fokus, Bal.
Indri : (Menghampiri Ababal, Nurul dan Jatmiko) Ini catatan plus
tugasnya Pak Pur.
Nurul : Wah Indri pengertian banget.
Indri : Minggu depan dikumpulkan.
Ababal : Indri juga baik.
Indri : Kalau sudah kalian tulis segera kembalikan (menyodorkan buku
pada Jatmiko)
Jatmiko : (Menerima buku Indri) Makasih ya...
Indri : (Melangkah pergi) Ingat segera kembalikan!
(semua diam. Indri menoleh ke belakang dan melotot)
Ababal, Nurul, Jatmiko : siap! (memberikan hormat kepada Indri)
Nurul : Oh... Yang tadi, Rek. Pak Purnomo yang salah sangka, Pak.
Jatmiko : Iya, Pak. Tadi Ababal yang ketiduran. Saya bangunkan. Kami
dituduh ribut di kelas.
Sukatman : oh begitu. (Menoleh ke Ababal) Kenapa kamu tidur kelas, Le?
Ababal : Saya kurang tidur, Pak. Sudah dua malam saya membantu bapak
mengairi sawah. Musim kemarau sawah garapan bapak mengering.
Sukatman : Marahnya Pak Pur itu karena dia sayang pada kalian. Kalian
memang harus bantu orang tua. Tapi kalian juga harus semangat
belajar. Jangan tidur terus di kelas.
(Ababal, Nurul, Jatmiko takzim mendengarkan tanpa berani berkata)
Sukatman : Kalian adalah generasi emas. Yang harus diasah agar terus berkilau.
Bermanfaat dan sekses. Ayo! Sekarang ikut saya. (Melangkah
segera. Diikuti Ababal, Nurul, dan Jatmiko).
Nurul : Mau ke mana, Pak?
Sukatman : Ini sudah siang. Kita ke masjid dulu. Lalu makan bakso.
Nurul : Alhamdulillah.
(Ababal dan Jatmiko mengucapkan Alhamdulillah tanpa suara
sambil menengadahkan tangab)
(Panggung gelap. Cerita berakhir)
A.Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan
amanat) dari teks drama anak
B.Indikator
Mengidentifikasi unsur-unsur dari teks drama
Menjelaskan unsur tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat dari
teks drama anak
C.Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan tokoh dan sifatnya dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan latar dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan tema dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan jalan cerita dari teks drama
Siswa dapat menjelaskan amanat yang terkandung dalam teks drama
D.Langkah Pembelajaran
1.Kegiatan awal (10 menit)
Salam, doa, presensi
Appersepsi : bertanya pada siswa contoh-contoh drama yang pernah
dilihat dan unsure-unsur yang terdapat dalam drama
Penyampaian tujuan pembelajaran
35
F.Evaluasi
1.Prosedur : tes proses dan akhir
2.Bentuk : subyektif
3.Jenis : lisan dan tulis
4.Alat : soal-soal
SISTEMATIKA LAPORAN
Hasil:
Pada pembelajaran siklus I ini ternyata hasil belajar siswa masih rendah yaitu
hanya 7 siswa dari 22 siswa atau 32% siswa yang hasil evaluasi akhirnya diatas
SKB (Standar Ketuntasan Belajar) yaitu 60. Sementara 15 siswa atau 68% siswa
yang lain perlu mendapat remedial kembali. Siswa masih kesulitan menemukan
tema, menjelaskan jalan cerita dan menyimpulkan amanat yang terkandung dalam
teks drama. Metode yang digunakan guru kurang melibatkan siswa sehingga
motivasi siswa rendah dan pembelajaran menjadi monoton.
38
SISTEMATIKA LAPORAN
Hasil:
Pada perbaikan pembelajaran siklus II ini ternyata hasil belajar siswa
meningkat yaitu 19 siswa dari 22 siswa atau 86% siswa yang hasil evaluasi
akhirnya diatas SKB (Standar Ketuntasan Belajar) yaitu 60. Sementara 3 siswa
yang lain tidak perlu remedial.Metode yang digunakan guru sudah melibatkan
siswa dan memotivasi siswa sehingga pembelajaran lebih hidup dan
menyenangkan.
39
Lampiran 4a.
LEMBAR PENILAIAN PROSES
Siklus I
NO ASPEK KLP 1 KLP 2 KLP 3 KLP 4 KLP 5
Menjelaskan unsur-
1 3 2 3 5 3
unsur dalam drama
Menjelaskan tokoh
2 4 3 2 4 3
beserta sifatnya
Menjelaskan latar
3 dalam teks drama 4 2 2 4 2
‘Tikus-Tikus Nakal
Menjelaskan tema
4 dalam teks drama 2 2 1 3 1
‘Tikus-Tikus Nakal’
Menjelaskan amanat
5 yang terkandung 2 2 2 2 1
dalam teks drama
JUMLAH 15 11 10 18 10
KETERANGAN:
Skor maksimal untuk tiap aspek adalah 5
42
Lampiran 4b
LEMBAR PENILAIAN PROSES
Siklus II
NO ASPEK KLP 1 KLP 2 KLP 3 KLP 4 KLP 5
Menjelaskan unsur-
1 5 5 4 5 5
unsur dalam drama
Menjelaskan tokoh
2 5 4 4 5 4
beserta sifatnya
Menjelaskan latar
3 dalam teks drama 5 4 4 5 4
“Generasi Emas”
Menjelaskan tema
4 dalam teks drama 4 3 3 4 4
‘Generasi Emas
Menjelaskan amanat
5 yang terkandung 4 3 4 4 3
dalam teks drama
JUMLAH 23 19 19 23 20
KETERANGAN:
Skor maksimal untuk tiap aspek adalah 5
43
Lampiran 5a
Lembar Observasi
Kesiapan Mengajar Guru
Observer I Observer II
Lampiran 5b
Lembar Observasi
Kesiapan Mengajar Guru
Observer I Observer II
Lampiran 6a.
Lembar Observasi
Aktifitas Guru dalam Pembelajaran
Jumlah 64 64%
Observer I Observer II
Lampiran 6b.
Lembar Observasi
Aktifitas Guru dalam Pembelajaran
Jumlah 85 85%
Observer I Observer II
Lampiran 7a.
Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat
Dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ UT Surabaya
Di Tempat
Lampiran 7b.
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan bahwa :
Lampiran 8.
SURAT PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN LAPORAN PKP