Oleh :
BAGUS
NIM
PENDAHULUAN
a. Memprediksi (Predict)
Tahap ini, siswa memprediksi kejadian yang akan terjadi ketika
diberikan permasalahan yan sudah disampaikan oleh guru.
Siswa membuat prediksi/dugaan dengan berbekal pengetahuan
sebelumnya, pengalaman, atau buku bacaan berhubungan
dengan masalah yang diselesaikan. Hasil prediksi dikumpulkan
pada guru.
b. Mengamati (Observe)
Pada tahap ini, masing-masing kelompok melakukan eksperimen
terhadap permasalahan untuk membuktikan benar tidaknya
prediksi yang telah dibuat. Dalam melakukan eksperimen siswa
akan dibimbing guru dan dierikan arahan sesuai langkah
prosedur yang ditetapkan.
c. Menjelaskan (Explain)
Selanjutnya, siswa menuliskan hasil eksperimen dan menyusun
dugaan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan. Siswa
kemudian menjelaskan perbedaan antara prediksi awal dengan
hasil eksperimen.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, ada 3 langkah
pelaksanaan model pembelajaran POE meliputi tahap prediksi, tahap
pengamatan, dan tahap penjelasan. Dalam penelitian ini peneliti memilih
model pembelajaran POE dikarenakan dapat membuat proses pembelajaran
menjadi aktif dan interaktif sehingga siswa dapat berlatih untuk komunikatif
serta berpikir kritis dengan sesama siswa maupun guru untuk meningkatkan
hasil belajar melalui tujuan pembelajaran yang maksimal.
Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran POE yang
akan digunakan sebagai acuan pada saat penelitian.
Tabel 2.1 Langkah Model Pembelajaran POE
Sumber : http://bitly.ws/zgGt
Gambar 2.1 Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda dikelompokkan menjadi 6 jenis yaitu sebagai
berikut : https://anyflip.com/rntgh/hbfg
1. Membeku
Peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat. Contohnya
pembuatan es batu.
2. Mencair
Peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi cair. Contohnya
mentega yang dipanaskan.
3. Menguap
Peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas. Contohnya
bensin yang dibiarkan di tempat terbuka akan habis.
4. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi cair. Contohnya
rumput-rumput pada waktu pagi akan basah, menaruh es batu di
dalam gelas maka diluar gelas apabila dibiarkan akan basah.
5. Menyumblim
Peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi gas. Contohnya
kapur barus yang ditaruh di tempat tertutup lama kelamaan akan
habis.
6. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi padat. Contohnya
bunga es yang terdapat di freezer.
2.1.6 Penerapan Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE)
Tabel 2.2 Penerapan Model Pembelajaran POE
Permasalahan: Akibat :
Kondisi 1. Siswa merasa mudah 1. Aktivitas belajar siswa
Awal
bosan ketika belajar rendah.
Bahasa Indonesia dan 2. Hasil belajar siswa
IPA. pada muatan Bahasa
2. Siswa pasif dalam Indonesia dan IPA
kegiatan belajar rendah.
mengajar. 3. Keterampilan
3. Guru belum menggu mengajar guru rendah.
akan model
pembelajaran yang
bervariatif.
SIKLUS I
Menerapkan model
pembelajaran POE
(Predict Observe
Menggunakan Model Explain) pada
Pembelajaran POE mauatan IPA dan
Tindakan (Predict Observe Bahasa Indoneisa
Explain) pada
pembelajaran IPA dan
Bahasa Indonesia
SIKLUS II
Menerapkan model
Diharapkan: pembelajaran POE
(Predict Observe
1. Hasil belajar Bahasa Explain) pada
Indonesia dan IPA siswa mauatan IPA dan
meningkat. Bahasa Indoneisa
2. Meningkatkan aktivitas
Kondisi
Akhir
METODOLOGI PENELITIAN
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Pendidikan
Berdasarkan bagan diatas, berikut penjelasan tahapan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dalam penelitian ini.
1) Perencanaan
Tahap ini peneliti melakukan analisis kurikulum, membuat silabus dan
RPP, menyiapkan alat evaluasi, menyiapkan alat observasi, dan
menyiapkan lembar kegiatan siswa.
2) Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti menerapkan model pembelajaran Predict Observe
Explain (POE) dalam menjelaskan materi pembelajaran tema 7 peristiwa
dalam kehidupan muatan Bahasa Indonesia tentang menggali informasi
dalam suatu teks dan muatan IPA tentang perubahan wujud benda.
3) Pengamatan
Peneliti melaksanakan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar.
4) Refleksi
Peneliti menyimpulkan hasil pengamatan untuk dianalisis dan dievaluasi.
Selanjutnya peneliti melakukan refleksi diri tentang berhasil atau tidaknya
penelitian yang dilakukan. Hasil dari siklus I digunakan untuk perbaikan di
siklus II.
3.2.2 Prosedur Penelitian
4. Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan berdasarkan temuan pada
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan.
Peneliti dengan bimbingan guru kelas V SD 7 Bulung Kulon
berdiskusi kelemahan dan kelebihan setelah menerapkan model
pembelajaran Predict Observe Explain (POE). Hasil diskusi akan
digunakan untuk perbaikan proses pelaksanaan pembelajaran pada
siklus selanjutnya.
b) Siklus II
Berdasarkan refleksi pada siklus I, diadakan perbaikan rencana dan
tindakan yang akan dilakukan. SIklus II PTK ini pada dasarnya memiliki
tahapan yang sama terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi yang akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.
1. Perencanaan
Kegiatan dalam tahapan perencanaan tindakan ini meliputi hal-hal
sebagai berikut.
a. Menentukan materi pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia
pada tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Kelas V semester 2.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP sesuai
kurikulum 2013 dengan menerapkan model pembelajaran
Predict Observe Explain (POE).
c. Menyiapkan sumber belajar seperti buku guru dan buku siswa
tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan.
d. Menyiapkan instrumen yang akan digunakan seperti lembar
kerja siswa, lembar penilaian hasil belajar kognitif siswa, lembar
obervasi keterampilan mengajar guru, lembar aktivitas belajar
siswa dan lembar soal tes evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Setelah menyusun perencanaan, tahap selanjutnya melakukan
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Predict Observe Explain (POE). Pelaksanaan siklus II terdiri dari
dua pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2 yang dijelaskan
secara spesifik sebagai berikut.
a) Siklus II Pertemuan 1
Pelaksanaan penelitian siklus II pertemuan 1 pada tema 7
Peristiwa dalam Kehidupan muatan pembelajaran IPA dan
Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran
Predict Observe Explain (POE) adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan Awal
1) Guru masuk kelas dengan memberikan salam lalu
menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
2) Siswa menyanyikan salah satu lagu wajib atau nasional.
3) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa serta
mengabsen kehadiran siswa.
4) Guru menyampaikan tema, subtema, dan materi yang
akan dipelajari.
5) Guru melakukan apersepsi
6) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan teks
bacaan.
2) Guru melakukan tanya jawab mengenai teks bacaan yang
telah dibacakan.
3) Siswa menjawab pertanyaan guru.
4) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok terdiri
5-4 siswa.
5) Guru membagikan LKPD disetiap kelompok.
6) Guru mendemontrasikan permasalahan mengenai muatan
pembelajaran IPA materi contoh perubahan wujud benda
karena penguapan dan muatan Bahasa Indonesia materi
menelaah isi teks bacaan.
7) Guru meminta setiap kelompok untuk memprediksi dan
menuliskan hasil prediksinya. (Predict)
8) Guru melakukan kegiatan dengan mendemonstrasikan
permasalahan dengan praktek.
9) Setiap kelompok mengamati dan melakukan percobaan
kemudian mencatat semua proses dan hasil percobaan.
(Observe)
10) Setiap kelompok mempresentasikan kegiatan yang telah
dilakukan dengan memberikan penjelasan benar tidaknya
prediksi yang dibuat dengan percobaan yang telah
dilakukannya. (Explain)
11) Guru memberikan penguatan materi.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai
pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3) Guru memberikan soal evaluasi.
4) Guru menyampikan pembelajaran yang akan dipelajari
berikutnya.
5) Pembelajaran ditutup dengan doa dan bersalam-salama
dengan guru.
b) Siklus II Pertemuan 2
Pelaksanaan penelitian siklus II pertemuan 2 pada tema 7
Peristiwa dalam Kehidupan muatan pembelajaran IPA dan
Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran
Predict Observe Explain (POE) adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan Awal
1) Guru masuk kelas dengan memberikan salam lalu
menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
2) Siswa menyanyikan salah satu lagu wajib atau nasional.
3) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa serta
mengabsen kehadiran siswa.
4) Guru menyampaikan tema, subtema, dan materi yang
akan dipelajari.
5) Guru melakukan apersepsi
6) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan teks
bacaan.
2) Guru melakukan tanya jawab mengenai teks bacaan
yang telah dibacakan.
3) Siswa menjawab pertanyaan guru.
4) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
terdiri 5-4 siswa.
5) Guru membagikan LKPD disetiap kelompok.
6) Guru mendemontrasikan permasalahan mengenai
muatan pembelajaran IPA materi contoh perubahan
wujud benda disekitar kita dan muatan Bahasa
Indonesia materi menuliskan informasi penting dalam
bacaan ke peta pikiran dengan menggunakan prinsip
kalimat tanya.
7) Guru meminta setiap kelompok untuk memprediksi dan
menuliskan hasil prediksinya. (Predict)
8) Guru melakukan kegiatan dengan mendemonstrasikan
permasalahan dengan praktek.
9) Setiap kelompok mengamati dan melakukan percobaan
kemudian mencatat semua proses dan hasil percobaan.
(Observe)
10) Setiap kelompok mempresentasikan kegiatan yang telah
dilakukan dengan memberikan penjelasan benar
tidaknya prediksi yang dibuat dengan percobaan yang
telah dilakukannya. (Explain)
11) Guru memberikan penguatan materi.
d. Kegiatan Penutup
1) Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai
pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3) Guru memberikan soal evaluasi.
4) Guru menyampikan pembelajaran yang akan dipelajari
berikutnya.
5) Pembelajaran ditutup dengan doa dan bersalam-salama
dengan guru.
3. Pengamatan
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan pengamatan
menggunakan lembar observasi keterampilan mengajar guru yang
dinilai oleh guru kelas V SD 7 Bulung Kulon pada tema Peristiwa
dalam Kehidupan muatan IPA dan Bahasa Indonesia dengan
menerapkan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE).
4. Refleksi
Setelah peneliti melakukan kegaiatan pembelajaran pada
siklus II, data yang sudah terkumpul akan dianalisis untuk
mengetahui bagaimana hasil dari penerapan model pembelajaran
Predict Observe Explain (POE) tema Peristiwa dalam Kehidupan
muatan IPA dan Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD 7 Bulung
Kulon. Refleksi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD 7 Bulung
Kulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Jumlah siswa 16 siswa, 12
perempuan dan 5 laki-laki. Pada kelas ini tingkat kemampuan siswa sangat
variatif dan karakteristik siswa cenderung malas, pendiam, pemalu, dan kurang
aktif. Peneliti melakukan penelitian di kelas ini karena ditemukan masalah yaitu
hasil belajar siswa masih rendah pada pembelajaran tematik. Sedangkan guru
kurang menggunakan model pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.
3.4 Data dan Sumber Data
3.4.1 Definisi Data
Hasan (2022: 21) menyatakan bahwa data adalah suatu informasi yang telah
diketahui, diasumsikan, atau anggapan. Dengan kata lain, fakta yang diwakili
oleh angka, simbol, kode, dan lain-lain. Kumpulan data memberikan gambaran
suatu keadaan berupa angka atau kategori seperti tinggi, rendah, dan lain-lain.
Untuk mengambil keputusan atau menarik suatu kesimpulan dari penelitiannya,
seorang peneliti selalu membutuhkan data yang dapat digunakan secara objektif
(Ni Nyoman Supuwiningsih et.al., 2022: 8).
Dari pengertian dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa data merupakan
kumpulan informasi mengenai keadaan atau permasalahan yang bersifat
representative, relevan, objektif, dan terkini.
3.4.2 Macam-macam Data
Hasan (2022: 21-26) mengemukakan bahwa terdapat macam-macam jenis
data yang dapat ditinjau dari beberapa segi, sebagai berikut.
1) Menurut sumber pengambilan, data dibedakan menjadi dua yaitu
data primer dan data sekunder.
2) Menurut pengumpulannya, data dibedakan menjadi dua yaitu data
berkala dan data kerat lintang.
3) Menurut sifatnya, data dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
4) Menurut tingkat pengukuran, data terbagi menjadi empat yaitu data
nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.
5) Menurut bentuknya, data dibedakan menjadi dua yaitu data kategorik
dan data numerik.
Sedangkan menurut Rahmadi (2011: 71-74) menyatakan ada beberapa
jenis data diantaranya sebagai berikut.
1) Menurut derajatnya, data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder.
2) Menurut sumbernya, data dibagi menjadi lima yaitu data literatur,
data dokumenter, data laboratorium, data lapangan, dan data online.
3) Menurut pengukurannya, data terbagi menjadi dua yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
Dalam penelitian ini data yang akan digunakan oleh peneliti yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
a) Data Kualitatif
Menurut Ni Nyoman Supuwiningsih et al. (2022: 11-12) data
kualitatif adalah data yang berupa kata-kata, gambar sehingga bukan
dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui observasi dengan
menggunakan lembar observasi siswa, keterampilan mengajar guru,
hasil belajar siswa, dan penerapan model pembelajaran.
b) Data Kuantitatif.
Menurut Ni Nyoman Supuwiningsih et al. (2022: 12) data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Berdasarkan
bentuknya, data diolah atau dianalisis secara statistik dengan
menggunakan metode perhitungan.
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada
siswa setiap akhir siklus. Setiap siklus diperoleh skor nilai
peningkatan hasil belajar siswa.
3.4.3 Sumber Data
Sumber data merupakan tempat darimana sumber penelitian dikumpulkan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian sebagai syarat mutlak penelitian
(Rahmawati et al., 2018: 25)
Berdasarkan pendapat Hasan (2022: 21) menurut sumber pengambilannya,
data terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari
lapangan oleh peneliti atau pihak lain yang membutuhkannya.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dari
sumber yang digunakan sebelumnya. Biasanya, data ini diperoleh
dari laporan penelitian sebelumnya atau dari perpustakaan.
Dalam penelitian ini, sumber data primer dan sumber data sekunder
dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.
No Indikator Pertanyaan
7. KKM untuk mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia pada kelas V di
SD 7 Bulung Kulon
No Indikator Pertanyaan
No Indikator Pertanyaan
No Indikator Pertanyaan
3.5.2 Observasi
3.5.2.1 Definisi Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses melihat langsung ke lapangan
objek yang sedang dipelajari untuk mengumpulkan data (Hasan, 2022: 27).
Selain sekedar mengamati dan merekam, metode observasi juga memudahkan
kita untuk mengumpulkan informasi yang ada disekitar kita. Masalah dari
observasi ini mendasar pada keterlibatan peneliti dalam kegaiatan observasi
(Hasanah, 2016: 14). Menurut (Rahmadi, 2011: 80) pengamatan dapat dilakukan
baik secara langsung maupun tak langsung. Pada pengamatan langsung peneliti
mengaamati langsung subjek penelitian pada lokasi dan waktu kejadian,
sedangkan pada pengamatan tidak langsung digunakan alat perantara tertentu
seperti rekaman video, film, slideshow, dan foto.
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat ahli bahwa, observasi merupakan
pengamatan secara mendalam sebagai alat evaluasi yang dilakukan langsung
pada subjek penelitian.
Hal ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Sahir (2022: 46-47) bahwa
ada tiga jenis observasi, yaitu:
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
3.5.3 Tes
3.5.3.1 Definisi Tes
Menurut Sahir (2022: 45) instrument tes merupakan alat pengumpul
data dengan menjawab pertanyaan dilembar kerja. Satu jenis variabel yang
diukur diwakili oleh setiap pertanyaan. Tes tersebut dapat berupa rangkaian
soal, lembar kerja, atau sejenisnya untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, dan bakat dari subjek penelitian (Sodiq, 2015:
78). Guru paling sering menggunakan tes sebagai alat evaluasi untuk
mengukur hasil belajar siswa dengan menjawab serangkaian pertanyaan.
Oleh karena itu, untuk mencerminkan kemampuan siswa secara akurat, tes
evaluasi harus berkualitas tinggi (Sahwan, 2016: 2).
3.5.3.2 Bentuk Tes
Menurut Riinawati (2021: 106-109) tes dapat digolongkan menjadi 4
jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Menurut sifatnya, tes terbagi menjadi dua yaitu tes verbal
berupa tes lisan dan tes tulis. Selanjutnya tes nonverbal yang
berupa gambar.
2. Menurut tujuannya, tes dikelompokkan menjadi enam yaitu tes
bakat, tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes diagnostik, tes
sikap, dan tes minat.
3. Menurut pembuatannya, tes dikelompokkan menjadi empat
yaitu tes terstandar, tes buatan guru, tes uraian, dan tes
objektif.
4. Menurut objeknya, tes terbagi menjadi dua yaitu tes individual
dan tes kelompok.
Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes lisan ketika
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam proses pembelajaran dan tes
tertulis berbentuk uraian pertanyaan yang dilakukan pada setiap akhir
siklus. Hasil tes akan diguankan untuk mengukur ketuntasan hasil belajar
siswa berupa nilai.
3.5 Dokumentasi
Dokumentasi artinya barang yang tertulis. Metode dokumentasi ini cara
mengumpulkan data dengan mencatat dari data yang sudah ada (Hardani et
al., 2020: 149). Menurut Rahmadi (2011: 85) metode dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data berupa dokumen baik dokumen tertulis
maupun dokumen terekam. Dokumen tertulis meliputi arsip, buku harian,
kliping, dan sebagainya. Sedangkan dokumen terekam meliputi film, kaset
rekaman, foto, video, dan lain-lain.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto yang digunakan untuk
menggambarkan berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran tema 7 Peristiwa
dalam kehidupan dengan menerapkan model pembelajaran Predict Observe
Explain (POE).
3.6 Validitas Data
Validitas adalah derajat ketelitian antara data dalam objek penelitian dengan
data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Hardani et al., 2020: 198). Para
pengemban tes memiliki tanggung jawab untuk mengemban pegujian yang
benar-benar valid dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, validitas dapat
digunakan untuk menilai kinerja instrumen secara langsung (Rukminingsih et al.,
2020: 32). Sahir (2022: 31) menyebutkan jenis-jenis validitas, yaitu (1)
Validitas Isi, (2) Validitas Konstruk, (3) Validitas Kriteria, dan (4) Validitas
Muka.
Pada penelitian ini menggunakan validitas isi. Untuk instrumen tes, validitas
isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instumen dengan materi
pelajaran. Kemudian instrument tes di validasi oleh validator. Aspek untuk
instrumen validitas isi dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.6 Aspek lembar Validitas Isi
Presentase Kategori
76% - 100% Sangat Baik
51% - 75% Baik
26% - 50% Cukup
0% - 25% Rendah
Sumber: Kariadinata & Abdurahman( 2015: 35)
Presentase Kategori
76% - 100% Sangat Baik
51% - 75% Baik
26% - 50% Cukup
0% - 25% Rendah
Milles & Hubberman (dalam Mahfud, 2017: 40) menyatakan bahwa metode
analisis kualitatif meliputi 3 yaitu sebagai berikut.
1. Reduksi Data, yaitu memilah data penting, relevan, dan bermakna
dari data yang tidak relevan.
2. Sajian Deskriptif, yaitu berupa narasi, visual gambar, dan tabel.
3. Penarikan Kesimpulan, yaitu deskripsi tentang bagaimana tindakan
alternatif yang ditentukan untuk meningkatkan perbaikan dari
masalah pembelajaran.
Analisis data kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan
keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran dengan penerapan model Predict Observe Explain (POE) pada
tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan muatan IPA dan Bahasa Indonesia.
Adapun data hasil pengamatan lembar keterampilan guru dan aktivitas belajar
siswa dengan menggunakan perhitungan presentase sebagai berikut.
3.7.2.1 Presentase Keterampilan Mengajar Guru
Hasil lembar pengamatan keterampilan mengajar guru digunakan
sebagai penilaian terhadap keterampilan mengajar guru. Kriteria penskoran
yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.11 Penskoran Keterampilan Mengajar Guru
No Skor Kriteria
1. 4 Keterampilan mengajar guru sangat baik
2. 3 Keterampilan mengajar guru cukup baik
3. 2 Keterampilan mengajar guru kurang baik
4. 1 Keterampilan mengajar guru sangat tidak baik
DAFTAR PUSTAKA
Nelly.W , & Lisa, Y. (2019). Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar (Y. L. Nelly
Wedyawati (ed.)). Deepublish. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=ZhyZDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=pembelajaran+IPA+
di+sekolah+dasar&ots=Eh226_L7UA&sig=3H0iFmOE5guf_oOMvuSVudQU
H8g&redir_esc=y#v=onepage&q=pembelajaran IPA di sekolah dasar&f=false
Aida, T. N., Anggoro, S., & Andriani, A. (2019). Analisis Berpikir Kritis Siswa
Melalui Model POE (Predict-Observe-Explain) di Sekolah Dasar. Jurnal
Elementaria Edukasia, 2(2), 164–172. https://doi.org/10.31949/jee.v2i2.1496
Amal, A., & Kune, S. (2018). Peranan Pembelajaran IPA Berorientasi POE (Predict,
Observe, Explain) Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar
di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 1(1), 607–620.
Azis, E., Asfar, A. M. I. T., Rianti, M., Asfar, A. M. iqbal A., Hasanuddin, H., &
Nur, A. S. A. (2020). Penerapan Model Pembelajaran ROAR (Read, Observe,
Auditory, Review) Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa. Indonesian
Journal of Learning Education and Counseling, 2(2), 139–147.
https://doi.org/10.31960/ijolec.v2i2.262
Cahyadi, E., Dwikurnaningsih, Y., & Hidayati, N. (2019). Peningkatan Hasil Belajar
Tematik Terpadu Melalui Model Project Based Learning Pada Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Riset Teknologi Dan Inovasi Pendidikan, 2(1), 205–218.
http://journal.rekarta.co.id/index.php/jartika/article/view/281
Danuri, & Maisaroh, S. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (A. C (ed.)).
Samudra Biru.
Hardani, Nur Hikmatul Auliya, H. A., Roushandy Asri Fardani, Jumari Ustiawaty,
E. F. U., & Dhika Juliana Sukmana, R. R. I. (2020). Buku Metode Penelitian
Kualitatif & Kuantitatif (H. Abadi (ed.); Issue March). CV.Pustaka Ilmu
Group.
Hasan, M. dan I. (2022). Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Suryani (ed.);
Kedua). https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=ROSCEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=pengertian+data+m
enurut+misbahuddin+dan+hasan&ots=Ch4EB-
KzVE&sig=q0esY03NGb2WV_hhZUG2Fug75Pw&redir_esc=y#v=onepage&
q=pengertian data menurut misbahuddin dan hasan&f=false
Hasrul, H., Yunus, M., & AS, H. (2022). Penerapan Model Pembalajaran Predict-
Observe- Explain (POE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1006–1017.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1972
Ilmiyah, N. H., & Sondang, S. & M. (2019). Pengaruh Media Kahoot dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal of Information Engineering and
Educational Technology, 3(1), 46–50. https://doi.org/10.26740/jieet.v3n1.p46-
50
Mahfud. (2017). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Fairus (ed.)). CV. Rafi Sarana
Perkasa.
Novanto, Y. S., Anitra, R., & Wulandari, F. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran
POE Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep IPA Siswa SD. ORBITA:
Jurnal Kajian, Inovasi Dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 7(1), 205–206.
https://doi.org/10.31764/orbita.v7i1.4665
Rosdianto, H., Murdani, E., & Hendra. (2017). Implementasi Model Pembelajaran
POE (Predict Observe Explain) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Siswa Pada Materi Hukum Newton. Jurnal Pendidikan Fisika, 6(1), 55–58.
Sahwan, F. F. (2016). Analisis Butir Soal Ujian Akhir Mata Pelajaran an Analysis of
the Final Examination Items of Accounting. Jurnal Kajian Pendidikan
Akuntansi Indonesia, 1, 1–13.
Sodiq, S. S. & A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (Ayup (ed.)). Literasi Media
Publishing. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=QPhFDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=metodologi+peneliti
an&ots=Ic0usIU56e&sig=9Dg-JL-
PI5cWzDMRomisQ8yse4c&redir_esc=y#v=onepage&q=metodologi
penelitian&f=false
Syafrida Hafni Sahir. (2022). Metodologi Penelitian (M. S. Dr. Ir. Try Koryati
(ed.)). KBM Indonesia.
Syar, N. I. (2018). Kajian & Pembelajaran IPA MI/ SD. IAIN Palangkaraya, 1–24.
http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2857/1/REVISI MODUL LENGKAP.pdf
Wahyudi, N., & Fitria, Y. (2020). Pengaruh Model Predict Observe Explain
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SD. Journal of Basic Education
Studies, 3(2), 576–587.
Yanto, A. (2015). Metode Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS. Jurnal Cakrawala Pendas, 1(1).
https://doi.org/10.31949/jcp.v1i1.345
Zainal Aqib, Siti Jaiyaroh, Eko Diniati, K. K. (2014). Penelitian Tindakan Kelas
Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Yrama Widya.