PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menghasilkan sumber daya manusia yang siap dan mampu bersaing dalam
1
2
dunia kenyataannya masih rendah, salah satunya dapat dilihat dari hasil survey
dalam bidang sains di Indonesia masih sangat rendah. Indonesia berada pada
skor anak-anak Indonesia untuk sains sebesar 382. Padahal, rata-rata skor rata-
rata internasional sebesar 501. Lebih dari 60% siswa di Indonesia memiliki
keterampilan berpikir kritisnya. Siswa sering bergantung pada guru dan buku
Oge, 2013:208).
pengembangan dari ide yang telah lahir sebelumnya dan kemampuan untuk
untuk menghasilkan dan menerapkan ide baru dalam konteks tertentu, melihat
situasi yang ada dengan cara baru, mengidentifikasi penjelasan alternatif, dan
melihat atau membuat hubungan baru yang menghasilkan hasil yang positif.
efektif jika didasari rasa ingin tahu. Tugas guru adalah menentukan cara-cara
al, 2014:30). Salah satu model pembelajaran yang sedang berkembang dan
guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk
maksimal untuk mencari dan menentukan jawaban sendiri dari suatu yang
logis, kritis, dan kreatif. Olsom & Loucks-Horsley menyatakan bahwa inkuiri
inkuiri yang serupa dengan metode ilmiah, meliputi: (a) orientasi dan
dapat mengajarkan siswa berpikir, dan meningkatkan sikap positif seperti rasa
ingin tahu, dan bekerja sama. Proses berpikir merupakan prosedur yang
siswa membangun konsep ilmu dasar yang akan membantu siswa lebih
memahami diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Bakke and
nilai prestasi lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan metode
konvensional.
Berdasarkan data yang diambil dari angket guru dan siswa di SMAN 1
fluida statis dibandingkan dengan materi lainnya. Data guru menunjukkan, dua
tahun terakhir siswa yang tuntas dalam ulangan harian materi tersebut kurang
keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh hasil belajar pada aspek
kognitif saja, sedangkan aspek yang lain cenderung diabaikan. Padahal, proses
dapat menjadi suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
mengajarkan materi fluida statis pada siswa kelas XI semester ganjil. Materi
ini dikaji pada Kompetensi Dasar 3.3 yaitu Menerapkan hukum-hukum pada
fluida statik dalam kehidupan sehari-hari. Materi fluida statis merupakan yang
sulit dipahami karena materi ini bersifat abstrak, artinya proses yang terjadi
tidak dapat diamati secara langsung. Materi yang bersifat abstrak biasanya
dipelajarinya.
Buku Ajar Siswa (BAS), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang berorientasi
model inkuiri terbimbing dan Lembar Penilaian yang berorientasi pada soal
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
kemampuan berpikir kreatif siswa yang valid, praktis, dan efektif. Berdasarkan
tujuan umum tersebut, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
D. Manfaat Penelitian
9
siswa dalam membangun penguasaan konsep materi yang dipelajari dan dapat
E. Asumsi
Hal-hal yang menjadi asumsi dasar dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3. Siswa memberikan informasi secara jujur dan benar tentang respon terhadap
F. Definisi Istilah
10
Istilah-istilah penting yang menjadi kajian utama sesuai dengan judul dan
didefinisikan.
Dasar dan Menengah meliputi silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi,
Buku Ajar Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang berorientasi model
2014:68).
2007:28).
11
pandang)