ABSTRAK
Instrumen (alat pengumpul data) bersama dengan guru wali kelas kendala-
berupa butir soal dan lembar observasi. kendala yang terjadi pada akhirnya bisa
Peneliti menggunakan tes soal uraian diperbaiki.
sebagai tes akhir pada satu siklus untuk kondisi awal sebelum dilakukannya
mengetahui kemampuan berpikir kritis penelitian siswa tidak dibiasakan atau
pada tiap siklusnya, untuk butir soal dilatih untuk mendapatkan pengetahuan
uraian dibuat sesuai dengan indikator melalui usaha dan pengalaman siswa itu
beroikir kritis yang telah peneliti tetapkan sendiri sehingga nilai ketuntasan siswa
yaitu mengklasifikasi, memberi contoh pada kemapuan berpikir kritis cenderung
dan menjelasakan. Butir soal yang rendah terutama pada tema selalu
digunakan dalam penelitian ini terlampir. berhemat energi yaitu 33%. Persentase
Observasi ini dilakukan pada saat tersebut masih jauh jika dilihat dari
kegiatan belajar mengajar. Lembar minimal ketuntasan adalah 75%. Hasil
observasi terdiri dari lembar observasi penelitian di siklus I adalah 47,55% ini
guru dan lembar observasi siswa. Alat mengalami peningkatan pada hasil
pengumpul data yang digunakan adalah evaluasi siswa dari tindakan I ke tindakan
lembar observasi berupa checklist . Alat II. Karena pada siklus I tindakan II belum
ini berisikan serangkaian daftar kejadian memenuhi standar ketuntasan yang
yang diamati meliputi observasi guru dan diharapkan oleh peneliti, makan
observasi siswa, untuk lembar observasi penelitian dilanjutkan ke siklus II.
kegiatan guru dan siswa yang digunakan Setekah siklus I maka peneliti
dalam penelitian ini terlampir. melanjutkan pada siklus II untuk
meningkatkan kemmpuan berpikir kritis
Hasil dan Pembahasan siswa. Hasil siklus II ini meningkat
Proses pembelajaran dengan dengan presentase ketuntasan sebesar
menerapkan model pembelajarn inquiry 88,7%. Hasil evaluasi siswa yang
berbasis saintifik yang dilakukan peneliti diperoleh pada siklus II tindakan II
mulai dari tahap persiapan sampai tahap tersebut telah memenuhi standar
refleksi sudah baik. Persiapan yang ketuntasan yang diharapkan oleh peneliti
dilakukan guru sebelum pembelajaran yaitu ≥80%, maka penelitian dihentikan
dilaksanakan yaitu mempersiapkan segala pada siklus II tindakan II. Peningkatan
sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan dari awal sebelum siklus ke siklus I
pembelajaran mulai dari menyusun adalah 14,55 sedangkan kenaikan
langkah-langkah pembelajaran yang persentasi dari siklus I ke siklus II adalah
sesuai dengan langkah-langkah 41,55%.
pembelajaran model pembelajarn inquiry Adapun indikator yang
berbasis saintifik, evaluasi, sumber menunjukkan peningkatan kemampuan
belajar, media pembelajaran dan berpikir kritis siswa melalui model
mempersiapkan alat dan bahan yang pembelajaran inquiry berbasis sainrifik
digunakan dalam melaksanakan yaitu dari hasil analisis lembar observasi
pembelajaran dengan model pembelajarn diperoleh bahwa aktifitas siswa dan guru
inquiry berbasis saintifik. selama mengikuti pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan model pembelajaran
IV SDN Tonjong I dengan menerapkan inquiry berbasis sainrifik dikategorikan
model pembelajaran inquiry berbasis sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari
saintifik yang telah dilakukan peneliti persentase hasil obervasi guru pada siklus
berjalan dengan baik dan efektif I sebesar 92,45% dan pada siklus II
walaupun sempat mengalami beberapa sebesar 95,8%. Hasil obervasi siswa pada
kendala di awal pertemuan. Melalui siklus I sebesar 79,15% dan pada siklus II
kegiatan refleksi yang peneliti lakukan sebesar 90,6%. Hasil observasi guru dan
Daftar Pustaka
Hughes, C. (2014). Theory of Knowledge
aims, objectives and assessment