62
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
63
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
64
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
nilai yang berupa huruf atau angka-angka. Depdiknas (2006) adalah 85% dari siswa
Prestasi belajar dapat keterampilan, nilai, di kelas memperoleh nilai ≥ 70, kemudian
dan sikap setelah siswa mengalami proses dibandingkan persentase keberhasilan
belajar. Menurut Hamalik (2012: 78) siswa pada setiap siklusnya. Uji hipotesis
menyatakan bahwa perubahan dapat dianalisis dengan menggunakan rumus t-
diartikan terjadinya peningkatan dan test dependent atau paired sampel t-tes
pengembangan yang lebih baik digunakan untuk membandingkan rata-
dibandingkan dengan sebelumnya, rata dua buah data (data sebelum dan
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. sesudah) yang saling berpasangan. Dalam
penelitian ini dua data tersebut adalah
METODE hasil rata-rata prestasi belajar siswa
Desain yang digunakan dalam sebelum dan sesudah tindakan apakah
penelitian ini adalah metode kombinasi mengalami tindakan yang signifikan atau
(mixed methods) antara Penelitian tidak, perbandingan antar siklus.
Tindakan Kelas (PTK) dan kuasi
eksperimen. Dalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan sequential exploratory design. 1. Hasil Penelitian
Tipe sequential exploratory design a. Kegiatan Pembelajaran inkuiri
diawali dari penelitian Tindakan Kelas
terbimbing
(PTK). PTK ini dilaksanakan dalam tiga
siklus. Populasi penelitian adalah siswa Berdasarkan hasil penelitian,
kelas V SDN Gugus VIII Kota Bengkulu terlihat bahwa rata-rata proses
yang berjumlah 90 siswa dengan rincian pembelajaran pada siklus I adalah sebesar
kelas PTK yaitu kelas VA yang berjumlah 26 dengan kriteria baik, siklus II
31 siswa, kelas VB berjumlah 29 siswa memperoleh rata-rata sebesar 31,5
sebagai kelas kuasi eksperimen dan VC dengan kriteria baik, siklus III memperoleh
yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas skor 37 dengan kriteria sangat baik. Hal ini
kontrol. menunjukkan bahwa proses
Teknik pengumpulan data dalam pembelajaran yang dilakukan mengalami
penelitian ini menggunakan observasi peningkatan ini berarti guru mulai
dan tes . Observasi dalam penelitian ini memahami dan terbiasa menggunakan
dilakukan pada saat proses pembelajaran model pembelajaran inkuiri terbimbing.
berlangsung. Ada dua jenis observasi b. Percaya Diri Siswa
dalam penelitian ini yaitu observasi guru Adapun hasil observasi percaya
dan siswa. Tes ini dilakukan untuk diri siswa pada siklus I memperoleh rata-
mendapatkan data hasil belajar siswa. rata 11,43 dengan kriteria kurang , siklus II
Tes dilakukan di awal (pre test) memperoleh rata-rata 16,86 dengan
pembelajaran dan di akhir proses kriteria baik dan siklus III memperoleh
pembelajaran (post test) dalam bentuk rata-rata 17,36 dengan kriteria sangat
tes objektif pilihan ganda. baik. Dari rata-rata skor tes diatas
Analisis data yang digunakan menunjukkan bahwa percaya diri siswa
adalah t-test, analisis pelaksanaan terus mengalami peningkatan seiring
pembelajaran, analisis data kemampuan dengan semakin meningkatnya
percaya diri, analisis data prestasi belajar pemahaman siswa terhadap penerapan
dan analisis uji hipotesis. Analisis data pembelajaran inkuiri terbimbing.
prestasi belajar dengan menghitung skor c. Prestasi Belajar
atau nilai yang diperoleh siswa. Menurut Prestasi belajar yang dicapai pada
mata pelajaran IPA dengan menerapkan
65
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
model pembelajaran inkuiri terbimbing kelas eksperimen dan kontrol 4,320 lebih
dapat dilihat dari nilai rata-rata pre test besar dari ttabel.
dan post test pada setiap siklus. Pada Berdasarkan hasil uji t untuk
siklus I nilai rata-rata pre test adalah 59,67 mengetahui efektivitas penerapan model
dan post test diperoleh rata-rata 72,74 pembelajaran inkuiri terbimbing
dengan selisih mencapai 13,07. Pada disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
siklus II rata-rata pre test adalah 66,93 yang signifikan antara hasil penerapan
dan post test diperoleh rata-rata 75,64 model pembelajaran inkuiri terbimbing
dengan selisih 8,71. Pada siklus III nilai dengan model konvensional. Sesuai
rata-rata pre test adalah 69,19 dan post dengan hasil uji t kuasi eksperimen
test diperoleh rata-rata 78,38 dengan diperoleh hasil sebesar 4,599 lebih besar
selisih 9,19. Dari data tersebut, dapat dari ttabel dengan dk 58 pada taraf
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan signifikan 0,05 atau 95% sebesar 1,671.
signifikan prestasi belajar siswa setelah Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
diterapkan model pembelajaran inkuiri perbedaan yang signifikan antara selisih
terbimbing. pada prestasi belajar kelas eksperimen
Adapun data pada kelas dan prestasi belajar kelas kontrol.
eksperimen didapat nilai rata-rata 79,34 2. Pembahasan
sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai 1. Penerapan model inkuiri
rata-rata sebesar 66,05. Untuk terbimbing dalam pembelajaran IPA dapat
mengetahui peningkatan yang terjadi meningkatkan percaya diri siswa.
pada pemahaman siswa terhadap materi, Berdasarkan hasil observasi
maka sebelum proses pembelajaran telah percaya diri siswa melalui penerapan
diberikan tes yang sama dan diperoleh model pembelajaran inkuiri terbimbing
data rata-rata hasil pre test adalah 70, dilaksanakan sebanyak 3 siklus
untuk kelas eksperimen dan untuk kelas pembelajaran. Hasil penelitian
kontrol mempunyai nilai rata-rata sebesar menunjukkan bahwa ada perubahaan
58,16. Dapat disimpulkan bahwa yang signifikan antara setiap siklus hasil
peningkatan hasil belajar siswa mencapai pengamatan mengenai percaya diri
9,34 untuk kelas eksperimen dan untuk melalui observasi terhadap siswa kelas V
kelas kontrol sebesar 7,89. Hasil tersebut SDN Gugus VIII Kota Bengkulu. Observasi
menunjukkan bahwa model pembelajaran siklus I dengan cara memberikan
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan indikator aspek yang dinilai melalui
percaya diri dan prestasi belajar siswa penerapan model pembelajaran inkuiri
serta efektif dalam meningkatkan prestasi terbimbing dan hasil menunjukkan rata-
belajar siswa pada mata pelajaran IPA rata yang diperoleh berada pada kategori
kelas V SDN Gugus VIII Kota Bengkulu. kurang, siklus II dengan cara yang sama
Hasil uji t diperoleh 4,942 untuk pada siklus I untuk percaya diri siswa
kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol mendapat 16,86 dengan kategori baik dan
uji t diperoleh sebesar 4,320 bila siklus III mendapat skor sebesar 17,36
dikonsultasikan pada ttabel dengan dk 29 dengan kategori sangat baik.
pada taraf signifikan 0,05 atau 95% Meningkatnya rata-rata skor pada setiap
sebesar 1,701 pada kelas eksprimen dan siklsus dengan melakukan perbaikan
bila dikonsultasikan pada ttabel dengan dk terhadap kelemahan-kelemahan yang
30 pada taraf signifikan 0,05 atau 95% dilakukan.
sebesar 1,699. Maka, thitung 4,942 pada Penelitian menggambarkan bahwa
penerapan pembelajaran model inkuiri
66
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
67
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
68
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
69
DIADIK : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 7(2), 2017 ISSN 2089-483X
70