Abstrak
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas X di SMA Negeri 8 Kota
Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
adalah guru bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru telah menerapkan keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan dengan cukup baik.Pelaksanaan belajar mengajar guru
harusnya lebih kreatif untuk penggunaan keterampilan kelompok kecil dan perorangan
dan hendaknya terbiasa menggunakan keterampilan kelompok kecil dan perorangan
dengan prosedur atau langkah-langkah yang ada pada keterampilan kelompok kecil
dan perorangan.
Abstract
The purpose of this study is to describe the learning process of small groups and
individuals in the Indonesian Language subject of class X students in SMA Negeri 8 Kota
Bengkulu. This study used descriptive qualitative method. The research subjects were
Indonesian language teachers in class X at SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. The data
collection technique is done through stages, interviews, and documentation. The
research instrument used to collect data and study the behavior of small groups and
individuals is behavior. The results of the study indicate that teachers have
implemented small groups and individuals quite well. Lessons must be more creative
for the use of small groups and individuals and their use is familiar with using small
groups and individuals with or steps that exist in the skills of small groups and
individuals.
21
22
Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu
24
guru dan siswanya. Hal ini dilakukan guru jadi bisa diterapkan dalam kehidupan
dengan cara verbal terlihat pada saat guru sehari-hari yang mana teks nengosiasi ini
mempercayai salah satu siswanya untuk kan sistemnya sama seperti dengan jual beli
menyelesaikan soal. Dengan cara yang sering kita lakukan misalnya ketika
nonverbal, guru mendekati siswa dan berbelanja di warung ataupun di pasar
menepuk bahunya dan melakukan kontak yang mana ada penjual dan pembeli yang
langsung dengan siswa. Guru: “Nak, sudah terjadi penawaran mengenai suatu
selesai belum tugasnya, kok malah barang”. (Guru selalu terlihat memberi
mengobrol?” Siswa: “Iya Bu, maaf tadi A kesepatan kepada siswanya untuk lebih
mengganggu saya Bu.” Guru: “Lain kali aktif di dalam proses pembelajaran
jangan diulangi, ya Nak.” Jadi, sesuai berlangsung) Guru: “Nah, itu ada pendapat
dengan pengamatan saat penelitian dari salah satu teman kalian apakah ada
berlangsung guru menunjukkan pendekatan pendapat lain yang ingin disampaikan?”
verbal maupun nonverbal. Siswa: (menjawab dengan serentak) “Tidak
Membantu tanpa mengambil alih Bu....” Guru: “Baiklah kalau begitu
tugas Sesuai dengan hasil pengamatan bagaimana, apakah kalian sudah paham
penelitian, guru membantu siswa pada saat dengan apa yang dijelaskan teman kalian?”
siswa mempunyai kesulitan saat memahami Siswa: (menjawab dengan serentak) “Iya,
materi yang disampaikan guru atau tugas paham Bu. Iya Bu apa materi ini akan
yang diberikan oleh guru. Guru membantu masuk dalam ujian Bu?” Guru: “Iya,
tetapi bukan berarti guru memberitahukan pastinya ya Nak, pokoknya nanti kalau Ibu
jawaban atas tugas-tugas yang diberikan. kasih tahu uji Ujiannya kapan nanti ibu
Yang dilakukan guru untuk kasih kisi-kisinya”.
membantu siswa menyelesaikan kesulitan Guru mendengarkan menghargai
siswa yang kurang memahami materi yang pendapat siswa, dan tidak mengabaikan
disampaikan adalah dengan memberikan semua pendapat dari siswa. Di sini guru
penjelasan kembali mengenai materi yang juga terlihat mendengarkan secara simpatik
sedang dibahas, dan juga memberikan pendapat atau ide yang dikemukakan oleh
contoh kepada siswa supaya siswa mengerti siswa, menerima dan merespon postif
dengan materi yang disampaikan oleh guru. pendapat dari siswa dengan memberikan
Dan, ketika siswa kurang paham dengan penguatan untuk lebih meningkatkan
tugas yang diberikan, guru membantu belajarnya lebih giat. Dengan ini siswa
menyelesaikannya dengan cara memiliki keberanian berprestasi aktif dan
memberikan sebuah contoh mengenai kreatif dalam belajar.
tugas yang diberikan kepada siswa. Siswa: Menerima pendapat anak didik dan
“Bu, saya ingin bertanya apakah teks ini memberi rasa aman Sesuai dengan
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari– pengamatan saat penelitian berlangsung,
hari?” Guru: “Iya, pertanyaan yang bagus pada saat proses belajar mengajar
dan menarik sekali. Teks ini bisa kita berlangsung guru menunjukkan bahwa siap
terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. untuk menerima perasaan atau pendapat
Ayo coba, apakah ada yang bisa siswa dengan penuh pengertian dan
memperjelas jawaban dari pertanyaan dari perhatian. Hal ini ditunjukkan ketika proses
teman kalian?” (Salah satu siswa belajar berlangsung ada siswa yang
menunjukkan tangannya dan guru pun bertanya ataupun memberikan
mempersilahkan siswa tersebut untuk pendapatnya guru selalu siap untuk
menjawab.) Siswa: “Kalo menurut saya iya, menerima dan menanggapi semua
karena teks ini merupakan teks negosiasi pertnyaan dan pendapat siswa. Guru juga
Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu
26
memberikan waktu yang sesuai untuk siswa Siswa : “Baik Bu, kami akan menyiapkan
menyelesaikan tugas tersebut, hal ini alat tulis untuk mencatatnya nanti.” Hal ini
dilakukan guru untuk menghindari selalu dilakukan di setiap memulai
kehabisan waktu untuk menyelesaikan pelajaran dengan materi yang baru atau
materi yang dibahas. Setelah siswa materi yang belum dibahas.
mengerjakan semua tugasnya guru Membagi kegiatan pembelajaran
memerintahkan siswa untuk Sesuai pengamatan pada penelitian kali ini
mengumpulkan buku tugas siswa ke depan guru melakukan pembagian pembelajaran
kelas. Kemudian, setelah terkumpul semua sesuai dengan kegiatan pembelajaran guru
buku tugasnya guru membagikan kembali menyiapkan tempat, peralatan, dan
buku tugas siswa tetapi tidak kepada menyampaikan prosedur atau aturan-
pemilik buku melainkan kepada siswa aturan yang berlaku saat kegiatan
lainnya. Karena guru akan memerintahkan pembelajaran berlangsung. Guru : “Anak-
siswa untuk membacakan hasil tugas anak kegiatan kita hari ini akan kita bagi
temannya. Kemudian, yang lain dalam tiga tahap.” Siswa: “Iya Bu, oya ya
memberikan pendapat untuk jawaban dari Bu nanti kalau tidak cukup waktunya
temannya itu. Guru: “Ayo, anak-anak kalau gimana Bu?” Guru: “Iya maka dari itu Nak,
sudah selesai kumpulkan tugas kalian ke kita bagi dan kita atur waktunya” Siswa:
depan ya, seperti biasa ya sekarang buku “Iya Bu, yang pertama kita lakukan apa
tugas kalian sudah terkumpul semua, ini Ibu Bu?” Guru: “Pertama, kita akan bahas
bagikan lagi acak ya” Siswa: “Siap Bu” materi pelajaran hari ini, kedua, Ibu akan
(siswa menjawab dengan serentak) Guru: membagi kalian menjadi empat kelompok,
"Sekarang dimulai dari AG bacakan hasil ketiga kita akan bahas hasil dari tugas
dari tugasnya RF nanti kita bahas bersama” kelompok kalian.” Siswa: “Siap Bu” Guru
Hal ini dilakukan sampai semua siswa juga memberikan aturan waktu yang
mempunyai kesempatan untuk digunakan siswa misalnya dalam
membacakan hasil dari tugas teman-teman mengerjakan tugas harus dengan waktu
mereka saling bergantian. Jawaban dari yang ditentukan.
masing-masing siswa akan dibahas satu per Mengatur pembagian kelompok
satu. Setelah semua selesai guru akan Dalam membagi membentuk kelompok
memberikan pendapatnya atas jawaban guru terlihat menggunakan cara yang
dari siswa dan memberikan kesimpulan. menarik, yaitu guru memberikan sebuah
Keterampilan Mengorganisasi kertas yang telah digulung kecil kepada
Kegiatan Pembelajaran. Menetapkan tujuan masing-masing siswa. Setelah semua siswa
dan masalah Menetapkan tujuan dan sudah mendapatkan baru guru
masalah, pada saat proses pembelajaran memerintahkan kepada siswa untuk
guru memberitahukan atau menyampaikan membuka kertas tersebut yang telah
terlebih dulu apa yang akan dicapai dalam diberikan beberapa nama buah oleh guru.
setiap pembelajaran sesuai dengan materi Metode ini dilakukan oleh guru agar siswa
yang akan dibahas dan guru menjelaskan tidak jenuh ketika mengikuti pelajaran dan
apa saja tugas yang harus diselesaikan oleh tidak monoton dalam pembelajaran. Guru:
para siswa untuk tugas kelompok maupun “Anak-anak hari ini kita akan berdiskusi
tugas individunya. Guru: “Selamat pagi ya?” Siswa : “Iya Bu, diskusinya kelompok
anak-anak”? Siswa: “Pagi Bu.” Guru: apa sama-sama Bu?” Guru: “Diskusinya Ibu
“Baiklah, sebelum kita memulai pelajaran akan bagi kalian menjadi empat kelompok.”
kita, mengajak kalian untuk membahas Siswa : “Kenapa gak pilih kelompok sendiri-
tujuan dan masalah yang akan kita capai.” sendiri Bu?” Guru: “Untuk saat ini tidak ya
nak, karena kalian biar membaur sama kerjakan tugas kalian karena waktu kalian
teman yang lain.” Siswa: “Terus gimana Bu mengerjakan tugas kelompok ini tidak
bentuk kelompoknya Ibu yang banyak”. Siswa: “Iya Bu” (siswa menjawab
menentukannya?” Guru : “Nah, sekarang dengan serentak) Setelah siswa sudah
Ibu punya beberapa gulungan kertas, selesai mengerjakan tugas kelompoknya
sekarang kalian ambil satu per satu ya?” guru biasanya menyuruh salah satu siswa
Siswa : “Saya dapat tulisan nanas, saya dari setiap masing-masing kelompok untuk
dapat salak” (siswa saling bersautan membacakan atau menjelasakan hasil dari
menyebutkan nama kelompok yang mereka setiap kelompok.
dapatkan) Metode ini juga bermanfaat Membagi-bagi perhatian pada
untuk siswa agar bisa berinteraksi antar berbagai tugas dan kebutuhan siswa, dan
teman yang lainnya dan bersosialisasi mengklasifikasikan hasil tugas Pada
dengan baik. Yang mana guru biasanya pengamatan terhadap guru dalam membagi
hanya mengatur pembagian kelompok perhatian dan mengklasifikasikan hasil
dilakukan guru dengan cara guru membagi tugas hal ini digambarkan guru dengan cara
dalam satu kelas menjadi empat kelompok. memandangi dari satu siswa ke siswa lain
Kemudian guru memilih salah satu siswa secara keseluruhan saat menjelaskan
dari setiap kelompok untuk menjadi ketua pelajaran agar guru selalu mengetahui
kelompok.Tetapi, kali ini guru kondisi kelas saat proses pembelajaran
menggunakan metode dalam pembagian berlangsung. Selain itu, dengan cara
kelompok yang bisa meningkatkan memandang siswa diharapkan siswa
pembelajaran siswa dan interaksi merasa bahwa apa yang mereka kerjakan
antarsiswa dengan baik atau dengan yang selalu diperhatikan oleh guru dan dihargai
lainnya. oleh guru. Guru juga membagi perhatian
Mengoordinasikan kegiatan dengan dengan cara berjalan menuju satu siswa ke
cara melihat kemajuan serta penggunaan siswa lain, guru menghampiri siswa yang
materi dan sumber Kegiatan berdiskusi juga duduk di bangkunya dan memandang
tidak lepas dari pantauan guru. Guru selalu secara keseluruhan terhadap siswa.
terlihat mengoordinir siswa untuk Guru juga terlihat memberi teguran
menjalankan atau menyelesaikan tugas dan memanggil siswa apabila ada siswa
kelompoknya dengan baik. Cara yang yang tidak memperhatikan saat
digunakan guru untuk hal ini, guru pembelajaran berlangsung. Guru:“TR dan
memberikan aturan untuk mengerjakan MA apa yang sedang kalian lakukan?
tugas kelompok yang akan didiskusikan oleh Jangan mengobrol, perhatikan materi
satu kelompok dan nantinya akan pelajaran yang ibu sampaikan.” Siswa: “Iya
didiskusikan kembali dengan kelompok Bu tadi MA bertanya. Guru: “Iya sudah
lainnya. Guru: “Sekarang dengarkan Ibu sekarang selesaikan tugas kalian masing-
dulu agar kalian dapat menyelesaikan tugas masing.” Guru juga mendatangi siswa yang
kelompok yang ibu berikan”. Siswa: ”Iya Bu sedang mengerjakan tugas yang telah
(siswa menjawab dengan serentak) Guru diberikan. Selain itu, guru membagi
dalam hal ini juga tidak lepas untuk selalu perhatiannya dengan memandang seluruh
mengawasi siswa pada saat mengerjakan siswa yang ada di kelas untuk melihat atau
tugas kelompok. Guru selain memberi mengetahui kondisi dalam kelas dan
aturan-aturan untuk mengerjakan tugas berjalan dan menghampiri siswa dan
kelompok untuk siswa, juga memberikan menanyakan pada siswa pekerjaaannya
waktu dalam mengerjakan tugasnya agar sudah selesai apa belum. Ketika guru
siswa selalu disiplin. Guru: “Ayo, mulai memberikan perhatian kepada siswa yang
Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu
28
guru juga sabar saat proses belajar buk” Hal di atas menunjukkan bahwa guru
mengajar berlangsung. memberikan kesempatan kepada siswa
Guru sebagai fasilitator yang untuk mengevalusai hasil pelajaran yang
bertugas memfasilitasi pembelajaran yang dilakukan hari itu. Dengan hal ini siswa akan
berlangsung pada diri siswa, sehingga mengetahui batas pemahaman yang
belajar nyata dan otentik. Dengan mereka capai.
memfasilita beberapa hal yang harus kita Mengetahui evaluasi pelaksanaan
capai yaitu salah satunya memahmi apa itu pembelajaran kelompok keci dan
teks eksposisi. Hal di atas menunjukkan perorangan di kelas X SMAN 8 Kota
bahwa guru membantu siswa untuk Bengkulu Mengevaluasi hasil belajar, guru
menentukan tujuan pelajaran yang akan melakukan dengan cara mengklasifikasi
dicapai oleh siswa agar siswa lebih mudah hasil tugaas seperti membuat membuat
untuk memahami materi pelajaran dengan laporan atau tukar pikiran dari semua
cepat. Pemahaman siswa terhadap materi siswanya. Guru juga terlihat membantu
yang dibahas juga lebih cepat. menilai hasil pencapaian dan kemajuan dari
Merecanakan kegiatan belajar siswasiswanya.Hal ini dilakukan guru
Perencanaan kegiatan belajar guru dengan memberi kesempatan kepada siswa
menyiapkan dengan melibatkan siswanya. agar siswa bisa memperbaiki diri dan hal ini
Hal ini dilakukan agar siswa mempunyai juga merupakan kerjasama antara guru
andil dalam perencanaan pembelajaran itu dengan siswa. Guru melakukan tersebut
sendiri. Guru: “Anak-anak hari ini kita akan juga agar siswa terlibat karena evaluasi juga
membuat rancangan kegiatan belajar kita merupakan tanggung jawab siswa.
dulu ya?” Siswa: “Iya Bu, tapi apa yang Guru biasanya mengevaluasi hasil
harus kita lakukan Bu?” Guru: “Pertama belajar dengan memberikan sebuah tes
materi kita hari ini mengenai teks eksposisi kepada siswanya. Guru sering terlihat
yak kan?” Siswa: “Iya Bu.” Guru: “Nah, menggunakasn tes lisan kepada siswa.
sekarang kita akan membagi kelompok Seperti, memberikan pertanyaan kepada
untuk menyelesaikan materi ini.” Siswa: siswa mengenai materi yang dibahas
“Satu kelompok berapa orang Bu?” Guru: disetiap akhir pelajaran. Guru memberikan
“Satu kelas bagi saja menjadi 4 kelompok poin bagi siswanya yang bisa menjawab
sesuai dengan barisan meja kalian.” Hal ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Poin
menunjukkan bahwa guru melibatkan siswa atau penilaian yang diberikan guru ini akan
untuk perencanaan kegiatan belajar. diberitahukan kepada siswa. Sehingga hal
Mengevaluasi hasil belajar ini memacu semangat siswa untuk aktif
Mengevaluasi hasil belajar juga dilakukan dalam kelas.
guru dengan melibatkan siswa agar siswa Berdasarkan hasil analisis data
juga sadar akan kemampuan yang dimiliki penyiapan lingkungan belajar yang terjadi
sudah menjadi lebih baik atau bahkan dalam pelaksanaan pembelajaran kelompok
sebaliknya. Guru: “Baiklah anak-anak kecil dan perorangan di kelas X SMAN 8
sebelum kita mengakhiri pelajaran kita hari Kota Bengkulu telah dilakukan guru dengan
ini, kita akan mengulas dengan singkat.” cukup baik, seperti guru menyiapkan
Siswa: “Baik Bu.” (siswa menjawab dengan lingkungan belajar, dengan cara guru selalu
serempak) Guru: “Siapa yang mau menjaga situasi di dalam kelas saat belajar
mengulas tentang hasil pelajaran kita hari menjadi nyaman sehingga siswa tidak akan
ini?” Siswa: “Saya Bu, secara garis besarnya terganggu untuk mengikuti proses belajar
hasil pelajaran hari ini kita mengetahui dalam kelas.
struktur teks eksposisi dan memahaminya
Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu
30
membagi kelompok dengan cara menarik, untuk mengetahui tugas yang diberikan
yaitu dengan cara seperti undian. Siswa benar-benar dikerjakan atau tidak.
mengambil gulungan kertas yang diberikan Aspek keterampilan membimbing
oleh guru untuk mendapatkan dan membantu siswa memiliki usur
kelompoknya. Hal ini dilakukan guru agar selanjutnya yaitu unsur guru memberi
siswa tidak memilih kelompoknya sendiri apresiasi.Pemberian apresiasi ini dilakukan
dengan teman yang monoton tapi siswa guru dalam proses belajar berlangsung, hal
bisa berbaur dengan mendapat teman ini tergambar misalnya saat guru meminta
kelompok yang lain. Keterampilan siswa untuk maju ke depan kelas dan
mengorganisasi juga memiliki unsur menjawab pertanyaan dari guru
mengatur jalannya diskusi. memberikan apresiasi dengan mengatakan
Kegiatan berdiskusi selalu dalam “bagus, beri tepuk tangan untuk teman
pantauan guru. Guru selalu memantau kalian”.Unsur selanjutnya yaitu guru
jalanya diskusi meski telah ditentukan ketua menjadi pembimbing sekaligus fasilitator,
pada masing-masing kelompok. Hal ini hal ini tergambar ketika guru menerima dan
dilakukan guru agar siswa tepat waktu mendengar semua pendapat dari siswa dan
dalam mengerjakan tugasnya dan tidak mendominasi. Guru juga memberikan
menyelesaikannya dengan baik. Pada fasilitas kepada siswa pada saat proses
keterampilan mengorganisasi terdapat belajar berlangsung. Mengetahui evaluasi
kegiatan membagi perhatian dan pelaksanaan pembelajaran kelompok kecil
mengklasifikasi hasil tugas. Guru dan perorangan di kelas X SMAN 8 Kota
memandangi siswa dari satu siswa kesiswa Bengkulu Mengevaluasi hasil belajar pada
yang lainnya secara keseluruhan saat guru penelitian guru melakukan dengan cara
menjelaskan pelajaran, hal ini dilakukan mengklasifikasi hasil tugaas seperti
guru untuk mengetahui kondisi kelas. membuat laporan atau tukar pikiran dari
Mamandang siswa guru berharap siswa semua siswanya. Guru juga terlihat
merasa apa yang mereka kerjakan selalu membantu menilai hasil pencapaian dan
diperhatikan oleh guru. kemajuan dari siswa-siswanya.
Pembagian perhatian dilakukan oleh Hal ini dilakukan guru dengan
guru dengan berjalan menuju siswa satu ke memberi kesempatan kepada siswa agar
siswa lainnya, guru menghampiri siswa yang siswa bisa memperbaiki diri dan hal ini juga
sedang asyik sendiri dan memberi teguran merupakan kerjasama antara guru dengan
kepada siswa tersebut.Keterampilan siswa. Guru melakukan tersebut juga agar
membimbing dan membantu siswa ini juga siswa terlibat karena evaluasi juga
aspek dari pelaksanaan kelomok kecil dan merupakan tanggung jawab siswa. Guru
perorangan yang memiliki beberapa unsur biasanya mengevaluasi hasil belajar dengan
didalamnya yaitu unsur membantu kegiatan memberikan sebuah tes kepada siswanya.
belajar. Unsur ini hamper sama dengan Guru sering terlihat menggunakasn tes lisan
unsur membantu tanpa mengambil alih kepada siswa. Seperti memberikan
tugas. Guru tidak hanya menjelaskan materi pertanyaan kepada siswa disetiap akhir
pelajaran di depan kelas, tetapi guru akan pelajaran. Guru akan memberikan poin bagi
membantu siswa dengan menjelaskan siswanya yang bisa menjawab
secara jelas tugastugas yang akan pertanyaanpertanyaan yang diajukan.
dikerjakan oleh siswa. Guru juga akan Sehingga hal ini memacu semangat siswa
memberikan bimbingan terlebih dulu untuk untuk aktif dalam kelas.Hasil dari penelitian
tugas yang dikerjakan secara kelompok ini menunjukkan bahwa guru menggunakan
maupun individu. Guru mendekati siswa keterampilan kelompok kecil dan
Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kecil dan Perorangan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu
32
perorangan dengan disesuaikan dengan pelajaran hal yang pertama dilakukan oleh
teori yang dikemukakan oleh Djamarah guru menetapkan tujuan dan masalah yang
(2005:165) dalam mengajar kelompok kecil akan dicapai. Pembagian kegiatan juga
dan perorangan, guru bertindak sebagai dilakukakn oleh guru.
operator sistem tersebut. Mengatur pembagian kelompok
Dan ada empat jenis keterampilan dan mengkordinasikan kegiatan belajar
yang diperlukan yaitu (1) keterampilan dengan cara melihat kemajuan siswa serta
mengadakan pendekatan secara pribadi, (2) menggunakan materi dan sumber yang
keterampilan mengorganisasi, (3) jelas. Pembagian perhatian juga dilakukan
keterampilan membimbing dan membantu guru pada berbagai tugas dan kebutuuhan
dan (4) keterampilan merencanakan dan siswa (3) Evaluasi hasil belajar dilakukan
melakukan kegiatan belajar.Namun guru dengan memberikan sebuah tes kepada
belum terlihat maksimal pada saat siswa yang menggunakan tes lisan.Hal ini
melakukan keterampilan yang terakhir yaitu dilakukan guru untuk reaksi cepat tanggap
keterampilan merencanakan dan siswa dalam berfikir.
melakukan kegiatan belajar. Karena guru
terlihat belum memaksimalkan untuk Saran
mengikut sertakan siswa dalam proses Berdasarkan kesimpulan di atas
perencanaan dan melakukan kegiatan maka saran yang penulis ajukan adalah
belajar. sebagai berikut:Dalam pelaksanaan belajar
mengajar guru harusnya lebih kreatif untuk
PENUTUP penggunaan keterampilan kelompok kecil
Kesimpulan dan perorangan. Guru hendaknya terbiasa
Dari penelitian yang telah dilakukan menggunakan keterampilan kelompok kecil
maka dapat disimpulkan bahwa dalam dan perorangan dengan prosedur atau
pelaksanaan pembelajaran kelompok kecil langkahlangkah yang ada pada
dan perorangan telah dilakukan di kelas X keterampilan kelompok kecil dan
SMA Negeri 8 Kota Bengkulu yang ditandai perorangan.
oleh:keterampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi,keterampilan DAFTAR PUSTAKA
mengorganisasi, keterampilan Barnawi dan M. Arifin. 2015. Micro
membimbingdan membantu, keterampilan Teaching: Teori & Praktik
merencanakan dan melakukan kegiatan Pengajaran yang Efektif dan Kreatif.
belajar, yang secara keseluruhan Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
menunjukkan hasil yang cukup baik. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan
Pelaksanaan pembelajaran Anak Didik. Jakarta: PT RINEKA
kelompok kecil dan perorangan siswa kelas CIPTA.
X pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riana.
SMAN 8 Kota Bengkulu dimaksud dapat 2011. Pembelajaran Berbasis
dijelaskan sebagai berikut:(1) Guru telah Teknologi Informasi dan Komunikasi
menyiapkan lingkungan belajar, dengan .Jakarta : Rajawali Pers.
cara selalu menjaga situasi di dalam kelas Hamalik, U. 2012. Proes Belajar. Jakarta:
saat belajar. Sehingga siswa tidak terganggu Bumi Aksara.
untuk mengikuti proses belajar dalam kelas. Kunandar. 2007. Guru Profesional:
(2) Proses pelaksanaan pembelajaran Implementasi Kurikulum Tingkat
kelompok kecil dan perorangan di kelas X Satuan Pendidkan. Jakarta: Rajawali
SMAN 8 Kota Bengkulu yaitu guru memulai Pers.