Abstract: The purpose of the study is to improve student learning outcomes by using model of Problem Based Learning
in the Environment. The research method is classroom action research with the stages of each cycle, namely
planning, implementation, observation, and reflection. In this study using 2 cycles because it has obtained good
results while the data collection techniques using non tests and tests. Data analysis techniques used qualitative
and quantitative analysis. The results showed that the application of PBL model (Problem Based Learning)
with environmental media can improve student learning outcomes. The increase is evidenced by the learning
outcomes in cycle I obtained an average percentage value of 85% and increased in cycle II to 95%. Improved
student learning outcomes using PBL (Problem Based Learning) learning model with environmental media
belonging to the category of "good".
Keywords: Learning Outcomes, PBL model (problem based learning), Environmental media
Penelitian ini diperoleh setelah siswa belajar belajar siswa. Pada siklus I presentase ketuntasan
menggunakan model pembelajaran PBL (Problem belajar siswa mencapai 85%, Kemudian meningkat
Based Learning) yang diambil dari nilai post test. pada siklus II meningkat menjadi 95%.
Meningkatnya hasil belajar dari tiap siklus Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti yang
menandakan bahwa dengan model pembelajaran PBL telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Problem
dilihat pada siklus I persentase ketuntasan belajar Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar
mencapai 85% dan sebanyak 17 siswa dinyatakan siswa kelas VII MTs ma’arif Darul Afkar
tuntas belajar serta 3 siswa dinyatakan belum tuntas Sendangharjo tahun pelajaran 2016/2017.
belajar (tabel 1). Siklus II ketuntasan mencapai 95% Diharapkan agar model pembelajaran berbasis
Sebanyak 19 siswa dinyatakan tuntas belajar masalah (problem based learning) dapat dijadikan
sedangkan 1 siswa dinyatakan belum tuntas belajar sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang
(tabel 2) Siswa dikatakan telah mencapi ketuntasan digunakan dalam pembelajaran biologi serta pelajaran
apabila telah mencapai KKM 75%. Ketuntasan sudah lainnya.
tercapai karena diterapkannya model pembelajaran Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk
PBL Problem Based Learning). dapat melaksanakan penelitian dengan menggunakan
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang model pembelajaran berbasis masalah (problem based
dilakukan oleh Esty Styarsih dari Universitas Sebelas learning) pada materi yang lain.
Maret Surakarta yang berjudul “Peneraban Model
Problem Based Learnung untuk meningkatkan hasil 5. UCAPAN TERIMAKASIH
belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi kelas XI
IPS 2 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan
2015/2016” yang Menunjukkan bahwa Rata-rata hasil puji serta syukur kehadirat Allah Swt yang telah
belajar siswa pada siklus I sebesar 76,84 dan siklus II memberikan nikmat sehat dan ilmu kepada penulis,
meningkat menjadi 87,03. Ketuntasan hasil belajar sehinngga penulis mampu menyelesaikan penulisan
siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I artikel dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
kesiklus II. Siklus I sebesar 65,62%, dan pada siklus Menggunakan Model PBL (Problem Based
II meningkat menjadi 100%. Learning)”. Penulis berharap semoga penulisan artikel
Meningkatnya hasil belajar siswa pada setiap ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan penulis
siklus hingga siswa mampu mencapai ketuntasan yang memohon maaf apabila penulisan artikel ini masih
ditetapkan merupakan pengaruh dari berbagai faktor jauh dari kesempurnaan.
positif yang memberikan stimulus positif pada siswa.
Faktor yang memepengaruhi ada dua macam, yaitu 6. DAFTAR PUSTAKA
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
yang mempengaruhi siswa sehingga mampu mencapai
Arikunto, S.(2011). Penelitian Tindakan Kelas.
ketuntasan diantaranya adalah media serta motivasi
Jakarta: BumiAksara.
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
Jihad, A. & Abdul, H.(2012). Evaluasi
penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based
Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
Learning)
Kemendikbud.(2013). Materi Pelatihan Guru
Berdasarkan table 3 dan gambar 3 diatas dapat
Implementasi Kurikulum 2013 Semester II.
diketahui peningkatan persentase ketuntasan hasil
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I
sebanyak 15% siswa belum tuntas atau belum Prastowo, A.(2013).PengembanganBahan Ajar
Tematik. Yogyakarta: Diva Press.
mencapai kriteria dan sebanyak 85% siswa tuntas atau
Rusman.(2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta:
sudah mencapai kriteria. Setelah diadakan perbaikan
PT. Raja Grafindo Persada.
pembelajaran dan masuk pada siklus II, terjadi
Sagala, S.(2010). Konsep dan Makna Pembelajaran.
peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa
Jakarta: Alfabeta.
siswa sebesar 10%. Sehingga pada siklus II sebanyak
Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran, Penerbit
5% siswa belum tuntas atau belum mencapai kriteria
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
dan sebanyak 95% siswa tuntas atau sudah mencapai
Setiawan, Denny. 2007. Komputer dan media
kriteria.
pembelajaran. Jakarta: Universitas terbuka.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
menyimpulkan bahwa dengan menerapkan model
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
PBL pada siswa kelas VII MTs ma’arif Darul Afkar
Jakarta : Kemendikbud.
Sendangharjo dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. KESIMPULAN
Penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs
ma’arif Darul Afkar, Hal tersebut ditunjukkan dengan
adanya peningkatan persentase ketuntasan hasil