Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MEDIA VISUAL UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PPKN

SISWA PADA KELAS V MIN PADANG HULU

Dahniar Harahap
Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara
E-mail: niar.harahap20@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan pembelajaran terjadi, jika adanya aktifitas, baik aktifitas yang dilakukan guru
ataupun siswa. Karena aktifitas merupakan asas yang penting dalam pembelajaran. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas belajar dalam proses
pembelajaran PPKn pada Materi Keputusan Bersama menggunakan media visual di kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, terdiri dari tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Padang Hulu yang berjumlah 30 orang. Variabel yang diamati adalah (1) Variabel
bebas: Media visual, dan (2) Variabel terikat: Aktivitas belajar. Instrument pengumpulan data
adalah lembar pengamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rata-rata skor aktivitas
siswa secara klasikal selama siklus I 2,06 ( belum aktif ) dengan jumlah siswa yang aktif belajar
6,66% sedangkan pada siklus II rata-rata skor aktivitas siswa secara klasikal selama siklus II
2,75 ( aktif ) dengan jumlah siswa yang aktif belajar 86,67%. Dengan demikian disimpulkan
bahwa penerapan media visual terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dikelas V
Madrsah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu.

Kata Kunci : Media Visual, Aktivitas Belajar.

PENDAHULUAN dengan guru, lingkungan dan sumber


Pendidikan merupakan suatu belajar lainnya untuk pencapaian
bentuk upaya mempersiapkan sumber kompetensi dasar.
daya manusia yang mampu Salah satu upaya untuk
menghadapi problem hidup yang meningkatkan kualitas pendidikan
senantiasa berkembang dari masa ke menjadi tugas dan tanggung jawab
masa. Peningkatan kualitas pendidikan guru. Karena gurulah yang langsung
merupakan suatu proses yang membina para siswa disekolah melalui
terintegerasi dengan proses peroses kegiatan belajar mengajar,
peningkatan kualitas sumber daya namun mengupayakan peningkatan
manusia itu sendiri. Pendidikan juga kualitas pendidikan ini bukanlah hal
merupakan proses sistematik untuk yang muda. Untuk mendapatkan hasil
meningkatkan manusia secara holistic yang optimal dalam proses
yang memungkinkan potensi diri pembelajaran dikelas perlu
(afektif, kognitif, psikomotorik) diperhatikan dua kompenen utama,
berkembang secara optimal. Untuk itu, yaitu metode mengajar dan media
kegiatan pembelajaran didalam pengajaran. Karena fungsi metode dan
pendidikan dirancang untuk media dalam proses pembelajaran
memberikan pengalaman belajar yang adalah untuk meningkatkan rangsangan
melibatkan proses mental dan fisik peserta didik dalam kegiatan belajar.
melalui interaksi antar siswa, siswa

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 112


Dalam dunia pendidikan, ada beberapa siswa yang telah usai
pengajaran yang efektif adalah terdahulu menyelasaikan tugas malah
pengajaran yang menyediakan menggangu teman-temannya yang
kesempatan belajar sendiri atau belum selesai mengerjakan tugas, ada
melakukan aktivitas sendiri (Slameto, juga beberapa siswa tidak mau
2010: 92). Namun, guru juga mengerjakan tugas karena merasa
merupakan faktor yang turut bosan menulis. Sehingga aktivitas yang
mempengaruhi proses belajar ditimbulkan dalam proses
mengajar, maka hendaknya guru pembelajaran menghasilkan aktivitas
dituntut untuk mengupayakan media yang tidak menunjang tujuan
yang tepat sesuai dengan tingkat pembelajaran kearah yang baik.
perkembangan mental siswa, dan agar Sedangkan kita tahu bahwa aktifitas
pelajaran PPKn dapat lebih mudah dapat diartikan dengan kesibukan dan
diserap baik oleh siswa seorang guru kegiatan yang mengerahkan seluruh
dapat membuat media pembelajaran tenaga, pikiran atau badan untuk
yang menarik dan sesuai dengan mencapai suatu tujuan pembelajaran.
keadaan siswa . Oleh karena itu aktifitas dapat
Berdasarkan obervasi awal yang dikatakan sebagai kegiatan atau
peneliti lakukan aktivitas siswa dalam kesibukan seseorang yang mengunakan
proses pembelajaran masih terlihat tenaga, pikiran untuk mencapai suatu
pasif, seluruh pusat kegiatan tujuan tertentu kesemuanya itu untuk
pembelajaran masih berpusat pada mencapai kemampuan optimal.
guru saja,siswa hanya duduk diam, Di antara media pembelajaran,
padahal aktifitas merupakan asas yang visual adalah media paling umum
terpenting dalam pembelajaran. Tanpa dipakai. Dia merupakan bahasa yang
adanya kegiatan tidak mungkin umum, yang dapat dimengerti dan
seseorang belajar dengan baik. dinikmati di mana-mana, media visual
Kegiatan pembelajaran dapat berjalan, mempunyai arti, uraian dan tafsiran
jika terjadi aktifitas, baik aktifitas yang sendiri. Media visual adalah media
dilakukan oleh pendidik maupun yang dapat memperlancar pemahaman
peserta didik dalam mengikuti kegiatan dan memperkuat ingatan siswa. Karena
pembelajaran. Aktifitas tersebut itu media visual dapat dipergunakan
meliputi kegiatan pembelajaran seperti sebagai media pendidikan dan
mendengarkan, menulis, mencatat, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi
sebagainya. Siswa lebih banyak diam peserta didik yang memungkinkan
dan membuat keributan. Suasana kelas belajar secara efisien peserta didik yang
juga belum kondusif, dimana guru berkaitan dengan pemanfaatan media
hanya mengajar menggunakan buku visual. Tujuan penggunaan
teks pelajaran PPKn, lalu menyuruh visual/gambar dalam pembelajaran
siswa untuk mengerjakan tugas isian adalah (1) menerjemahkan symbol
yang terdapat dalam buku pelajaran. verbal, (2) mengkonkritkan dan
Pada saat mengerjakan tugas tersebut memperbaiki kesan-kesan yang salah

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 113


dari ilustrasi lisan. (3) memberikan METODE PENELITIAN
ilustrasi suatu buku, dan (4) Penelitian ini bermaksud
membangkitkan motivasi belajar dan mengungkapkan suatu upaya
menghidupkan suasana kelas. memperbaiki proses pembelajaran
Dalam pembelajaran di sekolah dengan menggunakan metode inkuiri
dasar media visual sangat baik di dan media visul pada mata pelajaran
gunakan karena media visual ini PPKn di kelas V MIN Padang Hulu kota
cenderung sangat menarik hati siswa Tebing tinggi ,maka penggunaan
sehingga akan muncul motivasi untuk pendekatan penelitian tindakan kelas
lebih ingin menegtahui tentang (PTK) dipandang relevan dalam
gamabar yang dijelaskan dan gurupun penelitian ini.
dapat menyampaikan materi dengan Penelitian Tindakan kelas terdiri
optimal melalui media tersebut. dari tiga kata,yaitu “penelitian”,
Proses belajar yang terjadi adalah “tindakan”, dan “kelas”. Penelitian
proses pembelajaran, yakni proses adalah kegiatan mencermati suatu
membuat orang lain aktif melakukan objek dengan menggunakan aturan
proses belajar sesuai dengan metodologi tertentu untuk
rancangan, (Romiszowki, 1981:4). Agar memperoleh data atau informasi yang
proses belajar mengajar berjalan bermanfaat untuk meningkatkan mutu
dengan baik dan efektif, diperlukan suatu hal menarik minat dan penting
usaha yang sungguh-sungguh dari bagi peneliti. Tindakan adalah suatu
semua pihak, khususnya guru. Dan gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
penggunaan media merupakan salah dengan tujuan tertentu, yang dalam
satu alat yang dapat dijadikan penentu penelitian berbentuk rangkaian siklus
keberhasilan tersebut dan memudahkan kegiatan. Kelas adalah sekelompok
guru dalam proses pembelajaran. siswa yang dalam waktu yang sama
Media juga bisa membuat proses menerima pelajaran yang sama oleh
pembelajaran lebih menarik dan dapat guru. (Ansori 2009 : 5)
mengurangi kesulitan yang dialami oleh Penelitian tindakan kelas dapat
siswa dalam memahami pelajaran yang didefenisikan sebagai suatu penelitian
diberikan oleh guru. Karena fungsi tindakan yang dilakukan oleh guru
media dalam proses pembelajaran sekaligus sebagai peneliti dikelasnya
yaitu untuk meningkatkan rangsangan atau bersama-sama dengan orang lain
peserta didik dalam kegiatan belajar. atau kolaborasi dengan jalan
Ada pun tujuan penelitian ini merancang, melaksanakan dan
adalah untuk mengetahui gambaran merefleksikan tindakan secara
faktual peningkatan aktivitas belajar kolaboratif dan partisipatif yang
siswa melalui penggunaan media visual bertujuan untuk memperbaiki atau
pada pembelajaran PPKn siswa kelas V meningkatkan mutu atau kualitas
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) proses pembelajaran dikelasnya melalui
Padang Hulu kota Tebing Tinggi. suatu tindakan tertentu dalam suatu
siklus.(Kunandar 2009 : 45)

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 114


Penelitian ini dilakukan di MIN kelas selama pembelajaran meliputi
Padang Hulu Kota Tebing Tinggi, dan kegiata guru maupun aktivitas belajar
adapun subjek penelitian ini adalah siswa. Indikator aktivitas siswa
siswa-siswi kelas V yang berjumlah 30 dikembangkan sendiri oleh peneliti
orang. Dalam penelitian tindakan ini, yang diadaptasi dari Sardiman (2009 :
teknik pengumpulan data yang 101), yang dibatasi pada aspek : (a)
digunakan penulis adalah. visual activities (memperhatiakn), (b)
Peneliti membuat Lembar Oral activities ( berbicara), (c) Listening
observasi atau pengamatan sehubungan activities (mendengarkan), (d) writing
dengan apa yang telah ditetapkan. activities (menulis), (e) Mental
Hasil observasi ini merupakan activities, dan (f) Emotional activities
gambaran keadaan umum didalam (emosional).
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Siswa
No Nama Aktivitas Siswa Jlh Ket
Siswa Visual Oral Listening Writing Mental Emotional
activities activities activities activitie activities activities
s
1
2
3

Keterangan aspek aktivitas yang dinila d. Writing activities, menulis,


yaitu: berdiskusi,dan laporan
a. Visual activities, memperhatikan e. Mental activities, menganggap,
guru, mengamati pekerjaan lain dan mengingat, memecahkan masalah,
sebagainya menganalisis, melihat hubungan,
b. Oral activities, menyatakan, mengambil keputusan, dan
merumuskan, bertanya, member sebagainya.
alasan, mengeluarkna pendapat, f. Emotional activities, menaruh minat,
diskusi dan sebagainya. merasa bosan, berani, tenang, dan
c. Listening activities, mendengarkan gugup (Rohani, 2004 : 9)
uraian, percakapan, dan diskusi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Tabel 2 Hasil Observasi Indikator Aktivitas Siswa Siklus I
No Indikator Siklus I Mean Ket
Aktifitas Pert . 1 Pert. 2
1 Visual 2,43 3,03 2,73 Cukup baik
2 Oral 1,73 2,00 1,86 Kurang baik
3 Listening 2,53 3,06 2,79 Cukup baik
4 Writing 2,2 2,36 2,28 Cukup baik

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 115


5 Mental 1,5 1,63 1,56 Kurang baik
6 Emotional 1,2 1,23 1,21 Kurang baik
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dengan nilai mean 2,28 dan kedua
diatas, dapat dijelaskan bahwa aktivitas indikator tersebut tergolong kategori
siswa selama siklus I pada indikator cukup baik, namun pada indikator
visual activities memperoleh mean mental diperoleh nilai mean 1,56 dan
sebesar 2,73 dimana sudah tergolong emotional diperoleh niali mean 1,21
kategori cukup baik, namun pada oral dan tentu kedua indikator tersebut
activities masih tergolong kurang baik masih tergolong kategori kurang baik.
dengan memperoleh mean 1,86 pada Hasil observsi aktivitas dari sisi
indikator ini akan menjadi bahan guru dalam pembelajaran inkuiri dan
refleksi guru agar memperoleh mean yg media visual pembelajaran selama
lebih baik disiklus berikutnya, dan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut
indikator listening memperoleh mean ini.
dengan nila 2,79 dan writing activities
Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
Siklus I Nilai Mean Keterangan
Pert. 1 70 % 74 % Cukup
Pert. 2 78%

Hasil pengamatan dan penilaian meankan kemampuan guru sudah


mitra kolaborasi selama siklus I untuk cukup baik dengan menghasilakn nila
pertemuan pertama kemampuan guru 74% dari keseluruhan penjumlahan
mendapat nilai 70% sedangkan yang didapat dari tiap indikator. Dan
pertemuan keduan 78% maka jika di ini masuk kedalam kategori cukup.
Tabel 4 Hasil Observasi Indikator Aktivitas Siswa Selama Siklus II
No Indikator Aktifitas Siklus I Mean Ket
Pert . 1 Pert. 2
1 Visual 3,2 3,53 3,36 Sangat baik
2 Oral 2,2 2,83 2,51 Cukup
3 Listening 3,23 3,53 3,38 Sangat baik
4 Writing 2,6 3,1 2,85 Cukup
5 Mental 1,97 2,6 2,28 Cukup
6 Emotional 1,6 2,73 2,16 Cukup

Berdasarkan data pada Tabel 4.5 baik dengan nilai mean 2,51 , dan
diatas, dapat dijelaskan bahwa pada indikator listening activities
aktivitas siswa selama siklus I pada tergolong kategori sangat baik dengan
indikator visual activities diperoleh nilai mean 3,38 dan untuk writing
nilai mean sebesar 3,36 sudah activities diperoleh nilai mean 2,85
tergolong kategori sangat baik, dan dengan kategori cukup ,mental
pada oral activities tergolong cukup diperoleh nilai mean 2,28 dengan

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 116


kategori cukup dan emotional maka diperoleh hasil pengamatan
diperoleh nilai mean 2,61 dengan aktivitas guru dalam pembelajaran
kategori tergolong sudah cukup baik. kooperatif selama siklus II dapat
Berdasarkan hasil pelaksanaan dilihat pada tabel berikut ini.
peneliti dan pengamatan observer,
Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
Siklus I Nilai Mean Keterangan
Pert. 1 85% 88,5% Cukup
Pert. 2 92%

Hasil pengamatan dan penilaian dari sisi siswa dan guru pada
mitra kolaborasi selama siklus I untuk pembelajaran PPKn dengan
kemampuan guru sudah cukup baik menggunakan media visual pada materi
dengan menghasilakn nilai 85% keputusan bersama di kelas V
sedangkan pada pertemuan kedua Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang
peningkatan mencapai 92 % dari Hulu Kota Tebing Tingi juga
keseluruhan penjumlahan yang didapat mengalami peningkatan. Untuk
dari tiap indikator sehingga jika di jelasnya mengenai peningkatan
mean kan mendapat nilai 88,5 % dan aktivitas dari sisi siswa dan guru
masuk kedalam kategori baik. tersebut dapat dilihat pada tabel
Berdasarkan lembar observasi berikut ini.
diketahui rata-rata persentase aktivitas
Tabel 6 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan II
Siklus Rata-rata skor Jumlah siswa aktif secara klasikal
aktivitas siswa F %
Siklus I 2,06 2 siswa 6,66%
Siklus II 2,75 26 siswa 86,67%

Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas menunjukkan adanya peningkatan


dapat dilihat bahwa rata-rata skor aktivitas belajar siswa dan dari jumlah
aktivitas siswa selama siklus I adalah siswa yang dinyatakan aktif belajar
2,06 atau tergolong masih kurang aktif secara klasikal menunjukkan adanya
dan hanya 2 ( 6,66% ) siswa yang peningkatan sebesar 80,01 % dari siklus
dinyatakan aktif dalam belajar secara I ke siklus II ( 86,67% - 6,66% = 80,01
klasikal. Setelah dilakuka perbaikan %). Dengan demikin dapat
pembelajaran pada tindakan siklus II , disimpulkan bahwa menggunakan
rata-rata skor aktivitas siswa mengalami media visual dapat meningkatkan
peningkatan menjadi sebesar 2,75 dan aktivitas belajar siswa dikelas V
tergolong sudah aktif dan sebanyak 26 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang
siswa ( 86,67% ) yang telah dinyatakan Hulu Kota Tebing Tinggi.
aktif dalam belajar. Hasil tersebut
Tabel 7 Peningkatan Aktivitas Kemampuan Guru Siklus I dan Siklus II

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 117


Siklus Nilai Mean Keterangan
Siklus I 74% 81,25 % Baik
Siklus II 88,5 %

Berdasarkan tabel diatas, nilai 2. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan


mean pada siklus I tergolong cukup aktivitasnya dalam kegiatan
dengan 74% dan mengalami pembelajaran agar terjadi
peningkatan pada siklus ke dua 88,5% pembelajaran yang berfokus pada
tergolong baik dan ketika di rata- siswa atau student centered dengan
ratakan memperoleh hasil 81,25% dan demikian penggunaan media visual
ini masuk kedalam kategori baik. dapat meningkatkan aktivitas belajar
Sehinggan hasil aktivitas jika dilihat dari siswa.
sisi guru dengan penggunaan metode 3. Bagi sekolah, agar mendukung
inkuiri dengan media visual terjadi terhadap penggunaan media visual
peningkatan dari siklus I ke siklus II dalam pembelajaran yang telah
yakni sebesar 14,5%. dilakukan guru guna perbaikan
pembelajaran dalam rangka
KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan kualitas pembelajaran
Berdasarkan paparan data dan dalam hal ini adalah hasil belajar
hasil penelitian yang telah diuraikan siswa.
pada Bab IV, dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut, Terjadi DAFTAR PUSTAKA
peningkatan aktivitas siswa pada proses Ahmad Rohani. (2004). Pengelolaan
pembelajaran dengan penggunaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
media visual. Hal ini terlihat dari Ansto Rahadi. (2003). Media
adanya peningkatan aktivitas belajar Pembelajaran. Jakarta: Dikjen
siswa sebesar 80,01% yaitu persentase Dikti Depdikbud.
aktif belajar pada siklus II ( 86,67%) Kunandar. (2009). Langkah mudah
lebih besar dibandingkan pada siklus I ( penelitian Tindakan Kelas,
6,66% ). Jakarta: Rajawali Pers.
Ada pun saran dari penelitian ini Romiszowski. (1981). Designing
adalah instructional systems: decision
1. Bagi guru, agar memanfaatkan making in course planning and
media pembelajaran berupa media curriculum, London : Kogan
visual dalam berbentuk slide agar Page.
dapat mengoptimalkan pelaksanaan Sardiman Arief. (1986). Media
pembelajaran. Maka dengan Pendidikan. Jakarta: Rajawali
pemanfaatan media tersebut Pers.
aktivitas siswa akan meningkat dan Slameto. (2010). Belajar & Faktor-
lebih menciptakan pembelajaran faktor Yang Mempengaruhinya.
yang efektiv dan menyenangkan. Jakarta: Rineka Cipta.

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 118


2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 119

Anda mungkin juga menyukai