Anda di halaman 1dari 3

Bab I

Pendahuluan

a. Latar belakang
Peserta didik di jenjang Sekolah Dasar berada pada tahap perkembangan kognitif
operasional konkrit. Pada tahap perkembangan ini, peserta didik sudah cukup matang
untuk menggunakan pemikiran logika atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang
ada saat ini. Sesuai dengan materi pembelajaran IPA yang bersifat abstrak, maka
penyampaian materi IPA pada siswa sekolah dasar membutuhkan objek konkrit. Sejalan
dengan penjelasan tersebut, sangat penting bagi guru untuk

membuat media pembelajaran yang tepat sehingga materi dapat mudah dicerna oleh
anak. Pada kenyataannya di lapangan, masih terdapat guru-guru yang menerapkan
pembelajaran konvensional pada pembelajaran IPA, sehingga beberapa konsep serta
kegiatan pembelajaran IPA di sekolah dasar belum sepenuhnya dipahami dan kurang
menarik minat siswa. Oleh karena itu,dibutuhkan media pembelajaran yang tepat guna
peningkatan konsep serta membuat iklim pembelajaran IPA di kelas menjadi
menyenangkan.

Untuk menciptakan suasana kondisi yang dapat menumbuhkan minat, semangat dan
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam pembelajaran yang efektif
diperlukan pengorganisasian atau pengelolaan yang memadai, termasuk dalam
pengelolaan kelas (zulfiani, 2009).

Pengelolaan kelas sangat penting untuk dilakukan karena akan menentukan kondisi dan
minat siswa dalam mengikuti kegaiatan belajar mengajar. Tindakan pengelolaan kelas
dapat dilakukan oleh kelas bersangkutan dengan melihat kebutuhan peserta didik.
Sebelumnya alangkah lebih baik nya pengeloaan kelas dilakukan setelah observasi kelas
mengenai apa yang perlu di tingkatkan sehingga kita dapat mencari kesimpulan dari
kegaiatan tersebut. Tahap selanjutnya adalah perencanaan setelah mendapatkan data
sesuai dengan kondisi kelas langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah
perencanaan untuk meningkatkan kondisi pembelajaran kelas. Setelah adanya adata
perencanaan tentang kondisi pembelajaran kelas kegaiatan selajutnya yaitu melakukan
tindakan nyata.

Daripenjelasan ahli tersebut untuk membuat kondisi kelas yang memadai dapat
dilakukan dengan pengloalaan kelas. Pentingnya pengeloaan kelas tersebut dapat
mepengaruhi kondisi pembelajaran di kelas. Kondisi kelas pada kegaiatan sehari hari
dalam proses belajar mengajar itu dapat terjadi bermacam macam dimana ada konsisi
kelas yang di harapkan murid untuk aktif dalam kegaiatan belajar mengajar dan kondisi
dimana murid perlu konsetrasi untuk mengerjakan tugas.
Dalam proses pembelajaran IPS mengenai Femanfaatan Sumber Daya Alam di
masyarakat memerlukan pengelolaan kelas yang memadai karena pembelajaran Sumber
Daya Alam di lingkungan masyarakat ini memerlukan kondisi yang menadai dalam
menunjang proses belajar mengajar agar efektif. Seperti di tambahkan nya media
pembelajaran yang berkaitan dengan dengan media pembelajaran gabungan dari visual
dan audio. media ini merupakan salah satu media yang memiliki nilai sangat tinggi dalam
penyerapan materi pelajaran oleh siswa. Media ini dapat dilihat didengar dan dapat
bergerak, sehingga dinilai dapat membantu siswa untuk memahami materi. Metode
pembelajaran yang dilakukan berpusat pad siswa jadi siswa di tuntut untuk dapat
mencari tahu dari penelitian yang dilakukan sehingga siswa dapat belajar secara lebih
efektif.

Pengelolaan kelas menjadi penting karena kelas merupakan lingkungan belajar utama
yang dapat diciptakan berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu komunitas siswa yang
relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan merupakan kekuatan potensial
pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah proses pembelajaran yang akseptabel
(Fathurohman, 2007). Dengan demikian, pengelolaan kelas menjadi salah satu sara
yang menyiapkan kondisi bagi pembelajaran yang efektif. Pengelolaan kelas
mencakup pada pengaturan orang (siswa) dan fasilitas yang meliputi, ventilasi,
pencahayaan sampai dengan pereancangan program pembelajaran yang tepat.
”Pengelolaan kelas atau organisasi kelas meliputi berbagai komponen, yakni guru, siswa,
dan lingkungan fisik. Ketiga aspek tersebut saling berinteraksi untuk menciptakan
aktivitas pembelajaran di kelas yang kondusif dan aman” (Zulfani, 2009: 162)

b. Rumusan Malasah
1. Bagaiamna cara meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang pembelajaran Ilmu
pengetahuan Sosial dengan materi pemanfaatan sumber daya alam dilingkungan
masyarakat
2. Apa yang menjadi penyebab hasil belajar siswa terhambat sehingga tidak sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang di ampu
3. Rencana dan tindakan yang di perlukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik tentang Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi pemanfaatan Sumber Daya
Alam Di lingkungan Masyarakat.

c. Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran


Adapun menurut Sardiman, (2008: 28) tujuan belajar adalah (1) keterampilan
intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan
skolastik, (2) strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di
dalam arti seluas -luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah, (3)
informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini
umumnya dikenal dan tidak jarang, (4) keterampilanmotorik yang diperoleh di
sekolah antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka. Salah
satu cara untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah
dengan mengganti model pembelajaaran yang selama ini sama sekali tidak diminati
oleh para siswa, seperti pembelajaran yang dilakukan dengan metode ceramah
karena model pembelajaran ini membuat siswa jenuh dan tidak kreaktif.
Suasana belajar yang diharapkan adalah menjadikan siswa sebagai subyek
yang berupaya ikut aktif dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggali
sendiri, memecahkan sendiri masalah-masalah dari suatu konsep yang dipelajari,
sedangkan guru lebih banyak bertindak sebagai motivator dan fasilitator.
Situasi belajar yang diharapkan disini adalah siswa yang lebih banyak berperan aktif.

penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Salah satu cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran IPS. Belajar akan
lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya. Oleh karena itu,
penelitian ini mencoba meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD Negeri
Cihideung Udik 04 dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning

D. Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran


Berguna untuk menggambarkan situasi dan kondisi dari sebuah kelas, apa yang terjadi
pada siswa dan masalah yang mereka temui. DAN untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik tentang pelajaran ilmu pengetahuan social tentang sumber daya alam dan
pemanfaatanya. Selain itu berguna untuk refelksi untuk guru untuk bisa memeperbaiki
hasil belajar siswa

Anda mungkin juga menyukai