2.1 Pembelajaran
2.4 Materi
A. Massa atom relatif
Sebelum Dalton mengemukakan teori atom modern, para ahli kimia telah
berupaya untuk menemukan perbandingan massa diantara unsur - unsur yang terlibat
dalam sutu reaksi kimia. Melalui berbagai eksperimen, mereka mengalami bahwa 1
gram hidrogen tetap bereaksi dengan 8 gram oksigen untuk membentuk air, serta 1
gram hidrogen tepat beraksi dengan 3 gram karbon untuk membentuk gas metana.
Setelah para ahli kima mengenal teori atom modern dan susunan atom-atom
dalam molekul, maka diketahui bahwa air mempunyai rumus kimia H 2O, yang berarti
perbandingan jumlah atom hidrogen dan jumlah atom oksigen dan molekul air adalah
2 : 1. Dengan demikian dapatlah ditentukan perbandingan massa satu atom oksigen
terhadap massa satu atom hitrogen
Demikian pula tatkala diketahui bahwa rumus kimia metana adalah CH 4, maka
para ahli kima dapat menentukan perbandingan massa satu atom karbon terhadap
massa satu atom hitrogen.
Maka pada tahun 1825, Jons Jakob Berzelius mendefinisikan massa atom suatu
unsur sebagai perbandingan massa satu atom unsur tersebut terhadap massa satu atom
hidrogen. Jika kita membaca daftar massa atom yang menyebutkan “Massa atom
karbon = 12”, ini adalah bahasa kimia untuk menyatakan bahwa masa satu atom
kabon 12 kali lebih besar daripada massa satu atom hidrogen.
Jika semua jenis atom dapat dibandingkan massanya terhadap massa
hidrogen, sudah tentu massa dari berbagai jenis atom itu dapat pula dibandingkan satu
sama lain. Misalnya, massa atom karbon = 12 dan massa oksigen = 16, maka hal ini
16
berarti bahwa massa satu atom oksigen adalah x massa satu atom karbon.
12
Ternyata atom karbon merupakan atom paling stabil dibandingkan atom-
atom lain, sehingga paling cocok dijadikan standar bagi penentuan harga massa atom
unsure-unsur. Maka sejak tahun 1961 sampai sekarang, IUPAC (badan internasional
ilmu kimia) menetapkan definisi mutakhir tentang massa atom relative sebagai
berikut:
Massa atom relative (Ar) suatu unsur adalah perbandingan massa satu
1
atom unsure tersebut terhadap kali massa satu atom karbon-12 (C-12)
12
Isotop karbon-12 oleh IUPAC ditetapkan mempunyai massa atom 12 satuan massa
1
atom (s.m.a). Jadi, 1 s.m.a didefinisikan sebagai kali massa satu atom karbon-12.
12
Melalui cara perhitungan yang makin canggih, kini diketahui bahwa 1 s.m.a sama
dengan 1,6605655 x 10-24 gram. Akan tetapi perlu diingat bahwa massa atom relative
(Ar) merupakan harga perbandingan sehingga tidak mempunyai satuan.
Bagi unsur atau senyawa yang memiliki partikel dasar molekul (gabungan
atom-atom), massa satu molekulnya dapat pula dibandingkan terhadap karbon-12.
1
Perbandingan massa satu molekul unsur atau senyawa terhadap kali massa satu
12
atom karbon-12 disebut massa molekul realtif.
Akan tetapi banyak pula senyawa yang memiliki partikel dasar bukan
molekul melainkan ion. Untuk senyawa semacam ini, istilah yang dipakai adalah
massa rumus relatif yang didefiniskan sebagai perbandingan masa satu perangkat ion-
1
ion rumus kimia suatu senyawa terhadap kali massa satu atom karbon-12. Baik
12
massa molekul relatif maupun massa rumus relatif mempunyai lambing Mr. harga Mr
suatu senyawa merupakan jumlah total dari Ar unsur-unsur penyusun senyawa
tersebut.
C. PERSAMAAN REAKSI
Dasar penyetaraan persamaan reaksi adalah hukum kekekalan massa,
yang menyatakan jumlah massa sebelum reaksi sama dengan jumlah massa sesudah
reaksi. Dengan demikian, diperoleh ketentuan bahwa jumlah atom pereaksi sama
dengan jumlah atom hasil reaksi.
Tinjau reaksi antara logam natrium dan gas klorin. Berdasarkan
percobaan, dalam reaksi tersebut dihasilkan natrium klorida dengan rumus kimia
NaCl. Bagaimana persamaan reaksinya? Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika
memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik
jumlah zat maupun muatannya. Sebelum menuliskan persamaan reaksi yang benar,
tuliskan dulu persamaan kerangkanya. Persamaan kerangka untuk reaksi ini adalah
Na (s) + Cl2 (g) → NaCl (s)
Apakah persamaan sudah setara jumlah atomnya? Persamaan tersebut belum
setara sebab pada hasil reaksi ada satu atom klorin, sedangkan pada pereaksi ada dua
atom klorin dalam bentuk molekul Cl 2. Untuk menyetarakan persamaan reaksi,
manakah cara berikut yang benar?
a. Mengubah pereaksi menjadi atom klorin, persamaan menjadi:
Na (s) + Cl (g) → NaCI (s)
b. Mengubah hasil reaksi menjadi NaCl2, dan persamaan menjadi:
Na (s) + Cl2 (g) → NaCl2 (s)
Kedua persamaan tampak setara, tetapi kedua cara tersebut tidak benar, sebab
mengubah fakta hasil percobaan. Gas klorin yang direaksikan berupa molekul diatom
sehingga harus tetap sebagai molekul diatom. Demikian pula hasil reaksinya berupa
NaCl bukan NaCl2. Jadi, kedua persamaan reaksi tersebut tidak sesuai Hukum
Perbandingan Tetap.
Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan
menambahkan bilangan di depan setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai.
Bilangan yang ditambahkan ini dinamakan koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar
untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien
reaksi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Oleh karena ada dua atom Cl yang bereaksi maka bubuhkan angka 2 di depan
NaCl. Persamaan kerangka menjadi:
Na (S) + Cl2 (g) → 2NaCl (S)
b. Jumlah atom Cl di sebelah kiri dan kanan persamaan sudah setara (ruas kiri dan
kanan mengandung 2 atom Cl).
c. Di ruas kanan jumlah atom Na menjadi 2, sedangkan ruas kiri hanya 1 atom.
Untuk menyetarakannya, tambahkan angka 2 di depan lambang unsur Na sehingga
persamaan menjadi:
2Na (S) + Cl2 (g ) → 2NaCl (S)
Dengan cara seperti itu, jumlah atom di ruas kiri sama dengan diruas kanan. Dengan
demikian, persamaan reaksi sudah setara.
Persamaan reaksi tersebut belum lengkap sebab belum mencantumkan wujud
atau fasa zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Menurut aturan IUPAC, penulisan fasa
atau wujud zat dalam persamaan reaksi sejajar dengan rumus kimianya. Adapun
aturan lama fasa dituliskan sebagai indeks bawah. Untuk melengkapinya, gunakan
lambang-lambang berikut.
a. Tambahkan huruf (g), singkatan dari gas untuk zat berupa gas.
b. Tambahkan huruf (l), singkatan dari liquid untuk zat berupa cair.
c. Tambahkan huruf (s), singkatan dari solid untuk zat berupa padat.
d. Tambahkan huruf (aq), singkatan dari aqueous untuk zat berupa larutan.
Dengan demikian, persamaan reaksi tersebut dapat ditulis secara lengkap
menjadi:
2Na(s) + Cl2(g) →2NaCl(s)
Berikut ini beberapa persamaan reaksi kimia yang sudah setara dan lengkap.
Contoh 1
Gas nitrogen bereaksi dengan gas oksigen menjadi gas dinitrogen tetroksida.
Tuliskan persamaan reaksinya.
Jawab:
Langkah I: tuliskan persamaan kerangkanya.
N2 (g) + O2 (g) → N2O4 (g)
Langkah II: setarakan persamaan kerangka dengan menentukan koefisien
Reaksinya:
Atom Ruas kiri Ruas kanan Penyetaraan
O 2 2 Ruas kiri x 2
N 2 4 -
Persamaan reaksinya menjadi: N2 (g) + 2O2 (g) → N2O4 (g)
Contoh 2
Gas butana, C4H10 digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor gas.
Tuliskan persamaan reaksi pembakarannya.
Jawab:
Pembakaran artinya mereaksikan zat dengan gas oksigen. Jika pembakaran
sempurna akan terbentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Persamaan kerangkanya:
C4H10 (g) + O2 (g) → CO2 (g )+ H2O (g)
Setarakan dulu atom yang tidak sering muncul. Dalam hal ini adalah C atau H
sehingga dapat disetarakan bersamaan. Jika C dan H sudah setara, selanjutnya adalah
menyetarakan atom O yang sering muncul.
Penyetaraan C: C4H10 (g) + O2 (g) → 4CO2 (g) + H2O (g)
Penyetaraan H: C4H10 (g) + O2 (g) → 4CO2 (g) + 5H2O (g)
Penyetaraan O: C4H10 (g) + 13/2 O2 (g) → 4CO2 (g) + 5H2O (g)
Untuk menyatakan persamaan reaksi, koefisien harus bilangan bulat (kecuali untuk
perhitungan).
Jadi, persamaan reaksi pembakaran gas butana:
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran CPS
menggunakan media internet.
2.8
BAB 111
METODELOGI PENELITIAN
Ekperimen 1 0 X1 0
Eksperimen 11 0 X2 0
Dimana :
F =
Kriteria pengujian adalah jika F hitung < F tabel maka Ho diterima
(homogen)pada taraf signifikan = 0,05.
c. Uji Hipotesis
Hipotesis diuji dengan uji t dua pihak (Usman, 2006), dan dalam perhitungan
digunakan SPSS seri 18 .
thitung =
Dengan :
dan = Rata-rata sampel
S = varians gabungan
n1 dan n2 = Jumlah sampel
Kriteria pengujian adalah : Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho
ditolak, dengan taraf signifikan = 0,05.
DAFTAR PUSTAKA