PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diambil suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Peristiwa Siang
dan Malam melalui Media Gambar pada Siswa Kelas 1 SDN Grogol 3 Tahun
Ajaran 2022/2023?
2. Bagi Guru
a) Dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi pada peserta didik.
b) Memperbaiki kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
c) Sebagai sarana dalam mengembangkan penggunaan metode pembelajaran.
d) Menambah dan mengembangkan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman bagi
guru.
e) Meningkatkan profesionalisme guru sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
a) Penetian ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).
5
6
7
C. Bahasa Indonesia
Hakikat bahasa dilihat dari aspek „bunyi atau isyarat‟atau‟simbol (huruf
atau gambar)‟, dan makna. Dari ketiga apek ini dapat didefinisikan bahwa
„bahasa‟ adalah suatu bunyi ujaran atau isyarat yang dapat disimbolkan
melalui huruf atau gambar yang berbeda-beda, masing-masing bunyi atau
syarat dan simbol/gambar tersebut memiliki makna yang berbeda-beda pula.
Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak akan
terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat
diperlukan. Sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi
dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa sebagai media, baik
berkomunikasi menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan
bahasa tulis. Jadi keempat aspek itu harus saling berkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Bagaimana seorang siswa atau anak akan bisa menceritakan
kembali sesuatu yang setelah ia membaca ataupun mendengarkan. Begitu juga
dengan menulis, menulis tidak bisa lepas dari kemampuan membaca, lalu
10
D. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar dan terencana yang dilaksanakan dengan baik
di dalam ruangan maupun di luar ruangan untuk memperoleh suatu
konsep, pengertian, atau pengetahuan baru yang memungkinkan terjadinya
perubahan tingkah laku yang relatif baik dalam berpikir, merasa dan
bertindak, terencana baik didalam maupun di luar ruangan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik yang ditentukan oleh hasil belajar.
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Hasil belajar ini adalah pola-pola perbuatan, nilai-
nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang harus diingat,
hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
12
salah satu aspek potensi manusia saja. Dalam hal kegiatan belajar mengajar
harus dilakukan dua arah harus ada komunikasi antara guru dan peserta
didik, agar lebih kondusif suasana pembelajarannya. Jadi tidak ada lagi
seperti teacher center melainkan student center sehingga di dalam proses
mengajar menjadi terarah dan dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Jadi, hasil belajar merupakan proses perubahan kemampuan intelektual
(kognitif), kemampuan minat atau emosi (afektif) dan kemampuan motorik
halus dan kasar (psikomotor) pada peserta didik. Perubahan kemampuan
peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya dalam satuan
pendidikan dasar diharapkan sesuai dengan tahap pekembangannnya yaitu
pada tahapan operasional konkrit.
Menurut Sudjana (2016: 4) menyatakan tujuan penilaian hasil belajar
adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan kacakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi
atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajara di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para
siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3) Menentukan tindak lanjut penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
kesempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran, serta
strategi pelaksanaannya dan memberikan pertanggungjawaban
(accountability) dari pihak sekolah kepada pihak yang berkepentingan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: faktor intern dan ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu,
menurut Slameto (2016:54).
a. Faktor-faktor Intern
13
No Kegiatan Pelaksanaan
1. Pra Siklus Senin, 24 April 2023
2. Siklus I Senin, 15 Mei 2023
3. Siklus II Rabu, 23 Mei 2023
15
16
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan Siklus I dilakukan pada hari Senin, 15
Mei 2023. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh
Supervisor 2 dan teman sejawat yang bertindak sebagai
pengamat dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Guru menyapa siswa dengan mengucap salam.
Guru mengajak semua siswa berdo’a bersama.
Salah satu siswa diminta untuk memimpin do’a.
Melafalkan Pancasila bersama-sama.
Menyanyikan lagu Nasional
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
2. Kegiatan Inti (150 menit)
Guru meminta siswa mengamati gambar diLKS.
Siswa mengamati gambar tersebut.
18
d. Tahap Refleksi
Kegiatan pada tahap refleksi ini dilaksanakan peneliti setiap
akhir pertemuan pembelajaran. Tahapan ini merupakan hasil
dari mengamati secara rinci segala hal terjadi di kelas baik
seperti aktifitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.
Hasil penelitian Pada siklus I terlihat sebagian besar siswa
belum mengerti tentang materi pengukuran waktu sehingga
proses pembelajaran belum berjalan dengan lancar. Siswa
masih belum dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dengan
tepat, terlihat sebagian besar siswa masih belum selesai dalam
mengerjakan soal evaluasi. Siswa masih banyak merasa
kesulitan untuk menemukan/mencari sumber belajar sehingga
hasil evaluasi yang dikerjakan belum maksimal.
2) Pelaksanaan Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan
pada hari Rabu, 17 Mei 2023. Dibantu dengan supervisor 2 dan
teman sejawat. Peneliti mempersiapkan :
1. Menyususun RPP pada KD konsep mengidentifikasikan
tentang materi hak dan kewajiban warga masyarakat
terhadap lingkungan.
2. Membuat rencana perbaikan siklus 2
3. Menggunakan strategi pembelajaran yang akan digunakan
yaitu media gambar tambahan.
4. Menyiapkan format evaluasi pretes dan postes.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap Pelaksanaan pembelajaran peneliti dilaksanakan
pada hari Rabu,17 Mei 2023.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut :
A. Kegiatan Awal (10 menit)
21
d. Tahap Refleksi
Setelah dilakukan pengamatan siklus 2 oleh supervisor 2
dan penilai pada tanggal 17 Mei 2023 ternyata hasil belajar
siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan pesat. Karena
pencapaian hasil belajar siswa sebagian besar sudah memenuhi
KKM(Kriteria Ketuntasan Minimal) seperti yang diharapkan
peneliti.
Dari siklus ke 2 dapat disimpulkan bahwa siswa mencapai
lebih dari 75% dalam proses belajar mengajar, sehingga
kegiatan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya
Jika siklus 2 sudah dinyatakan berhasil , maka peneliti akan
mengakhiri pembelajaran ini pada siklus 2, namun jika pada
siklus 2 ini belum mencapai seperti yang diharapkan peneliti.
24
Analisis data terbagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif:
1. Data kualitatif yaitu data yang berupa catatan atau wawancara
secara langsung.
2. Data kuantitatif yaitu data yang didapat dari hasil skor jawaban
siswa, skor prestasi belajar.
Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai ketuntasan siswa. Dengan
mencari rata-rata seperti berikut :
X=
∑X
∑N
Dengan :
X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
P=
∑ Siswa . yang . tuntas . belajar x 100 %
∑ Siswa
26
BAB IV
26
27
a. Tahap Pengamatan
Dari tabel diatas hasil belajar siswa pada pra siklus
sebagaimana data tersebut. Total skor yang diperoleh : 1249. Dengan
nilai rata-rata(mean) sebesar 62,4. Prosentase ketuntasan hanya 40 %
artinya belum memenuhi atau mencapai ketuntasan. Sedangkan ada
12 siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Membuktikan bahwa
hasil pembelajaran pra siklus rendah karena yang tuntas hanya 8
orang siswa. Sedangkan KKM untuk BI di kelas I adalah 70.
Hasil belajar yang diperoleh dari pembelajaran pra siklus
dengan menggunakan metode ceramah mengakibatkan siswa kurang
memperhatikan dan kurang aktif saat guru menggunakan metode
ceramah. Karena hasil pembelajaran pra siklus rendah , maka perlu
diadakan perbaikan pembelajaran siklus 1.
b. Refleksi
Refleksi tindakan pada Pra siklus mengungkapkan hasil
yang diperoleh pada tahap evaluasi serta dianalisi. Kelemahan-
kelemahan dan kekurangan pada pra siklus dalam menggunakan
metode ceramah. Seperti kurangnya fokus anak pada guru, suasana
kelas kurang kondusif akibat perhatian hanya terfokus di depan.
Padahal dibelakang ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan saat guru menjelaskan.
2. Deskripsi Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian.
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan seperti beikut:
5. Menyususun RPP pada KD konsep mengidentifikasikan
tentang materi peristiwa siang dan malam.
29
a. Tahap Pengamatan
Dari tabel diatas hasil belajar siswa pada siklus 1 sebagaimana data
tersebut. Total skor yang diperoleh : 1254. Dengan nilai rata-
rata(mean) sebesar 62,7. Prosentase ketuntasan hanya 45 % artinya
belum memenuhi atau mencapai ketuntasan. Sedangkan ada 11 siswa
yang nilainya masih dibawah KKM. Membuktikan bahwa hasil
32
1. Deskripsi Siklus 2
a. Tahap Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian.
Pada tahap ini peneliti menyiapkan sebagai berikut :
5. Menyususun RPP pada KD konsep mengidentifikasikan tentang
materi peristiwa siang dan malam
6. Membuat rencana perbaikan siklus 2
7. Menemukan strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu
diskusi kecil.
8. Menyediakan tambahan media pembelajaran seperti gambar.
9. Menyiapkan format evaluasi pretes dan postes.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus 2 dilakukan pada hari Selasa, 17 April
2023. Peneliti bertindak sebagai guru di kelas I A dan dibantu
observer yang mengawasi jalannya perbaikan pembelajaran. Kelas
33
dimulai pukul 07.00 WIB. Namun peneliti masuk kelas pukul 07.20
WIB karena ada kegiatan senam diluar kelas setiap hari kecuali hari
senin diganti dengan upacara bendera. Jadi setelah bel berbunyi,
siswa senam sehat di lapangan. Kemudian kegiatan belajar di kelas
baru dimulai sekitar pukul 07.20 WIB.
Guru memulai pelajaran dengan sapaan. Kemudian mengajak
berdo’a bersama dan dipimpin salah satu siswa, melafalkan
Pancasila. Kemudian guru memberikan semangat dengan tepuk
semangat. Anak-anak sangat antusias. Agar awal pendekatan dengan
siswa berjalan lancar dan baik. Kemudian guru memberi tahu materi
pelajaran yang akan dibahas adalah peristiwa siang dan malam.
Kemudian guru menjelaskan dengan ceramah. Siswa diminta untuk
mengamati sebuah gambar di LKS mengenai peristiwa siang dan
malam.
Kemudian guru bertanya “apakah gambar pada kegiatan termasuk
peristiwa siang atau peristiwa malam? “ siswa menjawab. “siang bu
karena kegiatan menjemur baju ketika siang hari”.
Setelah itu guru mengeluarkan media gambar tentang kegiatan
peristiwa siang dan malam. Antusiasnme anak sangat besar saat guru
menunjukkan media pembelajaran yang tadinya pasif atau kurang
tanggap sekarang rasa ingin tahunya bertambah. Kemudian guru
membentuk kelompok per kelompok ber anggota 5 orang. Setiap
anggota kelompok diberi 1 gambar untuk membuat kelimat sesuai
dengan gambar tersebut dan menuliskan peristiwanya. Bagi siswa
yang sudah selesai mempresentasikan hasil mereka ke depan kelas
ditunjukkan ke teman-temanya. Setelah itu siswa diminta untuk
mengerjakan lembar kerja siswa secara individu. Bagi yang sudah
selesai dikumpulkan di depan. Pelajaran ditutup dengan berdo’an
dipimpin salah satu siswa .
34
c. Tahap Pengamatan
Dari tabel diatas hasil belajar siswa pada pra siklus sebagaimana
data tersebut. Total skor yang diperoleh : 1507. Dengan nilai rata-
rata(mean) sebesar 75,35. Prosentase ketuntasan mencapai 75 %
artinya sudah memenuhi atau mencapai ketuntasan. Karena pada
siklus 2 pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan
menggunakan media gambar. Siswa jadi lebih mengerti dan
memahami materi tentang peristiwa siang dan malam.
d. Refleksi
Refleksi proses pembelajaran pada siklus 2 ini berjalan lancar dan
prosentase ketuntasan meningkat dibandingkan siklus 1. Dalam
menggunakan media gambar adapun kekurangan seperti ada
beberapa siswa yang ramai saat teman lainnya sedang mengerjakan
LKPD pada media gambar. Akibatnya ada 5 siswa yang nilainya di
bawah KKM. Meskipun ada yang belum tuntas, tapi siklus ini
dinyatakan berhasil memperbaiki pembelajaran.
1. Pra siklus
Hasil pembelajaran pada pra siklus ini ada 12 siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM. Sedangkan yang tuntas pada pra siklus ini ada 8
siswa dengan prosentase 40 %. Penyebab nilai siswa tidak mencapai
KKM. Karena dalam pra siklus guru hanya menggunakan metode
ceramah dan siswa menjadi kurang memperhatikan karena dianggap
membosankan.
1. Siklus 1
Hasil pembelajaran pada siklus 1 ini ada 11 siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM. Sedangkan yang tuntas hanya 9 siswa dengan
prosentase 45% .Penyebab nilai siswa masih banyak yang kurang
mencapai KKM adalah karena media gambar yang digunakan hanya
dari LKS siswa saja tidak ada tambahan media gambar lain.
2. Siklus 2
Hasil pembelajaran pada siklus 2, hampir semua siswa mendapat
nilai di atas KKM. Hanya ada 5 siswa yang belum mencapai ketuntasan
dengan prosentase 25 %. Sedangkan yang tuntas berjumlah 15 siswa
dengan prosentase 75 %. Faktor yang mempengaruhi peningkatan nilai
siswa karena pada siklus 2 ini pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan media gambar secara berkelompok. Membuat siswa lebih
bisa mengerti dan memahami.
Tabel 4.6
Data Hasil Pengamatan Pada Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian tindakan kelas upaya
Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peristiwa siang dan malam
melalui media gambar pada siswa kelas 1 di SDN GROGOL 3 Tahun
Ajaran 2022/2023 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran pra siklus ke siklus I meningkat yang
awalnya prosentase ketuntasan 40 % di pra siklus, menjadi 45 % di
siklus I karena pada siklus I media sudah menggunakan media
gambar.
2. Hasil belajar siswa IA pada siklus I menuju siklus II mengalami
peningkatan pada siklus I prosentase ketuntasan 45 % menjadi 75%
pada siklus II dikarenakan pada siklus II siswa menggunakan media
gambar dan dimainkan secara berkelompok.
Bagi Siswa :
1. Siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran saat guru
menjelaskan.
2. Siswa diharapkan berani dan mampu memaparkan materi secara
individu.
38
39
Bagi Guru :
1. Guru diharapkan mampu menguasai materi secara maksimal agar saat
menjelaskan di kelas berjalan dengan lancar.
2. Guru diharapkan lebih kreatif dalam menggunakan metode atau media
pembelajaran, agar suasana pembelajaran tidak pasif.
Bagi Sekolah :
1. Sekolah diharapkan menyediakan fasilitas yang memadai untuk
kegiatan pembelajaran.
2. Sekolah harusnya mangadakan PKP (Pemantapan Kemampuan
Profesional) agar guru tahu kelebihan dan kekurangan saat mengajar di
kelas dan menjadi lebih baik lagi.