PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Definisi diatas senada
sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa agar tujuan belajar yang
pentingnya semua bagian pembelajaran saat ini adalah untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ideal. Tidak akan ada pembelajaran jika tidak ada instruktur
(guru) yang menunjukkan bahwa materi tidak akan tersampaikan seperti yang
diharapkan oleh siswa tanpa strategi atau prosedur yang tepat. Guru dan strategi
akan sia-sia tanpa siswa. Dari pernyataan ini, kita dapat melihat pentingnya antar
1
2
antara murid dengan lingkungan termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya
yang disebut dengan proses belajar. Sehingga tercapai tujuan yang telah
pembelajaran serta metode yang tepat untuk digunakan dalam menerapkan model
pembelajaran tersebut yang disesuaikan dengan mata pelajaran, jumlah siswa serta
kondisi siswa itu sendiri. Selain peran penting seorang pengajar, model
siswa serta pengaruh teknologi juga tidak terlepas dengan adanya perkembangan
teknologi yang cukup pesat saat dapat menjadi support system dalam proses
pembelajarn. Hal ini dikuatkan dari berbagai hasil penelitian mengenai model
studi kasus atau case method ini sangat efektif diterapkan pada berbagai meteri,
konsep), efektif maupun memberikan manfaat yang lebih luas pada pembelajaran
kominikasi yang lebih baik dan kerja sama antara satu sama lain (Andayani et al.,
2022).
yang dilakukan oleh seorang guru masih didominasi oleh teori, siswa hanya
3
debat seharusnya mampu mengurangi kesenjangan teori dan praktik. Hal ini
karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap penerapan model pembelajaran case
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana gambaran penerapan model pembelajaran case method dalam
Makassar?
Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Makassar.
4
D. Manfaat Penelitian
method.
b. Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam menambah
method. Begitupun bagi pendidik dan calon pendidik serta pembaca dalam
A. Kajian Pustaka
2018). Pada dasarnya hakikat mengajar adalah membantu pelajar (peserta didik)
et al., 2019). Maka dari itu dalam kurikulum 2013 model pembelajaran yang
berorientasi pada peserta didik (stundent center) yang salah satunya ialah model
pemecahan masalah oleh anggota tim yang telah ditentukan. Pada umumnya dapat
ataupun kasus yang dalam penerapannya sangat relevan dengan orientasi model
5
6
mendesain sedemikian rupa masalah atau kasus yang akan disajikan dalam
pembelajaran.
Andayani dkk (2022), hasil analisis angket terhadap 10 butir pertanyaan dampak
pesan yang disampaikan dari hasil daya berfikir kritis pelajar, (Andayani et al.,
2022). Sementara itiu dari hasil penelitian case method mayoritas menunjukan
bahwa pembelajaran dengah case method ini sangat efektif diterapkan pada
berbagai meteri, dimana mampu mempengaruhi hasil belajar baik secara kognitif,
metode diantaranya debat dan diskusi merupakan gaya pengajaran yang sangat
konten bahan ajar dalam format narasi yang disertai dengan pertanyaan dan
kompleks, case method menfasilitasi pengembangan tingkat yang lebih tinggi dari
taksonomi kognitif bloom dalam belajar, (Muhammad Sobri, Abdul Muid, 2021)
7
merupakan suatu teknik yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa agar
melalui case metod dapat meningkatkan aktivitas dan kemandirian belajar siswa
baik secara individu maupun kelompok. Menurut Surjadi (Dewi, 2013: 93)
umum terhadap pelajar untuk diskusi menyeluruh tentang isu-isu kunci yang
relevan dengan masalah yang diajukan dalam pembelajaran, (Mahdi et al., 2020).
perilaku seseorang untuk menemukan hal-hal yang baru dan dapat digunakan
mereka dituntut untuk terus menerus belajar dan berbuat dengan ide yang baru,
(Handoko, 2017).
konsep) dan afektif (perilaku dan sikap) serta kemampuan analisis yang dimiliki
berkesinambungan satu sama lain, yang dimana kreativitas merupakan bagian dari
menanamkan kebutuhan pada siswa untuk berpikir kritis dan profesional dengan
dan guru, mendorong perhatian dan kesadaran diri terhadap asumsi dan konsepsi,
pemikiran (Mahdi et al., 2020). Studi kasus memiliki nilai yang luas di kelas.
Selain itu, dalam studi mereka menunjukkan peningkatan besar dalam jumlah
10
jumlah siswa yang mampu melakukan analisis dan evaluasi kritis dalam berpikir.
nyata, karir masa depan siswa dan kehidupan pribadi. Menggunakan case method,
siswa disajikan dengan masalah atau kasus, serta ditempatkan dalam peran
pengambil keputusan. Kasus berkisar dari narasi sederhana hingga laporan yang
lebih kompleks dan terperinci dari situasi atau masalah dunia nyata, yang
bermakna, aktif dimana siswa dapat meningkatkan pemikiran kritis mereka, dan
membantu siswa dalam pembelajaran, siswa tidak lagi dituntut oleh hafalan atau
pembelajaran pasif dan berfokus pada penemuan ide atas gagasan mereka sendiri
serta kolaborasi mereka untuk diekspos ke perspektif lain yang memiliki peran
Laboratory), jika diterapkan dengan tepat, model pembelajaran case method atau
11
berpikir berikut :
ambigu.
e) Mengenali potensi risiko dan manfaat yang melekat dalam setiap tindakan.
2022)
terampil serta kreatif dalam berfikir, karena pengetahuan dan pemahaman serta
pengimplementasian yang dimiliki oleh seorang siswa merupakan salah satu tolak
oleh seorang pengajar atau guru. Tujuan dari pengetahuan dan pengalaman
12
mengenai jenis-jenis prestasi belajar dan indikatornya adalah agar pemilihan dan
penggunaan alat evaluasi akan menjadi lebih tepat dan valid. Seperti yang di
memperoleh ukuran dan hasil atau prestasi belajar siswa ialah mengetahui garis
besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi
e. Kerangka Teori
peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang
adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus aktif selama kegiatan
pembelajaran, aktif berpikir, menyusun kosep, dan memberi makna tentang hal-
hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling menentukan terwujudnya gejala
belajar adalah niat belajar peserta didik itu sendiri. Sementara peranan guru dalam
13
B. Kerangka Pikir
hal ini yaitu guru dalam mendesain pembelajaran untuk sedemikian rupa
membantu peserta didik dalam proses pembelajaran agar tujuan yang telah
pedoman bagi para pengajar dalam merancang aktivitas belajar. Dengan model
berfikir siswa dengan baik sebagaimana yang diharapkan yaitu sumber daya
Keterampilan dan kreativitas berfikir siswa merupakan dua hal yang saling
berkesinambungan satu sama lain, yang dimana kreativitas merupakan bagian dari
kreativitas berfikir siswa sangat penting, tapi dapat dikatakan keterampilan dan
kreativitas berfikir siswa masih rendah, hal ini dapat kita lihat dari hasil penelitian
Yelza Sonia Putri dan Heffi Alberida dengan judul Keterampilan Berfikir Kreatif
method diharapkan dapat menjadi solusi atau jalan keluar terhadap masalah yang
14
ada, dengan itu dapat disimpulkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Teori pembelajaran
konstruktivistik
Variabel X Variabel Y
Model pembelajaran case method keterampilan dan kreativitas
berfikir siswa
1. Guru menyampaikan dan
menjelaskan topik pembelajaran a. kognitif (pengetahuan dan
2. Guru membagi kelas pemahaman konsep)
menjadi pasangan-pasangan b. afektif (perilaku dan sikap)
atau kelompok c. kemampuan analisis yang
3. Guru membagi dimiliki oleh seorang siswa
permasalahan
4. Kelompok melakukan
diskusi
5. Kelompok menyampaikan
hasil diskusi kepada peserta lain
6. Guru memberikan
15
C. Hipotesis
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan. Metode ini sebagai bagian dari metode kuantitatif mempunyai
ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya. Penelitian ini
penelitian yang digunakan adalah true experimental design dengan bentuk post-
test Only Control Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang telah
ditentukan, kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak.
kelas control dan kelas eksperimen, dengan ini detail hasil akhir penelitian pun
16
17
Jalan Dg.Tata Komp. Hartako Indah No 99, Parang Tambung, Kec. Tamalate,
Kota Makassar, Sulawesi selatan 90224, peneliti memilih lokasi ini karena lokasi
penelitian ini juga merupakan salah satu lokasi pelaksanaan penguatan case
method dan team basid projeck revitalis lptk tahun 2021 universitas negeri
Makassar.
sta didik, guru terbiasa dengan pola pembelajaran melalui ceramah yang membuat
mengaju pada buku belajara tidak dapat mengembangkan dalam bentuk media
lain yang dapat menambah minat ataupu semangat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Maka dari itu setelah pelaksaan penguatan case method dan team
basid projeck revitalis lptk tahun 2021 universitas negeri Makassa, tujuan dari
dampak dari pada penarapan model pembelajaran case method apakah dapat
18
1. Variable Penelitian
Dengan dua variable diatas kita dapat mengetahui saling keterkaitan antara
model pembelajaran case method dapat menjadi suatu solusi terhadap peningkatan
2. Desain Penelitian
objektif yang mengunakan angka mulai dari pengumpulan data. Penafsiran data,
motode survei dengan mengambil beberapa sampel sebagai bahan uji peneliti
untuk mendapat hasil penelitian mengenai dampak dari pada penerepan model
mendeskripsikan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep, agar
peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variable yang
konsepnya telah didefinisikan. Maka dari itu peneliti harus memasukan proses
atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur gejala atau
a. Variable Independen
anteceden, yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai variabel bebas.
masalah oleh anggota tim yang telah ditentukan. Pada umumnya dapat dikatakan
bahwa case method dibentuk dalam pembelajaran berbasis masalah ataupun kasus
yang disajikan oleh pengajar dan diberikan kepada peserta didik sebagai bahan
b. Variabel Dependen
konsekuen, yang artianya dalam Bahasa Indonesia ialah variabel terikat. Variabel
20
terikan merupakan varibel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. variabel dependen dalam penelitian ini yaitu keterampilan dan
Keterampilan dan kreativitas berfikir siswa merupakan dua hal yang saling
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dapat
dijadikan sebagai sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
memungkinkan untuk dipelajari semua oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini
dipilih secara simple random sampling dengan tujuan peneliti agar pengambilan
data lebih efektiv dan efesien dari jumlah kelas yang banyak. Pengambilan
21
sampling dilakukan dengan cara kelas IX A sebagai kelas control dan kelas IX B
informasi yang berupa suatu daftar pertanyaan pilihan ganda yang diajukan secara
kepada responden yang akan diteliti. Dengan menggunakan teknik ini peneliti
akan lebih di mudahkan dalam pengumpulan data dengan waktu yang singkat atau
cepat.
1. Validitas
Uji validitas digunakan dalam mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner atau instrument yang digunakan peneliti, instrument yang valid artinya
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian tersebut valid.
sesuatu dapat mengukur secara tepat terhadap sesuatu yang akan diukur.
dalam instrument itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang bersangkutan
(Nurgianto, 2012: 339). Dengan itu setip butir pertanyaan dapat dipertanggung
ditelaah oleh orang yang ahli dibidang yang bersangkutan (expert judgement),
expert judgement pada penilitan ini ialah dosen dari prodi pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dalam hal ini dosen
moment untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang berskala interval
sebagai berikut.
n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
r=
√ (n ∑ x −(∑ x ) )( n∑ x −(∑ x ) )
2 2 2 2
Keterangan:
𝑟 : Koefisien korelasi
N : Jumlah responden
Ʃy2 : Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
Ʃxy : Jumlah hasil perkalian antara skor butir angket dengan jumlah skor yang
Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah nilai
indeks valid adalah nilai indek validitasnya ≥ 0.30 (Sugiyono, 2013). Oleh kerena
23
itu semua pertanyaan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,30 dianggap tidak
2. Uji Reliabitas
menggunakan objek yang sama menghasilkan hasil yang sama juga. Uji reliabitas
dalam penelitian ini menggunakan split half item yaitu dengan dibagi menjadi dua
bagian yang terdiri dari bagian ganjil dan genap. Kemudian masing-masing
korelasi mencapai angka 0,70 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat
reliabelitas yang cukup begitupun sebaliknya, ada pun rumus untuk mencari
n ( ∑ AB ) −( ∑ A )( ∑ B )
r
√( n ∑ A )−( (∑ A ) (n ∑ B ))−( (∑ B ) )
2 2 2 2
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya responden
2 rb
r
1+ rb
Dimana :
r = Nilai reliabilitas
rb = Korelasi produk moent antara belahan pertama (ganjil) dan belahan kedua
(genap), (Ghozali,2018:46)
data dari seluruh responden atau sumber data yang telah terkumpul. Teknik analisi
1. Uji Normalitas
atau tidaknya suatu distribusi data. Hal ini digunakan untuk mengetahui
penelitian ini menggunakan uji normalitas kolmogorov smirnov dengan alat bantu
SPSS. Tujuan dari pengujian ini digunakan sebagai alat untuk melihat distribusi
data normal ataupun tidak. Asumsi normalitas harus dipenuhi jika kita hendak
1. Menentukan Hipotesis
25
2. Kriteria pengujian
2. Uji Homogenitas
yang telah diperoleh sudah homogen atau tidak. Pada uji homogenitas ini
menggunakan statistik uji Levene menggunakan alat bantu SPSS. Dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data dari populasi sampel yang
b. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka data dari populasi sampel yang
3. Uji-t
berfikir siswa). Apabila nilai signifikan < 0,05 maka model pembelajaran case
method tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap peserta didik, begitu
26
sebaliknya jika nilai signifikan > 0,05 model pembelajaran case method
Dalam hal ini pada tingkat apakah pengaruh model pembelajaran case
siswa SMPN 27 Makassar menggunakan Uji Eta Squared. Taraf yang digunakan
sebagai berikut :
2
t
Eta Squared : 2
t + ( n 1+ n2−2 )
Keterangan:
t2 = t hitung
n1 = sampel 1
n2 = sampel 2
BAGIAN AKHIR
A. Jadwal Penelitian
Tabel 4.1
Tahun 2023
Rencana
No
kegiatan
Januari Februari Maret April
1 Perencanaan
2 Penulisan
proposal
3 Pengumpulan
teori
4 Revisi proposal
5 Ujian proposal
6 Penelitian
7 Penyusunan
hasil penelitian
26
27
B. Rencana Biaya
Tabel 4.2
Andayani, E., Mustikowati, R. I., Wahyu, S., Setiyowati, & Firdaus, R. M. (2022).
skills dan collaboratively mahasiswa sesuai MKKM di era abad 21. Jurnal
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI/article/view/6973/3460
Text-7439-1-10-20170924.pdf
Liu, W.-Y. (2019). The Use of the Case Method to Promote Reflective Thinking
547–557. https://doi.org/10.14738/assrj.67.6831
Mahdi, O. R., Nassar, I. A., & Almuslamani, H. A. I. (2020). The role of using
https://doi.org/10.5430/ijhe.v9n2p297
28
kuliah muhadatsah Lil Mubtadiin Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas
2(2), 1–11.
Nkhoma, M., Sriratanaviriyakul, N., & Quang, H. Le. (2017). Using case method
Putri, Y. S., & Alberida, H. (2022). Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik
117. https://doi.org/10.22437/bio.v8i2.17356
79–88. https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.208
Pengaruh-model-pembelajaran-take-and-give-berbantuan-lembar-informasi-
materi-terhadap-hasil-belajar-ips-siswa-kelas-v-sd-al-ishlah-rejeni-
skripsi.html
https://doi.org/10.23887/jisd.v3i1.17174
29
30