Anda di halaman 1dari 15

Macam-Macam Metode Pembelajaran K13

edukasi•20 Mar 2023


Dalam melakukan kegiatan belajar, guru harus memiliki metode
pembelajaran yang tepat untuk siswa. Metode pembelajaran ini
sangat penting untuk guru, karena dengan metode pembelajaran
kesulitan-kesulitan yang akan ditemui di dalam kegiatan belajar
akan teratasi dengan baik.

Pada kurikulum 2013, guru memiliki peranan penting dalam


membimbing dan mengarahkan siswa ke dalam proses pencarian
informasi. Dalam hal ini, siswa diharapkan untuk bisa aktif dalam
mengumpulkan informasi, sehingga proses kegiatan belajar dapat
berlangsung dengan baik.

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah prosedur yang dipakai guru untuk


mencapai tujuan belajar. Dalam penerapannya, metode
pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan, karena
dengan adanya metode pembelajaran pelaksanaan kegiatan belajar
dapat berjalan depat tepat dan efektif.

Jenis Metode Pembelajaran K13

Berikut adalah jenis-jenis metode pembelajaran K13 yang dapat


diterapkan guru di dalam kelas, diantaranya yaitu:

1. Metode Pembelajaran Examples non Examples

Metode ini menginstruksikan siswa untuk menganalisis gambar


secara berkelompok, kemudian siswa akan mendiskusikan hasilnya.

2. Metode Pembelajaran Picture and Picture


Metode pembelajaran ini menuntun siswa untuk mengurutkan
gambar yang berseri yang telah disusun secara acak. Selain
bertugas untuk mengurutkan gambar yang sudah disusun acak
tersebut, siswa juga akan diminta untuk memaparkan alasan dari
pengurutannya.

3. Metode Numbered Heads Together

Metode pembelajaran ini terdiri dari tugas yang sudah diberi nomor.
Dalam penerapannya, siswa akan diberi nomor secara acak,
kemudian siswa yang memiliki nomor yang sama akan dimasukkan
ke dalam satu kelompok. Setelah kelompok terbentuk siswa akan
diberikan tugas yang berbeda-beda. Kelompok akan berdiskusi dan
memastikan setiap anggota dapat mengerjakan tugas yang
diberikan dengan benar.

4. Presentasi

Metode ini melibatkan siswa maupun guru untuk menyebarkan


informasi yang diperoleh berupa artikel, audio, video, buku teks, dan
lain sebagainya di depan kelas. Metode ini melibatkan kegiatan
melemparkan pertanyaan dan komentar di antara guru dan siswa.
Metode ini dapat melatih kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi.

5. Metode Kepala Bernomor Terstruktur

Metode ini menuntun siswa untuk dibagi menjadi beberapa


kelompok. Penugasan yang diberikan kepada siswa akan
berdasarkan nomor yang didapatkan. Dalam kesempatan ini, siswa
yang memiliki nomor sama akan bergabung dan menyelesaikan
tugas yang diberikan.

Setelah tugas telah selesai dikerjakan, masing-masing siswa akan


kembali ke kelompoknya masing-masing dan menjelaskan apa yang
telah mereka dapatkan.
6. Metode STAD
Metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk berkelompok
berdasarkan dengan kategori tertentu. Setelah tugas diberikan, guru
akan melakukan evaluasi dalam bentuk tes atau kuis. Ketika tes
dilaksanakan, setiap anggota kelompok tidak boleh saling
membantu.

7. Demonstrasi

Pada metode ini siswa akan mempelajari pandangan dari suatu


keterampilan atau suatu prosedur sebagai sumber belajar. Adapun
tujuan dari metode demonstrasi ini bagi siswa yaitu untuk meniru
kinerja fisik, seperti menggunakan alat peraga yang digunakan guru
dalam kegiatan belajar.

Selain itu, metode ini mengijinkan siswa untuk bertanya dan


menjawab pertanyaan selama kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung.

8. Metode Jigsaw

Metode ini mengelompokkan siswa ke dalam 4 kelompok. Setiap


kelompok akan memiliki seorang ahli. Semua tim ahli akan
berdiskusi dan mempelajari materi yang sama.

Setelah telah memahami materi yang diberikan, masing-masing tim


ahli akan kembali ke kelompok mereka dan membagikan
keahliannya kepada tim asal mereka. Pada kesempatan ini siswa
akan diminta untuk presentasi di depan kelas.

9. Drill and Practice

Metode ini mengharapkan siswa untuk dapat menyelesaikan latihan-


latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademik
siswa dan keterampilannya. Agar metode ini bisa berjalan secara
efektif, latihan harus dilakukan terus menerus. Praktik yang
dilakukan harus diikuti umpan balik agar siswa dapat mengetahui
apakah apa yang dilakukan atau dijawab siswa sudah benar atau
salah.

10. Tutorial

Metode ini melibatkan siswa untuk saling bekerjasama dengan


orang yang lebih ahli. Dalam penerapannya, metode ini melibatkan
pertukaran ide dan pendapat yang ada di antara siswa dengan guru.

11. Diskusi

Metode diskui biasanya dijadikan sebagai strategi pembelajaran.


Agar metode ini dapat dilaksanakan secara efektif, terlebih dahulu
guru harus mengenalkan topik pembicara atau konsep dasar dari
materi yang akan diajarkan.

12. Cooperative Learning

Metode cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah


stratagi belajar kelompok di mana siswa akan saling bekerjasama
dan saling membantu dalam kegiatan belajarnya masing-masing.
Adapun tujuan dari metode pembelajaran kooperatif ini yaitu agar
siswa tidak hanya belajar dengan menggunakan materi pelajaran
atau dengan menonton video pembelajaran saja, tetapi siswa juga
dituntut untuk bisa menghasilkan media belajar, seperti membuat
powerpoint, video pembelajaran, dan lain sebagainya.

13. Problem Based Learning


Adapun tujuan dari metode problem based learning ini yaitu untuk
mendorong siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam mencari
solusi dari masalah-masalah yang ada di dunia nyata. Jenis-jenis
masalah yang ingin dipecahkan siswa yaitu bisa berupa masalah
terstruktut ataupun yang tidak terstruktur.

Masalah terstruktur akan memberikan pemahaman yang jelas


tentang apa yang mungkin menjadi jawaban atas permasalahan
yang ada kepada siswa.

14. Games

Metode ini menuntun siswa untuk bisa lebih kompetitif dalam


belajar. Dalam penerapannya, guru akan membuat permainan dan
siswa akan mengikuti aturan yang sudah ditentukan. Adapun tujuan
dari permainan yang dibuat guru ini yaitu untuk melatih
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah dan mencari solusi
yang tepat dari masalah yang diberikan guru.

15. Simulasi

Metode pembelajaran ini mengijinkan siswa untuk berada di situasi


yang nyata. Biasanya metode ini akan dilakukan siswa di dalam
laboratorium.

16. Discovery

Metode discovery atau metode penemuan adalah strategi belajar di


mana siswa diharapkan bisa menemukan hasil pembelajaran yang
inovatif.

Beberapa metode pembelajaran K13 di atas dapat digunakan guru


dalam proses kegiatan belajar berbasis teknologi. Mengapa harus
berbasis teknologi? Dikarenakan perkembangan teknologi yang
semakin canggih, kurikulum pendidikan pun semakin dibuat
berkembang agar siswa dapat siap memasuki abad ke-21 yang di
mana teknologi sudah seperti sahabat yang dibutuhkan sehari-hari.

Model Pembelajaran K13

1. Model Pembelajaran Discovery

Model discovery merupakan model yang menuntun siswa untuk


dapat memahami konsep, arti, dan hubungan dengan melalui proses
intuitif yang pada akhirnya akan berakhir pada suatu kesimpulan.
Model ini dilakukan melalui kegiatan observasi, klasifikasi,
pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi.

2. Model Problem Based Learning

Model problem based learning adalah model pembelajaran yang


menggunakan kemampuan berpikirnya untuk mengatasi
permasalahan sehingga dapat bermakna, relevan, dan kontekstual.
Adapun tujuan dari model pembelajaran ini yaitu untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep-konsep
pada permasalahan yang nyata, pengintegrasian High Order
Thinking Skills (HOTS), meningkatkan motivasi belajar siswa, serta
mengarahkan siswa untuk bisa belajar secara mandiri.

3. Model Project Based Learning

Model project based learning adalah model pembelajaran yang


menggunakan proyek nyata dalam kegiatan pembelajarannya.
Adapun tujuan dari model pembelajaran ini yaitu untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa, melatih team work, melatih
keterampilan siswa dalam berkolaborasi, dan mendorong siswa
untuk mencapai kemampuan akademiknya hingga level tinggi.

4. Model Production Based Training

Model production based training adalah model pembelajaran yang


menyatukan proses pendidikan dengan pelatihan. Pada kesempatan
ini siswa akan diberi pengalaman belajar sesuai dengan situasi
nyata dan mengikuti aliran kerja industry.

Model ini cocok untuk digunakan siswa di SMK. Adapun tujuan dari
model pembelajaran ini yaitu ntuk menyiapkan siswa agar memiliki
kompetensi kerja yang bagus dan berkaitan dengan kompetensi
teknis, serta siswa memiliki kemampuan untuk bekerjasama sesuai
dengan tuntutan organisasi kerjanya.

Demikianlah penjelasan tentang macam-macam metode


pembelajaran K13. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam
memahami apa saja metode belajar yang dapat digunakan dalam
kurikulum 2013.
10 Metode Pembelajaran
Kurikulum 2013
Metode pembelajaran tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan. Supaya
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan tepat, diperlukan metode yang
benar pula. Untuk itu metode pembelajaran dipakai dalam dunia pendidikan.
Nah, berikut ini penjelasan lengkap mengenai metode pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai pegangan untuk menyelenggarakan proses belajar-
mengajar.

Pengertian Metode Pembelajaran


Secara singkat, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara sistematis
yang terdiri dari langkah-langkah untuk mengefektifkan pembelajaran. Cara ini
dibuat dalam bentuk konkret sehingga mudah diaplikasikan. Secara harfiah,
metode dapat disebut juga dengan cara. jadi metode adalah cara atau
prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian
itu, maka metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang
memudahkan pembelajaran karena memakai implementasi spesifik yang terdiri
dari langkah-langkah konkret. Tujuannya agar proses pembelajaran berjalan
dengan efektif dan tentunya memberikan dampak yang positif.

Baca Juga:

Pengertian Menurut Para Ahli


Sementara itu, pengertian metode pembelajaran menurut para ahli
diantaranya:

1. Iskandarwassid dan Sunendar


Iskandarwassid dan Sunendar menjelaskan metode pembelajaran adalah cara
kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan

2. Nur Hamiyah dan Mohammad Jauhar


Nur Hamiyah dan Mohammad Jauhar mengartikan metode sebagai cara untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun. Rencana ini dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran

3. Sofan Amri
Sofan Amri menerangkan metode belajar mengajar sebagai cara-cara untuk
menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek aatau peserta
didik melalui pembeljaran di baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dan lain-
lain

4. Abdurrahman Ginting
Abdurrahman Ginting menjelaskan metode pembelajaran adalah cara atau
pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan.
Selain itu cara ini menggunakan teknik dan sumber daya terkait agar terjadi
proses pembelajaran pada diri peserta didik

5. Komalasari
Komalasari mengartikan metode pembelajaran sebagai salah satu cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode secara spesifik

6. Wina Sanjaya
Wina Sanjaya menyebutkan metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata. Cara ini dipilih agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal

7. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya


Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya menjelaskan metode pembelajaran adalah
teknik yang dibentuk pendidik atau guru untuk menyajikan materi pelajaran
kepada peserta didik di kelas, baik secara individu maupun kelompok. Tujuan
dari metode ini adalah agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami, dan
dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik

8. Ridwan Abdullah Sani


Ridwan Abdullah Sani menerangkan metode pembelajaran sebagai langkah
operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan
pembelajaran

Jenis-jenis Strategi Pembelajaran


Berdasarkan pendapat Uno, variabel metode pembelajaran diklasifikasikan
dalam tiga jenis. Apa saja jenis-jenisnya, simak di bawah ini, ya.

1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran


Metode pembelajaran ini secara khusus memanfaatkan cara pengorganisasian
pembelajaran agar lebih efektif dan berdampak pada peserta didik. Cara yang
dipakai mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi,
pembuatan diagram, dan format lainnya yang setingkat. Strategi
pengorganisasian dibedakan menjadi dua jenis:

1. Strategi Mikro berisi metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran


yang berkisar pada satu konsep, prosedur, atau prinsip.
2. Strategi Makro lebih mengacu pada metode untuk mengorganisasi isi
pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau
prinsip.

2. Strategi Penyampaian Pembelajaran


Sedangkan strategi penyampaian pembelajaran merupakan metode yang
berfokus pada penyusunan strategi penyampaian pembelajaran yang biasanya
menggunakan media pembelajaran sebagai alat utama yang berfungsi
menyampaikan pembelajaran kepada siswa dengan lebih efektif dan efisien.
tak hanya itu, media juga dapat merangsang respons dan masukan peserta
didik. Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat media
pembelajaran sebagai strategi penyampaian pembelajaran:

1. Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya


2. Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya
3. Tingkat kecermatan dalam menggambarkan sesuatu
4. Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya
5. Tingkat biaya yang diperlukan

3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran


Jenis metode pembelajaran yang terakhir adalah strategi pengelolaan
pembelajaran. Metode ini secara khusus menata interaksi antara peserta didik
dan variabel metode pembelajaran lainnya. Selain itu, metode ini berkaitan
dengan pengambilan keputusan mengenai strategi pengorganisasian dan
strategi penyampaian mana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Beberapa klasifikasi dalam metode ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pemberian informasi, contohnya metode ceramah, metode


tanya jawab, metode demonstrasi
2. Berdasarkan pemecahan masalah seperti metode brainstorming, metode
diskusi kelompok, metode rembuk sejoli, metode diskusi kelompok kecil,
metode panel, metode debat, metode seminar, dan metode simposium
3. Berdasarkan penugasan seperti metode latihan, metode penugasan,
metode permainan misal dengan role play, metode kelompok kerja,
metode studi kasus, atau metode karyawisata

Macam-macam Metode Pembelajaran K13


Bila ingin menerapkan metode pembelajaran, sebaiknya pengajar mempelajari
metode pembelajaran kurikulum 2013 atau disebut K13. Ada beberapa metode
pembelajaran K13 yaitu:

1. Metode Pembelajaran Examples non Examples


Metode menginstruksikan pada para siswa menganalisis gambar secara
berkelompok lalu mendiskusikan hasilnya. Langkah-langkah dari metode ini:

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan


pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui
proyektor
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan atau menganalisa gambar
4. Melalui diskusi kelompok dengan jumlah 2-3 orang siswa, hasil diskusi
dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Guru
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
6. Penutup; guru memberikan kesimpulan

2. Metode Pembelajaran Picture and Picture


Dengan metode ini, siswa akan mengurutkan gambar berseri yang disusun
secara acak. Sembari mengurutkan siswa diminta untuk memaparkan alasan
pengurutannya. Langkah-langkahnya metode picture and picture adalah:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk atau meminta siswa secara bergantian untuk
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang
ditentukan oleh siswa
6. Dari alasan dan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Penutup

3. Metode Numbered Heads Together


Metode ini terdiri dari tugas diberi nomor. Tujuan metode inia dalah agar
dipelajari oleh siswa yang mendapatkan nomor tersebut dalam kelompok yang
berbeda. Setelah itu masing-masing siswa pemegang nomor akan berbagi
dengan anggota kelompok dan kelompok lainnya.

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok


2. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomo
3. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
4. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya
5. Guru memanggil nomor siswa dan siswa yang memiliki nomor tersebut
harus melaporkan hasil kerja sama mereka
6. Tanggapan dari teman yang lain
7. Penutup

4. Metode Cooperative Script


Metode Naskah Kooperatif mengajak peserta didik bekerja berpasangan dan
bergantian untuk menjadi pembicara dan pendengar. Langkah-langkahnya
meliputi:

1. Guru membagi siswa untuk berpasangan


2. Guru memberikan materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara bertugas membacakan hasil meringkasnya dengan cara
menyampaikan ide pokok. Sementara itu, pendengar menyimak
penjelasan pembicara. Jika diperlukan, pendengar bisa membantu atau
mengoreksi pembicara lalu menghubungkan materi sebelumnya dengan
materi yang dibacakan
5. Pembicara dan pendengar bertukar peran dan melakukan hal sebaliknya
6. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa
dan sesi belajar pun ditutup

5. Metode Kepala Bernomor Terstruktur


1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa dalam
kelompok akan mendapatkan nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor yang
didapatkan . Contohnya siswa nomor satu bertugas mencatat soal.
Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan
hasil pekerjaan
3. Jika diperlukan, guru dapat meminta siswa untuk bekerja kelompok
4. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama
beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain
5. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling
membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
6. Siswa melaporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
7. Penutup

6. Metode Student Teams-Achievement Divisions (STAD)


Metode ini mengelompokkan siswa menurut prestasi, gender, suku, dan
sebagainya. Lantas kelompok siswa diminta untuk mengerjakan tugas
kelompok. Kemudian evaluasi dilakukan dalam bentuk tes atau kuis. Nah
dalam tes ini, kelompok tidak boleh saling membantu.

1. Kelompok siswa dibentuk dengan jumlah empat orang berdasarkan


kategori tertentu seperti prestasi, jenis kelamin, atau suku
2. Guru menyajikan materi pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk tiap anggota. Anggota
kelompok yang telah memahami materi harus menjelaskannya kepada
anggota lain hingga semua anggota kelompok memahaminya
4. Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab
kuis, siswa tidak boleh saling membantu
5. Guru memberi evaluasi
6. Penutup yang berisi kesimpulan

7. Metode Pembelajaran Jigsaw (Metode Tim Ahli)


Langkah-langkah metode Jigsaw adalah sebagai berikut:

1. Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota ti


2. Setiap anggota dalam tim diminta untuk menjadi seorang ahli
3. Semua tim ahli dari tim yang berbeda berkelompok dan membentuk tim
ahli untuk berdiskusi dan mempelajari materi yang sama
4. Masing-masing tim ahli akan kembali ke kelompok mereka untuk
membagikan keahliannya pada tim asal tersebut
5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
6. Guru memberikan evaluasi
7. Penutup

8. Metode Problem Based Introduction (PBI)


Pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan dengan cara memberikan
permasalahan yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Langkah-langkah
metode pembelajaran ini adalah :

1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan logistik yang dibutuhkan


2. Guru memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
yang dipilih
3. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
4. Guru mendorong siswa agar mengumpulkan data dan informasi yang
sesuai dengan masalah.
5. Siswa melaksanakan penelitian atau eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah berdasarkan pengumpulan data
dan hipotesis dari eksperimen/penelitian.
6. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temannya
7. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penelitian mereka
8. Penutup

9. Metode Pembelajaran Artikulasi


Metode pembelajaran ini meminta siswa untuk secara berpasangan untuk
menyampaikan materi yang diterima dari guru dan mencatatnya secara
bergantian.

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan


menyajikan materi sebagaimana biasa
2. Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari dua orang
3. Siswa meminta salah satu dari pasangan itu menceritakan materi yang
baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat
catatan-catatan kecil
4. Secara bergiliran siswa menyampaikan hasil wawancara dengan
pasangannya
5. Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa
6. Penutup

10. Metode Mind Mapping


Pada metode ini, guru memberikan permasalahan kepada siswa. Kemudian
siswa membuat peta konsepnya dan mencari solusi atas permasalahan
tersebut. Langkah-langkah metode mind mapping, yakni:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


2. Guru mengemukakan permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa
3. Guru membentuk kelompok, terdiri 2-3 siswa
4. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya
6. Guru mencatatnya di papan tulis
7. Berdasarkan catatan yang ada di papan tulis, siswa diminta untuk
membuat kesimpulan atau guru memberikan perbandingan materi sesuai
dengan konsep yang ada

Anda mungkin juga menyukai