Anda di halaman 1dari 6

Kebakaran merupakan salah satu bencana non alam yang

biasanya terjadi didaerah perumahan atau didaerah


pemukiman padat penduduk. Berikut adalah hal hal yang
biasanya bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.
Instalasi Listrik
Biasanya pemicu kebakaran yang tertinggi adalah karena
adanya hubungan pendek arus listrik, dan juga peralatan
listrik yang mengalami korsleting listrik, biasanya ada
beberapa peralatan listrik yang sering mengalami hubungan
pendek arus listrik yaitu :
Kabel listrik, biasanya pemakaian kabel yang tidak sesuai dengan peruntukkannya bisa
menyebabkan lapisan pembungkus kabel dapat terbakar.
Steker dengan stopkontak, pemakaian keduanya memang tidak dapat dipisahkan, karena cara satu
satunya peralatan listrik dirumah agar bisa digunakan adalah menghubungkan steker dengan stop
kontak, hal yang berbahaya dari penggunaan steker dengan stop kontak adalah dengan
menyambungkannya secara paralel, misalkan terdapat kabel roll yang dihubungkan dengan kabel
roll lainnya sehingga yang tadinya satu stop kontak hanya menampung 4 steker dipaksa
ditambahkan dengan menghubungkan kabel roll lain.
Kompor gas
Peralatan yang satu ini sudah menjadi kebutuhan umum disetiap rumah karena digunakan untuk
memasak, gas sendiri menjadi salah satu program pemerintah yaitu konversi dari penggunaan
minyak tanah ke gas. Dalam prakteknya di masyarakat, masih ada yang belum memahami dengan
baik cara kerja kompor gas meskipun pemerintah sudah rutin mengadakan penyuluhan terkait
penggunaan kompor gas. Penyebab kebakaran akibat kompor gas biasanya disebabkan karena
adanya kebocoran pada instalasi tabung ke selang hingga ke kompor, kebocoran gas biasanya
disebabkan karena hal berikut :
Karet seal yang longgar karena adanya gas gas yang keluar dari sela leher tabung gas dan regulator
pada tabung
Selang yang mengalami kebocoran karena tergigit tikus atau usia selang yang uzur
Sabuk pengikat longgar
Komponen penyalur gas pada kompor mengalami penurunan kualitas sehingga terdapat pipa bocor
dan karat.

Penyebab terjadinya banjir bandang umumnya hampir mirip


dengan penyebab dari banjir yang biasa terjadi ketika curah
hujan tinggi. Memang banjir sendiri cukup menjadi masalah
yang masih menghantui Indonesia. Beberapa kali kejadian
banjir bandang bahkan merenggut nyawa masyarakat yang
terdampak. Salah satu penyebab terjadinya banjir bandang
adanya penebangan pohon secara liar.
Banjir merupakan kondisi ketika curah hujan yang sangat
tinggi menyebabkan meluapnya air dan kondisi tanah atau
daratan tidak dapat menyerap air dengan baik kedalam tanah
atau adanya hambatan pada aliran sungai, seperti hambatan
karena adanya sampah dan berbagai hal lainnya.
Tentu penyebab terjadinya banjir bandang ini semakin mungkin terjadi mengingat masih banyaknya kebiasaan
buruk dalam membuang sampah ke sungai tersebut atau membangun bangunan di bantaran sungai. Maka dari
itu,ada baiknya seluruh lapisan masyarakat memperhatikan perihal penyebab terjadinya banjir bandang ini, agar
tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Agar lebih jelasnya mengenai apa saja penyebab terjadinya banjir bandang tersebut, Liputan6.com di bawah ini telah
merangkumnya untuk Anda. Sebaiknya Anda memperhatikan penyebab terjadinya banjir bandang agar segera di
hindari (8/6/2020).

1. Curah Hujan Tinggi


Dengan tingginya curah hujan yang terjadi, makan akan berdampak pada meningkatnya debit dan volume air yang
ada di daratan. Dan apabila air tersebut tidak secara sempurna dapat segera diserap tanah atau dialirkan ke sungai,
maka akan berbahaya dan bisa menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.
Terutama jika lokasi dari terkumpulnya air tersebut berada di daerah yang lebih tinggi. Tentu akan memberi efek
menghancurkan bagi semua kehidupan yang ada di bawahnya. Maka dari itu, pastikan resapan air dijaga dengan
baik.

2. Membuang Sampah Sembarangan


Penyebab terjadinya banjir bandang yang satu ini tidak perlu diragukan lagi. Kebiasaan buruk dalam membuang
sampah sembarangan sudah pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan. Selain tercemarnya lingkungan dan
menjadi kotor, jenis sampah seperti sampah plastik akan membuat aliran sungai akan terhambat apabila ada sampah
yang tersangkut.
Ketika sampah-sampah tersangkut, maka aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin besar. Saat
volume semakin besar, maka akan berpotensi dalam menimbulkan efek berupa tekanan yang sangat besar.

3. Penebangan Hutan Liar


Hal ini juga sudah menjadi hal yang cukup penting diperhatikan. Mengingat pohon memiliki fungsi dalam meresap
air yang jatuh ke tanah. Apabila air hujan tersebut tidak dapat diserap dengan sempurna, maka akan meningkatkan
risiko banjir bandang, terutama jika pusat dari banjir tersebut ada di perbukitan.
Selain banjir yang besar, ketika pohon ditebang secara liar, maka akan menimbulkan risiko terjadinya longsor. Hal
ini karena salah satu faktor dari longsor adalah tidak mampunya tanah menahan beban dari air yang terus menerus
menerpa. Hal ini akan semakin parah jika lokasinya berada di sekitar tebing yang cukup curam.

4. Bangunan di Daerah Resapan Air


Ketika banyak sekali bangunan penduduk di daerah yang seharusnya menjadi lokasi resapan air, makan akan
berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan sangat kencang ketika hujan deras tiba. Kondisi tersebut dapat
seakan-akan membuat lokasi pemukiman dan jalan-jalan yang seharusnya menjadi resapan air seakan-akan sebuah
selokan, yang justru mempercepat laju adari aliran air hujan tersebut, dan yang pasti dalam volume yang besar.
5. Faktor tinggi rendahnya daratan
Faktor tinggi rendahnya daratan juga menjadi faktor yang sangat besar dalam menjadi penyebab terjadinya banjir
bandang. Mengingat, ketika air turun dari dataran yang lebih tinggi tentunya akan semakin laju ketika menuju
kebawah. Hal ini yang harus diwaspadai, karena kuatnya arus air tersebut bahkan bisa menghancurkan tembok-
tembok rumah.

6. Volume Air yang Sangat Besar


Masih ingat dengan jebolnya tanggul situ gintung? Hal tersebut cukup membekas di sekitar masyarakat khususnya
di daerah Banten. Kedahsyatan dari air yang tiba-tiba menerjang pemukian sangat merugikan tidak hanya dari segi
materi namun juga dari nyawa manusia yang melayang begitu saja. Memang, tidak ada yang tahu rencana Tuhan,
namun ada baiknya jika dalam memilih tempat tinggal, untuk menghindari lokasi yang ditakutkan memiliki risiko
mendapat tekanan atau aliran air dari atas.
Semakin tinggi lokasi air memang memberi dampak merusak bagi lokasi yang ada di bawahnya, dan bayangkan,
ketika lokasi air tersebut ada di atas dan memiliki volume yang sangat besar. Tentu hanya butuh waktu sekejap saja
untuk melenyapkan kehidupan yang ada di bawahnya.
Mungkin penyebab terjadinya banjir bandang di atas tadi bisa menjadi sebuah peringatan, terutama terhadap
kebiasaan-kebiasaan yang buruk sehari-hari, yang tentunya bisa sangat merugikan bagi lingkungan. Jadi, jangan
lupa menjaga lingkungan agar terhindar dari banjir bandang.

Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Fenomena ini terjadi
karena berbagai faktor penyebab. Berikut adalah penyebab
gempa bumi seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1.Pergeseran Lempeng Bumi


Gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi
disebut sebagai gempa tektonik. Ini termasuk salah satu
penyebab gempa bumi yang paling sering ditemui.
Gempa bumi pada umumnya disebabkan oleh pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan karena lempengan yang
bergerak. Semakin besar tekanan tersebut semakin tidak bisa
ditahan lagi oleh pinggiran lempeng, saat itulah gempa bumi
terjadi.
Gempa bumi yang mengguncang Maluku pagi ini juga disebabkan oleh faktor ini. Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMKG) mengatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut
Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh
deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan
Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).
Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan yang
ditimbulkan akibat gempa.
"Hingga pukul 10.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan
(aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

2. Letusan Gunung Berapi


Gempa bumi juga biasa terjadi karena adanya aktivitas pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa seperti
ini dapat menjadi gejala sebelum terjadinya letusan gunung berapi.
Gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini disebut sebagai gempa vulkanik. Tetapi, intensitas dari
gempa yang disebabkan oleh gunung berapi terhitung relatif ringan dengan jangkauan yang terbatas.
3. Kejadian Alam Seperti Tanah Longsor
Fenomena alam seperti tanah longsor, goa yang runtuh, dan sebagainya juga bisa menyebabkan gempa bumi.
Gempa yang disebabkan oleh faktor ini biasanya hanya berdampak kecil dan wilayah cakupannya sempit. Gempa ini
biasanya disebut gempa runtuhan atau terban.
4. Faktor Non Alam
Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Gempa yang disebabkan oleh
manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.
Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa
memicu gempa bumi. Atau misalnya penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur
alami lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.
Beberapa faktor non-alam lainnya yang juga dapat
menyebabkan gempa bumi antara lain menurunnya
kepadatan tanah dan berkurangnya air tanah secara
drastis.
1. Aktivitas gunung berapi
Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang
lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu. Ini bisa
menyebabkan getaran atau pergolakan tanah yang
menjadi penyebab longsor.
2. Curah hujan tinggi
Tingginya curah hujan merupakan salah satu penyebab longsor. Saat musim kemarau yang panjang, tanah akan
mengering dan membentuk rongga pecah-pecah atau pori-pori. Ketika musim hujan, air hujan akan masuk dan
meresap ke dalam tanah yang retak dan memenuhi rongga, sehingga terjadilah pergeseran tanah. Tanah yang
bergeser menyebabkan erosi tanah dan kemudian terjadi longsor.
3. Erosi
Erosi merupakan pengikisan tanah yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau
gelombang laut yang menggerus lereng tanah. Air yang menggerus lereng-lereng ini akhirnya bertambah curam dan
menjadi penyebab longsor. Tebing yang kekurangan pohon atau tidak memiliki penahan akan lebih mudah terkikis
dan mengalami erosi sehingga mudah longsor.
4. Gempa bumi
Gempa bumi merupakan salah satu penyebab longsor yang sering terjadi. Gempa bumi menyebabkan getaran,
tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah. Ini menyebabkan longsornya
lereng-lereng di tebing atau gunung.
5. Lereng terjal
Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar lereng yang berdampak pada
pengikisan lereng tersebut. Pengikisan inilah yang bisa menjadi penyebab longsor.
6. Getaran
Tanah yang bergetar juga dapat menyebabkan longsor. Selain gempa bumi, getaran yang dihasilkan lalu lintas di
jalan sekitar lereng juga dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor. Getaran juga bisa muncul akibat penggunaan
mesin, bahan peledak, atau bahkan petir. Meski terjadinya perlahan, namun akumulasi dari keretakan-keretakan
tanah oleh getaran-getaran kecil akan menyebabkan tanah jatuh ke bawah atau longsor.
7. Penggundulan hutan
Penyebab longsor selanjutnya disebabkan oleh ulah manusia. Pepohonan di lereng, tebing, gunung, atau bukit
berfungsi untuk menyerap air agar mencegah erosi tanah. Jika sebuah area, terutama area lereng dan tebing tidak
memiliki cukup pepohonan, ini akan menyebabkan terjadinya tanah longsor. Hutan gundul akan memengaruhi
struktur tanah yang melonggar karena tidak memiliki penahan, juga air tidak memiliki daerah resapan.
8. Penataan pertanian yang salah
Penyebab longsor selanjutnya ialah keberadaan lahan pertanian di lereng gunung. Penataan lahan pertanian maupun
perkebunan yang buruk, akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan
memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat.
9. Lapuknya bebatuan
Bebatuan di lereng, seperti batu endapan yang berasal dari gunung berapi dan batu jenis sedimen kecil memiliki sifat
lapuk atau kekuatan yang mudah hancur menjadi tanah. Hal ini yang kemudian juga menjadi penyebab longsor.
10. Kepadatan tanah kurang
Jenis tanah tertentu terkadang bisa menyebabkan rawannya longsor. Tanah liat misalnya, ia memiliki karakteristik
yang mudah pecah ketika musim panas, dan lembek ketika musim hujan. Ini enyebabkan tanah tidak bisa kuat
berada di posisinya sehingga mudah longsor.
11. Tumpukan sampah
Selain menyebabkan banjir, tumpukan sampah juga bisa jadi penyebab longsor. Sampah yang tidak pernah diolah
dan dibiarkan menggunung akan beresiko longsor terutama karena tekanan dan air hujan yang memiliki intensitas
yang tinggi. Hal ini pernah terjadi di TPA Leuwigajah dan membuat puluhan orang tewas.
12. Susutnya bendungan
Terjadinya penyusutan muka air danau ataupun bendungan yang cepat dapat menyebabkan hilangnya gaya penahan
lereng serta turunnya permukaan tanah. Hal ini akan berdampak pada waduk yang berpotensi untuk longsor.
13. Beban berlebihan pada suatu area
Adanya beban pada tanah yang berlebihan bisa menyebabkan tanah longsor. Beban ini bisa berupa salju, tumpukan
sampah, bahkan pemukiman. Jika di sekitar lereng terdapat rumah atau pemukiman di lereng serta kendaraan yang
lalu lalang di tikungan lembah, maka jika beban tersebut terlampau berat, dapat menyebabkan tanah longsor.
14. Pertambangan
Aktivitas pertambangan juga bisa menjadi penyebab longsor. Operasi penambangan yang menggunakan teknik
peledakan seringkali menyebabkan daerah lain yang berisiko longsor menjadi longsor akibat getaran di bawah tanah.
15. Kebocoran air
Salah satu penyebab longsor yang lainnya adalah kebocoran air yang juga termasuk aktivitas manusia yang
membantu melemahkan lereng. Penyebab longsor ini biasanya memiliki jangka waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai