Anda di halaman 1dari 4

1.

Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan kerak bumi yang menimbulkan
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini kemudian menciptakan gelombang seismik yang memicu
gempa bumi.

Dalam menghitung besar kekuatan gempa bumi, digunakan skala magnitudo untuk mengukur kekuatan gempa. Kekuatan
gempa bervariasi, mulai dari skala 1.0 yang terjadi setiap hari dan tidak terasa oleh manusia biasa, hingga maksimal skala 9.0
yang berpotensi menimbulkan kerusakan parah.

Gempa bumi sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu gempa vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi,
gempa tektonik yang disebabkan oleh pergeseran kerak bumi, dan gempa runtuhan yang disebabkan oleh longsor atau
reruntuhan di daerah gua. Gempa juga dapat terjadi di laut dan berpotensi menimbulkan gelombang air berupa tsunami.

2. Tsunami

Tsunami merupakan gelombang laut besar yang diakibatkan oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng bumi,
erupsi gunung berapi, atau jatuhnya meteor ke laut.

Saat masih berada di laut, tinggi tsunami biasanya tidak akan meningkat secara drastis. Namun, saat gelombang tsunami
mencapai daratan, ketinggian gelombang akan terakumulasi menjadi lebih tinggi lagi dengan kedalaman air yang semakin
rendah.
Kecepatan gelombang tsunami lebih dipengaruhi oleh kedalaman laut daripada jarak dari sumber gelombang tsunami.
Tsunami dapat bergerak secepat pesawat jet saat masih berada di permukaan laut yang dalam, dan akan melambat ketika
mencapai permukaan laut yang dangkal.

3. Tornado

Tornado dideskripsikan sebagai pusaran angin raksasa berbentuk spiral yang disertai dengan turunnya awan berbentuk
corong. Tornado umumnya terjadi karena bentrokan antara udara hangat yang lembab dan udara dingin yang kering.

Udara hangat akan mendorong udara dingin yang lebih padat, dan udara hangat akan naik melalui udara dingin. Akibatnya,
aliran udara akan naik ke atas dan akan berputar jika kecepatan atau arah angin berubah tajam.

Di Indonesia sendiri lebih sering terjadi puting beliung, yaitu pusaran angin yang berskala lebih kecil dari tornado. Jenis
tornado lainnya yang terjadi di permukaan air adalah waterspout. Kecepatan tornado dapat mencapai 320 km/jam dan
berdiameter hingga 500 meter. Sementara itu, puting beliung memiliki kecepatan sebesar 63 km/jam.

4.Banjir
Setiap kali musim penghujan tiba, beberapa daerah di Indonesia menjadi langganan banjir. Kenapa
disebut langganan? Karena hampir setiap tahun daerah- daerah tertentu mengalami banjir. Terutama
di kota besar yang mempunyai sistem drainase yang buruk. Banjir sendiri ada macam- macam
jenisnya. Ada banjir air sungai, banjir rob dan juga banjir bandang. Penyebab masing- masing banjir
juga berbeda. Sebagian besar penyebabnya adalah aktivitas manusia yang sering membuang sampah
sembarang dan juga karena faktor alam. Penyebab lain terjadinya banjir yakni :

 Adanya pendangkalan sungai karena sampah yang mengendap di dasar sungai. Pendangkalan juga
bisa disebabkan karena proses sedimentasi material- material hasil erosi tanah di bantaran atau tepi
sungai.
 Letak suatu daerah yang lebih rendah dari permukaan laut. Daerah seperti dataran rendah biasanya
sering mengalami banjir rob akibat pasangnya air laut.
 Penebangan hutan secara membabi buta sehingga tanah tidak mampu menahan air hujan dan
terjadilah banjir bandang.
 Pebuatan tanggul yang tidak sesuai standar dan mudah jebol jika terkena arus air yang kuat.
Dampak yang disebabkan oleh banjir sangat merugikan karena menimbulkan berbagai kerusakan.
Rumah- rumah penduduk beserta perabotannya mengalami kerusakan karena terendam air. Lahan
pertanian yang terendam banjir juga mengalami gagal panen. Tak hanya itu, banjir juga sering kali
menimbulkan korban jiwa. Anak- anak dan orang tua yang tidak mahir berenang sering kali terseret
arus sehingga nyawanya tidak tertolong.

Begitu banyak kerugian yang diakibatkan oleh banjir. Sebisa mungkin kita harus berusaha mencegah
banjir dengan melakukan beberapa kegitan seperti membuang sampah pada tempatnya, melakukan
pengerukkan terhadap sungai- sungai yang dangkal dan melakukan penanaman kembali hutan- hutan
yang gundul).

5. Tanah Longsor

Bencana selain banjir yang sering terjadi saat musim


penghujan adalah tanah longsor. Tanah longsor ini adalah suatu bencana alam dimana tanah yang
berada pada posisi yang lebih tinggi jatuh atau turun ke bawah secara mendadak. Longsor disebabkan
karena struktur tanah yang lemah. Lemahnya struktur tanah dikarenakan tidak adanya akar- akar
pohon yang mengokohkan tanah. Selain itu, intensitas hujan yang tinggi juga menjadi
faktor penyebab tanah longsor.

Tanah yang longsor akan menimbun dan merusak apa saja yang ditimpanya. Longsor dapat memutus
jalan yang menghubungkan beberapa daerah. Jika longsor terjadi di daerah pemukiman penduduk,
maka sudah dipastikan tanah longsoran akan menimbun rumah- rumah penduduk. Tak sedikit warga
yang masih berada di dalam rumah juga ikut tertimbun Material longsoran berupa tanah yang jenuh
akan air membuat proses evakuasi menjadi sulit. Dibutuhkan alat- alat berat untuk melakukan
evakuasi korban longsor.
6. Gunung Meletus

Indonesia merupakan salah satu negara yang


memiliki banyak gunung berapi, sehingga bencana gunung meletus tidak lagi menjadi sesuatu yang
asing. Ketika gunung tengah meletus, maka semua material yang berada dalam perut bumi akan
dikeluarkan. Material tersebut mempunyai berbagai bentuk seperti lava, awan panas, debu vulkanik,
kerikil dan batu- batuan. Material- material tersebutlah yang merusak apa saja yang dilewatinya dan
menimbulkan berbagai kerugian

Terjadinya gunung meletus saat ini sudah bisa diprediksi dengan melihat ciri- ciri gunung api akan
meletus. Prediksi tersebut sangat membantu mengurangi korban jiwa dan kerusakan akiba gunung
meletus. Ketika gunung akan meletus, maka warga di sekitar gunung akan diberi peringatan dan
dibantu dalam proses evakuasi. Warga di sekitar lereng gunung berapi seharusnya mematuhi
instruksi dari pemerintah daerah dan instansi yang berwenang agar proses evakuasi berjalan dengan
lancar.

Badan penanggulangan bencana biasanya akan menyediakan posko bencana alam, mendirikan tenda-
tenda bagi warga yang mengungsi dan juga mendirikan dapur- dapir umum untuk memenuhi
kebutuhan makan bagi pengungsi. Posko kesehatan juga didirikan dan akan melayani warga selama
terjadi bencana alam.

Anda mungkin juga menyukai