Anda di halaman 1dari 9

Kliping Bencana Alam

Nama : Yesni Salsa Bila Yasir


Kelas : V

SD NEGERI 1 BATALAIWORU
Bencana alam adalah kejadian yang perlu di hindari. Salahsatunya adalah dengan
menjaga lingkungan sekitar kita tetap asri dan bersih. Di indonesia banyak daerah-
daerah yang berpotensi mengalami bencana alam. Bencana alam ini bisa disebabkan
oleh ulah manusia dan juga secara alami.

Potensi-potensi bencana yang ada di Indonesia misalnya gempa bumi, gunung meletus,
banjir, kebakaran hutan, kabut asap, tsunami, banjir air bah, tanah longsong, tanah
bergerak, kekeringan atau tandus, wabah penyakit dan masih banyak yang lainya.

Ulasan artikel mengenai bencana alam ini akan kita rangkum kedalam sebuah kliping
yang bisa kita jadikan sebagai informasi mengenai bencana alam yang ada di Indonesia.

Bencana Alam Indonesia

1. Gunung Meletus

Gunung Meletus / gambar: riefeonline

Gunung meletus merupakan aktivitas letusan yang di sebabkan dari aktivitas gunung
yang sudah mengalami masa aktif letusan.
Kejadian ini merupakan peristiwa yang terjadi akibat adanya endapan magma yang
terdapat di dalam perut bumi yang mengalami dorongan keluar yang terjadi karena
adanya tekanan gas yang bertekanan tinggi.

Selain itu gunung api pada letusannya mempunyai magma. Magma adalah cairan
pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi yang bersuhu sangat tinggi, perkiraan suhu
yang ada pada magma yaitu dari 1.000 °C. Magma yang berupa cairan ini, yang keluar
dari perut bumi sering kita kenal dengan lava dan Suhu yang terdapat apda lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Pada Letusannya gunung berapi membawa
batu dan abu dapat menyembur atau terdorong keluar sampai sejauh radius 18 km
atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

2. Banjir

Bencana alam banjir / gambar:kompas

Banjir adalah luapan air yang menutupi daratan yang disebabkan karena melimpahnya
atau meluapnya volumen air yang ada pada suatu tempat. Misalkan luapan air yang
terjadi pada sungai, waduk. Luapan air tersebut besar kemungkinan disebabkan karena
penambahan volume air yang disebabkan air hujan.
Air yang penuh dan meluap dari suatu tempat dan menutupi daratan sehingga
mengjadi genangan inilah yang bisa kategorikan sebagai bencana alam jika air yang
meluap tidak terkontrol atau berlebihan.
Luapan air dapat terjadi karena faktor resapan yang sangat kurang. Misalkan
saja

kurangnya pepohonan yang menjadi penyerap air. Bencana banjir biasanya sering
melanda daerah perkotaan yang padat penduduk yang mengabaikan irigasi,
pembuangan sampah sembarangan dan kurangnya pohon resapan air.

3. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan
gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau
lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu
pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi
diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang
paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah
skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada
skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka
mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas,
tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter, meskipun
tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar
adalah 9,0 magnitudo yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011 , dan itu adalah gempa
Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi
Skala Mercalli.

4. Kebakaran Hutan

Kebakaran itu sendiri adalah api yang tidak terkendali yang dapat merusak
keselamatan dan harta benda di sekitar kita. Sifat dari kebakaran sebelum api menjadi
sangat besar, biasanya membakar benda-benda di dekatnya dalam waktu 3 hingga 10
menit. Itulah sebabnya kebakaran jika terjadi di pemukiman akan merembet ke
rumah-rumah terdekatnya. Terlebih lagi jika kebakaran tersebut terjadi di hutan.
Semua kehidupan di hutan seperti flora, fauna, bahkan manusia bisa ikut mati karena
kebakaran yang terjadi.

Penyebab Kebakaran Hutan


Penyebab kebakaran hutan tentu memiliki berbagai hal, yaitu dari alam dan juga
manusia. Berikut adalah penyebab yang membuat hutan menjadi kebakaran.
1. Kemarau Berkepanjangan
Musim kemarau yang terlalu panjang menjadi penyebab kebakaran hutan karena alam
yang sulit dikendalikan. Kebakaran ini sering dimulai dengan gesekkan pohon atau
daun kering. Gesekkan yang terjadi secara alami dapat menyebabkan kebakaran dan
kebakaran hutan. Kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang sering terjadi di
lereng gunung.

2. Sambaran Petir
Petir adalah penyebab alami kebakaran hutan. Secara umum, sambaran petir lebih
besar pengaruhnya pada musim kemarau. Jika tanah dengan vegetasi kering dan
mudah terbakar. Terkadang petir menyebabkan kebakaran di medan yang kasar dan
sulit dijangkau.

5. Tsunami

Tsunami adalah gelombang laut yang sangat besar, yang diakibatkan oleh gempa
bumi yang sangat kuat dan sumber gempanya berada di dasar laut, dengan
kedalaman pusat gempa kurang dari 30 km.
Pemicu utama Tsunami adalah pergerakan vertical dari permukaan dasar laut.
Karena itu, mayoritas Tsunami berkaitan dengan gempa bumi disekitar daerah
penunjang lempeng. Namun Tsunami dapat juga disebabkan oleh longsoran bawah
laut, letusan gunung api bawah laut, bahkan meteor yang jatuh ke bumi.

Proses Kejadian Tsunami :


1. Gempa bumi membuat dasar laut merekah
2. Air laut masuk mengisi lubang rekahan sehingga pantai menjadi surut
3. Lubang ditengah laut terisi penuh, lalu menyemburkan kelebihan air yang
ditelannya ke segala arah termasuk pantai.
4. Akibatnya, terjadi gelombang yang sangat besar yang menerpa pantai dan dapat
mencapai daratan sejauh 5 kilometer

Terbentuknya Tsunami
Gempa bumi mengguncang dasar laut, selanjutnya akan mengguncang air di
atasnya. Inilah gelombang Tsunami yang semakin besar ketika mendekati pantai.

Tanda-tanda Tsunami

 Air laut surut secara tiba-tiba


 Tercium bau garam yang menyengat
 Munculnya buih-buih dalam jumlah banyak
 Terdengar suara gemuruh sangat keras di laut
 Terlihat gelombang tinggi berwarna hitam tebal memanjang di garis
cakrawala.

Yang perlu diingat :

 Jangan bermukim terl alu dekat dengan pantai


 Waspadailah tingkah laku binatang dan ternak. Umumnya mereka akan
menunjukkkan kegelisahan dan tingkah laku diluar kebiasaan menjelang
terjadinya Tsunami.

Yang harus dilakukan :

 Segera menjauh dari daerah pantai


 Berlarilah ke tempat yang lebih tinggi, misalnya bukit, atau dataran tinggi
lainnya
 Berlindung menuju bangunan yang kuat/kokoh
memungkinkan, segera pergi menuju ke tempat evakuasi terdekat.

6. Tanah Longsor

Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan
tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.

Faktor Penyebab Terjadinya Longsor


 Curah hujan tinggi.
 Lereng terjal.
 Tanah kurang padat serta tebal.
 Terjadinya pengikisan.
 Berkurangnya tutupan vegetasi.
 Getaran.

Upaya dalam Penanggulangan Bencana Tanah Longsor dapat dilakukan dengan


1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan
terjadi tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di
kawasan lereng
3. Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam
lereng keluar lereng
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab
longsor
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang
tidak terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga
drainase air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah upaya
penting yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut
nyawa dan kerugian yang besar.
7. Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan menciptkan
alat-alat pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan longsor di daerah-dareh
longsor. Peringatan sebelum longsor bisa dilakukan kepada warga untuk melakukan
tindakan mitigasi bencana.

Anda mungkin juga menyukai