Anda di halaman 1dari 35

TUGAS IPS

BENCANA ALAM YANG TERJADI DI INDONESIA


DAN NEGARA TETANGGA

NAMA : HESA ARFARHAT


KELAS : VI-A
1. Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia
a. Gunung Meletus
Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Perlu kalian ketahui bahwa
hanya gunung berapi yang masih aktif yang dapat meletus. Mengapa gunung berapi dapat
meletus? Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma dari perut bumi dan keluar
melalui permukaan bumi. Gunung api yang pernah meletus antara lain Gunung Kelud,
Gunung Galunggung, Gunung Agung, Gunung Merapi, dan lain-lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi
yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah
pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya
tidak mampu diprediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu
hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang
sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat
dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang kuat
sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi
dibedakan menjadi:
1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak
bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada pertengahan tahun 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan
banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat
yang aman seperti di tanah lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda
darurat sebagai tempat tinggal sementara.
c. Tsunami
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan
gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar
laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang
mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam
internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya
pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai
Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa
sekitar 6,8 skala richter.
d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara
terus menerus tanpa henti. Banjir
merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah Indonesia. Peristiwa banjir bandang
kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir seluruh wilayah
Jabodetabek terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak korban jiwa. Beberapa
korban yang mengungsi di berbagai penampungan mulai terserang penyakit.
e. Angin Topan
Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu
memporak-porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut
besar akan mampu merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar. Di Indonesia terjadi
pada awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon,
Bali. Tahun 2006
terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan
Nusa Tenggara kemudian bergerak
ke Australia.
f. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin
curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Di
Pulau Sumatra sering terjadi peristiwa tanah longsor yang menelan
korban harta benda dan jiwa.
2. Sebab-sebab Terjadinya Gejala Alam
Gejala alam di Indonesia terjadi karena berbagai sebab di antaranya wilayah Indonesia yang
dilintasi oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum
Mediterania yang menyebabkan banyak gunung berapi. Aktivitas
gunung berapi menyebabkan terjadinya gempa vulkanik, sedangkan pergeseran lempeng
benua menyebabkan gempa tektonik. Bila pusat gempa terjadi di lautan maka akan terjadi
badai tsunami. Iklim di Indonesia menyebabkan angin musim yang kadangkadang bisa
terjadi angin topan, sedangkan curah hujan yang terjadi menyebabkan banjir dan tanah
longsor.
a. Gunung Meletus
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas
permukaan. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama kali magma meletus ke
permukaan. Setelah magma terbentuk, sebuah gunung berapi akan terus meletus selama
masih banyak magma yang terkandung di dalamnya. Jarak antara satu letusan dengan
letusan yang lain membutuhkan waktu yang relatif lama.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi yang dibedakan menurut penyebab kejadiannya memiliki sebab masing-
masing sesuai dengan nama dan jenis
gempa tersebut.
1) Gempa bumi tektonik
Gempa ini disebabkan oleh adanya pergeseran kerak bumi. Gempa bumi tektonik terjadi
akibat pelepasan tenaga dari pergeseran lempeng-lempeng tektonik di permukaan bumi.
Lempeng tektonik adalah suatu bagian kerak bumi yang sangat
keras. Di bawahnya terdapat lapisan bumi yang lebih lunak sehingga lempeng-lempeng ini
seolah-olah terapung. Beberapa
ahli menyatakan bahwa lempengan-lempengan ini selalu bergerak menjauh, bergesekan,
atau bertabrakan satu sama lain. Menurut para ahli geologi, Indonesia adalah gugusan pulau
yang mengapung di kerak bumi yang dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-
Australia, dan lempeng Pasifik.
2) Gempa bumi vulkanik
Gempa ini disebabkan adanya aktivitas gunung berapi yang akan meletus. Gempa bumi
terjadi ketika gunung api akan meletus, pada saat letusan, dan beberapa waktu setelah
letusan utama. Jadi, timbulnya gempa hanya ada di sekitar gunung berapi.
3) Gempa tanah runtuh
Gempa tanah runtuh adalah gempa yang mengiringi bagian gua yang roboh, misalnya gua
kapur atau lorong pertambangan yang lapuk. Gempa ini hanya terjadi di sekitar runtuhnya
tanah tersebut.
c. Tsunami
Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung
berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai. Beberapa gelombang tsunami biasanya
cukup kecil, tetapi bisa menjadi sangat besar hingga menyebabkan banjir dan kerusakan
saat gelombang tersebut menghantam pantai. Nama tsunami diambil dari bahasa Jepang
yang artinya gelombang pelabuhan. Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak
naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi atau saat bagian gunung berapi yang
meletus runtuh ke dalam laut. Tsunami juga tercipta saat gempa atau letusan terjadi di
daratan dekat pantai. Saat terjadi gelombang tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak
lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke
segala arah dengan kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang
lainnya, ketika gelombang tsunami memasuki air dangkal, maka kecepatannya akan
menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu kalian ingat lagi, bahwa gelombang
tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika kecepatannya berkurang maka
ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat membentuk dinding air yang begitu tinggi
dan menghantam pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30
hingga 50 meter. Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan
kedalaman pantai. Tetapi kalian tidak perlu khawatir, tidak semua gempa dan letusan
gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa.

d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Hal ini terjadi jika terjadi hujan secara
terus menerus tanpa henti dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain itu, penyebab
terjadinya banjir juga karena ulah manusia sendiri. Penebangan pohon-pohon di hutan
secara liar, pembangunan vila-vila di pegunungan atau membuang sampah di sungai dapat
menimbulkan bencana banjir. Pohon-pohon sangat berguna untuk menahan air hujan agar
tidak langsung ke pemukiman. Akar-akar pohon akan menyerap air hujan sehingga air yang
mengalir ke daratan sedikit. Jika tidak ada pohon di hutan maka air hujan langsung menuju
ke pemukiman dalam jumlah besar sehingga air meluap. Begitu pula ketika sungai penuh
dengan sampah dan banyak pemukiman kumuh di sekitarnya, maka sungai akan mengecil
dan tidak mampu menampung debit air yang banyak dari pegunungan sehingga air meluap
di pemukiman penduduk.
e. Angin Topan
Angin topan adalah udara yang bergerak dari tekanan udara maksimum ke tekanan udara
minimum. Penyebab terjadinya
angin topan adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin
topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.
f. Tanah Longsor
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama
gunung atau bukit. Hal ini biasanya
terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat
terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika
longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah
yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah,
menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor
merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam
tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan
bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan
pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.

B. Gejala Alam di Negara-negara Tetangga


Gejala alam tidak hanya melanda di negeri kita saja, tetapi negara-negara tetangga juga
mengalami hal serupa. Adapun
gejala atau peristiwa alam yang terjadi di negara-negara tetangga antara lain:
1. Gempa Bumi
Gempa bumi dahsyat yang datang pada musim dingin bulan Januari 1995 menghancurkan
kota Kobe sekitar 500 km sebelah
barat Tokyo. Negara Jepang merupakan wilayah yang berisiko tinggi terhadap bahaya
gempa bumi dan letusan gunung berapi. Pada tanggal 27 Desember 2006 negara Taiwan
diguncang gempa dengan kekuatan 7,1 skala Richter. Akibat gempa tersebut jaringan kabel
bawah laut Taiwan rusak hingga memperlambat layanan internet sehingga mengganggu
transaksi perbankan khususnya di pasar uang.
2. Badai/Topan
Negara Filipina pada tanggal 1 Desember 2006, dilanda badai yang disebut dengan
badai/topan Durian. Topan tersebut menghantam kawasan gunung berapi Manyon, daerah
timur Filipina yang berjarak 350 km selatan ibu kota Filipina. Kecepatan
topan Durian itu mencapai 225 kilometer per jam yang mampu mengangkat atap rumah,
menerbangkan jendela dan mencabut pohon beserta akar-akarnya. Karena menghantam
kawasan gunung berapi, badai ganas ini menimbulkan banjir bandang yang disertai longsor
lumpur vulkanik. Puluhan desa terkubur dalam longsoran tersebut. Selain topan Durian
negara Filipina juga pernah diserang badai Bilis dengan kecepatan 75 km per jam dan
putaran angin dengan kecepatan 95 km per jam. Topan Cimaron dengan kecepatan 200 km
per jam juga pernah menyapu Filipina bagian utara. Pada tanggal 11 Agustus 2006 negara
Cina tepatnya di Provinsi Fujian diterjang badai Saomai dengan kecepatan 216 km per jam
dan mampu menenggelamkan 1.000 kapal nelayan. Negara Vietnam pada tanggal 5
Desember 2006 diterjang topan Durian yang mengakibatkan banyak orang meninggal,
ratusan kapal karam serta merusak ratusan rumah. Badai yang membawa
angin dengan kecepatan 120 km per jam ini juga diiringi dengan hujan deras yang
menyebabkan banjir bandang.
3. Tanah Longsor
Tanah longsor pernah terjadi di negara Filipina tepatnya di desa Guinsaigon, Saint Bernard,
sebelah selatan Pulau Leyte Filipina Tengah. Ratusan rumah terkubur akibat bencana tanah
longsor ini. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut secara berturut-turut merupakan
penyebab terjadinya tanah longsor ini. Tanah di sekitar wilayah tersebut menjadi labil
sehingga mampu menumbangkan pepohonan dan ikut hanyut bersama dengan arus air
yang deras.
4. Banjir
Negara Malaysia tepatnya di Kuala Lumpur akhir tahun 2006 dilanda bencana alam banjir
sehingga lebih dari 30.000 orang
mengungsi. Banjir tersebut memutus jalur transportasi jalan dan kereta api di seluruh
wilayah negara bagian Johor. Banjir besar juga melanda sebagian Singapura yang
mengakibatkan tanah longsor dan sejumlah persimpangan jalan tidak dapat dilalui oleh alat
transportasi. Genangan besar terjadi di bagian utara dan tengah Singapura.
5. El Nino
El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti sang bayi kristus. Dinamakan El Nino karena
sering muncul ketika perayaan Natal di akhir tahun. El Nino merupakan interaksi antara
atmosfer tropis dan samudra tropis. Setiap dua hingga tujuh tahun sekali. Perubahan
tekanan udara di atas Samudra Pasifik menyebabkan angin tropis bertiup menuju
khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan permukaan perairan menjadi hangat. Suhu panas yang
ditimbulkan El Nino dapat mematikan banyak ikan dan burung laut karena menghambat
naiknya perairan dingin yang kaya nutrisi ke permukaan.

1. Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia


a. Gunung Meletus
Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Perlu kalian ketahui bahwa
hanya gunung berapi yang masih aktif yang dapat meletus. Mengapa gunung berapi dapat
meletus? Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma dari perut bumi dan keluar
melalui permukaan bumi. Gunung api yang pernah meletus antara lain Gunung Kelud,
Gunung Galunggung, Gunung Agung, Gunung Merapi, dan lain-lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi
yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah
pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya
tidak mampu diprediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu
hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang
sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat
dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan bangunan yang kuat
sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi
dibedakan menjadi:
1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada pertengahan tahun 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan
banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat
yang aman seperti di tanah lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda
darurat sebagai tempat tinggal sementara.
c. Tsunami
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan
gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar
laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang
mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam
internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya
pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai
Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa
sekitar 6,8 skala richter.
d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara
terus menerus tanpa henti. Banjir merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah
Indonesia. Peristiwa banjir bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007.
Hampir seluruh wilayah Jabodetabek terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak
korban jiwa. Beberapa korban yang mengungsi di berbagai penampungan mulai terserang
penyakit.
e. Angin Topan
Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu memporak
porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut besar akan
mampu merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar. Di Indonesia terjadi pada awal
tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun
2006 terjadi topan Isobel yangsemula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan
Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak ke Australia.
f. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin
curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Di
Pulau Sumatra sering terjadi peristiwa tanah longsor yang menelan korban harta benda dan
jiwa.
2. Sebab-sebab Terjadinya Gejala Alam
Gejala alam di Indonesia terjadi karena berbagai sebab di antaranya wilayah Indonesia yang
dilintasi oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum
Mediterania yang menyebabkanbanyak gunung berapi. Aktivitas gunung berapi
menyebabkan terjadinya gempa vulkanik, sedangkan pergeseran lempeng
benua menyebabkan gempa tektonik. Bila pusat gempa terjadi di lautan maka akan terjadi
badai tsunami. Iklim di Indonesia menyebabkan angin musim yang kadangkadang bisa
terjadi angin topan, sedangkan curah hujan yang terjadi menyebabkan banjir dan tanah
longsor.
a. Gunung Meletus
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas
permukaan. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama kali magma meletus ke
permukaan. Setelah magma terbentuk, sebuah gunung berapi akan terus meletus selama
masih banyak magma yang terkandung di dalamnya. Jarak antara satu letusan dengan
letusan yang lain membutuhkan waktu yang relatif lama.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi yang dibedakan menurut penyebab kejadiannya memiliki sebab masing-
masing sesuai dengan nama dan jenis gempa tersebut.
1) Gempa bumi tektonik
Gempa ini disebabkan oleh adanya pergeseran kerak bumi. Gempa bumi tektonik terjadi
akibat pelepasan tenaga dari pergeseran lempeng-lempeng tektonik di permukaan bumi.
Lempeng tektonik adalah suatu bagian kerak bumi yang sangat keras. Di bawahnya terdapat
lapisan bumi yang lebih lunak sehingga lempeng-lempeng ini seolah-olah terapung.
Beberapa ahli menyatakan bahwa lempengan lempengan ini selalu bergerak menjauh,
bergesekan, atau bertabrakan satu sama lain. Menurut para ahli geologi, Indonesia adalah
gugusan pulau yang mengapung di kerak bumi yang dikepung oleh lempeng Eurasia,
lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
2) Gempa bumi vulkanik
Gempa ini disebabkan adanya aktivitas gunung berapi yang akan meletus. Gempa bumi
terjadi ketika
gunung api akan meletus, pada saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama.
Jadi, timbulnya gempa hanya ada di sekitar gunung berapi.
3) Gempa tanah runtuh
Gempa tanah runtuh adalah gempa yang mengiringi bagian gua yang roboh, misalnya gua
kapur atau lorong pertambangan yang lapuk. Gempa ini hanya terjadi di sekitar runtuhnya
tanah tersebut.

c. Tsunami
Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung
berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai. Beberapa gelombang tsunami biasanya
cukup kecil, tetapi bisa menjadi sangat besar hingga menyebabkan banjir dan kerusakan
saat gelombang tersebut menghantam pantai. Nama tsunami diambil dari bahasa Jepang
yang artinya gelombang pelabuhan. Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak
naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi atau saat bagian gunung berapi yang
meletus runtuh ke dalam laut. Tsunami juga tercipta saat gempa atau letusan terjadi di
daratan dekat pantai. Saat terjadi gelombang tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak
lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke
segala arah dengan
kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang lainnya, ketika
gelombang tsunami memasuki air dangkal, maka kecepatannya akan menurun tetapi
ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu kalian ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini
melintas dengan sangat cepat. Ketika kecepatannya berkurang maka ketinggiannya naik
secara dramatis hingga dapat membentuk dinding air yang begitu tinggi dan menghantam
pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter.
Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan kedalaman pantai.
Tetapi kalian tidak perlu khawatir, tidak semua gempa dan letusan gunung berapi
menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa.
d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Hal ini terjadi jika terjadi hujan secara
terus menerus tanpa henti dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain itu, penyebab
terjadinya banjir juga karena ulah manusia sendiri. Penebangan pohon-pohon di hutan
secara liar, pembangunan vila-vila di pegunungan atau membuang sampah di sungai dapat
menimbulkan bencana banjir. Pohon-pohon sangat berguna untuk menahan air hujan agar
tidak langsung ke pemukiman. Akar-akar pohon akan menyerap air hujan sehingga air yang
mengalir ke daratan sedikit. Jika tidak ada pohon di hutan maka air hujan langsung menuju
ke pemukiman dalam jumlah besar sehingga air meluap. Begitu pula ketika sungai penuh
dengan sampah dan banyak pemukiman kumuh di sekitarnya, maka sungai akan mengecil
dan tidak mampu menampung debit air yang banyak dari pegunungan sehingga air meluap
di pemukiman penduduk.
e. Angin Topan
Angin topan adalah udara yang bergerak dari tekanan udara maksimum ke tekanan udara
minimum. Penyebab terjadinya angin topan adalah karena adanya pergerakan udara yang
sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan
merobohkan pohon.
f. Tanah Longsor
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama
gunung atau bukit. Hal ini biasanya terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi,
atau letusan gunung api. Longsor dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor
cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai
meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah
yang merusak rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik.
Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu
menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di
daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan
ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya
level air tanah.

B. Gejala Alam di Negara-negara Tetangga


Gejala alam tidak hanya melanda di negeri kita saja, tetapi negara-negara tetangga juga
mengalami hal serupa. Adapun gejala atau peristiwa alam yang terjadi di negara-negara
tetangga antara lain:
1. Gempa Bumi
Gempa bumi dahsyat yang datang pada musim dingin bulan Januari 1995 menghancurkan
kota Kobe sekitar 500 km sebelah barat Tokyo. Negara Jepang merupakan wilayah yang
berisiko tinggi terhadap bahaya gempa bumi dan letusan gunung berapi. Pada tanggal 27
Desember 2006 negara Taiwan diguncang gempa dengan kekuatan 7,1 skala Richter. Akibat
gempa tersebut jaringan kabel bawah laut Taiwan rusak hingga memperlambat layanan
internet sehingga mengganggu transaksi perbankan khususnya di pasar uang.
2. Badai/Topan
Negara Filipina pada tanggal 1 Desember 2006, dilanda badai yang disebut dengan
badai/topan Durian. Topan tersebut menghantam kawasan gunung berapi Manyon, daerah
timur Filipina yang berjarak 350 km selatan ibu kota Filipina. Kecepatan topan Durian itu
mencapai 225 kilometer per jam yang mampu mengangkat atap rumah, menerbangkan
jendela dan mencabut pohon beserta akar-akarnya. Karena menghantam kawasan gunung
berapi, badai ganas ini menimbulkan banjir bandang yang disertai longsor lumpur vulkanik.
Puluhan desa terkubur dalam longsoran tersebut. Selain topan Durian negara Filipina juga
pernah diserang badai Bilis dengan kecepatan 75 km per jam dan putaran angin dengan
kecepatan 95 km per jam. Topan Cimaron dengan kecepatan 200 km per jam juga pernah
menyapu Filipina bagian utara. Pada tanggal 11 Agustus 2006 negara Cina tepatnya di
Provinsi Fujian diterjang badai Saomai dengan kecepatan 216 km per jam dan mampu
menenggelamkan 1.000 kapal nelayan. Negara
Vietnam pada tanggal 5 Desember 2006 diterjang topan Durian yang mengakibatkan banyak
orang meninggal, ratusan kapal karam serta merusak ratusan rumah. Badai yang
membawa angin dengan kecepatan 120 km per jam ini juga diiringi dengan hujan deras yang
menyebabkan banjir bandang.
3. Tanah Longsor
Tanah longsor pernah terjadi di negara Filipina tepatnya di desa Guinsaigon, Saint Bernard,
sebelah selatan Pulau Leyte Filipina Tengah. Ratusan rumah terkubur akibat bencana tanah
longsor ini. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut secara berturut-turut merupakan
penyebab terjadinya tanah longsor ini. Tanah di sekitar wilayah tersebut menjadi labil
sehingga mampu menumbangkan pepohonan dan ikut hanyut bersama dengan arus air
yang deras.
4. Banjir
Negara Malaysia tepatnya di Kuala Lumpur akhir tahun 2006 dilanda bencana alam banjir
sehingga lebih dari 30.000 orang mengungsi. Banjir tersebut memutus jalur transportasi
jalan dan kereta api di seluruh wilayah negara bagian Johor. Banjir besar juga melanda
sebagian Singapura yang mengakibatkan tanah longsor dan sejumlah persimpangan jalan
tidak dapat dilalui oleh alat transportasi. Genangan besar terjadi di bagian utara dan tengah
Singapura.
5. El Nino
El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti sang bayi kristus. Dinamakan El Nino karena
sering muncul ketika perayaan Natal di akhir tahun. El Nino merupakan interaksi antara
atmosfer tropis dan samudra tropis. Setiap dua hingga tujuh tahun sekali. Perubahan
tekanan udara di atas Samudra Pasifik menyebabkan angin tropis bertiup menuju
khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan permukaan perairan menjadi hangat. Suhu panas yang
ditimbulkan El Nino dapat mematikan banyak ikan dan burung laut karena menghambat
naiknya perairan dingin yang kaya nutrisi ke permukaan. Angin fohn atau angin
lokal atau angin terjun adalah angin yang terjadi apabila ada gerakan massaudara yang
menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter. Massa udara yang
mencapai puncak pegunungan akan mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada
satu sisi lereng. Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang tingginya
pegunungan. Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan. Pada
daerah bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak menuruni lereng
pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan naiknya suhu udara, karena
setiap turun 100 meter udara naik 1 C. Dengan demikian angin yang turun bersifat panas
dan kering. Angin itulah yang disebut angin fohn.
Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara)
2. Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
3. Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
4. Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
5. Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)

a. Banjir dan Kekeringan


Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim
hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan bencana yang sudah
menjadi langganan bagi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap
tahun terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah
manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan
contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.
b. Letusan Gunung Berapi

Gunung Meletus

Diperkirakan gunung di Indonesiamencapai 130 buah. Indonesia merupakan daerah


pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng
Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai
Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasifik di utara Irian dan Maluku
utara. Pada pertemuan lempeng-lempeng itu terjadi lipatan dan patahan sehingga
terbentuk retakan. Pada retakan itu keluarlah magma. Magma adalah zat liat dan sangat
panas yang muncul ke permukaan bumi. Letusan gunung berapi menyebabkan terjadinya
banyak kerusakan lingkungan. Misalnya tumpukan abu vulkanik dan pasir, awan panas,
kebakaran hutan, serta banjir lahar.
Peristiwa letusan gunung yang belum lama terjadi misalnya letusan Gunung Egon. Gunung
Egon terletak di Nusa Tenggara Timur. Pada bulan April 2008 gunung ini meletus. Akibatnya,
timbul kepulan debu setinggi 4.000 meter. Semburan debu yang muncul membuat
warga Sikka di sekitar Gunung Egon panik. Letusan Merapi 2010, Aktivitas seismik dimulai
pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa
tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 165 orang tewas. Gunung Soputan di
Sulawesi Utara meletus pada Minggu (26/8/2012), sekitar pukul 21.50 Wita.
c. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan sebuah getaran hebat yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa
alami. Yang dimaksud dengan peristiwa alami misalnya patahan pada kulit bumi, letusan
gunung berapi, dan runtuhan lereng pegunungan. Pada umumnya daerah-daerah yang
menjadi jalur gempa bumi terdapat di sepanjang pegunungan berapi. Hal ini disebabkan
pada jalur tersebut banyak terjadi patahan, gunung meletus, dan runtuhan.
Berdasarkan catatan dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG)
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, ada beberapa wilayah Indonesia yang rawan
gempa. Berikut ini peta daerah rawan gempa yang ada di Indonesia.

Daerah rawan gempa di Indonesia

Beberapa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain :


Gempa bumi Samudera Hindia 26 Desember 2004. Gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia,
lepas pantai barat Aceh. 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 30
meter. Gempa bumi Sumatera tahun 28 Maret 2005 berkekuatan 8,7 SR. Pusat gempanya
berada di 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia. Gempa bumi Jawa tahun
2006, Gempa bumi Jawa pada 17 Juli 2006, gempa bumi berkekuatan 7.7 pada skala Richter
di lepas pantai Jawa Barat. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang
menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa.
Gempa bumi Bengkulu, Gempa Bumi Bengkulu 12 September 2007 memiliki kekuatan 7.9
SR. Pusat gempa terletak kira-kira 10 km di bawah tanah, sekitar 105 km lepas pantai
Sumatra. Gempa bumi di Papua tahun 2009, Gempa bumi di Papua 2009 memiliki kekuatan
7,6 pada Skala Ricther. Gempa bumi terjadi pada tanggal 4 Januari 2009.
Gempa bumi di Sumatera tahun 2009 berkekuatan 7,6 SR, Gempa bumi Sumatera Barat
2009 ini terjadi pada 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar
50 km barat laut Kota Padang.
d. Kebakaran Hutan

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dapat terjadi dengan sendirinya atau karena ulah manusia. Penyebab
alami kebakaran hutan misalnya akibat gesekan dahan pohon yang mengering pada musim
kemarau. Kebakaran hutan di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh pembakaran hutan
untuk lahan pertanian. Pepohonan ditebangi dan dibakar untuk
mempermudah pembersihannya. Kebakaran hutan akan semakin sulit diatasi
apabila melanda daerah yang banyak menyimpan sisa kayu di dalam tanah. Api yang
bertahan berminggu-minggu di bawah tanah akan menjadi besar jika tertiup angin.
Hutan yang terbakar memiliki akibat lebih parah yaitu pencemaran udara. Asap dari
kebakaran hutan akan menyebabkan penduduk di sekitar hutan mengalami gangguan
pernapasan. Akibat asap yang membubung, jalur penerbangan mengalami gangguan.
Pesawat terbang tidak berani melintas di sekitar lokasi kebakaran hutan karena adanya
gangguan asap.
e. Tanah Longsor
Jenis tanah di Indonesia banyak yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah ini
memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir. Selain itu, tanah berasal
dari gunung berapi adalah tanah yang subur. Akan tetapi, tanah jenis ini sangat
berpotensi longsor pada musim hujan. Jika tidak ada tanaman keras yang berakar kuat,
tanah ini berpotensi mendatangkan bencana alam. Setidaknya terdapat 918 lokasi
rawan longsor di Indonesia. Lokasi tersebut tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra
Barat, Sumatra Utara, Yogyakarta, dan Kalimantan
Peristiwa alam di Negara Tetangga.
1. Topan Nargis di Myanmar
Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/jam. Pada bulan
Mei 2008 angin ini telah memorak-porandakan lima wilayah di Myanmar. Wilayah tersebut
adalah Yangon, Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Jumlah korban topan nargis diperkirakan
mencapai 77.700 orang dan 42.000 lainnya dinyatakan hilang. Akibat bencana ini rumah
penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum rusak parah. Badai ini juga menyebabkan tanah
longsor dan melumpuhkan pusat tenaga listrik. Badai topan nargis ini merupakan badai
topan tropis yang terparah di Asia.
2. Badai di Vietnam
Ratusan orang meninggal di Vietnam pada tahun 2006 akibat terjadinya badai tropis. Badai
tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji adalah jenis badai yang sering melanda daerah
utara Vietnam. Pada bulan Oktober 2007 pemerintah Vietnam bahkan mengungsikan 500
ribu warganya dari wilayah pesisir. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya serangan
badai lekima. Banjir dan badai telah meminta korban nyawa sebanyak 86 orang di Vietnam
pada tahun 2007. Pada tahun 2006 lebih dari enam ratus orang meninggal dunia akibat
bencana ini.
3. Banjir di Malaysia
Malaysia sering kita sebut sebagai negeri Jiran yang artinya tetangga dekat. Letak Malaysia
memang sangat dekat dengan Indonesia. Malaysia terdiri atas dua bagian, yaitu Malaysia
Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka. Malaysia Timur
bergabung dengan Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan salah satu negara yang sering
dilanda banjir. Daerah-daerah di Malaysia terutama di wilayah Pahang, Johor, dan
Malaka hampir setiap tahun mengalami bencana ini. Penyebab utama banjir di Malaysia
adalah bertiupnya angin muson yang terjadi setiap bulan November hingga Februari. Pada
tahun 2006 Malaysia mengalami banjir terhebat dalam seratus tahun terakhir.
4. Letusan Gunung dan Badai Tropis di Filipina
Peristiwa alam paling menonjol yang terjadi di Filipina adalah peristiwa gunung meletus
dan badai tropis. Gunung yang sering meletus bernama Gunung Mayon dan Parker.
Gunung Mayon terakhir meletus pada tanggal 17 Juli 2006. Pada tahun 1995 kawah Gunung
Parker pernah berlubang hingga terjadi banjir lumpur yang membawa banyak korban jiwa.
Badai tropis di Filipina pada umumnya terjadi pada bulan September hingga November.
Filipina merupakan salah satu daerah yang sering mengalami badai tropis. Jenis badai
terkenal di Filipina adalah badai tropis durian dan fengshen. Badai tropis durian yang pernah
meluluhlantakkan Filipina pada tahun 2006 mengakibatkan 37 penduduk meninggal dunia.
Badai ini juga membawa dampak iklim di Indonesia. Akibat badai tersebut musim
kemarau di wilayah Indonesia bertambah lama. Ekor badai durian telah menarik awan di
Sumatra dan Jawa. Akibatnya, awan yang mestinya menjadi hujan di Sumatra dan Jawa pun
gagal. Badai fengshen dengan kekuatan 195 km/jam yang terjadi di Manila dan Provinsi
Iloilo pada tanggal 22 Juni 2008 menyebabkan terjadinya banjir setinggi dua meter di
sejumlah tempat. Korban tewas akibat bencana ini diperkirakan 85 orang. Lebih dari dua
puluh ribu warga Filipina juga mengungsi akibat bencana ini.
5. Angin Topan di Australia
Wilayah Australia sering dilanda topan tropis dengan angin yang bertiup sangat keras. Angin
topan tropis dapat merusakkan bangunan, satwa, dan mengancam hidup manusia. Pada
tahun 1975 angin topan Olivia merusakkan sebagian besar Kota Darwin dan menyebabkan
49 orang meninggal serta 16 orang hilang di laut. Angin topan merupakan masalah sekitar
bulan November sampai Maret. Satelit cuaca melacak angin topan ini untuk
mengetahui kedatangannya dan memperingatkan penduduk mengenai hal ini. Angin topan
di Australia digolongkan menurut skala 15 sesuai dengan kecepatan anginnya.
6. Gempa Bumi dan Tsunami di Asia Tenggara
Tentu kamu pernah mendengar berita tentang peristiwa gempa bumi tanggal 26 Desember
2004 yang disusul dengan terjadinya tsunami. Gempa yang melanda beberapa wilayah di
Asia, khususnya Asia Tenggara ini merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900 dan
menewaskan lebih dari 220.000 orang. Gelombang tsunami menghantam negara-negara
Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, bahkan ke negara Asia dan
Afrika seperti Sri Lanka, India, dan Somalia.
Akibat pemanasan global, terjadi perubahan besar di Asia Tenggara. Berikut ini beberapa
peristiwa yang terjadi di Asia Tenggara akibat pemanasan global.
1. Peningkatan Suhu
Diperkirakan sejak tahun 1998 terjadi peningkatan suhu di wilayah Asia Tenggara. Udara
menjadi lebih panas pada siang hari dan lebih hangat pada malam hari.
2. Hujan dan Banjir
Peningkatan hujan ekstrem menyebabkan terjadinya banjir di beberapa negara Asia
Tenggara. Misalnya banjir di Vietnam, Filipina, Kampuchea, dan Indonesia.
3. Kemarau Panjang
Kemarau akibat pemanasan global terjadi di Myanmar, Laos, Filipina, Indonesia, dan
Vietnam. Kemarau panjang pada tahun 1997 dan 1998 mengakibatkan gagal panen,
kekurangan air, dan kebakaran hutan.
4. Puting Beliung/Topan
Rata-rata puting beliung menerpa kawasan Filipina dua puluh kali

A.Gejala Alam
Gejala alam adalah peristiwa yang terjadi karena keadaan permukaan bumi.Di indonesia
dan di negara negaara di dunia sering terjadi gejala gejala alam.Gejala alam berhubungan
kenampakan alam di negara tersebut.kenampakan alam di asia tenggara sebagian besar
merupakan daerah alam pegunungan dan sebagian merupakan gunung berapi aktif.
Di asia tenggara mengalir sungai sungai besar,seperti sungai kapuas, sungai bengawan solo
di indonesia ,sungai mekhong di vietnam ,laos,kamboja.sungai chao pharayadi thailand,
sungai irawady di myanmar dan lain lain
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak kita harapkan datangnya.Sebab
bencana alam dapat merenggut korban jiwa dan meningggalkan kerugian yang cukup besar
, namun ada juga bencana alam yang disebabkan oleh manusia.Manfaat yang dapat di ambil
dari alam antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pangan ,sandang dan sumber tambang.
2. Sebagai tempat pemukiman atau tempat tingal .kita bisa tingaal di dataran rendah
dataran tinggi dan pesisir pantai.
3. Sebagai sumber tenaga untuk transportasi darat,laut,udara.
Bencana alam dapat terjadikarena faktor alam dan manusia .Bencana alam yang terjadi
karena faktor alam ,misalnya gunung meletus ,gempa bmi,angin topan,banjir,erosi,dan
kemarau panjang.Namun,adakalanya banjir dan tanah longsor di akibatkan oleh perbuatan
manusia.
B.Bencana Alam dan Cara Menghadapinya
Secara garis besar berdasarkan penyebabnya bencana alam yang di bedakan menjadi 3
yaitu bencana alam geologis, klimatologis, dan ekstraterial.
1. Becana alam geologis
Bencana alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh faktor yang bersumber
dari bumi. Berikut bencana alam geologis :
a.Gempa bumi
Gempa bumi merupakan gejala pelepasan energi berupa gelombang yang menjalar
ke permukaan bumi. Akibat adanya gangguan di kerak bumi berupa patahan, runtuh dan
hancur.
Cara yang dapat di lakukan untuk menghadapi gempa yang terjadi adalah sbg brikut:
Membangun rumah tahan gempa
Memasang alat pendekteksi gempa
Mengadakan simulasi penyelamatan bila terjadi gempadan tsunami.
Memberikan pengarahan tanda tanda terjadinya gempa.
a. Letusan gunung berapi.
Gaya endogen yang mampu menimbulakan bencana alam adalah letusan gunung
berapi.ketika akan meletus dan saat meletus gunung berapi menimbulkan gaya endogen
atau getaran gempa.material material yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus
sangat bebahaya bagi manusia atau makhluk hidup lainnya . material tersebut antara lain
lahar,awan panas , batu batuan ,pasir,kerikil,maupun debu.
Akibat yang ditimbulkan oleh gunung meletus yaitu sebagai berikut.
Berkurangnya sumber air bersih karena debu dan lumpur.
Terbakarnya hutan dan tumbuhan disekitarnya .
Awan panas yang dapat membuat makhluk hidup bermatian.
Lahan pertanian dan pemukiman menjadi rusak.
Polusi udara dan gas beracun yang di akibatkan letusan.
Aliran lahar menyebabkan pendangkalan sungai.
Cara-cara yang dilakukan untuk menghadapi letusan gunung api adalah sebagai berikut.
Mebuat sungai atau saluran untuk aliran lahar panas.
Memindahkan penduduk ke pemukiman yang lebih aman.
C. Gerakan tanah atau tanah longsor
Bencana alam tanah longsor dipicu oleh faktor klimatologis seperti hujan tetapi
gejala awalnya di sebabkan dari kondisi geologis seperti karakteristik tanah
,bebatuan dan tingkat kelandaian tanah.
Erosi bisa disebabkan oleh air sungai .gelombang laut ,dan tenaga angin.
1. Erosi oleh air sungai
Arus sungai yang deras dapat menghanyutkan batu batuan besar.akibat saling
bergesekan ,batu batu itu pecah menjadi serpihan yang halus dan pasir .erosi sungai dapat
menimbulkan adanya lembah , jurang ,dan ngarai,contohnya ngarai anai di Sumatra Barat
dan Grand Canyon di Amerika serikat.
2. Erosi oleh angin (deflasi)
Erosi oleh angin banyak terjadi di gurun .pasir dapat diterbangkan sampai ke tempat-
tempat yang jauh oleh angin .erosi oleh angin di gurun membentuk lautan pasir yang
berbukit-bukit atau bergelombang.
3. Erosi es dan gletser(glasial)
Gletser adalah lapisan es salju yang tebal pada pegunungan yang menagalir atau bergerak
dengan lambat .gletser mengikis batuan-batuan ke bawah dan kesamping .gletser juga
dapat menyeret batu-batu di sekitarnya .erosi es di indonesia banyak terjadi di puncak jaya ,
pegunungan Papua.
4. Erosi oleh air laut (abrasi)
Abrasi terjadi karena gelombang laut memukul dinding pantai secara terus menerus .
semakin curam suatu pantai akan semakin cepat rusak akibat hantaman gelombang .apalagi
kalau dinding panatai itu terdiri atas lapisan kapur .pada saat ini angin bergerak kencang
,batuan dapat juga terkikis bersama pasir. Pengikisan pasir yang dilakukan oleh angin
disebut korasi.
Akibat yang di timbulakan oleh adanya erosi adalah erosi adalah sebagai berikut.
Tanah longsor yang memutuskan jaringan transportasi dan komukiasi
jaringan listrik serta instalasi air bersih.
Rusakanya areal permukiman ,lahan pertanian ,dan perkebunan.
Pendangakalan danau dan bendungan sehingga banjir sering terjadi.
Rusaknya pantai dan berkurangnya wilayah daratan.
Untuk mengurangi terjadinya erosi dan bahaya yang di timbulkannya .tindakan yang harus
kita lakukan adalah sebagai berikut.
Mengadakan reboisasi hutan yang gundul.
Pemberlakuan tebang pilih tanam dan sanksi bagi yang melanggar.
Menanam tanaman keras maupun rerumputan .
Membuat sistem terasering untuk mencegah laju pengikisan tanah.
Membuat sengkedan untuk mengurangi pengikisan tanah secara vertikan .
Menetapkan kawasan hutan lindung dan daerah resapan.
Mengguakan bahan penyubur tanah sebagai pencegah erosi bagi tanah yang sangat
tandus.
D. Tsunami
Tsunami merupakan gejala susulan akibat gempa bumi yang berpusat di dasr laut
,perlu kalian ketahui bahwa tidak semua gempa menyaebabkan tsunami.Tsunami juga dapat
terjadi akibat letusan gunung berapi yang ada di dasar laut .Selain itu runtuhan yang ada di
dasar laut .selain itu runtuhan yang ada di dasar laut juga mampu menimbulkan tsunami.
Adapun langkah yang harus di tempuh oleh kelompok masyarakat dalam mengurangi
jumlah kerugian akibat bencana sebagai berikut
1. Melakukan pemetaan daerah rawan genangan tertinggi jika ada tsunami.
2. Membuat jalur evakuasi .
3. Menetukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cuku aman.
4. Berkordinasi dengan badan meteorolohi dan geofisika(BMG) kepolisian,rumah sakit.dan
pemerintah daerah.
2.Bencana Alam Klimatologis
Bencana alam klimatologis adalah bencanan alam yang disebabkan oleh cuaca yang
berubah . berikut macam-macam bencana alam klimatologis.
a. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas.
Penyebab banjir di antaranya sebagai berikut.
1. Tersumbatnya aliran sungai atau selokan .
2. Naikanya pemukaan air laut sehingga terjadi gelombang pasang.
3. Penebangan hutan yang berlebihan.
4. Curah hujan yang tinggi.
5. Aliran sungai terbendung oleh aliran larva dari gunung api.
6. Pembangunan pemukiman yang berlebihan dan menumpuk.
7. Pemukiman liar di bantaran sungai .
Cara mengatasi banjir di antaranya sebagai berikut.
1. Tidak membuang sampah di sungai atau aliran air.
2. Membuat kincir untuk menyedot sumbatan air,
3. Membuat water keep
4. Melarang penggunaan lahan untuk permukiman di daerah resapan.
5. Membuat terasering .
6. Membuat waduk atau bendungan.
7. Membangun tanggul terutama di daerah perkotaan.
8. Melakukan tebang pilih.

b.Badai
Badai merupakan tiupan angin yang sangat kencang dan besar. Badai atau
angin topan sangat merugikan manusia.akibat yang di timbulkan antara lain sebagai
berikut.
1. Robohnya pemukiman penduduk pohon pohon gedung perkantoran ,dan fasilitas
umum lainnya.
2. Mengganggu dan membahayakn penerbangan.
3. Rusaknya tanaman pertanian .perkebunan dan kehutanan sehingna gagal panen.
4. Gangguan listrik dan air serta sistem komunikasi.
5. Gelombang laut mengganggu perjalanan laut dan pelayaran nelayan menangkap ikan.
Sebagai negara yang sering dilanda angin topan upaya yang dapat kita lakukan antara lain
sebagai berikut.
1. Memberi penerangan kepada masyarakat mengenai tanda tanda perubahan cuaca yang
mengarah kepada angin topan.
2. Pada saat terjadi angin topan , menghimbau masyarakat ke tempat tempat aman yang
jauh dari bangunan bangunan.
3. Segera membersihkan dari puing puing reruntuhan akibat angin topan.
4. Memberi lapaoran cuaca yang tepat sehingga mengurangi bahaya untuk penerbangan
dan pelayaran.
c.Kekeringan
Kondisi iklim yang panas tanpa adanya hujan menyebabkan tanah dan tumbuhan menjadi
kering .saat terjadi kekeringan .air sulit didapat. Banyak tanaman yang mati tanah menjadi
retak retak karena kekurangan air.
Sumber mata air seperti sumur dan sungai menyusut atau mengering .
Berikut ini faktor faktor yang turut memper buruk terjadinya kenaikan suhu dan
kemarau panjang.
1. Perkembangan industri
Pabrik dan mesin-mesin industri menyebabkan meningkatnya polusi udara (CO2).
Penggunaan lampu-lampu listrik juga dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara.
2. Perubahan iklim
Iklim di bumi secara alamiah mengalami pergeseran . hal ini dikarenakan rotasi dan revolusi
bumi mengelilingi matahari . perubahan iklim ini terjadi dalam waktu tertentu , misalnya 10
tahunan atau 20 tahunan.
3. Rusaknnya lapisan ozon
Apakah di rumah mu terdapat kulkas .? kulkas menggunakan freon .kamu mungkin tidak
menyadari akibat pembuangan gas freon itu. Freon dapat menyebabkan lapisan
ozon semakin tipis dan berlubang . sisa sisa gas hidrogen dan cat semprot juga dapat
merusak ozon . apabila ozon berlubang ,maka sinar matahari langsung menuju bumi tanpa
penyaringan . Hal ini berakibat suhu di bumi semakin panas.
Akibat yang di timbulakan oleh kemarau panjang adalah seperti berikut .
1. Mengeringnya sumber air .seperti sumur .sungai dan danau.
2. Kebakaran hutan.
3. Gagal panen karena lahan pertanian mengering terutama sawah tadah hujan.
4. Usaha peternakan terancam karena tumbuhan dan padang rumput kering.
Akibat kemarau panjang dapat dkurangi dengan cara cara seperti berikut.
1. Melakukan reboisasi dan penghijauan.
2. Memperbanyak sumur resapan.
3. Membangun bendungan dan tempat penampungan cadangan air hujan.
4. Memberi penerangan kepada penduduk tentang penyulingan air bersih
5. Membuat hujan buatan jika keadaan semakin berbahaya dan kekeringan sulit di atasi.
3.Bencana Alam Ekstraterestrial.
Bencan alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang disebabkna oleh benda
dari luar angkasa. Hantaman meteor atau benda dari luar angkasa yang menbarak bumi .
Hal ini terjadi pada tahun 1908 di rusia . meteor atau bintang beralih jatuh ke bumi dan
mengakibatkan lubang yang sangat luas menyerupai
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi
yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah
pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya
tidak mampu diprediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu
hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang
sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat
dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang kuat
sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi
dibedakan menjadi:
1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada pertengahan tahun 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan
banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat
yang aman seperti di tanah lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda
darurat sebagai tempat tinggal sementara.

gempa di Sumatera Barat


c. Tsunami

Tsunami (bahasa Jepang: ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti

"ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung
berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantamanmeteor di
laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung
dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut
dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam.
Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya
sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang
berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun
hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai
puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari
bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena
hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan
gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar
laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang
mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam
internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya
pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai
Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa
sekitar 6,8 skala richter.
Nangro Aceh Darussalam, Indonesia

d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara
terus menerus tanpa henti. Banjir merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah
Indonesia. Jenis dan penyebab utama banjir
Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan
tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan
rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.
Peristiwa banjir bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir
seluruh wilayah Jabodetabek terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak korban jiwa.
Beberapa korban yang mengungsi di berbagai penampungan mulai terserang penyakit.

banjir di jakarta
e. Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih
yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-
daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.[1] Angin topan disebabkan oleh
perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca.[rujukan?] Angin paling kencang yang terjadi di
daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah
sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.[1]
Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu
memporak-porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut
besar akan mampu merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar. Di Indonesia terjadi
pada awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon,
Bali. Tahun 2006

El-Nino, menurut sejarahnya adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk
atau nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian timur
menjelang hari natal (Desember). Fenomena yang teramati adalah meningkatnya suhu
permukaan laut yang biasanya dingin. Fenomena ini mengakibatkan perairan yang tadinya
subur dan kaya akan ikan (akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang
membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi sebaliknya. Pemberian nama El-Nino pada
fenomena ini disebabkan oleh karena kejadian ini seringkali terjadi pada bulan Desember.
El-Nino (bahasa Spanyol) sendiri dapat diartikan sebagai anak lelaki. Di kemudian hari para
ahli juga menemukan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi
pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya
upwelling. Kebalikan dari fenomena ini selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa
Spanyol) yang berarti anak perempuan (oseanografi.blogspot.com., 2005). Fenomena ini
memiliki periode 2-7 tahun..

El-Nino (gambar di atas) akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan
timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian
ini mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di
sekitar kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia,
sehingga di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari
normal (gambar di bawah)

Suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari biasa pada waktu-
waktu tertentu, walaupun tidak selalu. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya
fenomena La-Nina (gambar di bawah). Tekanan udara di kawasan equator Pasifik barat
menurun, lebih ke barat dari keadaan normal, menyebabkan pembentukkan awan yang
lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya
b. Letusan Gunung Berapi
Jumlah gunung berapi di Indonesia sangat banyak. Diperkirakan mencapai 130 buah.
Mengapa Indonesia memiliki begitu banyak gunung berapi? Hal ini disebabkan wilayah
Indonesia terdapat pertemuan berbagai lempeng bumi. Pada pertemuan lempeng-lempeng
itu terjadi lipatan dan patahan sehingga terbentuk retakan. Pada retakan itu keluarlah
magma. Magma adalah zat liat dan sangat panas yang muncul ke permukaan
bumi. Beberapa gunung berapi masih aktif karena masih sering meletus. Letusan gunung
berapi menyebabkan terjadinya banyak kerusakan lingkungan. Misalnya tumpukan
abu vulkanik dan pasir, awan panas, serta banjir lahar. Pada saat letusan hebat, gunung
mengeluarkan magma yang membara sehingga kebakaran hutan di sekitar gunung sulit
untuk dihindari. Peristiwa letusan gunung yang belum lama terjadi misalnya letusan Gunung
Egon. Gunung Egon terletak di Nusa Tenggara Timur. Pada bulan April 2008 gunung ini
meletus. Akibatnya, timbul kepulan debu setinggi 4.000 meter. Semburan debu yang
muncul membuat warga Sikka di sekitar Gunung Egon panik. Gunung Egon merupakan
contoh gunung yang masih aktif. Dapatkah kamu menyebutkan gunung-gunungaktif yang
berada di Indonesia?
c. Gempa Bumi
Apakah kamu pernah merasakan gempa bumi? Bagaimana perasaanmu? Pasti kamu sangat
ketakutan, apalagi jika gempa bumi itu sangat kuat. Jika terjadi gempa yang kuat, akan
banyak kerusakan yang terjadi. Kerusakan rumah, tempat ibadah, jalan, kantor, sekolah,
dan lain-lain akan dialami. Gempa juga menyebabkan penduduk luka-luka atau bahkan
meninggal dunia. Kejadian gempa bumi sering dirasakan penduduk Indonesia. Gempa bumi
merupakan sebuah getaran hebat yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alami. Yang
dimaksud dengan peristiwa alami misalnya patahan pada kulit bumi, letusan gunung berapi,
dan runtuhan lereng pegunungan. Pada umumnya daerah-daerah yang menjadi jalur
gempa bumi terdapat di sepanjang pegunungan berapi. Hal ini disebabkan pada jalur
tersebut banyak terjadi patahan, gunung meletus, dan runtuhan. Berdasarkan catatan dari
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral, ada beberapa wilayah Indonesia yang rawan gempa. Berikut ini peta
daerah rawan gempa yang ada di Indonesia.

d. Kebakaran Hutan
Fenomena kebakaran hutan sering terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dapat terjadi
dengan sendirinya atau karena ulah manusia. Penyebab alami kebakaran hutan misalnya
akibat gesekan dahan pohon yang mengering pada musim kemarau. Akan tetapi, kebakaran
di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh pembakaran hutan untuk lahan
pertanian. Dengan dalih membuka lahan pertanian, para petani ramai-ramai membuka
hutan. Pepohonan ditebangi dan dibakar untuk mempermudah pembersihannya. Jika hal ini
dilakukan pada musim kemarau, kemungkinan api akan menjalar. Kebakaran hutan akan
semakin sulit diatasi apabila melanda daerah yang banyak menyimpan sisa kayu di dalam
tanah. Api yang bertahan berminggu-minggu di bawah tanah akan menjadi besar jika tertiup
angin. Hutan yang terbakar memiliki akibat lebih parah yaitu pencemaran udara. Asap dari
kebakaran hutan akan menyebabkan penduduk di sekitar hutan mengalami gangguan
pernapasan. Akibat asap yang membubung, jalur penerbangan mengalami gangguan.
Pesawat terbang tidak berani melintas di sekitar lokasi kebakaran hutan karena adanya
gangguan asap. Indonesia merupakan daerah yang sering mengalami bencana alam. Di
antara bencana-bencana alam itu ada yang memang murni disebabkan oleh alam. Akan
tetapi, ada pula bencana yang terjadi akibat ulah manusia. Bersama dengan empat
orang temanmu, analisislah peranan manusia dalam terjadinya bencana alam di
Indonesia. Bacakan hasilnya di depan kelas. Beri kesempatan kepada kelompok yang lain
untuk menanggapi hasil analisis kelompokmu.

e. Tanah Longsor
Jenis tanah di Indonesia banyak yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah ini
memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir. Selain itu, tanah berasal
dari gunung berapi adalah tanah yang subur. Akan tetapi, tanah jenis ini sangat
berpotensi longsor pada musim hujan. Jika tidak ada tanaman keras yang berakar kuat,
tanah ini berpotensi mendatangkan bencana alam. Setidaknya terdapat 918 lokasi
rawan longsor di Indonesia. Lokasi tersebut tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra
Barat, Sumatra Utara, Yogyakarta, dan Kalimantan.
B. Peristiwa Alam di Negara Tetangga
Indonesia dikelilingi oleh beberapa negara. Negara-negara di sekitar Indonesia ini disebut
negara tetangga. Pada umumnya negara tetangga Indonesia memiliki kondisi alam yang
mirip dengan Indonesia. Keadaan fisik negara-negara tetangga Indonesia pada umumnya
bergunung-gunung dengan dataran rendah yang sempit. Deretan Pegunungan Sirkum
Pasifik dan Mediteranian melalui negara-negara tetangga Indonesia. Berikut ini peristiwa-
peristiwa alam yang terjadi di negaranegara tetangga Indonesia.

1. Topan Nargis di Myanmar


Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/jam. Pada bulan
Mei 2008 angin ini telah memorak-porandakan lima wilayah di Myanmar. Wilayah tersebut
adalah Yangon, Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Jumlah korban topan nargis diperkirakan
mencapai 77.700 orang dan 42.000 lainnya dinyatakan hilang. Akibat bencana ini rumah
penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum rusak parah. Badai ini juga menyebabkan tanah
longsor dan melumpuhkan pusat tenaga listrik. Badai topan nargis ini merupakan badai
topan tropis yang terparah di Asia.
2. Badai di Vietnam
Ratusan orang meninggal di Vietnam pada tahun 2006 akibat terjadinya badai tropis. Badai
tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji adalah jenis badai yang sering melanda daerah
utara Vietnam. Pada bulan Oktober 2007 pemerintah Vietnam bahkan mengungsikan 500
ribu warganya dari wilayah pesisir. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya serangan
badai lekima. Banjir dan badai telah meminta korban nyawa sebanyak 86 orang di Vietnam
pada tahun 2007. Pada tahun 2006 lebih dari enam ratus orang meninggal dunia akibat
bencana ini.

Anda mungkin juga menyukai