Anda di halaman 1dari 3

Bencana Alam dan Pengurangan Risiko Bencana

Gempa Bumi
Gempa bumi adalah guncangan di permukaan Bumi yang diakibatkan oleh pelepasan di
lempeng Bumi yang menimbulkan gelombang seismik. Gempa bumi yang kuat dapat
menggetarkan bangunan-bangunan dan menyebabkan celah besar pada tanah.

1. Wilayah Indonesia Rawan Bencana Gempa Bumi


Hampir semua wilayah di Indonesia terletak pada jalur gempa bumi, karena secara
geologis, Indonesia terletak di antara tiga lempeng besar bumi, yaitu Hindia-Australia, Eurasia,
dan Pasifik. Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak 3-4 cm tiap tahun. Oleh karena
pergerakan tersebut, terjadilah gesekan antarlempeng. Jika tingkat elastisitas suatu lempeng tidak
mampu menahan gesekan, dapat terjadi gempa bumi. Lempeng Hindia-Australia selalu bergerak
ke arah utara, sedangkan Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat. Keduanya melesak ke bawah
Lempeng Eurasia.
Pada lempeng Eurasia yang terletak di sebelah utara Indonesia terdapat pulau-pulau Jawa,
Sumatera, dan Kalimantan. Pada Lempeng Pasifik, terdapat pulau-pulau Maluku, Sulawesi, dan
Papua. Adapun pada Lempeng Hindia-Australia yang terletak di Samudra Hindia, terdapat
pulau-pulau kecil.
Letak geologis Indonesia tersebut memiliki sisi negatif dan sisi positif. Sisi negatifnya,
Indonesia rawan gempa bumi, letusan gunung api, dan tsunami. Sisi positifnya, Indonesia kaya
kandungan logam, minyak bumi, mineral, gas, dan bahan tambang lainnya.

Indonesia terletak di tiga wilayah lempeng besar Bumi


Gempa bumi akan terjadi pada daerah yang merupakan perbatasan lapisan. Kedua lapisan
ini akan saling dorong satu sama lain. Batuan memang mempunyai sifat elastis dalam menyerap
tekanan-tekanan akibat bergesernya antarlapisan tadi. Namun pada suatu saat, regangan menjadi
terlalu besar sehingga lapisan batuan itu terputus dan tersentak pada posisinya yang baru sambil
melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi. Getaran gempa ini akan menyebar dari pusat
gempa ke semua arah sehingga tanah akan bergetar. Titik di permukaan bumi yang berada tepat
di atas titik pusat gempa ini disebut episentrum. Dan titik inilah, terjadi dampak gempa paling
hebat dan menghancurkan.
2. Penyebab Bencana Gempa Bumi
Gempa bumi tidak hanya diakibatkan oleh faktor tektonik, tetapi juga dapat disebabkan
oleh faktor vulkanik, misalnya aktivitas magma. Gempa ini akan terasa saat menjelang atau saat
letusan letusan gunung berapi. Ada juga yang diakibatkan oleh guguran tanah. Gempa guguran
ini adalah gempa yang terjadi sebagai akibat dinding gua dalam tanah runtuh. Gempa guguran
banyak terjadi di daerah pegunungan kapur dan daerah pertambangan. Gempa dapat juga
diakibatkan oleh tumbukan meteorit besar ke permukaan bumi. Gempa yang diakibatkan oleh
tumbukan meteorit ini disebut gempa meteor.
Istilah-istilah yang perlu kalian ketahui berkaitan dengan gempa adalah sebagai berikut.
a. Hiposentrum, sumber peristiwa yang menyebabkan gempa yang berada di bawah tanah.
b. Episentrum, titik di permukaan Bumi berada tepat di atas titik pusat gempa.
c. Makroseisme, daerah yang mengalami getaran yang kuat yang berada di sekitar episentrum.
Mikroseisme merupakan daerah yang mengalami getaran kecil dan kadang tidak dirasakan
oleh manusia, serta hanya dapat ditangkap oleh pencatat gempa.
d. Seismograf, alat pencatat gempa bumi
e. Seismogram, hasil catatan dari seismograf
3. Penyelamatan Diri saat Terjadi Gempa Bumi
Jika terjadi gempa bumi, tindakan penyelamatan diri yang dapat dilakukan, diantaranya
sebagai berikut.
Jika berada di dalam ruangan, lakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Lindungi kepala dan badan dengan papan, bantal, atau bersembunyi di bawah meja.
b. Hindari benda-benda yang mudah jatuh, misalnya lemari, kaca, dan lampu gantung.
c. Hindari menggunakan lift atau eskalator.
d. Berlari keluar jika memungkinkan.
Jika berada di luar ruangan, lakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Hindari benda-benda yang mudah roboh, misalnya papan reklame, tiang listrik, jembatan,
gedung, dan pohon.
b. Segera menuju ke lapangan terbuka, jongkok, dan lindungi kepala.
c. Hindari rekahan tanah dan tempat yang mungkin terjadi longsor
d. Jika berada di dalam kendaraan, segera turun dan menjauh dari kendaraan.
Tsunami
Gempa yang terjadi di dasar laut terkadang dapat menyebabkan gelombang pasang yang
dapat menerjang pantai. Gelombang seperti ini biasa disebut tsunami. Contoh tsunami yang
mahadahsyat terjadi pada 26 Desember 2004 di Aceh.
Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan
hingga lebih 900 km/jam, berbeda dengan gelombang laut biasa, tsunami memiliki panjang
gelombang antara dua puncaknya lebih dari 100 km di laut lepas dan selisih waktu antara
puncak-puncak gelombangnya berkisar antara 10 menit hingga 1 jam. Saat mencapai pantai yang
dangkal, teluk atau muara sungai, gelombang ini menurun kecepatannya, tetapi tinggi
gelombangnya meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.

Tsunami terutama disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut. Tsunami dapat dipicu oleh
tanah longsor di dasar laut, letusan gunung berapi di dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor yang
jarang terjadi. Tidak semua gempa bumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya
tsunami akibat gempa bumi, diantaranya pusat gempa terjadi di dasar laut dan kedalaman pusat
gempa kurang dari 60 km.
Jika kalian tengah berada di sekitar pantai, kemudian terasa ada guncangan gempa bumi
dan air laut dekat pantai surut tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segera lari menuju ke tempat
tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan orang lain. Jika gelombang
pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya,
gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan
pertolongan pertama kepada para korban. Sementara ini, jika kalian sedang di dalam perahu atau
kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke
pantai, tetapi arahkan ke laut.

Anda mungkin juga menyukai