Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut,
seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala
arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang
tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut
lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai,
tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada
tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air
secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan
banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari
pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Seperti yang terjadi
di Indonesia 18 tahun yang lalu tepatnya di pulau sumatera Nanggroe Aceh
Darussalam. Gempa bumi Aceh 2004 terjadi pada pukul
07:58:53 WIB hari Minggu, 26 Desember 2004 episentrumnya terletak di lepas pantai
barat Sumatra, Indonesia. Guncangan gempa tersebut berskala 9,1–9,3 dalam skala
kekuatan Momen dan IX (Violent) dalam skala intensitas Mercalli. Gempa bumi
megathrust bawah laut terjadi ketika Lempeng Hindia didorong ke
bawah oleh Lempeng Burma dan memicu serangkaian tsunami mematikan di
sepanjang pesisir daratan yang berbatasan dengan Samudra Hindia. Gelombang
tsunami yang tingginya mencapai 30 m menewaskan 230.000 – 280.000 jiwa di 14
negara dan menenggelamkan sejumlah permukiman pesisir. Gempa dan tsunami ini
merupakan salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah.

1.2. Rumusan masalah


1. Pengertian tsunami?
2. Penyebab terjadinya tsunami?
3. Ciri-ciri terjadinya tsunami?
4. Daerah terjadinya tsunami di Indonesia?
5. Pembagian besaran gempa magnitudo?
6. Daerah di Indonesia yang rawan akan gempa?
7. Penyelamatan diri saat terjadi tsunami?
8. Perbedaan tsunami dan gelombang pasang?
9. Mitigasi bencana tsunami?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mendapatkan relasi dan pengetahuan
tentang terjadinya tsunami dan lain sebagainya.

1.Pengertian Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu artinya pelabuhan dan nami artinya
gelombang laut.Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh
pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi,
dan jatuhnya meteor. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan
dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter. gelombang
air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.
Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan
kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.Tsunami apabila terjadi akan
mengakibatkan kerusakan yg cukup parah tergantung akan kekuatan gelombang yang
menghantam dataran.

2. Penyebab terjadinya tsunami


Penyebab terjadinya tsunami di sebabkan oleh beberapa faktor contohnya
disebabkan oleh faktor Gempa dan faktor alam. Tsunami terutama disebabkan oleh
gempabumi di dasar laut. Tsunami yang dipicu akibat tanah longsor di dasar laut,
letusan gunungapi dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor jarang terjadi.

A. Penyebab terjadinya tsunami faktor Gempa Bumi


Tidak semua gempabumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya
tsunami akibat gempabumi adalah:
1. Pusat gempa terjadi di dasar laut
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km

B. Penyebab terjadinya tsunami faktor Alam


1). Lempengan Tektonik
Permukaan bumi terdiri dari banyak lempengan yang menyatukan benua di
dasar laut. Lempengan ini bergerak beberapa milimeter per tahun. Pergerakan
menyebabkan lempengan tektonik saling bertumbukan. Tubrukan itu yang
kemudian menciptakan pergerakan di dasar laut dan mengganggu keseimbangan
air di atasnya.

2).Letusan Gunung Api Bawah Laut


Kawasan Samudra Pasifik memiliki banyak zona subduksi (cincin api). Menurut
situs Tsunami.org, sembilan puluh persen gempa bumi di dunia terjadi di
lingkaran cincin api. Lingkaran cincin api tersebar dari Chili, Alaska, Jepang,
hingga Indonesia. Selain kedua faktor diatas, faktor alam lain yang bisa
menyebabkan terjadinya tsunami adalah longsor bawah laut, hantaman benda
langit yang jatuh dan mendarat di laut seperti meteor.

3.Ciri-ciri terjadinya tsunami

1. Kondisi air

Biasanya orang yeng letak daerahnya berada di sekitar pantai, memang di lebih di
waspadai dari pada yang ada di daratan. Pasalnya tsunami lebih mungkin bisa terjadi
di daerah yang sekitarnya lautan. sebelum terjadi tsunami, keadaan air akan berbeda.
Biasanya lebih surut secara tiba tiba.

2. Terdengar suara gemuruh

Bukan hanya soal keadaan air dan luat, ada pula di tandai dengan bentuk lain. Salah
satunya adalah terdengar suara gemuruh yang besar dari kejauhan. Suara ini terdengar
besar dan keras.

3. Keberadaan hewan hewan lain

Selain itu juga bisa di deteksi dengan hewan lain. Salah satunya adalah keberadaan
burung burung. Sebelum terjadi gejala tsunami, ada beberapa hal yang aneh. Misalnya
keberadaan burung yang tiba tiba berpindah pindah dari keadaan pulau kecil. Biasanya
mereka akan pergi menuju ke tengah lautan.

4. Terdapat gempa pengiring

Tsunami tidak bisa tiba tiba datang begitu saja. Pasti sudah ada gempa yang
mengawali terlebih dahulu. Salah satunya adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
Maka jika di daerah anda tiba tiba ada gempa, anda perlu sedikit waspada. Gempa
yang baru saja terjadi adalah gempa yang memiliki kekuatan tinggi atau tidak. Jika
masih memasuki kekuatan rendah, maka anda bisa tersenyum lega. Tapi jika sudah
masuk dalam kategori tinggi, maka ada resiko adanya gempa susulan bahkan sampai
mencapai tsunami.

5. Adanya gelombang yang tidak biasanya

Gelombang yang ada merupakan salah satu tanda tanda adanya tsunami akan datang.
Apalagi gelombang yang muncul merupakan gelombang yang di nilai aneh dan tidak
biasanya. Bisa saja gelombang yang memicu terjadinya tsunami merupakan bagian
dari renteten gelombang yang ada. Atau bisa juga gelombang yang muncul di mulai
dari gelombang yang kecil, kemudian gelombang yang besar. Baru setelah itu muncul
tsunami yang sisanya akan mengakibatkan erosi tanah.

6. Ada suara gemuruh yang menggelegar

Bukan hanya itu, terjadinya tsunami juga bisa timbul karena adanya suara gemuruh
yang menggelegar. Hal ini di sebabkan karena air yang ada menghantam lautan. Jika
anda mendengar ini maka ada baiknya anda khawatir akan timbul tsunami.
Kemungkinan suara ini muncul karena lempengan yang patah tadi menabrak air
lautan. Sehingga menghasilkan suara yang keras.

7. Keadaan awan langit

Tanda tanda alam lainnya sebelum terjadi tsunami akan berubah. Salah satunya adalah
keadaan awan yang berbentuk lebih gelap dan mendung. Bahkan tak jarang di jumpai
tornado atau angin serupa yang lainnya. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya
gelombang elektromagnetis dari dasar lapisan atmosfer bumi. Ini menyebabkan daya
listrik di awan tertelan oleh gelombang gelombang lainnya.

8. Lampu tetap bisa menyala, meskipun tidak ada aliran listrik

Apakah ini menguntungkan? Anda tidak perlu membayar listrik, namun lampu rumah
tetap menyala? Iya secara ekonomi. Tapi tidak secara fisika. Hal ini menjadi tanda
bahwa di lingkungan anda ada gelombang elektromagnetis yang bergerak bebas di
udara. ini menjadi tanda akan ada bencana yang hebat segera terjadi. Salah satunya
adalah gempa dan tsunami.

4. Daerah terjadinya tsunami di Indonesia


1. Tsunami Pangandaran (2006)
2. Tsunami Aceh (2004)
3. Tsunami Kepulauan Banggai (2000)
4. Tsunami Banyuwangi (1994)
5. Tsunami Flores (1992)
6. Tsunami Sulteng (1968)
7. Tsunami Sumba (1977)

5. Pembagian besaran gempa magnitudo


Magnitudo disebut salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya tsunami,
namun banyak rangkaian lain yang bisa menjadi penyebab tsunami. Merangkum
laman USGS (BMKG Amerika), penyebab tsunami biasanya terjadi pada gempa
di laut dalam yang menggeser lempeng-lempeng tektonik di dasar laut. Besaran
magnitudo menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik ada pedoman besaran
kekuatan gempa yang menyebabkan tsunami.

1. Magnitudo di bawah 6,5: Gempa besaran magnitudo ini sangat kecil


kemungkinannya memicu tsunami

2. Magnitudo antara 5,6 sampai 7,5: Gempa besaran magnitudo ini biasanya
jarang menghasilkan tsunami yang menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.
Jika terjadi, kemungkinan disebabkan efek lanjutan seperti tanah longsor atau
longsor bawah laut.

3. Magnitudo antara 7,6 sampai 7,8: Gempa besaran magnitudo ini dapat
menyebabkan tsunami yang merusak apalagi jika terjadi di dekat pusat gempa.

4. Magnitudo 7,9 ke atas: Gempa dengan besaran magnitudo ini bisa sangat
merusak dengan cakupan yang luas apalagi jika terjadi di dekat pusat gempa.
Perubahan permukaan laut akan terjadi secara signifikan dan terdapat
kemungkinan adanya gempa susulan berkekuatan 7,5 atau lebih besar.
6. Daerah di Indonesia yang rawan akan gempa dan tsunami
Di Indonesia wilayah rawan bencana tsunami meliputi 21 wilayah, yaitu:
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung-Banten, Jawa Tengah Bagian Selatan, Jawa Timur Bagian Selatan,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku Selatan, BiakYapen,
Balikpapan, sekurau, Palu, Talaud, Kendari

7. Penyelamatan diri saat terjadi tsunami


Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat.
Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati
pantai dan lautan.

• Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut
dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari
menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil
memberitahukan teman-teman yang lain.

• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke
pantai. Arahkan perahu ke laut.

• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera
turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan
menerjang.

• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama


pada korban. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi,
air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat,
segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan
tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke
pantai. Arahkan perahu ke laut.

• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera
turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan
menerjang.

• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama


pada korban

8. Perbedaan gelombang tsunami dan gelombang pasang


tsunami dan gelombang pasang sama-sama sebuah gelombang laut dengan
penyebab dan karakteristik berbeda. Hanya saja gelombang pasang berupa
gelombang air yang dangkal. Gelombang pasang disebabkan oleh efek
gravitasi matahari dan bulan di Bumi.

9. Mitigasi bencana tsunami


Sampai saat ini para ilmuwan tidak dapat meramalkan terjadinya gempabumi
dan tsunami . Namun dengan melihat catatan sejarah para ilmuwan dapat
mengetahui tempat-tempat yang rawan tsunami. Pengukuran tinggi
gelombang dan batas landaan dari kejadian tsunami masa lalu akan berguna
untuk memperkirakan dan mengurangi dampak tsunami di masa depan.

1. Batu-batu pemecah gelombang. Selain batu-batu buatan, kita bisa


memanfaatkan hutan bakau.
2. Pembuatan bangunan tempat menyelamatkan diri.
3. Pembangunan dinding penahan laju tsunami. Diperlukan kerjasama
dengan ahli sipil untuk mengukur kekuatannya. Efek sampingnya, jika tidak
kuat, dinding itu akan roboh terbawa arus dan lebih membahayakan
masyarakat.
4. Pembangunan rumah dengan tiang-tiang kokoh diatas batas tinggi
gelombang tsunami.
5. Selain batu-batu buatan, untuk mengurangi laju tsunami dapat diupayakan
juga dengan memanfaatkan hutan bakau (Mangrove).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai