Anda di halaman 1dari 12

Makalah Kelompok Penanganan Bencana

Tsunami
Dosen Pengampu: Ibu Yoani M.V. B Aty,S,Kep,.NS, M. Kep

Kelompok 4:

1. Grevhone A. Tupu
2. Intan N. Melkianus

3.Jeannitha Kaseh

4.Jurio Tamu Ama

POLTEKES KEMENKES KUPANG

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................................I

Daftar Isi .............................................................................................................................ii

Bab I: Pendahuluan

Latar Belakang ....................................................................................................................1

Perumusan Masalah ............................................................................................................2

Tujuan .................................................................................................................................2

Manfaat ...............................................................................................................................2

Bab II: Pembahasan

Pengertian Bencana Tsunami ..............................................................................................3

Penyebab Bencana Tsunami ...............................................................................................3

Gejala Bencana Tsunami ....................................................................................................4

Bahaya Bencana Tsunami ...................................................................................................5

Kerentanan Bencana Tsunami ............................................................................................6

Penanganan Bencana Tsunami ...........................................................................................6

Bab III: Penutup

Kesimpulan .........................................................................................................................7

Daftar Pustaka .....................................................................................................................7


KATA PENGANTAR

Puji Tuhan kami panjatan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga tugas kelompok
berupa makalah tentang tsunami ini dapat terselesaikan dengan tepat.
Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Yoani M.V.B Aty, S.Kep,NS, M.Kep yang
telah membantu kami baik moral atau materi.Terima kasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman karena sudah bekerja keras untuk sama-sama mengerjakan dan
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 28 September 2021


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tsunami ialah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar
laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar
ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900
km/jam.Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–
60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat
mendekati pantai.Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan
berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk
yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.Kenaikan
permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan
kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai,
dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
Tsunami sudah pernaah terjadi di Indonesia sejak tahun 416- 2018, Puji
Tuhan sekarang 2021 belum terjadi lagi tsunami.Tsunami terakhir di Sulawesi
Tengah itu dipicu gempa bumi akibat bergeraknya patahan Palu Koro.
Badan sains Amerika Serikat, National Oceanic Atmospheric Administration
(NOAA) mencatat, bahwa ada 246 kejadian tsunami, sejak tahun 416 hingga
2018 di Indonesia.
Kawasan selatan Jawa menyimpan sejarah tsunami sejak berabad lampau,
menurut pakar paleotsunami, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI, Eko
Yulianto.
Tsunami sudah sering terjadi tetapi banyaknya masyarakat Indonesia yang belum
tau bagaimana penyebab, gejala, bahaya, kerentanan, dan penanganan bila
tsunami datang menerjang. Nah makalah kami ini akan menyajikan bagaimana
penyebab, gejala, bahaya, kerentanan, dan penanganan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tsunami ?
2. Apa saja penyebab yang mengakibatkan bencana tsunami ?
3. Bagaimana keadaan wilayah Indonesia yang beresiko terjadi tsunami ?
4. Apa tanda terjadinya bencana tsunami ?
5. Apa bahaya yang dakibatkan oleh bencana tsunami ?
6. Bagaimana pra bencana tsunami ( pencegahan, upaya, dan kesiapsiagaan ) ?
7. Bagaimana tanggap darurat tsunami ?
8. Bagaimana pasca bencana tsunami ( Rehabilitas dan rekonstruksi ) ?

C. Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui penanganan kegawat daruratan bencana tsunami
Tujuan Khusus
1. Pengertian Tsunami
2. Penyebab yang mengakibatkan bencana tsunami
3. Wilayah Indonesia yang beresiko terjadi tsunami
4. Tanda terjadinya bencana tsunami
5. Bahaya yang diakibatkan oleh bencana tsunami
6. Pra bencana tsunami ( pecegahan, upaya, dan kesiapsiagaan )
7. Tanggap darurat Tsunami
8. Pasca bencana Tsunami (rehabilitas dan rekontruksi )

D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini dengan memberikan wawasan dan pengetahuan
meliputi bencana tsunami. Mulai dari penyebab, gejala, bahaya, kerentanan, dan
cara penangana bencana tsunami ini.

BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Bencana Tsunami


Bencana Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh
gangguan di dasar laut,serangkaian gelombang yang umumnya diakibatkan oleh
perubahan vertikal dasar laut karena gempa bumi di bawah atau di dasar laut.
2. Penyebab Bencana Tsunami
Tsunami dapat dipicu oleh gangguan pada dasar laut yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air. Dalam proses kembalinya air yang terganggu ini
menuju ekuilibrium atau keadaan tenang, suatu gelombang dapat terbentuk dan
menyebar meninggalkan pusat gangguan, sehingga menyebabkan tsunami.
Penyebab lain terjadinya Tsunami:
 Gempa bumi
Tidak semua gempa bumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Gempa
bumi dapat diikuti oleh gelombang tsunami, jika pusat gempa berada di
dasar laut dan kedalam pusat gempa kurang dari 60 km. Pada tanggal 26
Desember 2004, gempa bumi dengan kekuatan 9 skala richter di
kedalaman 30 km dasar laut sebelah baratdaya Aceh mengakibatkan
gelombang tsunami dengan kecepatan awal sekitar 700 km per jam.
Gelombang ini menjalar ke segalar arah dari pusat tsunami dan menyapu
wilayah Aceh serta Sumatera Utara dengan tinggi gelombang antara 2
hingga 48 meter.
 Letusan gunung api
Pada tahun 1883, letusan Gunung Krakatau mengakibatkan tsunami yang
dahsyat dan menimbulkan kerusakan besar.Ketika gelombang tsunami
menyapi pantai Lampung dan Banten, sekitar 5.000 kapal hancur dan
banyak pulau kecil yang tenggelam.Gelombang dengan ketinggian
mencapai 40 meter ini menghancurkan sekitar 300 perkampungan dan
menewaskan 36.000 orang.
 Tanah longsor
Pada tahun 1958, sekitar 81 juta ton es dan batuan jatuh ke Teluk Lituya
di Alaska.Longsoran es ini terjadi karena guncangan gempa
bumi.Akibatnya, longsoran tersebut membentuk gelombang tsunami
yang tinggi gelombangnya antara 36 hingga 500 meter.
Tsunami ini menerjang lereng-lereng gunung dan menyapu
pepohonan.Beruntungnya, kejadian ini tidak memakan banyak korban
jiwa.Hingga saat ini, para ilmuwan tidak bisa meramalkan kapan
terjadinya gempa bumi dan tsunami.Namun, dengan melihat catatan
sejarah, para ilmuwan dapat mengetahui wilayah-wilayah yang rawan
tsunami.Pengukuran tinggi gelombang dan batas landasan dari kejadian
tsunami di masa lalu juga dapat membantu untuk memperkirakan dan
mengurangi dampak tsunami.
3. Gejala Bencana Tsunami
 Gemuruh suara ombak yang tak biasa
Suara gemuruh ini umumnya terdengar cukup besar dan keras.Hal ini
disebabkan karena air yang ada menghantam lautan.Kemungkinan suara
ini muncul karena lempengan yang patah tadi menabrak air
lautan.Sehingga menghasilkan suara yang keras.
 Kondisi air laut yang tak biasa
Kondisi air di pantai sebelum terjadi tsunami akan surut secara tiba-tiba.
Biasanya orang yeng letak daerahnya berada di sekitar pantai, memang di
lebih di waspadai dari pada yang ada di daratan.Soalnya tsunami lebih
mungkin bisa terjadi di daerah yang sekitarnya lautan.sebelum terjadi
tsunami, keadaan air akan berbeda. Biasanya lebih surut secara tiba-tiba.
 Tingkah laku hewan laut yang aneh
Ribuan burung di Australia sebelum terjadi Tsunami berpindah tempat
secara mendadak ke arah tengah lautan.Selain itu juga bisa di deteksi
dengan hewan lain. Salah satunya adalah keberadaan burung
burung.Sebelum terjadi gejala tsunami, ada beberapa hal yang
aneh.Misalnya keberadaan burung yang tiba tiba berpindah pindah dari
keadaan pulau kecil. Biasanya mereka akan pergi menuju ke tengah
lautan.
 Munculnya gempa pengiring
Gempa bersusul umumnya akan terjadi sebelum Tsunami datang.

Tsunami tidak bisa tiba-tiba datang begitu saja ke daratan.Pasti sudah ada
gempa yang mengawali terlebih dahulu.Salah satunya adalah gempa
tektonik dan gempa vulkanik.Gempa yang baru saja terjadi adalah gempa
yang memiliki kekuatan tinggi atau tidak. Biasanya jika gempa
berkekuatan 7,0 skala magnitudo dapat diwaspadai bisa terjadinya
tsunami.
 Adanya gelombang laut yang tidak seperti biasanya
Gelombang aneh di laut akan terjadi sebelum datangnya Tsunami.
Gelombang yang ada merupakan salah satu tanda tanda adanya tsunami
akan datang. Apalagi gelombang yang muncul merupakan gelombang
yang dinilai aneh dan tidak seperti biasanya.Bisa saja gelombang yang
memicu terjadinya tsunami merupakan bagian dari renteten gelombang
yang ada.Atau bisa juga gelombang yang muncul di mulai dari
gelombang yang kecil, kemudian gelombang yang besar. Baru setelah itu
muncul tsunami yang sisanya akan mengakibatkan erosi tanah.
 Keadaan Awan di Langit Menjadi Gelap
Keadaan awan di langit sebelum tsunami akan berbentuk lebih gelap
seperti mendung. Tanda tanda alam lainnya sebelum terjadi tsunami akan
berubah. Salah satunya adalah keadaan awan yang berbentuk lebih gelap
dan mendung.Bahkan tidak jarang dijumpai tornado atau angin serupa
yang lainnya.Hal ini semua bisa terjadi karena adanya gelombang
elektromagnetis dari dasar lapisan atmosfer bumi.Ini menyebabkan daya
listrik di awan tertelan oleh gelombang gelombang lainnya.

4. Tanda-tanda terjadinya bencana Tsunami


 Gempa besar
Tsunami yang diakibatkan reaksi tektonik akan diawali dengan gempa
besar yang umumnya bermagnitudo lebih dari 7. Menurut BNPB, ada
umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan susut
laut. Di Indonesia tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit
setelah gempa bumi besar di bawah laut. Biasanya gempa akan
berlangsung lebi dari 20 detik.

 Surutnya air laut

Usai gempa bumi besar terjadi, tsunami biasanya ditandai dengan surutnya
air laut. Biasanya ikan dan karang akan tampak di permukaan. Surutnya air
laut bisa terjadi tiba-tiba usai gempa terjadi. hal ini disebabkan terbukanya
lempengan bumi di bawah laut, otomatis air laut akan mengisi ruang yang
dibuat oleh lempeng bumi yang terbuka.

 Suara gemuruh

Suara gemuruh seperti suara deru kereta atau pesawat jet melintas bisa
menandai gelombang tsunami akan datang. Jika mendengar suara gemuruh
tiba-tiba, perlu diwaspadai akan bahaya tsunami yang akan terjadi. Suara
gemuruh ini terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi dibawah laut.

 Perilaku hewan sekitar

Tanda berikutnya adalah tanda-tanda hewan yang tidak lazim dari biasanya.
Biasanya burung-burung akan muncul di area laut. Binatang akan
cenderung menjauhi laut karena insting tajam mereka akan bahya yang
terjadi.

 Aktivitas laut yang tak biasanya

Tanda-tanda akan terjadinya tsunami lainnya adalah aktivitas laut yang


tidak normal. Gelombang air laut akan datang secara mendadak dan
berulang dengan energi yang sangat kuat. Beberapa menit sebelum adanya
gelombang besar, akan ada gelombang-gelombang kecil yang menandai
kembalinya air laut. Larilah menuju dataran tinggi, pegunungan, ataupun
perbukitan untuk menyelamatkan diri dari sapuan gelombat tsunami.

5. Bahaya yang diakibatkan oleh bencana Tsunami


 Terjadi kerusakan kerusakan prasarana dan sarana sehingga menyebabkan
berbagai aktivitas terganggu.
 Lahan Pertanian dan perkebunan rusak.  Aliran air akibat tsunami di
daratan juga dapat mengikis top soil lahan pertanian maupun perkebunan
sehingga lahan akan tergradasi.
 Dampak terhadap perekonomian, bencana alam tsunami dapat
mempengaruhi harga komoditas pangan dan energo yang tentunya akan
memicu terjadinya inslasi.

6.  Pra bencana Tsunami ( Pencegahan, Upaya, dan Kesiapsiagaan )

 Ketahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelah gempa bumi


(intensitas gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi gemuruh
dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar di pantai yang airnya surut
dan tanda-tanda alam lain).
 Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami
setelah gempa bumi terjadi.
 Cepat berlali ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk
sementara waktu setelah satu gempa bumi besar mengguncang.
 Segera menjauhi pantai dan tidak perlu melihat datangnya tsunami atau
menangkap ikan di pantai karena air surut.
 Mengetaui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur
evakuasi tercepat ke daratan yang lebih tinggi.

7. Tanggap darurat Tsunami

 Tanggap gempa

o Waspadalah, gempa bumi yang kuat atau yang berlangsung lama


dapat memicu tsunami dalam waktu singkat
o Jauhi pantai dan tepi sungai, serta cari informasi apa yang terjadi

 Tanggap peringatan

o Dapatkan informasi peringatan dari BMKG malalui TV Nasional,


Radioa Daerah, atau pengumuman disekitar Anda.
o Jika terdengar bunyi sirine, kentongan, atau peralatan lain yang
sudah disepakati, segera evakuasi.

 Tanggap Evakuasi
o Setelah gempa bumi atau menerima peringatan tsunami, segera
evakuasi ke lokasi yang aman
o Ikuti jalur dan rambu evakuasi, jika ada.
o Jika lokasi aman tidak diketahui, larilah sejauh mungkin dari pantai,
naiklah ke tempat yang tinggi.

8. Pasca Bencana Tsunami ( rehabilitas dan rekontruksi )

 Kegiatan rehabilitasi pasca-terjadinya bencana selain dilakukan dalam


bentuk perbaikan lingkungan, juga bantuan perbaikan rumah korban
bencana, pemulihan sosial-ekonomi-budaya, pemulihan pelayanan publik,
anak-anak kembali ke sekolah, dan lain-lain, yang bertujuan agar
masyarakat segera dapat kembali beraktivitas secara normal dalam
kehidupan sehari-hari.
 Sedangkan, kegiatan rekonstruksi dilakukan melalui pembangunan kembali
prasarana dan sarana, penerapan rancang bangun yang tepat dan
penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana, revitalisasi
kembali partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat, serta peningkatan kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya pasca-terjadinya bencana. Sejauh mungkin
harus dihindari terjadinya kekosongan dalam layanan publik dan tanggung
jawab pemerintah memberikan perlindungan serta pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat di berbagai bidang.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :
Bencana Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di
dasar laut,serangkaian gelombang yang umumnya diakibatkan oleh perubahan vertikal dasar
laut karena gempa bumi di bawah atau di dasar laut. Tsunami dapat dipicu oleh gangguan
pada dasar laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, Penyebab lain terjadinya
Tsunami: Gempa Bumi,Letusan Gunung api, Tanah Longsor.

Beberapa Gejala Bencana Tsunami ialah: Gemuruh suara ombak yang tak biasa,
kondisi air laut yang tidak biasa, tingkah laku hewan laut yang aneh, munculnya gempang
pengiring, adanya gelombang laut yang tidak seperti biasanya, dan keadaan awan dilangit
menjadi gelap. Adapun tanda-tanda terjadinya bencana tsunami antara lain: gempa besar,
surutnya air laut, suara gemuruh, perilaku hewan sekitar, dan aktivitas laut yang tidak
seperti biasanya.

Daftar Pustaka:

 https://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami
 https://today.line.me/id/v2/article/rz0pYj
 https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/05/183300223/penyebab-terjadinya-
tsunami-bukan-hanya-gempa-bumi?page=all

Anda mungkin juga menyukai