( TSUNAMI)
OLEH KELOMPOK II :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami selaku mahasiswa/i dari kelompok II. Makalah ini
merupakan salah satu tugas di bidang mata kuliah mitigasi yang bertujuan untuk
memperoleh mendeskripsikan mengenai bencana tsunami.Kami menyadari bahwa
makalah dan presentasi kelompok kami jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak kami harapkan untuk kesempurnaan
laporan ini.Dengan terlaksananya presentasi dan makalah ini, maka kami berharap
telah memenuhi tugas mitigasi dan mendapatkan nilai yang baik.Serta bermanfaat
bagi para dosen, kakak-kakak, dan teman-teman sekalian.
Anggota Kelompok II
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
BabVIStudiKhasusBencanaTsunami ..................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Penyebab Tsunami
Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab
terjadinya tsunami ini adalah:
Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng
samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan
pegunungan. Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama
tsunamic submarine landslide.
Bencana alam tsunami bisa terjadi kapan saja.Sebab sebelum ini terjadi, ada
beberapa hal yang bisa memicu keberadaanya.Misal dengan adanya gempa, baik itu
tektonik maupun vulkanik.Namun bukan sembarang gempa biasa.Gempa yang bisa
menghidupkan bencana tsunami adalah gempa yang besar. Seperti yang memiliki
intensitas 7,4 skala richter.
Adanya gempa yang besar bisa menimbulkan gelombang yang besar pula.Maka saat
inilah menjadi penyebab tsunami ada.Bahkan, gelombang yang di hasilkan bisa
mencapai puluhan kilo meter dari pantai menuju daratan.Oleh sebab itu, resiko
kerusakan akibat tsunami tergolong parah dan besar.Tak kalah besar dengan orag
orang yang sudah menjadi korbannya.Maka tsunami yang menyerang kita tidak bisa
tiba tiba terjadi.Maka ada beberapa bentuk penyebab dan faktor yang mendasarinya.
Misalnya adalah :
Kekuatan gempa yang tinggi – Bencana tsunami tidak bisa terjadi begitu
saja. Maka sebelumnya harus di dasari gempa terlebih dahulu. Biasanya
gempa yang memiliki potensi terjadinya tsunami adalah gempa yang
berkekuatan di atas 6,3 skala richter. Maka perlu di tingkatkan kewaspadaan
jika gempa yang ada di sekitar anda sudah menunjukkan angka sedemikian
itu.
Berada di dasar – Selain itu, yang perlu di waspadai adalah dimana pusat
gempa itu berada. Tsunami memiliki potensi kekuatan paling tinggi jika pusat
gempa berada di dasar laut. Sebab dari dalam dasar laut memiliki kekuatan
yang tiada terhingga besarnya. Apalagi jika gempa tersebut membuat
gelombang besar yang menggerakan lautan. Maka gempa akan sampai pada
puluhan kilo meter jauhnya.
Ada patahan dasar lempengan bumi – Resiko paling tinggi adanya patahan
lempengan berada pada dasar laut. Maka yang paling tinggi memicu resikonya
adalah terjadi sesuatu pada bagian lempengan dasar kerak bumi yang ada di
dasar laut. Efek yang di timbulkan sangat besar dan kerusakan yang di
hasilkan juga parah seperi abrasi dan erosi. Salah satu buktinya adalah
terjadinya gempa tsunami di Aceh lalu.
ciri ciri akan terjadi tsunami di daerah sekitar anda agar diperlukan upaya
untuk mengantisipasi terjadinya tsunami :
1. Kondisi air
Bukan hanya soal keadaan air dan luat, ada pula di tandai dengan bentuk lain.
Salah satunya adalah terdengar suara gemuruh yang besar dari kejauhan.Suara ini
terdengar besar dan keras.
Selain itu juga bisa di deteksi dengan hewan lain. Salah satunya adalah
keberadaan burung burung.Sebelum terjadi gejala tsunami, ada beberapa hal yang
aneh.Misalnya keberadaan burung yang tiba tiba berpindah pindah dari keadaan pulau
kecil. Biasanya mereka akan pergi menuju ke tengah lautan.
Tsunami tidak bisa tiba tiba datang begitu saja.Pasti sudah ada gempa yang
mengawali terlebih dahulu.Salah satunya adalah gempa tektonik dan gempa
vulkanik.Maka jika di daerah anda tiba tiba ada gempa, anda perlu sedikit
waspada.Gempa yang baru saja terjadi adalah gempa yang memiliki kekuatan tinggi
atau tidak.Jika masih memasuki kekuatan rendah, maka anda bisa tersenyum
lega.Tapi jika sudah masuk dalam kategori tinggi, maka ada resiko adanya gempa
susulan bahkan sampai mencapai tsunami.
Gelombang yang ada merupakan salah satu tanda tanda adanya tsunami akan
datang. Apalagi gelombang yang muncul merupakan gelombang yang di nilai aneh
dan tidak biasanya.Bisa saja gelombang yang memicu terjadinya tsunami merupakan
bagian dari renteten gelombang yang ada.Atau bisa juga gelombang yang muncul di
mulai dari gelombang yang kecil, kemudian gelombang yang besar. Baru setelah itu
muncul tsunami yang sisanya akan mengakibatkan erosi tanah.
Bukan hanya itu, terjadinya tsunami juga bisa timbul karena adanya suara
gemuruh yang menggelegar.Hal ini di sebabkan karena air yang ada menghantam
lautan. Jika anda mendengar ini maka ada baiknya anda khawatir akan timbul
tsunami. Kemungkinan suara ini muncul karena lempengan yang patah tadi menabrak
air lautan.Sehingga menghasilkan suara yang keras.
Dampak Tsunami
2. Banyak tenaga kerja ahli yang menjadi korban, sehingga sulit mencari lagi tenaga
ahli yang sesuai dalam bidang pekerjaannya.
Mitigasi Tsunami
Rekaman data umumnya tersedia dalam banyak bentuk dan di banyak tempat.
Format yang ada mencakup publikasi dan katalog manuskrip, laporan penyelidikan
lapangan, pengalaman pribadi, berita koran, rekaman film dan video. Salah satu
instansi riset penyimpan data terbesar adalah International Tsunami Information
Center di Honolulu, Hawaii.
2. Data paleotsunami
4. Pemodelan numerik
Unsur kunci kedua untuk mitigasi tsunami yang efektif adalah suatu sistem
peringatan untuk memberi peringatan kepada komunitas pesisir tentang bahaya
tsunami yang tengah mengancam.Sistem peringatan didasarkan kepada data
gempabumi sebagai peringatan dini, dan data perubahan muka airlaut untuk
konfirmasi dan pengawasan tsunami. Sistem peringatan juga mengandalkan berbagai
saluran komunikasi untuk menerima data seismik dan perubahan muka airlaut, dan
untuk memberikan pesan kepada pihak yang berwenang. Pusat peringatan (warning
center) haruslah: 1) cepat – memberikan peringatan secepat mungkin setelah
pembentukan tsunami potensial terjadi, 2) tepat – menyampaikan pesan tentang
tsunami yang berbahaya seraya mengurangi peringatan yang keliru, dan 3) dipercaya
– bahwa sistem bekerja terus-menerus, dan pesan mereka disampaikan dan diterima
secara langsung dan mudah dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
5.2.1 Data
Sistem peringatan membutuhkan data seismik dan muka airlaut setiap saat
secara cepat (real atau near-real time).Sistem ini juga membutuhkan rekaman data
gempabumi dan tsunami yang pernah terjadi.Kedua jenis data tersebut dipergunakan
untuk dapat secara cepat mendeteksi dan melokalisasi gempabumi tsunamigenik
potensial, untuk mengkonfirmasi apakah tsunami telah terbentuk, dan untuk
memperkirakan dampak potensial terhadap daerah pesisir yang menjadi
tanggungjawabnya.
Data seismic
Sinyal seismik – getaran dari gempabumi yang bergerak secara cepat melalui
kulit bumi – dipergunakan oleh pusat peringatan untuk mendeteksi terjadinya
gempabumi, dan kemudian untuk menentukan lokasi dan skalanya.Berdasarkan
informasi tersebut, statistik likelihood tsunami yang terbentuk dapat diperkirakan
secara cepat, dan peringatan dini atau informasi yang sesuai dapat dikeluarkan.
Seismometer standard periode pendek (0.5-2 sec/cycle) dan periode panjang (18-22
sec/cycle) menghasilkan data untuk menentukan lokasi dan skala gempabumi.
Seismometer skala luas — broadband seismometers (0.01-100 sec/cycle) dapat pula
dipergunakan untuk kedua tujuan diatas dan juga untuk penghitungan momen seismik
yang sangat berguna untuk menyempurnakan analisis data yang dilakukan.
Dewasa ini, pusat peringatan mulai mempergunakan data dari model numerik
untuk memberikan panduan dalam prediksi tingkat bahaya tsunami berdasarkan
parameter gempabumi dan data muka airlaut tertentu.
Data lainnya
Jenis data lainnya yang diperlukan oleh pusat peringatan adalah seperti data
letusan gunungapi atau tanah longsor yang terjadi di dekat tubuh airlaut.
5.2.2 Komunikasi
Data seismik dan perubahan muka airlaut supaya berguna haruslah dapat
diterima secara cepat real atau very near real time. Banyak teknik komunikasi yang
bisa dipergunakan, seperti radio VHF, gelombang mikro, transmisi satelit.
Penyebaran pesan
Penyampaian pesan kepada para pengguna juga sama pentingnya
sebagaimana mendapatkan data secara real time. Penyampaian pesan dapat secara
cepat dilakukan melalui Global Telecommunications System (GTS) atau
Aeronautical Fixed Telecommunications Network (AFTN).Pesan dapat pula
disampaikan secara konvensional melalui e-mail, telpon atau fax.
5.3 Persiapan
5.3.1 Evakuasi
Ketika tsunami lokal terjadi, satu-satunya tanda yang ada mungkin hanyalah
goncangan gempabumi, atau suatu kondisi yang tidak biasa pada tubuh
airlaut.Masyarakat harus mampu mengenali tanda-tanda bahaya tersebut, kemudian
pindah segera dan secepatnya kearah darat atau ke arah dataran tinggi karena
gelombang tsunami dapat menghantam dalam hitungan menit. Para pengungsi juga
menghadapi bahaya yang disebabkan oleh gempabumi seperti tanah longsor,
runtuhnya bangunan dan jembatan yang mungkin menghambat usaha mereka dalam
menyelamatkan diri. Untuk itu diperlukan sekali kepedulian publik dan pendidikan
tentang tsunami dan kemungkinan bahaya yang mengikuti.Hal ini juga membutuhkan
perencanaan resmi tentang zona bahaya dan rute evakuasi yang aman.Kunci utama
untuk memotivasi pendidikan publik adalah pemahaman tentang bahaya tsunami dan
dimana kemungkinan banjir tsunami tersebut terjadi.
Pada kasus tsunami distan, pihak yang berwenang masih memiliki waktu yang
cukup untuk mengorganisir evakuasi. Mengikuti peringatan dari pusat peringatan
bahwa tsunami telah terbentuk dan waktu kedatangan gelombang pertama telah
diketahui, pihak yang berwenang membuat keputusan tentang apakah evakusi
diperlukan.Keputusan ini didasarkan kepada data rekaman atau model tentang
ancaman dari sumber tsunami dan panduan lebih lanjut dari pusat peringatan tentang
pergerakan tsunami. Masyarakat diinformasikan tentang bahaya yang mengancam,
dan diinstruksikan tentang bagaimana, kemana, dan kapan harus mengungsi. Badan-
badan pelayanan masyarakat seperti polisi, pemadam kebakaran dan tentara,
difungsikan untuk membantu kelancaran pengungsian. Zona evakuasi dan rute
pengungsian harus ditentukan secara aman, masyarakat harus cukup diberi
pengarahan tentang bahaya tsunami dan prosedur evakuasi, sehingga mereka tidak
tetap berada di tempat tinggal ketika tsunami datang atau telah kembali ketika
ancaman masih belum berakhir. Evakuasi yang tidak perlu harus dikurangi untuk
menjaga kepercayaan publik terhadap sistem.
5.3.2 Pendidikan
Pendidikan publik
Keteknikan
5.4 Penelitian
BAB VI
Sari
There was an earthquake in Nias, on March 28, 2005. Based on this, tsunami
modeling of earthquake source mechanism of data processing by using softwere
Tsunami L-2008. This study aims to determine the results of the calculation of
earthquake source mechanism through empirical equation scaling law to validate the
value of the run-up simulation results, with the run-up of some of the scenarios that
earthquake sources of data. The results of the validation of high run-up is done by
comparing the run-up simulation results with the run-up based on the regression
results indicate that the USGS data closer to the results of the survey, as shown by the
proximity of the points against linearity regression 0.658. Based on the results of the
survey are approaching the precision of the data from the GFZ agencies using fault
length and width of the calculation results with the value of 87.58% accuracy. And
based on the correlation data in depth approach is data from USGS agency with a
correlation value of 0.81.
Daftar pustaka